Professional Documents
Culture Documents
19.40 |
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terdapat tiga kelenjar utama pada rongga mulut,diantaranya
adalah kelenjar parotis, submandibular, dan sublingual.
Sialadenitis paling sering terjadi pada kelenjar parotis dan
biasanya terjadi pada pasien dengan umur 50-an sampai 60an.Sialadenitis adalah infeksi bakteri dari glandula
salivatorius, biasanya disebabkan oleh batu yang
menghalangi atau hyposekresi kelenjar. Proses inflamasi
yang melibatkan kelenjar ludah disebabkan oleh banyak
faktor etiologi.
Sialadenitis biasanya terjadi setelah obstruksi hyposecretion
atau saluran tetapi dapat berkembang tanpa penyebab yang
jelas.
B. TUJUAN
Untuk memahami Infectious Sialadenitis
Untuk mengetahui gejala, komplikasi, dan manifestasinya
pada rongga mulut.
Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan
Infectious Sialadenitis.
Untuk mengetahui perawatan dari Infectious Sialadenitis
BAB II
PEMBAHASAN
INFECTIOUS SIALADENITIS
Sialadenitis adalah infeksi bakteri dari glandula salivatorius,
biasanya disebabkan oleh batu yang menghalangi atau
hyposekresi kelenjar. Proses inflamasi yang melibatkan
kelenjar ludah disebabkan oleh banyak faktor etiologi. Proses
ini dapat bersifat akut dan dapat menyebabkan
pembentukan abses terutama sebagai akibat infeksi bakteri.
Keterlibatannya dapat bersifat unilateral atau bilateral
seperti pada infeksi virus. Sedangkan Sialadenitis kronis
Gejala Umum
Gejala umum meliputi gumpalan lembut yang nyeri di pipi
atau di bawah dagu, terdapat pembuangan pus dari glandula
ke bawah mulut dan dalam kasus yang parah, demam,
menggigil dan malaise (bentuk umum rasa sakit).
1. MUMPS (PAROTITIS ATAU PENYAKIT GONDONGAN)
Mumps atau Parotitis adalah suatu penyakit menular dimana
sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang
menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga
dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada
leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Penyakit gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat
timbul secara endemik atau epidemik, Gangguan ini
cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun.
Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah
Mata kering
Mulut kering
Perawatan focus untuk menghilangkan gejala.
5. SALIVARY LYMPHOEPITHELIAL LESIONS
A. GAMBARAN KLINIS
Lymphoepithelial sialadenitis adalah infiltrasi jinak
lymphocytic pada kelenjar saliva dengan atrofi parenkim dan
hyperplasia duktus dengan epitheliotropisme lymphocytic.
Infiltrasi lymphocytic adalah manifestasi kelenjar ludah pada
mukosa- berhubungan dengan jaringan lymphoid. Ini adalah
lesi autoimun dan komponen dari Sjogren syndrome. Sjogren
syndrome adalah penyakit autoimun complex yang
menyerang kelenjar air mata dan kelenjar saliva.
B. GAMBARAN PATOLOGI
Infiltrasi lymphocytic, atrofi parenkim dan proliferasi
epithelial khas lymphoepithelial sialadenitis. Pada stadium
awal, tingkat infiltrasi lymphocytic berbeda-beda diantara
lobus kelenjar, tetapi pada stadium akhir, hampir semua
parenkim terinfiltrasi. Jumlah germinal centers pada
lymphoid bervariasi mulai dari sedikit sampai banyak.
Multiple foci pada duktus epithelial yang hyperplasia
menyebar ke seluruh bagian oleh lymphocytes,
lymphoepithelial lesions. Dalam lymphoepithelial lesions,
lumen kadang terlihat jelas, tetapi kebanyakan berbentuk
ireguler berupa polygonal dan spindel sel, sering dengan
deposit dari intercellular eosinophilic hyaline material.
Hyperplastic epithelium adalah duktus sel basal utama yang
kekurangan immunohistochemical khususnya myoepithelium.
Infiltrasi lymphoid mempunyai sel T, tetapi dalam foci
proliferasi epithelial, lymphocytes mempunyai gambaran
monocytoid B-cells atau centrocyte-seperti sel, dengan kata
lain marginal zone B-cells. Pada beberapa kasus, beberapa
foci pada intraepithelial B-cell adalah clonal; bagaimanapun,
ketiadaan ekspansi dari B-cells clones, ini controversial
apakah dia menggambarkan manifestasi awal dari
lymphoma. Pada Sjogren syndrome, kelenjar saliva minor