You are on page 1of 17

PARKINSON

Disusun oleh :
Azizah
Rini Wulandari
Auliya Risha
Yasinta Cicin F

Anatomi Fisiologi
Serebrum mengisi bagian depan dan atas rongga
tengkorak, yang masing masing disebut fosa
kranialis tengah. Serebrum terdiri atas dua belahan
(Hemisfer) besar sel saraf (Substansi Kelabu) dan
serabut saraf (Substansi Putih). Lapisan luar
substansi kelabu disebut korteks. Kedua hemisfer
otak itu dipisahkan celah yang dalam, tapi bersatu
kembali pada bagian bawahnya melalui korpus
kalosum yaitu massa substansi putih yang terdiri
atas serabut saraf. Disebelah bawahnya lagi
terdapat kelompok substansi kelabu atau ganglia
basalis.

Lanjut.....
Hipotalamus, pada daerah daerah atau lunas
ventrikel ketiga, terdapat beberapa nukleus
tertentu yang memiliki kegiatan fisiologik yang
tertentu juga. Beberapa diantaranya mempunyai
hubungan dengan lobus posterior kelenjar
hipofosis pada sistem endokrin, tempat nukleus
nukleus itu melakukan pengendalian. Fungsi
fungsi, seperti pengaturan suhu tubuh, lapar dan
haus, diatur pusat pusat dalam hipotalamus.
Gangguan pada daerah daerah ini menyebabkan
tremor atau gemetaran pada saat tidak bergerak,
apabila bergerak, gerakan akan menjadi kaku.

Neurotransmitter
Asetilkolin (ACh) dilepas oleh neuron motorik
yang berakhir di otot rangka (Sambungan
neuromuskular). ACh juga dilepas oleh neuron
parasimpatis dalam SSO dan oleh neuron
tertentu di otak.
Sebagian besar ACh disintesis dari kolin dan
koenzim asetil A dalam badan neuron motorik,
kemudian ditranspor ke terminal akson dan
disimpan dalam vesikel sinaptik.
Setelah dilepas, ACh dipecah oleh enzim
asetilkolinesterase menjadi asetat dan kolin.
Kolin kemudian ditarik terminal akson dan
disiklus ulangkan.
Asetilkolinesterase, seperti esterin dan

katekolamin, meliputi norepinefrin (NE), dan epinefrin (E),


dan Dopamin (DA). Katekolamin mengandung nukleus
katekol dan merupakan derivat dari asam amino tirosin.
Katekolamin digolongkan sebagai monoamina karena
memiliki satu gugus tunggal amina.
Ketiganya merupakan neurotransmitter dalam SSP. NE dan
E juga berfungsi sebagai hormon yang disekresi oleh
kelenjar adrenal.
Katekolamin terinaktivasi setelah pelepasan karena :
Penyerapan ulang oleh terminal akson, Degradasi
enzimatik oleh monoamina oksidase (MAO) terjadi pada
ujung neuron postsinaptik, Degradasi Enzimatik oleh
catekolamin-O-metil transferase (COMT) terjadi pada
neuron postsinaptik.
Seratonin, termasuk monoamina tetapi mengandung
nukleus katekol. Seratonin merupakan derivat dari asam
amino triptofan yang ada dalam SSP dan pada sel sel
tertentu dalam darah dan sistem pencernaan.

DOPAMIN
Dopamin disintesa pada ganglion simpatik, substansia nigra otak tengah dan bagian
tengah hipotalamus dan retina. Dopamin tidak dapat melewati sawar darah-otak.
Efeknya di SSP terjadi karena adanya produksi lokal. Prekusor-DOPA dapat melewati
sawar darah-otak sehingga berguna otak pengobatan parkinson (secara biokimia
dikarakteristikan dengan hilangnya sel sel dopaminergik). Terdapat dua macam
dopamin yaitu :
Reseptor D1, efek efeknya diperantarai oleh adenilat siklase.
Reseptor D2, kerjanya tidak bergantung pada adenilat siklase.
Efek dopamin sebagai agonia alfa satu, antara lain :
1. menghambat pelepasan prolaktin, menstimulasi SSP, dan memodifikasi tonus otot.
2. merangsang chemoreceptor trigger zone (CTZ) dimedula oblongata yang
menimbulkan mual dan muntah.
3. Pada jantung dopamin mempunyai efek inotropik positif dan kronotropik ( 1) pada
dosis sedang sampai tinggi.
4. Pada pembuluh arteri ginjal (mempunyai reseptor dopamin) memberikan efek
vasodilatasi dan peningkatan GFR pada dosis rendah, serta vasokonstriksi dan
penurunan GFR pada dosis tinggi. (Kumpulan Kuliah Farmakologi)
Dopamin adalah suatu neurotransmitter, aktivitas dopamin yang tinggi ada
hubungannya dengan skizofrenia, sedangkan aktivitas dopamin yang rendah ada
hubungannya dengan Parkinsons Disease. (Yustinus Semiun, OFM).

Definisi
Parkinson adalah sindrom yang ditandai dengan
tremor litmik, bradikinesia, kekakuan otot,
hilangnya reflek-reflek postural, kelainan
pergerakan yang diakibatkan oleh defek jalur
dopaminergik (produksi dopamin) yang
menghubungkan substansia nigra dengan korpus
striatum (nukleus kaudatus dan nukleus
lentikulari).
Ganglia basalis adalah bagian dari sistem
ekstrapiramidal, dan berpengaruh untuk
mengawali, modulasi, dan mengakhiri pergerakan
serta mengatur gerakan-gerakan otomatis.

Etiologi
Pada umumnya, etiologi penyakit
parkinson ini tidak diketahui
(idiopatik).
Penyakit ini mempunyai kaitan
dengan penurunan aktivitas inhibitor
neuron dopaminergik dalam
substansia nigra dan korpus striatum
(bagian dari sistem ganglia basalis
otak yang berfungsi mengatur
gerakan).

Patoflosiologi

Manifestasi Klinis

Regiditas (Kekakuan)
Tremor (terutama sewaktu istirahat)
Akinesia
Bradikinesia
Gangguan berjalan
Gangguan siksap tubuh
Gangguan sistem syaraf otonom

Komplikasi
Demensia (Demensia adalah suatu
sindroma penurunan kemampuan
intelektual progresif yang menyebabkan
deteriorasi kognisi dan fungsional,
sehingga mengakibatkan gangguan fungsi
sosial, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari)
Gangguan motorik
Kerusakan berjalan
Trauma karena jatuh
depresi

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
PET (Positron Emission Tomography)
SPECT (Single Photon Emission Computed
Tomography)

Penatalaksanaan
Keperawatan
1. Kaji Riwayat gejala dan efeknya
terhadap fungsi tubuh.
2. Kaji saraf kranial, fungsi serebral
(koordinasi), dan fungsi motorik.
3. Observasi gaya berjalan dan saat
melakukan aktivitas.
4. Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.
5. Kaji tanda depresi.

Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis dapat dilakukan dengan
medikamentosa seperti berikut:
1. Antikolinergik untuk mengurangi transmisi
kolinergik yang berlebihan ketika kekurangan
depamin.
2. Amantidin (simetril) yang dapat meningkatkan
pecahan dopamin di dalam otak.
3. Levodopa, merupakan prekursor dopamin,
dikombinasi dengan karbidopa inhibitor
dekarbosilat, untuk membantu pengurangan Ldopa di dalam daerah dan memperbaiki otak.

Penatalaksanaan medis
4. Bromokriptin (parlodel), agois
dopamin yang mengaktifkan
respons dopamin di dalam otak.
5. Menggunakan monomine
oksidase inhibitor (MAOI) seperti
deprenil (Eldepryl) untuk menunda
serangan ketidakmampuan dan
kebutuhan terapi levodopa.

Asuhan Keperawatan

You might also like