Professional Documents
Culture Documents
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan Eliminasi BAB
normal dengan kriteria hasil:
- Pola eliminasi dalam batas
normal
- Mampu mengontrol eliminasi
BAB
- Diare tidak muncul
- Keseimbangan cairan: intake
dan output dalam 24 jam
seimbang
- BB stabil
Intervensi
Manajemen Diare
- Instruksikan pasien/keluarga untuk
mencatat warna, jumlah, frekuensi dan
konsistensi dari feses
- Evaluasi intake makanan yang masuk
- Identifikasi factor penyebab dari diare
- Observasi turgor kulit secara rutin
- Instruksikan untuk menghindari laksative
- Ambil specimen feses untuk uji kultur dan
sensitivitas, jika diare berlanjut
Perawatan Diare
- Tentukan factor fisik atau psikis yang
menyebabkan diare
- Pantau adanya iritasi dan ulserasi kulit di
area perianal
- Cuci area perianal dengan sabun dan air
dan keringkan setiap setelah habis BAB
- Gunakan cream di area perianal
Setelah dilakukan tindakan
Pengelolaan cairan (Fluid Management)
keperawatan tercapai keseimbangan - Pantau status hidrasi (kelembaban,
cairan dengan kriteria hasil:
membrane mukosa, keadekuatan nadi, dan
- Tekanan darah dalam rentang
TD ortostatik).
normal
- Jaga keakuratan catatan intake dan output
- Denyut nadi kuat
- Monitor vital signs
- Intake dan output dalam 24
- Monitor status nutrisi
jam seimbang
- Tingkatkan masukan oral
- Berat badan stabil
- Kolaborasi untuk pemberian terapi cairan
- Mata tidak cekung
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Mukosa bibir lembab
- Hidrasi kulit baik
-
3.
4.
Hematocrit meningkat
Suhu tubuh meningkat
Peningkatan frekuensi nada,
penurunan TD, penurunan volume
dan nadi
- Penurunan BB kyang tiba-tiba
- Kelemahan
Hipertermi berhubungan dengan
- Penyakit
- Dehidrasi
ditandai dengan:
Subjektif:
- Kulit merah
- Suhu tubuh meningkat di atas
rentang normal
- Frekuensi nafas meningkat
- Kulit teraba hangat
- Takikardi
- Takiphnea
Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera biologis (peradangan pada
mukosa lambung) ditandai dengan:
Subjektif:
Mengungkapkan secara verbal
atau melaporkan (nyeri) dengan
isyarat.
Objektif
- Posisi untuk menghindari nyeri
- Perubahan tonus otot
- Perubahan selera makan
- Perilaku ekspresif
- Wajah meringiss
Pengelolaan temperatur
- Monitor suhu min tiap 2 jam
- Rencanakan monitoring suhu secara
kontinyu
- Monitor TD, nadi dan RR
- Monitor tanda-tanda hipertermi
- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
- Berikan antipiretik bila perlu
- Diskusikan tantang pentingnya pengaturan
suhu
- Berikan kompres hangat jika sedang
demam
- Monitor TTV
Managemen Nyeri
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Kaji nyeri secara komperhensif meliputi
(lokasi, karakteristik, dan onset, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri)
- Kaji skala nyeri
- Kaji factor yang dapat menyebabkan nyeri
timbul
- Anjurkan pada pasien untuk cukup
istirahat
- Control lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
Gangguan tidur
-
analgetik
Melaporkan nyeri yang sudah
terkontrol.
5.
6.
Menghindari makanan
Sensasi ingin muntah
Peningkatan produksi saliva
Peningkatan menelan
Melaporkan mual
Rasa asam di dalam mulut