Professional Documents
Culture Documents
Validasi Metode Penetapan Kadar Klorfeniramina Maleat Dan Fenilpropanolamina Dalam Sediaan Tablet Paratusin Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Validasi Metode Penetapan Kadar Klorfeniramina Maleat Dan Fenilpropanolamina Dalam Sediaan Tablet Paratusin Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
HPLC,
Chlorpheniramine
Maleate,
Pendahuluan
Latar Belakang
Kesehatan
adalah
keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis
(UU Kesehatan No. 23/1992). Kesehatan
1
Spesifikasi
Mettler Dragon 204 atau Sartorius
CPA26P
HPLC
Shimadzu LC 2010A
Kolom HPLC
Vial dan tutup sampel HPLC
Labu ukur
Shim-pack CLC-CN(M) - 5m
Ukuran yang sesuai
Gelas Grade A, 50 mL, 100 mL
Pipet
Filter 0,45 m
Milipore
Spesifikasi
KH2PO4
Metanol HPLC
Asam asetat glacial
Trietilamina
Asetonitril HPLC
Air
Klorfeniramina Maleat
Fenilpropanolamina
Pembuatan pelarut
Dicampurkan larutan dapar dan
asetonitril dengan perbandingan 30 : 70.
Hipotesis
Metode analisis penetapan kadar
Klorfeniramina Maleat (CTM) dan
Fenilpropanolamina
(PPA)
dalam
sediaan
tablet
Paratusin
secara
kromatografi cair kinerja tinggi layak
dan dapat dipercaya untuk pemeriksaan
rutin di laboratorium QC PT Prafa.
Metode Penelitian
Penelitian dan validasi metode
analisis ini dilakukan di Laboratorium
Quality Control PT Prafa yang beralamat
di Jln. Lanbau Desa Karang Asem Barat,
3
larutan
standar
pembanding.
Diinjeksikan pelarut, fase gerak, larutan
sampel, larutan plasebo dan larutan
standar pembanding ke dalam sistem
kromatografi.
Linieritas
Dibuat sederet larutan standar
dengan 5 kadar berbeda pada rentang
50% hingga 150% (50%, 75%, 100%,
125%, 150%) dengan pembuatan larutan
standar konsentrasi
100%
yaitu,
ditimbang 10 mg standar CTM ke dalam
labu ukur 50 ml ditambahkan dengan
pelarut hingga tanda batas, lalu
dihomogenkan. Dipipet 5 mL larutan
standar CTM dan ditambahkan 7,5 mg
standar PPA ke dalam labu ukur 100 mL
ditambahkan dengan pelarut hingga
tanda batas, lalu dihomogenkan.
Disaring dengan filter 0,45 m dan
dimasukkan ke dalam vial HPLC dan
ditutup. Diinjeksikan ke dalam sistem
kromatografi. Ditentukan persamaan
regresi linier dan koefisien korelasi (r).
Untuk konsentrasi 50%, CTM ditimbang
5 mg dan PPA ditimbang 3,75 mg.
Untuk konsentrasi 75%, CTM ditimbang
7,5 mg dan PPA ditimbang 5,625 mg.
Untuk kosentrasi 125%, CTM ditimbang
12,5 mg dan PPA ditimbang 9,375 mg.
Untuk konsentrasi 150%, CTM ditimbang
15 mg dan PPA ditimbang 11,25 mg.
Preparasi sampel
Ditimbang dan gerus halus
sampel sebanyak 20 tablet. Hitung bobot
rata-rata per tablet. Ditimbang sejumlah
serbuk tablet yang setara dengan bobot
setengah tablet ( 330 mg) ke dalam
labu ukur 100 mL, dilarutkan dan
diencerkan dengan pelarut hingga tanda
batas. Untuk mempercepat kelarutan,
dilakukan ultrasonik selama 30 menit.
Disaring dengan filter 0,45 m dan
dimasukkan ke dalam vial HPLC
kemudian ditutup.
Kondisi pengukuran
Sebelum dilakukan analisis untuk
validasi ini harus dipastikan bahwa alat
yang digunakan masih berstatus
terkalibrasi. Standar, pereaksi, bahan
untuk plasebo memenuhi spesifikasi dan
belum kadaluarsa.
Parameter uji metode validasi
yang dilakukan meliputi uji kesesuaian
sistem, spesifitas, linieritas, presisi,
akurasi dan rentang.
Uji kesesuaian sistem
Diinjeksikan larutan standar CTM
dan PPA ke dalam sistem kromatografi
sebanyak 6 kali. Dihitung asimetri
terhadap CTM dan PPA, simpangan
baku relatif (%RSD) terhadap waktu
retensi dan simpangan baku relatif
(%RSD) terhadap area.
Presisi
Ditimbang dan digerus halus
sampel sebanyak 20 tablet. Dihitung
bobot rata-rata per tablet. Ditimbang
sejumlah serbuk tablet yang setara
dengan bobot setengah tablet ( 330 mg)
ke dalam labu ukur 100 mL, dilarutkan
dan diencerkan dengan pelarut hingga
tanda batas. Untuk mempercepat
kelarutan, dilakukan ultrasonik selama
30 menit. Disaring dengan filter 0,45 m
dan dimasukkan ke dalam vial HPLC
kemudian ditutup. Diinjeksikan ke dalam
sistem kromatografi. Dihitung kadar
Spesifitas
Disiapkan larutan sampel dari
serbuk plasebo yang terbuat dari
campuran sintesis material pendukung
produk. Spesifitas ditentukan dengan
membandingkan peak larutan sampel,
larutan plasebo, fase gerak, solven dan
4
Akurasi
Dibuat larutan sampel pada
konsentrasi 80, 100, 120 %. Analisis
dikerjakan triplo untuk masing-masing
konsentrasi. Pembuatan larutan sampel
dengan konsentrasi 100% caranya yaitu
ditimbang dan digerus halus sampel
sebanyak 20 tablet. Dihitung bobot ratarata per tablet. Ditimbang sejumlah
serbuk tablet yang setara dengan bobot
setengah tablet ( 330 mg) ke dalam
labu ukur 100 mL, dilarutkan dan
diencerkan dengan pelarut hingga tanda
batas. Untuk mempercepat kelarutan,
dilakukan ultrasonik selama 30 menit.
Disaring dengan filter 0,45 m dan
dimasukkan ke dalam vial HPLC
kemudian ditutup. Diinjeksikan ke dalam
sistem kromatografi. Dihitung kadar
CTM dan PPA serta ditentukan %
perolehan
kembali
sampel
yang
diperoleh. Untuk konsentrasi 80%
sampel ditimbang 264 mg, sedangkan
untuk
konsentrasi
120%
sampel
ditimbang 396 mg.
Parameter validasi
Uji kesesuaian sistem
Spesifitas
Linieritas
Presisi
Akurasi
Rentang (range)
Kriteria penerimaan
Asimetri : 0,5 2,0
SBR waktu retensi : < 2%
SBR Area : < 2%
Tidak muncul peak pada material yang lain
Koefisien korelasi (r) > 0,998
SBR 2,0 %
% Perolehan kembali 98 102 %
SBR 2,0 %
nilai koefisien korelasinya (r) 0,998
Rentang
Dibuat larutan sampel pada
konsentrasi 80, 100, 120 % dan
dikerjakan triplo untuk tiap konsentrasi.
Pembuatan larutan sampel dengan
konsentrasi
100%
caranya
yaitu
ditimbang dan digerus halus sampel
sebanyak 20 tablet dan dihitung bobot
rata-rata per tablet. Ditimbang sejumlah
serbuk tablet yang setara dengan bobot
setengah tablet ( 330 mg) ke dalam
labu ukur 100 mL, dilarutkan dan
diencerkan dengan pelarut hingga tanda
batas. Untuk mempercepat kelarutan,
dilakukan ultrasonik selama 30 menit.
Disaring dengan filter 0,45 m dan
dimasukkan ke dalam vial HPLC
Waktu retensi
PPA
CTM
6,813
10,063
6,808
10,064
6,805
10,079
6,810
10,090
6,813
10,085
6,817
10,085
6,811
10,078
0,062
0,114
Asimetri
Area
PPA
81668
84501
83408
84044
83266
82985
83312
1,172
CTM
174146
173973
174069
173326
173492
174060
173844
0,199
Linieritas
Uji Linieritas suatu metode
analisis bertujuan untuk membuktikan
adanya
hubungan
linier
antara
konsentrasi zat sebenarnya (teoritis)
dengan respon alat. Dalam hal ini
dituntut ketelitian pada saat preparasi
serta kemampuan alat mendeteksi zat
yang diukur dengan tepat dan teliti.
Linieritas atau kecenderungan korelasi
antara dua variabel biasanya dinyatakan
dalam koefisien korelasi (r). Linieritas
yang baik atau adanya korelasi yang erat
ditunjukkan dengan harga koefisien
korelasi (r) yang mendekati atau sama
dengan nilai satu. Hasil uji linieritas
dapat dillihat pada Tabel 6. dan 7.
Tabel 6. Data hasil uji linieritas CTM
Asimetri
PPA
CTM
1,250
1,270
1,234
1,275
1,240
1,275
1,228
1,278
1,245
1,276
1,243
1,278
1,240
1,275
Larutan
Pelarut
Fase gerak
Larutan plasebo
Larutan baku
pembanding-1
Larutan baku
pembanding-2
Larutan sampel
CTM
Waktu retensi
0
0
0
Area
0
0
0
PPA
Waktu retensi
0
0
0
Area
0
0
0
10,063
174146
6.813
81668
10,064
173973
6.808
84501
10,138
170045
6.804
80485
Tingkat
mg
Konsentrasi
konsentrasi
standard
(mg/mL)
(%)
50
5,1
0,0051
75
7,5
0,0075
100
10,1
0,0101
125
12,7
0,0127
150
15,1
0,0151
Persamaan regresi linier
r
Area
72595
104170
140773
174375
207669
y = 13506029,60x + 3505,50
0,999
Area
32531
48633
65829
80861
96894
y = 865859x - 145,6
0,999
Akurasi
Akurasi
sering
dinyatakan
perolehan kembali. Parameter akurasi
bertujuan untuk menentukan metode uji
yang digunakan dapat memberikan hasil
yang sama dengan nilai sebenarnya atau
dengan kata lain konsentrasi yang
didapat sama dengan konsentrasi
sebenarnya.Uji akurasi dilakukan dengan
membuat larutan dari bahan baku
pembanding CTM dan PPA pada tiga
konsentrasi yang berbeda dengan tiga
kali pengulangan. Hasil Uji akurasi
dapat dilihat pada Tabel 10. dan 11.
Tabel 10. Data hasil uji akurasi CTM
Presisi
Presisi merupakan parameter
yang digunakan untuk menyatakan
bahwa metode uji tersebut bila dilakukan
secara berulang-ulang dalam satu seri
pengukuran akan selalu menghasilkan
kadar yang mendekati sama dan atau
tidak bergeser. Uji presisi dilakukan
dengan menginjeksikan larutan uji yang
telah dipreparasi sebanyak enam kali.
Hasil uji presisi dapat dilihat pada Tabel
8. dan 9.
Tabel 8. Data hasil uji presisi CTM
Area
169731
170045
168101
169668
173293
171526
mg sampel
sampel_1
330,7
sampel_2
330,4
sampel_3
330,1
sampel_4
330,6
sampel_5
330,5
sampel_6
330,7
Rata-rata
Simpangan baku relatif (%)
Tingkat
konsentrasi
(%)
80
80
80
100
100
100
120
120
120
Kadar
(%)
97,47
97,74
96,71
97,46
99,57
98,50
97,91
1,02
Area
81473
80485
81091
81727
81497
80854
mg sampel
330,7
330,4
330,1
330,6
330,5
330,7
Rata-rata
Simpangan baku relatif (%)
% Aktual
% perolehan
kembali
79,20
79,01
78,24
96,58
96,76
95,65
116,42
116,51
117,23
79,88
79,72
78,92
97,47
97,74
96,71
117,56
117,63
118,38
100,87
100,90
100,87
100,92
101,01
101,10
100,98
100,95
100,98
% Teori
Kadar
(%)
98,13
97,03
97,85
98,47
98,22
97,38
97,85
0,56
% Teori
% Aktual
% perolehan
kembali
78,90
77,76
78,56
96,92
95,75
96,47
113,77
116,00
113,62
79,84
78,72
79,50
98,13
97,03
97,85
115,26
117,49
115,10
101,19
101,23
101,19
101,25
101,34
101,43
101,31
101,28
101,31
Rentang
Hasil uji rentang diperoleh dari
data uji akurasi yang dilakukan dan
dapat dilihat pada Tabel 12. dan 13.
7
% perolehan
kembali
100,87
100,90
100,87
100,92
101,01
101,10
100,98
100,95
100,98
0,08
0,999
% perolehan
kembali
101,19
101,23
101,19
101,25
101,34
101,43
101,31
101,28
101,31
0,08
0,999
Saran
Penelitian selanjutnya sebaiknya
dilakukan verifikasi metode penetapan
secara berkala untuk menjamin validitas
metode yang digunakan.
Daftar Pustaka
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi. Edisi IV.
Terjemahan Farida Ibrahim.
Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
2001. Petunjuk Operasional
Cara Pengolahan Obat yang
Baik. Badan POM. Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
2006. Petunjuk Operasional
8
250000
Area
200000
150000
100000
50000
0
0
0.005
0.01
0.015
0.02
Konsentrasi (mg/mL)
Area
120000
Tingkat
mg
Konsentrasi
100000
konsentrasi
Area
standard
(mg/mL)
(%)80000
5060000
3,78
0,0378
32531
7540000
5,65
0,0565
48633
10020000
7,59
0,0759
65829
125
9,34
0,0934
80861
0
150
0 11,23 0.02 0,1123
0.04
0.06
0.0896894 0.1
0.12
Persamaan regresi linier
y = 8658959x - 145,6
Konsentrasi (mg/mL)
r
0,999
4) Kromatogram
Area
Tingkat
mg
Konsentrasi
250000
konsentrasi
Area
standard
(mg/mL)
(%)200000
50
5,1
0,0051
72595
150000
75
7,5
0,0075
104170
100100000 10,1
0,0101
140773
125 50000 12,7
0,0127
174375
150
15,1
0,0151
207669
0
Persamaan
y = 13506029,60x
0 regresi linier
0.005
0.01
0.015 + 3505,50
0.02
R
Konsentrasi (mg/mL) 0,999
250000
2) Data200000
dan grafik hasil uji linieritas PPA
Area
150000
Tingkat
mg
Konsentrasi
konsentrasi
Area
100000 standard
(mg/mL)
(%)
5050000
3,78
0,0378
32531
75 0
5,65
0,0565
48633
0 7,59
0.005
0.01
0.015
0.02
100
0,0759
65829
125
9,34
0,0934
Konsentrasi (mg/mL) 80861
150
11,23
0,1123
96894
Persamaan regresi linier
y = 8658959x - 145,6
r
0,999
2) Data dan grafik hasil uji linieritas PPA
Tingkat
konsentrasi
(%)
50
75
mg
standard
Konsentrasi
(mg/mL)
Area
3,78
5,65
0,0378
0,0565
32531
48633
10