You are on page 1of 6

Lebih baik tidak berdoa sama sekali ketimbang melakukan bentuk doa yang mati

yang tidak menjamin datangnya jawaban, yang tidak membawa kemuliaan kepada
Allah, dan tidak menyediakan kebaikan bagi manusia.
Pasal 13 Mukjizat Doa
PErjanjian lama sebenarnya adalah catatan tentang Allah yang mendengar dan
mengabulkan doa. Banyak dari perbuatanNya yang ajaib diadakan karena tergerak
oleh belas kasihan serta terpanggil oleh penderitaan dan kebutuhan, sebagaimana
panggilan akan kuasaNya. Mukjizat-mukjizat yang diadakan sebagai pengabulan
doa mengandung pelajaran dalam hal penggunaan doa.
Kita mempunyai ilustrasi dari pentingnya iman sebagai syarat yang melandasi
bekerjanya kuasa Kristus, atau saluran agar kuasaNya itu mengalir. Ketiadaan iman,
betapapun banyaknya kegiatan doa yang terlihat, menahan bekerjanya kuasa Allah,
melumpuhkan lengan Kristus, dan mengubah semua tanda kehidupan menjadi mati.
Ketidakpercayaan ialah satu-satunya hal yang dengan serius mencegah Allah Yang
Mahakuasa untuk mengadakan mukjizat yang luar biasa. Doa kepada Kristus
haruslah selalu dilandasi, didukung dan mengandung iman.
Doa yang terkabul terkadang merupakan kekuatan yang paling meyakinkan dan
menciptakan iman. Hukum alam tidak merintangi Allah Yang Mahakuasa bila Dia
dimintai tolong oleh umatNya yang berdoa.
Di seluruh masa Perjanjian Lama kita menyaksikan adanya mukjizat-mukjizat doa
ini. Para hamba Allah yang berdoa sama sekali tidak meragukan bahwa doa akan
mengerjakan hasil yang ajaib dan mendatangkan hal yang adikodrati ke dalam
semua urusan di bumi. Mukjizat dan doa bergandengan tangan. Keduanya
bersahabat. Yang satu merupakan penyebab dan yang lain merupakan akibat.
Mukjizat merupakan bukti bahwa Allah mendengar dan mengabulkan doa. Mukjizat
adalah alat peraga ilahi yang menunjukkan bahwa Allah, yang ada di sorga,
mencampuri urusan di bumi.
Allah dapat mengubah sarana yang telah menjadi alat maut kepada musuhNya
menjadi alat memberi kehidupan kepada hambaNya. Semua kekuatan alam ada di
bawah kekuasaan Allah. Dia tidak menciptakan dunia, menaruhnya di bawah hukum
dan kemudian menarik diri agar dunia mengerjakan nasibnya sendiri, tanpa
mempedulikan kesejahteraan para makhlukNya yang berakal. Hukum alam juga
adalah hukum Allah, yang digunakanNya untuk memerintah dan mengatur segala
sesuatu di alam. Alam hanyalah merupakan hamba Allah. Allah menguasai alam.
Pada saat itu akan terlihat berapa jumlah doa yang telah dipanjatkan di dunia ini.
Kini sedikit saja yang terlihat mengenai buah-buah doa. Dia selalu mohon kepada
Allah hal yang dibutuhkan, dan jawaban yang datang kepadanya tepat seperti
catatan pada masa para rasul. Dia berdoa untuk setiap hal dan percaya secara
mutlak kepada Allah untuk memenuhi segala kebutuhannya. Patut dicatat bahwa

dia dan para yatim piatu tak pernah kekuarangan suatu apapun. Allah dapat dengan
mudah mengadakan mukjizat melalui doa. Orang yang mengadakan mukjizat
melalui doa akan pertama-tama mengadakan mukjizat utama atas dirinya sendiri.
Pasal 14 Keajaiban Allah Melalui Doa
Suatu pertarungan dahsyat terjadi di dunia ini antara Allah dan iblis, antara
kebiakan dan kejahatan, dan antara sorga dan neraka. Doa ialah kekuatan yang
ampuh untuk menaklukan iblis, memerintah atas dosa dan mengalahkan neraka.
Hanya para pemimpin yang berdoa sajalah yang dapat diandalkan dalam
pertarungan yang menyeramkan ini. Orang-orang yang berdoa sajalah yang
ditempatkan di garis depan. Doa-doa ini adalah suatu tenaga yang ampuh untuk
mengalahkan dunia, daging dan iblis.
Karakter dan kekuatan dari gerakan-gerakan Allah terletak dalam doa. Kemenangan
pasti datang pada akhir doa. Keajaiban dari kuasa Allah harus tetap dihidupkan,
diwujudkan dan dihadirkan, dan diulangi hanya dalam doa.
Allah masih hidup, dan mukjizat masih hidup selagi Allah hidup dan bertindak,
karena mukjizat adalah cara Allah bertindak. Doa dikerdilkan, dilayukan dan
dibekukan bila iman kepada Allah digoncangkan oleh kebimbangan terhadap
kesanggupanNya atau melalui pengerutan yang disebabkan oleh ketakutan. Bila
iman memandang Allah dari jarak yang jauh, maka doa tak dapat mengadakan
mukjizat dan mendatangkan keajaiban dari pembebasan. Tetapi bila iman dapat
melihat Allah dari jarak terdekat, maka doa membuat sejarah keajaiban.
Pikirkanlah tentang Allah. Manfaatkanlah Dia, sampai Dia menjadi besar dan
memenuhi cakrawala iman. Pada saat itulah doa akan memasuki warisan
keajaibannya yang luar biasa. Keajaiban doa terlihat bila kita ingat bahwa maksudmaksud Allah diubahkan oleh doa, pembalasan Allah dicegah oleh doa, dan
hukuman Allah dibatalkan oleh doa. Seluruh urusan Allah dengan manusia itu
dipengaruhi oleh doa. Kekuatan doa haruslah semakin banyak digunakan. Semua
peristiwa kehidupan harus tunduk kepada kekuatan doa.
Doa adalah bentuk pembicaraan paling sederhana yang bibir bayipun dapat
mencoba; Doa adalah nada paling indah yang mencapai takhta kemuliaan Allah.
Doa itu memohon sesuatu kepada Allah yaitu sesuatu yang telah dijanjikanNya. Doa
membawa kepada kita berkat-berkat yang kita butuhkan, yang hanya Allah dapat
memberikannya, dan yang hanya doa dapat menyampaikannya kepada kita. Doa itu
pergi menghadap Allah untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan
diinginkan. Doa itu hanyalah memohon kepada Allah untuk melakukan hal yang
telah dijanjikanNya kepada kita bahwa Dia akan melakukannya jika kita memohon
kepadaNya.

Pengabulan doa adalah bagian dari doa yaitu bagian Allah dari doa itu. Tindakan
Allah untuk melakukan hal yang diminta merupakan bagian doa, seperti meminta
hal itu juga adalah bagian dari doa. Meminta adalah bagian dari manusia. Member
adalah bagian dari Allah. Doa itu tugas kita. Pengabulannya adalah tugas Allah.
Manusia membuat permohonannya, dan Allah membuat jawabannya.
Daya jangkau doa terletak pada kesanggupan manusia untuk memohon hal-hal
yang besar dan kesanggupan Allah untuk memberikan hal-hal yang besar itu.
Syarat Allah satu-satunya dan keterbatasan doa terdapat dalam sifat dari orang
yang berdoa. Ukuran iman kita dan doa adalah ukuran dari pemberianNya. Jadilah
kepadamu menurut imanmu (Matius 9:29), demikianlah pula dalam doa, Jadilah
kepadamu menurut ukuran permintaanmu. Allah mengukur jawaban menurut
doanya. Dia dibatasi oleh hukum doa dalam ukuran dari pengabulan doa yang
diberikanNya. Seperti ukuran doanya, demikian juga pengabulannya.
Jika orang yang berdoa mempunyai sifat khas yang menjamin doa, maka daya
jangkaunya tidak terbatas. Orang yang berdoa dapat berdoa untuk apapun dan
untuk segala sesuatu, dan Allah akan memberikan apapun dan segala sesuatu. Jadi
semua hal dilakukan dengan doa yang perkasa, karena doa yang perkasa adalah
buah dan ilham dari iman yang perkasa.
Jika kita mempercayai Firman Allah, maka kita harus percaya bahwa doa
mempengaruhi Allah secara ampuh; bahwa doa berhasil dengan ampuh. Ada
keajaiban dalam doa karena ada keajaiban dalam Allah. Doa tidak mempunyai
pengaruh seperti jimat. Doa bukanlah suatu jimat, doa tidak mempunyai kekuatan
magis. Doa semata-mata memberitahukan permohonan kita kepada Allah untuk
mendapatkan hal-hal yang sesuai dengan kehendakNya dalam nama Kristus. Itu
hanyalah menyerahkan permohonan kita kepada Bapa, yang tahu segala sesuatu,
yang mengendalikan segala sesuatu, dan yang dapat melakukan segala sesuatu.
Doa adalah kepercayaan yang tak terbatas kepada hikmat Allah. Doa adalah suara
kebutuhan yang berseru kepada Dia yang tiada kunjung habis sumber dayanya. Doa
adalah ketidakberdayaan yang beristirahat dengan keyakinan seorang anak kecil
pada perkataan dari Bapanya yang di sorga. Doa hanyalah ungkapan kata-kata dari
hati yang penuh keyakinan pada hikmat, kuasa, dan kekayaan yang tak terhingga
dari Allah yang Mahakuasa, yang telah memberikan apapun yang kita butuhkan,
yang kita minta dalam doa.
Tetapi berkat-berkat ajaib ini takkan diberikan kepada orang banyak dengan kuasa
yang mutlak, atau diberikan tanpa syarat. Umat Allah harus berbuat sesuatu
sebelum memperoleh hasil yang gemilang itu, puasa dan doa harus memainkan
peranan penting sebagai syarat untuk menerima berkat-berkat yang besar itu. Doa
menjangkau sejauh hadirat Allah dapat pergi. Doa menjangkau ke mana-mana
karena Allah ada di mana-mana.

Doa yang berhasil memuliakan Allah merupakan syarat bagi para pekerja yang
bermutu dan cukup jumlahnya untuk maju terus dalam pekerjaan Allah di dunia.
Pemberian Roh Kudus kepada anak-anak Tuhan dilandasi permintaan dari mereka.
Kehendak Allah di bumi hanya dapat diperoleh dengan doa. Makanan sehari-hari
diperoleh dan dikuduskan dengan doa. Penghormatan, pengampunan dosa,
pembebasan dari si jahat, dan keselamatan dari godaan terletak di tangan doa.
Landasan pertama yang diletakkan Kristus sebagai dasar dari ajaran
kepercayaanNya dalam Khotbah di Bukit berbunyi sebagai berikut : Berbahagialah
orang yang miskin dalam roh sebab merekalah yang memiliki kerajaan
sorga(Matius 5:3). Karena doa bersumber pada kesadaran mendalam tentang
kebutuhan, dan doa itu adalah ungkapan dari roh yang sangat miskin, maka jelaslah
bahwa menjadi miskin dalam roh adalah tempat seseorang dapat berdoa dan
selalu melakukan doa. Doa adalah kekuatan terhebat di dunia.
Allah menyerahkan diriNya ke dalam tangan orang-orang yang sungguh-sungguh
berdoa. Besarlah keajaiban doa karena besarlah Allah yang mendengar dan
mengabulkan doa. Besarlah semua keajaiban ini karena besarlah janji-janji yang
dibuat oleh Allah yang besar untuk para pendoa. Doa yang lebih banyak dan lebih
baik harus dilakukan jika gereja ingin sanggup menjalankan tugas yang sulit dan
bertanggung jawab yang diberikannya kepadanya oleh Tuhan dan Gurunya.
Kekalahan menanti suatu gereja yang tidak berdoa. Keberhasilan pasti mengiringi
suatu gereja yang banyak berdoa. Unsur adikodrati dalam gereja hanya datang
melalui doa dan unsure ini mutlak diperlukan jika gereja tak mau gagal. Dia juga
mempunyai saksi di zaman modern. Doa menurunkan kuasa Roh Kudus ke atas
manusia masa kini sebagai jawaban terhadap doa yang tekun dan bersinambung.
Keajaiban doa belum terhenti.
Pasal 15 Doa dan Pemeliharaan Allah
Doa dan pemeliharaan Allah sangat erat kaitannya. Doa melibatkan adanya
pemeliharaan, sedangkan pemeliharaan adalah akibat dari doa dan tergolong pada
doa. Doa, pemeliharaan dan ROh Kudus membentuk suatu hubungan tritunggal,
saling bekerja sama, dan ada dalam keselarasan sempurna satu sama lain. Doa itu
tidak lain daripada permohonan manusia kepada Allah melalui Roh Kudus untuk
turut campur demi kepentingan orang yang berdoa. Pemeliharaan ialah
pengawasan ilahi atas bumi dan segala urusannya. Pemeliharaan ilahi adalah Allah
Yang Mahakuasa memerintah dunia demi kepentingannya yang terbaik dan
mengatur segala sesuatu demi kebaikan umat manusia.
Allah ada dimana-mana, memperhatikan, mengawasi, menjaga, memerintah segala
sesuatu untuk kepentingan terbesar dari manusia, dan memajukan rencanarencanaNya serta melaksanakan maksud-maksudNya dalam ciptaan dan
penebusan. Tangan Allah berperan dalam segala sesuatu. Tidak ada apapun yang di
luar jangkauanNya atau tak diperhatikanNya. Ini bukanlah untuk mengesankan
bahwa Allah mengatur segala sesuatu yang terjadi. Manusia masih tetap menjadi

pribadi yang bebas. Tiada yang terjadi secara kebetulan di bawah pengawasan dari
Allah yang mahabijak dan sempurna adilnya. Tiada yang berlangsung secara
kebetulan dalam pemerintahan moral dan alamiah dari Allah. Tiada yang terjadi
tanpa sepengetahuan Allah !
PengamatanNya yang sempurna menyelidiki baik kegiatan maupun istirahat kita;
Kehidupan umum dan pribadi kita, Semua rahasia dalam hati kita.
Allah tak dapat disingkirkan dari dunia. Ajaran doa membawa Dia langsung masuk
ke dalam dunia dan menggerakan Dia untuk turut campur dengan semua urusan
dunia ini. Tiada apapun terjadi di dunia tanpa persetujuan Allah, namun bukan
dalam pengertian bahwa Dia merestui setiap hal atau bertanggung jawab bagi
semua hal yang terjadi. Allah bukanlah pencipta dari dosa.
Tiada apapun yang dapat menyentuh orang-orang yang takut akan Tuhan, kecuali
dengan izin dari malaikat Tuhan. Dukacita, penderitaan, kekurangan, kesukaran
atau bahkan maut sekalipun tak dapat memasuki perkemahan ilahi tanpa
persetujuan Allah Yang Mahakuasa. Hal-hal yang jahat, tidak menyenangkan dan
menyakitkan ini mungkin datang dengan izin ilahi, tetapi Allah ada di tempat itu,
tanganNya ada dalam semua hal tersebut, dan Dia mengusahakan agar semua itu
terjalin dalam rencanaNya. Tiada hal yang terlampau kecil dalam pandangan Allah,
tiada hal yang terlalu remeh untuk diperhatikanNya dan diurusNya.
Orang yang mempercayai Allah sang pemelihara dipersiapkan untuk melihat
tanganNya di dalam segala sesuatu yang datang menemuinya dan dapat berdoa
mengenai segala hal. Orang kudus yang mempercayai Allah sang pemelihara dan
yang membawa segala sesuatu kepada Allah dalam doa bukannya dapat
menjelaskan tentang rahasia dari pemeliharaan ilahi, tetapi para pendoa ini
mengenal Allah dalam setiap hal, melihat Dia dalam semua hal yang dialaminya.
Para pendoa yang kudus tidak berusaha untuk menafsirkan perlakuan Allah
terhadap mereka ataupun menjelaskan tentang pemeliharaan Allah, tetapi mereka
telah belajar untuk mempercayai Allah baik dalam gelap maupun dalam terang,
untuk mempercayai Allah ketika kekuatiran datang bagaikan banjir dan badai
dukacita melanda. Tak seorangpun kecuali para pendoa yang dapat melihat tangan
Allah di dalam pemeliharaan hidup. Inilah mereka yang tidak menyingkirkan Allah
dari urusan duniawi yang percaya bahwa Allah turut campur dalam urusan duniawi
bagi kepentingan mereka.
Doa memberlakukan pemeliharaan Allah. Doa menggerakkan Allah untuk
mengawasi dan mengatur peristiwa-peristiwa di bumi untuk kebaikan manusia. Doa
membuka jalan pada saat jalan itu tertutup atau terhambat. Pemeliharaan
berurusan terutama dengan berkat-berkat jasmani. Dalam kawasan inilah
pemeliharaan Allah sangat jelas terlihat. Ini berurusan dengan sandang, pangan
dan kesulitan bisnis, dengan ikut campur dan meluputkan dari bahaya, dan dengan
pertolongan dalam keadaan darurat pada waktu yang tepat dan kritis.

Pasal 16 Perbekalan Ilahi dan Doa


Dua jenis pemeliharan terlihat dalam cara Allah menangani manusia yaitu
pemeliharaan langsung dan pemeliharaan dengan izin. Allah mengatur beberapa
hal dan lainnya Dia mengizinkan. Tetapi bila Dia mengizinkan suatu masa
penderitaan memasuki kehidupan orang kudusNya, walaupun itu mungkin berasal
dari pikiran yang jahat dan merupakan tindakan dari seorang berdosa, namun
sebelum itu menimpa orang kudusNya dan menyentuhnya, itu merupakan
pemeliharaan Allah kepada orang kudus itu.
Kiranya ada banyak orang sejenis Ayub yang, walaupun penderitaan dan
kemelaratannya sangat parah, namun mereka menyaksikan tangan Allah dalam
pemeliharaan dan secara terbuka mengakui Allah di dalamnya. Pada akhir
penderitaannya, Ayub menerima kembali lebih banyak, ketimbang yang telah
diambil dari dirinya. Dia muncul dari bawah timbunan kesukaran yang berat ini
dengan kemenangan dan sampai hari ini menjadi tokoh dan teladan dari kesabaran
yang besar dan iman yang kuat dalam pemeliharaan Allah. Pemeliharaan Allah
berjalan mendahului para orang kudusNya, membuka jalan, menyingkirkan
kesulitan, memecahkan persoalan dan mendatangkan pembebasan ketika tiada
harapan untuk meloloskan diri.
Setiap jalan keluar tertutup. Tampaknya tiada harapan. Putus asa hampir
merajalela. Tetapi ada sebuah jalan terbuka yang selalu diabaikan manusia, yaitu
jalan ke atas. Allah telah membuka jalan, dan hal yang tampaknya merupakan
keadaan darurat yang mustahil secara luar biasa diubahkan menjadi pembebasan
yang ajaib. Para tokoh doa ini mempunyai iman yang mutlak kepada Allah sumber
dari pemeliharaan khusus, yang dengan senang, segera dan siap menanggapi
seruan mereka minta tolong pada saat kebutuhan dan pada masa kesukaran. Yang
dinamakan hukum alam sama sekali tidak memusingkan mereka. Allah berada di
atas alam, mengendalikan alam, sedangkan alam itu hanyalah hamba dari Allah
Yang Mahakuasa. Hukum alam hanyalah merupakan hukumNya sendiri, karena alam
hanyalah hasil karya tangan ilahi. Hukum alam dapat saja ditangguhkan dan tiada
keburukan yang akan menjadi akibatnya.

You might also like