You are on page 1of 11

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM DASAR SISTEM KENDALI


MODUL

: 4 ( EMPAT)

JUDUL

: OPEN LOOP DC MOTOR SPEED CONTROL

TANGGAL

: 18 OKTOBER 2014

ASISTEN

: HENDRY DWI SANTOSO

NAMA

: APRI NATA

KELOMPOK

: 8 (DELAPAN)

REKAN KERJA

:
1.
2.
3.
4.

ZULHAYADI CAN
NANDAR MATIIN.S
MUHAMMAD YUSRAN
RONALDI DWI AGUSTYAN

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU

2014MODUL 4
OPEN LOOP DC MOTOR SPEED CONTROL
4.1

Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami prinsip kerja Motor DC
2. Memahami karakteristik dari Motor DC
3. Memahami pengendalian Motor DC secara open loop
4. Menguji coba rangkaian pengendali kecepatan Motor DC secara open loop

4.2 Dasar Teori


Pada saat ini pengendalian kecepatan motor listrik memegang peranan penting
pada dunia industri, karena Motor DC mempunyai karakteristik kopel-kecepatan yang
menguntungkan dibandingkan dengan Motor AC. Tujuan dari pengontrol kecepatan
motor adalah agar dapat menjalankan motor sesuai dengan kecepatan yang diingikan,
meskipun ada perubahan beban. Pada umumnya penerapan motor listrik bekerja pada
tiga aspek operasi yaitu pada saat starting, pengendalian kecepatan dan pengereman.
Dalam sistem pengendalian dikenal dua sistem:
1. Pengendalian sistem loop tertutup (Open loop controller)
2. Pengendalian sistem loop terbuka (Open loop controller)
Pengendalian sistem loop terbuka adalah pengendalian tanpa umpan balik yaitu
mengatur kecepatan motor dengan menambah tahanan seri pada jangkar (juga
menganalisa pengaruh tahanan seri terhadao arus starting dan stop pada motor DC)
dan juga pengaturan tegangan jangkar (pengaruh perubahan tegangan jangkar
terhadap putaran dan arus jangkar).[1]
Secara sederhana motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua buah medan
dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah untuk
menghasilkan gaya yang menggerakkan yaitu torsi. Biasanya motor dipasang untuk
mengejakan pekerjaan tertentu yang memerlukan kecepatan dan arah putaran yang
tepat, sehingga kecepatan putar dan arahnya bisa diatur sedemikian rupa sesuai
dengan tujuan penggunaan motor.
Kecepatan motor bergantung pada empat variable yaitu:
-

Fluks medan

Tahanan Jangkar (Ra)

Tegangan Jangkar (Vt)

Dan Arus Jangkar.


Pengendalian kecepatan motor dapat dilakukan dengan memanipulasi tiga

dari variabel variabel tersebut diatas secara manual maupun otomatis. Arus jangkar
ditentukan oleh besarnya beban yang sedang dicatu oleh jangkar motor dan oleh
sebab itu tidak digunakan untuk pengendalian kecepatan motor.
Terdapat 3 metode dasar pengendalian kecepatan yaitu :
1.

Pengendalian Fluks medan

2.

Pengendalian Tahanan Jangkar

3.

Pengendalian Tegangan Jangkar[2].

Open-loop Motor Control


Loop terbuka control motor jika potensialmeter tersebut akan dipindahkan ke
bagian atas perlawanan tegangan positif maksimum akan dipasok ke penguat
mewakili kecepatan penuh. Demikian juga, jika wiper potensiometer dipindahkan
kebagian bahwa perlawanan, nol tegangan akan dipasok mewakili kecepatan yang
sangat lambat atau berhenti. Kemudian posisi potensiometer slider merupakan
masukan, yang diperkuat oleh amplifier (controller) untuk menggerakkan motor N
mewakili output, dari system. Motor akan terus berputar pada kecepatan tetap
ditentukan oleh posisi potensiometer. Sebagai jalur sinyal dari input ke output adalah
jalur langsung tidak membentuk bagian dari lingkaran apapun, keuntungan
keseluruhan system akan nilai-nilai mengalir dari keuntungan individu dari
potensiometer, amplifier, motorrik dan beban. Hal ini jelas diharapkan bahwa output
kecepatan motor harus identik dengan posisi potensiometer, memberikan keuntungan
keseluruhan system sebagai satu kesatuan. Dalam tutorial berikutnya tentang system
elektronik, kita akan melihat efek makan kembali beberapa sinyal output ke input
sehingga system control didasarkan pada perbedaan antara nilai aktual dan yang
diinginkan. Jenis system control elektronik disebut loop tertutup control.
4.3

Alat dan Bahan


1. DC Motor Speed Control Model: DMSC B3510-G-N
2. Jumper ( Konektor )
3. AVO Meter

4.4

Langkah Percobaan
1. Disiapkan semua perlengkapan yang diperlukan
2. Rangkaiannya dibuat sesuai Gambar 4.1 dengan cara meghubungkan :
2.1 Terminal Motor (Mot 1) ke sumber tegangan DC +15 Volt
2.2 Terminal (Ground) power supply kesemua terminal (Ground) rangkaian
pengendali
2.3 Terminal output tegangan referensi (REF OUT ) keterminal masukan pada
rangkaian LOOP AMP ( REF IN )
2.4 Terminal ouput tegangan dari rangkaian LOOP AMP ( OUT ) keterminal
masukan tegangan pada rangkaian DC POWER DRIVER ( VIN )
3. P1 diatur pada rangkaian tegangan referensi pada posisi minimal dengan cara
memutar potensiometer P1 kekiri. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur nilai
tegangan referensi pada kedudukan minimum (Nol Volt )
4. Kabel AC Line disambungkan ke jala-jala listrik 220 VAC
5. Saklar power dihidupkan pada pesawat latih ( terdapat pada panel bagian
belakang )
6. Keadaan Motor DC ( Motor 1 )
7. Apakah motor berputar?
8. Besarnya tangen referensi diukur melalui terminal REF OUT menggunakn
AVO Meter. REF OUT =.Volt
9. Besarnya tegangan output hasil penguatan diukur pada rangkaian LOOP AMP
melalui terminal OUT menggunakan AVO Meter. (V) OUT = ..Volt

10. Putar pelan-pelan Potensiometer P1 kekanan untuk menaikkan tegangan


referensi hingga motor mulai berputar
11. Tegangan referensi diukur melalui terminal REF OUT menggunakan AVO
Meter. REF OUT = .Volt
12. Tegangan hasil penguatan diukur pada rangkaian LOOP AMP. (V) OUT =
Volt
13. Keadaan motor diamati
14. Apakah motor berputar?
15. Potensiometer yang terdapat pada rangkaian LOOP AMP P2 diputar kekanan
untuk menambah penguatan tegangan yang berasal dari rangkaian tegangan
referensi
16. Besarnya tegangan hasil penguatan yang baru diukur

( V ) OUT = ..Volt
17. Keadaan motor DC diamati. Apakah motor motor bertambah cepat?

Gambar 4.1 Rangkaian percobaan Motor DC Speed Control.

4.5 Analisa dan Pembahasan


Percobaan keempat adalah percobaan open loop DC motor speed control.
Percobaan ini diawali dengan mempersiapkan semua perlengkapan. Rangkaian
disusun sesuai dengan gambar 4.1, hal yang dilakukan adalah dengan
menghubungkan terminal motor 1 (Mot1) ke sumber tegangan DC +15 Volt,
selanjutnya terminal ground power supply ke semua terminal ground rangkaian
pengendali, selanjutnya terminal output tegangan referensi (REF OUT) ke terminal
masukan pada rangkaian LOOP AMP (REF IN) dan yang terakhir terminal output
dari rangkaian LOOP AMP (OUT) ke terminal masukan pada rangkaian LOOP AMP
(REF IN).
Setelah rangkaian disusun dengan benar, langkah selanjutnya adalah mengatur
P1 pada rangkaian tegangan referensi pada posisi minimal dengan cara memutar P1
ke kiri. Hal ini dilakukan untuk mengatur nilai tegangan referansi pada kedudukan
minimum (0 Volt). Selanjutnya kabel AC Line disambungkan ke jala-jala listrik 220
VAC dan sakelar power dihidupkan pada pesawat latih (terdapat pada panel bagian
belakang).
Setelah langkah diatas dilakukan, langkah selanjutnya mengamati keadaan
motor DC 1 (motor 1), setelah diamati ternyata motor dalam keadaan diam (tidak
berputar. Selanjutnya tangen referensi diukur melalui terminal REF OUT
menggunakan AVO meter dan didapatkan nilai yang terukur adalah 0,8 Volt.
Tegangan output hasil penguatan diukur pada rangkaian LOOP AMP melaui terminal
OUT menggunakan AVO Meter dan didapatlah nilai hasil pengukuran sebesar 0,8
Volt. Langkah selanjutnya adalah memutar potensiometer P1 ke kanan untuk
menaikan tegangan referensi hingga motor mulai berputar. Tegangan referensi diukur
melalui terminal REF OUT menggunakan AVO meter. Setelah diukur ternyata
nilainya naik menjadi 8,2 Volt. Tegangan hasil penguatan yang diukur pada rngkaian
LOOP AMP juga menunjukan angka sebesar 8,2 Volt. Setelah motor diamati, motor
dalam keadaan berputar.
Potensiometer yang terdapat pada rangkaian LOOP AMP (P2) diputar kekanan
untuk mengubah ilai tegangan referensi. Besar tergangan penguatan diukur kembali,

ternyata nilai yang didapatkan masih menunjukan angka 8,2 Volt. Keadaan motor
kekbali diamati ternyata tidak terdapat perbedaan kecepatan putaran pada motor
tersebut. Percobaan dianggap selesai dan sumber daya dimatikan.
Berikut diagram blog dari percobaan open loop DC motor speed control yang
ditunjukan oleh gambar 4.2 berikut:
+15 Volt DC
Motor 1
Vouta

Vin

Tegangan Ref

F/V Converter
Tacho Signal Condition

Reff In

Loop AMP

Vout

Feed back

Switch Mode DC Power Driver


Vin

Motor 2

Gambar 4.2 Diagram Blok open loop DC motor speed control

Pada gambar 4.2 ditunjukan diagram blok yang menjelaskan loop DC motor
speed control diberi masukan +15 Volt. Dari blok dapat dilihat bahwa perputaran dari
motor 1 yang diukur oleh Tacho Signal Condition. F/V Converter berfungsi
mengubah tegangan yang diteruskan ke Loop AMP. Terakhir switch Motor DC Power
Driver dapat dilihat pada kondisi motor 2.
Komponen pada diagram blok diatas memiliki fungsi masing-masing sebagai
berikut:
1. Power supply +15 Volt berfungsi sebagai supply daya motor 1
2. Motor 1 berfungsi sebagai penggerak dalam percobaan
3. F/V Converter berfungsi merubah frekuensi yang terbaca pada tacho dari roda
gigi rantai pada motor DC. Keluarannya berupa tegangan.
4. Tacho Signal Condition alat yang membaca sinyal dari F/V Converter.
5. Tegangan referensi yang menjadi acuan pengendalian kecepatan motor DC
yang diatur melalui potensiometer.
6. Loop AMP peralatan yang membaca perbandingan antara Tacho Sgnal
Condition dan Tegangan Referensi.

7. Motor 2 sebagai peralatan Tachogenerator yang diputar oleh motor 1.


8. Switch Motor DC Power Driver terdapat mode pengaturan sekaligus pengatur
motor DC tersebut.
Berikut adalah Flowchart pada percobaan open loop DC motor speed control
dapat di lihat pada Gambar 4.3
Start

+15 Volt
Driver

Loop AMP

Teg Reff

Tacho Signal Condition

F/V Converter

M
Gambar 4.3 Flowchart pada percobaan open loop DC motor speed control

Gambar flowchart yang ditunjukan pada gambar 4.3 menunjukan proses dari
awal hingga motor dapat berputar. Pertama dari tegangan input sebesar +15 Volt,
dilanjutkan ke driver, ke loop AMP, Teg Reff menuju Driver juga. Dari Loop AMP
menuju Tacho Signal dan diteruskan ke F/V converter. F/V Converter memberikan
tegangan hingga motor dapat berputar.

4.6 Aplikasi Motor DC Dalam Kehidupan Sehari-Sehari


Aplikasi motor DC sebagai penggerak pintu geser pada otomatis system
monitoring ruangan penyimpanan database menggunakan PLC omron CPM I/0 30.
Penggerak pintu pada system penggerak pintu geser pada otomatisasi system
monitoring penyimpanan datase menggunakan PLC omron CPM1A I/O 20 yang
digunakan adalah motor DC. Untuk menggerakkan motor DC diperlukan driver
motor dc yaitu driver H-Bridge yang digunakan untuk mengatur motor agar dapat
berputar dalam dua arah yaitu forward ( searah jarum jam ) dan reverse ( berlawanan
arah jarum jam ). Berputarnya motor DC juga dipengaruhi oleh terhalang tidaknya
sensor IR pada pintu. Ketika sensor IR terhalangi maka motor akan membalik
putarannya sehingga akan membuka pintu. Jika pintu dibuka secara paksa maka
alarm akan menyala dikarenakan sensor IR terhalangi oleh benda.

4.7

Kesimpulan Dan Saran


4.7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan serangkain kegiatan yang meliputi, metodologi,
pengujian, analisa, dan pembahasan maka didapatkan beberapa kesimpulan
dalam tugas akhir ini, antara yaitu:
1. Motor Dc bekerja berdasarkan besar kecilnya tegangan yang diberikan
pada motor tersebut.
2. Untuk mengukur besar kecilnya tegangan dilakukan dengan memutar
potensiometer ke arah tertentu.
3. Motor DC akan semakin cepat apabila tegangan yang diberikan semakin
besar sedangkan apabila tegangan menurun maka kecepatan motor DC
4.7.2

juga semakin lambat.


Saran
Dari hasil perancangan dan pembuat OPEN LOOP DC MOTOR
SPEED CONTROL menggunakan rangkaian pengendali kecepatan Motor
DC pada secara open loop, untuk perbaiki dimasa mendatang disarankan
sebagai berikut:
1. Dalam melakukan praktikum sebaiknya ruangan dalam keadaan
kondusif
2. Jadwal praktikum seharusnya lebih teratur sesuai dengan jadwal yang
telah diberikan

DAFTAR PUSTAKA

[1]

Kuo, Benjamin C. 1991. Automatic Control Systems (6th cd). New Jersey

Prentice Hall.
[2]

Ziny Flikop. 2004. Open Loop DC Motor Speed Control. New York : Prentice
Hall Inc

[3]

Fausett, Laurene. 2000. Fundamentals of DC Motor Speed:Architecture,


Algorithms, and Applications, Prentice Hall Inc.

You might also like