You are on page 1of 35

KEBIJAKAN

DIVIDEN

Oleh : Padlah Riyadi, SE, Ak

EAT UNTUK SIAPA?

Persentase dividen yang dibagi dari EAT


disebut Dividend Payout Ratio ( DPR )

Dividen yang dibagi


DPR = -----------------------------EAT

Prosentasi laba ditahan dari EAT adalah 1


DPR

Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menentukan
penempatan laba, yaitu antara
membayar kepada pemegang saham
dan menginvestasikan kembali dalam
perusahaan. Laba ditahan merupakan
salah satu sumber dana yang paling
penting untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan, tetapi dividen merupakan
arus kas yang disisihkan untuk
pemegang saham.

Teori Kebijakan Dividen

Teori MM
Kelompok ini menganggap dividen tidak

relevan (the irrelevant of dividend). Modigliani


& Miller (1961) mengatakan bahwa kebijakan
dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap
harga saham perusahaan. Nilai perusahaan
hanya ditentukan oleh kemampuan
menghasilkan laba, bukan pada pembagian
laba perusahaan untuk dividen atau sebagai
laba ditahan. Selanjutnya dikatakan bahwa
perusahaan bisa saja membagikan dividen
yang besar ataupun kecil, asalkan
dimungkinkan menutup kekurangan dana dari
sumber eksternal. Dampak dari pilihan
keputusan tersebut sama saja terhadap nilai
perusahaan. Jadi keputusan dividen adalah
tidak relevan (the irrelevant of dividend).

Asumsi Teori MM

Pasar modal sempurna dimana


semua investor adalah rasional.
Tidak ada biaya emisi saham baru
jika perusahaan menerbitkan saham
baru.
Tidak ada pajak
Kebijakan investasi perusahaan tidak
berubah.

Bird in the hand.


Theory dari Lintner (1962), Gordon (1963),
dan Bhattacharya (1979) menjelaskan bahwa
investor menyukai dividen yang tinggi karena
dividen yang diterima seperti burung di tangan
yang risikonya lebih kecil atau mengurangi
ketidakpastian dibandingkan dengan dividen
yang tidak dibagikan. Kelompok ini
berpendapat bahwa peningkatan dividen akan
meningkatkan harga saham yang selanjutnya
berdampak terhadap nilai perusahaan.

Teori Perbedaan Pajak

Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan


Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa
karena adanya pajak maka pendapatan yang
relevan adalah pendapatan setelah pajak.
Adanya pajak terhadap keuntungan ( dividen
dan capital gains), para investor lebih
menyukai capital gains karena dapat
menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu
investor mensyaratkan suatu tingkat
keuntungan yang lebih tinggi pada saham
yang memberikan dividend yield tinggi,
capital gains yield rendah dari pada saham
dengan dividend yield rendah, capital gains
yield tinggi. Jika pajak atas dividend lebih
besar dari pajak atas capital gains,
perbedaan ini akan makin terasa.

Contoh:
Ket.

PT A

PT B

PT X

PT Y

Devide 12%
n
Cap.gai 5%
n
Tax dev 20%

5%

12%

5%

12%

5%

12%

20%

10%

10%

Tax cap 10%


gain
Ke
14%

10%

20%

20%

15%

15%

14%

Kelompok ketiga berpendapat agar dividen dibagi sekecilkecilnya. Sayangnya analisis tersebut mengabaikan adanya
biaya penerbitan saham baru/biaya emisi (flotation
cost).Biaya
yang ditimbulkan akibat menerbitkan saham baru adalah fee
untuk underwriter, biaya notaris, akuntan, konsultan hukum
pendaftaran saham dan lain sebagainya yang berkisar antara
2% sampai 4%. Dengan adanya biaya-biaya tersebut, berarti
sebagian kekayaan pemegang saham diberikan kepada
berbagai pihak sebagai flotation cost. Jadi bila perusahaan
memiliki dana untuk investasi mengapa dana tersebut
dibagikan sebagai dividen?, sehingga menimbulkan
biaya flotation. Oleh sebab itu, mereka beranggapan dividen
sebaiknya dibagi sekecil-kecilnya, sejauh dana tersebut dapat
digunakan untuk investasi yang menguntungkan atau
memberi NPV positif.

Rozeff (1982) dan Easterbrook (1984)


menyatakan
ada
keyakinan
bahwa
semakin banyak dividen yang ingin
dibayarkan oleh perusahaan, semakin
besar kemungkinan berkurangnya laba
ditahan. Akibatnya, perusahaan harus
mencari biaya eksternal untuk melakukan
investasi baru. Namun biaya penerbitan
sumber pembiayaan ekternal menjadi
mahal karena adanya flotation cost.
Akibatnya pembayaran dividen menjadi
mahal karena meningkatnya kebutuhan
untuk menambah modal eksternal yang
lebih mahal.

Clientele Effect Theory


Menurut Clientele theory, dividend puzzle
(perdebatan) disebabkan oleh adanya
investor yang berbeda baik dilihat dari segi
usia investor, kelompok investor, dan
golongan. Perbedaan tersebut telah
menimbulkan preferensi yang berbeda
terhadap tinggi rendahnya dividen yang
akan mereka terima. Investor individual
dengan usia lanjut dan penghasilannya
hanya tergantung dari dividen mungkin
lebih menyukai dividend payout yang tinggi.
Akan tetapi investor dengan penghasilan
tinggi akan lebih menyukai dividend payout
rendah.

Signaling Hypothesis
Dalam keadaan ada pajak pribadi dan pajak
perusahaan, dividen tidak disukai hampir
semua pemegang saham yang membayar
pajak, atau pemegang saham bersikap sama
apakah berupa dividen atau capital gain.
Namun mengapa perusahaan tetap
membayar dividen secara teratur dan
merata. Rozeff (1982) menganggap bahwa
dividen tampaknya memiliki informasi
(informational content of dividend) atau
sebagai isyarat akan prospek perusahaan.
Apabila perusahaan meningkatkan
pembayaran dividen, mungkin diartikan oleh
pemodal sebagai sinyal harapan manajemen
tentang akan membaiknya kinerja
perusahaan di masa yang akan datang.

Bhattacharya (1979) mengembangkan


suatu model sinyal (signal model),
bahwa tingginya dividen yang dibagikan
menunjukkan tingginya performance
perusahaan. Pada kondisi informasi
tidak seimbang (disparity) tinggi antara
manajer dan investor, perusahaan akan
memberikan sinyal dengan membayar
dividen yang tinggi.

Kebijakan Dividen Residual


Kebijakan dividen residual yaitu, kebijakan
dimana dividen yang dibayarkan sama
dengan laba aktual dikurangi dengan laba
yang ditahan untuk membiayai investasi
perusahaa. Pengambilan keputusan atas
rasio pembagian dividen didasarkan pada:
menentukan anggaran modal optimum
menentukan modal yang dibutuhkan untuk
membiayai investasi tersebut
menggunakan laba ditahan untuk
memenuhi komponen penyertaan modal
(ekuitas)
membayar dividen hanya jika lebih banyak
yang tersedia dari pada yang dibutuhkan
untuk anggaran modal (investasi).

Pembayaran Dividen
Prosedur pembayaran :
Garis besar dari urutan pembayaran :
1. Tanggal pengumuman (declaration
date)
2. Tanggal pencatatan pemegang saham
(holder of record date or cum date)
3. Tanggal pemisahan dividen
(ex-dividend date)
4. Tanggal pembayaran

Faktor yang mempengaruhi kebijakan


deviden
Kebutuhan dana perusahaan
- Aliran kas yang diharapkan
- Pengeluaran modal yang akan datang
Posisi Likuiditas
~ Suatu perusahaan mempunyai
catatan
mengenai laba, tapi
perusahaan mungkin
tidak dapat
membayar dividen kas karena posisi
likuiditas
Kemampuan meminjam
Perusahaan mempunyai tk fleksibilitas
yg tinggi akan memperbesar
kemampuan membayar dividen

Tingkat ekspansi aktiva


Tingkat laba
Stabilitas laba dan deviden
Peluang ke pasar modal
Kendali
Posisi pemegang saham sebagai
pembayar pajak

Bermacam Pembayaran Dividen


1. Jumlah dollar stabil per saham (kebijakan
dividen stabil)
2. Rasio pembayaran konstan
3. Dividen tetap yang rendah ditambah
dividen ekstra.

Dividen Saham (Stock Dividends)


Dibayar dalam bentuk saham
tambahan, bukan dalam bentuk kas, dan
hanya berupa pemindahan pembukuan
dari pos laba ditahan ke pos modal.
Pemecahan Saham (Stock Splits)
Jumlah saham biasa yang beredar
bertambah, tetapi tidak terjadi perubahan
dalam pos modal.

Pembelian Kembali Saham yang Beredar


(Repurchases)

Perusahaan yang membeli kembali


sahamnya memperoleh keuntungan pajak
dibandingkan yang melakukan
pembayaran dividen.

Pembelian kembali akan menyebabkan


kenaikan harga saham
Repurchases melalui dua cara :
melalui pasar terbuka
melalui penawaran tender

Latihan PT. BETA Tbk

PT. Beta Tbk memiliki EAT 2 milyar


Saham 10 juta lembar
Harga saham Rp. 3.200 / lembar
Perusahaan akan repurchase stock 20%
Pembelian diharapkan tidak
mempengaruhi price earning ratio.
Bagaimana pengaruh stock
repurchase terhadap harga saham
PT. Beta Tbk

Jawaban Latihan PT. Beta


Tbk

EPS saat ini : (Earning Per Share )


sebelum repurchase stock :
Total Laba (EAT)
2 Milyar
--------------------- = -------------- = 200 /
saham
Jumlah saham
10 juta
3200
Ratio PE = ---------------- = 16 kali.
200
PE = per earning

EPS setelah repurchase : 20% = 2.000.000


lembar.
.
EAT
2 Milyar
-------------- = --------------- = 250 / saham
Saham
8 juta
Harga pasar yang diharapkan setelah
repurchase :
Ratio PE x EPS = 16 x 250 = 4000/ saham
Pengaruh repurchase stock terhadap harga
saham perusahaan ini adalah :
MENINGKATKAN HARGA SAHAM
PERLEMBARNYA SEBESAR RP. 800,karena EPS nya naik menjadi 250 / saham

Latihan PT. XO

PT. XO memiliki struktur modal ekuitas (modal


sendiri) sebesar 100% yaitu 200.000 lembar
saham.
Nilai saham $ 2/ per lembar
Pertumbuhan direncanakan 12 % per tahun ,
dan realitasnya 5% per tahun.
Pada tahun 2003, diproyeksikan laba bersih
$.2juta.
Pembayaran deviden 20% tetap diteruskan,
sehingga saldo laba ditahan akan menjadi
$.1,6 juta

Lebih lanjut perusahaan menyadari bahwa


proyek
investasi dengan pertumbuhan 14%
.
hanya akan menghasilkan $. 800.000 untuk
tahun 2003 itu dibandingkan dengan proyeksi
laba bersih sebesar $. 2.000.000 .
Satu hal yang menggembirakan adalah bahwa
laba yang tinggi dari aktiva yang sudah ada
diperkirakan akan tetap berlangsung.
Laba bersih sebesar $. 2.000.000 masih dapat
diharapkan untuk tahun 2003.
Manajemen CMC sedang melakukan
peninjauan atas kebijakan deviden saat ini.

.PERTANYAANNYA :
Dengan asumsi proyek investasi tahun 2003
yang dapat diterima akan sepenuhnya di danai
oleh laba ditahan selama tahun tersebut; maka
hitung DPS ( Devidend Per Share) tahun 2003.
Berapa ratio pembayaran berlaku untuk tahun
2003 ?
Jika ratio pembayaran devidend 60% tetap
dipertahankan, berapa estimasi anda akan
harga saham saat ini ?

JAWABAN LATIHAN PT. XO

Proyeksi Laba Bersih


Proyeksi Investasi Modal

2.000.000
800.000
--------------------

Sisa Yang Tersedia


1.200.000
Saham Beredar 200.000 lembar
1.200.000,DPS
------------------ = $. 6 / lembar
200.000

2.000.000
.
EPS = -------------------- = $. 10/ saham

200.000

DPS
6
Ratio Pembayaran =
------- = --------- =
60 %

EPS
10
Atau bisa juga dicari dengan cara :

Total Deviden
1.200.000
------------------ = ------------------ = 60%.
Laba Bersih
2.000.000

Estimasi harga saham :


.Untuk saat ini :

$.6
Po = ---------------- = $. 66,67

0,14 0,05
Dalam situasi terdahulu , yaitu saat
pembagian deviden tetap 20% atas EPS
$.10 atau $. 2 maka dengan tingkat
pertumbuhan 14% dan rata-rata
pertumbuhan mencapai 12% =
$.2

--------------- = $. 100

0,14 0,12

Meskipun CMC mengalami kemunduran


.yang berat, namun aktiva nya yang ada
akan terus memberikan aliran laba yang
baik.
Lebih banyak dari laba ini yang akan
diteruskan kepemegang saham, karena
pertumbuhan internal yang terus
melambat telah mengurangi banyaknya
keperluan dana.
Akan tetapi hasilnya adalah penurunan
nilai saham sebesar $. 33,33 . ( 100
66,67 )

Latihan PT. XYZ

PT. WIXA tahun lalu memperoleh laba


bersih $ 240.000 dan telah membagikan
deviden $ 80.000.
Deviden tersebut telah bertumbuh
dengan tingkat pertumbuhan 6 %/tahun.
Selama 5 tahun.
Tahun ini perusahaan memperoleh laba
$. 320.000.
Kesempatan investasi yang layak saat ini
membutuhkan dana $.300.000

Diminta untuk menghitung devidend


yang dibayarkan, bila perusahaan
menggunakan kebijakan :

DPR yang konstan

Residual devidend ; jika akan


dipertahankan ratio debt to total
assets sebesar 40%

Jawaban Latihan PT. XYZ

Devidend Payout Ratio yang konstan :


80.000
------------ = 33,33 %
240.000
Residual Devidend yang ada, jika
mempertahankan debt to total asset 40
%.
60 % x 300.000 = 180.000
Maka residual devidend : 320.000 180.000 =
$ 140.000

You might also like