Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Ekstraksi
D
I
F
U
S
I
Rinsing
Terminologi
Menstrum
(penggodokan),
seduhan,
Maserasi
perkolasi
Ekstraksi air +
alkohol rendah
Ekstrak Kering
Spray dryer
Tinktura
Sediaan
Ekstrak cair
Merupakan
Ekstrak encer
Dikenal
Ekstrak kental
Ekstrak
Ekstrak minyak
Oleorisin
Merupakan
Bahan
Baku
Ekstrak
Karantina
QC
QC
Sediaan
Ekstrak
Pelarut Ekstraksi
Pelarut
tunggal
Pelarut campuran
Parameter yang
mempengaruhi Ekstraksi
Pengembangan
dan pemelaran
tanaman.
Difusi, pH, Ukuran partikel dan Suhu
Pilihan pelarut ekstraksi
x 100
a(LM - x) + 1
Contoh Perhitungan:
Simplisia dalam jumlah sedikit direndam
selama 10 hari, kemudian disaring
dengan pemvakuman. Filtrat ditimbang
dan jumlah pelarut yang ditahan
simplisia (x) dapat ditentukan.
Filtrat diuapkan dan residunya
ditimbang diperoleh total ekstrak.
Misal
Total
a=
= 100/G
sehingga G = 75 %
G
(LM x) G(LM x)
0,75
a=
(5 0,2) 0,75 (5 -0,2)
= 0,625
Bila menstrum yang diserap dipaksa keluar dengan pengepresan maka rumusnya akan dimodifikasi sbb:
a(LM x + y)
G=
x 100
a(LM - x) + 1
Teknologi Ekstraksi
Parameter perkolasi
Waktu
Penggunaan
Kerugian
Terbentuknya
kanal-kanal dalam
simplisia basah sehingga ekstraksi
berlangsung tidak homogen ;
Eliminasi sisa pelarut dari simplisa tidak
sempurna karena tidak ada pengadukan
Cara perolehan kembali yang sulit
(recovery)
Pemurnian Ekstrak
Cara
Cara
Cara
Pemekatan Ekstrak
Dipekatkan
Pengeringan Ekstrak
Tahapan
Standardisasi ekstrak
Pengujian
Uji stabilitas
Fisika
Pengontrolan Ekstrak
pengontrolan ekstrak sendiri dan
Pengontrolan ekstrak sebagai konstituen
sediaan farmasi-jadi (bentuk sediaan)
Jenis pengujian
Menentukan karakteristik fisik (penampilan,
pH, kelarutan, padatan total,abu) hal lain bisa
ditambahkan penentuan kelarutan ekstrak
kental dan ekstrak kering dalam pelarut yang
umum digunakan dalam formulasi
Standardisasi kualitatif dan kuantitatif ;
prosedur kromatografi dapat menjamin dan
memberikan hasil yang memuaskan
Pengotor potensial dan jumlah cemaran
mikroba total.
Tujuan
Meyakinkan
Teknik kromatografi
Beberapa
Kromatografi
Analisis
Teknik
Limit deteksi
Spektrofotometri
1- 0,1 g
Spektroflourometri
0,01- 0,001 g
Standar TLC
0,1 0,01 g
HPTLC
0,01 g
HPLC
10-1 ng
GC
0,1-0,01 ng
GC/MS
0,01 ng
Kromatografi
Kromatografi
Kromatografi Kolom
Merupakan
Kromatografi Kolom
Filtrasi
Kromatografi Kolom
Teknik
Dalam
HPLC
Dalam
a-Rb1
iso-mRb1
1.0
P.d: T IC, Al l
Rf
Rg1/Re
Rb2
Rb3
mRb3
0.8
Rb1
Ro
mRb2
N-R1
0.6
N-R3
0.4
Rc
Rd
mRc
mRb1
N-R2
Rg2
G-Rs
0.2
0.0
10
20
30
40
50
T i me [m i n]
2.5
iso-mRb1
Rg1/Re
2.0
Rg2
Ro
mRb1
Rd
Rb1
p-F11
Rb3
1.5
Rb2
1.0
a-Rb1
Rc
mRb2
G-Rs
mRb3
0.5
0.0
0
10
20
30
40
50
60
Time [m in]
Kromatografi Gas
Apabila
GC-MS
Sekarang
perkembangan
komposisi italian
sweet orange
petitgran oil dengan
LC-GC/MS, GC/MS
(quadropole) dan
GC dengan kolom
SE-52 30 m x 0,32
mm ,Carbowax
20M.
Reaksi Identifikasi
Benda Asing
Penetapan Kadar Abu
Penetapan Kadar Abu
Penetapan Kadar Abu
Penetapan Kadar Sari
Penetapan Kadar Sari
Larut Air
Tidak Larut Asam
Larut Air
Larut Etanol
kandungan kimia
Kadar kandungan kimia
tertentu
PERBANDINGAN
STANDARDISASI
Perbandingan
No.
Parameter Uji
FI III
FI IV
MMI
Parameter Mutu
Reaksi Identifikasi
Benda Asing
a, b, c
a, b
a, b, c
a, b
(500 mg)
(sampel 5 g)
(sampel 5 g)
Bagaimana menurut
Farmakope Herbal Indonesia?
Tugas
Jelaskan
perbandingan parameter
standardisasi simplisia farmakope
herbal Indonesia dengan Materia Medika
Indonesia (Contoh Kasus simplisia
Rimpang Jehe) ?
Tuliskan perinsip, prosedur uji
penentuan parameter spesifik dan non
spesifik ekstrak menurut FHI dan
parameter standar umum ekstrak
tumbuhan obat
Tugas
perkelompok (3 orang)
Setiap kelompok satu simplisia yang ada
di FHI dan MMI
Tugas No. 2 di buku parameter standar
umum ekstrak tumbuhan obat.
Dibuat slide presentasi dan dikumpulkan
dalam 1 Folder.
Presentasi tampil 3 kelompok dan
diundi.