You are on page 1of 6

PERJANJIAN KEAGENAN

PERJANJIAN KEAGENAN

Pada hari ini, Rabu, tanggal satu bulan dua tahun dua ribu sebelas (01-02-2012), bertempat di
Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Alamat
No KTP

: ...............
: ...............
: ...............
: ...............

1.
Bertindak untuk dan atas nama ....... dan beralamat di ...., slanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
Nama
: ...............
Jabatan
: ...............
Alamat
: ...............
No KTP
: ...............
2.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak
Kedua. PERJANJIAN KEAGENAN
PERJANJIAN KEAGENAN

Pada hari ini, Rabu, tanggal satu bulan dua tahun dua ribu sebelas (01-02-2012), bertempat di
Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Alamat
No KTP

: ...............
: ...............
: ...............
: ...............

1.
Bertindak untuk dan atas nama ....... dan beralamat di ...., slanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
Nama
: ...............
Jabatan
: ...............
Alamat
: ...............
No KTP
: ...............
2.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak

Kedua.
Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan bahwa Pihak Pertama adalah pemilih dari properti
dengan identifikasi sebagai berikut:
Tipe Properti : xxxx
Alamat :
Harga Jual :
Kepemilikan Sertifikat :
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian keagenan
dengan syarat- syarat sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak Pertama dengan ini menyerahkan kepada Pihak Kedua semua data, catatan, dan dokumen yang
berhubungan dengan properti tersebut untuk diperiksa kepada instansi yang berwenang dan setuju
untuk membayar biaya pemeriksaan tersebut.

Pasal 2
Pihak Pertama tidak diperkenankan, kecuali dengan persetujuan Pihak Kedua, mencari pembeli atau
menunjuk agen lain untuk mencari pembeli selama masa hak eksklusif. Jika Pihak Pertama atau agen
lain mendapatkan pembeli selama masa hak eksklusif dan properti tersebut terjual, maka Pihak Pertama
harus membayar komisi kepada Pihak Kedua sebagai pembayaran ganti rugi.
Pasal 3
Pihak Kedua akan menerima komisi sebesar 3,5% (tiga koma lima persen) jika selama masa hak
eksklusif tersebut Pihak Kedua secara efektif memperkenalkan kepada Pihak Pertama seorang pembeli
yang sesudah itu mengadakan pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli atas properti tersebut. Pihak
Kedua akan menerima setengah dari pembayaran komisi yang seharusnya diterima, jika Pihak Pertama
menarik kembali hak eksklusif untuk menjual properti tersebut. Komisi yang sudah dibayarkan tidak
bisa diminta kembali oleh Pihak Pertama dengan alasan apa pun.
Pasal 4
Pihak Pertama dengan ini menjamin bahwa:
a. Pihak Pertama adalah pemilik satu-satunya yang berhak
atas bangunan tersebut.
b. Pada saat ini tidak sedang terikat kepada agen lainnya,

dalam hal menyerahkan hak eksklusif untuk menjual atau yang lain.
Pasal 5
Pihak Kedua memberikan wewenang kepada Pihak Pertama untuk mengeluarkan biaya iklan dan
promosi sampai jumlah Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) ada atau tidak ada jual beli, sampai
habis masa hak eksklusif atau ditariknya kembali hak eksklusif tersebut sebelum waktunya.
Pasal 6
Pihak Pertama dengan ini memberikan izin kepada Pihak Kedua untuk melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. Memasuki dan memperlihatkan properti tersebut pada para peminat pada saat yang wajar dan setelah
memberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Pertama.
b. Mempromosikan/mengiklankan properti tersebut di media massa, baik cetak maupun elektronik.
Pasal 7
1. Terhadap pembatalan akibat Force Majeure, Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat menanggung
kerugiannya masing-masing.
2. Force Majeure yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan memaksa di luar batas
kemampuan kedua belah pihak yang dapat mengganggu bahkan menggagalkan terlaksananya
perjanjian ini, seperti bencana alam, epidemik, peperangan, pemogokan, sabotase, pemberontakan
masyarakat, blokade, kebijaksanaan pemerintah khususnya di bidang moneter, kecelakaan atau
keterlambatan yang disebabkan oleh keadaan di luar kemampuan manusia.
Pasal 8
Para pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi terkait dengan perjanjian ini
dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, para pihak
sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum. Untuk itu, para pihak memilih domisili hukum yang
tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Surabaya Barat.
Pasal 9
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan materai cukup, ditanda tangani oleh para
pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa paksaan dari pihak manapun

Pihak I

Pihak II

....................
3.

.....................

Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan bahwa Pihak Pertama adalah pemilih dari properti
dengan identifikasi sebagai berikut:
Tipe Properti : xxxx
Alamat :
Harga Jual :
Kepemilikan Sertifikat :
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian keagenan
dengan syarat- syarat sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak Pertama dengan ini menyerahkan kepada Pihak Kedua semua data, catatan, dan dokumen yang
berhubungan dengan properti tersebut untuk diperiksa kepada instansi yang berwenang dan setuju
untuk membayar biaya pemeriksaan tersebut.

Pasal 2
Pihak Pertama tidak diperkenankan, kecuali dengan persetujuan Pihak Kedua, mencari pembeli atau
menunjuk agen lain untuk mencari pembeli selama masa hak eksklusif. Jika Pihak Pertama atau agen
lain mendapatkan pembeli selama masa hak eksklusif dan properti tersebut terjual, maka Pihak Pertama
harus membayar komisi kepada Pihak Kedua sebagai pembayaran ganti rugi.
Pasal 3
Pihak Kedua akan menerima komisi sebesar 3,5% (tiga koma lima persen) jika selama masa hak
eksklusif tersebut Pihak Kedua secara efektif memperkenalkan kepada Pihak Pertama seorang pembeli
yang sesudah itu mengadakan pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli atas properti tersebut. Pihak
Kedua akan menerima setengah dari pembayaran komisi yang seharusnya diterima, jika Pihak Pertama
menarik kembali hak eksklusif untuk menjual properti tersebut. Komisi yang sudah dibayarkan tidak
bisa diminta kembali oleh Pihak Pertama dengan alasan apa pun.

Pasal 4
Pihak Pertama dengan ini menjamin bahwa:
a. Pihak Pertama adalah pemilik satu-satunya yang berhak
atas bangunan tersebut.
b. Pada saat ini tidak sedang terikat kepada agen lainnya,
dalam hal menyerahkan hak eksklusif untuk menjual atau yang lain.
Pasal 5
Pihak Kedua memberikan wewenang kepada Pihak Pertama untuk mengeluarkan biaya iklan dan
promosi sampai jumlah Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) ada atau tidak ada jual beli, sampai
habis masa hak eksklusif atau ditariknya kembali hak eksklusif tersebut sebelum waktunya.
Pasal 6
Pihak Pertama dengan ini memberikan izin kepada Pihak Kedua untuk melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. Memasuki dan memperlihatkan properti tersebut pada para peminat pada saat yang wajar dan setelah
memberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Pertama.
b. Mempromosikan/mengiklankan properti tersebut di media massa, baik cetak maupun elektronik.
Pasal 7
1. Terhadap pembatalan akibat Force Majeure, Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat menanggung
kerugiannya masing-masing.
2. Force Majeure yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan memaksa di luar batas
kemampuan kedua belah pihak yang dapat mengganggu bahkan menggagalkan terlaksananya
perjanjian ini, seperti bencana alam, epidemik, peperangan, pemogokan, sabotase, pemberontakan
masyarakat, blokade, kebijaksanaan pemerintah khususnya di bidang moneter, kecelakaan atau
keterlambatan yang disebabkan oleh keadaan di luar kemampuan manusia.
Pasal 8
Para pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi terkait dengan perjanjian ini
dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, para pihak
sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum. Untuk itu, para pihak memilih domisili hukum yang
tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Surabaya Barat.
Pasal 9

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan materai cukup, ditanda tangani oleh para
pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa paksaan dari pihak manapun

Pihak I

Pihak II

....................

.....................

You might also like