Professional Documents
Culture Documents
MIKOSIS
Disusun Oleh :
Nurtika
G4A013017
Apsopela Sandivera
G4A013018
Pembimbing :
dr. Ismiralda Oke, Sp.KK
Disusun oleh :
Nurtika
G4A013017
Apsopela Sandivera
G4A013018
Telah dipresentasikan
Pada Tanggal :
Februari 2015
Menyetujui
superfisialis
dapat
dibagi
menjadi
dua
menurut
gambaran
klinis
dari
masing-masing
penyakit
dermatomikosis
3. Mengetahui
pencegahan
dan
penatalaksanaan
dari
penyakit
dermatomikosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur
B. Klasifikasi mikosis
Penyakit jamur atau mikosis dibagi menjaid dua yakni:
1. Mikosis intermediate
Mikosis intermediate adalah penyakit jamur yang mengenai lapisan
kulit(stratum korneum, rambut, dan kuku), dan alat-alat dalam.Kandidosis
adalah penyakit jamur yang bersifat akut, subakut disebabkan oleh spesies
candida yang menyerang mulut, vagina, kulit, kuku, bronkus, atau paru.
2. Mikosis Profunda
Mikosis Profunda terdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan
oleh jamur dengan gejala klinis tertentu di bawah kulit misalnya traktus
intestinalis,
traktus
respiratorius,
traktus
urogenital,
susunan
adalah
infeksi
kronis
yang
disebabkan
oleh
terutama
pada
mencit
atau
tikus
dan
pemeriksaan
histopatologik.
media buatan. Yang dianggap paling baik pada waktu ini adalah medium
agar dekstrosa Saboraoud (Siregar, 2004; Siregar, 2005).
b. Pengobatan
Dermatofitosis umumnya dapat diatasi dengan pemberian
griseofulvin yang bersifat fungistatik. Secara umum, griseofulvin dalam
bentuk fine particle dapat diberikan dengan dosis 0,5 1 gram untuk
orang dewasa dan 0,25 0,5 gram untuk anak-anak sehari atau 10 25
mg per kg BB. Lama pengobatan bergantung pada lokasi penyakit,
penyebab penyakit, dan keadaan imunitas penderita. Setelah sembuh
klinis dilanjutkan 2 minggu agar tidak residif. Untuk mempertinggi
absorpsi obat dalam usus, sebaiknya obat dimakan bersama-sama
makanan yang banyak mengandung lemak. Untuk mempercepat waktu
penyembuhan,
kadang-kadang
diperlukan
tindakan
khusus
atau
10
11
koloni
pada
kelenjar
lakrimalis,
menyebabkan
12
13
14
ditemukan
sterigma
dan
spora berjejer
melekat
pada
permukaannya.
c) Diferensial Diagnosa
Otitis eksterna atau kontak dermatitis pada liang telinga sering
memberi gejalagejala yang sama.
d) Prognosis
Umumnya baik bila diobati dengan pengobatan yang adekuat.
e) PengobatanPengobatan ditujukan menjaga agar liang telinga tetap
kering jangan lembab dan jangan mengorek-ngorek telinga dengan
barang-barang yang kotor seperti korek api, garukan telinga atau
kapas. Kotoran- kotoran telinga harus selalu dibersihkan. Larutan timol
2% dalam spiritus dilutus (alkohol 70%) atau meneteskan larutan
burowi 5% satu atau dua tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan
desinfektan biasanya memberi hasil pengobatan yang memuaskan.
Neosporin dan larutan gentien violet 1-2% juga dapat menolong.
4) Tinea Nigra
Tinea nigra ialah infeksi jamur superfisialis yang biasanya
menyerang kulit telapak kaki dan tangan dengan memberikan warna
hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Makula yang terjadi
16
tidak menonjol pada permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak ada
tanda-tanda radang. Kadang-kadang makula ini dapat meluas sampai
ke punggung, kaki dan punggung tangan, bahkan dapat menyebar
sampai dileher, dada dan muka.Gambaran efloresensi ini dapat berupa
polosiklis, arsiner dengan warna hitam atau coklat hampir sama seperti
setetes nitras argenti yang diteteskan pada kulit.
Penyebabnya adalah Kladosporium wemeki dan jamur ini banyak
menyerang anakanak dengan higiene kurang baik dan orang-orang
yang banyak berkeringat.
a) Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis yang khas
Pemeriksaan laboratorium: Preparat langsung : kerokan kulit dengan
KOH 10% akan menunjukkan adanya hifa dan spora yang tersebar di
dalam gel-gel epitel, besar hifa berkisar 3-5 u dan spora berkisar 1-2u.
Pembiakan : Pembiakan skuama pada media Sabauroud glukosa agar
(SGA), dikeram pada temperatur kamar. Dalam 1-2 minggu akan
tumbuh koloni menyerupai ragi, berwarna hijau dan pada bagian
tepinya tumbuh daerah yang filamentous berwarna coklat. Pada
pemerikasaan mikroskopis tampak hifa halus bercabang, mengkilat
dan spora-spora yang lonjong.
b) Diferensial Diagnosa
Lesi-lesi hitam pada kulit seperti pada sifilis stadium kedua pada
telapak tangan, harus dipikirkan. Melanoma memberikan gambaran
klinis yang rnirip. Tinea versikolorpun memberikan gambaran yang
hampir sama.
c) Pengobatan
Pengobatan dengan obat-obat anti jamur banyak menolong. Salep
whitfield I dan II atau salep sulfursalisil juga dapat menolong. Obatobat anti jamur, preparatpreparat imidazol seperti isokotonasol,
bifonasol, klotrirnasol juga berkhasiat baik.
4. Dermatofitosis
Penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofit disebut "
Dermatofitosis ". Golongan jamur ini dapat mencerna keratin kulit oleh
karena mempunyai daya tarik kepada keratin (keratinofilik) sehingga
17
tiga
genus
yaitu
genus:
Mikrosporon,
Trikofiton
dan
radang
yang
moderat
pada
manusia,
misalnya
Mikrosporon gipsium.
2) Gambaran Klinis
Umumnya gejala-gejala klinik yang ditimbulkan oleh golongan
geofilik pada mausia bersifat akut dan sedang dan lebih mudah
sembuh. Dermatofita yang antropofilik terutama menyerang manusia,
karena memilih manusia sebagai hospes tetapnya. Golongan jamur ini
dapat menyebabkan perjalanan penyakit menjadi menahun dan residif ,
karena reaksi penolakan tubuh yang sangat ringan. Contoh jamur yang
antropofilik ialah: Mikrosporon audoinii Trikofiton rubrum.
3) Cara Penularan
Cara penularan jamur dapat secara langsung dan secara tidak langsung.
Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel, rambut-rambut yang
mengandung jamur baik dari manusia, binatang atau dari tanah.
Penularan tak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang dihinggapi
jamur, barang-barang atau pakaian, debu atau air. Disamping cara
penularan tersebut diatas, untuk timbulnya kelainan-kelainan di kulit
tergantung dari beberapa faktor :
Faktor virulensi dari dermatofita
18
19
sikatrik.
Bentuk
ini
terutama
disebabkan
oleh
21
Penyebab
utamanya
adalah
T.violaseum,
T.rubrum,
22
daerah lipat paha sebelah dalam, daerah perineum dan sekitar anus.
Kadang-kadang dapat meluas sampai ke gluteus, perot bagian bawah
dan bahkan dapat sampai ke aksila.
Penyebab utama adalah Epidermofiton flokkosum, Trikofiton
rubrum dan T.mentografites. Diferensial Diagnosa :
1. Kandidiasis inguinalis
2. Eritrasma
3. Psoriasis vulgaris
4. Pitiriasis rosea
7. Tinea Manus Dan Tinea Pedis
Tinea pedis disebut juga Athlete's foot = "Ring worm of the
foot". Penyakit ini sering menyerang orang-orang dewasa yang banyak
bekerja di tempat basah seperti tukang cuci, pekerja-pekerja di sawah
atau orang-orang yang setiap hari harus memakai sepatu yang tertutup
seperti anggota tentara. Keluhan subjektif bervariasi mulai dari tanpa
keluhan sampai rasa gatal yang hebat dan nyeri bila ada infeksi
sekunder.Ada 3 bentuk Tinea pedis
1. Bentuk intertriginosa
keluhan yang tampak berupa maserasi, skuamasi serta erosi, di
celah-celah jari terutama jari IV dan jari V. Hal ini terjadi
disebabkan kelembaban di celah-ceIah jari tersebut membuat
jamur-jamur hidup lebih subur. Bila menahun dapat terjadi fisura
yang nyeri bila kena sentuh. Bila terjadi infeksi dapat
menimbulkan selulitis atau erisipelas disertai gejala-gejala umum.
2. Bentuk hiperkeratosis
Disini lebih jelas tampak ialah terjadi penebalan kulit disertai
sisik terutama ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung kaki. Bila
hiperkeratosisnya hebat dapat terjadi fisurafisura yang dalam pada
bagian lateral telapak kaki.
4. Bentuk vesikuler subakut
Kelainan-kelainan yang timbul di mulai pada daerah sekitar antar
jari, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki. Tampak
ada vesikel dan bula yang terletak agak dalam di bawah kulit,
diserta perasaan gatal yang hebat. Bila vesikelvesikel ini memecah
akan meninggalkan skuama melingkar yang disebut Collorette.
Bila terjadi infeksi akan memperhebat dan memperberat keadaan
23
C. PENGOBATAN
Pengobatan Pencegahan :
24
faktor-faktor
lingkungan
ini
tidak
diobati,
kemungkinan
25
Pengobatan
sistemik
pada
umumnya
mempergunakan
griseofulvin.
BAB III
KESIMPULAN
26
superfisialis
dari
epidermidis.
Hal
ini
disebabkan
karena
DAFTAR PUSTAKA
27
28