You are on page 1of 49

SANITASI ALAT ANGKUT

DAN TINDAKAN PENYEHATAN LINGKUNGAN


DI PELABUHAN

Oleh :
Ali Sukmajaya

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN


1)

Elemen
pengawasan
dari
international
border:
Quarantine,
Imigration, Custom

2) Kedudukan : Permenkes no : 356 Thn.


2008 UPT = Berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada
Dirjen PP & PL
3) Kewenangan KKP dalam pengendalian
risiko lingkungan di pelabuhan
(Kepmenkes: 426/menkes/sk/2007)

Tugas dan Fungsi KKP Sesuai IHR 2005 dan


Permenkes 356 / 2008
Dipayungi
Permenkes 356 / 2008

8 TUGAS
16 FUNGSI

IHR Revisi ( 2005 )


Suatu
Komitmen Global

Pasal 2 Tugas
Tugas dan fungsi KKP
mencegah keluar dan masuk
berubah
( penyebaran )
semula hanya terhadap
penyakit yang punya
penyakit karantina,
Sekarang semua kejadianpotensi menimbulkan
PHEIC melalui
termasuk penyakit
Pelabuhan ,Bandara dan PLBD
yang berpotensi PHEIC

Fungsi

FOKUS :
ENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN

Melaksanakan Management FR =
Survailans FR + Pengendalian FR
Termasuk Deteksi Penyakit

Note:
PHEIC (Public Health Emergency of International Concern/ Kedaruratan
Kesehatan yg Meresahkan Dunia) adalah Kejadian Luar Biasa ( KLB ): 1.
Disebabkan oleh penyakit yang sudah ada, baru dan yang lama hilang muncul
kembali serta penyakit tidak menular (contoh: bahan radio-nuklear dan bahan
kimia limbah B3 , bioterorism ) 2. dapat mengancam kesehatan
masyarakat bagi negara negara lain . 3. kemungkinan membutuhkan

PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN


(Kepmenkes : 426/menkes/sk/2007)
PENGAWASAN VEKTOR DAN BINATANG PENGGANGGU
(Tikus,Nyamuk,Lalat & Kecoa)
PENGELOLAAN AIR BERSIH ( Sumber & Sarana Air Bersih )
PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH
PENGAWASAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (Jasa
Boga, Rumak/Resto & Majan)
PENGAWASAN HYGIENE SANITASI TEMPAT UMUM
(Terminal,Tempat Ibadah, Gd perkantoran &Gudang)
PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI ALAT ANGKUT (Kapal dan
Pesawat)

LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi transportasi dan perkembangan penyakit
yang begitu cepat
Lebih dari 90% perdagangan dunia menggunakan kapal
sebagai alat angkut (kurang lebih 50.000 kapal dagang)
Dari 1970-2007 Lebih dari 100 outbreak terjadi di kapal dan
1/3 penyebarannya melalui makanan.
Tuntutan IHR 2005 bahwa setiap negara harus mempunyai
kemampuan mendeteksi sekaligus merespon terhadap adanya
PHEIC
KKP harus mempunyai kemampuan mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan dalam pemeriksaan sanitasi
kapal/pesawat

HASIL PEMERIKSAAN SANITASI ALAT ANGKUT


di KKP MATARAM PER WILKER TAHUN 2013

95,4 %

SANITASI ALAT ANGKUT


Tujuan:
Menjamin agar alat angkut bebas dari sumber penyakit .
Tidak menjadi media penularan penyakit
Ketentuan untuk alat angkut:
diatur oleh IHR.
UU Karantina
UU ttg Hygiene utk Usaha - usaha bagi umum
Ketentuan teknis lain (Sanitasi pesawat, kapal)
Tindakan karantina:
Bila terdapat kapal/ pesawat yang tidak sesuai dengan
syarat kesehatan.
Tindakan Penyehatan: Disinseksi; Disinfeksi;
Deratisasi.Dekontaminasi
Dokumen:
Ship Sanitation Control Exemption Certificate
(SSCEC)/Ship Sanitation Control Certificate (SSCC)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

PEMERIKSAAN SANITASI KAPAL


(SSCEC/SSCC)

Galley
Pantry
Stores
Hold(s)/cargo/palka
Quarters (crew, officers, passengers, deck)
Potable water
Sewage
Ballast tanks
Solid and medical waste
Standing water
Engine room
Medical facilities
Foods
Water
Waste
The other Areas

DAPUR BASAH

(Galley)

Cleaning ( kotor = 0-5, bersih = 8-10)


Air Circulation/Exhaust Ventilation (sirkulasi
udara)
Toilet and hand washing facilities (tempat cuci )
Lighting ( 10 15 FC )
Vector infestation ( ada = 0, tidak ada = 10 )
Score = Nilai x Bobot
BOBOT =
(Baik = 80, Jelek < 79)
10
DAPUR BASAH/R.RAKIT MAKANAN (Pantry)
NO WASHING

GUDANG (Stores)
Area pergudangan (Storeroom areas) :
Bersih ( Barang tersusun rapi, No
pestisida)
Sirkulasi udara (Temperatur 10 C 15
C)
Pencahayaan (< 10 FC= Bad, >10
FC=Good )
Vector Infestation ( no sarang serannga
BOBOT =
& tikus)
10
Score = Nilai x Bobot
(Baik = 35, Jelek < 34)

PALKA (CARGO)
Area CARGO :
Bersih ( Barang tersusun rapi)
Vector Infestation ( no sarang
serannga & tikus)
Score = Nilai x Bobot
(Baik = 60, Jelek < 59)
BOBOT =
10

QUARTERS
( R.kelasi,perwira,penumpang,geladak)
Bersih
BOBOT =4
Ventilasi cukup
(Baik = 30,
Jelek < 29)
Pencahayaan
Tidak ada vektor dan binatang
pengganggu
Luas lantai kamar tidur : (PP no 7 /2000 ttg
pelaut)
@ < 500 GT = 2 m2
@> 500 GT = 2,35 m2
@ > 3000 GT = 2,78 m2

AIR BERSIH DAN AIR PERSEDIAAN


(potable water and standing water )
Air yang memenuhi persyaratan kesehatan
dan bisa langsung diminum
Pengujian (turbiditas, pH=6,5-8 dan sisa
chlor=0,2-0,4 ppm) (CDC : 2005)
Kebutuhan vol. air bersih 2,5 liter/org/hari.
Maks. kapasitas penumpang 120
liter/org/hari , minimal tersedia untuk 2 hari.
(Baik = 90, Jelek < 89)
BOBOT = (Baik = 40, Jelek < 39)
10

BOBOT = 5

SAMPAH DAN LIMBAH


(waste andsewage )
Sarana penampungan ( memenuhi syarat)
n Vector infestation (ada = 0, tdk ada =
10 ) dan pemisahan organik an organik.
Nakhoda GMP , kapal > 400 GT dan > 15
Org harus menyediakan Buku Rekam
Sampah (BRS). Incenerator kapal standar
(IMO : 2006 )
(Baik = 60, Jelek < 59)
(Baik = 60, Jelek < 59) BOBOT = 7

TANKI BALAST DAN LIMBAH MEDIK


Kontaminasi NUBIKA (0-5), no contaminant
Sarana penampungan ( memenuhi syarat) n
Vector infestation (ada = 0, tdk ada = 10 ).
Sampah padat, limbah, air ballast dan bahan
kimia beracun tdk boleh di buang ke laut
( UU 17 tahun 2008 ttg pelayaran)

BOBOT = 4

(Baik = 30, Jelek < 29)


(Baik = 40, Jelek < 39)
BOBOT = 5

RUANG MESIN
(Engine room)

Air Circulation (cukup)


Lighting ( > 10 FC)
Noise (< 85 db)
Vector Infestation ( Nothing)
(Baik = 30, Jelek < 29)
BOBOT = 4

Fasilitas Medis

(Medical Facilitas )
Tersedia :
Obat obatan dan bahan P3K yg cukup
Perlengkapan ,peralatan medis dan p3k
Peralatan operasional
Kapal dengan > 15 ABK wajib
memiliki ruang perawatan dengan toilet
dan kamar mandi sendiri.
(Baik = 24, Jelek < 23)
BOBOT = 3

Makanan
(Food)

Tersedia :
Source (Pemasok Resmi)
Storage (Kering dan basah di simpan
terpisah)
Preparation (Penjamah makanan
bersyarat)
Service (Penyajian makanan > 4 Jam)
BOBOT =
10
(Baik = 90, Jelek < 89)
FR terbesar scr epidemiologi berhubungan dengan penularan melalui makanan :
- Perilaku penjamah makanan
- Penyediaan makanan

Air Bersih
(water supply)

Tersedia :
Source (Pemasok Resmi)
Storage (bersyarat)
Distribution (bersyarat)

(Baik = 60, Jelek < 59)


BOBOT = 7

PENILAIAN
(SCORING)
GRAND SCORE :Total Variabel x Bobot
Variabel
Jumlah
Variabel
Summary Risk :Risti(< 5.000) Risdah(>
8.000)
Bila Risdah tapi ada vektor n risiko
PHEIC ....... Risti.

PEMERIKSAAN SANITASI KAPAL


(RUTIN)

DEK
KAMAR ABK
TOILET
KAMAR MANDI
DAPUR
GUDANG MAKANAN
KAMAR PENDINGIN
GUDANG PENYIMPANAN MAKANAN
AIR BERSIH/AIR MINUM
VEKTOR DAN BINATANG PENGGANGGU

PEMERIKSAAN SANITASI PESAWAT


(AIRCRAFT SANITATION INSPECTION)

KABIN PENUMPANG (PASSENGERS CABINS) )......


KOMPARATOR TOILET (TOILET COMPARTMENT) )...
TEMPAT PENYIMPANAN MAKANAN (GALLEY)......
PEMBUANGAN KOTORAN CAIR (EXCRETA....YES/NO
PENYEDIAAN AIR BERSIH (WATER SUPPLY)
MAKANAN SECARA FISIK (PHISICAL APPEARANCE
FOOD)
VEKTOR DAN BINATANG PENGGANGGU (VECTOR
AND PEST INFESTATION)
TIDAK PEMBERANTASAN SERANGGA
(DESINSECTING TREATMENT)

PERALATAN PEMERIKSAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat pengukur cahaya


Alat Pengukur kualitas air
Alat pengukur Nubika
Alat pengukur kebisingan
APD
Peralatan lain : Senter, Thermometer
ruangan
7. Kelengkapan Administrasi
8. Alat transportasi
9. BUS

Logical order dari Area


Pemeriksaan
Region

Area
Quarters

Pola Pemeriksaan
diatas kapal

Galley
Pantry

Inside
Accomodation

Stores
Child care facilities
Medical facilities

Contoh:
Jangan
memeriksa
limbah
sebelum
memeriksa
dapur!

Swimming pool,
SPAs & Sauna
Waste
(Solid and medical)
Engine room

Inside
Engine room
or from deck

Potable water
Sewage
Ballast tanks

Outside

Cargo holds
Standing water

KETENTUAN
1) KAPAL SSCC/SSCEC.......... OUT OF DATE
2) KAPAL LUAR NEGERI LANGSUNG/TERJANGKIT
3) KAPAL ADA KLB
4) KAPAL DATANG & BERANGKAT
5) KAPAL RUTIN ACAK

PERSIAPAN
1)SPK
2)ALAT & BAHAN
3)SDM
PELAKSANAAN

INSPEKSI SANITASI

PEMERIKSAAN SAMPEL
HASIL
PENILAIAN
TINDAK LANJUT
REKOMENDASI

TINDAKAN PENYEHATAN
(Control Measure)

DERRATISASI
DESINSEKSI
DESINFEKSI
DEKONTAMINASI

DERRATISASI
UPAYA YG DILAKUKAN UNTUK MEMBASMI
TIKUS MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA
PESTISIDA/RODENTISIDA PADA RUANG
TERTUTUPFUMIGASI/HAPUS TIKUS

ADMINISTRATIF

Kapal luar negeri


terjangkit
Hasil pemeriksaan
Ada tikus

FUMIGASI

Permintaan nakhoda
/pemilik

PELAKSANAAN
1.Superintendent/supervisor/fumigator
BUSNakhoda
2.Penggunaan APD (masker,sarung
tangan,canester, sepatu boot, pakaian
kerja
3.Bahan metil bromide,HCN
4.Pelepasan gas (waktu 2 jam, jumlah
fumigan 2 4 gr/m3
5.Pembebasan gas (jam, hidupkan
blower, detector gas/konsentrasi gas,
6.Finishing (bersihkan bekas tempel,
tikus mati, pernyataan, bendera VE di
turunkan,.

BUS
SSCC
KAPAL

SERTIFIK
ASI

CONTOH PERALATAN

ALAT DAN BAHAN


PELAKSANAAN FUMIGASI
KERTAS
TEMPEL
SPRAYING
HELM
PELINDUNG

EMBER

Pengenalan Compartemen dan


perhitungan volume kapal
Compartemen kapal
1).
2).
3).
4).

Fore Peack ( haluan )


Hold ( Palka Ruang muatan )
Cabin Deck
After Peack ( Buritan )

Dasar Penetapan Besar Ruangan Fumigasi

Bruto (BRT )
- Satuannya meter ton
- Disebut isi kotor kapal
Isi Bersih ( NRT )

satuannya M3
adalah isi bersih ruangan-ruangan

Untuk menentukan besar ruangan dalam meter kuBik


( M3) maka kedua ukuran ini dapat dipakai, tetapi
sebelumnya harus di perbanyak ( kali ) atau di kurang
( bagi ) contoh :

Bila yang di pakai adlah Bruto ( BRT ) maka besar


ruangannya menjadi
BRT : 2,83 = ................................ M3
Bila yang di pakai adlah NRT ( Isi bersih ) maka besar
ruangannya menjadi :
NRT X 2,83 = ............................... M3

Perkiraan volume ruangan yang akan di


fumigasi menurut jenis kapal
NO

Jenis Kapal

Perkiraan Volume Ruangan


(%)

Kapal Penumpang

60 75 %

Kapal Tangker

10 20 %

Kapal Kargo

60 70 %

Kapal Tug Boat

80 90 %

Kapal Supply Minyak

20 30 %

Kapal Navigasi

60 70 %

Kapal Patroli

80 90 %

Kapal Perang

70 80 %

Kapal Keruk

10 20 %

Contoh :
(NRT ) M3 X .....% = ................ M3,
Ruang Fumigasi termasuk ruang
mesin.
Bila ruang mesin tidak di fumigasi
maka :
(NRT ) M3 X .....% = ................ M3
17 % NRT, ( R. Fumigasi tanpa R.
Mesin )

Kebutuhan tenaga pelaksana menurut


volume kapal yang di gas
No Volume ruanga yang
di gas ( M3)

Penempel

Fumigator Ketua Tim Jumlah

s/d 1500

1501 10.000

10.001 20.000

20.001 30.000

11

30.001 40.000

13

Dosis fumigant dan waktu ekspose


untuk fumigasi kapal
NO

Fumigant

Dosis (gr/m3)

Waktu Ekspose
(jam)

HCN

23

CH3Br

68

SO2

50

8 10

Teknik Fumigasi
Cara pelepasan Fumigant ke udara

Pelepasan Fumigant tersebut akan mencapai sasaran Bila konsentrasi


( dosis) dan exposure time, digunakan menurut petunjuk yang
ditetapkan bedasarkan masing-masing jenis fumigant yang di pakai.

Absorbsi : cara pelepasan bahan fumigant ke udara dengan


melempar, membagi-bagi lempengan atau serbuk yang mengandung
bahan Kimia seperti HCN (Hidrogen Cyanida ).

Distribusi : cara pelepasan bahan fumigant ke udara dengan


menempatkan atau menuangkan ke wadah yang telah disiapkan
seperti CH3Br (Methyl Bromida ).

Pembakaran : cara pelepasan bahan fumigant ke udara dengan


membakar di atas talang yang telah di siapkan sehingga sisa
pembakaran menimbbulkan asap tipis yang mengandung partikel
beracun seperti SO2 ( Belerang ).

Nilai Ambang Batas


Fumigant
NO
1

Fumigant
HCN

Nilai
10

ppm
mg/M3

atau

Sisa gas diruangan /


kadar kondisi aman
11 10 ppm tidak bereaksi
25

ppm
mata

agak

merah

100
ppm
merah
kecoklatan
2

CH3Br

15

ppm
mg/M3

atau

60 Halide lamp biru tua


25 ppm biru
100 ppm merah tua
00 ppm hijau

SO4

5 ppm atau13 mg / penciuman


M3

DESINSEKSI
Pembasmian Serangga yg menjadi vektor
penularan penyakit dgn bahan kimia
/insektisida pada ruang tertutup.
VEKTOR
1. NYAMUK
(Aedes,Anopheles,
Culex dan Mansonia)
2. LALAT & KECOA
3. PINJAL & KUTU

AGENT

PENYAKIT
1.YELLOW FEVER
2.DBD
3.MALARIA
4.CHIKUNGUNYA

IHR 2005 Pasal 24


Alat angkut bebas sumber penyakit
/kontaminasi/vektor dan reservoir

ADMINISTRATIF

Kapal/Pesawat
luar negeri terjangkit
Hasil pemeriksaan
Ada serangga

PELAKSANAAN
1.Superintendent/supervisor/pel
aksana BUSNakhoda/kapten
2.Handsprayer/mistblower/ULV
electric
3.Bahan
KAPAL

DESINSEKSI

Permintaan nakhoda/
Pilot/pemilik

BUS

PESAWAT

DC
SERTIFIKA
SI

PELAKSANAAN
1. Residual Desinsection
- Permethrin 2%, 8 minggu
- Tidak terbang, pemeliharaan
2. Pre Embarcation Spraying
- knock down, crew terlatih
- persiapan keberangkatan
3. Block Away Desinsection
- knock down,aerosol dispenser
- siap meninggalkan landasan
4. Top of Descent Spraying
- d-phenotrin 2%, knock down
- puncak ketinggian blm turun

RDC/NON-RDC

DESINFEKSI

UPAYA YG DILAKUKAN UNTUK MEMBEBASKAN ALAT ANGKUT


DARI
KONTAMINAN
BIOLOGI
(VIRUS,BAKTERI
DAN
PROTOZOA)

ADMINISTRATIF

Kapal luar negeri


terjangkit
Hasil pemeriksaan
Ada KONTAMINAN
(bakteri,protozoa,vrus)

DESENFEKSI

PELAKSANAAN
1.Superintendent/supervisor/BUS
Nakhoda
2.Penggunaan APD (masker,sarung
tangan,, sepatu boot, pakaian kerja
3.Bahan alkohol atau disenfektan lain
4.Penggunaan spray can dan mist
blower.
5.Penyemprotan
6.Finishing

Permintaan nakhoda
/pemilik

BUS
DC
KAPAL

SERTIFIK
ASI

Terimakasih

You might also like