Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
Drs.H.ERFANDRI
NBM: 855823
Kelompok B
Islam
yang
sebenar-benarnya
itulah
maka
Muhammadiyah
secara
Secara kualitas, meskipun jika dibanding dengan beberapa ormas islam yang lain
Muhammadiyah jauh lebih unggul, namun masih jauh dari harapan warga Muhammadiyah
sendiri.
Pertama, secara organisatoris masih rapuh. Masih banyak Cabang dan Ranting yang belum
memiliki kepengurusan yang lengkap, dan belum mampu menjalankan tertib organisasi,
dalam hal adinistrasi, keuangan, maupun kegiatan. Kedua, belum adanya tertib organisasi
menyebabkan kepengurusan Cabang dan Ranting rentan konflik internal, terutama terkait
dengan pengelolaan amal usaha. Ketiga, lemah inisiatif, cenderung pasif dan menunggu
instruksi dari atas. Keempat, kondisi di atas diperparah oleh fakta bahwa SDM pimpinan
Cabang dan Ranting masih banyak didominasi oleh kalangan usia lanjut. Kelima, akibatnya
Cabang dan Ranting Muhammadiyah cenderung monoton dalam mengadakan kegiatan, serta
kurang mampu merespon perkembangan dan tuntutan lokalitas. Keenam, kondisi di atas
akhirnya membuat organisasi di tingkat Cabang dan Ranting memiliki daya saing yang
rendah dibanding organisasi Islam baru yang banyak bermunculan, yang telah banyak
mengambil alih jamaah maupun amal usaha Muhammadiyah.
Kondisi aktual Cabang dan Ranting telah menimbulkan keprihatinan di lingkungan
pimpinan dan warga persyarikatan. Oleh sebab itu pada Muktamar ke 45 tahun 2005 di
Malang Jawa Timur menetapkan revitalisasi Cabang dan Ranting sebagai salah satu prioritas
Program Konsolidasi Organisasi. Komitmen ini dilanjutkan lagi pada Muktamar ke 46 tahun
2010 di Yogyakarta, untuk melakukan pengembangan Cabang dan ranting secara kuantitatif
terbentuknya PCM di 70% jumlah kecamatan, dan terbentuknya PRM di 40% jumlah desa;
dan juga secara kualitatif dengan menghidupkan kepengurusan Cabang dan
Ranting yang
Dalam garis besarnya, tugas LPCR terbagi ke dalam dua kelompok fungsi
pengembangan Cabang dan Ranting, yaitu pengembangan kualitatif dan pengembangan
kuantitatif. Untuk melaksanakan program tersebut ada beberapa langkah strategis yang
dijalankan.
2.
Pembuatan peta cabang dan ranting. Langkah pertama adalah membuat peta Cabang dan
Ranting dalam skala nasional yang berisi: (i) Lokasi geografis: Perkotaan, Pedesaan, atau
Pedalaman? (ii) Problem lingkungan yang dihadapi: Ekonomi, Sosial, Politik, Kristenisasi,
atau Konflik dengan organisasi lain? (iii) Kualitas keorganisasiannya: Aktif, Hidup, atau
Vakum. Sehingga, selain menunjukkan kecamatan dan desa mana yang sudah ada Ranting
Muhammadiyah dan mana yang belum, peta ini juga memuat informasi tingkat aktivisme
Cabang dan Rantingyang aktif akan berwarna hijau, yang sekedar hidup akan berwarna
kuning, dan yang vakum akan berwarna merah. (bekerjasama dengan Fak. Teknik
Informatika UM Surakarta, peta ini sedang dipilotkan di provinsi DIY, hasilnya akan
selesai bulan Juli)
3.
4.
Diversifikasi kegiatan: Peta di atas juga memuat informasi tentang problem lingkungan
yang dihadapi, yang dapat digunakan sebagai petunjuk kegiatan apa yang dibutuhkan. Di
sinilah LPCR bertugas sebagai fasilitator untuk menentukan Majelis dan/atau Lembaga
mana yang harus turun tangan, dan kegiatan apa saja yang baiknya dilakukan.
Diversifikasi kegiatan ini sekaligus akan mendorong Cabang dan Ranting lebih responsif
terhadap kebutuhan lokal, serta mengurangi pola fikir top down.
5.
Melibatkan generasi muda: Peragaman kegiatan dan sikap responsif terhadap kebutuhan
lokal tentu menuntut keberadaan SDM yang terampil dan berdaya juang tinggi. Pada titik
ini Cabang dan Ranting akan didorong untuk lebih melibatkan kader-kader muda dalam
kepengurusan. Selama ini kader-kader muda lebih banyak diarahkan ke Ortom seperti
Pemuda Muhammadiyah atau Nasyiatul Aisyiyah untuk alasan Kaderisasi. Namun tidak
jarang hal tersebut sekedar keengganan kalangan senior untuk memberikan kesempatan
kepada yuniornya, yang sebenarnya juga sudah memiliki banyak kemampuan.
6.
menjadikan program Kuliah Kerja Nyata dan PKL juga mencakup kegiatan pemekaran
dan pembinaan Cabang dan Ranting Muhammadiyah.