Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
B. Isu Strategis Pengembangan Kepariwisataan Kota Batu
1. Peran Kebijakan Pengembangan Pariwisata
Secara umum kebijakan pengembangan pariwisata
Malang
Raya
Pariwisata
Malang
Raya
Daerah, yaitu Bupati Malang, Walikota Malang, dan Walikota Batu tentang
pengembangan dan komersialisasi lapangan udara Abdurrahman Saleh, serta
pembangunan lintas timur Malang Raya. Kesepakatan yang pernah dibuat telah
berubah dikarenakan tendensi kepentingan yang tidak sama antar Pemerintah
Daerah. Sedangkan kebijakan yang bersifat parsial dapat dilihat dari kerjasama
pemanfaatan sumber air Wendit untuk kepentingan PD. Jasa Tirta Kota Malang
melalui PD. Jaya Yasa Kabupaten Malang. Pihak pengelola Wendit merasa tidak
mendapatkan keuntungan sama sekali dari kerjasama tersebut karena
pendapatan pemanfaatan sumber air hanya masuk kas pemerintah Kabupaten
Malang dan pemerintah Kota Malang. Hal tersebut menyebabkan taman rekreasi
tidak memproleh pembagian keuntungan dan menyebabkan taman rekreasi
tersebut tidak terurus.
d. Kurangnya pemahaman antar instansi tentang kerjasama pengembangan wisata
Malang Raya dan berdasar pengamatan hanya dipahami sebatas wacana
kerjasama untuk mengembangkan pariwisata antar daerah. Sebagai contoh tidak
dapat beroperasinya kawasan rekreasi Songgoriti, karena tingginya egokepentingan masing-masing pihak. Kerjasama masih terkendala egoisme daerah
dan egoisme instansi. Ide maupun ajakan untuk melakukan kerjasama
pengembangan pariwisata yang ditawarkan salah satu Pemerintah Daerah
dikawasan Malang Raya tidak pernah dapat dilaksanakan.
C. Data Penunjang
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3419);
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
d. Undang-Undang
(Lembaran
Nomor
Negara
26
Tahun
Republik
2007
Indonesia
tentang
Tahun
Penataan
2007
Ruang
Nomor
68,
10. Menciptakan Stabilitas Dan Kehidupan Politik Di Kota Batu Yang Harmonis
Dan Demokratis
11. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi Dan UKM
f. Visi dan Misi Kepengelolaan Kampung Wisata Kungkuk (KWK)
Visi
Terwujudnya Kampung Wisata yang maju, yang didukung oleh alam yang
lestari dan budaya yang luhur serta mengedapankan prinsip pemberdayaan ekonomi
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Misi
1. Mengoptimalkan aneka potensi pariwisata agar mempunyai nilai tawar dan nilai jual
yang tinggi
2. Mengupayakan usaha pertanian yang mendukung pariwisata
3. Mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat
4. Meningkatkan efek ekonomi dan pariwisata untuk masyarakat
demikian
sebagai
pendorong
laju
pembangunan
secara
tantangan
perkembangan
global.
Melalui
pembangunan
kepariwisataan
dilakukan
berdasarkan
rencana
induk
pengembangan
kepariwisatan
di
tingkatan
provinsi
ataupun
kabupaten/kota.
Saling keterkaitan dokumen pengembangan tersebut adalah jika pada
tingkat nasional pengembangan dan pembangunan kepariwisataan diatur dengan
UU no 10 tahun 2009: Kepariwisataan, RPJP/RPJM dan RIPPNAS. Destinasi
provinsi diatur melalui RIPPDA Provinsi, destinasi kabupaten/kota melalui
RIPDA Kabupaten/kota. Sedangkan destinasi di tingkat kawasan diatur melalui
rencana induk pengembangan kawasan dan di level daya tarik wisata diatur
melalui rencana tapak kawasan dan desain teknis.
Maksud dan Tujuan Kegiatan
Adapun maksud dari kegiatan ini adalah untuk:
1. Menyatukan pandangan diantara sektor pembangunan lainnya di destinasi
pariwisata terhadap pentingnya pariwisata dalam konteks pembangunan
daerah
2. Menyusun
perencanaan
pengembangan
kepariwisataan
yang
mampu
dijadikan
alat
monitoring
dan
evaluasi
terhadap
2. Potensi kepariwisataan Kota Batu yang mulai berkembang harus dikelola dan
dikembangkan guna menunjang pembangunan daerah pada umumnya dan
pembangunan kepariwisataan pada khususnya yang tidak hanya mengutamakan
segi
segi agama,
budaya,
mewujudkan
keterpaduan
dalam
penyelenggaraan
dan
mendorong upaya peningkatan kualitas obyek dan daya tarik wisata serta menjaga
kelestarian lingkungan hidup;
d. Tujuan Khusus KWK
1. Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dusun Kungkuk, Desa Punten,
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur melalui program Kampung
Wisata bedasarkan potensi intern dan esktern yang bersinergi dengan dusun
tersebut
sehingga
masyarakat
menjadi
daya
dan
kemandirian
dalam
dilakukan
dengan
pendekatan
yang
berkelanjutan,
inkremental,
Pengembangan Ecotourism
Ecotourism adalah perjalanan yang bertanggung jawab ke daerah alami sedemikian
sehingga melindungi lingkungan dan keberlanjutan kesejahteraan masyarakat
setempat (International Ecotourism Society 1991).
Pasar,
Kebutuhan pasar yang cukup besar pada kepariwisataan di Batu ini harus
diakomodir dengan baik. Manajemen sumberdaya alam maupun manusia harus sesuai
dengan besaran demand yang ada. Manajemen sumberdaya alam dapat dilakukan
dengan pengendalian hasil pertanian, perkebunan dan hasil hutan sehingga hasil
tersebut akan selalu terjaga keberlanjutannya untuk memenuhi permitaan wisatawan.
Sebagaimana Kota Batu terkenal dengan Agrowisata dan Ecotourismnya
kondisi tersebut sudah menjadikan Batu sebagai Brand Ecotourism yang dikenal
banyak masyarakat. Apabila dalam pemenuhan hasil dari sumberdaya alam tidak
memenuhi, strategi B dapat dilakukan dengan melakukan kemitraan dari daerah
penyuplai di sekitar kota Batu. Jalinan kemitraan tersebut juga harus terjaga dengan
baik agar ketika strategi B diterapkan tidak ada permasalahan yang muncul akibat
kesalahpahaman kerjasama.
Yang kedua yaitu, Sumberdaya manusia yang harus mampu mengimbangi
dinamika pariwisata Kota Batu. Pengembangan sumberdaya manusia dapat dilakukan
dengan pelatihan dan penyerahan bantuan teknis dari pemerintah. Hasil melimpah
yang diperoleh juga harus dapat mensejahterakan masyarakat kota Batu dan
kawasan.
SDM,
Seperti yang sudah diuraikan diatasa bahwa SDM kawasan wisata dituntut mampu
beriringan sesuai dinamika pariwisata, sehingga diperlukan pelatihan dan bantuan
teknis dari pemerintah. Pemrakarsa dari pengembangan SDM disini dapat berasal dari
pemerintah maupun dari masyarakat sendiri. Pada kasusnya, Kawasan Wisata
Kungkuk mempunyai masyarakat yang sadar akan potensi mereka dan alam sekitar,
f. Kebijakan Pengembangan
Dalam menyusun kebijakan
pengembangan
Kawasan
Wisata
disini
lingkungan,
sumber
daya
&
ekonomi
dlm
jangka
panjang.
Tujuan
Terwujudnya kawasan
wisata yang terintegrasi
Sasaran
Pengelola wisata
Indikator Kinerja
Sasaran
Terealisasinya sistem
manajemen kawasan
wisata Kungkuk
Tersusunnya rencana
2.
induk pengembangan
Pemda, dinas
pariwisata kawasan
pariwisata dan
masyarakat
Terealisasinya konsep
didasarkan kepada
pendekatan wilayah
3.
pengembangan dengan
mempersatukan
Pemda, dinas
pariwisata dan
masyarakat
pengembangan kawasan
wisata yang memiliki tema
berdasarkan karakter, tipe,
dan potensi yang dimiliki
masing-masing kawasan.
potensi pariwisata di
masing-masing wilayah
penghubungnya.
Terwujudnya
4.
diversifikasi produk
Meningkatnya kuantitas
pengelola kawsan
produk wisata
oleh terbentuknya
infrastruktur di kawasan.
5.
Tersusunnya strategi
Potensi wisata,
kunjungan wisatawan,
dan kepariwisataan
Meningkatnya permintaan
terhadap pariwisata daerah
kawasan.
6.
Terciptanya kemitraan
Terwujudnya kerjasama
yang baik dalam
Pelaku usaha
pengembangan Kawasan
Terciptanya Produk
pemerintah dan
masyarakat
Wisata Kungkuk
7.
Meningkatnya kuantitas
pengelola kawasan
unggulan Kawasan
Kungkuk
Wisata Kungkuk
8.
Terwujudnya kelestarian
lingkungan
Masyarakat dan
Meningkatnya kualitas
wisatawan
lingkungan
9.
Meningkatnya kontribusi
sektor pariwisata
Terwujudnya
bagipeningkatan
kesejahteraan
masyarakat dan
Masyarakat
pendapatan terutama
masyarakat golongan
ekonomi menengah ke
Batu
Pokdarwis terdapat di setiap desa di Kota Batu untuk membangkitkan wisata di desa
demi menunjang terwujudnya Kota Batu sebagai sentra wisata yang diperhitungkan
ditingkat regional atau bahkan nasional. Pokdarwis ini dibantu oleh pengelola desa,
seperti pengelolaan KWK. Kepengelolaan KWK merupaka organisasi yang berkaitan
langsung dalam berjalannya proses wisata di Kungkuk.
2. Faktor Penghambat