You are on page 1of 19

11

Bab 2
Konsep Sistem Informasi Geografi

Pengertian
Geography
Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada geografi atau
spasial. Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek
bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut
ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari
spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan
gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua
dimensi.
Data Spasial berupa titik, garis, poligon (2-D), permukaan (3-D).

Format Titik
-

Koordinat tunggal

Tanpa panjang

Tanpa luasan

Contoh:

Lokasi kecelakaan

Letak pohon

Format Garis
-

Koordinat titik awal dan akhir

mempunyai panjang tanpa luasan

Contoh:
-

jalan, sungai

utility

12

Format Poligon
Koordinat dengan titik awal akhir sama mempunyai panjang dan luasan
Contoh:

tanah persil

bangunan

Format Permukaan
-

area dengan koordinat vertikal dan

area dengan ketinggian

Contoh:
-

peta slope

bangunan bertingkat

4-Tingkat

Gambar kenyataan (reality): persis seperti yang kita lihat;

Gambar abstrak (conceptual);

Gambar kejadian tertentu (logical): berbentuk diagram atau tabel;

Berkas struktur fisik (physical): bentuk penyimpanan pada perangkat keras

Information
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam GIS informasi memiliki
volume terbesar. Setiap object geografi memiliki setting data tersendiri karena
tidak

System
Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk
mencapai tujuan tertentu.
Geographical information system (GIS) merupakan komputer yang berbasis pada
sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa
terhadap permukaan geografi bumi.

13

Defenisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan bidang kajian ilmu dan
teknologi yang relatif masih baru. Beberapa defenisi dari GIS adalah:

Menurut Rhind, 1988:


GIS is a computer system for collecting, checking, integrating and analyzing
information related to the surface of the earth.

Marble & Peuquet, 1983 and Parker, 1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough,
1986):
GIS deals with space-time data and often but not necessarily, employs
computer hardware and software.

Purwadhi, 1994:
-

SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras


(hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara
simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan
aspek keruangan.
-

SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang


berbasis komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu:
(i) mempunyai fenomena aktual (variabel data non-lokasi) yang
berhubungan dengan topik permasalahan di lokasi bersangkutan;
(ii) merupakan suatu kejadian di suatu lokasi; dan
(iii) mempunyai dimensi waktu.

Wikipedia
Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola
data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti
yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk
membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan
mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

14

Aronaff, 1989.
SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang
memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta
memberi uraian.

Barrough, 1986.
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan,
pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan
yang berasal dari kenyataan dunia.

Berry, 1988
SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data
keruangan.

Linden, 1987.
SIG

adalah

sistem

untuk

pengelolaan,

penyimpanan,

pemrosesan

(manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan


muka bumi.

Gambar 2.1. Contoh aplikasi GIS dengan GRASS.


Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi
ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi
dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk
secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam,

15

atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang
membutuhkan perlindungan dari polusi.

Manfaat GIS
Tak lengkap rasanya apabila membicarakan SIG tanpa mengetahui manf'aat
yang dapat diperoleh. Dengan SIG kita akan dimudahkan dalam melihat
fenomena

kebumian

dengan

perspektif

yang

lebih

baik.SIG

mampu

mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial


digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara,
peta bahkan data statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan
kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu
memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya. SIG juga
mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih
mudah.
Ambil contoh seperti kondisi Aceh yang beberapa waktu lalu dihempas tsunami
yang mengakibatkan korban dan kerugian yang banyak sekali. Bayangkan
dengan citra satelit yang beresolusi tinggi kita dapat melihat kondisi suatu lokasi
dipermukaan bumi secara akurat. Kemudian hasil survey rekan-rekan yang
bekerja dilapangan dapat langsung di masukkan dalam database spasial yang
telah ada sebelumnya untuk mengetahui lokasi rawan dan butuh segera
ditangani. Informasi tersebut kemudian bisa di upload ke internet dan tersebarlah
informasi ke penjuru dunia.
Integrasi data citra satelit seperti yang tampak pada gambar tersebut dengan
data-data yang lain menggunakan SIG akan menghasilkan informasi baru yang
benar-benar sangat membantu sekali. Seperti saat ini dalam proses pemulihan
kembali Aceh, rekan-rekan yang berkarya dibidang SIG sedang melakukan
penyusunan data spasial kembali. Hasilnya kelak pasti akan membantu
pembangunan Aceh kita tunggu saja.

16

Gambar 2.2 Salah satu citra Ikonos yang merekam sebelum dan
sesudah kejadian tsunami di Aceh.
Alasan GIS dibutuhkan adalah karena untuk data spatial penanganannya sangat
sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa sehingga tidak ada
pelayanan penyediaan data dan informasi yang diberikan menjadi tidak
akurat. Berikut adalah dua keistimewaan analisa

melalui Geographical

information system (GIS) yakni:

Analisa Proximity
Analisa Proximity merupakan suatu geografi yang berbasis pada jarak antar
layer. Dalam analisis proximity GIS menggunakan proses yang disebut
dengan buffering (membangun lapisan pendukung sekitar layer dalam jarak
tertentu untuk menentukan dekatnya hugungan antara sifat bagian yang ada.

Analisa overlay
Proses integrasi data dari lapisan-lapisan layer yang berbeda disebut dengan
overlay. Secara analisa membutuhkan lebih dari satu layer yang akan
ditumpang susun secara fisik agar bisa dianalisa secara visual.

17

Dengan demikian, GIS diharapkan mampu memberikan kemudahankemudahan yang diinginkan yaitu:
1. penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku
2. revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih muda
3. data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisa dan
direpresentasikan
4. menjadi produk yang mempunyai nila tambah
5. kemampuan menukar data geospasial
6. penghematan waktu dan biaya
7. keputusan yang diambil menjai lebih baik.

Alasan Penggunaan Sistem Informasi Geografis


o

SIG sangat efektif di dalam membantu proses-proses pembentukan


pengebangan, atau perbaikan peta mental (peta mental adalah peta
mengenai gambar lingkungan sekitarnya yang tersimpan didalam pikiran
setiap manusia yang mencerminkan pengetahuan (knowledge), prasangka
(prejudies), dan/atau anggapan individu yang bersangkutan (sumber yang
telah dimiliki oleh setiap orang yang menggunakannya (selama hidupnya)
dan selalu berdampingan dengan lingkungan fisik dunia nyata yang penuh
dengan kesan-kesan visual.

SIG dapat digunakan sebagai alat bantu (baik secara tools maupun bahan
tutorial) utama yang interaktif, menarik dan menantang didalam usaha-usaha
untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran, dan pendidikan
(mulai dari usia sekolah hingga dewasa) mengenai ide-ide atau konsepkonsep lokasi, ruang geografis (spasial), kependudukan dan unsur geografis
yang terdapat dipermukaan bumi berikut data-data atribut terkait yang
menyertainya.

SIG menggunakan baik berupa data spasial maupun atribut secara


terintegrasi hingga sistemnya dapat menjawab baik baik pertanyaan spasial
(berikut pemodelannya) maupun-non-spasial- memiliki kemampuan analisis
spasial dan non-spasial.

18

SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan datadatanya (basis data) sehingga memiliki kemampuan-kemampuan untuk
merubah presentasi dalam berbagai bentuk.

SIG mempunyai kemampuan-kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur


yang terdapat dipermukaan bumi kedalam bentuk beberapa layer atau
coverage

data

spasial.

Dengan

layers

ini

permukaan

bumi

dapat

direkontruksi kembali atau dimodelkan dalam bentuk nyata dengan


mengunakan data ketinggian berikut layers tematik yang diperlukan.
o

Hampir semua operasi (termasuk analisis-analisisnya) yang dimiliki oleh


perangkat SIG dapat dilakukan secara interaktif dengan bantuan menu-menu
dan Help yang bersifat user friendly.

SIG dapat menurunkan data-data secara otomatis tanpa keharusan untuk


melakukan interpretasi secara manual (terutama interpretasi secara visual
dengan menggunakan mata manusia). Dengan demikian, SIG dengan mudah
dapat menghasilkan peta-peta tematik yang merupakan turunan dari petapeta yang lain dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya.

SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan


bidang-bidang spasial dan geo-informasi.

Karakteristik SIG
o

Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan


perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat
disajikan dalam satu sistem berbasis komputer.

Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait.

Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data,


struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika,
pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya

Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak


geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik

Bukan

hanya

sekedar

merupakan

pengubahan

peta

konvensional

(tradisional) ke bentuk peta dijital untuk kemudian disajikan (dicetak /


diperbanyak) kembali

19

Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan,


memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena
geografis suatu wilayah.

Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu


masalah.

Contoh : penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar


seperti curah hujan, suhu, angin, kondisi awan. Data dasar biasanya
dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.

Komponen SIG
Brainware
Baraniware adalah orang yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan,
mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang
menjadi bagian dari SIG ini ada beragam, misalnya operator, analis,
programmer, database administrator bahkan stakeholder.

Gambar 2.3 Komponen SIG

Aplikasi
merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah
data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi
geometri, query, overlay, buffer, join table dan sebagainya.

20

Hardware
GIS membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemproresan data. Ukuran
dari sistem komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu sendiri. GIS dengan skala
yang kecil hanya membutuhkan PC (personal computer) yang kecil dan
sebaliknya.
Ketika GIS yang di buat berskala besar di perlukan spesifikasi komputer yang
besar pula serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan
multiple user. Hal tersebut disebabkan data yang digunakan dalam GIS baik data
vektor maupun data raster penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar
dan dalam proses analisanya membutuhkan memori yang besar dan prosesor
yang cepat. Untuk mengubah peta ke dalam bentuk digital diperlukan hardware
yang disebut digitiz

Alat masukan data (digitizer, scanner, keyboard omputer, CD reader, diskette reader)

Alat penyimpan dan pengolah data (komputer dengan hard disk-nya, tapes or
cartridge unit, CD writer)

Alat penampil dan penyaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter)

Software
Dalam pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yang
mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi
geografis.
Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS
adalah:

Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Tool yang mendukung query geografis, analisa dan visualisasi

Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.

21

2.4 Gambar 1 Skema Software


Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan
fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data
geografi. Beberapa contoh software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk
SIG; CAD system untuk entry graphic data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk
proses remote sensing data. Modul dasar perangkat lunak SIG: modul
pemasukan dan pembetulan data, modul penyimpanan dan pengorganisasian
data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul transformasi data, modul
interaksi dengan pengguna (input query)

Data

SIG merupakan perangkat pengelolaan basis data (DBMS = Data Base


Management System) dimana interaksi dengan pemakai dilakukan dengan
suatu sistem antar muka dan sistem query dan basis data dibangun untuk
aplikasi multiuser.

SIG merupakan perangkat analisis keruangan (spatial analysis) dengan


kelebihan dapat mengelola data spasial dan data non-spasial sekaligus.

Syarat pengorganisasian data:


Volum kecil dengan klasifikasi data yang baik; Penyajian yang akurat; Mudah
dan cepat dalam pencarian kembali (data retrieval) dan penggabungan
(proses komposit)

Type Data
Data lokasi:

Koordinat lokasi

Nama lokasi

22

Lokasi topologi (letak relatif: sebelah kiri danau A, sebelah kanan


pertokoan B)

Data non-lokasi:

Curah hujan

Jumlah panen padi

Terdiri dari variabel (tanah), kelas (alluvial), nilai luas (10 ha), jenis
(pasir)

Data dimensi waktu (temporal):

Data non-lokasi di lokasi bersangkutan dapat berubah dengan waktu


(misal: data curah hujan bulan Desember akan berbeda dengan bulan
Juli)

Sumber data SIG: data lapangan, data statistik, peta, penginderaan jauh

Penyiapan data: data dikumpulkan, dikonversi, diklasifikasi, disunting dan


ditransformasi dalam basis data

Pembentukan format data keruangan (spasial): dijitisasi peta (diatas peta / discreen monitor), interpretasi citra dijital dan konversi raster ke vektor secara
otomatis penuh atau sebelumnya di-scan dulu, import dari sumber lain

Bentuk data masukan SIG: spasial/non-spasial, vektor/raster, tabular


alfanumerik

Basis data SIG: posisi dan hubungan topology, data spasial dan non- spasial,
gambaran obyek dan fenomena geografis (dataran rendah tinggi, kondisi
lingkungan, kota, sungai), obyek dikaitkan dengan koordinat bumi

Lapis data pada basis data SIG: lapis data dibuat sesuai dengan temanya:
penggunaan lahan, jenis tanah, topografi, populasi penduduk, ada data
primer (topografi, perairan/laut/sungai, pencacahan penduduk, hujan, suhu,
kelembaban) dan sekunder (sudah diproses sebagai informasi)

Penyajian informasi (keluaran): peta, grafik, tabel, laporan

Lima Cara Perolehan Data/Informasi Geografi


1. Survei lapangan: pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel
(polusi air), pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan
budaya).

23

2. Sensus: dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan;


pengumpulan data secara nasional dan periodik (sensus jumlah
penduduk, sensus kepemilikan tanah).
3. Statistik: merupakan metode pengumpulan data periodik/per-intervalwaktu pada stasiun pengamatan dan analisis data geografi tersebut,
contoh: data curah hujan.
4. Tracking: merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu
untuk

tujuan

pemantauan

atau

pengamatan

perubahan,

contoh:

kebakaran hutan, gunung meletus, debit air sungai.


5. Penginderaan jarak jauh (inderaja): merupakan ilmu dan seni untuk
mendapatkan informasi suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dari sensor pengamat tanpa harus kontak
langsung dengan obyek, wilayah atau fenomena yang diamati (Lillesand
& Kiefer, 1994).

Subsistem Sistem Informasi Geografis


Data Masukan (Input Data)
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mepersiapkan data spasial dan
atribut

dari

berbagai

sumber.

Subsistem

ini

bertanggungjawab

dalam

mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya kedalam


format yang dapat digunakan dalam SIG.

Data Keluaran (output data)


Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti tabel, grafik,
peta dan lain-lain.

24

Data
Manipulation

Data

SIG

Input

Data
Output

Data
management

Gambar 2.5 Subsistem SIG

Data Manajemen
Subsistem ini mengorganisasikan data spasial maupun atribut kedalam sebuah
basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di upgrade, dan di edit.
Manipulasi Data Analisis Data
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan. Subsistem dalam SIG ini dapat
digambarkan pada gambar.

Sejarah pengembangan
35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu CroMagnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya
sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua
elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis
yang terhubung ke database atribut.

25

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis


diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan
atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta
dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras
komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan
menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di
Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya.
Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian
GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah
data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land
Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah
pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah,
pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala
1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan
analisis.
CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,
pendijitalan/pemindaian

(digitizing/scanning),

mendukung

sistem

koordinat

national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai


arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada
berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson
kemudian disebut "Bapak SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk
penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga
aplikasi

pemetaan

komersil

yang

dikeluarkan

beberapa

vendor

seperti

Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain


seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung
pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya,
dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur
database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi

26

pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad
ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan
distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai
mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar
pada format data dan transfer.
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI
mengundang

UNESCO

dalam

menyusun

"Kebijakan

dan

Program

Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan


ilmu pengetahuan, teknologi dan riset .

Perkembangan SIG Saat Ini


Berbicara perkembangan SIG saat ini kiranya tidak lengkap tanpa menyinggung
perkembangan teknologi informasi (TI). Saat ini teknologi informasi sudah sangat
maju, telah ada internet yang menjembatani komunikasi tanpa batas,
perkembangan webserver, harddisk dalam kapasitas terrabyte dan sebagainya.
Dalam lingkup SIG juga muncul teknologi mapserver seperti ArcIMS buatan ESRI
yang merupakan salah satu raksasa produsen perangkat lunak SIG dari Amerika.
Ketika di dunia TI muncul komunitas opensource, di bidang SIG juga muncul
komunitas serupa. Misalnya komunitas yang bernaung pada Inovagis.org,
MapWindow.org yang membuat activeX untuk pengembangan perangkat lunak
SIG secara gratis. ActiveX tersebut tersedia dalam bahasa pemrograman Visual
Basic maupun C++ sehingga dapat leluasa dikembangkan oleh rekan-rekan yang
telah belajar bahasa tersebut.
SIG juga tidak hanya tersedia untuk platform Windows, tetap telah ada pula yang
mengembangkan SIG untuk Linux yang dikenal opensource, misalnya GRASS
GIS (Geographic Resource Analysis Support System) yang sudah include di
Knoppix GIS, juga tersedia GRASS untuk Solaris, MacOS X, IBM AIK dan masih
banyak lagi. Selain itu masih banyak perangkat lunak SIG yang berlisensi GNU
Public License seperti SAGA (System for Automated Geoscientific Analyses),
DIVA-GIS yang dikhususkan untuk pemetaan dan analisis biodiversity, kemudian
ada MapWindow, Jshape yang berbasis java juga tidak kalah mutakhirnya.

27

Jshape merupakan jalan menggunakan dari Google Map API dan beberapa
aplikasi mobile.
Dari sisi basisdata SIG juga telah sangat maju. Basisdata SIG juga telah
menganut model basisdata yang mutakhir. Perusahaan raksasa dibidang
perangkat lunak basisdata seperti Oracle sendiri juga telah mengembangkan
ekstensi untuk menagani data spasial SIG yang dikenal sebagai Oracle Spatial.
Oracle Spatial ini dijual sebagai pilihan dari Oracle 8i dan saat ini telah mencapai
Oracle 10i. Dengan kemajuan perangkat lunak DBMS (Database Management
System) ini sangat mendukung perkembangan SIG sehingga basisdata SIG tidak
hanya bersifat lokal saja. Selain Oracle juga ada Postgress system yang pada
tahun 1996 berubah menjadi proyek open sourse. Kemudian Postgres sytem
berubah nama menjadi POSTGRESQL yang juga mengembangkan ekstensi
spasial untuk SQL. Sekarang sistem ini terbuka lebar digunakan oleh komunitas
pengembang perangkat lunak open source untuk menerapkan DBMS secara
gratis.

Gambar 6 Tampilan progrm SAGA dan ArcGIS

Di Indonesia sendiri perkembangan SIG cukup bagus. Beberapa instansi


ataupun institusi pemerintah telah membuat terobosan dalam aplikasi SIG.
Tengok saja KPU yang pada waktu Pemilu tahun 2004 yang lalu telah
mengembangkan WebGIS dengan alamat http://webgis.kpu.go.id/. Jadi saat ini
hasil SIG sudah dapat dipergunakan secara luas. Setiap orang yang memiliki

28

koneksi internet dapat mengakses informasi yang tersedia pada layanan


WebGIS tersebut.
Apabila informasi publik dapat terintegrasi ke dalam layanan WebGIS tentu akan
sangat bermanfaat, misalnya mulai dari bidang pariwisata, tata ruang,
transportasi dan sebagainya. Seorang pelancong akan mudah mengetahui
lokasi-lokasi wisata yang hendak dituju, investor dibidang properti dapat memilih
lokasi yang akan dikembangkan untuk permukiman secara tepat. Apalagi akhirakhir ini perkembangan sistem komunikasi seluler juga sangat pesat dan sangat
dimungkinkan integrasi ke ponsel sehingga kemanapun orang pergi dapat
memperoleh informasi geografis ini dengan mudah. Semoga saja dengan
perkembangan ini manfaat SIG akan dikenal dan dirasakan oleh masyarakat
luas.

Gambar 7 Situs KPU - Salalahsatu contoh aplikasi GIS Berbasis Web


Sistem informasi geografis (SIG) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan
untuk

menyelesaikan

permasalahan

geografis.

40

tahun

kemudian

perkembangan GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan

29

permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang


seperti:

analisis penyakit epidemik (demam berdarah)

analisis kejahatan (kerusuhan)

navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek)

analisis bisnis (sistem stock dan distribusi)

urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah)

peneliti: spatial data exploration

utility (listrik, PAM, telpon) inventory and management

pertahanan (military simulation), dll

You might also like