You are on page 1of 8

Pengembangan Permainan Sirkuit Kebugaran

Warna Warni Pada Pembelajaran Fisik Motorik Anak


Kelompok B TK Mojoranu I Bojonegoro
Esti Kurniawati Mahardika
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan permainan
sirkuit kebugaran warna warni yang diharapkan mudah untuk dilakukan,
menyenangkan dan aman dilakukan oleh anak. Data dikumpulkan melalui
observasi, wawancara, dan uji coba produk dengan subjek 6- 30 orang, dan
dianalisis dengan teknik kualitatif dan kuantitatif berupa persentase. Hasil
pengembangan ini adalah 96,3% anak mudah melakukan permainan, 100% anak
senang melakukan permainan dan 100% anak aman dalam melakukan permainan.
Berdasarkan data hasil pengembangan permainan sirkuit kebugaran warna warni,
dapat disimpulkan bahwa permainan tersebut mudah, menyenangkan dan aman
dilakukan oleh anak.
Kata Kunci: Pengembangan, Permainan, Sirkuit Kebugaran Warna warni, Fisik
Motorik
Menurut Bab I pasal I ayat 14 pada Undang-undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2005:73) mengemukakan bahwa
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
dilaksanakan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Sedangkan menurut Suyanto (2005:5), tujuan umum pendidikan anak usia
adalah untuk mengembangkan seluruh potensi anak (the whole child) agar kelak
dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa. Dengan
demikian maka pada masa pra sekolah, upaya pengembangan seluruh potensi anak
harus mulai dilaksanakan agar pertumbuhan dan perkembangannya dapat tercapai
secara maksimal.
Permainan sirkuit merupakan permainan yang terdiri dari beberapa pos
yang dilakukan secara berkesinambungan dari pos yang pertama hingga terakhir.
Permainan sirkuit kebugaran warna warni merupakan permainan yang memberi
kesempatan pada anak untuk melatih keseimbangan, kekuatan, kelincahan, dan
kelentukan, yang diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk

pembelajaran fisik motorik, yang menarik bagi anak, dapat membuat anak aktif,
kreatif dan senang dalam kegiatan pembelajaran fisik motorik di TK Mojoranu I
Bojonegoro. Permainan sirkuit kebugaran warna warni dapat didesain sedemikian
rupa sehingga menarik anak untuk mengikuti pembelajaran fisik motorik dengan
optimal. Permainan sirkuit kebugaran warna warni mengembangkan beberapa
indikator, antara lain: (1) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
permainan sirkuit kebugaran mengembangkan aspek nilai-nilai agama dan moral;
(2) sabar menunggu giliran dan mentaati permainan sirkuit kebugaran warna
warni mengembangkan aspek sosial emosional dan kemandirian; (3) menjawab
pertanyaan tentang permainan yang telah dilakukan mengembangkan aspek
bahasa; (4) membedakan warna pada alat permainan yang digunakan
mengembangkan aspek kognitif; (5) berjalan berjinjit sepanjang 2 meter, engklek
dengan menggunakan media gambar jejak kaki, berlari memasukkan bendera ke
dalam botol, memindahkan bantalan busa warna warni ke samping kanan, kiri,
dan kembali ke depan secara bergantian untuk mengembangkan aspek fisik
motorik.

METODE
Penelitian dan pengembangan pembelajaran pendidikan anak usia dini
yang berbentuk permainan tradisional gunungan untuk pembelajaran fisik motorik
anak kelompok A, peneliti menggunakan model pengembangan (research dan
development) Borg and Gall (1983:775) yang terdiri sepuluh langkah :
(1) Penelitian dan pengumpulan data (research and information
collecting. Pengukuran kebutuhan-kebutuhan, studi literature,
penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari
segi nilai;(2) Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian,
meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam
pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan
penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian; (3)
Pengembangan draft produk (develop preliminary form of product).
Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan
instrumen evaluasi; (4) uji coba lapangan awal (preliminary field
testing). Uji coba dilapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6
sampai 12 subjek uji coba (guru) selama uji coba diadakan
pengamatan, wawancara dan pengedaran angket; (5) merevisi hasil
uji coba (main product revition). Memperbaiki atau

menyempurnakan hasil uji coba. (6) uji coba lapangan (main field
testing). Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan
15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba. Data
kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan
model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data
dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok
pembanding; (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan
(operasional product revision). Menyempurnakan produk hasil uji
lapangan; (8) Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing).
Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40
sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket,
wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya; (9) penyempurnaan
produk akhir (final product revision). Penyempurnaan didasarkan
masukan dari uji pelaksanaan lapangan; (10) diseminasi dan
implementasi (Dissemination and implementation). Melaporkan
hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.
Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor
penyebaran untuk pengontrolan kualitas.
Dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan di TK Mojoranu I
Bojonegoro dengan judul Pengembangan Permainan Sirkuit Kebugaran Warna
Warni Pada Pembelajaran Fisik Motorik Anak Kelompok B, adapun tujuh
langkah- langkah yang digunakan adalah:
1. Melakukan penelitian dan pengumpulan informasi (kajian pustaka,
2.

pengamatan kelas, persiapan laporan pokok persoalan).


Melakukan perencanaan berupa penyusunan rancangan produk permainan
Sirkuit Kebugaran Warna Warni ( pendefinisian keterampilan, perumusan

3.

tujuan, penentuan urutan pembelajaran), selanjutnya dievaluasi oleh para ahli.


Mengembangkan bentuk produk awal berupa permainan sirkuit kebugaran
warna warni setelah dievaluasi oleh ahli pembelajaran anak usia dini, dan

4.

fisik motorik.
Melakukan uji coba lapangan permulaan (uji coba kelompok kecil) terhadap

5.

anak kelompok B di TK Mojoranu I Bojonegoro.


Melakukan revisi terhadap produk awal berdasarkan hasil uji coba lapangan
permulaan ( uji coba kelompok kecil) untuk melaksanakan uji lapangan

6.

utama sesuai dengan saran-saran dari hasil uji lapangan permulaan.


Melakukan uji lapangan utama pada anak TK Mojoranu I Bojonegoro dengan

7.

27 subjek.
Melakukan revisi produk ( berdasarkan saran-saran dari hasil uji coba
lapangan utama).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Pembelajaran Di TK Mojoranu I Bojonegoro
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 2-7 Mei 2011
pada Kelompok B TK Mojoranu I Bojonegoro, khususnya pada kegiatan
pembelajaran fisik motorik diperoleh data: (1) jumlah murid di kelompok B
adalah 27 anak, (2) untuk kegiatan aspek pengembangan fisik motorik dilakukan
dalam ruangan kelas dan lebih difokuskan pada motorik halus, seperti
menggunting dan melipat, (3) untuk kegiatan bidang pengembangan fisik motorik
kasar yang dilakukan di luar kelas difokuskan pada kegiatan seperti melempar
bola dan senam pagi yang dilakukan 2x dalam satu minggu yaitu pada hari jumat
dan sabtu, (4) guru menyatakan bahwa dalam kegiatan senam, hampir seluruh
anak tidak bersemangat, terlihat wajah anak yang tidak cerah ceria pada saat
melakukannya, banyak anak-anak yang duduk, anak tidak sampai selesai dalam
melakukan kegiatan senam dan mengatakan bu saya capek, (5) anak-anak
terlihat bosan dengan kegiatan senam yang dilakukan, (6) guru menyatakan belum
pernah menerapkan kegiatan pembelajaran yang didesain melalui permainan pada
saat kegiatan pembelajaran fisik motorik kasar, dan membutuhkan bentuk
permainan dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil Pengembangan Permainan Sirkuit Kebugaran Warna Warni di TK
Mojoranu I Bojonegoro
Berdasarkan pengumpulan data dari kajian uji coba Pengembangan
Permainan Sirkuit Kebugaran Warna warni Pada Pembelajaran Fisik Motorik
Anak Kelompok B di TK Mojoranu I Bojonegoro, di bawah ini akan disajikan
data dari hasil tinjauan para ahli, hasil uji coba kelompok kecil, hasil uji lapangan
(kelompok besar). Data hasil tinjauan dari para ahli diperoleh dari hasil evaluasi
dua ahli pembelajaran pendidikan anak usia dini dan satu evaluasi ahli fisik
motorik. Data hasil tinjauan uji coba kelompok kecil dan uji lapangan (kelompok
besar) diperoleh dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran anak kelompok B TK
Mojoranu I Bojonegoro.
Pendapat ahli dikumpulkan melalui penyebaran angket kepada masingmasing ahli.
a. Tinjauan dari ahli pembelajaran anak usia dini

Rancangan produk Permainan Sirkuit Kebugaran Warna warni yang telah


dibuat dievaluasi oleh dua ahli pembelajaran pendidikan anak usia dini yaitu:
1. Dr. Musa Sukardi, M. Pd yang memiliki kualifikasi sebagai Dosen Prodi
Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang, pembina mata kuliah pembelajaran pada pendidikan anak usia dini.
Adapun saran dan masukan adalah (1) lebih divariasikan kegiatan
permainan pada model tersebut, (2) jarak media gambar jejak kaki lebih
diperhatikan sesuai dengan proporsi kaki anak.
2. Wuri Astuti, S. Pd yang memiliki kualifikasi sebagai Dosen Prodi Pendidikan
Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang,
pembina mata kuliah pembelajaran pada pendidikan anak usia dini.
Adapun saran dan masukan adalah sasaran lempar bola ekor akan lebih
menarik jika warna tali mencolok (merah).
b. Tinjauan dari ahli fisik motorik
Tahap selanjutnya setelah rancangan produk Permainan Sirkuit
Kebugaran Warna Warni dievaluasi oleh dua ahli pembelajaran pendidikan anak
usia dini, dievaluasi oleh ahli fisik motorik, yaitu Bapak Pramono, S. Pd, M. Or
yang memiliki kualifikasi sebagai Dosen Pembina Mata Kuliah Fisik Motorik di
Prodi PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Adapun saran
dan masukan dari ahli fisik motorik adalah ujung botol pada pos 3 dipotong agar
lebih besar sehingga anak lebih mudah untuk memasukkan bendera.
c. Data uji coba kelompok kecil dan besar
1. Hasil uji coba kelompok kecil
Hasil uji coba kelompok kecil terhadap produk awal Permainan Sirkuit
Kebugaran Warna Warni Pada Pembelajaran Fisik Motorik Anak Kelompok B di
TK Mojoranu I Bojonegoro diperoleh dari observasi tentang kemudahan,
kesenangan dan keamanan anak yang dilakukan oleh enam orang anak yaitu:
Tabel: Hasil Rata- rata Uji Coba Kelompok Kecil
No.
1.

Aspek yang dinilai


Kemudahan dalam melakukan Permainan

Hasil
77, 8 %

2.

Sirkuit Kebugaran Warna Warni


Kesenangan dalam melakukan Permainan

100 %

3.

Sirkuit Kebugaran Warna Warni


Keamanan dalam melakukan Permainan

100 %

Sirkuit Kebugaran Warna Warni


2.

Hasil uji coba kelompok besar

Setelah dilakukan revisi dari produk awal berdasarkan hasil uji coba
kelompok kecil terkait dengan aspek kemudahan, kesenangan dan keamanan anak
dalam melakukan permainan sirkuit kebugaran warna warni, maka dilanjutkan ke
tahap uji lapangan (kelompok besar) dengan subjek anak kelompok B di TK
Mojoranu I Bojonegoro sebanyak 27 anak.
Tabel: Hasil Rata- rata Uji Lapangan Kelompok Besar
No.
1.

Aspek yang dinilai


Kemudahan dalam melakukan Permainan

Hasil
96, 3 %

2.

Sirkuit Kebugaran Warna Warni


Kesenangan dalam melakukan Permainan

100 %

3.

Sirkuit Kebugaran Warna Warni


Keamanan dalam melakukan Permainan

100 %

Sirkuit Kebugaran Warna Warni


PENUTUP
Kesimpulan
Produk permainan sirkuit kebugaran warna warni mengalami revisi pada
saat penyebaran angket kepada ahli fisik motorik, yaitu pemotongan ujung botol
pada pos 3 (pos hip-hip bendera merah putih). Revisi dilakukan agar anak tidak
kesulitan dalam memasukkan bendera kedalam botol. Setelah revisi dilakukan
permainan sirkuit kebugaran warna warni di lanjutkan pada uji lapangan
(kelompok besar).
Berdasarkan hasil analisis data uji lapangan (kelompok besar), diperoleh
persentase yaitu (1) 96, 3% anak mudah melakukan permainan; (2) 100% anak
senang melakukan permainan; (3) 100% aman untuk anak saat melakukan
permainan sirkuit kebugaran warna warni. Produk ini dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif pembelajaran yang mudah untuk dilakukan, menyenangkan
dan aman untuk dilakukan oleh anak. Persentase yang didapat, dapat disimpulkan
bahwa produk permainan sirkuit kebugaran warna warni tidak perlu revisi.
Saran
Pada bagian ini dikemukakan beberapa saran oleh peneliti sehubungan
dengan produk yang dikembangkan. Saran- saran yang dikemukakan meliputi
saran pemanfaatan, saran desiminasi, dan saran pengembangan lebih lanjut.
1. Saran Pemanfaatan

Produk pengembangan ini dengan konsep permainan sirkuit kebugaran


warna warni yang dapat digunakan sebagai salah satu kegiatan dalam
pembelajaran fisik motorik terhadap anak TK kelompok B. Pemanfaatannya perlu
mempertimbangkan situasi, usia, dan tingkat keterampilan anak. Produk yang
ditujukan untuk anak kelompok B di TK Mojoranu I Bojonegoro dapat digunakan
di sekolah lain, sesuai materi pembelajaran yang disajikan.
2.

Saran Diseminasi
Penyebarluasan produk pengembangan kesasaran yang lebih luas,

peneliti memberikan saran sebagai berikut:


1. Sebelum disebarluaskan sebaiknya produk ini dievaluasi kembali dan
2.

disesuaikan dengan situasi dan kondisi sasaran yang akan dituju.


Sebelum disebarluaskan sebaiknya disosialisasikan kepada pihak- pihak
terkait seperti Dinas Pendidikan, sekolah- sekolah lain yang ada disekitar
untuk memperoleh pengakuan dan perijinan untuk penerapan permainan
sirkuit kebugaran warna warni ini.

3.

Saran Pengembangan Lebih Lanjut


Pengembangan penelitian lebih lanjut, peneliti mempunyai beberapa saran,

antara lain:
a. Untuk subjek penelitian dapat dilakukan pada subjek yang lebih luas, dengan
b.

memperhatikan usia subjek pelaku.


Untuk guru atau pendidik dapat memiliki referensi permainan, memberikan
wawasan dan pengetahuan baru tentang pembelajaran fisik motorik serta

c.

sebagai kegiatan untuk meningkatkan kreativitas guru dan pendidik.


Untuk sekolah dapat mengembangkan inovasi, kreativitas dan
profesionalisme guru melalui pengembangan permainan sirkuit kebugaran

d.

warna warni untuk pembelajaran fisik motorik.


Bagi peneliti yang ingin memperdalam pengembangan permainan sirkuit
kebugaran warna warni disarankan agar mengembangkan lebih luas lagi
misalnya penambahan aspek kemampuan dasar lain dalam permainan sirkuit

e.

kebugaran warna warni.


Hasil pengembangan ini hanya sampai tersusunnya sebuah produk, dengan
mengkaji kemudahan, kesenangan, dan keamanan anak saat melakukan
aktivitas, tidak sampai pada kajian tingkat efektivitas penggunaan produk
yang dikembangkan, sehingga dapat dilakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengkaji efektivitas permainan sirkuit kebugaran warna warni.

DAFTAR RUJUKAN
Suyanto, S. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2005. Bandung: Citra Umbara.
Sukamadinata, N.S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

You might also like