Professional Documents
Culture Documents
Produk
/
pelayanan
/
proses
pelaksanaan.
Proses
management
proyek
itu
sendiri.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak
belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan
kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di
lapangan.
Continuous
Quality
Management
Merupakan cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan
untuk meningkatkan proses bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari semua
organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industrisasi yang
cepat.
Syarat
Penggunaan
dalam
Quality
Management
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam
konteks
konstruksi
beberapa
akan
di
jelaskan.
1.
Inspeksi
Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses konstruksi untuk
memeriksa
apakah
standard
spesifikasi
udah
di
capai.
2.
Quality
control
Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang
digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya
mencakup monitoring, mengeliminir problem yang diketahui, mengurangi
penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai
efektivitas
ekonomi.
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan sebagai ciri dan karakter
menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk
tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Hal ini berarti bahwa kita harus
dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu
dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
1.
Tujuan
Quality
By
Inspection
1. Mencegah defect atau non-conforming product masuk pasar atau sampai pada
customer. Hal ini yang dilakukan oleh suatu bagian diluar produksi yang disebut
Quality Assurance. Ia langsung bertanggung jawab kepada pimpinan organisasi.
2.
Mencegah
bahan
baku
yang
buruk
masuk
proses
produksi
Kadang-kadang bagian produksi juga melakukan inspeksi sendiri yang hasilnya di
cek
ulang
oleh
QA.
Simbol
adalah
Inspeksi.
Kelemahan
1.
Kesalahan
baru
diketahui
pada
akhir
produksi
2. Umpan balik yang diperlukan untuk analisis persoalan dan pencegahan sering
terlambat sampai pada bagian yang membuat kesalahan dan harus
membetulkannya
3. Operator (pekerja) tidak peduli terhadap kesalahan yang terjadi karena sudah ada
bagian
yang
menanganinya
4. Pekerjaan ulang kadang-kadang dilakukan tanpa sepengetahuan bagian yang
bertanggung-jawab
akan
kesalahan
yang
terjadi
II.
Para
Quality
inspektur
Kerugian
- Para
III.
ditempatkan
Membutuhkan
operator hanya
pada
lebih
bergantung
Built-in
Control
awal
pada
dan
akhir
tiap
banyak
hasil evaluasi
Quality
proses
inspektur
inspektur
Control
Inspeksi dilakukan oleh para operator sendiri., Mereka diberdayakan untuk mencek
pekerjaannya sendiri. Pada awal proses ditempatkan inspektur. Dengan cara ini
setiap pekerja dimotivasi untuk melakukan pekerjaannya secar abenar sejak awal
dan bertanggung jawab penuh untuk menceah defects pada proses atau operator
berikutnya yang bergfungsi sebagai internal customer. Untuk melakukan cara ini
secara berhasil maka kecakapan tentang kualitas harus dilatih terlebih dahulu dan
juga
ditanamkan
sikap
kualitas.
IV.
Total
Quality
Disini seluruh inspektur ditiadakan, termasuk inspektur untuk bahan baku yang
masuk. Hal ini dimungkinkan karena ada supplier-customer partnership sehingga
supplier dilatih oleh customer tentang Quality Management. Ini merupakan modus
yang paling ideal dan telah diterapkan oleh Toyota. Dengan melatih supplier dan
operator untuk melakukan pekerjaannya secara benar sejak awal maka kualitas
tinggi dapat dicapai pada seluruh tahap produksi. Dengan modus total quality dan
tanpa inspeksi maka akan menurunkan biaya operasi, memperpendek
manufacturing lead time dengan dapat mengendalikan inventories dengan baik.
Strategi
Strategi dalam implementasi TQM itu terdiri dari dua tahap, yaitu :
1. Perencanaan dan pelaksanaan upaya perbaikan awal serta menyediakan sumbe
rdaya yang dperlukan untuk mendukung pelaksanaan RQM, Isu yan gpentinf dalam
tahap ini adalah penjadwalan dan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan.
2. Pelaksanaan perbaikan kualitas secara berkelanjutan dengna apabula perlu,
mengadakan modifikasi pada sisten budaya, sistyem teknis dan struktur
kewenangan
dalam
organisasi.
Organisasi
Dalam upaya perbaikan kualitas, organisasi TQM secara simultan melakukan
kegiatan-kegiatan
:
1. Kegiatan rutin sehari-hari sesuai prosedur tetap yang dilakukan oleh struktur
formal
berdasarkan
SDCA
(Standardize-Do-Check-Act)
cycle,
dan
2. Kegiatan untuk perbaikan kualitas secara kontinu yang dilakukan oleh struktur
lintas fungsional secara paralel dengan struktur formal, berdasarkan PDCA (PlanDo-Check-Act) cycle. Struktur lintas fungsional tersebut merupakan entiti cross
functional team yang berbentuk sebagai Employee Involvement Team (EIT).
sumber
http://vibizmanagement.com/journal/index/category/quality_management/127
Diposkan oleh universitas narotama di 20.04 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Akreditasi ISO 17024 dari sistem surat kepercayaan milik PMI untuk PMP lebih lanjut
mengesahkanpengakuanglobalpenugasaniniolehbadanakreditasiindependenyangtidak
bias.ISO,yangbermarkasdiJenewa,Swiss,meluncurkanISO17024padatahun2002.Ia
kinididukungoleh85negara,danmerupakanpatokanyangditerimadiseluruhduniauntuk
sejumlahorganisasiyangmensertifikasiparaindividudiseluruhdunia.
PMI merupakan asosiasi manajemen proyek professional pertama di dunia yang meraih
akreditasiinibagisistemnyauntukmensertifikasipersonil.Akreditasiinimencakupsejumlah
persyaratan ketat untuk pengembangan uji coba dan pemeliharaan, dan bagi sistem
manajemen kualitas untuk jaminan mutu yang berkelanjutan. Sejumlah organisasi yang
menggunakanjasapemegangsuratkepercayaanPMPyangdisertifikasiPMIdapatmerujuk
sertifikasi ISO 17024 sebagai penilai persyaratan kompetensi dan kemampuan dalam
manajemen proyek. Para profesional yang mempertimbangkan untuk memperoleh surat
kepercayaan PMP dapat diyakinkan kembali bahwa sistem sertifikasi PMP diakui dalam
komunitasbisnisglobalsebagaistandarinternasionaluntukmensertifikasisejumlahbadan.
PMImenggunakansistempengembangan,pemeliharaandanmanajemenmutuyangsama
untukseluruhsuratkepercayaannya.
SuratsuratkepercayaanPMIdiakuidiseluruhdunia:Saatini,terdapatlebihdari218,000
pemegang surat kepercayaan PMP di lebih dari 160 negara. Akreditasi ISO 17024
menyediakanvalidasilebihjauhstatusPMPsebagaisuratkepercayaanmanajemenproyek
yang
paling
dapat
ditansfer
di
seluruh
dunia.
PMImenawarkanberagamsuratkepercayaanuntuksejumlahpraktisidaritingkatpemula
hingga
eksekutif
senior:
ProjectManagementProfesional(PMP(R)),didirikanpadatahun1984untukmenunjukkan
padaparapemberikerja,pelanggandanmitrabahwasejumlahpengelolaproyekmemiliki
pengetahuan manajemen proyek, pengalaman, keahlian dalam menangani proyekproyek
kepadapenyelesaianyangsukses
CertifiedAssociateinProjectManagement(CAPM(R))untukanggotatimproyek,para
pengelolaproyeklevelpemula,dansiswasarjanamudadanpaskasarjanayangmemenuhi
kualifikasi, mengakui kualitas mereka pada kinerja tim proyek;
Tentang
PMI
Denganlebihdari232,000anggotadilebihdari160negara,ProjectManagementInstitute
(PMI)adalahasosiasikeanggotaanyangterkemukauntukmanajemenprofesiproyek.PMI
secaraaktifterlibatdalamadvokasiuntukprofesi,menetapkansejumlahstandarprofesional,
melakukan penelitian dan menyediakan akses pada informasi dan sumbersumber yang
melimpah.PMIjugamempromosilkankarirdanpengembanganprofesionaldanmenawarkan
sertifikasi,jaringandansejumlahpeluangyangmelibatkankomumitas.
Selama lebih dari 38 tahun, PMI telah meningkatkan karir sejumlah praktisi yang telah
membuat manejemen proyek tak terpisahkan dalam mencapai hasilhasil bisnis. Untuk
informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.pmi.org
SUMBER:ProjectManagementInstitute(PMI)
sumber:http://www.antaranews.com/print/1176865225
Diposkan oleh universitas narotama di 01.21 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Bagaimanapunjugasertifikattersebutbukanlahtujuanakhir,tapidengandiperolehnya
sertifikatinimenunjukkanbahwaproyekJembatanSuramadubenarbenarseriusdalamhal
kualitasdankomitmen.MelaluipenerapanSistemManajemenMutu,diharapkanproyek
memilikisistemyangmampumendukungdanmenjaminkualitasprodukyangsesuaidengan
spesifikasisehinggamampumemuaskanpelanggandanstakeholders.
PelaksanaanSistemManajemenMutu
Dalammemenuhituntutankualitassertaantisipasipersainganbebasyangsehatdanjujurbagi
perusahaan maupun tenaga, maka pelaksana di lingkungan Satuan Kerja Pembangunan
Jembatan Suramadu sejak Mei 2004 telah memulai mengembangkan Sistem Manajemen
Mutu ISO 90012000 yang berlaku di lingkup pembangunan Jembatan Suramadu.
Pelaksanaan SMM ini dimulai dari pengenalan dan pelatihan bagi tenaga inti untuk
penerbitan beberapa Prosedur Mutu, Panduan Mutu dan Rencana Mutu, dan selanjutnya
pembuatan. Prosedur prosedur tersebut diterapkan, diaudit, dimonitor, dievaluasi dan
ditinjausecarakeseluruhannyamelaluiTinjauanManajemen.DarihasiltesAssesmen(?)dari
lembagasertifikasidinyatakanbahwasatkerPembangunanJembatanSuramadulayakuntuk
menerimaSertifikatISO90012000padatanggal5Januari2005.
SelamapelaksanaanSistemMananajemanMutu,prosedurproseduryangtelahditerbitkan,
antaralain:PanduanMutu,RencanaMutu,ProsedurPengendalianDokumen,Pengendalian
Bukti Kerja, Audit Mutu Internal, Produk Tidak Sesuai (PTS), Tindakan Koreksi (TK),
Tindakan Pencegahan (TP), Pemantauan dan Pengukuran Proses dan Produk, Pengadaan
BarangdanJasa,DiklatPegawai,PemeliharaanSaranadanPrasaranadanTinjauan(Review)
Design.
Untuk mewujudkan itu perlu ditentukan kebijakan mutu dan sasaran mutu pembangunan
JembatanSuramadu.KebijakanMutuPembangunanJembatanSuramaduadalah:Tujuan
KamiJelas,MembangunJembatanSuramadudenganSukses,BermanfaatbagiMasyarakat
LuasdanDapatMenjadiKebanggaanBangsa"
Sedangkan sasaran mutu Pembangunan Jembatan Suramadu pada periode 2004 adalah
adalah:
TerbangunnyacausewaysisiSurabayadansisiMadurasebesar34%diakhirtahun
2004DinyatakanlayakolehLembagaSertifikasiSistem.
Manajemen Mutu untuk meraih Sertifikat ISO 90012000 dengan ruang lingkup
PembangunanJembatanSuramadu.
TerpenuhinyaPersyaratanatauSpesifikasiProdukyangtelahditetapkan.
QualityControlvsQualityAssurance
PengujiandanPemeriksaan
Quality Control (QC), hanya merupakan tindakan pengujian (testing), dan pemeriksaan
(inspection)saja,apakahmaterialtersebuttelahmemenuhispesifikasiatautidak.Sedangkan
Quality Assurance (QA) lebih berarti pada apa yang disebut "Program" dan "Prosedur"
tersendiri, yang harus digunakan dalam mengorganisasi pelaksanaan pengujian dan
pemeriksaan.
QAmerupakansistemyangmenjamindapattercapainyapersyaratankualitasyangtersebut
dalamdokumenkontrak,setiapkesalahanlangsungmendapatkoreksisebelummelanjutke
tahapberikutnya.
Unsurdari"Program"dalamQA,yangdilakukan,terdiridari:
Semuapersonel,terutamapersonilQC,harusmengetahuidanmemahamikegiatan
pelaksanaanpembangunansebelummulaibekerja
Mengontrolsecara"bersamasama"tanpakecualiterhadapsemuabahanbangunan
yang di bawah masuk ke lokasi proyek sebelum penerimaannya Work Request
(PembahasanPersiapanKerja)
Mengontrolsecararutinagarsemuaprosedurpelaksanaanpembangunandilakukan
sesuaipersyaratanspesifikasidenganmenerapkanSOPWorkRequest(Pembahasan
MetodeKerja)
Membukukansemua"catatanhasilhasilpengujian"dilapangan,laboratoriumdan
hasilhasilkontrollangsungdilapangan.Tujuanutamanyabilaterjadipenyimpangan
dapatsegeradicarikanjalankeluar
sumber : http://nawankcute.blogspot.com/2007/12/mewujudkansistemmanajemenmutu
proyek.html
Diposkan oleh universitas narotama di 01.10 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis,
seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management
kualitas.Halhalyangmenyangkutkualitasyangdimaksuddiatasadalah:
Produk/pelayanan/prosespelaksanaan.
Prosesmanagementproyekitusendiri.
Didalamtuntutanzaman,dandalamerapersainganbebas,kitaharusbanyakbelajartentang
hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang
pentingnyasistemdanrealisasinyadalamproyekdilapangan.
ManagementkualitasProyek
Padabagianinidifokuskanpadaprosesdarimanagementproyek.Ada2modelatauteknik
yang telah sukses di gabungkan dan di terapkan dalam pelatihan di konsultan konsultan
konstruksi dalam meningkatkan kinerja proses dari management proyek, antara lain :
ContinuousQualityModeldanProcessQualityManagementModel.
ContinuousQualityManagement
Merupakan cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan untuk
meningkatkanprosesbisnismereka.Inimerupakancarahidupdarisemuaorganisasiyang
inginmencapaiposisiyangkompetitifdalamarusindustrisasiyangcepat.
ProcessManagementModel
Modelataucarainidigunakanmenghubungkanfaktorkesuksesanyangkritispadaproses
bisnis.InimembangundasarpondasiyangmanaContinousQualityManagementModel
meneruskanmengadakansuatauanalisisyangterhadaplangkahlangkahdanprosesdalam
meningkatkandanmemanfaatkankesempatanyangada.
Penggunaankualitasdalamproyekkonstruksi
Managementkualitasyangterpadumerupakanpendekatanyangumumdigunakanuntuk
mendapatkansuatukualitasyangdiinginkan.Dankualitassuatuproyekadalahmasalahyang
khususyangmanawajibmemerlukanpenafsiranyangkhususpula.
Ada6(enam)lingkupdaripekerjaanproyekyangmanakualitasharusdiujidandiperiksa
yaitu:
Kualitasdaripenerangandankeputusandariklien
Kualitasdariprosesdisain
KualitasMaterialdankomponen
Kualitasdarikumpulanproyek
Kualitasdarikegiatanmanagementproyek
Managementproyeksebagairataratadaripeningkatankualitasproyek
sumber :
management/
http://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemenkualitasquality