You are on page 1of 30

ROKOK

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga


120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada
salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup
lewat mulut pada ujung lainnya
Rokok

biasanya

dijual

dalam bungkusan berbentuk

kotak

atau

kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.


Sejak

beberapa

tahun

terakhir,

bungkusan-bungkusan

tersebut

juga

umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan


bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker
paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya
tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau
roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika,
sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok
dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok
mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa
Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke
Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Telah

banyak

riset

yang

membuktikan

bahwa

rokok

sangat

menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe


kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek
buruk bagi kelahiran, dan emfisema.

Jenis rokok

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas


bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
A. Jenis rokok juga dilihat dari kadar nikotin dan tar nya
Rokok dari daun nipah
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit jagung.
Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok daun nipah
B. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan

aroma tertentu.
Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan

efek rasa dan aroma tertentu.


Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

C. Rokok berdasarkan proses pembuatannya.


Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya
dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan

dan atau alat bantu sederhana.


Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan
ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin
pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat

rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu


sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat
rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok
sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok
batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin
pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa
rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum
ditemukan

mesin

yang

mampu

menghasilkan

SKT

karena

terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung


SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok
sama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses
pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang
Garam International, Djarum Super dan lain-lain.
Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang
menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini
jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star
Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.
D. Rokok berdasarkan penggunaan filter.
Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat

gabus.
Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak

terdapat gabus.
E. Dilihat dari komposisinya:
Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan
diikat dengan benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi
daripada rokok buatan pabrik. Biasanya ditemukan di Asia
Tenggara dan India.

Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan


daun tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara.

Yang terkenal dari Havana, Kuba.


Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma
cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini
paling berkembang dan banyak di Indonesia.

Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di


AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan
jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan
tembakau kering yang diisap dengan hidung atau mulut.
Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa
buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di
Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia,
shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe.

Bahan kimia yang terkandung dalam rokok


Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok

Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.


Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan

kimia di antaranya bersifat karsinogenik.


Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang

mudah terbakar dan tidak berwarna.


Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga

dikenal sebagai metil alkohol.


Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan

hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.


Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam

kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.


Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk
mengawetkan mayat.

Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk


membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik

dan pestisida.
Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap
buangan mobil dan motor.

Meskipun demikian, hanya tar dan nikotin saja yang dicantumkan dalam
bungkus rokok.

Sejarah Rokok
Pada zaman sekarang ini para perokok semakin banyak saja jumlahnya,
terutama di Indonesia. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan dan harus
dapat perhatian lebih dari pemerintah. Sebab bahaya rokok bukan hanya
mengintai perokok aktif saja, orang2 yang berada di sekeliling perokok
(perokok pasif) juga dapat mengalami akibat buruk dari kebiasaan merokok
itu. Apa ada diantara teman-teman yang tahu Sejarah Awal Munculnya Rokok
di Dunia? Baiklah pada kesempatan kali ini marilah kita baca dan simak
ulasan berikut ini tentang Sejarah Awal Munculnya Rokok di Dunia.
Sejarah Awal Munculnya Rokok di Dunia
Sampai akhir abad ke-15 tidak ada yang tahu tentang tanaman ini
kecuali penduduk pribumi Amerika. Penggalian arkeologi telah menunjukkan
bahwa 4000 tahun yang lalu, dan mungkin sebelumnya, suku Indian Amerika
Utara telah menggunakan tembakau. Dalam peradaban kuno asap tembakau
dihubungkan dengan hal-hal medis atau obat-obatan
Kata "tembakau" mungkin berasal dari nama pulau Tobago. Menurut
kesaksian pelaut Spanyol, yang tiba bulan Oktober 1942 silam. yang terkenal
dengan ekspedisi Columbus saat ini Amerika Tengah. Kata "tobaco" berasal
dari penduduk setempat yaitu memutar daun berukuran besar yang
dimaksudkan untuk ritual merokok. Columbus disana bertemu dengan orang
tua yang sedang merokok atau disebut dengan "Injun", lalu penduduk

setempat menawarkan kepada sang kapten kapal, dia tidak bisa menolaknya
dan mencoba untuk "merokok" yang digunakan orang-orang Indian, dia tidak
hanya mencoba akan tetapi juga menyita daun tembakau yang dimiliki
penduduk setempat untuk dibawa pulang. Selanjutnya, orang-orang Spanyol
dan Portugis membawa daun dan biji tembakau ke Eropa kemudian orangorang Eropa juga mulai menanam tembakau tersebut
Duta Besar Perancis di pengadilan Portugis pada tahun 1560 yang
bernama Jean Nicot mengirim beberapa tembakau kepada Ratu Catherine de
Medici, dia merekomendasikan tembakau sebagai obat untuk migran (sakit
kepala sebelah). Setelah cara ini ampuh kemudian menyebarlah ke seluruh
Perancis. Dalam kehormatan dari tanaman Nico kemudian menerima nama
latin Nicotiana, dan dipisahkan dari itu pada awal abad ke-19 alkaloid masing-masing, yang menjadi "nikotin".
Sejak paruh kedua dari abad ke 16, tembakau telah cepat semakin
populer sebagai tanaman obat, hampir sebagai obat mujarab. Tembakau
mendengus, merokok melalui pipa, dikunyah, dicampur dengan berbagai
bahan dan digunakan untuk merawat pilek, sakit kepala, sakit gigi, kulit dan
penyakit menular. Pada awal abad ke-17 di wilayah Amerika modern,
terutama di kolonial Inggris, dan perkebunan tembakau lainnya. Pada tahun
1611, sebuah perkebunan di Virginia Inggris yang dimiliki oleh John Rolf.
Benih tembakau ia impor dari Trinidad dan Venezuela, dan teknologi yang
dipinjam

dari

Sir

Walter

Raleigh.

Bahkan

tahun

kemudian

mulai

mengekspor tembakau dari Virginia ke Inggris, dan John Rolf secara


permanen menetap di Dunia Baru dan bahkan menikahi putri kepala India
yang memberikan saran untuk mencoba keberuntungannya di tembakau
Di antara para bangsawan pecinta tembakau antara lain adalah Raja
Prusia Frederick I (pada abad ke-18), dimuat dalam halaman germanskom
festival merokok, dan putranya, Frederick William I, bahkan mendirikan apa
yang disebut "Tembakau Collegium", pada pertemuan yang dikombinasikan
dengan yang berbeda-beda, tampaknya, hal-hal seperti argumen tentang
urusan publik, percakapan yang sopan dan menyenangkan, disertai oleh

pipa rokok. Dari kerajaan Rusia pecinta tembakau pertama kali di Rusia
muncul dalam benak Peter I - dan, mungkin lebih daripada siapa pun. Peter I
menjadi perokok penuh gairah selama tinggal di Inggris
"Old Joe" (Joe Tua) merupakan merek rokok yang pertama kali muncul
didunia dan pertama kali muncul pada perusahaan rokok RJ Reynolds
(Richard Joshua Reynolds) pada tahun 1913.
Camel - Salah satu nama merek rokok, yang diakui dunia internasional dan
telah menjadi standar kualitas universal. Kronologi industri tembakau
Amerika dan sampai hari ini dibagi menjadi dua periode utama yaitu
sebelum "Camel" dan setelah "Camel". Pencipta Camel dan kerajaan
tembakau adalah RJ Reynolds Tobacco Company (RJR), Richard Joshua
Reynolds turun dalam sejarah tidak hanya sebagai seorang pengusaha yang
sukses, tetapi juga sebagai pemasar berbakat.
Pada tahun 1920-an iklan rokok Unta mulai bermunculan, dan para
wanita menjadi penggemarnya dan sangat menyukai rokok. Sebagian besar
disebabkan oleh gaya Unta menjadi simbol sekuler, kehidupan yang indah.
Banyak dari mereka yang merokok seperti bintang Hollywood Greta Garbo
yang menawan

Bahaya Merokok
Merokok dapat membahayakan hampir semua organ tubuh dan akan
menimbulkan

berbagai

penyakit

yang

tentunya

dapat

memengaruhi

kesehatan perokok secara umum. Dengan berhenti melakukan kebiasaan


merokok, manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun dalam
jangka panjang.
Besarnya bahaya merokok sebenarnya sudah disadari oleh para
perokok, hal ini karena pada setiap bungkus rokok terdapat peringatan
mengenai bahaya yang ditimbulkan dari merokok. Tetapi, hal tersebut
seringkali kuatnya ketergantungan terhadap rokok bagi perokok yang dapat

membuat tidak mau berhenti untuk menghisapnya. Berikut ini 9 bahaya


merokok yang dapat mengancam kesehatan.
Bahaya merokok
1. Kanker Merokok dapat menyebabkan sekitar 90% kematian akibat
kanker paru-paru pada pria serta 80% pada wanita. Resiko kematian
karena faktor kanker paru-paru dapat 23 kali lebih tinggi pada pria
perokok

dan

13

kali

lebih

tinggi

pada

wanita

yang

merokok

dibandingkan pada mereka yang bukan tidak merokok.


Pada sebuah riset menunjukkan bahwa bukan perokok yang tinggal
bersama perokok memiliki resiko 24% lebih tinggi untuk terkena
penyakit

kanker

paru-paru

dibandingkan

bukan

perokok

pada

umumnya. Bahaya merokok juga dapat menyebabkan kanker kantung


kencing, ginjal, faring, esopagus, rongga mulut, serviks, pita suara,
pankreas, dan perut.
2. Gangguan pernafasan
Bahaya merokok dapat meningkatkan resiko kematian karena penyakit
paru-paru yang kronis sampai 10 kali lipat. Sekitar 90% kematian
karena penyakit paru-paru kronis disebabkan karena merokok.
3. Gangguan janin
Kebiasaan merokok juga akan berdampak buruk terhadap kesehatan
reproduksi dan janin yang terdapat dalam kandungan, termasuk
kemandulan, keguguran, kematian janin, bayi lahir dengan berat
badan rendah, serta sindrom kematian mendadak bayi.
4. Penyakit jantung
Merokok dapat menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan
pada pembuluh darah. Kondisi seperti ini merupakan penumpukan zat
lemak pada arteri, lemak dan plak memblok aliran darah serta dapat

membuat

penyempitan

pembuluh

darah.

Hal

ini

yang

dapat

menyebabkan penyakit jantung.


5. Jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras dan tekanan ekstra yang
pada akhirnya menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika salah satu
arteri atau bahkan lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan
jantung mungkin dapat terjadi.
Semakin banyak rokok yang telah dihisap dan semakin lama seseorang
tersebut

merokok,

semakin

besar

pula

kesempatan

untuk

mengembangkan penyakit jantung atau stroke.


6. Penyakit paru-paru
Risiko terkena penyakit seperti pneumonia, emfisema, atau bronkitis
kronis dapat meningkat karena kebiasaan merokok. Penyakit ini
disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit paru-paru tersebut dapat berlangsung dan bertambah buruk
seiring dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal
karena kondisi tersebut. Menurut American Cancer Society, orang yang
telah berumur 40 tahun dapat menderita emfisema atau bronkitis,
tetapi dengan gejala yang jauh lebih buruk pada kemudian hari.
Diabetes

Menurut

meningkatkan

Cleveland

resiko

terkena

Clinic,

kebiasaan

diabetes.

merokok

Bahaya

rokok

dapat
juga

menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti penyakit jantung,


penyakit mata, stroke, penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah, dan
masalah kaki.
7. Menyebabkan kebutaan
Bahaya merokok dapat meningkatkan resiko degenerasi makula yaitu
penyebab kebutaan yang dialami pada orang tua. Dalam studi yg
diterbitkan 'Archives of Ophthalmology' orang yang merokok 4 kali
lebih mungkin dibandingkan dengan orang-orang yang bukan perokok

untuk mengembangkan degenerasi makula, yangg merusak makula,


pusat retina, serta dapat menghancurkan penglihatan sentral tajam.
8. Penyakit mulut
Penyakit mulut yang disebabkan karena rokok antara lain seperti
kanker mulut, kanker leher, penyakit gigi, dan nafas.
9. Impotensi
Rokok adalah faktor resiko utama penyakit pembuluh darah perifer
yang akan mempersempit pembuluh darah pembawa darah ke seluruh
tubuh. Pembuluh darah pada alat reproduksi pria kemungkinan dapat
terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yang berukuran kecil
dan dapat mengakibatkan disfungsi impoten.
Itulah 9 bahaya merokok yang dapat mengancam kesehatan. Hal terpenting
yang harus dilakukan untuk berhenti melakukan kebiasaan merokok adalah
niat yang sungguh-sungguh.

Rokok Elektrik
Apakah Rokok Elektrik Aman?
Rokok elektronik atau rokok elektrik sedang menjadi fenomena baru di
tengah masyarakat Indonesia. Banyak yang beralih ke rokok elektrik karena
menganggap cara merokok seperti ini aman dan lebih trendi, tanpa
mengurangi kenikmatan merokok tembakau itu sendiri. Yang menjadi
pertanyaan adalah apakah rokok elektrik aman?
Menurut Craig Youngblood, presiden perusahaan pembuat rokok
elektrik InLife, produk buatannya lebih aman daripada rokok tembakau. Dia
juga menyatakan rokok elektrik bebas polusi dan tidak berbau karena
mengeluarkan uap, bukan asap.
Namun,

Norman

Edelman,

kepala

medis

dari

American

Lung

Association mengatakan bahwa pernyataan bahwa rokok elektrik lebih aman

belum cukup valid karena efek jangka panjang rokok elektrik belum diuji
secara klinis.
Para peneliti di University of South California menemukan bahwa
walaupun rokok elektrik mengandung beberapa logam beracun lebih tinggi
ketimbang rokok biasa, rokok elektrik secara keseluruhan adalah pilihan
yang lebih aman.
Sebagian

instansi

internasional

dan

nasional

turut

memberikan

tanggapan mengenai tingkat keamanan dan peredaran rokok elektrik.


World Health Organization (WHO)
WHO merilis sebuah laporan berisi anjuran untuk tidak menggunakan
rokok elektrik di dalam ruangan karena produk ini bisa mengeluarkan racun
seperti rokok biasa. Meski tidak mengeluarkan asap, uap rokok elektrik yang
mengandung zat kimia berbahaya juga dapat menimbulkan polusi udara.
WHO juga menganjurkan untuk tidak menjual rokok elektrik kepada orangorang di bawah usia 18 tahun.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Begitu pula di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) telah memperingatkan masyarakat bahwa rokok elektrik yang
beredar di pasaran adalah produk ilegal dan belum terbukti keamanannya.
Menurut BPOM, rokok elektrik mengandung nikotin cair dan bahan pelarut
propilen glikol, dieter glikol, dan gliserin. Jika semua bahan itu dipanaskan
akan

menghasilkan

senyawa

nitrosamine.

Senyawa

tersebut

dapat

menyebabkan kanker.
Apa Saja Kandungan Rokok Elektrik?
Rokok elektrik atau biasa juga disebut dengan sistem pengiriman
nikotin elektronik (ENDS) adalah alat penguap bertenaga baterai yang dapat
menimbulkan sensasi seperti merokok tembakau. Tampilannya pun ada yang

menyerupai rokok dan ada pula yang didesain berbeda. Rokok elektrik
pertama kali dipatenkan oleh apoteker asal Tiongkok, Hon Lik, pada tahun
2003.

Kemudian

dipasarkan

di

Tiongkok

pada

tahun

2004

melalui

perusahaan Golden Dragon Holdings (kini bernama Ruyan).


Di dalam rokok elektrik terdapat tabung berisi larutan cair yang bisa
diisi ulang. Larutan ini mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin, dan
perasa. Larutan ini dipanaskan, kemudian muncul uap selayaknya asap.
Sebagian perusahaan menjual cairan perasa tertentu. Antara lain perasa
mentol/mint, karamel, buah-buahan, kopi, atau cokelat.

Nikotin
Nikotin merupakan zat yang terdapat pada daun tembakau. Nikotin
berfungsi

sebagai obat perangsang dan memberikan efek candu.

Itulah sebabnya banyak perokok yang sulit berhenti merokok.


Propilen glikol
Propilen glikol merupakan cairan senyawa organik yang tidak berbau
dan tidak berwarna, namun memiliki rasa agak manis. FDA atau
Lembaga Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat telah
menyatakan bahwa senyawa ini aman jika digunakan dalam kadar
rendah.

Gliserin
Gliserin adalah cairan kental tidak berbau dan tidak berwarna. Zat ini
sering digunakan pada perpaduan formulasi farmasi. Cairan manis
yang dianggap tidak beracun ini sering pula dipakai oleh industri
makanan. Gliserin berfungsi sebagai pengantar rasa dan nikotin dalam
penggunaan rokok elektronik.
Hingga kini status keamanan rokok elektrik terutama yang dampak

jangka panjangnya masih diperbincangkan karena klaim dari produsen


belum sepenuhnya terbukti. Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok
elektrik dapat memicu inflamasi dalam tubuh, infeksi paru-paru dan
meningkatkan risiko asma, stroke serta penyakit jantung. Langkah terbaik

yang dapat Anda lakukan adalah menghindari hal yang belum teruji
kebenarannya. Alangkah baiknya jika kita bisa sepenuhnya tidak tergantung
pada nikotin dan zat apa pun.Kita sadar informasi negatif tentang rokok dan
kebiasaan merokok dijejalkan kepada kita sudah sejak lama. Sebagian besar
menghubung-hubungkan dampak buruk asap rokok dan zat-zat yang
terkandung di dalamnya terhadap kesehatan tubuh manusia.
Informasi

tersebut

diterima

oleh

masyarakat

luas

yang

awam

mengenai riset dan penelitian sebagai kebenaran mutlak yang tidak perlu
diperdebatkan.
Sama persis pada masa lalu. Dulu, racun bisa ular sangat mematikan,
tapi kini dapat digunakan untuk serum bahkan penyembuhan. Dulu, racun
lebah sangat menyakitkan dan juga mematikan, tapi kini dapat sebagai
penyembuh penyakit. Dulu cannabis (ganja) sangat dilarang, tapi kini dapat
menjadi obat kanker.
Yang banyak dilupa oleh orang awam ialah, pertama, semua itu adalah
ALAMI alias alam yang membuatnya ada, bukan kimia. Tapi apa yang terjadi?
Masyarakat awam lebih mempercayai hasil kimiawi dibandingkan dengan
yang alami.
Kedua, adanya racun yang masuk kedalam tubuh manusia, maka akan
manjadikannya stimultan imunisasi pada tubuh manusia. Artinya, jika tubuh
manusia diberikan racun atau zat yang merugikan tubuh, maka imunisasi
manusia justru meningkat akibat melakukan perlawanan, maka manusia bisa
lebih kebal.

Manfaat Rokok
Hal sederhana itu juga terjadi pada lingkungan kita, misalkan ada anak yang
sangat sering dan suka bermain hujan-hujanan, ternyata anak itu jauh lebih
kebal atau imune terhadap penyakit flu dan tak mudah sakit, dibanding
dengan anak yang dimanja dan tak pernah bermain hujan-hujanan selama
hidupnya. Tapi, memang itulah kenyataannya.

Smoking can damage every part of the body (wikipedia).


Informasi mengenai dampak buruk dan tak ada untungnya terhadap
tembakau atau rokok selama hidup manusia memang diterima oleh
masyarakat luas yang awam mengenai riset dan penelitian sebagai
kebenaran mutlak.
Namun tidak demikian dengan para ilmuwan. Sesuai dengan bidang ilmunya,
mereka mengadakan penelitian seputar dampak rokok dan merokok bagi
kesehatan dengan berangkat dari dasar pemikiran yang netral.
Mereka mencoba menggali adakah manfaat zat-zat yang terdapat di dalam
sebatang rokok untuk kesehatan manusia, yang selama ini sudah diberi
stigma negatif secara luas.
Berikut beberapa riset yang menguak manfaat rokok bagi kesehatan
manusia. Saya bukan seorang dokter atau peneliti bidang kesehatan, jadi
pembahasan ilmiah tentang isi warta ini bisa

diperdebatkan oleh para pakar sendiri.


1. Merokok Mengurangi Resiko Parkinson

Banyak

bukti

penyakit Parkinson.

yang

menunjukkan

Sebuah

penelitian

bahwa
terbaru

merokok
menambah

melawan
kuat

bukti

sebelumnya yang melaporkan bahwa merokok dapat melindungi manusia


dari penyakit Parkinson.
Secara khusus, penelitian baru tersebut menunjukkan hubungan temporal
antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko penyakit Parkinson.
Artinya, efek perlindungan terhadap Parkinson berkurang setelah perokok
menghentikan kebiasaan merokoknya. (sumber: Smoking lowers Parkinsons
disease risk)

Studi

lain

mengenai

pengaruh

positif

merokok

terhadap Parkinson

Desease (PD) adalah sebuah penelitian terhadap 113 pasangan kembar lakilaki. Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Tanner terus melihat perbedaan yang
signifikan ketika dosis dihitung sampai 10 atau 20 tahun sebelum diagnosis.
Mereka menyimpulkan bahwa temuan ini menyangkal pernyataan bahwa
orang yang merokok cenderung memiliki PD. (sumber: Smoking and
Parkinsons disease in twins). Selain itu, masih banyak penelitian yang
lainnya mengenai kebiasaan merokok yang berguna melawan Parkinson.
2. Perokok lebih kuat dan cepat sembuh dari Serangan Jantung dan
Stroke

Penelitian besar menunjukkan manfaat lain merokok, yakni manfaat


terhadap restenosis atau penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan
aliran

darah

menjadi

terbatas,

seperti

pembuluh

darah

ke

jantung

(cardiovaskular disease) atau ke otak (stroke). Perokok memiliki kesempatan


yang lebih baik untuk bertahan hidup dan penyembuhan yang lebih cepat.

(sumber: Impact of Smoking on Clinical and Angiographic Restenosis After


Percutaneous Coronary Intervention)
Penelitian lain menyebutkan karbon monoksida dapat mengurangi Serangan
Jantung(Myocardial infarction) dan Stroke. Karbon monoksida merupakan
produk sampingan dari asap tembakau. Sebuah laporan menunjukkan
tingkat sangat rendah dari karbon monoksida dapat membantu para korban
serangan jantung dan stroke.
Karbon monoksida menghambat pembekuan darah, sehingga melarutkan
gumpalan berbahaya di pembuluh arteri. Para peneliti memfokuskan pada
kemiripan yang dekat antara karbon monoksida dengan oksida nitrat yang
menjaga pembuluh darah tetap melebar dan mencegah penumpukan sel
darah putih.
Baru-baru ini oksida nitrat telah ditingkatkan statusnya dari polutan udara
biasa menjadi penghubung fisiologis terpenting kedua secara internal. Oleh
karena itu tidak akan mengherankan kalau karbon monoksida secara
paradoks dapat menyelamatkan paru-paru dari cedera akibat penyumbatan
pembuluh darah ke jantung (cardiovascular blockage). (sumber: The Carbon
Monoxide Paradox)
3. Merokok mengurangi resiko penyakit Susut Gusi (Gingival
recession) yang parah

Dulu disebutkan bahwa tembakau adalah akar semua permasalahan


penyakit gigi dan mulut. Padahal sebuah studi telah menunjukkan bahwa
sebenarnya perokok berisiko lebih rendah terhadap penyakit gusi seperti
susut gusi atau Gingival recession. (sumber: Smoking Does Not Increase Risk
Of Receding Gums)
4. Merokok mencegah Asma dan penyakit karena Alergi lainnya

Sebuah studi dari dua generasi penduduk Swedia menunjukkan dalam


analisis multi variasi, beberapa anak dari para ibu yang merokok sedikitnya
15 batang sehari, cenderung memiliki peluang yang lebih rendah untuk
menderita
membran

alergi rhino-conjunctivitis, allergic


mata),

alergi

asma,

eksim

conjunctivitis (alergi

atopik

dan

alergi

pada

makanan,

dibandingkan dengan anak-anak dari para ibu yang tidak pernah merokok.
Penelitian sebelumnya telah memberikan hasil yang bertentangan mengenai
dampak paparan asap tembakau pada sensibilization atopik.
Sebuah studi cross-sectional dari kebiasaan perokok dan mantan perokok
dalam kaitannya dengan gangguan atopik dari data pada 6909 orang
dewasa muda dan setengah baya (16-49 tahun) dan 4472 anak-anak (3-15
tahun) dari Swedish Survey of Living Conditions tahun 1996-97.

Hasil: Prevalensi asma alergi dan alergi rhino-konjungtivitis menurun, secara


dosis-respons

/ dose-response

manner (masing-masing

P=0,03

dan

P=0,004), dengan peningkatan paparan asap tembakau dalam penelitian


pada populasi dewasa.
Anak-anak dari ayah yang merokok sedikitnya 15 batang rokok sehari
memiliki kecenderungan yang sama. (sumber: Does tobacco smoke prevent
atopic disorders? A study of two generations of Swedish residents)
5. Nikotin membunuh kuman penyebab Tuberculosis (TB)

Suatu hari, Nikotin mungkin menjadi alternatif yang mengejutkan sebagai


obatTubercolosis atau TBC

yang susah diobati, kata seorang peneliti

dari University of Central Florida (UCF).


Senyawa ini menghentikan pertumbuhan kuman TBC dalam sebuah tes
laboratorium, bahkan bila digunakan dalam jumlah kecil saja, kata Saleh
Naser,

seorang

profesor

mikrobiologi

dan

biologi

molekuler

di

UCF.

Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa nikotin adalah zat yang menyebabkan


orang menjadi kecanduan rokok.(sumber: Shocker: Villain nicotine slays TB)
6. Merokok mencegah Kanker Kulit yang langka

Seorang peneliti pada National Cancer Institute berpendapat bahwa merokok


dapat mencegah pengembangan kanker kulit yang menimpa terutama orang
tua di Mediterania, wilayah Italia Selatan, Yunani dan Israel.
Bukan berarti merokok disarankan untuk populasi itu, kata Dr James Goedert,
namun yang penting adalah merokok tembakau dapat membantu untuk
mencegah kanker yang langka bentuk. Dan ini adalah sebuah pengakuan
dari peneliti di National Cancer Institute bahwa ada manfaat dari rokok.
Goedert

yang

bergabung

di American

Association

for

Cancer

Research (AACR) mengatakan bahwa ia tetap tidak akan merekomendasikan


merokok, bahkan kepada anggota populasi yang telah diteliti.
Studi ini menunjukkan merokok menghasilkan risiko lebih rendah penderita
penyakit

langka

yang

jarang

dan

berakibat

fatal,

ringkas. (sumber: Smoking Cuts Risk of Rare Cancer).


7. Merokok mengurangi resiko terkena Kanker Payudara

katanya

Sebuah penelitian baru dalam jurnal dari National Cancer Institute (20 Mei
1998) melaporkan bahwa pembawa mutasi gen tertentu (yang cenderung
sebagai pembawa kanker payudara).
Jika

seorang

35 persen,

wanita merokok hingga

untuk 4

pak

54 persen, ujar Jean-Sebastien

atau

4 pak tahun, pengurangan adalah

lebih per tahun, pengurangan adalah

Brunet,

pemimpin

studi

yang

telah

dipublikasikan pada Journal of the National Cancer Institute.


Yang merokok selama lebih dari 20 pak per tahun (yaitu, jumlah pak per hari
dikalikan dengan jumlah lamanya tahun merokok) menurut statistik ternyata
mengalami penurunan signifikan sebesar 54 persen dalam insiden kanker
payudara bila dibandingkan dengan pembawa yang tidak pernah merokok.
Salah satu kekuatan dari penelitian ini adalah bahwa penurunan insiden
melebihi ambang 50 persen. (sumber: Cigarettes May Have an Up Side)

8. Nitrat Oksida dalam Nikotin mengurangi Radang Usus Besar

Nikotin mengurangi aktivitas otot melingkar, terutama melalui pelepasan


nitrat oksida, dalam kasus ulcerative colitis (UC) atau radang usus. Temuan
ini dapat menjelaskan beberapa terapi manfaat dari nikotin (dan merokok)
terhadap UC dan dapat menjelaskan mengenai disfungsi penggerak kolon
pada penyakit aktif. (sumber: Nitric oxide mediates a therapeutic effect of
nicotine in ulcerative colitis)
9.

Efek

transdermal

nikotin

penderita Down Syndrome

pada

kinerja

kognitif

(berpikir)

Sebuah penelitian mengenai pengaruh rangsangan nikotin-agonis dengan 5


mg

jaringan

kulit

implan

lebih

baik

bahkan

jika

dibandingkan

dengan plasebo (obat kontrol), pada kinerja kognitif pada lima orang dewasa
dengan gangguan kinerja kognitif (berfikir).
Perbaikan kemungkinan berhubungan dengan perhatian dan pengolahan
informasi yang terlihat pada pasien Down Syndrom dibandingkan dengan
kontrol kesehatan lainnya. (sumber: Effects of transdermal nicotine on
cognitive performance in Downs syndrome)
Down syndrome adalah penyakit yang disebabkan adanya kelainan pada
kromosom 21 pada pita q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihat
manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada
keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal
pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
10. Merokok baik bagi ibu hamil untuk mencegah Hipertensi di masa
kehamilan dan penularan ibu-anak infeksi Helicobacter pylori

Konsentrasi urin cotinine (tembakau yang bermetabolis di dalam tubuh)


mengkonfirmasi berkurangnya risiko Preeklamsia dengan paparan tembakau
Eksposur. Pre-eklamsia adalah kondisi medis di mana hipertensi muncul
dalam kehamilan (kehamilan dengan hipertensi) yang bekerjasama dengan
sejumlah besar protein dalam urin.
Pre-eklampsia ditandai dengan tekanan darah tinggi, kenaikan kadar protein
di dalam urin (proteinuria), dan pembengkakan pada tungkai (edema).
Pre-eklampsia dialami oleh ibu yang sedang hamil, terutama para ibu muda
yang baru pertama kali hamil. Penyebab pasti pre-eklampsia belum
diketahui, sehingga masih sulit untuk dicegah kemunculannya.
Jika pre-eklampsia bertambah parah pada masa kehamilan, maka akan
menyebabkan eklampsia yang dapat berujung pada kematian. Studi ini,
meskipun kecil, menunjukkan salah satu manfaat dari merokok selama
kehamilan.
Temuan

ini,

diperoleh

dengan

menggunakan

uji

laboratorium,

mengkonfirmasi penurunan risiko preeklamsia berkembang dengan paparan


tembakau (Am J Obstet Gynecol 1999;. 181:1192-6.). (sumber: Urinary

cotinine concentration confirms the reduced risk of preeclampsia with


tobacco exposure)

Sebuah penelitian lain menemukan hubungan terbalik yang kuat antara ibu
yang

merokok

dan

infeksi Helicobacter

pylori di

antara

anak-anak

prasekolah, di mana ditunjukkan kemungkinan bahwa penularan ibu-anak


berupa infeksi mungkin kurang efisien jika ibu merokok.
Untuk mengevaluasi hipotesis ini lebih lanjut, dilakukan studi berbasis
populasi di mana infeksi H. pylori diukur dengan 13C-urea breath test (tes
kandungan urea pada nafas) dalam 947 anak-anak prasekolah dan ibu-ibu
mereka.
Kami memperoleh informasi rinci tentang faktor-faktor risiko potensial untuk
infeksi, termasuk ibu merokok, dengan menggunakan kuesioner standar.
Secara keseluruhan, 9,8% (93 dari 947) dari anak-anak dan 34,7% (329 dari
947) dari ibu-ibu telah terinfeksi. Prevalensi (rasio jumlah kejadian penyakit
dengan unit pada populasi beresiko) infeksi jauh lebih rendah di antara anakanak dari ibu yang tidak terinfeksi (1,9%) dibandingkan pada anak-anak dari
ibu yang terinfeksi (24,7%).

Ada hubungan terbalik yang kuat infeksi anak-anak dengan ibu yang
merokok (odds ratioatau penyimpangan disesuaikan = 0,24; interval
kepercayaan 95% = 0,12-0,49) di antara anak-anak dari ibu yang terinfeksi,
tetapi tidak di antara anak-anak dari ibu yang terinfeksi. Hasil ini mendukung
hipotesis dari peran utama untuk penularan ibu-anak berupa infeksi H. pylori,
yang mungkin menjadi kurang efisien jika si ibu merokok. (sumber: Forces
The Evidence Smoking, Pregnancy, And Reproduction)
Riset-Riset Yang Tak Pernah Dipublikasikan Secara Luas
Barangkali anda mencurigai bahwa riset-riset yang telah disebutkan diatas
tersebut didanai oleh perusahaan rokok. Tapi riset-riset ini ternyata justru
tidak pernah dipublikasikan secara meluas, kalau memang bertujuan
mendukung promosi rokok. Sedangkan informasi ilmiah mengenai bahaya
merokok sudah kita ketahui sangat dominan dipublikasikan.
Sebetulnya apapun itu tetap mempunyai dua sisi yang berbeda, dan
propaganda anti-rokok inilah yang juga perlu dicurigai sebagai upaya
mendongkrak penjualan obat-obatan dari perusahaan farmasi.
Demikianlah artikel yang menguak temuan-temuan para peneliti dan
ilmuwan tentang rokok dalam sisi yang berbeda dari sekian banyak artikel
yang dominan.
Namun sekali lagi untuk sedekar mengingatkan, bahwa artikel ini tentu tidak
bermaksud

mengajak

anda

untuk

mulai

merokok

atau

meneruskan

kebiasaan anda mengisap asap tembakau. Tetapi adalah hak anda untuk
percaya atau tidak bahwa nikotin dan zat-zat lain yang juga berasal dari
alam dan berada di dalam rokok juga mempunyai kegunaan. Wallahualam.

Percentage of females smoking any tobacco product (wikipedia)

Percentage of males smoking any tobacco product. Note that there is a


difference between the scales used for females and the scales used for
males. (wikipedia).

You might also like