You are on page 1of 22

PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA) ARSITEK

DALAM PRAKTEK PROFESIONAL


ARSITEKTUR
PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA)
ARSITEK
Privilege adalah pemilikan hak dan kepentingan tertentu sebagai
kapasitas yg. bernilai/berharga, untuk menduga &
menafsir/mengartikan pengalaman, dan utk. menggunakan pengaruh
atas nasib anda sendiri sebaik orang lain. Seperti halnya psikiater yg.
menganggap gila seorang pasien, arsitek yang mengklaim publik
tidak punya selera, sosiolog yang mengartikulasikan penyakit
kemiskin-an. Dalam profesi tsb. privelege (hak istimewa) dibagikan
melalui sistem pem-berian kepercayaan tertulis yang harga (jasa)
setiap orang digolongkan dan dinilai dgn. standar yg. ditetapkan
secara internal. Melalui proses profesionali-sasi, praktek arsitektur
meminta legitimasi dan status melalui pengembangan kriteria
praktek dan pintu utk mengeluarkan orang lain dari praktek.
Sebagian besar usaha tsb. diartikulasikan (dicarikan alasan) melalui
klaim keselamatan & perlindungan publik (Plotrowski, Andrze & Robin, J.R.:
The Discipline of Architecture-2001).

Agar sukses, arsitek harus punya sumberdaya ekonomi untuk mengurus


sertifikasi Dewan Pengurus Nasional Registrasi Arsitektur milik Asosiasi
(IAI di Indonesia), berpartisipasi dalam sistem yang diamanatkan untuk
melanjutkan pendidikan, dan mengajukan proyek-proyek untuk
kompetisi.

PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA) ARSITEK


DALAM PRAKTEK PROFESIONAL
ARSITEKTUR
PREVILEGE PROFESIONAL (DALAM PROFESI) ARSITEK
Previlege profesional terjadi di suatu negara pada waktu era
pertumbuhan eko-nomi tak terkendali, ketika keuntungan
industrialisasi diperbesar oleh sumber-daya lahan melimpah (seperti
minyak, gas alam, dll) yang bisa dirubah menjadi energi. Pertumbuhan
ekonomi dan stratifikasi sosial-ekonomi yang meningkat sangat penting
untuk ekspamsi previlege profesional. Arsitektur diuntungkan dari
sumber-daya yang melimpah dan juga bertambahnya penduduk kota,
karena banyak arsitek akan dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
bangunan baru maupun perubahan dari bangunan yang ada di daerah
perkotaan yang tiba-tiba berkembang (Plotrowski, Andrze & Robin, J.R.: The
Discipline of Architecture -2001).
Profesi arsitek memerlukan integritas, budaya, kecerdasan,
kemampuan dan keahlian kreatif. Layanan seorang arsitek bisa
termasuk layanan apapun yang tepat untuk pengembangan lingkungan
fisik manusia, sebagaimana ditetapkan bahwa arsitek mempertahankan
integritas (ketulusan) profesional dan layanan-nya lebih lanjut pada
tujuan pokok penciptaan kerapian dan keindahan sebuah lingkungan.
Motif serta kemampuan dan peri laku arsitek bagaimanapun harus
selalu memiliki respek (rasa hormat) & kepercayaan. (Hunt, Dudley, W. Jr.
AIA: Comprehensive Architectural Services 1965).

PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA) ARSITEK


DALAM PRAKTEK PROFESIONAL
ARSITEKTUR
PRAKTEK ARSITEKTURAL (Plotrowski, A. & Robin, J.R.: The Discipline of
Architecture -2001)

Istilah lingkungan digunakan dlm arsitektur, umumnya berkenaan dgn.


lansekap dan konteks di sekeliling bangunan. Dalam praktek arsitektural
legal/profesional, lingkungan nyaris berkenaan dgn. soal kesehatan
(seperti kualitas udara dalam ruang, atau meluas ke ekologi) bahwa
bangunan bisa mempengaruhi udara dan kualitas air regional serta iklim
global yg dampaknya dpt. diukur dlm. istilah kese-hatan manusia,
konsumsi energi, polusi, dan index lingkungan lainnya termasuk
keanekaragaman hayati lokal dan pemanasan global. Bagi profesi
arsitektur untuk merespon isu lingkungan tersebut memerlukan
pengetahuan ttg. ilmu bangunan, kesehatan, biologi manusia, serta
ekologi dan ilmu lingkungan yang terkait.
Sebagaimana arsitektur ditetapkan dlm hukum publik sebagai pekerjaan,
seorang arsitek bertanggung jawab pada desain & spesifikasi bangunan
yang mempenga-ruhi kesehatan, keselamatan serta kesejahteraan
penghuni dan publik. Peraturan pembangunan, perencanaan, dan
pendaerahan tingkat lokal & metropolitan me-netapkan kan agar lingkup
praktek arsitektural memasukkan dampak desain ba-ngunan meliputi:
pengembangan lahan, kepadatan, utilitasnya, transportasi, serta infra
struktur air & pembuangan kotoran. Masing-masing dan semua aspek
arsi-tektur dan perencanaan punya konsekuensi lingkungan

PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA) ARSITEK


DALAM PRAKTEK PROFESIONAL
ARSITEKTUR
STATUS LEGAL ARSITEK (Hunt, Dudley, W. Jr. AIA: Comprehensive Architectural
Services -1965)

Layanan arsitektur komprehensif tentunya akan diprakarsai oleh banyak


kontrak dan hubungan antara arsitek dan pihak ketiga di samping yang
biasa ditemukan/ dilihat dalam praktek tradisional. Arsitek dalam
memberikan layanan desain yang utama (produksi dan supervisi),
umumnya hanya yang menyangkut kontrak anta-ra arsitek dan pemilik,
pemilik dan kontraktor, serta arsitek dan konsultan, dan tanggung
jawab dalam hubungannya dengan pihak-pihak yang tersebut di atas.
Status arsitek (walau dalam bidang yang relatif terbatas) tidak selalu
dimengerti dan dapat menjadi subyek pertanyaan serta ketidak tentuan.
Dalam perannya yang meluas arsitek mungkin benar menjadi terlibat
dalam real estate, pembiayaan, bisnis, dan masalah perpajakan, seperti
dalam pemrogram-an & perencanaan operasional. Ia dapat berperan
dalam kontak dengan bankers, penjual real estate, personil humas,
pengacara, serta ahli & konsultan lain dalam berbagai bidang. Definisi
dan pengertian status arsitek adalah soal kepentingan.
Status legal arsitek-arsitek ketika memberikan layanan arsitektural
tentunya akan menentukan hak-hak dan tanggung jawab masingmasing arsitek dalam berha-dapan dengan klien dan pihak ketiga, serta
hak dan tanggung jawab klien dalam hubungannya dengan pihak ketiga.

PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA) ARSITEK


DALAM PRAKTEK PROFESIONAL
ARSITEKTUR

CONTOH LEGALISASI (PRIVILEGE) ARSITEK


PROFESIONAL DI INDONESIA

PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA) ARSITEK


DALAM PRAKTEK PROFESIONAL
ARSITEKTUR
HAK DAN WEWENANG ARSITEK (IAI-2007)
1.Mendapatkan imbalan jasa atas layanan jasa profesional yang telah
dikerjakan sesuai dengan ketentuan, termasuk jasa tambahan bila pengguna
jasa melaku-kan penambahan tugas atau permintaan perubahan rancangan.
2.Menolak penilaian estetika atas hasil karyanya oleh Pengawas / Pengguna
Jasa.
3.Mengembalikan penugasan yang telah diberikan kepadanya karena alasanalas-an: a) Pertimbangan pribadi, b) Force majeure, c) Akibat kelalaian
pengguna jasa
4.Mengajukan perubahan rancangan dan mengambil tidakan yang dianggap
perlu untuk memenuhi persyaratan konstruksi dan segera menginformasikan
kepada pengguna jasa atas perubahan tersebut, termasuk perubahan waktu
dan biaya.
5.Dalam pengawasan berkala arsitektur, arsitek punya hak dan wewenang:
a) Memerintahkan Pelaksana Konstruksi secara tertulis melalui Pengawas
Terpa- du utk. melakukan pekerjaan tsb. atas persetujuan Pengguna Jasa,
dgn. syarat biayanya tak melebihi biaya yg. dialokasikan a.l. untuk pekerjaan
tak terduga.
b) Menilai pembayaran angsuran tahap pekerjaan yang telah diselesaikan dan
menjadi hak pelaksana konstruksi, sesuai dengan Penilaian besarnya bobot
prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakn sampai dengan waktu tertentu.

PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA) ARSITEK


DALAM PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTUR
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB ARSITEK (IAI-2007)
1. Memberikan (menggunakan) keahlian dan kemampuannya sesuai
dengan stan-dar kinerja keahlian arsitek bersertifikat.
2. Tunduk pada Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek IAI.
3. Memahami dan menjunjung tinggi hak kekayaan intelektual seseorang
dengan mengacu pada peraturan perundang-undangangan yg. berlaku
tentang Hak Cipta.
4. Memenuhi syarat-syarat Kerangka Acuan Kerja yg. ditentukan Pengguna
Jasa. Bila ada syarat yg. tak dpt. dipenuhi secara teknis/peraturan,
maka wajib memberita-hu & menjelaskan kpd. pengguna jasa
sebelum/sewaktu pelaksanaan pekerjaan.
5. Mengindahkan, menguasai, dan menerapkan peraturan perundangundangan yg. berlaku bagi terlaksananya penyelenggaraan konstruksi.
6. Melakukan tugas koordinasi pekerjaan perancangan dengan ahli,
sekelompok ah-li, atau konsultan lainnya, baik yang ditunjuk oleh
pengguna jasa ataupun oleh arsitek, agar proses perancangan dapat
memenuhi sasaran mutu, waktu, & biaya.
7. Dalam hal penugasan penuh seluruh tahapan, wajib melakukan
pengawasan berkala atau pemeriksaan agar konstruksi dilaksanakan
sesuai dengan gambar-gambar rancangan, rencana kerja, dan syaratsyarat (RKS) atau ketentuan lainnya.

PRIVILEGE (HAK ISTIMEWA) ARSITEK


DALAM PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTUR
KEWAJIBAN PENGGUNA JASA (IAI-2007)
Memberi Kerangka Acuan Kerja sbg. pedoman & dasar pelaksanaan perancangan
ars.,
Memberikan informasi, uraian, dan deskripsi proyek, meliputi: 1) persyaratan
pekerjaan, data kondisi lahan/tanah & lingkungan, 2) data yg. diperlukan proyek,
a.l.: penyelidikan tanah, pemetaan, dll. 3) seluruh biaya utk. mendapatkan
data/informasi & dokumen tsb.,
Memberikan keputusan dan persetujuan yang diperlukan arsitek,
Memahami seluruh dokumen yang diserahkan dan/atau pertanyaan arsitek,
Tidak mengeluarkan instruksi apapun kepada pelaksana konstruksi selama
pelaksanaan konstruksi, tanpa melalui arsitek,
Membayar biaya perijinan serta pungutan lain dlm pelaksanaan konstruksi,
Memberikan imbalan jasa kepada arsitek atas penugasan kepadanya,
Menjamin keamanan tempat kerja, asuransi kegagalan bangunan, dan
keselamatan umum
Menunjuk seorang kuasa yang bertindak atas namanya selama tidak berada di
tempat.

HAK PENGGUNA JASA (IAI-2007)


Mendapatkan 3 (tiga) salinan dokumen perancangan secara Cuma-Cuma.
Meminta arsitek untuk mengubah Perancangan yang telah disetujuinya sebanyakbanyak-nya 2 (dua) kali dengan imbalan jasa tambahan sesuai ketentuan imbalan
jasa.
Menuntut ganti rugi kepada arsitek bilamana terjadi kelambatan penyelesaian
tugasnya yang semata-mata disebabkan oleh kelalalaian / kelambatan arsitek.

BIRO (PRAKTEK) ARSITEK

ORGANISASI DAN DELIVERY BIRO ARSITEK (Class, R Allan & Hon, RE Kohler
1976)

Organisasi dan Delivery Biro Arsitek merupakan alat (instrumen)


implementasi bisnis arsitektur secara profesional. Cara sebuah biro
(perusahaan) arsitektur distrukturkan dan
diatur/dikelola/diadministrasikan sering akan mempengaruhi hasil aplikasi
tersebut. Biro Arsitek yang telah berkembang ke titik yang membu-tuhkan
seorang manajer bisnis profesional mungkin akan menderita kerugian jika
prinsip pendidikan arsitektur mengabaikan pendidikan bisnis formal
Operasi perusahaan arsitektur dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal yang selalu berubah metodenya dalam penyelesaian proyek, serta
memiliki efek mendalam pada kelangsungan hidup organisasi perusahaan.
Sistem penyediaan atau penyajian desain (design delivery) biro arsitek
harus direncanakan dan dikelola/diadministrasi dengan tingkat
perhatian/kepedulian sama dengan yang diberikan untuk merespon
kebutuhan klien sebuah proyek.
Setiap proyek yang dilaksakan oleh arsitek untuk klien idealnya harus
responsif dengan tujuannya baik dalam hal kualitas, biaya dan waktu.
Kontrol yang efektif dari kualitas desain seluruh proyek adalah tanggung
jawab utama dari kontrol arsitek yang berkaitan dengan fungsi, kendala.
estetika, ekonomi, daya tahan, kenyamanan dan respon dari solusi
desainnya. Manajemen waktu dan biaya konstruksi, sama pentingnya bagi
kelangsungan hidup organisasi biro arsitek.

BIRO (PRAKTEK) ARSITEK


MAKSUD & TUJUAN SERTA BENTUK ORGANISASI
Tujuan memiliki struktur atau organisasi - sebuah perusahaan

untuk praktek arsitektur (tidak peduli apa ukurannya), adalah


untuk mendukung pelaksanaan proyek sambil memastikan
kesehatan jangka panjang perusahaan sendiri. Bagaimana
perusahaan terstruktur akan tergantung pada kepribadian dan
tujuan dari pelaku usaha, dan sifat klien.
Struktur (organisasi) perusahaan harus disesuaikan dan dievaluasi
secara berkala untuk: a) mempertahankan relevansi dan secara
efektif memanfaatkan semua sumber daya perusahaan, dan b)
untuk menyediakan lingkungan yang memuas-kan yang
mempromosikan karya terbaik dengan cara yang paling efisien.
Pemilihan bentuk yang paling cocok untuk organisasi perusahaan
memiliki arti penting tidak hanya bagi pelaku perusahaan tetapi
juga untuk klien mereka, para karyawan dan bahkan ahli waris
mereka. Akibatnya, keputusan ini harus dibuat hanya setelah
analisis yang cermat dari pelaku usaha serta tujuan perusahaan
dan konsultasi dengan penasihat hukum, keuangan dan asuransi.
Sedangkan pilihan yang harus dibuat relatif sederhana, proses
untuk penentuan yang membentuk perusahaan harus
membutuhkan banyak penyelidikan, review dan perenungan.

BIRO (PRAKTEK) ARSITEK


BENTUK ORGANISASI
Sebagian besar perusahaan memiliki 3 bentuk, yaitu: proprietorship
(kepemilikan), partnership (kemitraan) and corporation (korporasi).
Keputusan untuk memilih salah satu, akan melibatkan berbagai faktor.
Proprietorship (kepemilikan). Ini adalah bentuk paling sederhana dari
organisasi, dimiliki oleh satu orang yg. punya kontrol penuh atas
keputusan murni dan seca-ra pribadi memiliki tanggung jawab hukum &
keuangan utk. semua tindakan per-usahaan. Pemilik tunggal harus
mengandalkan keahlian pribadi, kecuali pegawai.
Partnership (kemitraan). Ini masih merupakan bentuk yang paling
umum diguna-kan organisasi untuk arsitek. Sebagai mitra, beberapa
orang berbagi baik kepemi-likan perusahaan maupun kewajiban utk
bertindak. Bahkan, masing-masing pa-sangan bertanggung jawab atas
tindakan bisnis dan kewajiban dari semua mitra. Keuntungan kemitraan
atau kerugian dikreditkan atau didebit setiap tahun ke rekening
masing-masing pasangan.
Corporation (korporasi). Bentuk perusahaan praktek terakhir ini
meningkat popu-laritasnya. Para pelaku usaha yang membentuk
korporasi menjadi karyawan dan dengan demikian memenuhi syarat
untuk program imbalan kerja, yang biasanya keuntungan terbesar akan
berasal dari penggabungan tersebut. Penggabungan ini tidak untuk
setiap perusahaan arsitektur, dan semua pertimbangan harus digunakan dengan hati-hati sebelum membuat keputusan untuk
penggabungan.

BIRO (PRAKTEK) ARSITEK


PRAKTEK KOMPREHENSIF BIRO ARSITEK (Hunt, Dudley, W. Jr. AIA 1965).
Konsep dari praktek (layanan) komprehensif menggambarkan: peran
profesi arsitektural secara keseluruhan dan kolaborasinya dalam
desain, serta konstruksi bangunan dan lingkungan. Dalam konsep
tersebut biro arsitek dapat praktek secara efektif dan kreatif dengan
sejumlah banyak cara apapun.
Demikian luasnya lingkup praktek arsitektural komprehensif, hanya
profesi arsi-tektural secara keseluruhan dengan bantuan para
konsultan berbakat dan tram-pil serta para kolaborator, yang
diharapkan dapat melakukan seluruh layanan.
Biro-biro arsitek besar atau kecil dapat praktek secara efektif & kreatif
di bawah konsep praktek komprehensif. Faktanya sejumlah biro kini
menyajikan banyak layanan disamping tahap-tahap desain standar,
produksi, & superfisi konstruksi. Beberapa kantor menawarkan kepada
kliennya layanan profesional seperti: pe-mrograman bangunan,
pembuatan rencana induk, analisa kelayakan & finansial, analisa lokasi,
pemilihan tapak, pemrograman operasional, dan desain.
Bukan rahasia umum bahwa biro-biro yg. lebih kecil bagaimanapun
memerlukan kemampuan dalam bidang seperti keuangan & biaya, real
estat, dan pengurusan status lahan serta berbagai kepentingan klien
yang sebelumnya tak terfikirkan.
Keputusan biro arsitek untuk masuk ke bidang-bidang di luar layanan
dasar arsi-tektural, biasanya datang dari hasil pengenalan kebutuhan
dari kliennya sendiri.

PRAKTEK KOMPREHENSIF BIRO ARSITEK


PRAKTEK LAYANAN
ARSITEKTURAL
Peran
Arsitek:

Dudley, W. Jr. AIA 1965).

Analisa

Perencanaan
Desain

Praktek
Arsitektural:

(Hunt, Dudley, W.Ir.


AIA: Comprehensive Architectural
Services 1965).

(Hunt,

Layanan Konstruksi

LayanPromosional

Layanan Pendukung

Praktek Komprehensif

PRAKTEK KOMPREHENSIF BIRO ARSITEK


PERLUASAN LAYANAN ARSITEKTURAL (Hunt, Dudley, W. Jr. AIA 1965).
Bila hendak memperluas layanannya, biro-biro arsitek harus
memperluas penge-tahuan untuk mencapai tingkat
kompetensi layanan baru yg. layak. Pertanyaan yg.
mendasar: Apa tipe pekerjaan yg. akan disajikan? Berapa
ukurannya? Bagai-mana kompleksitasya? Apa isinya?
Bagaimana karakter klien pemesan pekerja-an? Keperluan
apa yang aneh dari pekerjaan tsb? Bagaimana lingkup &
karakter layanan yg. diperlukan? Orang seperti apa yg.
dibutuhkan untuk layanan iini? Be-rapa banyak? Di mana
bisa didapat? Bagaimana pelatihan dan cara mengorganisasi kinerjanya agar efisien, efektif, kreatif? Hanya dgn
jawaban realistis seperti yg biro arsitek lakukan dengan
mem-plot (merencanakan diam-diam) jalan atau pelajarannya sendiri melalui kekeruhan tak terkendali yang dihadapi
profesi.
Biro arsitek sekarang harus siap menyediakan layanan utk
mencapai tujuan men-jadi makmur dan maju dengan stafnya
sendiri atau dengan bantuan (berkolabo-rasi dgn) konsultan
luar. Tanpa perbaikan (peningkatan) kinerja melalui profesi

PRAKTEK KOMPREHENSIF BIRO ARSITEK


Dudley, W. Jr. AIA 1965).

Fleksibelitas

Keuangan

Progrm
Operasional

Tapak &
Lokasi

Progrm
Bangun
-an

Layanan Analisis Arsitektural

(Hunt,

PRAKTEK KOMPREHENSIF BIRO ARSITEK


Dudley, W. Jr. AIA 1965).

Penetapan
Lahan
Keuang
-an
Proyek

Hubngan Masyarakat

Desain
Promosional

Komunikasi komunikasi

Layanan Promosional

(Hunt,

PRAKTEK KOMPREHENSIF BIRO ARSITEK


Dudley, W. Jr. AIA 1965).

Operasional
Skematik (rencana)

Biayabiaya

Pengem
bangan
Desain

Dokumen
Kontrak

Layanan Desain dan Perencanaan

(Hunt,

PRAKTEK KOMPREHENSIF BIRO ARSITEK


Dudley, W. Jr. AIA 1965).

PenaPenawaran
waran&&
Kontrak
Kontrak
PenghiPenghitungan
tungan
Biaya
Biaya

SuperfiSuperfisisi(peng
(peng
awasan)
awasan)

Managemen
Konstr.

Layanan Purna Huni

Layanan Konstrksi

(Hunt,

PRAKTEK KOMPREHENSIF BIRO ARSITEK

(Hunt,

Dudley, W. Jr. AIA 1965).

Pereka
yasaan

Tapak &
Lansekap

Seniseni
Murni

Perencanaan Per
kotaan

Pencampuran

Layanan Pendukung

PRAKTEK (LAYANAN)
KOMPREHENSIF
PROFESIONAL
Praktek (layanan)
arsitektur
komprehensif
tentunya akan
diprakarsai oleh
banyak kontrak dan
hubungan antara
arsitek dan pihak
ketiga di samping
yang biasa ditemukan/
dilihat dalam prak-tek
tradisional.
Praktek profesional
(termasuk semua
layanan pendukung)
diberikan dengan
berdasar kontrak.

TUGAS 1
ETIKA PROFESI 2011-2012
KARYA TULIS (Individual):

LINK & MATCH ANTARA PEMBELAJARAN


ARSITEKTUR DAN DUNIA KERJA
Catatan:
- Judul bebas sesuai pilihan Penyusun.
- Tulisan disusun di atas kertas HVS A-4
- Ukuran huruf 12, Spasi 1,5
- Maximum 3 halaman termasuk ilulustrasi / Sketsa (kalau
ada)
Isi Tulisan: - Inteprestasi / Pengertian / Deskripsi Judul Tugas
- Hak dan Kewajiban profesional Arsitek
- Hubungan Pembelajaran dan Layanan jasa arsitek
- Analisa hubungan pengaruh antara pembelajaran ars dan
dunia kerja
- Kesimpulan Saran
- Daftar Pustaka
Tulisan dijilid rapi, dikumpulkan pada saat Mid Test

TUGAS 1

ETIKA PROFESI 20132014

KARYA TULIS (Individual):

PRAKTEK PROFESIONAL ARSITEKTUR DEMI


MEMENUHI KEPENTINGAN PUBLIK
Catatan:
- Kasus praktek yang menjadi pokok bahasan: bebas
- Tulisan disusun di atas kertas HVS A-4
- Ukuran huruf 12, Spasi 1,5
- Maximum 3 halaman termasuk ilulustrasi / Sketsa (kalau ada)
Isi Tulisan: - Inteprestasi / Pengertian / Deskripsi Judul Tugas
- Hak dan Kewajiban profesional Arsitek
- Tinjauan kasus (praktek profesional arsitektur)
- Analisa hubungan pengaruh antara praktek profesional
arsitektur dan
kepentingan publik
- Kesimpulan Saran
- Daftar Pustaka
Tulisan dijilid rapi, dikumpulkan pada saat Mid Test

You might also like