You are on page 1of 2

UU Keperawatan dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Nuning Khurotul Afida, S.Kep


PHN PENDPEL ILMIKI 2013-2015
Fenomena di daerah terpencil yang menunjukkan peran perawat sebagai tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mempunyai ketegasan
dan kejelasan terkait batasan tindakan yang memang legal atau boleh dilakukan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini dibutuhkan undang-undang sebagai
peraturan tertulis tertinggi di Indonesia yang diakui oleh pemerintah untuk menentukan
legalitas tindakan keperawatan. Urgensi dari UUK ini sangat bermanfaat sebagai
payung hukum bagi perawat dalam melakukan intervensi dan menumbuhkan
kepercayaan masyarakat bahwa intervensi tersebut aman dan tidak membahayakan jiwa.
Refleksi lain bahwa Indonesia sebagai Ketua ASEAN yang memang dianggap maju
dalam berbagai bidang, namun sangat disayangkan apabila dalam bidang kesehatan
setara dengan negara terbelakang yaitu Laos dan Vietnam yang masih tidak memiliki
perlindungan hukum yang jelas untuk profesi perawat.
Latar belakang yang demikian mendorong disahkannya RUUK menjadi
Undang-Undang Keperawatan agar bisa memenuhi komoditas tenaga professional yang
memiliki kualifikasi pengakuan dan perlindungan yang jelas sehingga dapat membawa
nama bangsa dan mampu bersaing di kancah global. Beberapa kasus yang pernah terjadi
di kancah internasional bahwa perawat Indonesia nyaris "bedol desa" dikembalikan oleh
Pemerintah Kuwait akibat sistem pendidikan dan pengakuan yang belum dikenal,
sebagaimana negara-negara lain yang telah mempunyai UU Keperawatan (nursing act)
seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia. (The Jakarta Post, 2010). Keperawatan tidak
dapat diatur hanya sebagai aksesori dalam peraturan terkait tenaga kesehatan, melainkan
perlu secara khusus. Pengaturan keperawatan tersebut tidak hanya praktik, tetapi juga
pendidikan, penelitian, dan pengembangan keilmuan. Profesi keperawatan berbeda dari
tenaga kesehatan lainnya lantaran sudah ada standar praktik, kode etik, dan sistem
pendidikan tinggi keperawatan hingga program doctor. Masyarakat sangat rawan oleh
intervensi perawat yang tidak teruji kompetensinya. Pengesahan undang-undang itu
dapat diikuti dengan pembentukan konsil yang akan mengatur uji kompetensi,
sertifikasi, dan registrasi perawat.

Ketersediaan perawat yang kompeten dan berdedikasi tinggi, penting untuk


memberikan pelayanan kesehatan esensial hingga ke pelosok daerah terpencil dan
perbatasan. Perawat dapat mencegah kematian, menurunkan angka penyakit, dan
meminimalkan angka kecacatan. Dalam banyak situasi, terutama di daerah pedesaan
dan terpencil, perawat menjadi garda terdepan dalam usaha peningkatan kesejahteraan
masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelayanan keperawatan sangat fundamental bagi
seluruh masyarakat, mengingat perawat dalam praktiknya selalu mendampingi saat
masyarakat sakit maupun sehat. Untuk itu masyarakat sangat memerlukan kepastian dan
perlindungan, bahwa perawat yang membantunya adalah perawat yang berkompeten.
Dengan mengesahkan RUU Keperawatan, rakyat Indonesia sebenarnya akan
mendapatkan pelayanan yang lebih profesional dan memuaskan dari para perawat
karena undang-undang tersebutlah yang akan mengatur segala kebijakan tentang
profesioanlisme perawat. Setelah rancangan undang-undang ini berhasil disahkan,
undang-undang ini akan lebih jelas membatasi lingkup kerja perawat dan perawat dapat
lebih fokus memberikan perawatan bagi pasien daripada mengerjakan sesuatu yang
sebenarnya bukan pekerjaan perawat. Namun, masih perlu ada desakan peraturan
pendukung yang bertujuan untuk mengatur efektifitas teknis penerapan undang-undang
keperawatan.
Pilihan Indonesia untuk menghadapi tantangan ini ada di depan mata. Tentunya
seluruh rakyat Indonesia harus mengetahui bahwa perawat yang selama ini sering
disalahpersepsikan sebagai pembantu dokter merupakan sosok mandiri yang juga
penting dalam menangani pasien di rumah sakit. Perlu adanya dukungan dari seluruh
elemen keperawatan baik akademisi maupun praktisi serta opini masyarakat dan profesi
tenaga kesehatan lain yang semakin memperkuat kedudukan dan kebutuhan perawat
dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Oleh karena itu,
pengesahan UU Keperawatan yang ini sebenarnya bukanlah sebuah pilihan, melainkan
sebuah keharusan.
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!
KEPERAWATAN JAYA!

You might also like