You are on page 1of 15

Habitat Volume XXIII No.

3 Bulan Agustus 2012


ISSN: 0853-5167

ANALISIS PERCEIVED QUALITY PRODUK BENIH SEMANGKA DI


DESA KEDUNGREJO, KECAMATAN MEGALUH, KABUPATEN JOMBANG
Perceived Quality Products Analysis of Watermelon Seed in
Kedungrejo Village, Megaluh District, Jombang
Riyanti Isaskar1), Agustina Shinta1), Yuliani Widiningtyas1)
1)

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang


E-mail: riyanti_is@yahoo.com

ABSTRACT
In order to meet consume and nutritional needs of the population in Indonesia, the
fruit production likely to be improved such as one on a watermelon. To increase the production
of watermelon, in the cultivation process cannot be separated from one of the factors that
affect the quality of watermelon fruit such as seed. In this case, the farmer of watermelon
appears perception user of the product quality of seed brand that has been used. Each
watermelon farmer has their own perception of the watermelon seeds brand in their purchase
decision that is deemed to produce high quality fruit results. Formation of perceptions of
product quality of watermelon seeds to farmers will benefit each company to find out what
consumers want. The purpose of this study is (1) identify the attributes of what is defined by
watermelon growers in watermelon seed products, (2) analyze the perceived watermelon seed
quality products at farmers watermelon, (3) identify the attributes of what is needs to be
addressed by the company on watermelon seed products based on quality perception of
farmers. Data analysis methods used in this study were (1) qualitative analysis in order to
describe the characteristics of watermelon farmers as respondent in the study area, (2)
quantitative analysis consisting of the Cochran Q test, perceived quality analysis and
positioning mapping product. To questionnaire test instrument, validity and reliability test was
used.
Results of the study are based on the results of the Cochran Q test found 10 attributes
considered by farmers from 13 set attributes. For the analysis of perceived quality obtained
highest perceptions of product quality seed by watermelon farmer for Yellow Aura brand and
Bangkok Flower with relatively PQ of 1.01 is higher than the other three brands. For the
mapping of the position of the product obtained results, that watermelon seed product
attributes that need to be addressed by the company is Yellow Aura and Kidung brand on the
price attribute. Bangkok Flower brand on the ease of obtaining seed attribute. Big Dragon 144
brands on attributes of packaging, branding, ability to grow, fruit production, ease of obtaining
seeds, labeling, and resistant to disease and weather. The attributes of the Sun Flower brand
was quick and easy fruit and fruit production.
Keywords : perceived quality, product attributes.
ABSTRAK
Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi dan memenuhi kebutuhan gizi
penduduk di Indonesia, produksi buah berpeluang untuk terus ditingkatkan salah satunya
seperti pada buah semangka. Untuk meningkatkan hasil produksi buah semangka, dalam
proses budidaya tidak dapat terlepas dari salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas buah

HABITAT Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012

semangka yaitu produk input usahatani seperti benih salah satunya. Dalam hal ini petani
semangka sebagai pengguna benih muncul suatu persepsi kualitas produk terhadap merek
benih yang telah digunakan. Setiap petani semangka mempunyai persepsi tersendiri dalam
memutuskan pembelian merek benih semangka yang dirasa dapat menghasilkan hasil buah
yang bermutu dan berkualitas tinggi. Pembentukan persepsi kualitas produk benih pada petani
semangka akan memberikan keuntungan bagi setiap perusahaan untuk mengetahui apa yang
diinginkan oleh konsumen. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi atribut-atribut
apa saja yang ditetapkan oleh petani semangka pada produk benih semangka, (2) menganalisis
perceived quality (persepsi kualitas) produk benih semangka pada petani semangka, (3)
mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang perlu dibenahi oleh perusahaan pada produk
benih semangka berdasarkan persepsi kualitas petani. Metode analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah (1) analisis kualitatif untuk mendeskripsikan karakteristik repsonden
petani semangka di daerah penelitian, (2) analisis kuantitatif yang terdiri dari Uji Cochran Q,
analisis perceived quality dan pemetaan posisi produk. Untuk uji instrumen kuisioner
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
Hasil dari penelitian adalah berdasarkan hasil uji Cochran Q terdapat 10 atribut yang
dipertimbangkan petani dari 13 atribut yang ditetapkan. Untuk hasil analisis perceived quality
diperoleh persepsi kualitas produk benih semangka oleh petani semangka tertinggi adalah pada
merek Aura Kuning dan Bangkok Flower dengan PQ relatif sebesar 1,01 lebih tinggi
dibandingkan ketiga merek lainnya. Untuk hasil pemetaan posisi produk diperoleh hasil bahwa
atribut produk benih semangka yang perlu dibenahi oleh perusahaan adalah untuk merek Aura
Kuning dan merek Kidung pada atribut harga, merek Bangkok Flower pada atribut kemudahan
memperoleh benih, merek Big Dragon 144 pada atribut kemasan, merek, daya tumbuh,
produksi buah, kemudahan memperoleh benih, label, dan tahan terhadap penyakit dan cuaca,
merek Sun Flower pada atribut cepat dan mudah berbuah dan produksi buah.
Kata Kunci : perceived quality, atribut produk.
PENDAHULUAN
Dewasa ini buah-buahan merupakan salah satu bahan pokok makanan empat sehat
lima sempurna yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari guna untuk memenuhi
kebutuhan gizi seimbang. Walaupun buah-buahan bukanlah kebutuhan pangan pokok, namun
kebutuhan akan buah-buahan menjadi salah satu kebutuhan makanan primer setelah kebutuhan
pangan pokok guna memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Kebutuhan akan buah-buahan
menjadi semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang sangat pesat
setiap tahunnya sehingga dapat menimbulkan persoalan dalam hal penyediaan buah-buahan.
Dengan demikian produksi buah berpeluang untuk terus meningkatkan produksi dalam rangka
memenuhi kebutuhan konsumsi dan memenuhi kebutuhan gizi penduduk di Indonesia.
Kebutuhan konsumsi buah dapat terpenuhi dengan cara meningkatkan produksi buah-buahan.
Produksi buah-buahan yang mengalami peningkatan salah satunya adalah seperti pada buah
semangka. Buah semangka juga dikonsumsi karena merupakan salah satu buah yang disukai
sebagian mayoritas penduduk Indonesia sebagai hidangan penutup karena buah semangka
yang segar, manis dan mempunyai kandungan air (Rukmana,1994). Menurut Direktorat
Jenderal Hortikultura (2012) produksi buah semangka di Indonesia pada tahun 2007 hingga
2011 mengalami peningkatan yaitu sebesar 350.780 ton hingga 497.650 ton.
Produksi buah semangka di Kabupaten Jombang pada tahun 2006 mencapai 253.764
kuintal (Dinas Pertanian Kab. Jombang, 2012). Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh,
Kabupaten Jombang merupakan salah satu daerah pertanaman semangka. Hal tersebut ditandai

Riyanti Isaskar Analisis Preferensi ............................................................................................

dengan luas lahan seluas 105,999 ha dari total lahan 141,016 ha digunakan sebagai lahan
pertanian semangka dan tanaman pangan. Untuk meningkatkan hasil produksi buah semangka,
dalam proses budidaya tidak dapat terlepas dari salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
buah semangka yaitu produk input usahatani seperti benih salah satunya. Benih yang
berkualitas unggul dapat mempengaruhi produktivitas hasil buah semangka. Dalam hal ini
petani semangka mempunyai keputusan dalam pembelian benih yang dirasa dapat
menghasilkan hasil buah yang bermutu dan kualitas tinggi. Beberapa merek benih yang
digunakan oleh petani semangka di Desa Kedungrejo adalah benih semangka merek Sun
Flower dari PT.Winon Intercontinental, merek Bangkok Flower dari PT.Bisi International tbk,
merek Kidung dari PT. Tunas Agro Persada, merek Aura Kuning dari CV.Aura Seed, dan
merek Big Dragon 144 dari PT.Mulia Bintang Utama. Dalam hal ini pengguna benih/petani
semangka muncul suatu persepsi kualitas produk terhadap konsumen dari merek benih yang
telah digunakan. Setiap petani semangka mempunyai persepsi tersendiri dalam memutuskan
pembelian merek benih semangka yang dirasa dapat menghasilkan hasil buah yang bermutu
dan berkualitas tinggi.
Munculnya suatu persepsi pada masing-masing petani mengacu pada berbagai
komponen atribut yang melekat dari produk benih yang dibeli. Ferrinadewi (2008)
mengungkapkan persepsi konsumen terhadap kualitas adalah penilaian konsumen secara
menyeluruh terhadap kinerja produk atau jasa. Pembentukan persepsi kualitas produk benih
pada petani semangka akan memberikan keuntungan bagi setiap perusahaan untuk mengetahui
apa yang diinginkan oleh konsumen. Konsumen sebagai pengguna terakhir/pengkonsumsi
hasil semangka tidak dapat disalahkan ketika mereka memilih semangka yang kualitasnya
tinggi. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang ditetapkan
oleh petani semangka pada produk benih semangka, 2) menganalisis perceived quality
(persepsi kualitas) produk benih semangka pada petani semangka, 3) mengidentifikasi atributatribut apa saja yang perlu dibenahi oleh perusahaan pada produk benih semangka berdasarkan
persepsi kualitas petani.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten
Jombang. Untuk mengetahui jumlah sampel responden metode simple random sampling.
Menurut Singarimbun dan Efendi (1989), simple random sampling merupakan sebuah sampel
yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Populasi petani semangka di
Desa Kedungrejo sebanyak 155 petani semangka dengan jumlah responden menggunakan
rumus Slovin dalam Sopiah dan Sangadji (2010) adalah 61 petani semangka yang merupakan
petani yang pernah menggunakan benih, sedang menggunakan benih maupun yang tidak
menggunakan benih semangka dalam kurun waktu 3 musim tanam atau dalam hal ini 3 tahun
(1 tahun sekali musim tanam) yaitu dimulai dari tahun 2010 hingga 2012.
Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang dilakukan dengan bantuan butir
pertanyaan peneliti melalui kuisioner dan jawaban responden dapat dikemukakan secara
tertulis pada kuisioner. Untuk data sekunder pada penelitian ini menggunakan data yang
dikumpulkan dari berbagai sumber antara lain dari buku, jurnal, artikel, penelitian terdahulu,
serta dari beberapa instansi terkait untuk lembaga pemerintah seperti pada Kantor Balai Desa
Kedungrejo, Direktorat Jenderal Hortikultura, Dinas Kabupaten Jombang.

HABITAT Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan
karakteristik demografi petani seperti jenis kelamin, umur responden, tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, luas lahan yang dimiliki, sumber informasi produk
benih, alasan penggunaan benih, dan jenis merek benih yang sering digunakan. Selain itu
digunakan untuk mendeskripsikan hasil perceived quality produk benih semangka pada petani
semangka di Desa Kedungrejo. Uji instrumen kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan
uji reliabilitas. Untuk analisis kuantitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Cochran Q, analisis perceived quality, dan peta posisi produk dengan rincian sebagai berikut :
Tujuan 1 : Mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang ditetapkan oleh petani
semangka di Desa Kedungrejo
Untuk menjawab tujuan pertama menggunakan Uji Cochran Q. Dimana rumus Q
hitung adalah sebagai berikut :
Q=
Keterangan :
Q = Q hitung
k = Jumlah atribut yang diuji
Ri = Jumlah YA pada semua atribut untuk 1 responden
Ci = Jumlah YA pada 1 atribut untuk semua responden
n = Jumlah sampel yang diuji
Sehingga apabila :
a. Q hitung > dari Q tabel, maka tolak Ho dan terima Ha
b. Q hitung < dari Q tabel, maka terima Ho tolak Ha
Penentuan Q tabel (Qtab) :
dengan =0,05 , derajat kebebasan (dk) = k-1, maka diperoleh Q tab (0,05;df) dari tabel Chi
Square Distribution.
Tujuan 2 : Menganalisis perceived quality (persepsi kualitas) produk benih semangka
pada petani semangka
Untuk menjawab tujuan penelitian kedua menggunakan analisis perceived quality
(persepsi kualitas). Untuk mengukur perceived quality merek tertentu berdasarkan Simamora
(2004) memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan atribut produk yang dipertimbangkan.
2. Menentukan pesaing
3. Mengukur tingkat kepentingan, performan sasaran dan performan pesaing
4. Mengukur harga relatif untuk setiap produk
5. Mengukur tingkat kepentingan relatif (bobot) untuk setiap atribut
6. Menghitung performan relatif untuk setiap merek
7. Menghitung PQ relatif untuk setiap merek
Tujuan 3 : Mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang perlu dibenahi oleh
perusahaan pada produk benih semangka berdasarkan persepsi kualitas
petani
Untuk menjawab tujuan penelitian ketiga menggunakan pemetaan posisi produk.
Dengan menggunakan tabel perceived quality (PQ) relatif yang telah dihitung, maka untuk

Riyanti Isaskar Analisis Preferensi ............................................................................................

mengetahui pemetaan posisi produk yang menggunakan bantuan diagram batang. Setiap
atribut pada diagram batang yang mendapat arsiran di sebelah kanan sumbu Y memiliki PQ
yang lebih tinggi daripada rata-rata. Sebaliknya, kalau arsirannya ke sebelah kiri sumbu Y,
berarti PQ atribut bersangkutan berada dibawah rata-rata dan bobot selalu positif.
Uji Instrumen Kuisioner : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sopiah dan Sangadji, 2010).
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sopiah dan Sangadji (2010) reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen sudah baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Atribut-Atribut Yang Dipertimbangkan Oleh Petani Semangka Di Desa Kedungrejo
Uji Cochran Q digunakan untuk mengetahui atribut apa saja yang dipertimbangkan
oleh petani semangka, dengan kata lain daftar atribut sudah tersedia responden tinggal
memilih atribut mana yang dianggap berkaitan dengan produk. Berdasarkan hasil perhitungan
Uji Cochran Q untuk mengetahui atribut apa yang dipertimbangkan oleh petani semangka
adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Uji Cochran Q Untuk Atribut Produk Benih Semangka
Pengujian

Atribut Yang
Dihilangkan

Q
hitung

58,08

Garansi

40,98

Nama Perusahaan

40,65

Kemudahan
Mendapatkan Informasi

15,84

Q tabel

Keterangan

Kesimpulan

(0,05;12) =
21,02
(0,05;11) =
19,67
(0,05;10) =
21,02
(0,05;9) =
16,91

Q hitung > Q
tabel
Q hitung > Q
tabel
Q hitung > Q
tabel
Q hitung < Q
tabel

Tolak Ho,
Terima Ha
Tolak Ho,
Terima Ha
Tolak Ho,
Terima Ha
Terima Ho,
Tolak Ha

Sumber : Data Primer, 2013 (Diolah)


Tabel 1. menunjukkan bahwa pengujian dilakukan sebanyak 4 kali. Hasil pengujian
pertama hingga ketiga menunjukkan bahwa masih diperlukan pengujian selanjutnya dengan
membuang salah satu atribut yang mempunyai nilai paling rendah, hal ini disebabkan Q hitung
lebih besar daripada Q tabel atau dengan kata lain tolak Ho berarti proporsi jawaban YA masih
berbeda pada semua atribut. Artinya belum ada kesepakatan diantara responden tentang atribut
tersebut dengan ketentuan signifikan = 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan atau df = n-1.
Setelah dilakukan pengujian dari pengujian pertama hingga ketiga dengan hasil Q
hitung lebih besar dari Q tabel, maka pada pengujian yang keempat diperoleh hasil yaitu Q
hitung sebesar 15,84 dan Q tabel (0,05;9) sebesar 6,91. Dari pengujian yang keempat dapat
diketahui bahwa Q hitung lebih kecil daripada Q tabel, maka terima Ho berarti proporsi
jawaban YA sudah sama pada semua atribut. Artinya sudah ada kesepakatan diantara
responden tentang atribut yang dipertimbangkan dalam mengkonsumsi atau menggunakan
produk benih semangka. Berdasarkan hasil uji Cochran Q tes diperoleh atribut yang
dipertimbangkan oleh responden dalam hal ini petani semangka. Dari 13 atribut yang
ditetapkan, terdapat 10 atribut yang dipertimbangkan petani dalam memilih atau pun membeli
produk benih semangka. Atribut tersebut yaitu daya tumbuh, merek, kemasan, label, harga,

HABITAT Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012

benih bermutu, cepat dan mudah berbuah, tahan terhadap penyakit dan cuaca, kemudahan
memperoleh benih dan produksi buah.
2.

Analisis Perceived Quality (Persepsi Kualitas) Produk Benih Semangka Pada Petani
Semangka
Hasil analisis perceived quality diperoleh hasil untuk skor tingkat kepentingan dan
skor performan sebagai berikut :
Tabel 2. Skor Tingkat Kepentingan dan Skor Performan Produk Benih Semangka di Desa
Kedungrejo
Atribut
Produk
Daya
Tumbuh
Merek
Kemasan
Label

Tingkat
Kepentingan

Performan Produk Benih Semangka


Aura Kidun
Bangkok
Sun
Big Dragon
Kuning
g
Flower
Flower
144

Ratarata

4,43

4,20

4,11

4,13

4,13

4,10

4,13

3,70
3,98
3,87

3,98
3,84
3,80

3,92
3,77
3,79

3,93
3,82
3,79

3,92
3,85
3,72

3,69
3,56
3,59

3,89
3,77
3,74

Harga
Benih
Bermutu
Cepat dan
Mudah
Berbuah
Tahan
Terhadap
Penyakit
dan
Cuaca
Kemudah
an
Mempero
leh Benih
Produksi
buah

4,31

3,36

3,28

3,89

3,80

3,85

3,64

4,33

3,98

3,95

3,93

3,97

3,93

3,95

4,54

4,10

4,00

3,98

3,89

3,97

3,99

4,48

4,08

4,05

4,02

4,02

3,95

4,02

4,10

3,89

3,87

3,84

3,93

3,80

3,87

4,51

4,26

4,11

4,10

3,93

3,97

4,08

Total

42,25

39,49

38,8
5

39,43

39,16

38,41

Sumber : Data Primer, 2013 (Diolah)


Dalam hal ini semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat kepentingan untuk para petani memilih benih tersebut berdasarkan pertimbangan
atribut produk yang dipilih. Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui skor performan
dari kelima produk benih semangka yang hampir mendekati tiga tertinggi skor tingkat
kepentingan adalah pada atribut cepat dan mudah berbuah, merek Aura Kuning mempunyai
skor performan tertinggi yaitu sebesar 4,10 dibandingkan merek benih yang lainnya. Pada
atribut produksi buah, skor performan tertinggi dari kelima produk benih adalah merek Aura
Kuning yaitu sebesar 4,26. Begitu juga pada atribut tahan terhadap penyakit dan cuaca, skor
performan tertinggi dari kelima produk benih adalah merek Aura Kuning yaitu sebesar 4,08.
Dengan demikian artinya merek Aura Kuning sudah mendekati kepentingan yang diinginkan
oleh petani semangka dibandingkan keempat merek benih yang lainnya. Selanjutnya untuk

Riyanti Isaskar Analisis Preferensi ............................................................................................

bobot (tingkat kepentingan relatif) diperoleh dari skor tingkat kepentingan dibagi dengan skor
total sedangkan PQ relatif diperoleh dari skor produk benih semangka pada setiap atribut
dibagi dengan skor rata-rata kelima merek benih semangka untuk atribut tersebut
(Simamora,2004).
Tabel 3. Bobot dan PQ Relatif Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo
Performan Relatif Produk Benih Semangka
Aura
Bangkok
Sun
Big Dragon
Kidung
Kuning
Flower
Flower
144
1,02
1,00
1,00
1,00
0,99
1,02
1,01
1,01
1,01
0,95
1,02
1,00
1,01
1,02
0,94
1,02
1,01
1,01
1,00
0,96

Atribut Produk

Bobot

Daya Tumbuh
Merek
Kemasan
Label

0,10
0,09
0,09
0,09

Harga

0,10

0,92

0,90

1,07

1,05

1,06

Benih Bermutu
Cepat dan Mudah Berbuah
Tahan Terhadap Penyakit
dan Cuaca
Kemudahan Memperoleh
Benih
Produksi buah

0,10
0,11

1,01
1,03

1,00
1,00

1,00
1,00

1,00
0,97

1,00
1,00

0,11

1,01

1,01

1,00

1,00

0,98

0,10

1,01

1,00

0,99

1,02

0,98

0,11

1,05

1,01

1,01

0,97

0,97

1,01

0,99

1,01

1,00

0,98

PQ Relatif Total

Sumber : Data Primer, 2013 (Diolah)


Berdasarkan Tabel 3. diatas dapat diketahui bahwa bobot tertinggi diperoleh atribut
produk cepat dan mudah berbuah, tahan terhadap penyakit dan cuaca, dan produksi buah
sebesar 0,11. Bobot terendah terdapat pada atribut merek, kemasan dan label sebesar 0,09.
Dengan demikian artinya menurut pandangan petani, produk yang berkualitas sesuai dengan
yang diinginkan atau diharapkan oleh petani adalah lebih mementingkan melihat dari segi
atribut cepat dan mudah berbuah, tahan terhadap penyakit dan cuaca, dan atribut produksi
buah dibandingkan dengan atribut merek, kemasan, dan label.
Untuk PQ (perceived quality), performan relatif tertinggi benih semangka merek Aura
Kuning diperoleh pada atribut produk produksi buah sebesar 1,05 sedangkan performan relatif
terendah tedapat pada atribut harga sebesar 0,92. Dengan demikian menunjukkan bahwa
petani menilai kualitas merek Aura Kuning terdapat pada atribut produksi buah dibandingkan
dengan atribut harga. Selanjutnya performan relatif merek Kidung tertinggi diperoleh atribut
produk merek, label, tahan terhadap penyakit dan cuaca, dan produksi buah sebesar 1,01.
Sedangkan performan relatif terendah ditempati pada atribut harga sebesar 0,90. Artinya petani
menilai kualitas produk Kidung terdapat pada atribut merek, label, tahan terhadap penyakit
dan cuaca dan produksi buah dibandingkan dengan atribut harga.
Selanjutnya untuk performan relatif merek Bangkok Flower tertinggi diperoleh oleh
atribut harga sebesar 1,07 sedangkan performan relatif terendah pada atribut kemudahan
memperoleh benih sebesar 0,99. Pada performan relatif untuk merek Sun Flower tertinggi
terdapat pada atribut harga sebesar 1,05 sedangkan performan relatif terendah terdapat pada
atribut cepat dan mudah berbuah dan produksi buah sebesar 0,97. Dan performan relatif untuk
merek Big Dragon 144 tertinggi diperoleh dari atribut harga sebesar 1,06 sedangkan
performan relatif terendah terdapat pada atribut kemasan sebesar 0,94. Hal tersebut
menunjukkan bahwa keadaan demografi petani dengan hasil pendapatan tersebut, petani lebih

HABITAT Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012

menyukai benih semangka berdaging buah merah ini karena harga benih relatif lebih murah
yaitu berkisar Rp 32.000 hingga Rp 35.000. Berdasarkan performan relatif dari keempat merek
benih semangka dapat diketahui bahwa merek Aura Kuning mempunyai performan relatif
tinggi dibandingkan keempat performan relatif produk benih lainnya. Dalam hal ini artinya
adalah produk benih Aura Kuning di mata konsumen atau petani, benih tersebut mempunyai
persepsi dan kualitas produk yang baik setelah merek Bangkok Flower.
Jumlah dari performans relatif dari masing-masing merek benih semangka, diperoleh
PQ relatif benih semangka Aura Kuning dan PQ relatif benih semangka Bangkok Flower
adalah 1,01 merupakan PQ relatif tertinggi dibandingkan PQ benih semangka Sun Flower
sebesar 1,00, PQ benih semangka Kidung sebesar 0,99, dan PQ benih semangka Big Dragon
144 sebesar 0,98. Dengan demikian ditinjau dari jumlah performans relatif masing-masing
merek benih semangka, merek Aura Kuning dan Bangkok Flower merupakan PQ relatif
tertinggi, namun dalam hal ini merek Aura Kuning merupakan merek benih semangka yang
mempunyai nilai PQ tertinggi, mengingat skor dari setiap performans relatif pada Aura Kuning
jauh lebih tinggi dibandingkan Bangkok Flower. Dengan demikian PQ relatif tertinggi pertama
diperoleh merek Aura Kuning.
3.

Atribut-Atribut Yang Perlu Dibenahi Oleh Perusahaan Benih Semangka


Berdasarkan Persepsi Kualitas Petani
Untuk mengetahui pembenahan atribut yang dilakukan oleh masing-masing
perusahaan dalam rangka meningkatkan PQ pada konsumen, dapat dilakukan dengan
menghitung posisi produk yang diperoleh dari skor performan relatif tiap produk (kecuali skor
bobot) dikurangi dengan rata-rata PQ relatif (Simamora,2004).
Tabel 4. Posisi Produk Benih Semangka di Desa Kedungrejo
Performan Relatif
Bobot

Aura
Kuning

Kidung

Bangkok
Flower

Daya Tumbuh

0,1

0,02

0,00

0,00

Big
Dragon
144
-0,01

Merek

0,09

0,02

0,01

0,01

-0,05

0,01

Kemasan

0,09

0,02

0,00

0,01

-0,06

0,02

Label

0,09

0,02

0,01

0,01

-0,04

0,00

Harga

0,1

-0,08

-0,10

0,07

0,06

0,05

Benih Bermutu

0,1

0,01

0,00

0,00

0,00

0,00

Cepat dan Mudah Berbuah


Tahan Terhadap Penyakit
dan Cuaca
Kemudahan Memperoleh
Benih

0,11

0,03

0,00

0,00

0,00

-0,03

0,11

0,01

0,01

0,00

-0,02

0,00

0,1

0,01

0,00

-0,01

-0,02

0,02

Produksi buah

0,11

0,05

0,01

0,01

-0,03

-0,03

Atribut Produk

Sun
Flower
0,00

Sumber : Data Primer, 2013 (Diolah)


Berdasarkan Tabel 4. diatas dapat diketahui bahwa posisi performan relatif untuk
setiap produk benih semangka terdapat perbedaan yaitu terdapat posisi performan relatif
negatif dan posisi performan relatif positif. Posisi performan relatif yang negatif untuk merek
Aura Kuning dan Kidung terdapat pada atribut harga sebesar 0,08 dan 0,10, untuk merek
Bangkok Flower terdapat pada atribut kemudahan memperoleh benih yaitu sebesar 0,01,

Riyanti Isaskar Analisis Preferensi ............................................................................................

untuk merek Big Dragon 144 posisi performan relatif yang negatif terdapat pada atribut daya
tumbuh, merek, kemasan, label, tahan terhadap penyakit dan cuaca, kemudahan memperoleh
benih dan produksi buah.
Untuk merek Sun Flower posisi performan relatif yang negatif sebesar 0,03 adalah
atribut cepat dan mudah berbuah, dan produksi buah. Hal ini sesuai dengan pendapat Durianto
(2004) perceived quality merupakan persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika
perceived quality pelanggan negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama
di pasar. Sebaliknya jika perceived quality pelanggan positif, produk akan disukai. Hasil
perhitungan kemudian dibantu menggunakan pemetaan diagram batang pada masing-masing
merek benih semangka untuk melihat atribut yang negatif maupun positif. Untuk penjabaran
dan penjelasan lanjutan mengenai peta posisi dari kelima produk benih semangka pada setiap
atribut per merek di Desa Kedungrejo dapat disajikan pada diagram batang sehingga dapat
diketahui atribut mana yang perlu dibenahi oleh perusahaan benih semangka sebagai berikut :
1.

Peta Posisi Atribut Daya Tumbuh Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 1. Peta Posisi Atribut Daya Tumbuh pada Produk Benih Semangka di
Desa Kedungrejo
Gambar 1. diatas menunjukkan bahwa performan relatif pada atribut daya tumbuh
pada produk benih semangka merek Big Dragon 144 mempunyai performan relatif
menunjukkan arah negatif. Produk benih semangka merek Big Dragon 144 mempunyai
performan relatif dengan skor 0,01 dan mengarah ke arah negatif sehingga artinya performan
untuk daya tumbuh pada benih semangka merek Big Dragon 144 mempunyai anggapan yang
kurang baik oleh petani semangka. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan karena merek
Big Dragon 144 merupakan benih yang lama diedarkan di Desa Kedungrejo sehingga
memerlukan pembenahan atau dalam hal ini evaluasi oleh perusahaan benih yang terkait
mengenai kinerja daya tumbuh akan produk benih Big Dragon 144 tersebut, karena apabila hal
ini dibiarkan berlarut maka konsumen atau petani semangka akan beralih menggunakan
produk benih yang lainnya yang dirasa dapat menguntungkan dari segi kegiatan usahatani.

2.

Peta Posisi Atribut Merek Produk Benih Semangka

10

HABITAT Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 2. Peta Posisi Atribut Merek pada Produk Benih Semangka di
Desa Kedungrejo
Gambar 2. menunjukkan bahwa performan relatif untuk produk benih semangka
merek Big Dragon 144 mempunyai skor 0,05 dan mengarah ke negatif. Artinya adalah pada
produk benih semangka tersebut mempunyai performan relatif yang kurang baik dimata
konsumen atau dalam hal ini petani semangka. Untuk atribut merek juga masih belum tertera
dengan jelas, sehingga berdasarkan pengalaman petani hanya mengetahui produk tersebut
dengan mengingat nama perusahaan produsennya.
3.

Peta Posisi Atribut Kemasan Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 3. Peta Posisi Atribut Kemasan pada Produk Benih Semangka di
Desa Kedungrejo
Gambar 3. diatas menunjukkan bahwa performan relatif untuk atribut kemasan pada
produk benih semangka yang kurang baik dimata konsumen adalah produk benih semangka
merek Big Dragon 144. Hal tersebut karena pada benih Big Dragon 144 untuk performan
relatif mengarah ke arah negatif dengan performan relatifnya adalah 0,06. Artinya pada
produk benih tersebut mempunyai kesan kurang baik pada petani semangka untuk atribut
kemasan sehingga perlu dilakukan pembenahan atau dalam hal ini produk benih semangka
merek Big Dragon 144 mempunyai kemasan yang kurang menarik dimata konsumen.

4.

Peta Posisi Atribut Label Produk Benih Semangka

Riyanti Isaskar Analisis Preferensi ............................................................................................

11

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 4. Peta Posisi Atribut Label pada Produk Benih Semangka di
Desa Kedungrejo
Gambar 4. diperoleh hasil bahwa produk benih semangka untuk atribut label yang
mempunyai performan relatif kurang baik dengan skor 0,06 dan mengarah ke arah negatif
adalah produk benih semangka merek Big Dragon 144. Menurut petani untuk atribut label
pada produk tersebut dirasa kurang lengkap dalam memberikan informasi tentang karakteristik
produk benih, atribut merek juga masih belum tertera dengan jelas dibandingkan merek benih
yang lainnya, sehingga berdasarkan pengalaman petani hanya mengetahui produk tersebut
dengan mengingat nama perusahaan produsennya. Hal ini wajar apabila petani beralih pada
produk lain. Apabila hal ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan bahwa penjualan benih
semangka merek Big Dragon 144 dapat menurun, sehingga diperlukan adanya pembenahan
evaluasi akan produk benih oleh perusahaan terkait.
5.

Peta Posisi Atribut Harga Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 5. Peta Posisi Atribut Harga pada Produk Benih Semangka di
Desa Kedungrejo
Gambar 5. diatas menunjukkan bahwa performans relatif yang kurang baik adalah
benih semangka merek Aura Kuning dan Kidung. Dengan demikian artinya atribut yang perlu
dibenahi adalah pada atribut harga, karena performans Aura Kuning dan Kidung pada atribut
harga menunjukkan ke arah negatif yaitu sebesar -0,08 dan 0,10, artinya petanni mempunyai
kesan kurang baik terhadap produk benih tersebut. Dengan demikian diperlukan adanya
pembenahan pada suatu perusahaan untuk lebih mengevaluasi segi harga yang sesuai dengan
produk benih semangka yang diperjual belikan kepada petani semangka. Mengingat harga
yang diberikan pada konsumen terlampau mahal yaitu sebesar Rp 70.000, namun apabila
dibandingkan dengan produk benih semangka merek Kidung yang juga jenis semangka
berdaging buah warna kuning mempunyai harga jual yang lebih murah seharga Rp 65.000.
Meskipun demikian produk benih semangka merek Aura Kuning lebih diminati oleh kalangan
petani semangka, terbukti meskipun benih tersebut mahal, namun petani tidak merasa

12

HABITAT Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012

dirugikan dengan benih semangka tersebut karena untuk perawatan dalam membudidayakan
terbilang cukup mudah dibandingkan merek benih semangka lainnya sehingga sebanding
dengan keuntungan yang diperoleh petani ketika menggunakan benih tersebut.
6.

Peta Posisi Atribut Benih Bermutu Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 6. Peta Posisi Atribut Benih Bermutu pada Produk Benih Semangka di
Desa Kedungrejo
Gambar 6. diatas menunjukkan bahwa performan relatif yang baik menurut petani
adalah pada produk benih semangka merek Aura Kuning, karena pada produk benih tersebut
mempunyai performan relatif 0,01 yang mengarah ke arah positif dan hampir mendekati apa
yang diinginkan atau diharapkan oleh petani yaitu dengan skor 0,1 dibandingkan keempat
produk benih semangka lainnya. Dengan demikian artinya adalah bahwa petani mempunyai
kesan kualitas yang baik terhadap produk Aura Kuning untuk atribut benih bermutu. Hal
tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya kesesuaian antara informasi dan jaminan ataupun
janji yang tertera pada label dengan kondisi nyata, sehingga petani mempunyai simpati lebih
terhadap produk tersebut dan bersepakat bahwa produk benih Aura Kuning sudah sesuai antara
informasi pada label yang dijanjikan oleh perusahaan dengan keadaan nyata.
7.

Peta Posisi Atribut Cepat dan Mudah Berbuah Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 7. Peta Posisi Atribut Cepat dan Mudah Berbuah pada Produk Benih Semangka di
Desa Kedungrejo
Gambar 7. dapat diketahui hasil untuk produk benih semangka merek Sun Flower
merupakan produk benih yang mempunyai performan relatif kurang baik, karena pada produk
benih tersebut mempunyai skor performan relatif 0,03 dan mengarah ke arah negatif. Dengan
demikian artinya adalah produk tersebut mempunyai kesan kualitas yang kurang baik untuk
atribut cepat dan mudah berbuah terhadap petani semangka. Performan yang masih kurang
dimata konsumen tersebut disebabkan karena benih Sun Flower memerlukan perlakuan khusus
untuk teknik pembibitan awal benih yang benar dalam proses budidaya semangka, sehingga

Riyanti Isaskar Analisis Preferensi ............................................................................................

13

petani apabila sudah mengalami kesalahan diawal proses budidaya akan mempengaruhi
proses-proses selanjutnya. Dengan demikian artinya produk benih tersebut memerlukan
pembenahan oleh produsen yang bersangkutan untuk atribut cepat dan mudah berbuah.
8.

Peta Posisi Atribut Tahan Terhadap Penyakit dan Cuaca Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 8. Peta Posisi Atribut Tahan Terhadap Penyakit dan Cuaca pada Produk Benih
Semangka di Desa Kedungrejo
Gambar 8. menunjukkan bahwa produk benih semangka yang mempunyai performan
relatif yang kurang baik oleh petani semangka adalah produk benih semangka Big Dragon 144
dengan skor 0,02 dan mengarah ke arah negatif sehingga dengan demikian petani
menganggap bahwa produk benih tersebut kurang mempunyai ketahanan terhadap penyakit
dan cuaca apabila benih tersebut sedang dibudidayakan. Menurut anggapan petani bahwa
apabila perawatan yang dilakukan sudah benar dan sesuai untuk produk benih tersebut maka
kemungkinan akan terserang penyakit dapat diminimalisir.
9.

Peta Posisi Atribut Kemudahan Memperoleh Benih Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 9. Peta Posisi Atribut Kemudahan Memperoleh Benih pada Produk Benih Semangka
di Desa Kedungrejo
Gambar 9. menunjukkan bahwa produk benih semangka merek Big Dragon 144 dan
Bangkok Flower mempunyai performan relatif yang kurang karena skor performan relatifnya
adalah 0,02 untuk produk benih Big Dragon 144, dan 0,01 untuk produk benih Bangkok
Flower. Dengan demikian artinya adalah petani terdapat kesulitan dalam mendapatkan benih
untuk produk tersebut. Harga jual benih yang murah sehingga menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan produk, disisi lain kurangnya peminat produk
benih tersebut sehingga toko pertanian hanya menyediakan stok yang terbatas. Mengingat
produk benih Big Dragon 144 merupakan produk yang juga telah lama dikenal dan
dipasarkan, sehingga perlu adanya pembenahan dari pihak produsen berdasarkan atribut yang
memperoleh angka negatif, karena produk tersebut hanya laku dengan mengandalkan atribut

14

HABITAT Volume XXIII No. 3 Bulan Agustus 2012

harga jual benih yang murah, dimana atribut harga pada diagram memperoleh angka sebesar
0,06 atau lebih tinggi dari rata-rata. Meskipun benih merek Big Dragon 144 masih kurang baik
dimata konsumen, namun masih ada petani yang tetap setia dan menggunakan benih tersebut.
10. Peta Posisi Atribut Produksi Buah Produk Benih Semangka

Sumber : Data Primer, 2013


Gambar 10. Peta Posisi Atribut Produksi Buah pada Produk Benih Semangka di Desa
Kedungrejo
Gambar 10. menunjukkan bahwa untuk produk benih semangka yang mempunyai
performan relatif kurang baik menurut petani adalah pada produk benih semangka merek Big
Dragon 144 dan Sun Flower dimana skor performan relatifnya adalah 0,03 dan mengarah ke
arah negatif dari diagram batang. Dengan demikian artinya adalah benih produk tersebut
kurang mempunyai kesan kualitas yang baik terhadap petani semangka. Benih Big Dragon 144
dan Sun Flower memerlukan perlakuan khusus untuk teknik pembibitan awal benih yang
benar dalam proses budidaya semangka, sehingga petani apabila sudah mengalami kesalahan
diawal proses budidaya akan mempengaruhi proses-proses selanjutnya termasuk pada
produksi buah atau dalam hal ini umur panen yang dihasilkan panjang.
1.

2.

3.

KESIMPULAN
Atribut yang dipertimbangkan oleh responden dalam memilih atau pun membeli produk
benih semangka adalah atribut daya tumbuh, merek, kemasan, label, harga, benih
bermutu, cepat dan mudah berbuah, tahan terhadap penyakit dan cuaca, kemudahan
memperoleh benih dan produksi buah.
Persepsi kualitas (perceived quality) produk benih semangka oleh petani semangka yang
tertinggi adalah merek Aura Kuning dan Bangkok Flower. Berdasarkan hasil analisis
perceived quality bahwa produk benih semangka tersebut mempunyai PQ tertinggi yaitu
1,01 dibandingkan ketiga produk benih lainnya, yaitu PQ benih semangka merek Sun
Flower sebesar 1,00, PQ benih semangka merek Kidung sebesar 0,99, dan PQ benih
semangka merek Big Dragon 144 sebesar 0,98.
Berdasarkan peta posisi produk benih semangka, dapat diketahui atribut produk benih
semangka yang perlu dibenahi oleh perusahaan untuk merek Aura Kuning dan merek
Kidung pada atribut harga. Untuk merek Bangkok Flower atribut produk benih semangka
yang perlu dibenahi oleh perusahaan adalah atribut kemudahan memperoleh benih,
sedangkan pada merek Big Dragon 144 pada atribut daya tumbuh, kemasan, merek, label,
kemudahan memperoleh benih, produksi buah, dan tahan terhadap penyakit dan cuaca.
Selanjutnya untuk merek Sun Flower atribut produk benih semangka yang perlu dibenahi
oleh perusahaan adalah pada atribut cepat dan mudah berbuah dan produksi buah.
DAFTAR PUSTAKA

Riyanti Isaskar Analisis Preferensi ............................................................................................

15

Dinas

Pertanian Kabupaten Jombang. 2012. Komoditas Unggulan Hortikultura.


http://pertanian.jombangkab.go.id/ . Diakses pada tanggal 04 Januari 2013.

Dinas

Pertanian Kabupaten Jombang. 2012. Komoditas Unggulan Hortikultura.


http://pertanian.jombangkab.go.id/. Diakses pad tanggal 04 Januari 2013.

Durianto , Darmadi. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar. Cetakan ketiga. PT.Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya Semangka Hibrida. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Simamora , Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Singarimbun dan Efendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta
Sopiah dan Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis dalam
Penelitian. Andy Offset. Yogyakarta.

You might also like