You are on page 1of 18

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

Standar Kompetensi:
Meningkatkan keimanan kepada Qadha dan Qadar

Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan tanda-tanda beriman pada Qadha dan Qadar
2. Menampilkan Hikmah Beriman Kepada Qadha Dan Qadar

Tadarus

][65/








[47/





][236/


]





][11/

Pengertian Qadha dan


Qadar
QADHA

menurut bahasa: hukum,


ketetapan, perintah, kehendak,
pemberitahuan, penciptaan
menurut istilah Islam:
ketetapan Allah sejak zaman Azali
sesuai dengan iradah-Nya tentang
segala sesuatu yang berkenan
dengan makhluk

Pengertian Qadha dan Qadar (lanjutan)

QADAR

menurut bahasa : kepastian,


peraturan, ukuran
menurut istilah islam :
perwujudan atau kenyataan
ketetapan Allah terhadap semua
makhluk dalam kadar dan
berbentuk tertentusesuai
dengan iradah-Nya

Allah berfirman dalam QS. Al


Furqan : 2
yang kepunyaan-Nya-lah
kerajaan langit dan bumi, dan Dia
tidak mempunyai anak, dan tidak
ada sekutu bagiNya dalam
kekuasaan(Nya), dan dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan
Dia menetapkan ukuranukurannya dengan serapirapinya.

Lanjutan ..
Iman kepada qadha dan qadar dalam ungkapan
kehidupan sehari-hari lebih populer dengan sebutan iman
kepada takdir.
Manusia
tidak
akan
dimintai
pertanggungjawaban bagi takdir yang manusia
tidak menentukan pilihan. Manusia hanya akan
di mintai pertangungjawaban pada rakdir yang
manusia diberi kebebasan memilih

(8)

-8/( ]10)

(
9
)

[10
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Hubungan Qadha dan


Qadar
antara qadha dan qadar
berhubungan erat
Qadha

adalah ketentuan, hukum


atau rencana Allah sejak zaman
azali
Qadar adalah kenyataan dari
ketentuan atau hukum Allah
Jadi hubungan antara qadha qadar
ibarat rencana dan perbuatan.

Perbuatan

Allah berupa qadarNya selalu sesuai dengan


ketentuan-Nya.

Allah

berfirman dalam QS. Al


Hijr : 21
Artinya Dan tidak sesuatupun
melainkan disisi kami-lah
khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan
dengan ukuran yang tertentu.

Kewajiban Iman kepada


Qadha dan Qadar
Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah
shollalohu alaihi wa sallam didatangi oleh
seorang laki-laki yang berpakaian serba putih
, rambutnya sangat hitam. Lelaki itu bertanya
tentang Islam, Iman dan Ihsan. Tentang
keimanan Rasulullah menjawab yang
artinya:Hendaklah engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman pula
kepada qadar(takdir) yang baik ataupun yang
buruk. Lelaki tersebut berkata Tuan benar...
al-hadits.
(H.R. Muslim)

Di dalam sebuah hadits qudsi Allah


berfirman yang artinya: Siapa
yang tidak ridha dengan qadha-Ku
dan qadar-Ku dan tidak sabar
terhadap bencana-Ku yang aku
timpakan atasnya, maka
hendaklah mencari Tuhan selain
Aku.(H.R.Tabrani)

Hubungan antara Qadha dan


Qadar dengan Ikhtiar
Rasulullah shollallohu alaihi wa
sallam bersabda: Sesungguhnya
seseorang itu diciptakan dalam perut
ibunya selama 40 hari dalam bentuk
nuthfah, 40 hari menjadi segumpal
darah, 40 hari menjadi segumpal
daging, kemudian Allah mengutus
malaekat untuk meniupkan ruh ke
dalamnya dan menuliskan empat
ketentuan, yaitu tentang rezekinya,
ajalnya, amal perbuatannya, dan

Lanjutan ...
Dari hadits tersebutdapat kita ketahui
bahwa nasib manusia telah ditentukan
Allah sejak sebelum ia dilahirkan.
Walaupun setiap manusia telah ditentukan
nasibnya, tidak berarti bahwa manusia
hanya tinggal diam menunggu nasib
tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia tetap
berkewajiban untuk berusaha, sebab
keberhasilan tidak datang dengan
sendirinya.

Macam Taqdir
Taqdir ada dua macam :
1) Taqdir Muallaq
2) Taqdir Mubram

1. Taqdir Muallaq
Yaitu

takdir yang erat kaitannya


dengan ikhtiar manusia
Contoh : kekayaan, kepandaian,
kesehatan
... Sesungguhnya Allah tidak
akan merubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. ... (QS. Ar
Radu : 11)

2. Taqdir Mubram
Yaitu

takdir yang terjadi pada diri manusia


dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat
di tawar-tawar lagi oleh manusia
Contoh : jenis kelamin, umur, kematian, dll
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa
mendatangkan kemudharatan dan tidak
(pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan
apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat
mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal
mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan
tidak (pula) mendahulukan(Nya).
(QS. Yunus : 49)

Tanda-Tanda Keimanan Pada Qadha dan


Qadar
1.

2.

3.
4.

Menyadari dan Meyakini bahwa segala apa yang


diperoleh dan dialami manusia baik berupa nikmat
ataupun musibah pada hakikatnya merupakan ketetapan
dari Allah subhanahu wa taala
Orang yang beriman kepada takdir menyadari bahwa ia
tidak mengerahui apa yang akan menimpa dirinya
apakah bencana atau nikmat.
Kewajiban manusia hanyalah ikhtiar dan tawakal agar
memperoleh nikmat dan terhindar dari bencana
Menghindari tumbuhnya sikap fatalisme. Fatalis adalah
sikap atau ajaran yang mengharuskan berserah diri
pada nasib dan tidak perlu berikhtiar

Kisah .

Suatu ketika, Khalifah Umar bin Khattab r.a dan


para sahabatnya berada dalam perjalanan menuju
suatu daerah untuk mengadakan inspeksi. Beliau
mendapat laporan bahwa di daerah yang akan di
kunjunginya sedang berjangkit penyakit taun
(sampar) yang sangat menular. Setelah Umar bin
Khattab r.a mendapat laporan tersebut, beliau dan
rombongan memutuskan untuk kembali saja ke
Madinah. Salah seorang sahabat Abu Ubaidillah bin
Jarrah r.a bertanya: Wahai Khalifah mengapa tuan
lari dari takdir Allah? Khalifah menjawab: Betul
kita lari dari takdir Allah dan menuju takdir Allah
yang lain

Hikmah Beriman Kepada Qadha dan Qadar


Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan
segala isinya berjalan dengan ketentuan-ketentuan
Allah subhanahu wa taala
Meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu
wa taala. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan
kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam
semesta ini bahkan sehelai daun yang gugur terjadi
dalam koridor, kehendak, kekuasaan dan keadilan
Allah subhanahu waatala
Menumbuhkan sikap dan perilaku terpuji serta
menghilangkan sikap serta perilaku tercela
Menghilangkan sikap fatalisme dalam diri

You might also like