You are on page 1of 3

AGENDA STRATEGIS DALAM MAINSTREAMING HAK ANAK*

“Keluarga, sebagai kelompok mendasar dari masyarakat dan sebagai lingkungan yang alami
bagi pertumbuhan dan kesejahteraan seluruh anggotanya dan khususnya anak-anak, harus
diberi perlindungan dan bantuan yang diperlukan, sehingga keluarga mampu mengemban
tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Dan karena ketidak matangan jasmani dan mental
anak, anak memerlukan pengamanan dan pemeliharaan khusus, termasuk perlindungan hukum
yang layak, sebelum dan sesudah kelahiran”

(Konsideran Konvensi Tentang Hak-Hak Anak)

Anak juga manusia dan sudah selayaknya mereka diperlakukan dengan lebih manusiawi
dan dijamin hak-haknya terpenuhi. Konvensi Hak anak merupakan sebuah turunan dari Hak
Asasi manusia yang berlaku secara universal. Namun demikian seringkali mereka terpinggirkan
karena dianggap belum layak mendapatkan perlakuan seperti orang dewasa. Terlepas dari segala
kekurangan mereka, sebagai manusia mereka mempunyai hak-hak yang tidak bisa dinafikkan
begitu saja. Mengingat peran strategis mereka (sebagai generasi penerus) maka amat penting bagi
kita untuk memberikan perhatian lebih pada mereka, maka pemenuhan Hak Anak menjadi
sesuatu yang amat penting guna menjamin perkembangan dan keberlangsungan mereka.
Permasalahan mendasar pada pemenuhan hak anak adalah belum terpahaminya hak
anak secara menyeluruh (komprehensif) pada tiap strata masyarakat. Hal ini menimbulkan
banyak persoalan anak terabaikan dan tidak tertangani dengan selayaknya. Sedikitnya organisasi
kemasyarakan yang mempunyai konsen di anak dan kurangnya perhatian pemerintah merupakan
sebuah indikator yang mudah terlihat. Selain itu faktor kemiskinan masyarakat menjadi sebuah
tantangan dalam mainstreaming hak anak.
Berdasarkan hal diatas maka ada beberapa poin yang harus menjadi perhatian pada
upaya mainstreaming hak anak yaitu :
1. Upaya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap hal anak secara menyeluruh
juga pada tingkat pengambil kebijakan (pemerintah).
2. Mobilisasi sumber daya guna memaksimalkan gerakan mainstreaming hak anak.
3. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
anak.
Peningkatan pemahaman dan kesadaran terhadap hak anak dilakukan guna
menumbuhkan gerakan sosial dan moral dalam upaya mainstreaming hak anak. Upaya ini
dilakukan dengan melakukan kampanye dan membumikan hak anak melalui kearifan dan
keunggulan lokal sehingga hak anak bukan lagi menjadi sesuatu yang asing. Dengan semikian
maka akan timbul sebuah paradigma (cara pandang) baru tentang mainstreaming hak anak. Selain
itu perlu ada upaya untuk melakukan dekonstruksi pada pola perilaku dan sikap masyarakat
terhadap anak.
Selama ini upaya mainstreaming hak anak seringkali dilakukan secara parsial tanpa
menyentuh sisi-sisi lain yang terkait dengan hal itu. Bahwa permasalahan anak tidak hanya akan
selesai dengan penerbitan Undang-undang Perlindungan Anak atau PERDA Perlindungan Anak.
Yang paling mendasar adalah bagaimana Hak anak menjadi Fokus dari keseluruhan stake holder.
Belajar dari pengalaman maka perlu sebuah strategi jitu untuk membuat mainstreaming hak anak
menjadi sebuah gerakan bersama.
Metode pendekatan mainstreaming hak anak selama ini seringkali menempatkan NGO
sebagai oposan pemerintah (pengambil kebijakan) dan anak sebagai objek kerja. Hal ini
seringkali menjadi halangan dari upaya mainstreaming hak anak. Membangun habungan yang
sinergis, baik antar NGO, CSO maupun Pemerintah dipandang lebih bisa mengakomodir
kepentingan bersama. Penyadaran dan membangun kesepehaman pada kondisi-kondisi Riil yang
dihadapi dan Resiko-resiko yang bakal diterima bila hak anak tidak terpenuhi perlu dilakukan.
Untuk itu harus ada pembagian peran yang proporsional dan sinergis pada tiap-tiap sumber daya
yang ada. Pembangunan komitmen bersama merupakan agenda yang harus segera dilakukan.
Dengan demikian maka diharapkan semua sumberdaya (resources) dapat berkontribusi pada
mainstreaming hak anak.
Peningkatan peran anak dalam mainstreaming hak anak perlu dilakukan guna
memberikan pembelajaran pada anak. Kerja-kerja yang dilakukan selama ini seringkali
menempatkan anak tak lebih sebagai objek, belum memperlihatkan anak sebagai subjek.
Pemberian kesempatan yang lebih besar pada anak untuk dapat berperan dalam pengambilan
kebijakan dan mengadvokasi hak-hak mereka perlu dilakukan. Bukan lagi sekedar bekerja untuk
anak namun lebih pada bagaimana bekerja bersama anak.
Upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dipandang sebagai aspek
pendukung penting dalam mainstreaming hak anak. Bukan hanya pada peningkatan ekonomi
namun juga pada peningkatan kemampuan keluarga untuk dapat mengemban tanggung jawab dan
memberikan perlindungan pada anak-anak mereka. Kemiskinan lebih disebabkan oleh struktur
yang diciptakan negara yang mempersempit dan membatasi akses masayarakat pada layanan-
layanan publik (politik, ekonomi, sosial,budaya). Ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses
layanan-layanan ini menyebabkan masyarakat terpinggirkan dalam setiap aspek kehidupan.
Untuk itu maka upaya-upaya harus dilakukan dalam rangka membuka dan memperluas akses
masyarakat pada layanan-layanan publik dengan langkah-langkah pemberdayaan serta
meningkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan pendidikan dalam politik, ekonomi,
sosial dan budaya dengan membangun kesadaran kritis pada masyarakat.
Dari uraian-uraian diatas maka ada beberapa Agenda Strategis yang akan dilaksanakan
dalam upaya mainstreaming haka anak yaitu :
Pembumian Issue Hak Anak dengan melalui :
1. Kampanye penyadaran pada semua lapisan (anak, masyarakat, pemerintahan)
tentang hak anak berpijak pada kearifan dan keunggulan lokal.
2. Peningkatan pemahaman tentang KHA pada seluruh stake holder (NGO, CBO,
Pemerintah) agar stake holder lebih sensitif dan responsif pada Hak anak.
Mobilisasi sumber daya untuk membangun sinergisitas gerakan dan advokasi.hal ini
dilakukan melalui :
1. Pembangunan jejaring yang Efektif antar NGO berlandaskan komitmen bersama
pada mainstreaming hak anak.
2. Pembagian peran secara proporsional pada masing-masing stake holder dalam
mainstreaming hak anak.

Peningkatan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat dengan :


1. Pendidikan dan pembangunan kesadaran kritis masyarkat dengan pemberdayaan
maupun melalui media.
2. Peningkatan dan perluasan akses layanan masyarakat, terutama ekonomi,
pendidikan dan kesehatan.

Peningkatan kapasitas lembaga dan anak melalui :


1. Pelatihan-pelatihan organisasi dan manajemen bagi lembaga dan organisasi anak
2. Workshop dan pelatihan advokasi hak anak
3. Pelatihan-pelatihan analisa sosial , metode penelitian serta assessment

Peningkatan partisipasi anak melalui :


1. Pembentukan organisasi-organisasi anak sebagai sarana partisipasi dan media
belajar dan berkreasi.
2. Penyiapan dan penguatan mekanisme partisipasi anak dalam proses pengambilan
kebijakan.

Dari beberapa Agenda strategis tersebut diharapkan nantinya mainstreaming hak anak
dapat terwujud. Penekannya adalah pada adanya sebuah gerakan sosial yang berasal dari
kesadaran yang menyeluruh dari setiap unsur tentang pentingnya pemenuhan hak anak. Selain itu
diharapkan ada perubahan pola perilaku dan sikap dari seluruh lapisan masyarakat dan seluruh
stake holder untuk lebih sensitif dan responsif terhadap hak anak. Pendekatan baru dengan
melalui kearifan budaya dan keunggulan lokal serta penggunaan media diharapkan akan
mempercepat proses pembumian issue-issue anak.

Ponorogo, 4 Oktober 2006


Choiri Askolani

* Disarikan dari proses dan hasil Workshop dan Pelatihan ”Kepemimpinan dan Manajemen yang berbasis pada Hak
Asasi Manusia dan Hak Anak” Hotel Puri Artha, Yogyakarta 26-29 September 2006

You might also like