You are on page 1of 7

PROSES PERANCANGAN

(perancangan adalah keg sintesis/merangkai komponen rg (untangible) dengan bentuk (tangible) utk mewadahi keg.)

(1)identifikasi
Fakta/data

(2)memilih persoalan (3)memutuskan


(issue) prioritas
Tujuan/gagasan
perancangan
Perancangan

(4) menentukan
Sasaran
Perancangan

(5)menetapkan
Kriteria
Perancangan

(6)memilih konsep
perancangan

Proyek :
Institut Seni Indonesia di
Surakarta
Dengan pendekatan/tema :
Seni Untuk Publik
Bangunan ini merupakan
fasilitas pendidikan (S1), riset,
dan pengabdian dalam bidang
keilmuan seni serta
meningkatkan apresiasi seni
masyarakat setempat. Lokasi
proyek berada dikawasan .......
Rata-rata penduduk di kawasan
ini berada dlam kelas menengah
ke atas. Lahan memiliki luas
= ......m2. Peraturan yang
berlaku pada lahan: KDB 50%,
KLB 6, GSB: .........dst.
dst.................

Untuk
mempermudah
penentuan isu
dapat ditentukan
lebih dahulu tema
perancangan
(kalau ada)
Misal:
Tema : Seni untuk
publik
Dari tema tersebut
ditentukan 3 isu
prioritas misal:
citra (citra dari
kampus seni),
interaksi, dan
pameran.

Misal tujuan isu Citra


> dijawab/diselesaikan
dengan (sasarannya
adalah) konsep
penampilan bang

Citra : Kriteria dari


citra/image kampus
adalah bangunan
harus sesuai
dengan sifat seni
yaitu: dinamis,
fleksibel, serta
memiliki kebaruan.

Konsep utama adalah


konsep yang merupakan
konsep dasar dari ketiga
isu

Tujuan isu citra :


publik dapat dengan
mudah mengetahui
fungsi bangunan
bernilai seni
Tujuan isu interaksi:
dapat tercipta interaksi
yg intensif antara
kampus dgn publik,
dan antar penghuni
kampus
Tujuan isu
pameran:kampus
dapat memamerkan
karya dengan baik dan
publik dapat
mengapresiasi karya
seni

Misal tujuaan isu


Interaksi > dijawab/
diselesaikan dengan
(sasarannya adalah)
konsep tata ruang &
konsep sirkulasi

Interaksi : Ruang
publik harus terasa
publiknya sehingga
publik merasa
diterima
Pameran : Ruang
pamer harus
menyatu dg rg
publik.

1. Citra/Image
kampus seni:
Konsep penampilan
bangunan : yaitu
bangunan yang dinamis
(seolah-olah bergerak)
yang dilakukan dengan
membuat sumbu putar
yang seakan-akan
menjadi sumbu garis2
massa bangunan
2. Interaksi :
konsep tata ruang :
Mayoritas fungsi rg pada
lantai dasar bersifat publik
(spt galeri, art shop, kafe)
Konsep sirkulasi :
Membuat ruang publik
seolah-olah merupakan
jalur sirkulasi.
3. Pameran

7. presentasi
(trandes
sd desain)

PROSES PERANCANGAN

(perancangan adalah keg sintesis/merangkai komponen rg (untangible) dengan bentuk (tangible) utk mewadahi keg.)

(1)identifikasi
Fakta/data

(2)memilih persoalan
(issue) prioritas
perancangan

(3)memutuskan
Tujuan

(4) menentukan
Sasaran

(5)menetapkan
kriteria

(6)memilih konsep
perancangan

Pasar Tradisional
Dengan pendekatan :
kenyamanan fisik ruang
publik.
Beberapa Pasar tradisional yg di
rehab /dibangun >2 lantai telah
gagal scr fungsional (salah
satunya/terutama sepi
pengunjung). Rancangan fisik
bangunan menjadi salah satu
penyebabnya....... dst dst..

Tema : kenyamanan fisik


ruang publik

Tujuan isu
aksesibilitas :
Publik/pengunjung
dapat dengan
mudah
menjangkausemua
unit pasar
Tujuan isu
keamanan :
perancangan dapat
meningkatkan
keamanan
pengunjung dari

Tujuan isu
aksesibilitas :
dijawab/diselesaikan
dengan konsep
penampilan bang

Kriteria
aksesibilitas : Memudahkan
pengunjung
untuk
menjangkau
lantailantai atas pasar
- Memudahkan
orientasi
pengunjung di
dalam pasar

Konsep pencapaian
vertikal :

Isue prioritas :

Aksesibilitas
Keamanan

gangguan
kemanan
/kejahatan

Tujuan isu keamanan :


dijawab/diselesaikan
dengan konsep tata
ruang

Lantai-lantai
dirancang
dengan sistem
split level

Konsep pencapaian
horisontal:

Jalur sirkulasi
dirancang scr
hierarkhis
Simpul-simpul
sirkulasi
disediakan
pada jalur-jalur
sirkulasi yang
panjang

7. presentasi
(trandes
sd desain)

Contoh langkah-langkah penyusunan konsep:


1. Institut Seni Indonesia di Surakarta
Dengan pendekatan/tema : Seni Untuk Publik
2. Pasar Tradisional
Dengan pendekatan : kenyamanan fisik ruang publik

Data
Jelaskan bagian tertentu dari data yang dianggap penting dan secara langsung mempengaruhi penentuan isu dan tujuan perancangan. Sebutkan data penting
dari tapak, konteks atau pengguna, yang secara signifikan perlu diperhatikan dalam proses perancangan.
Data dari tapak dapat berupa dimensi tapak, orientasi tapak, kontur, kondisi tanah, vegetasi di dalam dan di sekitar tapak, fungsi dan kondisi lingkungan di sekitar
tapak, arah dan kepadatan lalu lintas, utilitas, kdb, klb, sempadan, kepadatan perumahan dll. Data tapak dapat disertai dengan gambar atau foto.
Data konteks dapat berupa kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di sekitar tapak. Kondisi sosial misalnya, profil siapa penduduk yang tinggal di
sekitar lokasi, hirarki sosial penduduk di sekitar lokasi, kebiasaan interaksi antar anggota masyarakat dll. Kondisi ekonomi, misalnya tingkat pendapatan atau
kemampuan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi atau di kota/daerah tempat proyek dibangun, daya beli masyarakat sekitar, kegiatan-kegiatan ekonomi yang
terjadi di sekitar lokasi dll. Kondisi budaya misalnya, kebiasaan atau tradisi orang di sekitar lokasi dalam penggunaan ruang luar, dll. Data konteks dapat
dilengkapi dengan gambar, foto atau diagram (pie-chart, histogram, radar dll).
Data pengguna berupa profil pemilik dan/atau pengguna, jumlah, organisasi, kegiatan atau kebutuhan yang akan diwadahi, harapan dan tujuan yang ingin
dicapai terkait dengan proyek yang dikerjakan dll. Hasil analisis data kegiatan dan kebutuhan pengguna akan berupa daftar kebutuhan ruang.

CONTOH 1
Proyek :
Institut Seni Indonesia di Surakarta
Dengan pendekatan/tema : Seni Untuk Publik
Bangunan ini merupakan fasilitas pendidikan (S1), riset, dan pengabdian dalam bidang keilmuan seni serta meningkatkan apresiasi seni masyarakat setempat.
Lokasi proyek berada di kawasan .... Rata-rata penduduk di kawasan ini berada dalam kelas menengah ke atas. Lahan memiliki luas ......m2. Peraturan yang
berlaku pada lahan: KDB 50%, KLB 6, GSB: .........dst. dst.................
CONTOH 2
Pasar Tradisional
Dengan pendekatan : kenyamanan fisik ruang publik.
Beberapa Pasar tradisional yg di rehab /dibangun >2 lantai telah gagal scr fungsional (salah satunya/terutama sepi pengunjung). Rancangan fisik bangunan menjadi
salah satu penyebabnya....... dst dst..

Isu
Yang dimaksud isu adalah persoalan-persoalan yang harus diselesaikan dalam perancangan. Perancangan merupakan kegiatan sintesis (merangkai) karena itu
sangat banyak isu/ persoalan yang harus diselesaikan. Sebutkan beberapa isu yang menjadi prioritas perancangan. Isu perancangan misalnya, kenyamanan,
keamanan, keselamatan, ketangguhan, sirkulasi, perawatan, ekonomi, energi, keberlanjutan, efisiensi, privasi, teritori, personalisiasi, interaksi, legibility,
fleksibilitas, lingkungan, mood (rekreatif, restoratif, menyenangkan, kontemplatif dll), citra/image (keindahan, kesan visual dll), dan lain-lain.
Untuk mempermudah penentuan isu dapat ditentukan lebih dahulu tema perancangan (kalau ada)
Misal utk contoh 1 : Tema : Seni untuk publik
Dari tema tersebut ditentukan 3 isu prioritas misal : citra (citra dari kampus seni), interaksi, dan pameran.

Misal utk contoh 2 (pasar) : kenyamanan fisik ruang publik


Isue prioritas :

- Aksesibilitas

Tujuan / Gagasan Perancangan


Jelaskan tujuan (hasil akhir ideal) perancangan yang ingin dicapai. Satu tujuan tertentu merupakan terjemahan dari satu isu tertentu yang menjadi prioritas.
Karena itu jumlah dan konten tujuan yang dirumuskan akan sesuai dengan jumlah dan konten isu yang diprioritaskan.
Contoh 1
Tujuan isu citra : publik dapat dengan mudah mengetahui fungsi bangunan bernilai seni
Tujuan isu interaksi: dapat tercipta interaksi yg intensif antara kampus dgn publik, dan antar penghuni kampus
Tujuan isu pameran:kampus dapat memamerkan karya dengan baik dan publik dapat mengapresiasi karya seni
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh 2 (pasar)
Tujuan isu aksesibilitas : Publik/pengunjung dapat dengan mudah menjangkau semua unit pasar
Sasaran Perancangan :
Sasaran perancangan adalah Konsep Perancangan Arsitektur (konsep apa yang akan dipakai untuk menjawab tujuan dari isu yang ada)
Misal tujuan isu Citra > dijawab/diselesaikan dengan konsep penampilan bangunan
Misal tujuaan isu Interaksi > dijawab/ diselesaikan dengan konsep tata ruang & Konsep sirkulasi

Conoh 2 (pasar)
Tujuan isu aksesibilitas : dijawab/diselesaikan dengan konsep pencapaian & konsep tata ruang

Kriteria Perancangan (Hasil dari Bab IV)


Kriteria perancangan merupakan standar yang digunakan untuk menilai tujuan perancangan tercapai atau tidak. Jika kriteria terpenuhi, tujuan dapat dikatakan
tercapai. Deskripsikan kriteria-kriteria dari masing-masing tujuan. Pernyataan kriteria perancangan harus memenuhi 3 syarat : spesifik, operasional, dan terukur.
Citra : Kriteria dari citra/image kampus adalah bangunan harus sesuai dengan sifat seni yaitu: dinamis, fleksibel, serta memiliki kebaruan.

Interaksi : Ruang publik harus terasa publiknya sehingga publik merasa diterima
Pameran : Ruang pamer harus menyatu dg rg publik.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------Kriteria aksesibilitas : Memudahkan pengunjung untuk menjangkau lantai- lantai atas pasar
Memudahkan orientasi pengunjung di dalam pasar

Konsep Perancangan (Bab V & VI)


Dalam bidang keilmuan arsitektur, gagasan tentang cara untuk mencapai tujuan disebut konsep. Konsep merupakan cara untuk mencapai tujuan secara
arsitektural. Konsep dapat dijelaskan dengan kalimat-kalimat (dalam bentuk teks), dapat juga digambar. Bila tujuan dan kriteria merupakan sesuatu yang
untangible dan hanya dapat dikomunikasikan dalam bentuk teks/lisan dan tidak dapat digambar, konsep merupakan sesuatu yang tangible dan dapat
dikomunikasikan baik dalam bentuk teks/lisan dan juga gambar.
Konsep utama adalah konsep yang merupakan konsep dasar dari ketiga isu
Citra/Image kampus seni:
-

Konsep penampilan bangunan : yaitu bangunan yang dinamis (seolah-olah bergerak) yang dilakukan dengan membuat sumbu putar yang seakan-akan
menjadi sumbu garis2 massa bangunan

Interaksi : diselesaikan dengan :


-

Konsep tata ruang : Mayoritas fungsi rg pada lantai dasar bersifat publik (spt galeri, art shop, kafe)

Konsep sirkulasi : Membuat ruang publik seolah-olah merupakan jalur sirkulasi.

Pameran :

Konsep pencapaian vertikal :


- Lantai-lantai dirancang dengan sistem split level
Konsep pencapaian horisontal:
- Jalur sirkulasi dirancang scr hierarkhis
- Simpul-simpul sirkulasi disediakan pada jalur-jalursirkulasi yang panjang

You might also like