You are on page 1of 9

Oleh :

Aprilia Dwinata
Ayu Rista Purnaningtyas
Dian Ayu Fitriani
Esi Nungki Anggraini

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN...............................................................................................................1
ISI........................................................................................................................................2
CIRI-CIRI GALAXI............................................................................................................3
ACAM-MACAM GALAXI................................................................................................5
KESIMPULAN...................................................................................................................6

PENDAHULUAN
A. KATA PENGANTAR
Bismilahirrohman nirrohim. Kami membuat makalah ini dengan maksud dan tujuan yang
baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi guru maupun pelajar dan masyarakat.

ISI
GALAKSI-GALAKSI
Bila kita memandang langit yang tidak ada bulan pada malam yang gelap dan bersih dari
awan, maka disamping melihat ribuan bintang berkelap-kelip itu, kita akan melihat sebangsa
awan atau kabut putih yang panjang diatas kita. Kabut itu dikenal dengan Milky Way atau
kabut susu atau lebih dikenal lagi dengan Bima Sakti. Sepintas lalu kelihatannya seperti
awan yang samar-samar, namun bila diperhatikan agak lama, akan tampaklah beratus-ratus
kelap-kelip kecil memenuhi kabut itu, dimana itu sesungguhnya tak lain adalah bintangbintang juga. Bima Sakti yang terdiri dari kumpulan bintang-bintang itu disebut galaksi.
Kira-kira 30 Tahun yang lalu sebelum orang membuat teleskop Nouut Polmar, jumlah
bintang pada Bima sakti yang dapat diamati oleh para sarjana hanya sekitar dua milyar
(2.000.000.000). tetapi setelah dunia astronomi memiliki teleskop Nouut Polmar yang
diameter lensanya dua ratus inchi, maka jumlah bintang yang dapat diamati di Bima Sakti
ditaksir lebih dari saratus milyar (100.000.000.000).
1. 1. Hipotesa Terjadinya Galaksi
Untuk memperoleh persepektif lebih baik tentang galaksi-galaksi, terutama tentang
terjadinya atau galaksi yang paling awal lahir, perlu kembali kita memperhatikan era
dentuman besar yang mengambarkan asal-usul alam semesta. Pada mulanya memang
terdapat kesulitan dalam mempelajari periode awal, tetapi beberapa tahun terakhir setelah
dipelajari sebagian besar masalahnya, para ahli mulai mengembangkan hipotesis-hipotesis
dasar pemikiran bahwa :
1. Semua galaksi berumur hampir sama, setidak-tidaknya sedikit lebih kurang dari umur
alam semesta sendiri. Maka diperkirakan terbentuk dan berkembang dari materi yang
dihasilkan dari peristiwa dentuman besar yang mengawali terbentuknya alam
semesta.
2. Dari kenyataan hasil pengamatan bahwa galaksi-galaksi yang terbentuk,
mengarahkan kita pada dugaan (asumsi) dimana telah terjadi kondisi atau sifat
inhomogenitas di dalam ledakan itu atau setidak-tidaknya sifat inhomogenitas itu
berkembang segera setelah dentuman besar berlangsung.

CIRI-CIRI GALAKSI DAN MACAMNYA


A. Ciri-ciri galaksi
Beberapa pendapat mengatakan bahwa galaksi merupakan gabungan dari konstelasikonstelasi bintang. Konstelasi adalah kumpulan atau gabungan dari sejumlah tata surya,
dimana sebagai contoh bahwa tata surya kita berada di dalam galaksi Bima Sakti. Galaksigalaksi itu ada yang besar dan ada yang kecil, setiap galaksi mengandung rata-rata satu
milyar bintang lebih dan barang kali mengandung planet yang jumlahnya jauh lebih banyak
lagi.
Adapun ciri-ciri galaksi diperkirakan sebagai berikut :
1)

Galaksi itu mempunyai cahaya sendiri, jadi bukan cahaya pantulan.

2)
Galaksi-galaksi lainnya terlihat di luar jalur galaksi Bima Sakti, jauhnya jutaan tahun
cahaya.
3)

Galaksi-galaksi itu mempunyai bentuk-bentuk tertentu.

4)

Jarak antar galaksi jutaan tahun cahaya.

Dari pengetahuan gambar galaksi luar dapat segera dilihat bahwa sebuah galaksi mempunyai
komponen pusat yang terang dan piringan yang lemah cahaya tapi berdimensi lebih luas
dibanding dengan pusatnya. Namun juga sering ditemui bentuk galaksi yang berbentuk tidak
beraturan. Orientasi galaksi yang acak juga memberi kesempatan manusia bisa memperoleh
gambar bentuk galaksi dilihat dari berbagai sisi. Secara singkat komponen system tata
bintang dapat dibagi atas :
1. Pusat atau inti Galaksi ( Bulge )
Pusat galaksi diselubungi kawasan Bulge. Bulge terdiri dari bintang raksasa atau bintang
berevolusi lanjut terdistribusi hingga 3 kpc dari pusat galaksi. Bulge terbagi menjadi Bulge
dalam (< 1 kpc) dan Bulge luar (1 kpc < R < 3 kpc). Bulge dalam dihuni dengan bintang
raksasa merah pemancar radiasi infra merah kuat, kemungkinan berasal dari bintang yang
bermassa lebih besar. Distribusi bintang pemancar IR kuat menunjukkan bintang distribusi
dalam kawasan Bulge sekitar 1,3 kpc 1,5 kpc dari pusat galaksi. Bulge luar terdiri dari
bintang pemancar IR yang relative lemah. Didaerah batas antara Disk Bulge terdapat
kawasan expanding-arm 3 kpc dari pusat galaksi.
2. Piringan Galaksi (Galactic Disk)
Secara global materi yang terdistribusi dalam Disk atas terdiri dari bintang, debu dan gas.
Melalui distribusi bintang komponen bintang penghuni Disk dibagi menjadi komponen Disk
Dalam dan komponen Disk Luar. Lengan spiral galaksi merupakan pola yang berada dalam
piringan galaksi, bagian dari Disk Dalam. Sekarang dikemukakan adanya komponen
Spheroidal, merupakan komponen Disk Luar. Gugus bintang bola juga merupakan
komponen Disk Luar.

3. Halo Galaksi
Komponen Halo berada sekitar 50.000-100.000 tahun cahaya dari Pusat Galaksi (atau sekitar
15 kpc). Keberadaan Halo Galaksi tidak bisa dikenali dengan mata telanjang. Foto
inframerah tidak menampakkan tanda-tanda adanya pengelompokan bintang inframerah di
sekitar kawasan Halo atau Korona Galaksi. Komponen Halo dibagi menjadi komponen
terang dan kelompok gelap.
4. Korona Galaksi
Stabilitas kurva Galaksi mengindikasikan adanya korona galaksi. Komponen korona galaksi
mungkin berupa bintang yang terlalu lemah cahayanya sehingga tidak terdeteksi dengan
teleskop optic maupun teleskop inframerah. Komponen korona galaksi tersebut juga tidak
terdeteksi dengan teleskop radio. Oleh karena itu timbul spekulasi bahwa penghuni korona
galaksi kemungkinan adalah partikel erlementer berupa neutrino.
5. Lengan Spiral Galaksi
Sekarang telah diketahui banyak piringan Galaksi (bidang galaksi terletak di dalamnya) yang
mempunyai struktur lengan spiral. Secara alamiah piringan galaksi Bima Sakti juga diyakini
mempunyai struktur lengan spiral.
Ahli-ahli astronomi yang banyak menerangkan tentang galaksi diantaranya Edwin Hubble,
Nu Mayal dan Harlow Shapley. Berdasarkan perbedaannya menurut Hubble, galaksi
digolongkan sebagai berikut :
6. Galaksi Spiral atau bentuk S
Galaksi ini meliputi jumlah 80% dari semua galaksi yang diketahui. Galaksi bentuk S terlihat
seperti pusaran api raksasa dan mempunyai struktur yang paling teratur. Pada umumnya
galaksi bentuk ini mempunyai tiga bagian yang dapat dibedakan dengan nyata yaitu :
1. Pusat Roda
2. Selubung yang membungkus pusat, terdiri dari bintang dan gugus bintang.
3. Piringan dengan lengan spiral.
7. Galaksi Elips atau bentuk E
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang diketahui. Galaksi bentuk E terlihat
lebih terang seperti bola lonjong besar yang bersinar. Jika dibandingkan dengan galaksi
spiral, maka galaksi bentuk elips merupakan galaksi yang sederhana karena hanya terdiri :
1. Pusat Roda
2. Selubung yang membungkus pusat
8. Galaksi Tak Beraturan atau TB

Galaksi ini meliputi jumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang diketahui. Galaksi TB
terlihat sebagai gumpalan datar atau enggokan bintang yang semakin menebal, sebagian
menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.
4
. Macam-Macam Galaksi
Sekarang dengan teleskop yang lebih modern lebih banyak ditemukan galaksi-galaksi di
alam semesta. Galaksi-galaksi itu antara lain :
1. 1. Galaksi Bima Sakti
Galaksi Bima Sakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William
Hershel. Galaksi Bima Sakti terdiri atas 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar
130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9.500 milyar kilometer). Galaksi Bima Sakti
merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.
1. 2. Galaksi Andromeda
Galaksi ini menurut Hubble memiliki keganjilan antara lain :
a)

Pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang terpisah.

b)

Gugus bulatnya empat kali lebih redup dari pada gugus bulat Bima Sakti.

Keadaan lain dari galaksi ini adalah sebagai berikut :


1. Galaksi Andromeda dari bumi berjarak lebih dari dua juta tahun cahaya.
2. Spiralnya terdiri dari tujuh lengan membelit ketat dan tergores debu serta bernyala
biru akibat cahaya bintang muda yang bermasa besar.
3. Intinya sangat terang dan berwarna putih, tetapi disekitarnya tampak sejumlah gugus
bintang-bintang selubung yang sudah tua dan berwarna merah jambu.
4. Dua satelit Andromeda yakni NGC 205 dan NCG 221 terlihat disebelah kiri pusat
Andromeda dimana disebelah kanan bawah pusat tersebut.
5. 3. Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih NGC 233, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya. Karena
demikian dekat kecepatan majunya mengalahkan kecepatan pemuaian kosmos. Ini
merupakan salah satu dari beberapa galaksi yang mendekati galaksi Bima Sakti.
1. 4. Galaksi Roda Biru (Blue Pin Whell) M 33
Berupa galaksi spiral yang kecil dan paling dekat sehingga para astronom dengan jelas dapat
melihat bintangnya, terletak kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.
1. 5. Galaksi Pusaran Air M 51

Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring yakni sebuah galaksi
yang tidak teratur. Lengannya diterangi bintang maha besar.
1. 6. Kabut magelian (Magellanic Clouds)
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan karena ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519.
Berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Darado dan Tucana. Kabut yang terang
dan besar di sebut Mangellan Besar dan yang kecil disebut Mangellan kecil.
5
KESIMPULAN
Alam semesta merupakan suatu ruang tanpa batas dan sangat luas. Alam semesta kira-kira
terbentuk ribuan juta bersamaan dengan adanya letusan-letusan besar. Teori yang
menyatakan terbentukannya alam semesta antara lain :
1) Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory), yaitu bahwa alam semesta lebih kurang
sama, bukan hanya dimana-mana tetapi juga setiap saat.
2) Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory), menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari
ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut
materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta.
Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor,
energi, dan partikel-partikel lain.
3) Teori Oscilasi (Oscilation Theori), Pendapat ini juga disebut teori alam semesta
berayun yang berpendirian bahwa semua materi bergerak saling menjauh dan bermula dari
masa termampat.
Galaksi adalah suatu sistem bintang atau tatanan bintang-bintang. galaksi tersusun secara
menggerombol dan tiap-tiap anggota galaksi memiliki gaya tarik-menarik (gravitasi). Para
ahli mulai mengembangkan hipotesis-hipotesis dasar pemikiran bahwa :
1. Semua galaksi berumur hampir sama, setidak-tidaknya sedikit lebih kurang dari umur
alam semesta sendiri. Maka diperkirakan terbentuk dan berkembang dari materi yang
dihasilkan dari peristiwa dentuman besar yang mengawali terbentuknya alam
semesta.
2. Dari kenyataan hasil pengamatan bahwa galaksi-galaksi yang terbentuk,
mengarahkan kita pada dugaan (asumsi) dimana telah terjadi kondisi atau sifat
inhomogenitas di dalam ledakan itu atau setidak-tidaknya sifat inhomogenitas itu
berkembang segera setelah dentuman besar berlangsung.

You might also like