Professional Documents
Culture Documents
Fungsi Ginjal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Interlobular vein
Interlobular artery
Renal pelvis
Renal artery
Renal vein
Ureter
Cortex
Medulla
Arcuate vein
Arcuate artery
Pembentukan Urin
Autoregulasi GFR
Pembentukan Urin
Reabsorpsi Sepanjang
Nefron
Tubulus Proksimal : Secara Normal , sekitar 65% natrium dan air direabsorpsi. Sekresi garam
Tempat Kerja
Efek
Aldosteron
NaCl, reabsorpsi
H2O, sekresi K+
Angiotensin II
NaCl, reabsorpsi
H2O, Sekresi H+
Hormon Anti
Diuretik
reabsorpsi H2O
Peptida natriuretik
atrium
Reabsorpsi NaCl
Hormon Paratiroid
Reabsorpsi PO43- ,
ReabsorpsiCa2+
Menurunkan H2o
Yang diekskresi
Meningkatkan
Reabsorpsi
H2O
Meningkatnya
Osmolaritas
Ekstrasel
Meningkatkan
Permeabilitas
tubulus distal,
duktus
koligentes
terhadap air
Sekresi ADH
( Hipofisis
Posterior )
Meningkatnya
ADH plasma
Micturition Reflex
Saraf Sensoris: Mendeteksi regangan pada dinding V.U
oleh Urin.Saraf Motorik : Innervasi dinding V.U dan M.
Detrusor. Saraf Somatis : Melalui Nervus Pudendus
yang menginervasi Sphincter Externa yang dikendalikan
secara volunter.
Refleks Mikturisi adalah refleks medula spinalis yang diperantarai oleh saraf autonom,
tetapi dapat dihambat atau difasilitasi di otak.
Ketika V.U sudah mulai terisi Urin sampai sedemikian banyaknya N.Pelvis kemudian
akan mengirimkan sinyal ke segmen sakralisFeedback berupa sinyal motoris melalui
N. Pelvis yang merupakan serabut saraf parasimpatis ke V.U Kontraksi lemah M.
Detrusor Namun belum cukup untuk menyebabkan Mikturisi Ketika Urin sudah
semakin banyak dan Tekanan intravesikal sudah mencapai ambang batas
Pengontrolan Sphincter externa secara volunter Mikturisi