Professional Documents
Culture Documents
Shoulder joint
Gerakan geakan yang terjadi di pergelangan bahu yang dimungkinkan oleh
sejumlah sendi yang saling berhubungan erat, misalnya sendi kostovertyebral atas,
sendi akromioklavikular, sendi sternoklavikular, permukaan pergeseran skapulotorakal
dan sendi glenohumeral atau sendi bahu. Gangguan gerakan di dalam sendi bahu
sering mempunyai konsekuensi untuk sendi- sendi lain di pergelangan bahu atau
sebaliknya.
Sendi bahu dibentuk oleh kepala tulang humerus dan mangkok sendi, disebut
cavitas glenoidalis. Sendi ini menghasilkan gerakan fungsional sehari-hari seperti
menyisir, menggaruk kepala, mengambil dompet dan sebagainya atas kerja sama yang
harmonis dan simultan dengan sendi-sendi lainnya. Cavitas glenoidalis sebagai
mangkok sendi bentuknya agak cekung tempat melekatnya kepala tulang humerus
dengan diameter cavitas glenoidalis yang pendek kira-kira hanya mencangkup
sepertiga bagian dari kepala tulang sendi nya yang agak besar, keadaan ini membuat
sendi tersebut tidak stabil namun paling luas gerakannya. Beberapa karakteristik dari
sendi bahu :
a. Perbandingan antara permukaan mangkok sendi dengan kepala sendi tidak
sebanding.
b. Kapsul sendi relative lemah
c. Otot-otot pembungkus sendi relative lemah, seperti otot
supraspinatus,
epidemiologi onset Frozen Shoulder terjadi sekitar usia 40-65 tahun. Dari 2-5% populasi
sekitar 60% dari kasus Frozen Shoulder lebih banyak mengenai perempuan dibanding laki-laki.
Frozen Shoulder juga terjadi pada 10-20% dari penderita diabetes mellitus yang merupakan
salah satu faktor resiko Frozen Shoulder (Sandor,2004).
Etiologi capsulitis adhesiva masih belum diketahui dengan pasti. Adapun faktor predisposisinya antara lain
periode immobilisasi yang lama, akibat trauma, over use, injuries atau operasi pada sendi, hyperthyroidisme,
penyakit cardiovascular,clinical depression dan Parkinson.
Adapun beberapa teori yang dikemukakan AAOS tahun 2007 mengenai frozen shoulder, teori tersebut
adalah :
1.
Teori hormonal.
Pada umumnya frozen shoulder terjadi 60% pada wanita bersamaan dengan datangnya menopause.
2.
3.
Teori genetik.
Beberapa studi mempunyai komponen genetik dari frozen shoulder, contohnya ada beberapa kasus
dimana kembar identik pasti menderita pada saat yang sama.
Teori auto immuno.
Diduga penyakit ini merupakan respon auto immuno terhadap hasil-hasil rusaknya jaringan lokal.
4.
Teori postur.
Banyak studi yang belum diyakini bahwa berdiri lama dan berpostur tegap menyebabkan pemendekan
pada salah satu ligamen bahu.
Keterbatasan sendi bahu dikaitkan dengan capsulitis adhesiva secara langsung dibagi 2
Klasifikasi, yaitu :
a. Primer/ idiopetik frozen shoulder
Yaitu frozen yang tidak diketahui penyebabnya. Frozen shoulder lebih banyak terjadi
pada wanita dari pada pria dan biasanya terjadi usia lebih dari 41 tahun. Biasanya terjadi pada
lengan yang tidak digunakan dan lebih memungkinkan terjadi pada orang-orang yang
melakukan pekerjaan dengan gerakan bahu yang lama dan berulang. Hal ini terjadi pengerutan
atau atrofi dari hampir seluruh atau sebagian kapsula sendi glenohumeral pada bagian anterior
dan caudal, terjadi perlengketan antara kapsula sendi jaringan lunak disekitarnya, dan terjadi
penurunan tingkat elastisitas kapsula sendi.
a. Sekunder frozen shoulder
Yaitu frozen yang diikuti trauma yang berarati pada bahu misal fraktur, dislokasi, luka
baker yang berat, meskipun cedera ini mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Hal
ini ditandai dengan adanya nyeri saat sendi diupayakan bergerak atau digerakkan (mobilisasi)
dan kelemahan otot disekitar bahu.
keadaan bahu seperti ini dapat diawali dengan tendinitis surasinatus/bisipitalis
atau bursitis acromialis, karena tidak diobati dan gerakan di sendi bahu yang menimbulkan
nyeri tidak dilatih,maka lama kelamaan menimbulkan perlengketan.
sebatas cukup untuk menetralisir gaya kompresi yang bekerja pada sendi. Kombinasi
antara tegangan otot, gaya kohevisitas kedua permukaan sendi dan tekiri atmosfer
menghasilkan gaya kompresi pada sendi. Grade II traksi dan gliding gerakan sampai
terjadi slack taken up jaringan di sekitar persendian meregang. Grade III traksi dan
gerakan sampai diperoleh slack taken up kemudian diberi gaya lebih besar lagi sehingga
jaringan di sekitar persendian teregang.
Traksi untuk memperbaiki luas gerak sendi: Traksi mobilisasi grade III efektif
untuk memperbaiki mobilitas sendi karena dapat meregang (streatch) jaringan lunak
sekitar persendian yang memendek. Traksi-mobilisasi dipertahamkan selama 7 detik atau
lebih dengan kekuatan maksimal sesuai dengan toleransi pasien. Antara dua traksi yang
dilakukan, traksi tidak perlu dilepaskan total keposisi awal melainkan cukup diturunkan
kegrade II dan kemudian lakukan traksi grade III lagi. (Mudatsir S, 2002).
4. Terapi Latihan.
Adapun metode yang digunakan adalah :
a.
Active exercise
Latihan aktif disini bertujuan untuk menjaga serta menambah lingkup gerak
sendi (LGS).Disini penulis memberikan latihan dengan menggunakan metode free
active exercise.Gerakan dilakukan oleh kekuatan otot penderita itu sendiri dengan
tidak menggunakan suatu bantuan dan tahanan yang berasal dari luar.Latihan ini bisa
dilakukan kapan pun dan dimana pun penderita berada.
b.
Overhead pulley
Tujuan dari pemberian overhead pulley adalah untuk menambah lingkup gerak
sendi dan meningkatkan nilai kekuatan otot dengan bantuan alat ini. Dengan adanya
gerakan yang berulang-ulang maka akan terjadi penambahan lingkup gerak sendi
serta menjaga dan menambah kekuatan otot jika diberi beban (Kisner, 1996).
c.
Jason, E. et al. 2011. Current Review of Adhesive Capsulitis. J Bone Joint Surg Br; 20: 502514.
Kelley, M.J., Mcclure, P.W., Leggin, B.G. 2013. Frozen shoulder : evidence and a proposed
model guiding rehabilitation. J Orthop Sports Phys Ther; 39(2): 135-148.
Mutdatsir, Syatibi, 2007. Terapi Manipulasi Extremitas. Pelatihan manual terapi,Surakarta
Rober,t C. Manske., & Daniel, Prohask. 2008. Management and Diagnosis and management
of adhesive capsulitis. Curr Rev Musculoskelet Med.1:180189
Sandor, Risk, 2004: Frozen shoulder/ epidemiology. www.aaos.org
Snell RS. 2006. Clinical neuroanatomy for medical students. 5th ed. Washington DC:
Lippincott Williams & Wilkins Inc. USA; p. 67-70
Uhthoff, H.K., Boileau, P. 2007 . Primary frozen shoulder; global capsular stiffness versus
localized contracture. Clin Orthop Rela Res; 456: 79-84.
Vermeulen H. et al. 2000. End-range mobilization techniques in Adhesive Capsulitis of the
shoulder joint: A multiple-subject case report. Phys Ther;80:1204-13