You are on page 1of 3

SYARAT UNTUK PENDIRIAN KOPERASI

1. Dua rangkap Salinan Akta Pendirian koperasi dari notaris (NPAK).


2. Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi.
3. Daftar hadir rapat pendirian koperasi
4. Foto Copy KTP Pendiri (urutannya disesuaikan dengan daftar hadir
agar mempermudah pd saat verifikasi).
5. Kuasa pendiri (Pengurus terpilih) untuk mengurus pengesahan
pembentukan koperasi.
6. Surat Bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang;kurangnya
sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi para
pendiri.
7. Rencana kegiatan usaha koperasi minimal tiga tahun kedepan dan
Rencana Anggaran Belanja dan Pendapatan Koperasi.
8. Daftar susunan pengurus dan pengawas.
9. Daftar Sarana Kerja Koperasi
10. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara
pengurus.
11. Struktur Organisasi Koperasi.
12. Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya
13. Dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangundangan

Syarat Pendirian/Pembentukan CV
Berikut ini adalah syarat buat CV Perusahaan:
1. Foto copy KTP (Kartu Tanpa Penduduk) para pendiri, minimal 2 orang
2. Foto copy KK (Kartu Keluarga) penanggung jawab / Direktur
3. Pas photo penanggung jawab ukuran 4 X 6 = 5 lbr berwarna
4. Copy PBB (Pajak Bumi & Bangunan) tahun terakhir sesuai domisili perusahaan

5. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha


6. Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan setempat
7. Surat Keterangan tidak keberatan tetangga, RT / RW dan kelurahan setempat
Syarat pendirian PT :

1. Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang


2. Copy KK penanggung jawab / Direktur
3. Nomor NPWP Penanggung jawab
4. Pas photo penanggung jawab ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna
5. Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
6. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
7. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung
Perkantoran
8. Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di
lingkungan perumahan) khusus luar jakarta
9. Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman.
10. Siap di survey

Undang-undang Dasar 1945, Pasal 33, Ayat (1) beserta penjelasannya.

Undang-undang (UU) RI No. 79 tahun 1958, sebagai usaha penyempurnaan undangundang sebelumnya, yaitu Undang-Undang No. 179 tahun 1949 yang hanya mengatur
mengenai pendiri, pengarahan, dan cara kerja koperasi. Menurut undang-undang
tersebut pemerintah bersifat pasif, hanya sebagai pendaftar dan penasehat. Jadi,
pemerintah kurang mempunyai peran dalam pertumbuhan koperasi. Dengan UndangUndang No. 79 tahun 1958, pemerintah lebih aktif dalam membina dan
menumbuhkan koperasi, sehingga perkembangan koperasi semakin membaik.
Namun, dipandang dari segi perekonomian nasional belum memadai. Dengan
kembalinya kepada Undang-Undang Dasar 1945, dikeluarkanlah Peraturan
Pemerintah (PP) No. 60 tahun 1959, yang lebih banyak memberikan peran pada
pemerintah dalam membina pertumbuhan koperasi, seperti:

1. Menumbuhkan koperasi dalam segala sektor perekonomian.

2. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan pada koperasi.


3. Memberikan bantuan berupa bimbingan dan permodalan kepada koperasi, dan
4. Memberikan pengesahan badan hukum kepada koperasi.

Undang-Undang RI No. 14 tahun 1965. Dengan undang-undang ini, pertumbuhan


koperasi tidak sesuai dengan harapan karena koperasi menjadi alat politik, bukan
sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian rakyat.

Undang-undang No. 12 tahun 1967. Undang-undang tersebut merupakan pelaksanaan


ketepatan MPRS No. XXIII/MPRS/1966. Ketetapan itu berisi pembaruan di bidang
perekonomian dan pembangunan, sehingga perlu diikuti dengan pembaruan
perkoperasian dengan jalan kembali kepada fungsi semula, yaitu alat perjuangan
ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat. Undang-undang ini telah diganti
oleh Undang-undang No. 25 tahun 1992 pada tanggal 21 Oktober 1992.

You might also like