Kriteria (praktek yang diharapkan) 1. Tujuan pelatihan dan pengembangan karyawan harus dirumuskan dengan jelas dan disosialisasikan keseluruh manajer lini. Tujuan pelatihan ini untuk : a. Meningkatkan ketrampilan karyawan b. Menurunkan kegagalan produk sampai pada tingkat 2.5% c. Menurunkan pemborosan sumber daya d. Menurunkan kecelakaan kerja karyawan serta meningkatkan motivasi kerja dan kebanggaan karyawan terhadap pekerjaannya 2. Rencana pengembangan pelatihan karyawan harus disusun secara periodik sesuai anggaran perusahaan 3. Program pelatihan dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan program. Identifikasi meliputi : a. Penentuan jenis dan bentuk ketrampilan yang dibutuhkan karyawan sehingga mampu berkontribusi maksimal kepada perusahaan b. Melakukan pelatihan secara periodic c. Melakukan penilaian yang dilakukan dari penelitian tersebut d. Melakukan benchmarking pda industry yang sama yang lebih berhasil 4. Pengelolaaan pelatihan karyawan harus didukung dengan anggaran yang memadai 5. Laporan biaya kualitas harus terdokumentasi Kondisi (fakta/keadaan sebenarnya) 1. Kemitraan antara departemen SDM dan manajer lini sudah berjalan dengan baik 2. Tujuan pelatihan hanya untuk meningkatkan ketrampilan karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. 3. Rencana pelatihan baru dibuat setelah ada bagian yang membutuhkan pelatihan 4. Program pelatihan disusun berdasarkan permintaan dari departemen yang membutuhkan dan anggarannya disesuaikan dengan persetujuan dari Direktur Akuntansi dan Keuangan 5. Pelatihan terhadap penggunaan mesin baru hanya bersifat klasikal di kelas mengenai penggunaan petunjuk manual mesin. Konfirmasi kepda manajemen SDM tidak memiliki cukup dana untuk mengadakan pelatihan praktik lapangan Penyebab terjadinya perbedaan 1. Perusahaan hanya menganggarkan biaya pelatihan sebesar 0.25% selama satu tahun dari laba bersih tahun sebelumnya. 2. Belum tersedia system review dan pelaporan yang terdokumentasi tentang pelatihan
3. Perusahaan tidak memiliki rencana pelatihan periodic dan
menentukan pelatihan bersarkan permintaan departemen
Akibat yang mungkin ditimbulkannya
1. Terjadi penurunan produk gagal menjadi 18% dibandingkan sebesar 20% tahun lalu 2. Sebagian besar karyawan yang mengikuti pelatihan tidak memahami dan merasa bahwa materi pelatihan tidak sesuai dengan kebutuhan 3. Kegagalan produk 40% terjadi pada proses produksi, 35% pengepakan, dan 25% penggudangan. Total biaya kegagalan produk 2008 sebesar Rp 825,25 juta 4. Pengembalian produk oleh pelanggan pada tahun 2008 sebesar 7,5% dari total penjualan Rp 7,5 triliun