You are on page 1of 7

Uraian Materi

Essay: The Risk Assessment Procedures (15%)


Essay: Test Of Control & Substantive Test (15%)
Essay: Sampling Audit (10%)
Kasus: Risk of Fraud (20%)
Kasus: Components of Internal Control (20%)
Kasus: Segregation of Duties (20%)

RISK ASSESSMENT PROCEDURES


Audit risk adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan mengadung salah
saji material. (SA Seksi 312)
-

Standar auditing (GAAS) menyatakan bahwa auditor memiliki tanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kesalahan atau kecurangan (AU 11.02).
GAAS (AU 316-SAS 99) mengharuskan auditor untuk melakukan prosedur penilaian risiko
tertentu dalam setiap audit untuk menilai risiko kecurangan, baik karena kecurangan
pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting) maupun penyalahgunaan aset
(misappropriation of assets).
Fraud (Kecurangan): perilaku yang disengaja yang disebabkan oleh salah saji material
dalam laporan keuangan yang menjadi subyek pemeriksaan.
Yang menyebabkan terjadinya FRAUD : kesempatan, tekanan/insentif dan
Perilaku/rasionalisasi.

Kecurangan dalam laporan keuangan dapat terjadi karena hal-hal berikut:


1. Manipulasi, pemalsuan atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen
pendukung pada saat laporan keuangan dipersiapkan
2. Misinterpretasi atau penghapusan disengaja dari laporan keuangan kejadian,
transaksi atau informasi penting lainnya.
3. Salah pengaplikasian prinsip akuntansi yang disengaja yang berkaitan dengan
jumlah, klasifikasi, penyajian atau pengungkapan.

Ada 2 jenis salah saji yang relevan dengan kecurangan, yaitu:


a. Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraudulent Financial Reporting)
- Adalah salah saji yang disengaja atau sejumlah kelalaian atau pengungkapan dalam
laporan keuangan yang dirancang untuk menipu pengguna laporan keuangan di
mana dampaknya menyebabkan laporan keuangan tidak disajikan, dalam semua hal
yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Kecurangan pelaporan keuangan dapat dilakukan dengan berikut:
Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen
pendukung dari laporan keuangan yang disusun.
b. Penyalahgunaan Aset (Misappropriation of Assets)
- Melibatkan pencurian aset entitas di mana dampak pencurian menyebabkan laporan
keuangan tidak disajikan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
GAAP(kadang-kadang disebut sebagai pencurian atau penyalahgunaan kepercayaan).

Penyalahgunaan aset dapat dicapai dengan berbagai cara, meliputi menggelapkan


penerimaan, mencuri aset, atau menyebabkan suatu entitas untuk membayar barang
atau jasa yang belum diterima.

Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kecurangan dalam


Laporan Keuangan
RISK FACTORS

CONTOH-CONTOHNYA

INCENTIVES/PRES
SURES (Insentif
/Tekanan)

Economic, Industry, and Operating Conditions


Sulit untuk masuk ke industry, kompetisi yang
ketat diikuti dengan penurunan keuntungan.
Teknolgi sangat cepat berubah, produk cepat
using atau tingkat bunga pinjaman
Ketidakmampuan untuk menghasilkan cash
Tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi daripada
usaha sejenis dalam industry
Tekanan dari pihak ketiga
Sikap optimis atau agressif terhadap profit,
pendapatan atau target lainnya
Perusahaan tertekan perjanjian hutang
Kondisi keuangan manajemen tergantung kinerja
keuangan perusahaan
Manajemen mempunyai kepentingan yg tinggi
terhadap keuangan perusahaan
Kompesasi manajemen (bonus) berdasarkan
angka2 dalam akuntansi
Senior manajemen menekan manajer lainnya untuk
memenuhi target keuangan
Kecurangan Laporan Keuangan karena sifat dasar
industry dapat timbul karena:
Transaksi dengan rekanan dekat
(keluarga/teman/partner) tanpa melalui proses
transaksi formal atau tidak dilakukan audit atas
trasaksi tersebut
Asset, liabilities,revenue atau expenses yang
dilakukan dengan penilaian subyektif atau
ketidakpastian dan sulit untuk dibuktikan
Transaksi yang tidak biasa
Tingginya perputaran staff atau manajemen
System informasi akuntansi yang tidak efektif
Manajemen dan pegawainya tidak menjunjung

Opportunity
(Kesempatan)

Attitudes/Rational

ization

tinggi nilai atau etika perusahaan.


Manajemen menunjukan kepentingan yang
berlebihan dalam meningkatkan nilai saham atau
peningkatan pendapatan
Manajemen terobsesi untuk mencapai target yang
diberikan oleh analis, kreditor atau pihak ketiga
lainnya yang tidak masuk akal
Manajemen berusaha untuk membenarkan atau
melakukan akuntansi kreatif atas dasar
materialitas.

Faktor-faktor risiko yg berhubungan dengan penyalahgunaan asset


Faktor risiko
Incentives/pressures

Opportunity

Rationalization

contohnya
Kewajiban keuangan pribadi yang menciptakan
tekanan pada manajemen atau pegawai yg
mempunyai akses pada uang tunai atau asset
lainnya yang rentan terhadap penyalahgunaan aset
Kesempatan penyalahgunaan asset meningkat
ketika:
Jumlah uang besar ditangan
Barang persediaan yang berukuran kecil,
bernilai tinggi atau permintaan tinggi
Asset yang mudah dirubah seperti obligasi,
batu mulia atau chip computer
Pengawasan internal yang kurang memadai atas
asset dapat meningkatkan penyalahgunaan asset.
Penyalagunaan asset akan terjadi karena:
Pemisahan tugas dan tanggungjawab yang
tidak memadai atau kurangnya pemeriksaan
independen
Penyimpanan catatan aset yg tidak memadai
System autorisasi dan approval transaksi yang
tidak memadai, contohnya pembelian
Kurangnya rekonsiliasi asset yang tepat waktu
Mengabaikan pentingnya pengawasan untuk
mengurangi penyalahgunaan asset
Mengabaikan pengawasan internal atas
penyalagunaan asset dengan melanggar
pengawasan internal yang sudah ada karena
gagal memperbaiki aturan yang ada

Perubahan gaya hidup dapat juga


diindikasikan sebagai penyalahgunaan aset

Prosedur Penilaian Risiko (Risk Assessment Procedures)


a. Membuat pertanyaan untuk manajemen dan yang lainnya di dalam entitas untuk
memperoleh pandangan mereka tentang risiko kecurangan dan bagaimana hal
tersebut ditangani.
- Auditor biasanya membuat serangkaian pertanyaan tentang pandangan
manajemen mengenai risiko kecurangan dan kebijakan yang telah ditetapkan
untuk mengurangi risiko tersebut.
Contoh: Auditor harus menanyakan manajemen tentang apakah manajemen
memiliki pengetahuan tentang kecuranganatau dugaan kecurangan apa pun yang
mempengaruhi entitas.
b. Mempertimbangkan berbagai hubungan yang tidak biasa atau tidak terduga yang
telah diidentifikasi ketika melakukan prosedur analitis dalam perencanaan audit.
Prosedur analitis yang dilakukan dalam perencanaan audit dapat membantu dalam
mengidentifikasi rekening dan asersi yang mungkin mengandung salah saji.
Contoh: Peningkatan margin kotor dikombinasikan dengan peningkatan jumlah
persediaan dari hari ke hari dapat menunjukkan bahwa biaya produksi yang harus
dibebankan telah dikapitalisasi.
c. Mempertimbangkan informasi lain yang diperoleh ketika merencanakan audit.
Contoh:
-

Auditor mungkin mengambil petunjuk tentang risiko kecurangan saat melakukan


penerimaan klien dan prosedur retensi, seperti kekhawatiran tentang integritas
manajemen atau kecurigaan dalam pencatatan transaksi yang kompleks yang
dicatat oleh auditor pendahulu.

Risiko audit :
1. Risiko bawaan : Kerentanan sebuah asersi terhadap salah saji material, dengan
asumsi bahwa tidak ada pengendalian internal yang berhubungan.
2. Risiko deteksi : Risiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji material
yang ada dalam asersi
3. Risiko control : Risiko bahwa salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu
asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian
internal entitas.
Prosedur yang dilakukan untuk mendukung penilaian resiko bawaan:
Prosedur yg dihubungkan dengan keputusan penerimaan klien dan
kelanjutannya
Prosedur untuk memahami perusahaan dan lingkungannya
Prosedur analitis
Prosedur untuk menilai risiko kecurangan
Bukti yang diperoleh dari audit sebelumnya
Evaluasi bukti-bukti lain yang ditemukan ketika sedang audit.

INTERNAL CONTROL
Komponen dari Internal Control

1. Control environment
Integritas dan nilai2 etika
Kemampuan untuk berkomitmen
BOD dan audit komite
Philosopi manajemen dan metode beraktivitas
Struktur organisasi
Penugasan oleh otoritas dan tanggungjawabnya
Kebijaksanaan HRD dan prakteknya
2. Penilaian Resiko
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian resiko antara lain:
Risiko bisnis usaha dan konsekuensi keuangannya
Risiko bawaan karena salah saji dalam laporan keuangan
Risiko kecurangan dan akibatnya dalam keuangan
3. Information and communication
Information:
Transaksi
Jejak audit atau transaksi
Dokumen
Catatan
Komunikasi

4. Control activities
Otorisasi control
Pemisahan tugas:
Otorisasi transaksi
Penangungjawab asset
Akuntabilitas dalam pencatatan akuntansi
Control fisik
Penilaian kinerja
Control kerahasiaan manajemen atas pelaporan keuangan
5. Monitoring
Program pengawasan yang sedang berlangsung
Evaluasi terpisah
Kurang elemen dalam pelaporan kepada komite audit
6. Program dan Pengendalian Anti Kecurangan (Antifrauds program and
controls)

LIMA MANAJEMEN ASERSI (GAAS)


1. EXISTENCE AND OCCURANCE
2. COMPLETENESS
3. RIGHTS AND OBLIGATIONS
4. VALUATIONS AND ALLOCATIONS
5. PRESENTATION AND DISCLOSURE
TYPES OF AUDIT PROCEDURES
Pemeriksaan dokumen atau catatan (vouching and tracing)
Inspection of tangible asset
Observation
Inquiry
confirmation
Recalculation
Reperformance
Analytical procedures
Computer assisted audit techniques
Hakikat test of controls
1. Menanyakan karyawan perusahaan
2. Memeriksa hal-hal yang mengindikasikan kinerja pengawasan
3. Mengamati pelaksanaan pengawasan
4. Melakukan reka ulang pelaksanaan pengawasan oleh auditor
Hakikat Substantive test
1. Prosedur awal
2. Prosedur analisa substantive
3. Test detail transaksi
4. Test detail neraca
5. Test detail perkiraan akuntansi
6. Test detail pengungkapan
Audit sampling
Audit sampling adalah
- penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100% item-item yang berkaitan
dengan saldo akun atau kelas transaksi sedemikian rupa sehingga semua item
tersebut (unit sampling) memiliki kesempatan untuk dipilih.
Dengan menggunakan audit sampling,
- auditor dapat mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit tentang karakteristik
dari populasi di mana sampel tersebut diambil.
Audit sampling dapat menggunakan pendekatan
- statistik dan
- pendekatan nonstatistik.
Metode
Sampling

Sampling Statsitik

Sampling Non Statistik

Analisis

Pemilihan
Sampel

Menggunakan
rumus/formula
statistik, sehingga
judgment
yang akan digunakan
harus
dikuantifikasi lebih
dahulu
sesuai kebutuhan
formula
Harus acak (random)

Tidak menggunakan
rumus/
formula statistik, sehingga
judgment yang akan
digunakan
tidak perlu dikuantifikasi

Boleh acak, boleh pula


tidak

You might also like