Professional Documents
Culture Documents
Acara 9
Surface Hydrology Tool
Asisten
Devy Rizky Panji Wijaya
Aloysius Dearga Purbo Waskita
Yogyakarta
Mei
2013
0
Tahapan Praktikum
A. Membuat Elevation Surface (Topo to Raster Tool)
B. Surface Hydrology Tools :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Fill Tool
Flow Direction Tool
Flow Accumulation Tool
Membuat jaringan sungai / stream network
Edit jaringan sungai / stream network
Basin Tool
Watershed Tool
Flow Lenght Tool
Rain Drop Tool
c)
d)
c)
d)
Dengan menggunakan Set Null maka sel yang memiliki nilai Flow Accumulated 70
atau lebih besar akan diberi nilai 1 sedang yang lain akan dirubah menjadi NoData.
Karena stream network hasil Set Null memiliki stream segmen yang bernilai sama,
maka dapat digunakan Stream Link untuk memberi masing-masing segmen ID yang
tersendiri. Langkahnya adalah :
Dari hasil Stream Link Tool diperoleh 3453 segmen yang telah diberi ID.
5. Edit Stream Segment
Pada Attribute Table strmlink akan ditemukan segmen yang pendek atau memiliki
nilai yang rendah pada kolom Count Field (1553 segment dari 3453) yang dapat
diamati dengan menggunakan Select by Attribute pada Attribute Tabel. Tujuan
dari tahap ini adalah untuk menghilangkan stream segmen yang pendek ( 5 atau
<5) pada ujung terjauh dari suatu stream network.
Tahap awal yang dilakukan adalah menggunakan Stream Order Tool yang
memiliki tujuan untuk memberi orde sungai pada masing-masing segmen. Pada
bagian paling atas stream network memilki orde 1 dan ke arah downstream
memiliki nilai yang semakin besar. Metode yang digunakan terdiri dari 2 yaitu
Strahler dan Shreve.
Langkah Kerja :
Jalankan Spatial Analyst Tool\ Hydrology \ Stream Order
Input Stream Raster
=> pilih strmlink
Input Stream Direction
=> pilih elevflow
Output Raster
=> tulis strmorder
Method of stream ordering => pilih STRAHLER
Klik OK
Tahap berikutnya adalah mengubah segmen yang memiliki stream order 1 dan
memiliki sel 5 atau lebih kecil menjadi NoData. Tahap ini tidak dilakukan dengan
menggunakan SetNull Tool karena SetNull Tool tidak dapat digunakan pada analisa
multiple layer, sehingga dilakukan dengan menggunakan SetNull function pada Map
Algebra.
Jalankan Spatial Analyst Tool\ Map Algebra \ Single Output Map Algebra
Map Algebra Expression => SETNULL (strmorder EQ 1 AND strmlink.Count
LE 5, strmlink)
Output Raster
=> tulis strmedit
Pada layer strmedit, jumlah total segmen yang ada yaitu 2728 (lihat Attribute Table),
untuk melihat perbedaannya dapat digunakan Swipe Layer pada Effect Toolbar
(zoom pada area first order stream).
Setelah menghapus segmen yang pendek, jalankan kembali Stream Link Tool pada
layer hasil pengeditan (strmedit) dan kemudian diikuti oleh Stream Order Tool. Hal
ini dilakukan karena menghaspus segmen yang ada akan merubah susunan ID dan
order.
Tahap terakhir adalah merubah stream data yang berupa raster menjadi vector
dengan menggunakan Stream to Feature Tool. Langkah kerja :
6. Basin Tool
Basin atau catchment area merupakan istilah yang digunakan untuk area tempat
berkumpulnya air yang mengalir ke arah yang sama. Tempat atau titik
bertemunya air disebut sebagai pourpoint
Tahap berikutnya adalah menentukan akumulasi maskimum yang ada pada tiap
region. Tahap ini akan dilakukan dengan menggunakan Zonal Statistics Tool,
dengan layer strmgroup untuk mendefinisi region/zona dan layer elevacum untuk
mendefinisi nilai akumulasi.
Langkah kerja :
Selanjutnya adalah menemukan sel pada tiap basin yang memiliki nilai flow
accumulated tertinggi. Langkah kerjanya :
10
Hasil dari tahap ini berupa pourpoint akhir yang dapat digunakan dalam Watershed
Tool. Sebelum menggunakan Watershed Tool, tentukan 2 pourpoint yang memiliki
nilai accumulation flow tertinggi, langkahnya :
Setelah dipilih pourpoint yang terbesar, jalankan Watershed Tool dengan langkah :
Direction of measurement
=> pilih DOWNSTREAM
Input weight raster
=> default of nothing
Klik Ok
Atur tampilan dengan menampalkan layer streams, flowlength (transparency
50%) dan paling bawah berupa layer hillshade
Pengaturan diatas mengaktifkan tool yang lain. Salah satu tool yang dapat
digunakan adalah Rain Drop Tool. Tool ini berfungsi untuk menelusuri aliran hujan
ke arah downstream. Langkah kerjanya
12
Daftar Pustaka
http://webhelp.esri.com/arcgisdesktop/9.3/index.cfm?id=6244&pid=6237&topicname
=Region%20Group&
http://resources.esri.com/help/9.3/ArcGISengine/java/Gp_ToolRef/spatial_analyst_to
ols/how_watershed_works.htm
http://webhelp.esri.com/arcgisdesktop/9.3/printBooks_topics.cfm?pid=6050
13