You are on page 1of 18

BAB 10

KEKUASAAN DAN POLITIK

Kekuasaan,
kemampuan mempengaruhi perilaku ,
mengubah peristiwa, mengatasi perlawanan
dan meminta orang melakukan sesuatu
yang tidak ingin mereka lakukan
(Pfeffer dalam Luthans 2006:482)
Robbins dan Judge (2008, 2:130) Kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki A
untuk mempengaruhi B shg B bertindak
sesuai dengan keinginan A

Perbedaan Kekuasaan, Otoritas dan Pengaruh


Kekuasaan adalah kemampuan memanipulasi atau
mengubah orang lain. Kekuasaan tidak mempunyai
legitimasi.
Otoritas/wewenang merupakan hak untuk memanipulasi
atau mengubah orang lain. Otoritas mempunyai legitimasi dan ia merupakan salah satu sumber kekuasaan
Pengaruh lebih luas dari kekuasaan. Pengaruh lebih
berhubungan dengan kepemimpinan daripada dengan
kekuasaan. Tetapi keduanya secara konseptual begitu
dekat, sehingga kedua istilah dapat digunakan secara
bergantian.

Darimana datangnya kekuasaan?


1. Kekuasaan formal, yaitu kekuasaan yang didasarkan pada posisi seorang individu dalam suatu
organisasi. Karena itu disebut juga kekuasaan posisi
(position power). Kekuasaan formal mencakup:
1) Kekuasaan Koersif (Coercive power),
2) Kekuasaan Imbalan (Reward power),
3) Kekuasaan Legitimasi (Legitimate power).
2. Kekuasaan pribadi (personal power), yaitu kekuasaan yang berasal dari karakteristik individual yang
unik. Dua basis kekuasaan pribadi yaitu;
1) Kekuasaan Keahlian (Expert power),
2) Kekuasaan Rujukan (Referent power), .

SUMBER-SUMBER KEKUASAAN
1.Kekuasaan Imbalan, kekuasaan yang bersumber
pada kemampuan orang mengontrol sumberdaya
dan memberikan imbalan pada orang lain
2.Kekuasaan koersif, kekuasaan yang bersumber
pada kemampuan dalam menggunakan ancaman
dan hukuman
3.Kekuasaan Legitimasi, kekuasaan yg bersumber
pada hak atau wewenang resmi dalam organisasi.
Wewenang biasanya diterapkan melalui permintaan, perintah, maupun instruksi.
4.Kekuasaan Keahlian kekuasaan yang bersumber
pada kemampuan spesifik (keahlian) dalam bidang
tertentu.
5.Kekuasaan Rujukan kekuasaan yang bersumber
pada ciri khas kepribadian tertentu.

Pertanyaan
1. Dari sumber-sumber kekuasaan ,
manakah yang terpenting untuk dimiliki?
Mengapa?

Taktik kekuasaan
(Cara-cara yang ditempuh individu untuk menerjemahkan sumber
kekuasaan menjadi tindakan yang sepesifik)

Robbins dan Judge (2008, 2:139) mengidentifikasi sembilan


macam taktik kekuasaan.
1. Legitimasi, mengandalkan posisi kewenangan seseorang
atau menekankan bahwa sebuah permintaan selaras
dengan kebijakan /ketentuan organisasi
2. Penalaran atau persuasi rasional, menyajikan fakta dan
argumen yang logis untuk memperlihatkan bahwa sebuah
permintaan itu masuk akal.
3. Seruan inspirasional mengembangkan komitmen
emosional dengan cara menyerukan nilai-nilai, kebutuhan,
harapan, dan aspirasi sebuah sasaran.
4. Konsultasi, meningkatkan motivasi dan dukungan dari
pihak yang menjadi sasaran (target) dengan cara
melibatkan dalam memutuskan bagaimana rencana atau
perubahan akan dijalankan.

5. Tukar pendapat, memberikan imbalan kepada target


atau sasaran berupa uang atau penghargaan lain
sebagai ganti karena mau menaati suatu permintaan.
6. Seruan pribadi, meminta kepatuhan berdasarkan
persahabatan atau kesetiaan
7. Menyenangkan orang lain, menggunakan rayuan,
pujian atau perilaku bersahabat sebelum membuat
permintaan.
8. Tekanan, menggunakan peringatan tuntutan tegas, dan
ancaman
9. Koalisi, meminta bantuan orang lain untuk membujuk
target atau menggunakan dukungan orang lain
sebagai alasan agar si target setuju.

Gambar13.1: Taktik Kekuasaan yang sebaiknya dipilih


menurut arah pengaruh
Pengaruh ke atas Pengaruh ke bawah
Persuasi rasional

Pesuasi rasional
Seruan inspirasional
Tekanan
Konsultasi
Menyenangkan
orang lain
Tukar pendapat
Legitimasi

Pengaruh
ke samping
Persuasi rasional
Konsultasi
Menyenangkan
orang lain
Tukar pendapat
Legitimasi
Seruan pribadi
Koalisi

Sumber:diadopsi dari Robbins & Judge, Perilaku Organisasi, Buku 2,


Salemba Empat, Jakarta, 2008, H. 140

FAKTOR SITUASI YANG MEMPENGARUHI


PILIHAAN TAKTIK
Robbins dan Judge (2008, 2:141) Sebuah taktik
kemungkinan berhasil lebih besar jika;
Pihak sasaran memandangnya sebagai bentuk
perilaku pengaruh yang dapat diterima secara sosial
Agen memiliki posisi dan kekuasaan pribadi yang
memadai untuk menggunakan taktik itu
Hanya menyangkut permintaan tertentu yang masuk
akal
Digunakan secara terampil
Sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan pihak
sasaran

POLITIK

Adalah kekuasaan dalam tindakan. Jadi politik


adalah sebuah kenyataan dalam organisasi
Robbins & Judge (2008:147) politik berfokus
pada penggunaan kekuasaan utk mempengaruhi
pengam-bilan keputusan dlm organisasi atau
perilaku-perilaku anggota yang egois dan tidak
melayani kebutuhan organisasi.
Gibson et.al (1.1996:512) politik terdiri dari
aktivitas yang digunakan untuk memperoleh,
mengembang-kan dan menggunakan
kekuasaan, dan sumberdaya lain,...

PERILAKU POLITIK

Robbinsc & Judge (2008:147) Perilaku politik,


aktivitas yang tidak dianggap sebagai bagian dari
peran formal seseorang dalam organisasi , tetapi
yang mempengaruhi, atau berusaha mempengaruhi,
tujuan, kriteria atau proses dalam organisasi.
1. Peilaku politik berada di luar persyaratan kerja
2. Perilakui politik mensyaratkan suatu upaya untuk
memperoleh dan memelihara kekuasaan
3. Perilaku politik dirancang untuk menguntungkan
individu atau kelompok sering atas biaya
organisasi.

CONTOH PERILAKU POLITIK

Menahan informasi utama dari pengambil


keputusan.
Penyebaran desas desus
Mencari-cari kesalahan
Pembocoran informasi rahasia mengenai kegiatan
informasi ke media masa
Mengeluh kepada penyelia, membagun koalisi,
melaksanan aturan secara berlebihan
Perilaku politik tidak sah yg melanggar aturan yang
tersirat dari aturan permainan.
Menentang kebijakan organisasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERILAKU POLITIK
FAKTOR INDIVIDU
kemampuan merefleksi diri yang baik

Pusat kendali internal


Kepribadian high Mach (lincah)
Investasi organisasional
Alternatif pekerjaan yg diyakini ada.
Harapan untuk sukses
FAKTOR ORGANISASIONAL :
Realokasi sumberdaya
Kesempatan promosi
tingkat kepercayaan yg rendah
Peran ganda (dwi arti )
Sistem evaluasi kinerja tidak jelas
Praktek imbalan Zero-sum
Pengambilan keputusan demokratis
Tekanan kinerja tinggi
Manajer senior yang egois

PERILAKU
POLITIK
Rendah

Tinggi

Hasil yg meng
untungkan
imbalan
Hukuman yg
dihindari

Smber:: Robbins dan Judge(2008, 2:152)

TAKTIK MEMAINKAN POLITIK


DALAM ORGANISASI
1. Meningkatkan ketidakmampuan atau alternatif
pengganti (suplemen)
2. Meningkatkan kedekatan dengan pimpinan/ manajer
yang berkuasa (elit kekuasaan) *)
3. Membangun koalisi, konspirasi dan kooptasi
4. Mempengaruhi proses pengambilan keputusan
(mengendalikan agenda dan menghadirkan ahli dari
luar)
5. Menyalahkan atau menyerang pihak lain dengan isu
atau penciptaan opini
6. Memanipulasi informasi
7. Menciptakan dan menjaga image yang baik/terpuji

*) Siapa orang yang dianggap berkuasa atau orang


yang memiliki kemampuan kekuasaan dalam
organisasi atau elit kekuasaan ?
1. Mereka yang memiliki pengaruh dalam proses
pengambilan keputusan
2. Mereka yang mengendalikan sumber-sumber
organisasi yang penting dan menentukan
3. Mereka yang memiliki akses terhadap organisasi

Hubungan Politik Organisasi dan Hasil


Individu
1. Persepsi thd politik organisasi berhubungan secara
negatif dengan kepuasan kerja.
2. Persepsi terhadap politik cenderung meningkatkan
kecemasan dan stres kerja.
3. Intensitas politik menyebabkan meningkatnya tingkat
perputaran karyawan.
4. Poltik menyebabkan penurunan kinerja, karena karyawan
mempersepsi suasana politik tidak adil yang membuat
motivasi kerja menurun.
5. Ketika poltik dipandang sebagai ancaman, orang sering
meresponnya dengan perilaku defensif-perilaku reaktif
dan protektif untuk menghindari; aksi, disalahkan atau
perubahan

MENGELOLA KESAN
Manjemen kesan (impression management) adalah proses
yang dengannya individu-individu berupaya mengendalikan
kesan yg dibentuk orang lain thd diri mereka.
Tujuannya adalah untuk membuat dirinya lebih menarik
dimata orang lain.
Beberapa teknik pengelolaan kesan.
Keselarasan, sepakat dengan pendapat orang lain untuk
mendapatkan persetujuannya.
Permintaan maaf, mengakui tanggung jawab atas kejadian yang
tidak diharapkan sekaligus minta maaf atas tindakan tersebut.
Promosi diri, menyoroti sifat dan menonjolkan prestasi diri
dll

You might also like