Professional Documents
Culture Documents
Kimia Analisis Farmasi II Penetapan Kadar Paracetamol
Kimia Analisis Farmasi II Penetapan Kadar Paracetamol
c
c c
c
c
!"!!##$!%#$!%!&!
!'%!%&$! !()!))#$!%#$!%!&!
!'%!*%#*
)&!!$!)!))!%!
c$#!%&%%!$%!+
0+, -!%
$!%$!%&!*.#/%#*!%!*$
$! ))!$#!0$)()!*+ $!%!#
)!$%/%#%$!)-% #!#!)% )!" ! )#!$!#
!$)$!##!!$12!!,340 +
c -!%
!!.$! * #*5 ! 5$$!#*+
!"!$.,+0)6-
! .,37
17
c!.,8)6,99,8)61097
5!*
,5*!%!*%!&%!!!%
$!%!$!%%&%#$!!#!
!:!!1-*!0998 +
0+0!'%!*%#*
c!$%!%#*
!'%!*%#**)%%)$&() !!"##$ !+
!(2!#)%$!$!#%1|/!*(//$#! +!$#!
$$!#!%&!'%!*%#*!!&!)!$$!!&!$!&
12!!,340 +
$%!.
,40
!%!.0,8)6%
! .,93;,,9
!!.$! * *##*$#))5 !
c!.#$5*%%&%+
c
!6 !# -!% $!%!&! !$%!*%#*
%13
$!%
$!%
%#!)%
%$
c%%&%
!
9 )
)
, )
89 )
3 )
,+ )
8 )
/
/
/
9 )
,9 )
/
/
/
/
/
/
/
)
!
*
$
($!
<
c
)&
$!% $!%!&! !$%!*%#
3
99
8
80
8
,4
,
8
,
8
0
9
0
3
,9
80
9
9
9
,
9
c!!).
$!
! )
,99.,
.,.,9
39.,9
49.09
4.,9.
$!!
%*!$.%!.!
c%%&%.!*%
c%%&%.$!%
$!
$!%
c%%&%.!*%
!*%
!*%./ %
<
c
c%%&%.!%
c%%&%.$%*!$.$$!
c%%&%.!*%.$#%#%
39.,9
8.8.0
0.,4.,9
39.,9
9.891 *9,
%6
0+c#!%&%%!$%!
c%%)&#$#$1$)c *$))$$!
1
!#$*$-%%*%%)&#$#)
%%)&!$+! !!)%%)&%%()&$!(
!$%%#%%)&#$#$1
&$!(* !#
#$$!)##! )())%!*!#!)-#!
#!#$1"%*0993 +
$!)!#!#!)! ) !)!$!#")&$!
!()(#$#$$!#!)! )! !*&$!
)!
#
$#!!#$*$!(2/$!(2
()$#&*&1,99& +&#!%!*! )
"#$%%)&2!)"#!)!#!
2+ !)*)*&"!)#!$ 2*+
$#!"$#!%&%%!$%! !$!$$
!!%)!$=/=$!)()!#%##+$
!!%)!())## $%#$%!*$$!$"
#())$#+$!!%)!() $%#$%!*
%##!$ !#&%!$!$&%$&%!$!$1*!!
,338 + !$#$#!%!$%!)-!))#!)
#"))!% )#$##!!+#!!##!)#
!*0%!1,39/899 #)$!)#!)#!*
$#1899/499 $!)#!!$!-&%!$!$)# $
! !!))1!$%#099 +
#!!()!#* $%#$$0 $%#$+<
$%#$#!!*$)!*$!(2/!) $%#$
2*009$!)$!(2 *!"$:2!!$
$%#$!!*$#1%%! +>##$!
#!! $%#$()#!(!!$#!-% ($) ! !+!
*-%%*#!(!!$(.
+!)) !!!?@-
*($!#
@*($!#%1%!-/,
-*1%!!/,
*#")"1- +
+!))c0c $+
0+8!%!
!%! *!$#!$!"*!!1"*()
!* :$1 +c%%)()#!%!* )!)
%%)$#!-#$!(2$#!+!%!#(!)
)!)!% !#!)%#!$$0$0%!"!$
")#! *()!-$!$0$!!%#! *%%)&() $
!"+c!#!!)"!$"*()$$!#2!%
$(!#(#!$$()! * #!)) +
%%)$#*)!$#%$&%!&$! ) !.
6
?//////
$6$
?!$#%$&%!&
?c%$!$c%#%!#!
?! )) -c%#%!#!
$?c%$!$
$?! ))
-#$#!)$ !.
$
?''/////
$
?c%$!$%#%!$#!
?! )) -
A$?c%$!$
A$?! )) -
!!*!)%!$$!#! #-#-#()!*
!)!)(!)!$#%$&%!&+!)*$! #-()
#!%!*!)!$#%$!!%()$$!#%#%!+c%#%$$-#
!#!%!*!)%$$! -()!*%!$+ !!"
!)!%$!)*$( *2!*!*$!%#%!
-#$! )$! ) -/#-()!#$*#%%)1
&&!(
0998 +
!$*$!(2()!*!*(!)#$ ! !
!)!$&()*##+!$#% )!)
!$#%!$!!%$!$+ !$)
!"*$#!()$$ !0$(0$!$#%$!$
*#!*# !(()$%%+<))!!*)$#!
$*#$#!#$$#!$$+
<!)"!$!#!$!"*!-0%!0$()!"
$#!) !#!) !(#! !$*!&()-#
!$+ !$)!!$0$$!!)#!$$1
!)!-$!0$
c
! "
! "
!
?9,
?,99B
#! )#$!%1%$!$2,)6
#! )#$!% %$!$(9)6,9
B599)6,9B5,899)6,9B50499)6,9B599)6,9B!)!$!
9)6,9B?B)6+!*)),!)B)
#$!%+0%! () *.
=,+
,?=0+
0
,+B)6?+,)6
B)?,)6+
?99
?B
!)-()$#!%!*.
!
<*
c%$!$()
#$!%
1B)6
()##!
#$!%
1B
,
0
9
9
,89
,89
8
049
049
9
9
<*()
%%1)
9
99
,899
0499
99
#! )&!1%$!$2,9B)6B
#! )&! %$!$(9)6,9B5
,99)6,9B5099)6,9B5899)6,9B5499)6,9B$!!)!$!9
)6,9B?B)6+!*))",!)B)
&!0%! () *$! ) !.
=,+,?=0+0
,+B)6?+,)6
?999
?B
!)-()$#!%!*.
!
<*&!() c%$!$()
##! 1B)6
&!1B
,
0
,9
,9
09
09
8
89
89
49
49
<*()
%%1)
9
,99
099
899
499
!-!$!*0%!!$%!%& $!%c&!()##!
! $!$.
!
$!%
c&!
!'%!%#*
1B
1B
1B
,
,99
0
9
,9
,99
,89
09
,99
8
049
89
,99
9
49
,99
[
#
! "!%#! %!$!$ =
)$! )09 !+ )$!$$!"*
$! !$!!)! *),99)#-!%$!
099+ *! *),99&$!)!%-%$!,9!
!-!!)&$!)!$#+)!#!()!)#%%$$
9#! **$ ),9&$! )"+
! #!
! ( !%!') ))!$*))*$+c! )
$!"*$! !()$!!)9)#-!%,)&!$!
,9+ *!%*)) $)%"%)$!!+
!!*!$! ,$! +
*9!$!'%!%#*1%$!$,)6 +c!
*!%*)) $)%"%)$!!$)+
#)+
!*).
! !%!').
#!,.004)
#!0.009)
#!.00309)
c) !.9#-!%
9)&!
!$! ()!))9)#$!%
c)#$!%.' !$! ?9)
$$$! $#!,?9,,3)+
p
m
p
p
!
"
#
#
"
$
% & p
p
Maret 14, 2009 Disimpan dalam Uncategorized
BAB.1 I
PENDAHULUAN
Dalam kimia, gugus fungsi sulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2, sebuah
gugus sulfonat yang berikatan dengan amina. Senyawa sulfonamida adalah
senyawa yang mengandung gugus tersebut.
Beberapa sulfonamida dimungkinkan diturunkan dari asam sulfonat dengan
menggantikan gugus hidroksil dengan gugus amina.
Dalam kedokteran, istilah sulfonamida kadang-kadang dijadikan sinonim
untuk obat sulfa, yang merupakan turunan sulfanilamida.
Struktur senyawaan sulfonamide
BAB II
PEMBAHASAN
Sulfonamida adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara
sistemik untuk pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia
Sulfonamida merupakan kelompok obat penting pada penanganan infeksi
saluran kemih (ISK). Demi pengertian yang baik, pertama tama akan
dibicarakan sepintas lalu beberapa aspek dari aspek dari ISK
Infeksi saluran kemih (ISK) hampir selalu diakibatkan oleh bakteri aerob dari
flora usus. Penyebab infeksi bagian bawah atau cystitis ( radang kandung)
adalah pertama kuman gram negative. Pada umumnya, seseorang dianggap
menderita ISK bila terdapat lebih dari 100.000 kuman dalam 1 ml urine.
Antara usia lebih kurang 15 dan 60 tahun jauh lebih banyak wanita daripada
pria menderita ISK bagian bawah, dengan perbandingan Ca dua kali sekitar
pubertas dan lebih dari 10 kali pada usia60 tahun . hal ini dapat dijelaskan
bahwa fakta bahwa sumber infeksi kebanyakan adalah flora usus. Pada
wanita, uretranya hanya pendek (2 -3 cm), sehingga kamdung kemih
mudah dicapai oleh kuman kuman dari dubur melalui perineum,
khususnya pada basil basil E.coli. pada pria disamping uretranya lebih
panjang (15-18 cm), cairan prostatnya juga memiliki sifat sifat bakterisid
sehingga menjadi pelindung terhadap infeksi oleh kuman kuman patogen
1.Kemoterapeutikum:Sulfadiazin,Sulfathiazol
2.Antidiabetikum:Nadisa,Restinon,dll
3.Desibfektan saluran air kencing:Thidiour
4.Diuretikum:Diamox
1. Bersifat ampoter, karena itu sukar dpindahka dengan acara pengocokan
yang digunakan dalam analisa organic
2. Mudah larut dalam aseton, kecuali Sulfasuksidin, Ftalazol dan Elkosin
C.Kelarutan
1. Umumnya tidak melarut dalam air, tapi adakalanya akan larut dalam air
anas.Elkosin biasanya larut dalam air panas dan dingin.
2. Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter,
3. Larut baik dalam aseton
4. Sulfa sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas akan
mudah larut dalam HCl encer. Irgamid dan Irgafon tidak lariut dalam HCl
encer.
5. Sulfa sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam HCl,
misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam HCl, akan tetapi
larut dalam NaOH
6. Sulfa dengan gugusan SO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak dengan
asam kuat HCl atau HNO3.
a.cara kelarutan
1)Larutdalamair
a)Garamgaramnatriumnya
b)Sulfonamidum
c) Sulfonamida = larut sebagian air
2)Diasamkan dengan asam cuka3%
a)Larut:Sulfanilamid,Sulfacetamid,Soluseptazin
b)Tidak larut:Sulfadiazin,Sulfamorazin,Sulfametazin,Sulfatiazol,Sulfapyridin
Irgafen,Irgamid.
c) Larut dalam alkohol96%,Sulfacetamid, Irgamid, Igafen, Sulfathiazol Na
d) Tidak larut dalam alkohol96% Sulfadiazin Na, Sulfamerazin Na,
Sulfametazin,Na,SulfapyridinNa,dan,SulfathiazolNa.
e) Larut dalam asam cuka7% Sulfanalamid, Sulfacetamid, Soluseptazin
f) Tidak larut dalam air larut dalam air panas : sulfanalamid, sulfasetamid
g)Tidak larut dalam NaOH 10% Irgafen, Septiazin, Radilon, Sulfaguanidin
3.Butanol:HCl(15)=10:1
Yang dilihat adalah nilai RF nya yang dihitung daru ratio antara naiknya
lapisan dengan naiknya pelarut pengelusi.
Albuoid
: Hijau (hijau tua) Sulfaddiazin : Merah rosa
Elkosin
: Coklat Sulfaguanidin : kuning
Cantrisin : Merah coklat Sulfamerazin : Merah rosa
Irgafen
: Hijau Sulfametazin : merah rosa
Lucosil
: Coklat merah Sulfanalamid : biru
Sulfapyridin : coklat Sulfasuksidin : kuning lemah
Sulfa thiazol : kuning jingga Thalazol : tak berwarna
11). Peraksi Roux
pereaksi : Na Nitroprusida 10 Aquadest 100 NaoH 2 cc KmnO4 5 cc
Cara melakukan reaksi Zat padat disimpan diatas plat tetes lalu + 1 tts
perekasi lalu diaduk dengan batang penguluk. Dilihat perubahan warna yang
terjadi.
Albuoid
: Coklat hijau hijau Sulfapyridin : ungu
Elkosin
: ungu coklat-ungu Sulfasuksidin : hijau kuning
Sulfadiazin
: ungu-hijau biru sulfathiazol : hijau kining
Sulfaquanidin : ungu- coklat Sulfatiooreum: merah biru
Sulfamezatinus : ungu hijau tua Irgafen : hijau kuning
Lucosil
: hijau kuning hiaju Thazalol : (-0)
12). Reaksi dengan KBrO3
Tablet harus diisolasi dahulu
Caranya :Dalam tabung reaksi kecil 10 mg zat + 1 cc H2SO4 + 1 tts KBr
jenuh. Amati perubahan yang terjadi
As. Sulfanilat : ungu coklat Sulfanalamid :ungu,merah lama lama keruh
Gratisin : coklat Sulfasuksidin : ungu coklat
Marfanil : keruh putih kuning Thiadicur : kuning coklat
Nadisan : coklat-ungu coklat
Ftalazol : tidak berwarna
Sulfadiazin : kuning jingga coklat merah
13). Pirolisa Semua sulfida bila dipanaskan diatas titik leburnya akan terurai
dan timbul warna dari residu :
Sulfadiazin : merah
Sulfaguanidin : ungu
Sulfanalamid : violet
Sulfatiazol : coklat merah
Atau akan membebaskan H2S
Elkosin Na Sulfamezatin
Septazin Na Sulfamerazin
Soluseptazain NaSulfathiazol
Sulfamerazain Na Su;fadiazin
Ultraseptyl Sulfamezatin
Sulfatiazol Na-Irgamid
Perhatian : yang melepaskan H2S adalah garamnya !
Atau melepaskan NH3 : melepaskan gas SO2 :
Sulfaguanidin Lucosil
Sulfanalmid ulfapyridin
Sulfathiazol
14). Sublimasi Untuk beberapa sulfa yakni : Sulfadiazin, Sulfamerazin,
Sulfamezatin, Thalazol, Elkosin.
15). Reaksi Kristal
- Aseton air
- Alkohol air
- Dragendorf
- Bouchardat
- Eder
- Asam pikrat 1 % dalam air
- Asam pikrolon
- Mayer
- Cu kompleks
- P-DAB-HCl
- Asam sikikowolframat
- AuBr3
- PtCl
2. Sulfamerazin
a. Berupa bubuk tak berwarna dan kuning muda, hampir tidak berasa, T.L
234 o
b. Dengan pereaksi p-DAB-HCl : merah jingga
c. Dengan pereaksi ROUX : ungu ungu biru biru, hijau hijau bagus
dalam 15 menit
d. Dengan CuSO4 : coklat abu abu
e. Dengan Indophenol : rosa
f. Dengan Vanilin : merah stabil
g. Sublimat : 159 160 0 C
h. Memberi reaksi Raybin : (+)
i. Dengan reaksi Kristal
q. Berupa bubuk putih, kuning muda, tak berasa, TL = 193 198 0 C
r. Dalam air larut : 150 mg/100 cc
s. Dengan peraksi ROUX : ungu merah ungu coklat, hijau tua kotor
t. Dengan p-DAB-HCl : kuning jingga
u. Dengan vanillin : merah jingga
v. Dengan KBrO3 : ungu lemah-coklat kuning
w. Dengan Indophenol : merah
x. Dengan CuSO4 : jingga coklat
y. Dengan pyrolisa : coklat keluar H2S
z. Reaksi kristal
Sublimas, aseton air, dragendorf, p-DAB-Cl, bouchardat, Fe-kompleks.
^
aa. Berupa bubuk tabur, berwarna putih, TL + 163 0 C
bb. Larut dalam air
cc. Dengan Roux : hijau coklat, hijau ungu, hijau kotor
dd. Dengan p-DAB-HCl : kuning jingga
ee. Dengan korek api : (+)
ff. Dengan vanilin : kuning hijau
gg. KBrO3 : ungu merah coklat
hh. Dengan Indophenol : endapan biru langit
ii. Dengan CuSO4 : biru
gg. Pyrolisa : biru violet (gas NH3) bila + H2SO4 p + air : biru tinta
kk. Diazotasi : (+)
ll. Dengan amil alkohol : rosa
jj. Bila di(+) Hac : Flour; ungu biru
nn. Reaksi Kristal
Sublimasi, aseton air, Fe-kompleks, asam pikrat, asam pikrolon,
Berupa bubuk putih tak berasa dengan TL = 185 0 C
oo. Larut dalam air (13 mg/100 cc), tak larut dalam NaOH, sedikit larut
dalam aseton dan alkohol dan larut dalam asam mineral
pp. Dengan pereaksi p-DAB-HCl : jingga
qq. Dengan Roux : kuning, hijau-hijau
rr. Dengan CuSO4 : Alkalis : biru tua
Netral : negatif
- Dengan indofenol ; kuning coklat (basa)
- Pyrolisa : NH3 dan ungu
- KBrO3 : ungu coklat tua
- Penambahan NaOH dipanaskan NH3 keluar
- zat + 3 tts HCl + 1 ml air + 2 tts NaNO2 0,1 % spritus : merah ungu
ditarik dengan CHCl3 : hijau kuning
DAFTAR PUSTAKA