Professional Documents
Culture Documents
i'li
BAHAN KONSTRUKSI
DAN STRUKTUR TEKNIK
il
Pongukuran
edisi kedua
ToorlStruktur Teknik
M. J. SMITH
M.Sc.. C.Eng.. M.I.C.E., M.I.Srruct.E.
Senior Lecturer ot the Polytec'hnic' of rhe South Bank
*
Alih Bahasa oleh:
Univqtitas
Ir. Ismoyo PH
Sebelas Moet Suralcsto
r_
[.*
?
i
,
;
I 985
PENERBIT ERLANGGA
Jl. Kramat IV No. l1
Jakarta 10420
(Anggota rKApI)
l/
r
ts
---t
i,-.,--- -l.
rl I **a
I
___
Pc11g6n;i,x.nqan
neffil*il
J:r\r/:l .l"imur
T...\.
| ;'\-t'7
4s eto/r/u/a7
PENGANTAR UMUM
Seri ini semula direncanakan untuk membantu para mahasiswa yang akan menempuh ujian keteknikan. Tujuan dari tiap buku adalah menyuguhkan suatu tuntunan yang
singkat dan jelas mengenai prinsip-prinsip dasar. Setiap subyek diperkuat dengan contoh-contoh soal yang telah dikerjakan, yang dipilih secara cermat untuk memberi gambaran dari tiap bab. Keberhasilan dari seri ini bagi para mahasiswa ternyata telah memenuhi tujuan pokoknya. Bagi para insinyur profesional yang mumpuni yang sedang
menekuni jenjang karirnya telah terbukti bahwa buku ini sangat bermanfaat.
Menyadari kebutuhan ini buku-buku dalam seri ini diperluas isinya sehingga meliputi topik yang lebih luas tetapi tetap mempertahankan penyuguhannya yang padat.
Kami percaya bahwa dengan penambahan isi akan membantu para mahasiswa untuk
melihat bahan yang harus mereka pelajari secara menyeluruh secara lebih praktis tanpa
menghilangkan nilai dari buku ini sebagai pembantu untuk lulus pada ujian-ujian. Kami
percaya pula bahwa penambahan isi akan menyuguhkan suatu gambaran teknis yang
lebih lengkap bagi para insinyur yang belum sempat menerapkan topik-topik tersebut
sejak mereka menamatkan studinya.
Daftar dari buku-buku lainnya dalam seri ini terlampir pada bagian muka dari buku
ini.
Keterangan selengkapknya dapat diperoleh dari penerbit.
Edition
Dterjemahkan oleh
I
h. Ismoyo pH
Dosen Fakultos Teknik UNS
Surakarta
M. J. Smith
Ediior Umum
I
:
ini dipersiapkan sebagai bahan pelajaran tingkat permulaan dalam mata kuliah
Teknik Kekuatan fuhan danTeori Struktur Teknik untuk para insinyur teknik sipil dan
teknik struktur. Bahan pelajaran ini mencakup juga persyaratan-persyaratan bagi para
arsitek, ahli penghitung volume pekerjaan teknik dari para mahasiswa dalam cabangcabang ilmu teknik yang lain. Soal-soal dipilih dari kumpulan soal-soal ujian selama bertahun-tahun tetapi standarnya tetap sesuai dengan standar Dewan Pendidikan Teknik
Tinggi untuk Tingkat ijazah dan sertifikat (H.T.D. dan H.T.C) disertai dengan ujianujian Sarjana muda (8. Sc) dan C.E.I, keduanya pada tingkat persiapan.
Meskipun buku ini terutama ditulis untuk membantu para mahasiswa untuk lulus
pada ujian teori, tetapi diusahakan juga agar dapat memberikan pemikiran dasar mengenai pendekatan terhadap perencanaan stiuktur, hal mana bagi para arsitek, ahli penghitung volume pekerjaan dan pelaksana bangunan dituntut untuk dikuasai secara memadai. Para mahasiswa teknik sipil dan teknik struktur tentu saja masih dituntut untuk
memirelajari pekerjaan lanjutan, tetapi penguasaan prinsip-prinsip yang digarap secara
tuntas di sini merupakan sesuatu yang mutlak perlu bila yang bersangkutan ingin memahami secara sempurna perencanaan struktur lanjutan. Buku ini dapat dianggap sebagai pengantar bagi Teoi Strukrur Teknik dan Teori Stntktur Laniutan dalam seri penerbitan ini.
Perencanaan struktur dalam praktek dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama,
dituntut untuk menentukan besarnya gaya yang bekerja pada sebuah struktur dan distribusi gaya yang bekerja dalam bahan yang merupakan bagian dari struktur tersebut. Hal
ini dapat disebut "teori struktur". Kedua, dari pengetahuan tentang bahan ini dan kemirmpuan bahan tersebut menahan gaya yang bekerja terhadapnya, maka perkiraan atas
besarnya ukuran dan komponen-komponen struktur tersebut dapat dilakukan. Yang
terakhir ini secara luas merupakan kawasan "ilmu kekuatan bahan".
Gaya-gaya eksternal yang bekerja pada bagian suatu struktur merupakan beban,
yang lazimnya berupa tempat menyimpan bahan, mesin, manusia dan berat bangunan
itu sendiri. Sebagian dari beban ini merupakan beban tetap atau beban mati, dan sebagian berupa beban yang tidak tetap yang kadang kala ada, kadang-kadang pula tidak,
atau beban hidup. Tetapi untuk tahap awal dari tingkat belajar adalah lebih mudah untuk menganggap semua beban tersebut sebagai beban mati. Beban hidup bekerja seperti
halnya beban mati tetapi menentukan distribusinya adalah merupakan tugas dari perencana. Gaya-gaya eksternal ini dapat bekerja sedemikian rupa sehingga bagian dari struktur tersebut mendesak, meregang, menekuk, melentur, menggeser, memuntir atau gaBuku
l-
vru
unwk
Edisi Kedua
bungan dari kejadian tersebut. Dalam buku ini setiap tipe perilaku ini akan
ditelaah satu
per satu.
Untuk mempertahankan agar buku ini tidak terlalu tebal, hanya masalah-masalah
struktural yang khas saja yang dibicarakan. Tipe-tipa masalah yang agak jarang menyangkut tegangan pegas dan tegangan cincin telah ditiadakan. akan tetapi, edisi baru ini,
telah diperluas untuk memberi tempat pada analisa balok beton bertulang, pelengkung
tiga sendi dan suatu pengantar terhadap garis pengaruh. Edisi ini diisempurnakan juga
supaya sejalan dengan keadaan praktek yang mutakhir.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Panitia Penguji yang telah mengijinkan dimuatnya pertatyaan-pertanyaan dan naskah-naskah ujian
DAFTAR ISI
mereka.
PENGANTARUMUM
l.
''''
ELASTISITAS
Beban
Tegangan
Universitas London
I
4
Regangan
Elastisitas
ll
Batang-batang majemuk
2.
19
t9
2l
September 1979
'
3.
M.J.S.
24
50
50
64
72
79
Balok-balok komposit
4.
\-
35
!J
i,
2t
92
92
93
94
r0l
.
106
109
I 16
-4
_&
Dafar
5. KELANDAIANDANLENDUTAN
TeoremaMohr .
kndutan
lsi
...122
....122
...140
CaraMacauleyuntukkelandaiandanlendutan .......143
6.
PELENGKI.]NG
..
154
Tipe-tipe pelengkung
ls5
ts7
Momen
lentur
Garis tekan
7,
GARIS-GARISPENGARUH
Garis'garis pengaruh untuk geser dan momen lentur
Garis pengaruh untuk gaya mendatar pada sebuah pelengkung tiga sendi
Apendiks: Jawaban untuk soal-soal ujian
Bes I
154
ELASTISITAS
162
162
167
t7t
BEBAN
gaya luar (externol) yang bekerja pada
suatu bahan. Pada. setiap struktur semua gaya yang bekerja pada struktur tersebut haruslah setimbary. (lihat Kesetimbangan pada halaman 21).
.o
TEGANGAN
Setiap bahan akan mengalami perubahan bentuk bila mendapat beban, dan bila perubahan bentuk ini terjadi, maka gaya internal di dalam bahan tersebut akan menahannya.
Guy,e iqie,t ul ini.diseb-uJ"te-gangan. Gaya yang dilangsungkan lewat suatu penampang
dibagi ddngan luas penampang tersebut disebut intensitas tegangan (intensity of stress),
tetapi lazimnya cukup disebut tegangan saja. Dalam bab ini hanya tegangan tarik, te'
gangan tekan dan tegangan geser akan dibicarakan.
Tegangan tarik
adalah contoh sederhana dari tegangan tarik. Sebuah batang dengan luas penampang yang sama (prismatik),4 dijepit di bagian ujung atasnya, dan menahan beban
aksial ltl pada bagian ujung bawahnya. Llntuk menahan beban tersebut gaya internal
F diperlukan, yang besarnya sama tetapi berlawanan arah dengan I/. Intensitas dari te-
Gambar
gangan lark fro adalah FlA. Akan tetapi adalah jauh lebih mudah mengukur wlA yang
sccara numeris sama besarnya dengan FlA.
luas penampang
rFelintang A
luas penamPang
rhelintang A
I
GAMBAR
GAMBAR 2
Elastisitas
Bahan Konstruksi dan Strukfirr Teknik
1lt
Tegangan tekan
sebuah contoh sederhana dari tegangan tekan diperlihatkan pada Gambar 2. sebuah
kolom yang prismatik dengan luas penampang ,4 menahan beban aksial sebesar I/.
Untuk menahan beban ini mal<a gaya internal F, diperlukan. Intensitas tegangan
desak
{t* allah FlA, dan sepefti disebut di atas maka adalah lebih mudah mengukurnya se-
tekan
tari k
geser
GAMBAR 4
bagaiWlA.
Perlu dicatat bahwa dalam kedua contoh tersebut di atas batang dan kolom dianggap tanpa berat. Dalam praktek bila beban I/ cukup besar, maka anggapan ini akan
mengakibatkan kesalahan yang kecil. Tetapi, besarnya tegangan dapat ditentukan untuk
setiap penampang, dan besarnya kolom di atas penampang (atau berat batang tarik di
bawahnya) harus ditambahkan pada beban ltl untuk memberikan tegangan yang tepat
pada penampang yang ditinjau.
Pada tegangan tarik dan tegangan tekan, gaya adalah tegak lurus terhadap penampang melintang yang ditinjau, dan ini dikenal sebagai tegangan langsung. contotr tain
dapat dijumpai dalam Bab 2, sehubungan dengan konstruksi kerangka sedJrhana:
menuntun kepada suatu konvensi standar untuk menyatakan jenis tegangan pada diagram seperti terlihat pada Gambar 4.
Perhatian khusus perlu diberikan terhadap satuan. Satuan tegangan adalah beban/
satuan luas, yaitu N/mm2 (Newton per mm2).
coNToH
soel I
Suatu kolom beton dengan sisi-sisi 600 mm dan tinggi 2500 mm menahan "beban" akslal sebesar 500.000 kg. Bila berat beton adalah 2.20O kg/*', berapa besar tegangan
padadasarkolom?
Tegangan geser
Tegangan geser bekerja sejajar dengan penampang yang ditinjau. contoh tegangan geser
diberikan pada Gambar 3. Dua pelat yang disatukan oleh sebuah baut luas penampang
melintang sebesar ,4 menahan beban I/. Pelat atas ditahan oleh jepitan kaku. Gambar
,.,"..
....
PENYELESAIAN
: 600.000 x 9i8
:5880000
: 0,6 x 0,6 x 2'5 x 2200 x 9,8
Beban terpakai
l, I
memperlihatkan penampang melalui sistem gaya. Pelat akan mengalami tegangan tarik
secara langsung dan akan melimpahkan beban w dafi pelat yang satu ke pelat yang
lainnya. Untuk itu diperlukan gaya internal sebesar Q pada penampang I/- I. dari baut.
'
19
400
: J;i2lll*
t6.4
N/TI'
coNToHsoal 2
Sebuah batang baja lunak bergalis tengah 25 mm memiliki tegangan tarik yang diperbolehkan 138 N/mm2. Bila batang tersebut digunakan untuk menahan tegangan tarik,
berapa besar beban yang dapat ditahan?
GAMBAR 3
Intensitas dari tegangan geser pada penampang Y-Y = f" = Qf A seperti halnya yang
terdahulu adalah sama dengan lllA, Hanya saja di sini perlu dicatat bahwa gaya internal
bekerja sejajar dengan tampang yang ditinjau.
D dalam semua kasus yang telah disebutkan, gaya internal telah dinyatakan dengan
gambar panah tunggal. Pada kenyataannya untuk tiap penampang, supaya tercapai kesetimbangan, maka harus selalu ada gaya internal dengan arah yang berlawanan. Halini
tir
,
O
PENYELESAIAN
Dalam kasus ir.i dimisalkan bahwa batang tersebut ditegangkan sampai tegangan tarik
boleh maksimumpr = (beban/luas penampang).
Beban = p1 X luas penampang batang
:
:
138
Tt
(2'2
4
('()N',l
()ll soAL
E/ast srtas
dengan menggunakan
Perlu dicatat bahwa regangan adalah perbandingan dari panjang dengan panjang
atau satuan panjang dibagi dengan panjang, sehingga tidak memiliki satuan.
lcga,gan geser yang diperbolehkan dari baut adalah g0 N/mm2 dan pelat-pelat tersebut
Irarus menahan beban geser 9.000 kg, baut-baut ukuran berapa harus dipergunakan?
coNToH
PUNYELESAIAN
Bila kolom dalam contoh soal 1 ternyata memampat sebesar 0,425 mm, berapakah besar
regangan dalam beton?
beban geser
Pq
9000
9,8
soel
'
PEN
80
YELESAIAN
alau 1102,513 =367,5 mm2 untuk tiap baut. oleh karena irund2
14= 367,5 ataud =
2l ,6 mrc,. Dalam praktek digunakan tiga baut ukuran 22 mm_
ELASTISITAS
setiap bahan akan berubah bentuk kalau mengalami pembebanan, dan regangan yang
timbul dapat diukur. Bila setelah pembebanan dihilangkan bahan tersebut kembali ke
bentuk asalnya, maka kejadian terse-but disebut elastik atat kenyal. Suatu beban batas
di mana beban yang menyebabkan adanya regangan sisa setelah beban dihilangkan dapat
ditentukan. Besarnya tegangan akibat beban tersebut disebut batas elastik atau batas
Meskipun baut hitam atau baut mesin masih digunakan untuk konstruksi kerangka baja,
baut gesekan lekat sekarang lebih lazim dipergunakan. Baut gesekan lekat ini tidak direncanakan berdasarkan tegangan geser baut, tetapi berdasarkan gaya gesekan pelat baja
yang bertangkupan. Besarnya geseran ini adalah sebesar pFp dimana adalah koefisien
tr1
gesekan antara pelat-pelat (0,45) dan Fo adalah beban luluh dari baut tegak
lurus terhadap pelat. Oleh karena itu baut gesekan lekat dirancang berdasarkan kekuatan
tariknya.
kenyal.
Pengujian tarik (baja lunak)
,1
REGANGAN
Bila suatu bahan mengalami tegangan, maka bahan tersebut akan mengalami perubahan
Ukuran perubahan bentuk ini dikenal sebagai regangan. Pada tarikan dan te-
bentuk.
kanan' maka regangan dapat diartikan sebagai perubahan panjang per satuan panjang.
Gambar 5(a) menunjukkan sebuah batang panjang Z tanpa beban. Bila diberi beban
sebesar lu (hhat gambar 5(b), maka batang akan bertambah panjang sebesar
62. Regangan tarik ero = 6Lf L. Sebaliknya, desakan batang atau kolom akan memampat sebesar
6Z dan regangan tekat esjuga sama dengan 6LlL.
oAMBAR s(a)
GAMBAR
(D)
GAMBAR 6
=0,17 X l0-3
rl
Batas elastik dan banyak titik-titik lain dapat segera terlihat setelah diadakan uji tarik.
terdapat beberapa tipe peranti di pasaran yang mampu mengukur elastisitas secara teliti,
tetapi demi mudahnya maka hanya cara yang sederhana akan dibicarakan. Perlu dicatat
bahwa adaiah sulit untuk mendapatkan suatu hasil yang teliti dari percobaan ini.
Dawai baja lunak yang halus digantungkan pada perletakan gantung yang kaku dan
di ujung bawahnya terdapat jerat untuk menerapkan beban. Dawai tersebut diberi tanda
pada dua titik dan satu alat pengukur yang teliti pada perletakan tetap dipasang untuk
mengukur jarak antara kedua titik tersebut. Suatu alat pengukur yang halus dan teliti
diperlukan untuk mengukur garis tengah dawai tersebut.
Setelah mengukur jarak antara kedua titik bertanda tersebut (panjang semula Z)
garis
dan
tengah dawai, maka pada jerat diletakkan suatu beban ringan secara perlahanlahan. Jarak antara kedua titik tersebut diukur lagi. Prosedur ini dapat diulang, dengan
secara bertahap menambah beban sampai akhirnya dawai meregang cukup panjang dan
akhirnya putus. (Bantalan karet di bawah dawai - menjaga agar jari-jari kaki tidak kejatuhan - perlu diperhatikan di sini).
Pada tahap-tahap awal, beban harus dihilangkan sesudah setiap tahap uji dan akan
terlihat bahwa dawai akan kembali ke panjang awalnya. Akhirnya, setelah beban dihilangkan, maka akan terlihat adanya pertambahan panjang yang tetap. Bila dikerjakan
secara teliti dan berhati-hati dan penambahan beban cukup kecil, pada tahap selanjutnya akan terlihat bahwa dawai akan terus meregang bahkan setelah beban dikurangi.
Perlu dicatat bahwa pada percobaan yang sederhana ini adalah sangat sulit untuk menentukan secara tepat titik itu.
Hasil uji ini dicatat, dan baik tegangan maupun regangannya dalam dawai dihitung
pada tiap tahap pembebanan. Kemudian Grafik tegangan terhadap regangan digambar-
,#,
E/astr'si tas
Struktur Teknik
titik luluh
Tegangan
mernberikan
(N/mm2)
luluh bawah
T'egangan maksimum (tegangan
Batas elasti k
ultimit )
Diambil sebagai perbandingan dari besarnya beban pada saat penggentingan mulai,
dibagi dengan luas penampang melintang semula dari batang uji.
faktor keamanan
Dalam praktek sulit untuk menentukan secara teliti besarnya beban pada struktur sehingga bahan dari struktur tersebut tidak boleh dirancang untuk menahan tegangan
Tegangan boleh dan
Regangan
maksimum. Untuk mengatasi hal ini perlu diberikan suatu faktor keamanan sehingga:
GAMBAR 7
kan dan sebuah kurva seperti terlihat pada Gambar 7, didapatkan. Beberapa anggapan
dasar yang penting dapat ditarik dari grafik tersebut adalah sebagai berikut:
tegangan kerja
boleh =
tegangan maksimum
faktor keamanan
Hukum Hooke:
luluh, sehingga:
tegangan luluh
Hooke menyatakan bahwa bila suatu bahan dibebani tanpa melewati batas elastiknya,
tegangan kerja
maka perubahan bentuk yang dihasilkan adalah sebanding dengan besarriya beban yang
menyebabkannya, yaitu perubahan bentuk cc (sebanding) beban.
itu
atau ' -
reganSan
coNToH
Dari grafik untuk baja lunak dapat dilihat bahwa hukum ini berlaku, kalena sebuah
garis lurus didapatkan sampai ke batas sebanding (bukan batas elastik). Nilai konstan.E
dikenal sebagai modulus elastik dai Young, dan sangat penting pada bab-bab berikut.
Satuan-satuan dari modulus adalah sama dengan pada tegangan, yaitu beban/satuan luas.
"Beban"
(Mg):
"Beban"
(Mg):
Pertambahan panjang
"Beban"
(Mg):
Pertambahan panjang
Ini merupakan batas tegangan di mana hukum Hooke mulai tidak berlaku. D bawah
Ini merupakan tegangan di mana pertambahan panjang-tetap, tetap pada bahan setelah
beban dihilangkan. Setelah batas ini dilampaui bahan memiliki sebagian elastisitas tetapi
soal
Pertambahan panjang
Batas sebanding
Batas elastik
faktor keamanan
Angka-angka di bawah ini adalah merupakan hasil pengamatan uji tarik padatatang uji
bulat bergaris tengah 22mm dan berjarak 195 mm antara titik-titik ukur:
hilangankonstan(E)
Besarnya faktor keamanan ini terutama tergantung dari bahan yang ditinjau.
te-
gangan G regangan,
tesanean
boleh
l0
15
16
16,5
18
19
20
21
22
24
25
25,5
17
0,078
23
0,149
23
0,493
Batw luluh
Ini merupakan tegangan yang ditandai dengan bertambdhnya regangan yang menyolok.
Adanya sedikit penurunan beban pada titik ini menyebabkan bertambahnya regangan,
Lr.-
-,
Grmbar 8 adalah kurva yang digambar dari hasil tabel angka-angka tersebut di atas.
Perlanyaan adalah untuk membuat kurva beban-pertambahan panjang, berhubung
urlumnya penlmpang melintang batang uji hanya berubah sedikit sekali, maka diang'
E/ast'sitas
Struktur Teknik
Tegangan
'i
GAMBAR 9
Tegangan
gap mempunyai afii yang sama dengan kurva tegangan-regangan. Grafik tersebut digambar dalam satuan S.I (Systeme lnternational d'Unites). Perlu dicatat bahwa beban
dalam Mg telah dirubah menjadi kN (dengan mengalikannya dengan 9,g m/det2
)
reganganuji
oJ"r7
/7 / /
R^r.q
clestik O -4
O2%'/G ,/
,t"rus*of,zuVG
=
=
=
0,2o/o _
Tegangan luluh
liinit
,/l
(1401491) + (0,025/195)
220}kN/mm2
3l9I4d
Tegangan maksimum = 250.OOOl49l =
l]! X/.r,,
Tegangan luluh
= 1610001491=
Regangan
Regangan tetaP
batang
X I 00 = 0,25%
N1pm1
'
b--
Kebanyakan logam bukan besi tidak secara jelas menunjukkan adanya batas elastik atau
batas luluh. Gambar 9 menunjukkan sebuah kurva tegangan-regangan khas untuk
golongan logam bukan besi (kurva OA). Bna batang uji dibebani melebihi batas kenyal
(elastik)
- misalnya pada grafik sampai di titik A - aan kemudian secara bertahap Leban dihilangkan, maka akan terdapat kurva OB BC, di mana terlihat bahwa garis.BC
-
GAMBAR 10
holeh dikata sejajar dengan garis OD yang merupakan bagian pertama dari kurva OB'
|.
Dalam praktek bahan dibebani sampai patah dan kurva OA digambarkan (lihat
(iurnbar l0). Kemudian suatu persentase regangan tetap tertentu diukur pada sumbu re0,1%) dan terdapat titik C pada
B1n8an (untuk logam paduan aluminium adalah sebesar
dan
bagian lurus dari kurva. Garis
yang
sejajar
garis
ditarik
dari
C
suntbu regangan, lalu
g
uji (batas regangan 0,1%).
tegangan
memberi
dan
di
titik
lcrscbut memotong kurva
menentukan besarnya
untuk
perencana
para
oleh
Tegangan inilah yang dipergunakan
yaitu:
lcgangan kerja boleh,
tegangan kerja
boleh
tegangan uji
=
faktor keamanan
,-//L
#
l0
Struktu Teknik
Batas elastik dapat diperoleh dengan cara yang sama, dengan menarik garis FG me'
mm'
O,l%terhatlap panjang asli batang uji = (0,1/100 X 50) = 0'05
panjang)'
pertambahan
(Titik A pada sumbu
Tarik garis AB yang memotong grafik di B'
Teganian uiiO,tV"= 56,5182,5 = 0,685 kN/mm2 =
(b)
lalui titik O,\2Vorcgangan tetap sejajar garis modulus memotong kurva di titik G didapat
batas elastik 092%. Untuk mendapatkan tegangan luluh, dipergunakanlah gais HJ
sehingga menghasilkan tegangan hthth 0,2Vo.
LIL
= 0,OOl
'a
coNToHsoel 6
Batang uji dari bahan logam bukan golongan besi, panjang ukuran 50 mm, luas tampang
asli 82,5 mm2 , memberikan hasil sebagai berikut pada sebuah uji tarik:
"Beban"(Mg):
Pertambahan panjang
"Beban"
5,75
4,5
(mm): 0,195
5J
x 100 :
:!:#!9
1' ''
glL
modulus elastik
tegangan beban
" - ..g"ng* luas penampang
rl
Perubahan Panjang
panjang batang asli
PENYELESAIAN
CONTOH SOAL 7
kN).
(a)
0,23
(c)
(d)
(d)
13,7Vo
untungkan.
Batang uji tersebut patah pada beban 6,5 Mg, dengan pertambahan panjang 686
mm dan garis tengah terkecil pada saat patah sebesar 7,11 mm. Gambarkan grafik be-
(a)
(c)
(6'86/50) X IOO=
Persentase pertambahan panjang =
(Mg):
Pertambahan panjang
Elutldtr,e
perubahan
fr=
1,,
regangall
InamPatan)
panjang
/.
3,5
Beban
6L
(kN)
50
6L:
5615
rl
44-
40
:-x1,6
150
100:
150
140
1,07%
30
BATANG-BATAI{G MAJEMT.X
lebih bahan yang
Tiap batang yang rtrenahan-tarik atau tekan, yang terdiri dari dua_atau
20
to
*cjajar disebu
i.,gu* t.tupi
GAMBAR 1I
diterapkan pada
batang maniemuk. Meskipun istilah ini umumnya hanya
juga
kolom'kolom
dalam bab ini pengertiannya diperluas dan mencakup
4,,/
l2
El.stisitus
l3
untuk baja
coNTOH SOal 8
I-"ylq.
2s5
tetapi
'-/
Tembaga
) 6It".u
= f.',
a,urtt 6L61=
6Lt"^t:6LU
'oi3
atau
juga
Wtemb: 1,36 W,
2Wr"*u* W6 :29'4
(2 x 1,36 + l) lV61 :29,4
wui
: 10750/150: Z? trtlry!_:
Tegangan dalambaja J61
: 7900/60 :112_ry!q-,
Pertambahan panjang 6Lt"^o: 6Loi: 0,215 x 10,75 : 2;3 I mm
Tegangandalamtembagaltemt
coNToH
soal
Sebuah batang baja lunak bertampang bulat dan pejal dan batang sejenis dari kuningan
disambung secara sempurna dan segaris di titik C dan dipanaskan secara merata. Luas
penampang melintang dari tiap-tiap batang adalah: 650 mm2 .
Baja
TemGga
tersebut didinginkan 4loC di bawah suhu semula; dan (D) JankAC yang baru pada ke-
Aoj =
^temb
batang kaku
150 mmz
regangan
Baia
C
I
Kunrngan
.B
GAMBAR T3
GAMBAR T2
_ tegangan
7,e kN
dan
.'.
:'#:
A,
)
w61
Kedua ujung dari batang-batang tersebut ditahan secara sempurna pada A dan B
seperti diperlihatkan pada Gambar 13, sehingga jarak AC adalah 750 mm dan CB
600 mm. Hitunglah (a) Besarnya gaya dalam batang-batang tersebut, bila batang-batang
\-
6O mm2
L-=
o,2e3
PENYELESAIAN
-g
=\
60 " 6loi
beban
.,
luaspenampang pertambahanpanjang
untuk tembaga:
PENYELESAIAN
q = !t::l!, '#L
t 50
6L ru_o
Dalam persoalan
ini
A dan B yang
4,
y'\'
t4
Jumlah pengerutan akibat penurunan suhu haruslah sama dengan jumlah pertambahan panjang akibat tegangan yang timbul, atau:
LqaqT
l0
0,498 + 0,641
juga
l,3lt67* Wat:294
,0,:#:
wr,;:
Tegangan
'pi-'k^
,k^ ::
-Eb-
r D
regangan
Untuk baja: = 4X
E61
(nX
luas tampang
perubahan panjang
,
"'
lr-
Tetapi E6ilEm = 15, dan regangan dalam baja = regangan dalam beton.
Dari persamaan (l) dan (2) :
62 sd:qi);
baja
(3)
15
(6)
W6r+ Wri,:588000
16256
'
(7)
20
tr;: -
'''
Dari (7)
3,9(62
5N
A6it
244OO0
(2)
3,9
Abi
3,9 '46i+
lllai:
588 000
wti:3440A0 + 3,9Abi
dalam baja)
Dari (3), (4), dan (5) (mengingat bahwa regangan dalam beton = reBangan
(1)
(4)
(5)
E6ilE61-
wot
atau
dalam
rrl4^ -*-w,
(\114) + regangan
lilot
Iuga
Wot:
PENYELESAIAN
D_
166 kN
Untuk beton:
Sebuair kolom beton yang pendek bertampang bujur sangkar dengan ukuran sisi 250
mm menahan beban aksial sebesar 30 Mg. Kolom tersebut ditulangi dengan 4 batang
baja dengan garis tengah 40 mm. Bila modulus elastik dari baja adalah lima belas kali
modulus elastik dari beton, hitunglah besar tegangan dalam baja dan beton. Bila tegingan pada beton tidak boleh melew at\ 3,9 N/mm2 , berapakah luas tulangan baja yang dibutuhkan pada kolom tersebut untuk menahan beban sebesar 60 Mg.
panjang semula
Er,=
beban
128
Untuk baja:
soal l0
tesansan
294
kN
Untuk beban 60 X 9,8 = 588 kN, bila A6i = luas baja yang diperlukan'
/
kN
l.1410.0156:
I'la \J'ulJU: 73.1
coNToH
128
Juga besar gaya pada tiap-tiap batang yang diakibatkan oleh penahan haruslah sama,
w6:-57n0 - "'
W6i* W61:30 x 9,8 : 294
atau
LY*aY^T = --
6) x 41
750 x (16,2 x
+ 600 x (26;l x 10-6) x 4l
ls
Elastisitds
Struktur Teknik
'" ----
* 3,916)
A;i
58,5A61: 344000
-^
+ 3,9Abi
(62 500
Aar)
3,9162500-A6i)
:
A-,:344ffiOi54,6
et
6300 mm'
xnx
4521f4 :
6362 mm2
br
t6
khan
l7
Et..ttsias
(Adalah lazim untuk mempergunakan baja yang sedikit lebih besar daripada jumlah
o:
6165
10-s12,37
x 10-a :02q
r,-?fri+o)
^-
(t
melintang
Bila suatu batang mengalami regangan tarik, maka panjangnya akan bertambah, tetapi
ukuran penampang melintangnya akan berkurarzg. Sama halnya dengan prosedur pembebanan tekan, maka panjang batang akan berkurang, karena memampat, tetapi ukuran
tampang melintangnya akan bertambah.
Regangan melintang diartikan sebagai perbandingan antara perubahan lebar terhadap lebar yang asli. Sampai dengan batas sebanding regangan melintang bervariasi seperReg;angan
ti
regangan longitudinal
Dalam bab
tegangan-regangan yang
ditinjau'
l.
Berikut ini adalah deretan angka yang merupakan hasil uji untuk menentukan
penampang adalah
batas reganga n o,l% batang uji dari bahan duralumin. Luas
mm'
100
uji
adalah
panjang
benda
I 6 mm dan
modulus kekakuan G =
f61
"Beban" (Mg)
Dapat dibuktikan bahrva hubungan antara modulus elastik dan modulus kekakuan
E=2G(l +o).
coNToHsoal 11
Pada uji tarik terhadap pipa baja dengan
-2,37 x10-a
:2,3J x l0-a
tengah
garis tengah semula
pengurangan garis
"Beban" (Mg)
Pertambahan Panjang (mm):
2p
o,:rz o,jso
"Beban" (Mg)
3,2'7
gagal/patah
2.Sebuahbatangbajadenganluaspenampangmelintang1000mm2dansam-
PENYELESAIAN
0,5
tersebut'
Tentukan besarnya harga tegangan uji, dan modulus elastik benda uji
r tegangan 48,7
0,25
l5 mm X
lQ
Pada
SOAL-SOAL UJIAN
Bila hanya tegangan geser yang dipandang, maka perbandingan antara tegangan geser
dan regangan geser dikenal sebagai modulus kekakuan, atau modulus geser, yaitu:
regangan lateral =
Modulus kekakuan'
regangan
N/mm2
Plastisitas
Bilangan konstan o dikenal sebagai nilai banding Poisson, dan harganya berkisar
8008
---
adalah
20500
2(l + 0,28)
,a
dan
Modulus elastik dari baja dan tembaga masing-masing aclalah 205 kN/mm2
perX
10'6
11
adalah
suhu
perubahan
105 kN/mm2 dan koefisien muai linear akibat
oC
untuk baja dan tembaga'
"C dan 16,5 X 10-6 per
3.
205.000 N/mm2
1,33
l,
x l0-a
20
:6,65 x l0-s
pada
sepanjang
Gambar 14. Bagian Ail adalah. baja dengan luas penampang melintang merata
prismatik
alumini'
batang
adalah
BC
bagian
mm2
dan
5000
batang (prismatik) sebesar
ter'
majemuk
sanrllnqan
rdr,uurr6(
Batane
DatarrB'
ntm2.
[lr]l
2000
/uuu
melintang
mellntang
penampang
um dengan luas
proses
selama
dan
32"C
menjadi
naik
Suhu
l6dC.
suhu
u.rr^ tegangan"'paJa
tersebut penyangga sebelah kanan bergeser scbesar 0,C)25 n:rrn. I{itung besalIlEj!9ga-+gan
yang terdapat pada batang aluminium. *:;-:::)---'-*:
r-u"i
l8
GAMBAR 14
Bas 2
'
Modulus elastik dari baja dan aluminium masing-masing adalah sebesar 205
kN/mm2 dan 68,5 kN/mm2 dan koefisien muai linear akibat perubahan suhu masingoC
oC
masing adalah I 1,7 X 10-6 tiap
dal23 X 10-6 tiap
untuk baja dan aluminium.
4. Sebuah kolom beton bertulang disyaratkan kuat menahan "beban" aksial sebesar 66 Mg. Bila dinyatakan bahwa kolcm tersebut diberi empat batang tulangan dan
tegangan tekan boleh untuk beton adalah 7,4 N/mm2 dan nilai banding modular rn =
I 5, tentukan ukuran-ukuran yang tepat untuk luas penampang beton dan baja tulangan:
(a) untuk penampang bujur sangkar dengan luas tulangan baja sebesar 1%;
(D) untuk penarnpang persegi empat b X 1,56 dengan empat buah tulangan bergaris tengah l6 mm.
,,*.,KTUR
llrsultente
5.
t'fiap gaya tunggal dapat diuraikan menjadi dua komponen gaya yang bekerja pada
mencari kompo,.trrr.ni alah, ietapl keduanya tegak lurus atau sama lainnya, misalnya
sudut 0
membentuk
yang
gaya
F
nen uraian gaya ke arah veriikal dan horizontal dari
meml5b
Gambar
l'a.
Hal tersebut diperlihatkan dalam Gambar
tcrhadap horisontal,
gaya y ar.g sederhana'
perlihatkan cara penyelesaiannya, dengan menggunakan segitiga
Komponen
vertikal
pada F=V
L,z
=F sin
KomPonen horisontal
I
Pada
., I
H=Fcos0
F:H
CeMSan rS(r)
GAMBAR 15(D)
gaya
sejajar dengan
digambar
Untuk menggambar segitiga gaya, maka komponen
tersebut lalu menjadi
komponen
Penyeleqian
rruh aslinya untuk memb.itrt r"gltiga.
kedua kompo'
diketahui
bila
Sebaliknya,
yang seoertrana.
1'ersoalan-[mu Ukur Segitiga
+
a2)'
F
yaitu
t/QP
=
rrcn I/ dan.H, mata uer"iny"u resdLnte F didapatkan'
resultante (atau gaya
Resolusi gaya ini dapat dipergunakan untuk mendapatkan
b,-
20
Sehingga resultante dari susunan gaya yang terlihat dalam Gambar l6(D) adalah
O88 kN yang bekerja ke arah kanan nriring ke barvah dengan membentuk sudut 49o
coNToHsoAL l2
Gamb
ar
2t
l6(a)
PENYELESAIAN
LVI
:4
.,,,'2
3 sin 30'
[sin 45,
312
t,,.,
in
3Cr,
- 2: l,r-r .,: _: :
:0,51
_tr,6Z
I! :
4 cos 45"
xz(ke
t/J2,
3 cos 30o
cos 30'
3(JTl2:
atas
t),
2.
2,83 _2:,.6
Z,V:O rH:0
adalajr
Momen dari sebuah gaya terhadap sebuah titik adalah hasil kali dari gaya tersebut
dengan jarak terpendek garis kerja gaya dengan titik tersebut (lihat Ganbar l7). Besarnya momen gaya F terhadap titikP = f'x. Momen ini akan berpengaruh untuk memutar
P menurut arah jarum jam, yang untuk persyaratan kesetimbangan harus diimbangi.
Harga satuan dan momen adalah gaya X panjang, yaitu N m.
45"
GAMBAR
r6(r)
LM:0
MOMEN.MOMEN
EIl
ffi=srru
ffia'zrr,t
adalah nol.
:0,57 kN
0,57 ke kiri.
!ffi.0rru
titik
Ketiga pengertian dasar ini adalah merupakan dasor semua perhitungan struktur.
t,,/lltZl
Dalam persoalan ini arah yang diambil sudah tepat (arah ke kiri +)
dan
GAMBAR l6(a)
Jumlah aljabar komponen gaya terhadap sebarang dua arah sumbu tegak lurus
adalah nol;
"./2
204kq
l.
,<X
[cos 45" :
o* 4
-
Dalam tiap struktur maka rnutlak perlu bahwa semua gaya berada dalam keadaan setimbang, kalau tidak demikian maka struktur akan bergerak! Ada dua persyaratan dasar
kesetimbangan yang sangat penting, dan yang harus selalu diingat:
U
' = t, -
/?
,\/
O;67kN
Oeunen
/'
GAMBAR 17
r'e 1c1
coNToHsoAL l3
Kedudukan dari tiga beban ko-planar atau sebidang ditetapkan terhadap sumbu vertikal
XY seperti diperlihatkan dalam Gambar l8(a). Hitung besar dan arah-arah dari gaya
horisontal di X dan gaya tegak lurus lewat I sedemikian rupa sehingga seluruh susunan
gaya-gaya tersebut dalam keadaan setimbang.
ffra
22
23
atau
]F,
sin a
-50
x 0,5 + 300 (
(\/3)17-
16O
llJ2
2l ,66 N
ke bawah
Tetapi (Fy sin a)2 + (Fv cos a)2 : Fy2 (sin2 c + cos2 a) : Fy2
r, :
j1t2t;662
,+
32,832)
a:
: 14I /
121,66132,83
3,70
":7!:L
Latihan yang bermanfaat pada tahapan ini adalah menghitung momen terhadap
GAMBAR r8(o)
GAMBAR I8(D)
dari Fy
Gambar 18(D) memperlihatkan sistem akhir dari gaya-gaya dalam kesetimbangan. Momen-momen terhadap tiap titik harus diuji. Titik y dipilih karenz gaya F, yang tidak
dikenal baik besar maupun arahnya melewati Y dan oleh karena itu tidak akan mempunyai momen terhadap Y. Jaruk terpendek terhadap garis kerja dari tiap Baya terhadap
titik Y harus dihitung dari Gambar 18(D):
Syarat kesetimbangan
2V = O; 2H = 0;2M
140
60' x
110'
positif C +
300 cos
PENYELESAIAN
Ve):
lorn
.l
GAMBAR T9(D)
GAfiBAR r9(4)
Ambil momen terhadap satu dari reaksi'reaksi yang tidak diketahui (misalnya terhadap
Juga komponen horisontal dari Fy : Fy cos a
dan ,H :0 = Fy coS d * 50 cos 30" - 300 cos 60u
t 160 cos 45'
d.
50 x
dan ZV = Q: Jf'"
L.-
sin a * 50 cos
60o
160
300
x tllz +
cis
titik A).
49x2)*196x5-Rsxl0:0
39;27
39;27
Rs:
Rr
(122,5
196
+ 980)i l0 = I10i25 kN
+ 49
llo,25
: l]l1llN
hana.
$E
:9
coNToH
Syarat kesetimbangan,2V = A
(sin 60"
80
Fes:80 x 2lJ3 =
lue'
fH :0
Flc :
titik-titik simpul
soer,
25
yang harus
ditentukan. Tetapi F6s sekarang akan memiliki komponen horisontal ke kiri
diimbangi oleh Fa6. oleh sebab itu arah dari F6g dapat diperlihatkan.
Banyak struktur yang terdiri dari kerangka, seperti misalnya kuda-kuda atap dan balokbalok warren. Tiap batang dari kerangka tersebut akan mengalami tegangan dan regan8an seperti telah dibicarakan dalam BAB l. Untuk menentukan tegangan pada tiap
batang, pertama-tama harus dihitung besarnya gaya, dan hal ini dapat dikerjakan dengan
mengadakan serangkaian uraian dari p;aya-Eaya. Dua cara utama secara analitik untuk
menghitung besarnya F;aya1gaya dalam kerangka diperlihatkan dalam contoh-contoh
soal 14 dan 15.
Uraian dari
't
Langsung
14
(cos 60'
160/r/3 x
:8oUr tN
0,5
f
ulllZ\
0;5)
hatkan dalam Gambar 20(a). Tentukan besamya gaya-gayapada tiap batang dari kerang-
ka dan sebut pula apakah gaya dalam batang tersebut dalam keadaan tarik atau tekan
,B
Fao
60"
crBc
AC
It
GAMBAR 2O(c)
GAMBAR 2O(D)
6;12O kg
12,?40kq
PENYELESAIAN
(6120 x 9,8)/1000
60
kN;
(12240 x 9;8)/1000
120 kN.
itu:
x t6 f t20 x 8)124: 80 kN
: 100 kN
Rc: 60 + 120 - 80
R1
Tiap simpul secara beruruian dikerjakan dengan cara yang sama' dengan memilih
tiap kali suatu simpul dengan hanya dua gaya yang tidak diketahui'
pandanglah simpul il[(Cu*L.r 20(c)1. Fsq harus memiliki komponen ke bawah,
Fsa'
seperti dipeilihatkan, untuk mengimbangi komponen ke atas dari
:
(160/J3)
30',
cos
Diuraikan ke arah vertikal, Fs6 cos 30'
Fsc: l6o/J3
(60
Bukan hanya struktur secara keseluruhan harus dalam keadaan setimbang, tetapi tiap
bagian dari struktur tersebut harusjuga dalam keadaan setimbang. Sebagai contoh, kalau
simpul A "dipotong" tetapi gaya-gaya dalam batang AB dan AC dipertahankan, maka
bagian ini harus dalam keadaan setimbang (2M = 0, 2V = O, XIl = 0).
Pandanglah titik simpul A [Gambar 20(b)1. Dari pengamatan, untuk menjaga kesetimbangan harus ada gaya komponen ke bawah untuk mengimbangi gaya 80 kN. Hal
tersebut dapat dijalankan oleh batang AB, oleh se-bab itu arah dari gaya tersebut dapat
99ry1!N
20(r)'
kN
30
Duraikan ke arah horisontal, FBo: 060lJ3) sin 30 + (160/J3) sin
20(n)
= 160/V3 kN. Semua ini diperlihatkan dalam Gambar
Pandanglah simpul
:
J312
Fr"x
60
60
60'
- (160lJ3) sin
(J3ll2
x
t@lJ3
-
= -20.
,l
,ai .
1i
Fco
A____ffi
6oo
GAMBAR 2O(d)
GAMBAR 20
GAMBAR 2O (e)
Ft
/1
GAMBAR 2OG)
CT)
c sebenarnya arahnya
adalah ke
Pandang simpul E [Gambar 20(h). Gaya vertikal akibat beban 120 kN dan F6p =
(4olm3) sin 60o = 100 kN
.'. FBp haruslah memiliki komponen vertikal ke atas sebesar 100 kN. Dari Gambar 20(e),
l2O
Ini diperlihatkan
Fa.
60
27
/\ \..
il",^/*
t6ota
F.o:4olJ3 kN
160/Jr
D For
----ffi?ffi---
.'.
Tegangan Langsung
kebawah
: tr/lltZ
Frn:200U3 kN
100/FEF
secara tepat
fi r, :
Gaya horisontal akibat FBc, FBn dan FBp = 180/V3 + (40/V3).cos 60o
801u/3 + (160,
3 kN
cos 60o
180i
Fec: 100/J3
(200/m3)
: l0lJ3
Uraian pada simpul-simpul tersebut seringkali dapat disederhanakan, dan dengan la-
60"
20o/E
roul-8o
Fea
FA(180
Fe<
,^ .
160/V3 kN
L{Jt
:80/J3
kN
Sisa dari persoalan pada contoh soal 14 sekarang dapat diselesaikan dengan cara
yang lebih cepat. Akan tetapi, akan merupakan latihan yang bermanfaat, untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut dengan cara uraian yang lengkap dari simpul-simpul sebagai
pengontrol, haruslah selalu diperhatikan bahwa "caru cepat" seperti terlihat di atas pada
dasarnya adalah tetap berdasarkan uraian gaya-g aya pada simpul.
Pandang simbul D [Gambar 2o@)1. Pada pengamatan, FpB haruslah 40/m3 kN\
(untuk mengimbangi komponen vertikal dari Fqp /).
:
'
b"._
FDr
i'G
:?1.13
too
GAMBAR 2O0)
GAMBAR
:200/J3 kN
GAMBAR 20(m)
satu
2OOl\/3
_tcf,t.J3 _
I
20(e)
100
J3
*j
2g
29
coNToH soer, 15
Konstruksi kerangka seperti diperlihatkan
pada Gamba r zr(a) menahan
beban miring
24'5 Mg pada titik c. penvangga
A
penyangga B adalah konstruksi
Hitunglah n,ai dan arah dari i*r.ri "dr[t;;;i-dan
ror.
p"ry"rgg" dan keadaan;;;ili
dari gaya daram
kerangka batang-batang yang ditandai
W, X,V aun Z.
PENYELESAIAN
Semua gaya adalah dalam
kilo newton
Gaya pada
GAMBAR 2o(r)
titik
to.p"r.r
,T*'U;,#I;$,li:"'
soal tersebut dibahas secara luas untuk menjawab beberapa titik yang penting.
Dengan melatih diri, maka untuk kerangka-kerangka sederhana
dapat diadakun i.ny.[saian tanpa jabaran hitungan yang surit. pertanyaanpertanyaan
2,3, dan + paaa athir
bab ini, merupakan contoh lain yang harus dicoba diselesaikan.
Pada bentuk pertanyaan ini dianggap bahwa semua simpul
dapat berputar secara
bebas' Anggapan ini sebenarnya jarang tepat, tetapi kalau simpul+impul
tersebut tidaklah kaku benar, maka jawaban tersebut di atas adalah cutup memadai.
A (dengan
untuk
-:
' e -- tujuan
240cos30"x2l -ysx12:O
Vc:420 cos 30o :42qJil2
jOa tN
=
(keatas)
^F^:
: t2o kN
RA :
!/(1202 + 1562) : lll j\
, : :y
R6
zco x 0.5
(ke kiri)
i, otor.
wdut
:9
2,4
ZV
tetapi
cos0:
.'. Fr cos 0 : Vt
Jg +Zn=
:
Fx
seperti pra"
2,4
!842:
156/0,625
0'625
250
kN z
GAMBAR 2r(a)
Lt
30
Ambillah momen terhadap titik
PENYELESAIAT{
P. ZM :0.
Fnx2,4--3xVn
.IH
(2040/1000) Mg x 9,8
0.
Fy:Ht-Fw-F,sin0
3l
120
120
rGambar 22(b)
dn
40 kN
pada
c
t
I
l./
- -)'
X -1m
t,
\yE
GAMBAR 2r(c)
GAMBAR 2I(D)
CAMBAR 22(D)
Untuk mendapatkan gaya pada batang Z, maka potonglah konstruksi kerangka lewat QQ, seperti diperlihatkan pada Gambar 2l (c).
,V:0,
.'.F7:156kN
tekan
C.etatan:
Sin
)
X
Dalam beberapa soal, maka dapat diterapkan secara kombinasi kedua cara-cara ter-
SinT:2lJb'z*22):0,55
sebut di atas.
CONTOH
SOAL 16
titik X
ga
Fsc
25x4-2Ox2+F*x3,5:0
-60/3,5 = - l7.l (berlawanan dengan arah yang diperlihatkan)
atau 17.1
kNe+
tekan
a: 0
20* Fro sin u- F
^rsin
Fnu-Fro:510447:11,2
: 0
Fn, + Fr, = 17,1/0,894 = 19,l
Fs6*
(l)
GAMBAR 22(a)
b.-*
4O8Okq
Fa6 cos d
+ Fpp
coS d
2F
204Okg
(l)
nr:
:
Fro :
Fre
39,4
15,2 kNr-+ tarik
19,l
15,2
9 kN,-+tarik.
(2)
12
F^" sin p
F^B: li:llo,8:21,4 kN
Sama
Fco
halnya,
21,4
kN
tekan
tekan
21,4cos
A:F*
Fsr:21,4x0,6:12$N_3!tkFce
Sama halnya,
F.o
12,8
"oil-I
F*
Fn. cos a
l'ss:
Fap ke kiri).
63 kN tarik.
: F.o sin 7
:24,7 kN
tarik.
Gaya-gayi dalam konstruksi kerangka dapat juga diselesaikan dengan cara grafis. Meski'
pun lazim dilaksanakan dalam praktek, tetapi sebagai bahan ujian boleh disebut sebagai
sesuatu yang "melelahkan". Sebuah contoh sederhana di sini adalah sekedar menunjukkan prinsip-prinsip yang digunakan.
coNToH
soAL
Langkah pertama adalah menggambar kuda-kuda tersebut dalam skala, seperti diperlihatkan dalam Gambar 23(b\ (l : 200). Batang-batang yang dihitung digambar dengan garis tebal. Berhubung akan menghitung besarnya reaksi pada penyangga sebelah
kanan (Zp), maka besarnya jarak PR dan LR diperlukan. Hal tersebut dapat diperoleh
dengan mengukur dan memperhitungkan berdasarkan skala, tetapi dapat juga dihitung
secara mudah dalam kejadian tersebut di.atas (9m dan Orr/: m).
Untuk mendapatkan besarnya Zp, carilah momen terhadap 1,:
Untuk menggambar diagram gaya untuk kuda-kuda ini [Gambar 23(c)], digunakan
cara pemberian tanda menurut Bowes, yaitu tiap ruang antara gaya-gaya (gaya dalam/internal batang atau gaya luar/eksternal) ditandai dengan huruf besar IGambar 23(b)1.
Dalam diagram gaya [Gambar 23(c)) maka huruf kecil menandai gaya-gaya tersebut di
sampingnya. Jadi batang X dalam kuda-kuda adalah antara G dan H, dalam diagram gaya
ditandai sebagai gh. gh akan sejajar dengan batang X dan besarnya sebanding dengan besarnya gaya dalam batang X. Adalah penting untuk selalu mencantumkan skala dari
diagramdiagram tersebut.
Pembuatan diagram gaya dikerjakan menurut tahapan-tahapan berikut:
(i)
17
Kuda-kuda atap dengan sambungan-sambungan pada simpulnya dengan cara sendi dalam
Gambar 23(a) menahan beban seperti diperlihatkan pada diagram. Tentukan baik secara
gafis ataupun analitis, besarnya gaya-Eaya dalam batang W, X, Y, Z dan nyatakan apakah gaya-gaya tersebut bersifat tarik atau tekan.
(ii)
(iii)
(iv)
'
GAMBAR 23(a)
b.-
(ke bawah)
(15,2 x 0,894)/0,55
(25511000)
Gl-
(3,9 x Q894/0,55)
33
PENYELESAIAN
kN tarik
Fae
Pilihlah sebuah gaya, yang mana arah dan besarnya telah diketahui, dan gam'
barlah sebuah garis yang sejajar dengan gaya tersebut dan menurut skala yang
besarnya sesuai dengan gaya tersebut, yaitu gaya 2,5 kN pada puncak kudakuda yang terletak-antara huruf A dan B. Dalam diagram, gaya terlihat dengan
tanda ab. Perhatikan bahwa arah ab adalah sesuai dengan gaya 2,5 kN.
Pilih gaya lain yang telah diketahui yang terletak dekat dengan A atau B dan
gambarlah sesuai dengan skala dalam diagram gaya, yaitu gaya 5 kN di atas
yang terletak antara B dan C dan yang terlihat dalam diagram gaya sebagai bc.
lanjutkanlah dari gayayang satu ke gayayar.g lainnya sejauh mungkin, yaitu
a-b-c-d-e-f, di mana ef adalah reaksi vertikal di perletakan R.
Gaya luar selanjutnya adalah R1, |ang baik besar maupun arahnya tidak di'
ketahui. Akan tetapi gaya tersebut akan terletak antara F dan A. Oleh karena
itu garis fa dalam diagram gaya dapat digambar berskala untuk menunjukkan
besar dan arah dari R1 (3.66 kN menuju, ke bawah ke kiri bersudut 30o terhadap horisontal).
/5
34
Strukttr Teknik
Stru k
35
Untuk simpul CDKJ maka diagram gaya adalah cdkj, yang akan memberikan besarnya gaya-gaya pada simpul tersebut.
Penyelesaian dari simpul-simpul HBCJ dan GHJKF akan memberikan besarnya seluruh gaya dalam batang seferti yang ditanyakan dalam soal ini.
Ternyata titik g berimpit dengan titik f, yang berarti tidak terdapat gaya pada batang GF.
Jawaban, diukur berdasarkan skala dalam Gambar 23(c) adalah:
hg :0.
: gh : 9,8 kN tekan
Fv : hj :5,64 kN tarik
Fz : cj : 9,9 kN tarik
Fw:
F,
GAMBAR 23(D)
Demi mempertinggi ketelitian, maka diagram gaya harus digambar dalam skala yang
besar, sedikitnya dua kali lebih besar dari yang tergambar dalam Gambar 23(c).
TEKLJK PADA BATANG-BATAIYG TEKAN (Beban aksial)
Skala 10 mm = 2 kN
Bila gaya pada sebarang batang dari suatu konstruksi kerangka rnengalami beban aksial
maka batang tersebut akan mengalami tegangan langsung. Pada gaya-gaya tarik, untuk
mendapatkan besarnya tegangan tarik adalah dengan secara langsung membagi beban
dengan luas penampang. Pada batang panjang yang langsung yang mengalami tekan,
ada kecondongan untuk mengalami tekuk, dan besarnya beban maksimum yang menyebabkan tekuk ini mungkin akan lebih keeil dari beban boleh akibat tegangan langsung
saja.
paniang
Teori Euler menunjukkan bahwa pada batang tekan di mana kedua ujungnya adalah
sendi-sendi, maka beban tekukPe = TnzEI)1L2, di manaE adalah modulus elastik dari
bahan, / adalah momen lembam minimum terhadap sumbu pusat luas penampang, dan
adalah panjang efektif dari batang tekan tersebut. Penjabaran dari persamaan tersebut
di atas adalah di luar lingkup buku ini (llhat Theory of structures oleh M.J. Smith and
Brian J. Bell dalam seri penerbitan ini).
I
GAMBAR 23(c)
(v)
b,-
Pilihlah sebuah simpul yang hanya memiliki dua gaya yang tidak diketahui,
yaitu simpul R.
(vi) Pada diagram gaya, de telah tergambar, seperti halnya ef. Gambar garis sejajar
dengan FK (horisontal) lewat f. Titik k harus terletak pada garis ini.
(vii)Untuk menutup diagram tersebut, kd haruslah sejajar dengan KD dan hanya
dapat digambarkan pada satu tempat saja, sehingga dapat menentukan titik k.
Dengan langkah tersebut diagram untuk simpul R tertutup sudah, sekarang arah dan
besar dari fd dan kd dapat diukur berdasarkan skala bila diperlukan. fuah dari fd dan
kd mengikuti diagram gaya seperti halnya yang terdahulu dan harus ditandai padakudakuda pada R,bukan pada diagram gaya.
Penentuan besarnya momen kedua luasan terhadap sumbu pusat adalah perlu untuk
menentukan besarnya tegangan dari tiap batang struktural yang mengalami lentur. Besarnya momen kedua luasan terhadap sumbu pusat sama dengan momen lembam dari
penampang tersebut dan biasanya dinyatakan dengan tanda /. Akan tetapi di sini ditegaskan bahwa momen lembam dipergunakan pada ilmu gaya dinamika dan juga dibahas
'pada buku Matematika Terapan (applied matl,rematics) yang baik. Berhubung momen
kedua luasan untuk tampang-tampang sederhana dibutuhkan pada analisa struktur,
maka beberapa peraturan baku diberikan di sini:
/"
I"
bdi ll2.
s
36
,iEl
PENYELESAIAN
,.-,,gqr
Sumbu x
GAMBAR 24
GAMBAR 25
Untuk menentukan 1 dari suatu tampang gabungan, cara paling baik yang lazim adalah
dengan memisah-misahkan penampang tersebut ke dalam bagian-bagian yang sederhana
dan dirangkum dalam daftar, yaitu:
lol
Bagian
(
GAM BAR 26
(x t0
x l0-r)
25
2.
I* = I" I
Ay2
r)
Ix
37
l5
l0
2)
(x l0
I)
Ai
(xl0')
Misalnya untuk menentukan momen kedua luasan segi empat terhadap sisi alas-
1o-'t
tl
lxl0
el
2.5
1t2,5
26q4
t25
11.5
2181,5
6s1oy'
2)
661r3
75
32.5
2431$
56;
t7,3
224468
t493'lS
2325
20 161,3
l211
E4326\4
'692111
Lajur 5: x adalah jarak dari titik berat dari bagian yang ditinjau terhadap puncak
dari seluruh penampang. Kedalaman dari titik berat adalah (2 lajur 6)i(> lajur a)
dang.
Lajur 8:
add,ahjarak dari
hadap
2.
3.
: b(13(#*il:T
Untuk badan
Untuk flens bawah
204,2.17 x 106
Q60,4 + 20 16113) x lOa
(6510,4 + 661ri) x lOa = 711716 x 106
(15613 +22446181
x l0a:226u03 x
501,963
Penampang yang diperlihatkan dalam Gambar 27(a) dipergunakan sebagai suatu batang
tekan sepanjang 7 m. Tentukan momen kedua luasan dari penampang terhadap tiap
sumbu pusatnya danjuga nilai banding langsing dari batang tekan tersebut.
106
106
Jumlah tersebut adalah momen kedua luasan terhadap sebuah sumbu pusat horisontal. Tentu saja hasilnya akan sama bila ) lajur 7 ditambahkan pada X lajur 9,
atau untuk penilmpang, sumbu horisontal I. = 501,963 X 106 mma
Jari-jari girasi
soAL
:bd'
r'12
A:bd y:dl2
I,.: I;r\ At'
d2
:
12tbdx-
coNToH
125
x t0-.)
k,
/,
JU lA)
V\-zs; 'o'-/
- 124 mm
:
Nilai dari / terhadap sumbu vertikal mudah didapat, karena itu adalah merupdkan
jumlah 1 dari tiga segi empat [Gambar 27(b)l .
5Omm
350mm
__ruo,',
50mm
Sumbu vertikal
/"
\12
('t+OO,:
GAMBAR 2?(b)
25'\
t2) * too
+260i4+ 6510,4) x
81,771x
GAMBAR 27(a)
t2
106 mma
lOa
ll
. !.
,rn-Jau grrasr
*"
l/81'771x106\
J\_ZS;tOr_7
= !Q2 rnm
Nilai banding langstng untuk batang tekan adahh perbandingan dai poniang batang
lanpi4g 70C[/50;2 = 139.
coNToHsoAL
39
Rumus Euler didasarkan pada panjang efektif dari batang tekan .L. Selanjutnya
panjang efektif ini tergantung dari konstruksi kedua ujung dari batang tekan tersebut.
Dalam contoh soal 19 kedua ujung adalah sendi, dalam keadaan ini panjang efektif adalah sama dengan panjang sesungguhnya dari batang tekan tersebut. Gambar 28(a),
(D), (c), dan (d) memberikan hubungan antara panjangsesungguhnya dan panjangefektif untuk beberapa tipe konstruksi ujung-ujung yang berbeda-beda.
19
scbutkan runrus Euler untuk batang-batang tekan yang .panjang. Definisikan tandatanda yang digunakan dan diberikan dasar anggapan, dari mana rumus tersebut didasarkan. sebuah tabung dari logam paduan dengan garis tengah eksternal 20 mm dan garis
Ir
GAMBAR
28(a)
GAMBAR 28(c)
GAMBAR 28(D)
GAMBAR 2E(d)
}ANYELESAIAN
Rumus Euler:
(a) Kedua ujungnya sendi: yutu ujung-ujungrya bebas untuk berubah kelandaian
tetapi semua gerakan yang lain terhalang. Paniang efektif L = paniang tekan'
o _nzEI
'e--F
annya L.
(b)
(a)
(D)
(c)
(d)
:
gangan dalam tabung -
62r
450-ll9'8
:642
N/mm2
untuk tabung
fi{zon
yr: AnDn
mm'
=
l2nl:2176n
'
b-
3000
N/mm2
coNToxsoal
20
. PENYELESAIAN
mmz
:493
(c) Sau
Dalam praktek angka-angka ini hanya dapat dipakai sebagai ancar-ancar terhadap
panjang efektif, sebab umumnya adalah sulit untuk menentukan secara teliti derajat keterjepitan pada ujung sebuah batang tekan.
mm2
E_ tesansan:ot9lr,t,ry_2o7ooo
regangan64n"ITt
Untuk harga
nilai
z(102
K&n
(5013 kg)
: 2#:
o _n2EI
,"--T-
57600 mma
40
panjangerektir
fr,rA
'D _- rTTtt,t;ATlTEt)
luga
I:
Ak2
Untuk batang tekan yang terjepit kedua belah ujungnya, panjang efektif = (panjang
frxA
'D - Afiy'{Em474
sebenarnya)/2.
: 92n,
(a) Bila suaut ujungnya adalah sendi, panjang efektif, : 6,21J2: 4,3g rB
180 x 57600
= 5,4 kN (Q55 Mg)
'"o _o'x
- ----T38or
.'.
panjang sebenarnya
:+
C.atatan : adalah sama dengan separo beban kalau kedua ujungnya terjepit.
(D) Bila kedua ujungnya adalah bendi-sendi, panjang efektif = panjang sebenarnya.
kN (0,275 Mg)
Gordon
Bila P adalah beban sebenarnya yang menyebabkan batang tekan patah,p" beban yang
diberikan oleh rumus Euler yang menyebabkan tekuk dan P6 adalah gaya yang menye.
babkan tegangan tekan gagal langsung, makaPharusnya lebih kecil daripadap, maupun
Prt untuk batang tekan yang panjang. JugajikaP" adalah besar, makap,x haruslah kicil
atau sebaliknya. Persyaratan-persyaratan ini dicakup oleh ungkapan :
lll
P P"'
frxA
/ L\2
, * ,(.u,/
4l
coNToH
solr
21
Kuda-kuda atap simetrik diperlihatkan dalam Gambar 29(a) dikonstruksi dari balokbalok kayu ukuran 150 mm X 150 mm, dan dimuati seperti yang diperlihatkan. Bila
tegangan-luluh untuk kayu yang digunakan adalah 35 Nlmm2 dan bilangair konstan
Rankine untuk batang tekan yang ujung-ujung sendi-sendi adalah ll3000, teliti apakah
batang X, Y dan Z memenuhi syarat.
Ptr,
PENYELESAIAN
| _Pilr*P"
P P"P1E
atau
_ | + (P*-lP")
Pg
Pertama adalah perlu untuk mengetahui besarnya gaya-Eaya dalam batang X,Y,.dalr Z.
Reaksi di A = reaksi di B = 2,5 X 180 = 450 kN.
Segitiga gayagaya adalah segi tiga 30o - 60o, sehingga gaya di Y = 450 X 2 = 900
kN tekan, dan gaya di X = 450\,/3 kN tarik.
Untuk gaya di Z, pandang potongan pada kuda-kuda sepanjang QQ sePerti diper'
lihatkan pada Gambar 29(r). Ambil momen terhadap A:
Ptk
'
i
'D-- Tiv;-P"
teluPl Pry=fry'
oan
,o _nzEI
"--T?L-.
42
43
CONTOH SOAL 22
r80 lo
tekan
TUlis rumus Euler yang sesuai untuk mendapatkan beban hancur pada batang
ini
rumus
Terapkan
aksial.
beban
dan
sama
serba
sendi-sendi dengan luas penampang
luluh
dan
tegangan
kN/mm2
(E
205
lunak
dari
baja
=
pada batang tekan yang ierUuui
iSS NTmm; dan gambar kurva yang menunjukkan hubungan antara tegangan langsung
kritis yang diperhitungkan dan nilai banding langsing. Tunjukkan bagaimana anda harus
jarak-jarak nilai,
merubah kurva ini sehingga memberikan beban gagal sepanjang seluruh
dengan menggunakan rumus Rankine.
GAMBAR 29(D)
GAMBAR 29(a)
PENYELESAIAN
180
x 5/3 *
180
.,: Q*@
Rumus Euler:
x l}l3
x
tl3:
Frx
(213\ x (10/v/3)
135/3 kN
n2 EI
P": -F
,. p" n2EAkz
r":
v AiJ-
tekan
f*:
(450n/3
1000)/(150
150)
hal mana adalah cukup memenuhi syarat dengan tegangan luluh 35 N/mm2
Untuk batang Y tertekan, dari rumus Rankine:
p-
beban boleh
35x150x150
I
1000
L:-mm
rJ3
,2
27
P:
Lr,
1502
12
100x106 12
3000 27 " 150,
200002
4740A0
- TE2 x 205000
f": "__:_:::::: N1mm2
f(N/mm2):
Llk:
474 kN
I,:20000/9
12
I +038
mm
l;88
n*
60
70 80
t84
r70 159
160
l2
90
150
200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300
101
98
96 94 92 90
88
87 85 84
82
*
-gz, l5o' rooo'
memenuhi syarat.
kN/mm2,
-ll-y-y_._|
I
.
:205
Llk:
35x150x150
Jika E
f(N/mm2): o lo 20 30 40 50
150 x 1503
t2 /
A l2xl50xl50
35x150x150
I + 0166
atau
+#(z/k),
100000000
..
J"-ON
tt2
34-6 N/mm2
1l
l_
f f"' ftn
l#
f:
{
| + t+&lk)z
ft'r.
TI.
mw@ry
(/-
44
45
Tegangan
't{/mm2
Karena rumus-rumus Rankine dan Euler untuk memberikan tegangan hancur yang
300
sama.
Tegangan langsung
'n2
&/kr:
-zEuler
(Lrkr2: ft2E-_
f,-n'Eu
atau
Jika
(Lfic12 =
4oo '""
,:l;:,ft"i1;,
pat memiliki harga positif dan kurva-kurva akan berpotongan, misalnya dalam contoh
soal 22 ambil fry = 300 N/mm2
GAMBAR 30
&lb2
,", _
-n'E
,r1Or,
Dapat terlihat bahwa rumus Rankine akan memberikan suatu
tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan rumus Eurer untuk tiap nirai L/k yang
aiueirt<an.
Kurva dari rumus Rankine juga digambarkan dalam Gambai 30.
catatan:
I
&:^2.35
E zr x 205000 :- 9600
Dalam praktek harga dari a untuk batang tekan baja lunak dengan
konstruksi ujung
sendi-sendi diambil sebesar I l7 soo dan harga ini diambil untuk meiggambar
kurva.
rt
(LtH2
lrn
- t+a(Llb,
:
ff_,)rroo
_
/23s
.\-.
:(7-t)7500
/(N/mmr1: o 10 20 30 40 50 60 7o 80
Llk:
n 4lt,t 283,9 226,4 191,2 166,6 147,9 133 l2O;5
/(N/mmr): e0 100 ll0 t2o 130 140 150 160 tll
Llk:
t(x),e 100,6 92,3 84,8 77,8 71,3 65,2 59,3 53,6
L-
.ftt
t + aow
atau
Lfk =
:--4i49=^
:2o2ooool(300 201009)
_
300 f,].
\ 7s00 )
27a)
:67 333
260, hal mana akan memberikan panjang kritis dari batang tekan untuk
Robertson
Rumus ini mengasumsikan sebuah kurva batang tekan yang asli dalam bentuk cosinus
dan disesuaikan dengan memperhatikan ketidak-sempurnaan pembuatan dari bahan
sebagaimana eksentrisitas dari beban. Rumus tersebut adalah:
6td{il
iJ
tll,+7"14+ l)12
- 4f,.f")
di mana:
lr;
fr:
J'":
4:
tegangap tekan
legang;an
luluh
Nilai n tergantung dari nilai banding langsung Llk dari batang tekan dan dapat di.
ambil sebagai 0,003 Llk.
Pada perancangan struktur baja 4 diambil sebagai 0,3 (1/100/r)2 dan tabel-tabel
nilai yang diberikan dari /, tergan tung dari I f k.
Penjabaran dan penggunaan dari rumus ini adalah di luar jangkauan dari jilid ini
tetapi diberikan di Teoi Strukrur dalam seri-seri ini.
SOAL.SOAL UJIAN
(Dalam pertanyaan-pertanyaan ini rubahlah semua beban ke dalam satuan gaya, dibulatkan ke angka yang terdekat, sebelum mencoba dengan pertanyaan).
l.
bekerja
menunjukkan suatu rangkaian gaya'Baya koplanar yang
pengimbang'
gaya
dari
kedudukan
arah_dan
arti,
prrh ilnlu bidang datar. Hitung besar,
(icmbar
3l
pada Gambar
Ukuran dan pembeba"nan dari konstruksi kerangka diperlihatkan
gaya
besarnya
Tentukan
horisontal'
BD
adalah
batang
I J llet6ng DE adalah vertikal dan
tarik atau tekan'
grrth tlapiiap batang dan tentukan secara grafis apakah gaya tersebut
irukur
yeng Menahan
Tagnpn
41
Langang
5.
,r
sepanjangSm=40m
GAMBAR 35
6.
Gambar
36 menunjukkan rangka
simpulnya(semuasimpuldinyatakandengan-huruf)disanggapadaAdanB.Tentukan
u1 bila rangka tersebut menahan beban
besarnya kelima gaya yang bertemu pada titik
4O8kq
GAMBAR 32
GAMBAR 31
L2
[;2.2as,rsLr
L4
L5
GAMBAR 36
GAMBAR 33
3.TentukanbesarnyaSemuagayapadasemuabatangdarikuda.kudasepertiter.
tersebut tarik atau tekan'
lilrat dalam Gambar 3r ian nyatak;; apakah batang-batang
(Catatlahkesamaannyadengancontohsoalno.l4,hanyasajadisinisegitigagaya.Saya
akan merupakan segitiga 45o).
4.TentukanEaya.gayapadasemuabatangpadakuda-kudayangterlihatpada
hubungan
Gambar 37 adalah diagram sketsa dari konstruksi rangka sebidang
penyangga
dengan
sendi.sendi disangga pada titik A dengan penyangga sendi dan di B
Tentukan reaksi'
horisontal'
dengan
45o
yang
birsudut
bidang
yang
terletat lada
rol
pula
apakah bersifat tarik
reaksi besarn ya gaya{,lay' patla-batang X dan Z dan tentukun
atau tekan.
7.
2O4O kg
I
16.
I
I
I
Perletakan rol
pada bidang 45o
4m=
4lapangan sama besar, masing-masing sepaniang
GAMBAR 34
GAMBAR 37
#
a8
lhon
49
Jika beban aman untuk batang A adalah 225 kg, maka berapa besarnya beban aman
sama
GAMBAR 3E
9.
[0.
titik beratnya.
titik beratnya.
f*a
lml
19.38O kg
GAMBAR 41
5OOmm
20mm
I
GAMBAR 39
GAMBAR 40
I l. Sebutkan anggapan dasar yang dipakai untuk menjabarkan rumus Euler untuk
muatan kritis untuk batang tekan yang langsing dan
$efinisikan istilah: "nilai banding
langsing".
Tiga batang baja, A, B dan C berpenampang bulat, digunakan sebagai batang tekan
sebagai
lL------
berikut:
Batang
Batang
Bstang
A:
B:
C:
iil
PER;irS'r.'
&rukwr
fitr",^,
i/ti.,,,. i,,-.I{
,II
I,.
,)J, V,,nlikma ll{usrajab. 6T
1'
i:ar l.
$I"IftABAYA
l4Mq
Bar
GAMBAR 42(a)
PENYELESAIAN
78,4
Ru
tegangan
78,4
156,8
131,2
Ro
200
:
:
Re
15
15 Rr
2oo kN
172,4 kN
Maka, berdasarkan defltnisi, besarnya gaya geser pada balok antara A dan C adalah
200 kN pada sepanjang titik-titiknya.
Antara C dan D jumlah dari gaya-gaya di sebelah kiri D adalah 2OO - 7 8,4 = l2l ,6
kN sepanjang titik-titiknya.
Antara D dan E jumlah dari gaya'gaya di sebelah kiri E adalah 2OO * 78,4 156,8
sebut daripada diakibatkan oleh tekanan langsuqg atau tarik. Sebuah contoh umum adalah balok sederhana. Sebelum mempelajari keadaan tegangan yang diakibatkan, adalah
perlu untuk menganalisa balok di bawah suatu pembebanan tertentu dan menentukan
momen-momen lenturnya. Momen lentur pada sebarang titik di balok adalah merupakan
fungsi dari gaya geser pada titik tersebut, yang selanjutnya merupakan fungsi dari beban.
Oleh sebab itu adalah perlu untuk mempelajari momen-momen lentur dan gaya geser
secara bersamaan. Pembahasan tentang keadaan-keadaan tegangan akibat geser akan dijumpai dalam Bab 4.
;ffi,
137,2 =
bar 42(c).
Besarnya gaya geser pada sebarang penampang dari batang struktur adalah merupakan
jumlah aljabar dari gajagayapada saa fihak saia dari penampang yang ditinjau'
172,4 kN sepanjang
-78,4
156,8
Gam-
pada
GAMBAR 42(b)
Momen lentur
Besarnya momen lentur pada sebarang penampang dari sebuah struktur adalah merupakan jumlah aljabar dari semua momen pada saru filwk saia dari penampang yang ditin'
jau terhadap penampang tersebu[. Harga maksimum dari momen lentur terjadi pada titik
di mana gaya geser adalah nol.
Variasi dari gaya gesel dan bidang momen yang bekerja pada sebuah batang dapat
ditunjukkan secarajelas dengan diagram, seperti dalam contoh'contoh soal 23 dan24.
E,
yaitl 172,4 kN, hal mana sama besarnya dengan jumlah gaya'Eay^ di sebelah kiri E teta'
pi
GAMBAR 42(c)
-172 4
r
172,4 - 137 ,2 = 35,2 kN.
Jadi untuk mendapatkan hasil yang kon'
sisten, adalah perlu untuk menggunakan per'
CONTOH SOAL 23
Satuan kN
Tentukan letak dan besar momen lentur maksimum untuk batang yang mendapat
beban-beban titik seperti diperlihatkan pada Gambar a2(a)- lCatatan: gaya'gaya pada
balok diperlihatkan pada Gambar 42(b)\. Gambarlah diagram bidang momen dan dia'
gram bidang gaya geser untuk balok ini.
764,8
GAMBAR 42(d)
L.-
s2
.'.
Momen lentur maksimum = momen lentur di D, yang sesuai dengan definisi dari
200
atau
titik
D.
prak-
gainya). cara untuk menentukan diagram momen lentur dan diagram gaya-gaya geser
untuk balok yang menahan beban terbagi rata adalah sama halnya seperti muatan titik,
tetapi diagram akhirnya akan berujud lain.
Dalam pertanyaan-pertanyaan di bawah ini beban-beban akan diberikan dalam
x 5 -78,4 x 3:764,8 kN m
53
titik D.
satuan-satuan gaYa.
"
Untuk menggambar diagram bidang momen untuk seluruh balok, maka pandang
sebarang penampang
CONTOH SOAL 24
x berkisar antara 0 sampai 2 dan oleh sebab itu bidang lentur naik
dari 0 sampai 400 kN m, seperti diperlihatkan Gambat 42(d).
Bila penampang Y adalah antara C dan D, berjaraky dari A, maka momen lentur di
y = 2OOy -78,4 (y -2). Antara A danD,7 berkisar antara2 sampai 5 danolehsebab
itu momen lentur berkisar antara 400 k Nm sampai 764,8 kN m.
Sama halnya, varihsi dari D ke E akan berupa garis lurus, momen di D adalah
764,8k Nm dan momen di E adalah:
Antara A dan C,
secara merata
'
200
x 12-78,4 x 10-
156,8
x7:
518,4
kN m
Sebuah balok dibebani dengan muatan terbagi rata seperti terlihat dalam Gambat 3a@).
Gambarlah diagram-diagram momen lentur dan gaya gesernya dan hitung momen len-
tur maksimum.
.PENYELESAIAN
Untuk menentukan besarnya reaksi-reaksi, adalah perlu untuk mengambil momen tethadap salah satu penyangga-penyangganya. Bila menghadapi muatan terbagi rata maka
gaya jumlah adalah seluruh beban, dan garis kerjanya bekerja pada titik berat dari mriatan ierbagi rari tersebut, misalnya - ambillah momen terhadap B (lihat Gambar 43(b):
Momen di B akan menjadi 0 lagi. Hasil-hasil ini diperlihatkan pada diagram momen lentur pada Gambu 42(d).
Iagi-lagi, momen lentur di E dapat secara lebih mudah dihitung dengan jalan mengambil momen-momen dari gaya sebelah kanan dari E, yaitu:
b-
kNm
'
Oleh sebab itu, bila menghadapi momen-momen lentur, hasilnya ternyata sama apakah
momen-momen dijumlah ke sebelah kiri atau ke sebelah kanan dari iitik.
Akan tetapi, perjanjian tentang tanda-tanda ditrapkan terhadap arah dari momenmomen dan selalu diperhatikan. Perjanjian ini adalah, bila menjumlah momen-momen
sebelah kiri dari titik, momen-momen searah dengan jarum jam adalah negatif dan
momen-momen berlawanan dengan arah jarum jam adalah positif.
Diagram momen lentur harus selalu digambar dari "permukaan balok yang terta'
rik". Suatu p'enjelasan yang lebih menyeluruh tentang ini diberikan pada hal 64. Juga,
diagram dianggap positif bila di bawah dasar dan negatif bila di atas. Adalah sangat penting memahami perjanjian tentang tanda dan selalu menerapkannya, khususnya untuk
memahami analisa struktur yang lebih bersifat laniutan-
30xr
3gr'-
:0
xt :
29Ol3O: 93 -
dari A.
Karena gaya geser pada sebarang titik adalah fungsi dari x, diagram gaya geser dari
A ke C akan berupa garis lurus, memotong garis dasar 92 lt m dari A (lihat Gambar
a3(c).
Juga gaya geser di B adalah - 370 kN dan diagram gaya gesernya akan berupa garis
lurus dari C ke B. Gaya geser di C adalah 29O - (30 X 12) = - 70 kN, atau -370 +
(s0x6)=-7okN.
54
Ira'n
x 22)12: 520 kN m
x 42\12: 920 kN m
x 6 - (30 x 62)12: 1200 kN m
x 8 - (30 x 82)12: 1360 kN m
x 10 - (30 x 1012: 1400 kN m
12mdari AM.L.
x 12 - (30 x t22)12: 1320 kN m
x 14-30x12(14-6)
14mdari AM.L.
(50(14
1080 kN m
- t42)12::t0E0kNm
atau M.L. : 370 x - 4-50x42/2
16 m dari A M.L.': 370 x 2-50x2212 :640kNm
2mdari AM.L.
4mdari AM.L.
6mdari AM.L.
8mdari AM.L.
l0mdari AM.L.
GAMBAR 43(o)
titik
berat dari
beban antara A dan X
290
290
290
290
290
290
290
x 2
(30
x 4 - (30
berat dari
beban 5O kN/m
titik
55
GAMBAR 43(,)
CONTOH SOTC.L 25
Tentukan letak dan besarnya momen lentur maksimum untuk balok yang diperlihatkan
dalam Gambar 44(a), dibebani dengan beban segitiga berjumlah 150 kN.
290
:c1=97s m
GAMBAR 43 (c)
titik
GAMBAR 44(a)
geser nol.
GAMBAR 44(D)
PENYELESAIAN
29
Satuan kN m
Titik berat dari beban akan terletak 4 m dari B. Bila besarnya beban di titik
t400
GAMBAR 43(d)
Momen lentur dari suatu titik x meter dari A, antara A, dan c, adalah 290x
X x 12) = 29Ox
- 3Ox2 12, yang akan memberikan kurva parabola.
Momen lentur maksimum akan terletak di titik geser nol, 92
lt m dari A.
Momen lentur maksimum
*, q,
*
150
:25
kN/m
(3ox
atau beban berkisar dari 0 di titik A sampai 25 kN/m di B (lihat Gambar 44(b)).
Ambillah momen terhadap B:
290x9!-30x (9!rlz
1402
12
B = q.
kN m
12RA:150x4
Ro:
Rs:
50kN
kN
100
atau dari B ke
c,
:
:
momen lentur
29Ox
29Oy
OOx2)12
30
- (s0(/ -
= 37oz -
x l2(y -
6)
t2\2)12
(soz2)12 yang akan memberikan jawaban
Y adalahx.
Kemudian Eaya.aya antara A dan Y ke arah bawah harus sama dengan gaya-gaya kc
yaifi thxy = 50.
arah atas,
l'.
55
Strukwr Teknik
Juga
llx : 12125
v :125112)1,
dan
lx(25yll2),.,,{:;3
PENYELESAIAN
Balok ini, meskipqn disangga secara sederhana, memiliki konsol, BC, dengan muatan
titik di C. Oleh sebab itu akan ada momen sebesar - 60 X 3 = - 180 kN di B' Bila ini
hanya merupakan satu-satunya beban pada balok tersebut, maka diagram bidang momen
akan sepertl yang diperlihatkan pada Gambar 45(b) (Catat bahwa RA arahnya ke
-l':6,93
r : (25 x 6,93)12: 14,4 kNim
Momen lentur maksimual = momen lentur di Y
50 x 6,93 (0,5
x (6,93/3)
57
bawah).
Kalau hanya muatan terbagi rata saja yang dipandang, diagram bidang momen akan
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 45(e), dengan momen lentur maksimum sebe'
sar 120 X 4 - (4 X 30) X 2= 240 kN m pada pertengahan bentangan'
Dua diagam ini dapat dishperposisikan untuk memberikan diagram akhir dari balok
tersebut. Hal ini diperlihatkan dalam Gambar 45(d), dengan parabola yang garis dasar'
nya bergeser menjadi AB'. Nilai maksimurn sebesar 240 kN m diperlihatkan, dan hal ter'
sebut beiguna untuk menggambal diagram. Bidang momen lentur maksimum pada balok
(1 58,4 kN m), bagaimanapun, dihitung seperti diperlihatkan pada akhir pertanyaan.
Catatan: titik di ."n. *o*.n lenturnya adalah nol dikenal sebagai titik balik
14,4 x 6,93)
: z_ll2 mr_-
coNToH soAL 26
Gambarkan diagram-diagran) rrlofllen lentur dan gaya geser untuk balok yang diperlihatkan dalam Gambar 45(a).
t of c ontraflecture ):
Diagram gaya geser dapat digambar dengan caft yang biasa [Gambar 45(e)] , yaitu
mornen terhadap B:
( po in
8RA*(30x8) x4*60x3:0
GAMBAR 45(a)
:
Rs :
RA
xl"
satuan-satuan kN m
Titik
GAMBAR 45(D)
geser
(960
180)i8
97,5
240 + 60
91s kN
202,5 kN
:
:
97,5
158,4
3+
kN
30
x 3] x
3112
Akan merupakan latihan yang bermanfaat pada tahapan ini untuk menggambar
diagram momen lentur menurut skala dengan dasar AB'C seperti pada Gambar 45(d).
Ada beberapa kasus standar dari bidang momen dan gaya geser yang berguna untuk
diingat. Hal-hal tersebut diperlihatkan pada Gambar 46(a) muatan titik di tengah bentangan pada bentangan sederhana; (D) muatan terbagi rata pada bentangan sederhana;
GAMBAR 45(c)
(c) muatan titik tidak di tengah pada bentangan sederhana; (d) muatan tidak pada ujung
konsol, dan (e) muatan terbagi rata pada konsol.
Pentingnya kemampuan untuk secara lancar menggambar diagram bidang momen
dan diagram gaya geser, tidaklah berlebih-lebihan kalau ditekankan di sini. Kasus-kasus
yang dipersoalkan sampai dengan saat ini secara relatif adalah sederhana dan, boleh di'
kata sangat umum. Pertanyaan-pertanyaan yang berikut ini akan menanggapi persoalan'
persoalan yang lebih kompleks, tetapi perlu dicatat bahwa dipakai selamanya peraturan
GAMBAR 45(d)
Satuan-satuan kN m
cAMBAR 45(e)
A1
II
IlL
.r".
yang sama.
r-\l-velllts
II
CONTOH SOAL 27
N,or,,
Balok ABCD yang terlihat pada Gambar 47(a) disangga sederhana pada B dan (
Satuan-satuan kN m
L--
titik
58
hhan
Konstruksi
&n
Strukfirr Teknik
59
ryT
w/satuan 6anjang
pembebanan
80
Rc:70kN
80
Rs:
0
230 kN
gaya geser
lst
Lz
momen lentur
GAMBAR 47(a)
pembebanan
L--- L--
&tatan:
dan
: 60 + 60 x 4 : 300 kN
RB+Rc:230+70:300kN
yaint EV = 0 seperti dalam kasus-kasus yang terdahulu yang berarti bahwa Rs dapat
gaya geser
;
pembebanan
F---L
gaya geser
momen lentur
-l
wI[,TT]/dfTiIT
fih-"-,r-^
GAMBAR 46(d)
ffiT
Wsatuan panjang
GAMBAR 47(D)
*{ lllicn.,,-,*
*a'f
-TL
II,E***
GAMBAR 47(c)
GAMBAR 46()
dan c dan sebuah momen yang berlawanan dengan putaran jarum jam, pada bidang
balok, diterapkan pada ujung beban D. Buatlah sketia dan uiur.n aari aiagram gaya
geser serta diagram bidang
GAMBAR 47(d)
PENYELESAIAN
t20.8
positif):
l--
60
Maka:
230
60
60x
rt
61,
30kN
:0
x:170160
GAMBAR aE(a)
2li2
28,7kN
m
Catatan: momen lentur di C dapat didapatkan secara lebih mudah dengan mengambil
momen ke kanan dari C, yaitu + 80 k Nm.
Selanjutnya diagram momen lentur akan seperti diperlihatkan pada Gambar 47(d).
Sekali lagi, adalah merupakan sebuah latihan yang bermanfaat untuk menggambar diagam bidang momen ini dalam skala.
coNToH
soel
20kN
2l;2kNm
2l,2kN
kN
28;l
?8,7
GAMBAR 48(d)
satuan-satuan kN
r6,9
28
Gambar 48(a) menunjukkan sebuah balok ABC, 5,5 meter panjangnya, yang disangga
oleh simpul sendi di A dan rol di B. Pada titik D pada balok sebuah batang vertikal DE
dihubungkan secara teguh. Buatlah sketsa diagram gaya geser dan diagram momen lentur, yang menyatakan nilai-nilai maksimum, bila pembebanan seperti diperlihatkan
GAMBAR a8(e)
?8,7
PENYELESAIAN
Dalam pertanyaan ini gaya miring pada batang vertikal adalah merupakan hal yang baru.
Pertama-tama uraikan gaya 30 kN dalam komponen horisontal dan komponen vertikal
seperti diperlihatkan pada Gambar 48(b). Sekarang 3Ol\/2 = 21,2 kN dapat diperlakukan sebagai momen yang berlawanan dengan arah jarum jam di D sebesar 21,2X 1=
21,2k Nm [lihat Gambar+S(c)] .Jugaharusadasebuahgayahorisontalsebesar2l,2
kN pada reaksi A (satu-satunya tempat yang dapat menahan). Reaksi horisontal ini,
bagaimanapun, tidak akan mempunyai pengaruh terhadap gaya geser vertikal maupun
momen lentur di balok, sebab tegak lurus terhadap vertikal dan tidak mempunyai ba'
tang pengungkit terhadap balok. Dengan mengabaikan reaksi horisontal ini, sekarang
menjadi sejenis dengan contoh soal 27 . Momen terhadap A (searah jarum jam terhadap
A+ V"):
21,2
x I - 21,2* 20 x 2?5 +
4:
Ru :
15 x 3 x
garis
&tatan: gaya miring tidak mempunyai momen terhadap A dalam kasus ini karena
per'
dalam
diperhitungkan
bagaimanapun
kerjanya iewat A. Komponen-komponennya
samaan di atas, meskipun satu sama lainnya saling meniadakan'
Vertikal Re,:
Rn
57'5 kN
+ 20 + 15 x
kN
--
57,5
Sekarang diagram gaya gesernya dapat digambar, seperti pada Gambar 48(d).
Titik-titik dari
geser
B
Momen lentur
Momenlentur di
21,2
28;7
di bawah beban 20 kN
: -
nr
62
63
di
Momen lentur di D
(sebelah kanan dari D)
Momen lentur di
(sebelah
:28;7 x I
21,2: 75 kN m
+276 kN m
Untuk balok AD, Ra = l0l2 = 5 kN (Ro = 5 kN dan oleh sebab itu hal ini akan menye'
babkan sebuatr beban 5 kN pada balok DBC).
kiri D)
coNroHsoer
29
Sebuah balok ABC adalah malar untuk dua bentang, disangga seperti diperlihatkan di
dalam Gambar 49(a). sebuah sendi, mampu meneruskan gaya geser tetapi tidak momen
lentur, diletakkan di tengah-tengah bentang AB. Pembebanan terdiri dari sebuah muatan
terbagi rata, dengan jumlah beban 20 kN, tersebar sepanjang bentang AB, dan sebuah
beban terpusat sebesar 30 kN di tengah-tengah bentang BC. Buatlah sketsa diagramdiagram gaya geser dan momen lentur dan dalam sketsa tersebut dinyatakan besaranbesaran dari nilai-nilai yang penting.
Titik
PENYELESAIAN
atau
20 x 6 +
x 1,5 : 0
3Ro+Rr:55
3Rs-
GAMBAR 49(a)
30
(l)
Momen-monien terhadap B:
6RA- 20 x 3 + 30 x
1,5
3R.
rokN
2Ro-R.:5
20
1,5
c
E
1,5 nn
5kN
GAMBAR 49(b)
RA:5 kN
"
Substitusikan ke dalam
ao**
(2)
Hal ini memberikan dua persamaan dengan tiga bilangan yang tidak diketahui.
GAMBAR49(c)
(l):
3x5*Ru:55
Rs: 40 kN
Sub3titusikan ke dalam (2):
2x
5-R.:5
Rc:
5 kN
Cara untuk menentukan reaksi-reaksi ini dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pelengkung tiga sendi (lihat Bab 6). Akan tetapi, pada sebuah balok
dengan sebuah sendi adalah mudah untuk melihat bagaimana reaksi-reaksi ditentukan.
GAMBAR 49(d)
64
irukur
GAMBAR s1(c)
N.Q.
PENAMPANG XX
9@)
Bila sebuah balok mengalami perubahan, dan karena itu mengalami momen-momen lentur, maka akan berubah bentuk. Tegangan yang timbul selama perubahan bentuk tidak
boleh melewati tegangan lentur boleh untuk bahan dari balok. Untuk menentukan tegangan yang diakibatkan lentur, adalah perlu mengamati balok yang untuk berubah
bentuk.
tegangan
*.0,1-_l
7net'aif,_{- -aJ
unsur
GAMBAR 50(o)
D
ffi
c\--
-o
tarik
lx
GAMBAR 50(b)
ftt
,,*F4-'LZ
L-J A
tarik
POTONGAN XX
skala dobel
ft,
GAMBAR s0(c)
Tinjaulah bagian panjang dari balok AC-BD yang horisontal bila tidak dibebani
[Gambar 50(a)] . Bila dibebani, maka akan berubah bentuk seperti terlihat pada Gambar 50(D).
Dengan mengasumsikan bahwa tiap lapisan horisontal adalah bebas untuk bertambah panjang atau memendek secara mandiri, dapat terlihat bahwa lapisan atas yang terluar AB allpn memendek sehingga mengalami tekanan, sedang lapisan bawah yang terluar CD akan bertambah panjang sehingga tertarik. Bila sifat dari tegangan berubah dari
tekan ke tarik antara lapisan-lapisan terluar AB dan CD, maka tentu ada lapisan antara
di mana tidak terdapat tegangan. l,apisan ini disebut bidang netral, untuk penampang
yang seiba sama letaknya pada titik berat dari balok.
Variasi dari besarnya tegangan pada penampang XX diperlihatkan pada sebuah diagram tegangan [Gambar 50(c)] , dan besarnya tegangan pada sebarang titik pada penampang adalah sebanding terhadap jarak dari titik tersebut ke bidang netral 7, atat ylf
GAMBAR ST(D)
Juga dapat terlihat di titik ini apa yang dimaksud dengan "permukaan tegangan dari
balok" dari mana semua diagram momen lentur harus dikonsepsikan. (lihat halaman
52)'
renik
GAMBAR 5l(c)
vertikal MN
sekarang tinjaulah bagian pendek dari balok yang dibatasi oleh.bidang
(atau serat) yang terdan pe dalam Gambar S tia). lr4isatt<an EF adalah sebarang bidang
dan berletak antara bidang MN dan PQ dan tegak lurus dengan kedua bidang tersebut
jarak y dengan sumbu netral. Dianggap bahwa bidang-bidang tegak lurus tersebut (MN
dan PQ) tetap tegak lurus terhadap bidang netral setelah melentur, maka bidang'bidang
MN dan PQ akan dianggap memiliki kedudukan tytiN, dan P,Q1 seperti pada Gambar
sudut antala
51(D). Bidang-bidang ini akan berpotongart pada titik o. Misalkan bahwa
bidang-bidang tersebut adalah 0.
Jari-jari bidang netral adalah OG = OH = R.
Serat EF berubah panjangnya menjadi E1F1 clan mengalami tegangan/ [Gambar
+y (atau R -- y di atas bidang netral)'
51(c)]
' . Jari-jari serat E, F1 adalah ft
dengan jari-jari kali sudut pusat yang berhadapsama
adalah
panjang
busur
ii"rrna
an'
ErFr
: (fi +.r')o
Juga,karenaGHadalahpadabidangnetraldantidakberubahpanjangsetelahlentur,
(iH :
R(,
E,F, R*t
GHR
adalah konstan.
,'
",
luaa
tekan
tarik maks'
E,F,
: E*;g
.-:
:7
Strukwr
Bahan Konstruksi dan
66
'lellpr
l(t';r,;rrrg,rr p:rrlu
67
Lentur
Strukur &knik
DimanaMpadalahmomenpenahaninternaldaribalok,untukkeperluan.keperluan
pada penampang tef-
l(a)l
: ?+ :R*r _r:l'
RR
Jll':
Ic
f
E
R
irlru
Yang Menahan
yang terpakai
perencanaan, diambil sebagai momen
sebut.
terhadap sumbu netral'
adalah momen lembam dari penampang
terhadap sumbu netral'
berjaraky
serat
adalah tegangan pada sebarang
balok'
modulus elastik Young dari bahan
adalahjari'jari dari bidang netral'
ff E.
AdalahpentingbahwapersamaaninidifahamisecaraSempurna,karenahaliniadalah
yang mengalami lentur'
bentuk dasar dari semua analisa struktur batang
EIR
CONTOH SOAL 30
ini
=/X
Gambar52(a)dan(D)menunjukkandetaildarisuatubalokyangdibebanidanpenam.
pang melintang. Hitung
"(a)
Tegangan lentur maksimum di balok
boleh maksimum sebesar
(b) Momen penahan dari balok <lengan tegangan lentur
'
a.
lXaXl'.
Jurnlah dari momen-momen dari semua gaya pada semua unsur renik yang merupa-
(c)
l-----4!r
,[4*
tetapi2ay2
rr
or*-lE*
iOkN/m
M*-lf,t1':Iir"
ffy
Momen eksternal harus ditahan oleh bahan dari balok, dan harga maksimumnya
yarrg dapat dicapai sebelum balok gagal atau patah adalah sama dengan momen penahan
dari balok.
Oleh sebat itu bila suatu batang mengalami lentur, momen penahan internal akan
timbul dan momen penahan internal
Karena
-'l-20mm
-1I
ll..'
--*;
|tzsmm
JL lro"'.
GAMBAR s2(a)
: l;,,1..
t-
Itoomm
GAMBAR s2(b)
"
PENYELESAIAN
U,:'!t
atau
karena
R,q
Y]:!
I, .f
Titik nol
.'-
lE
uR
(5x30) xl,5
56,25 kN
x 0,87
52 12)
MomendiB:-30x!:15kNm
52'7 kN m
Momen maksimum di balok adalah
I
I
/i
*
Li
68
Struktur Teknik
2!.1-:1f]]5'
12
12
:![!l.Tilo
2-:
I'I':NYELEsATAN
-*
"-t6"
M
: l:;'11"j
Bagian yang
dipandang
tt
(x
l0
,)
l07J
uu*T
106
N mm
lZ.0_\N
( ( )N't oH
ro.)
<
KN
lcr,. ,.if
itJ
Jl ",'
'
5,5
5;5
2'4
t0
75
20
50
2,4
y dari
atas
l0 'r
lo,)
A\'
I,l5
9.t,7
I
25
50
7,5
l,:5
.4
rl
i ti)
Ix
lt) ')
l, - hlril)
a)
(
r l0
I l,()6
9l 14
8,56
t664
t6
5,r:
162l
rlt5
l916
l6
8t,5
050
I 561.5
r:
{ x l0 al
8,q4
sebesar
/i :
tarik maksimum
dan (d)].
53(c)
[Gambar
Tegangan
+n,z_,_ron
52
700
:
_
158.700 mm
= (2893,751235) X
10
s3(c).
(32 393
/,
+ 3216) x lOa
356
106 mma
atau l59 rn
soal 3l
Itr
GAMBAR s3(c)
GAMBAR 53(d)
MII: lly
Dari
x 10n
156 x 106
213 5
5,5m
GAMBAR 53(')
S.t
100
205
-::[s
,li::(;,;
x l0
700
100
)16e1,75
(Catatan: Untuk perencanaan hasilnya adalah lebih besar dari momen terpakai
52
20
165
62,6
M'"^
+O,X
5,5
/.
Untuk mendapatkan
700 .f
40f x lOt: iO7,5 (momenlenturdalamkNmm)
/: 0,1387 kN/mm2 : 139 N/mm2
52
:f 1
NI
30
Ra:Ra
'
i-c
,.,-,
loZ5. mm
I -t", .
-nF
[tntrrk balok
M.I E
I -r'-R
(a)
,,,
i) i rj
/ a
100
69
.ltr
202
ltk
123
t:ttr-
213,5x106x202
t_
.ttk
-' l56tlo.
r 71
202
: l2l N/mm2
N/mnrr
70
I
Struktur Teknik
7l
x 762,27 x 106
:* _ 14---,f17-.
('ONTOH SOAL 32
.sebuah balok beton tanpa tulangan dengan penampang seperti pada Gambar
54(a). Ten.
lukan momen maksimum yang dapat diterapkan pada penampang pada bidang badan
bila tegangan tarik dan tekan dibatasi pada 1,4 dan 14 N/mm2
fr;
lOOmm
kN m
Sehingga momen maksimum yang dapat diterapkan pada balok adalah 9,02 kN. Lebih
dari momen tersebut balok akan mengalami kegagalan pada tarik.
Tegangan pada permukaan tekan dari balok pada momen penahan ini dapat didapat
berdasarkan rujukan ke diagram tegangan [Gambar 54(D)] .
PENYELESAIAN
Dalam persamaan ini tegangan tarik boleh maksimum dan tegangan tekanan boleh maksimum adalah tidak sama besarnya. Besarnya momen penahan dari balok akan sama dengan salah satu yang mencapai tegangan tersebut.
t'\
J1?.gg
(1,41118,3)
281,7
:3,33
N/mm2
l,4N
GAMBAR sa(a)
cAMBAR s4(D)
N/mm2.
llntuk penampang:
yan
Ilagian yanS
dlpanddng
txl{)')
x t0
')
l0
Io
r)
daiata,
l0
')
Ar'
.l
" lo
2f
50
20
r00
I5
4fl
t5
600
lt,5
r25
r
500
t9500
r i0
,t
25,67
I
7rt7
4|1
r:r [5
Xotlalaman dari sumbu netral
mtn dari bawah.
I^o = (61540
:l
)'
atau
l5Omm
I,: ktJtt2
(xl0 4)
I x l0-'l
950
lo4.)
j7340
l-'r3.'r,3
32
1t250
1r250
161540
j,t4667,5
GAMBAR 55
1468'1)
x lOa:762,27 x
M:'/ I
PENYELESAIAN
106 mma
)'
(l
to6
e.02 KN
t&_
I-/
72
73
dari bawah.
Gaya F
GAMBAR s6(a)
l,: if*fe
Mytr/r
-.1-
N/mm2
F/A- Mvt tt
My1g/t.FA
L:30 N/mm2:
30
w: 6818 N/m, atau 6,82 kN/m
fip:90
E
Va
0;0044w:
Jika
F/g+ Mv*tr
FJ
trJ
Jika
GAMBAR 56(D)
[-41r"
' L-JI
s6(d)
GAMBAR 56(e)
N/mm2:
0,Ol14w:90
Sebab itu balok akan gagal pada tegangan tarik dan beban boleh maksimum adalah 6,82
kN/m.
Contoh-contoh selanjutnya dari tipe pertanyaan iri diberikan pada akhir bab ini
rvtvtr/f
GAMBAR s6(l)
ws/1"Fft
GAMBAR s6(s)
5--
F/t
coNToH
soal
34
Gambar 57(a) menunjukkan. sebuah kolom persegi dengan sisi 600 mm yang
memiliki
konsol pelat penyangga membawa sebuah beban 60 kN berjarak 200 mm
dari bidang sisi
kolom. Hitung tegangan tekan dan tarik terbesar pada penampang melintang
dan !ambarlah sebuah diagram untuk menunjukkan distribusr legangan sepaniang p.nunriung
melintang. Berat dari kolom harus diabaikan.
PENYELESAIAN
r'
L.
600/2
300 mm
tl
74
75
PENYELESAIAN
Dalam persoalan ini beban eksentrik terhadap kedua sumbp. Pertama tinjaulah lentur
terhadap penampang majemuk terhadap sebuah sumbu yang sejajar dengan sumbu
xx.
P(60kN)
GAMBAR 57(a)
' q8i3
GAMBAR 57(D)
pelat 250
N/mm2
ru-:
0,833 N/mm2
0,833+O
__t
N/mmz
GAMBAR 5E(a)
I=
147;6
106
106
mma
L--
250'
12 x (79
"-
- u"l
Beban 400 kN di P akan menyebabkan tekan pada permukaan AA'dan tarik pada"permukaan BB' akibat lentur terhadap sumbu netral.
0,833 Nrmm2
Di A dan
Di
CONTOH SOAL 35
Gambar 58(a) menunjukkan penampang melintang dari sebuah kolom pendek, terbuat
dari sebuah profil I 200 mm X 150 mm, dengan pelat ukuran 250 mm X 12 mm dilas
pada sebuah flensnya. Untuk profil 1200 mm X 150 mm:
70,89
GAMBAR s8(b)
:
:
+lrrr,'
tekan
ffi::o,u::N,mml
:
=TlT9rnnr
mm x
lOOmm
60000x500x300
""ffi ;*-
20O
167
Akibat dari beban 60 kN akan terjadi tegangan tekan langsung pada penampang =
60.000/(600 X 600) = O,167 N/mm2 .
Akibat momen 60 X 500 kN mm, penampang akan tertarik pada seluruh permukaan yang bertanda A dan tegangan tarik pada serat A.
60000x500x300
""
mmxl2mm A
= l,O
GAMBAR s7(c)
luas
'7*
B dan B',
ftr,:'o*ffiij'*; "' :
t2J6 N/mm2
)e
6650 mm2
ql,e
106 mma
N/mm2
Sebuah beban vertikal sebesar 400 kN bekerja di P, garis kerja melewati 50 mm dari
sumbu XX dan25 mm dari sumbu Profl f .
11itung tegangan maksimum yang terjadi di penampang.
+S;5 tlZntm2
GAMBAR 58(c)
h"
GAMBAR s8(d)
76
YY
77
tekan pada bagian atas permukaan akibat pengaruh gabungan gaya mendatar dan
(Gambar
lBOmm
Beban 400 kN di P akan menyebabkan tekan pada pihak AB terhadap sumbu dan tarik
pada pihak A'B'.
Di
Di
5Omm
12s
^,4nqryH#,H
^',
-45,4 N/mm2
1oqP###f4 :
45,4N/mm2
GAMBAR 59
Catatan:
pi
Di
rir:
!#3o, ##: :
PENYELESAIAN
27,2
N/mm2
N/mm2
B.
400000
6650+25Ox12
(a)
41,5 N7mm2
tegangan
lenturfip
6,25
5,21
180
5,21 N/mm2
N/mm2 tekan
(b) fuar
supaya tidak terdapat tegangan pada bagian bawah dari balok, suatu motarik sebesar 11,46
N/mm2 pada bagian bawah dari balok.
Di A,./;k=
*:
Di
:6,25
N/mm2
, ,*
x 3603
--_ri",:- l2O
:36rr10amma
270000
=n,tqL9#1. j#
pada bagian atas balok : 6,25
- 5,21 :
regangan
.'.
Tegangan langsung
(c)
rt'46 *.16.'r]q1
l8o
: 2s to432o N mm
:29,7 kN m
Momen lendutan akan memberikan tegangan tekan sebesar I1,46 N/mm2 pada
bagian atas balok, dijumlah dengan pratekan yang asli sebesar 1,04 N/mm2
pada bagian atas menghasilkan:
coNToH
soar
36
Penampang melintang dari balok beton pratekan persegi di tenga.h bentang diperlihatkan
pada Gambar 59. Pada penampang tersebut sebuah gaya nendatar sebesar 180 kN terjadi di titik A, tegak lurus terhadap penampang melintang, akibat gaya pra tekan'
SoaI
beton.
I{itung (a) tegatgai di permukaan-permukaan atas dan bawah dari balok akibat
coNroH
dari gaya rie"dutuisaia; (D) berapa besar momen lendutan tambahan yang dapat ditahan
di sini bila pada bagian bawah balok tidak diperbolehkan ada tegangan; (c) tegangan
soel
N/mm_2
37
Gambar 60(a) adalah sebuah rencana massa dinding beton sepanjang tiga meter, yang
memiliki kolom pertebalan pada pertengahan tiga meter. Tembok tersebut adalah tiga
L.
78
79
Momenpadaalas
(a)
pada permukaan
\'ee:70,6 +
(b)
:3 x 1,8
"::24,3
24,3
kN
AA
"
:
" ;9:1"1
ol35
pada permukaan BB
GAMBAR 6O(a)
fsa:70,6 -24;3::9.315
3 kN/m2 tekan
Beihubung pertemuan antara dinding dan tanah tidak akan menahan tegangan tarik,
adalah penting untuk stabilitas bahwa tegangan tekan langsung akibat berat dan dinding
adalah sedikitnya sama besar dengan tegangan tarik akibat lentur. Ini merupakan pendekatan dasar terhadap perhitungan tegangan daya dukung di bawah dinding penahan.
BALOK.BALOK KOMPOSIT
1,BkN/m'
AB
Bila sebuah batang yang mengalami lentur terbuat dari dua bahan yang berbeda, yang
GAMBAR 60(r)
disambung secara kuat, maka regangan pada permukaan persekutuan akan sama.
Tinjaulah sebuatr balok seperti diperlihatkan pada Gambar 61. Bila balok mengalami lentur rcgangarrrryapada pertemuan, sejaraky dari sumbu netral, akan sama untuk
GAMBAR 6O(c)
meter di atas muka tanah dan tekanan sebesar 1,8 kN/m2 yangdapatdianggapbekerja
secara merata pada seluruh luasan tembok seperti terlihat.
Hitung tekanan dukung pada tanah di bawahnya (a) pada permukaan AA; dan (b)
Baia
Gambar 60(D) dan (c) menunjukkan penampang dan denah dari tembok. Tembok akan
berputar pada sumbu YY dan permukaan yang mendapat beban BB akan mengalami
tegangan tarik akibat lentur.
Untuk penampang yang diperlihatkan pada Gambar 60(D)
Baia
GAMBAR 6I
Regangan = teganganfE
,
'-^
: lxQ5xO75+3x0,5xU25 :
lxo5+3x05
O375 m
dari
f:i = fll
BB
f3xo,53
L 12-+3
:
x o5 x orzs'].f#{. 1 tt,5 * 0,:15'l
: 0;0312 + 0,0234 + 0,0104 + 0fi742 : 0,1 35 "
atau
trn4
Jtk-
+ I x 0,5) x 3x2400x9;8
(3xO5*1x0.5)x 3x2400x98
fkv?L
L.ky
'
mfY'
:70,6
L
J'bi =
fo1 =
(3 x 05
(3x05+lxQJ;
E*v
Eti
untuk baja,
kN/m2
b-
*u,=
f,
(o
EO
f!i!!
8l
I okivalen kaYu
untuk kayu,
Mt., =
;.
M = M6i+ Msy
jumlahmomen"penahan
Itrukur
= (ft{61+ f*yl*y)lv
M = (mf*ylu+f*yl*y)ly
= Lr! (mhi +
+ 24ooo x 6s,5']
[q;q
[.9ij![
+ lsooo ,. 2r,s']
.lry;e+12ooo'e%s']
trrl
I
Oleh sebab itu, bagi balok majemtk, MI6i + [, adalah "momen enersia ekivalen" dari
penampang melintang, seakan-akan seluruhrtya terbuat dari kayu.
Suatu luas "penampang kayu ekivalen" yang memberikan'fmomen enersia ekivalen" dapat diambil dengan semua ukuran baja sejajar dengan garis netral dikalikan dengar. m (karena itu,16; akan secara otomatis dikalikan dengan m ).
125000 + 6933
= 288000 + 102966000 + 28
750
+ 36000
-l4Ol2O=7N/mm2
_257,2x106x7Nmm
Momen penahan
102;5
17,6
kN m
coNToH soer" 38
Sebuah balok kayu lebar 100 mm dan tinggi 150 mm diperkuat. Dua pelat baja 100 mm
X 12 mm dan 100 mm X 6 mm dilekatkan secara kuat, pelat yang lebih tebal pada permukaan atas sedangkan pelat yang lebih tipis pada permukaan bawah, seperti diperlihatkan pada Gambar 62(a). Brlategangan maksimum boleh daribaja adalah l40 N/mm2
dan harga dari E6sislEkayu = 20, hitunglah momen penahan dari penampang yang diperkuat, dengan anggapan bahv,a tiap lobang yang menembus pelat baja boleh diabaikan, dan kayu tidak akan mengalami tegangan lebih.
coNToHsoll
39
,.'
75mm 75mm
ilOO
T-@.
ffilr
{,.',n
1655mm
sumbu
nr--1
x20 =2OOOmm,
f
t*
*,';r
l,uo-,.
lto2Fmn
GAMBAR 62(a)
+...
,""[ffii
-l L-,o.'
GAMBAR 63(D)
GAMBAR 63(a)
GAMBAR 62(D)
PENYELESAIAN
PENYELESAIAT{
x l2ix6+q150 x
100
x 8l + 2000 x 6 x
--zoooxtz+tso,roo+2ooox6
:65,5'mm
\-
=(900x6x6)i8:4050Nm
= E6ilErV 2108'75
:24
olehkarena itu'
63(D)
penampang kayu ekivalen akan seperti pada Gambar
kedalaman.sumbu netral
_,2000
165
:
:
l1316 mm
82
: ,?#*
75
x zoo x r3;8r]
f
"
*L
+ x
rr:2[50000000+2860000]
l5o3
zqo
177,i2,
240
,J.tff"*ooo
rso
x ll,22l
oo#ry;#:
Mrerunssu
1,68 x
><
(38;- 2!1
1,68
254)
106 mma
: I"H"{
MbEr:
Momen lentur maksimum yang akan ditahan oleh balok = 622.650 N/rnrrr
atau
lgll,hqg
_623
!,t/rn
Beton bertulang
Untuk baja,
r
(i) Dalam tar,,tLt rt(ii)
\1t'+
:0,159 x
+ 45oooool
:"
:
,- *i
" 4o5oooo x 86'4 :lp?_llhq'
(i) Dal;rm tar''
iY, lt,:
Untuk kryu
83
Dalam tekan,
4050000
86'1
'
177fi7[6
J,r:iffi#
x 24:47,3
Sebuatr balok beton bertulang adalah sebuah balok komposit di mana dianggap bahwa
tegangan (tarik) dalam beton adalah nol.
Gambar 65(a) menunjukkan sebuah balok beton bertulang, lei:';rr b, kcrialaman
efektif d,luas baja tulangan Abj. Gambar 65(D) menunjukkan rogangan meliniang dari
peftrmpang dan Gambar 65(c) tegangan melintang dari penampang'
N/mm2
x 24:11,8 x&g'
coNToHsoel 40
fty'Eot
Sebuah balok majemuk (diperlihatkan pada Gambar 64) memiliki garis tengah inti 25
mm berpenampang melintang bulat, dikelilingi oleh tabung baja berlobang berdinding
dalam halus bergaris tengah luar 38 nlm. Tentukan momen lentur muryi maksimum
yang akan ditahan oleh bilok, bila tegangan-tegangan dalam baja dan perunggu masingmasing tidak melewati 125 N/mm2 dan 95 N/mm2. Modulus elastik untuk baja dan
perunggu masing-masing adalah 210 kN/rnm2 dan 125 kN/mm2 .
f6i/E6i
GAMBAR 64
GAMBAR 55(a)
(b)
t,
GAMBAR 6s(D)
GAME,*R 65(c)
Catat bahwa (a) kedalaman efektif dari balok diambil terhadap ritik 'oerat darr tu augan; (b) regangan adalah sebanding terhadap jaraknya ke ga::is netral; (c) tegangan d*lam
baja adalah serba sama.
PENYELESAI,dIY
Eoi
tegangan
210
4l rx: r'68
regangan
jt,,
h/Eq)
t4
dari diagram regangan.
cDNToH
forlEot
--:-': : n
fb/Ebi d-n
$rn
t'i=w4
atau
beton
titik beratnya 50 nrm dari bagian bawah dari balok seperti diperlihatkan pada
Gambar 66. Carilah kedalaman dari sumbu netral balok],
Tegangan tekan boleh maksimum di beton adalah 30 N/mm2 dan tegarlgan tarik
letolim$gimum adalah 400 fVmm'. Dianggap bahwa timbul ikatan penuh antara baja
dan beton, tegangan tarik dari beton diabaikan dan nilai banding modular fs;/861 = 15.
(l)
baja Foi:
4r: lfor:a x
fot
(t)
Hitung momen penahan boleh maksimum dari penampang. Pada momen penahan
ini
b'
PENYELESAIAN
fa1A61
h,:
41
ngan
.htu! kesetimbangan gaya yang ditahan oleh beton harus sama.dengan gaya yang dita.
han oleh baja. Dari diagram tegangan:
gaya yang ditahan oleh
soel,
Sebuah balok beton 800 mm dalam X 300 mm lebar dengan 3 batang ukuran 32 mm de-
,
tn
\ = kedalaman terhadap sumbu netral)
nx322
(2)
nxh
1.i
nxb-M-d
n2
peroleh.
z dapat di-
1\
r--l
-n):3OOn2
180975:0
(i'"''1
':W
"'
x
:' -"'
l0o N mm
--
620
x lo6 N mm
y"iruj4jUl
tegangan maksimum,
620x106
tbt --
!x
321'q
zQililqm'
---\ - 3 /
321'6* roo(zso
yaitu beton adalah di bawah tegangan boleh maksimum. Untuk perencanaan ekonomis
beton dan baja kedua-duanya akan mencapai nilai tegangan maksimum, tetapi hal ini
dalam praktek sulit terlaksana dan adalah lazim merencanakan beton di bawah maksi-
l-l
I 3oo.-
l-r
ll
l*l
*t
3)
Dalam praktek hanya satu bahan yang dapat mencapai tegangan boleh malcsimum,
bahan yang lain tidak mengalami tegangan penuh.
I au*.ar...
+241n
terpakai).
15(750
, Iuga momen penahan dari beton harus sama dengan rnomen penahan
dari baja
' ,.
'
(untuk perencanaan harus lebih besar dari momen
momen penahan dari beton = tAfotnb.
,"i.
2x2Al3 x
: 2413 mm2
2x2413 n
il19
2Aoi
dan (2)
2Aoi
t5
mumnya.
Meskipun contoh ini menunjukkan teori dasar dari perencanaan beton bertulang
haruslah ditekankan- bahwa dalam prakteknya banyak digunakan faktor-faktor perencanaan dan anggapan-anggapan di mana tidak ada ruangan dalam buku ini. Untuk pe'
GAMBAR 66
a
L'
la
llpttlrtt ysng lebih terperinci lthat Design of Reinforced Conuete Elements dalam
lllt
87
teor
rookN
tokt
SOAIJOALUJIAN
Gambar 67 (lihat hal. 88) memperlihatkan balok yang disangga sederhana yani
mtnthan beban-beban seperti terlihat. Gambarlah, dengan skala yang tepat, diagrrim
dlrjnm gaya geser dan momen lentur, berilah tanda pada nilai-nilai kritis.
2. Hitunglah momen lentur maksimum untuk balok yang diperlihatkan pad:
(irmbrr 68 (lihat hal. 88) dan tentukan titik di balok di mana momen maksimum ter
rhut bckerja.
3. Gambarlah, dengan skala yang sesuai, diagram-diagram gaya geser dan momen
lentur untuk balok-yang diperlihatkan pada Gambar 69 (lihat hal. 88) dan tentukan kedudukan dan besar dari momen lentur maksimum.
4. Sebuah balok ABC, panjang 7,5 meter disangga pada ujung penyangga sebelrh kiri, A, dan pada B, enam meter dari A. Muatan-muatan terpusat masing-masing
rborar 20 kN dan 40 kN bekerja di C dan D, titik pertengahan dari AB, sedangkan mutlrn terbagi rata sebesar 30 kN tiap meter bekerja sepanjang tiga meter antara D dan B.
llurtlah sketsa diagram-diagram momen lentur, dan gaya geser dari balok, tentukan ketludukan dan besar dari titik momen lentur maksimum, dan titik dari lentur balik di
bontang AB.
5. Buatlah sketsa diagram-diagram momen lentur dan gaya geser untuk balok yang
rllporlihatkan pada Gambar 70 dan tentukan kedudukan serta besar dari momen lentur
I
-i"
e
a1
20kN
Pilq"
l.z, Iz,Jz,-l z,
l
nlrkslrnum.
GAMBAR 73
6.
Sebuah balok panjang 7,5 meter disangga sederhana pada ujung A dan sebuatr
pony8ngga B, enam meter dari A. Bila dibebani seperti diperlihatkan pada Gambar 71,
huntlah sketsa diagram-diagram gaya geser dan momen lentur, berilah nilai-nilainya,
lormasuk kedudukan dan nilai dari momen lentur maksimum.
GAMBAR ?4(a)
It2mr
GAMBAR 67
GAMBAR 69
GAMBAR 68
GAMBAR 70
GAMBAR 72
GAMBAR 7I
GAMBAR 74(')
g. Gambarlah diagram-diagram momen lentur dan gaya Seser untuk balok yang
diperlihatkan pada Gambar 74(a),termasuk nilainilai pentingnya' Bila balok berpenam'
pang melintang sama seluruh panjangnya, seperti diperlihatkan pada Gambat 74(b),
hitunglah tegangan tarik maksimum yang terjadi di dalam bahan dari balok.
10. Sebuah profil gabungan terdiri dari dua profil kanal-kanal200 X 75 mmyang
dihubungkan punggung ke punggung, dan sebuah pelat 300 X 12 mm dilaskan pada
bagian atas dari satu flensnya dari tiap kanal. Hitung besarnya momen lembam dari
profil tersebut terhadap garis netral, juga momen penahan terhadap sumbu ini kalau teBan$an boleh maksimum di dalam logam adalah 140 N/mm2 '
Ba\
88
Untuksebuahprofilkanal 2OOX75
mm,ft1 =20X
T*nik
89
l;T*X:"r.,
'-.,[m
r
46Omm
GAMBAR 75(c)
,-F-
53.6mm
ffi
GAMBAR 75(D)
GAMBAR
GAMBAR 79
GAMBAR 78(D)
diagram dari distribusi tegangan pada penampang AB (Abaikan berat sendiri dari derek).
16. Sebuah batang tekan pendek dari aluminium terdiri dari dua besi siku ukuran
90 mm X 75 mm X 6 mm yang dihubungkan satu sama lainnya dengan jarak antara
6 mm, seperti diperlihatkan pada Gambar 79. Beban diterapkan pada suatu titik pada
sumbu YY, tetapi tidak perlu pada titik berat dari profil. Tentukan batas keletakan untuk titik penerapan beban:
(a) sehingga
(D) untuk
berat sendiri dari balok), sesuai dengan tegangan serat maksimum akibat lentur,
tidak
melewati l5 N/mm2 untuk tarik atau 30 N/mm2 untuk tekan. Berapa besar beban yang
76(a)
15. Keadaan dari sebuah derek kapal diperlihatkan pada Gambar 77(a). Beban vertikal yang disangga oleh derek adalah 2 Mg. Hitunglah tegangan tekan dan tarik yang terbesar akibat dari beban pada penampang melintang AB ([Gambar 78(D)]. Gambarlah
GAMBAR 76
GAMBAR 77(')
GAMBAR 77(a)
- Untuk sebuah profil sudut, sumbu XX diperlihatkan pada Gambar 75(b) (lihat
hal. 88), luas penampang melintang adalah 2064 mmz d,an I =-4,67 X
106 mma.
17.
sebuah beban sebesar 120 kN dan tegangan tekan boleh maksimum sebesar 75 N/mm2. Tunjukkan batas-batasnya pada sketsa dari penampang.
Sebuah kolom pendek terdiri dari profil 250 mm X 150 mm dengan sebuah
pelat ukuran 220 mm X 20 mm yang dilas simetris pada satu flensnya, menjadikan ukuran panjang dari penampang menjadi 270 mm. Sdbuah bebanlU diterapkan pada kolom,
yarq dapat dibekerja lewat titik berat dari profil .L Hitunglah nilai maksimum dari
terapkan pada penampang.
Tegangan boleh.maksimum : tarik = 150 N/mm2, tekan = 75 N/mm2.
Sifat'Sifat dari profil .I; luas = 5600 mm2 : I = 65 ,5 X 106 mma .
ll
,t
/,/
90
Lenrrtr
9l
18. Sebuah balok beton pratekan persegi dipergunakan rrntuk menahan beban
800 kg/m pada bentangan dua belas meter. Balok tersebut dalamnya 600 mm kdi 300
mm lebar, dan pratekan diterapkan pada jarak 420 mm dari bagian atas dari balok.
Bila balok tersebut harus ditegang sampai nilai-nilai maksimumnya baik tarik maupun tekan, baik pada keadaan dibebani maupun tanpa dibebani, berapa nilai gaya pra'
tekan yang diperlukan? Berapa besar tegangan yang harus dicapai oleh beton untuk
tekan dan tarik untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut?
lobang
inti
mm garis tengah
2OOmm
garis tengah
garis pusat dari kolom
dan sumbu dari beban
GAMBAR 80
20. Sebuah dam pasangan batu dengan penampang trapesium, mempunyai tinggi
25 meter, lebar puncak 2,75 meter dan dinding permukaan hulu yang tegak. Muka air
tertinggi adalah 1,2 meter di bawah punggung bendung. Bila lebar dasar adalah 14
meter, carilatr besarnya teBangan maksimum dan minimum pada dasar. (a) Bila tandon
air (reservoir) kosong; (D) bila tandon air penuh. Berat jenis dari pasangan boleh diambil
sebagai 2,5 dan kepadatan air adalah 9,8 kN/m3.
21. Sebuah pilar dari pasangan batu ukuran 1,2 X 1,2 meter persegi menyangga
dua balok lantai, A dan B (Gambar 8l). Beban yang diteruskan oleh balok adalah400
kN dan 200 kN dan dianggap terpusat pada titik pembebanan I 1 dan 12 . Tentukan dis'
tribusi tegangan melintang pilar tersebut dan sebutkan tegangan tekan maksimum, dengan mengabaikan berat sendiri dari pilar.
Carilah kemungkinan penambahan beban maksimum di .L1 sehingga tidak akan
terdapat tegangan tarik pada setiap titik di penampang melintang.
22. Sebuah batang baja ukuran 225 mm X 50 mm dilekatkan secara erat sepanjang
batangnya pada sebuah batang tembaga ukuran 225 mm X 75 mm. Batang majemuk
tersebut digunakan sebagai sebuah balok ukuran 225 mm X 125 mm terbentang sebagai
penyangga sederhana dengan bentangan dua belas meter dan menyangga beban terbagi
rata 14 kN/m. Hitung tegangan maksimum di dalam baja dan tembaga (a) bila dipergu-
diletakkan di
nakan tembaga dan baja secara berdampingan;9b) dengan batang baja
;;*;. r;rj" I z to tN/*tn2 I Et"-b.s. = I 25 kN/mm2'
250 mm
23. SdUuah balok beton dengari[eaaU-an keseluruhan 500 mm dan lebar
dari
40
mm
beratnya
titik
dengan
ditulangi dengaq 2 buah tulangan yang diletakkan
6m
bentang
di
atas
rata
l1kN/m
terbagi
bagian ia*rrt . Bhok menahan beban muatan
adalah
dan
beton
baja
untuk
modular
banding
d&; penyangga sederhana. Bila nilai
dan beton'
15, hit;dah besarnya tegangan kerja di dalam baja
PERT,JS r 1\ r( r; ,A \
Kompteks
l::',"ib]EP
$UiiA,EAYA
Q-w6x-(Q+5Q-):0
6Q
d,
Ambillah momen-momen terhadap B. Cntatan: bila sebuah momen diterapkan pada ser.buah balok secara langsung hanya momen-momen total pada satu fihak saja dari titik
yang harus dijumlahkan, dengan memperhatikan konvensi tanda.
Bes 4
M+Qllx-rar*
-2
-(M+6M1:g
w6x(6x12) adalah hasil perkalian dari dua besaran yang kecil dan boleh diabaikan.
Tipe-tipe tegangan yang ditinjau sampai saat ini hanyalah tegangan langsung, tegangan
tekuk dan tegangan lentur, atau kombinasi tertentu dari hal-hal tersebut. Dalam bab ini
diperkenalkan tegangan geser dan tegangan puntir. Sebuah struktur mungkin mengalami
kombinasi dari beberapa tipe tegangan yang berbeda-beda pada saat yang sama, dari ini
mengakibatkan pola tegangan yang kompleks. Meskipun hal-hal ini pada mulanya kelihatannya sulit untuk dianalisa, namun seringkali mudah untuk mendapatkan tegangantegangan maksimum, dan di dalam sebuah naskah ujian tipe pertanyaan seperti ini
Q6*-AM:o
o:!y
ox
atau
Perkembangan dari hubungan ini diulas lebih jauh dalam Bab s,hal.l46,mencakup kelandaian balok dan lendutannya.
Dalam tiap analisa struktur yang normal, gaya langsung, momen lentur dan gaya
geser paling sering
Tinjaulah sebagian kecil balok dari balok yang mengalami tegangan geser vertikal q,
sep_erti diperlihatkan pada Gambar 83(a). Gaya yang bekerja pada tiap permukaan
=
qr(t X y) yang memberikan sebuah kopel yang bekerja beriawanan dengan jarum jam
yang beke{a pada blok = q,(t X y) X x.
TEGANGANGESERKOMPLEMENTER
.ll
A_-_qn_B
D qi--
lrc
GAMBAR 83(D)
It
qn(t
x x) x
!::
Qt,
eu
Q,
x (r x y) x x
P DAt
94
Stnrkur Teknik
yaitu, untuk kesetimbangan, sebuah tegangan geser secara otomatis disertai oleh sebuah
tegangan geser dengan intensitas yong sama tetapi dengan momen putar yang berlawanan pada sebuah arah tegak lurus terhadap tegangan geser yang asli.
Cara untuk menunjukkan tegangan-tegangan pada sebuah diagram ini dan mengalikan dengan luasnya menghasilkan gaya-gaya terus digunakan pada perhitunganperhi-
gap konstan. Bidang CE dan DF berjarak 6x dan sumbu netral adalah pada kedalaman
y1 dari serat-serat
-o.
gaya geser
vertikal
:
:
qsAD
lurus AB.
Misalkan .F adalah gaya resultante pada bidang AC akibat dari momen lentur. M
dan (F + 6F) adalah gaya resultante pada bidang DB akibat dari momen lentw (M + 61141.
quBC
Sekarang pandang sebuah lapisan tipis di atas AB, setebal 6y, berjarak y3 garis netral dan lebar b3.
Misalkan/adalah tegangan akibat lentur pada lapisan ini pada penampang CE:
q,AD x AB
I q"BC x AB )
lq,BCxDCJ
kopel pengimbang
lz
\qotoxDCl
atau
atas balok.
Misalkan momen lentur pada potongan CE =
Misalkan momen lentur pada potongan DE = (M + 6M) dan gaya geser pada potongan ini = (Q+ 6Q).
dari sumbu netral, lebar D. Komplementer
Tinjaulah sebuah lapisan AB, sejarak
terhadap tegangan geser vertikal akan ada tegangan geser horisontalq yang bekerja tegak
95
qrAB x AD
lt'U,
Jvr
Un
MI
T:t
q,ABxtrP:q,ADxAB
Qn:Q,
.FMyt
Sangat penting untuk betul-betul mengenal konvensisederhana ini waktu menghadapi tegangan-tegangall kompleks nanti dalam bab ini.
atau
Tvr:I
"Mv
J:
'
a'a,,
o yl
(iu +3r*)
: yf"
,
J
tetapi
fv2
'
|
b36y
y,
r,
:
n.M
t'
ioo
(l)
di mana a = luas penampang melintang di atas AB, dan y = jarak dari titik berat dari
luasan di atas AB terhadap sumbu netral. Sama halnya, dengan memandang penampang
DB dan menganggap penampang melintang konstan:
Pengurangan
GAMBAR E4(b)
JYr
(r + 6r)
GAMBAR 8.+(a)
o,u,
,,
(l)
:vlPoo
(2)
6F: 6M ay
(3)
dari (2):
/,t
96
PENYELESAIAN
F+qb\x:F+6F
5p
atau
Qbdx:
s
tetapi 6Ml6x = O (lihat hal. 9l
),
qb6x
6M
---
97
ai
:
I:
aY
: 6M
-s;Iu
,,
AB [Gambar 85(a)]
t- eaf
Ib
gayageser vertikal
Untuk sebuah penampang persegi, kedalaman d, lebar D, pandang penampang yang diarsir yang diperlihatkan pada Gambar 85(D), di mana AB adalahTl di atas sumh,r
netral.
s: eay
-Ir
Tegangan geser di
AB
: 4 :+
:bdt
t2
a:b(dl2-y)
r
di mana q
Q
gaya geser
AB
Y:
1=
D
"orro,
solt
dl2 + v,
2-
_6Qld, ,\
:iF\*-t;1
42
Sebutkan rumus yang mengatakan tegangan geser pada sebarang kedalaman dari penam-
pang melintang sebuah balok, tunjukkan simbol-simbol yang digunakan pada sebuah diagram. Pada kejadian sebuah balok dengan penampang melintang persegi empat, tunjukkan bahwa tegangan geser maksimum adalah 1,5 kali tegangan geser rata-rata.
Sebuah balok kayu dengan penampang melintang persegi empat disangga sederhana
#("
-4v1): wfi(a'-0,?)
pada sebuah bentangan empat meter dan disyaratkan memikul beban muatan terbagi
rata sebesar 7,6 kN/m pada seluruh bentang. Tentukan ukuran'ukuran penampang me'
lintang yang tepat untuk balok jika nilai boleh maksimum untuk tegangan di balok adalah7,6 N/mm2 untuk tarik dan 0,6 N/mm2 untuk geser.
jika
!r:
+dl2
n: r,r$or(a,
nilai maksimum dari q adalah
,
jika
e!-
!I/
bd
jika/r
=0
s:
GAMBAR E5(a)
GAMBAR 85(D)
_+):o
r,s#@, -o)
r,t#
cAMBAR 85(c)
.3.
elftd),yaitu
98
Struktur Teknitt
maksi,urn
tega,gangesermaksimum
''u
1,5
'hdx
t-r,z
:0,6
maksimum -7'6 x 42 :
8
Y ^
netral
38000 mm2
15,2-kN m
MT
GAMBAR 86(a)
bd,l12
, ,,
bcl':
bd:
jilta
dan
bd2
MY
Tegangan lentur di
140 N/mm2
: "orir'9tr6."'
124 N/mm2
dan
dl2
15200000
x
7,6x2;
12
mm3
luu flens; (D) tegangan-tegangan geser di uadan pada pertemuan d.ngun flens dan pada
lumbu netral; (c) persentase dari momen lentur total yang disangla oleh flensidan
(d) persentase dari gaya geser total yang disangga oteh uadan.
[Gam[ar g6(a), (Dj dan
.
PONYELESAIAN
150 x 3503
, _: --12
,*^
-
:m
106mm3
hnampang dari sebuah baja ukuran 350 mm X 150 mm boleh dianggap terdiri dari dua
flens'flens persegi masing-masing ukuran 150 mm X 20 mm dan sebuah badan
setebal
l0 mm. Bila balok mengalami sebuah momen lentur sebesar 150 kN m dan sebuah gaya
gcser sebesar.250 kN, tentukan (a) tegangan-tegangan lentur pada permukaan
dalam"dan
(c)l
250000x(150x20)x165
:12x
38000 mm2
CONTOHSOAL 43
di,
7,6
, 12000000 316 mm
Cl : ::
38000 :
38000
,D---*:l20mm
Jlo
maka
GAMBAR 86(c)
Tegangan lentur
:120C[000
GAMBAR 86(')
Iy
15200000
75mm
35Omm
'i,?9!
1.5 x 15200
_ol; - "
hi __'::
atau
l40N/mm2
T-
tN
99
20mm
:1 :
Stru k tu
:4'4
N/mm2
:m
250000x(150x20)x165
:66
N/mm2
netral: '::3T;f
'j l3t
l88x106xl0
si,-g N/mm''
(c) Tegangan rata-rata akibat lentur di flens = (140 + 124)12 = 132 N/mmz.Gaya
di flens akibat lentur = 132 X 150 X 20 = 396000 N = 396 kN. Hal ini dapat
dianggap bekerja pada jarak lengan 165 mm dari sumbu netral (lihat Gambar
86(D)).
140
3103
---1r=-:
188
(130/150)
l{Ju-:86,77o
106 mma
100
lxx :
(d) Nilai
'
r,
l}i,st) x lOa :
DiC,ay
150
12
561
horison",
250000
:71>4 N/mm2
350 x l0
D D',
Hitung tegangan geser horisontal maksimum di balok yang diperlihatkan pada Gambar
87(a) bila balok tersebut mengalami sebuah gaya geser vertikal sebesar 120 kN. Buatlah
sketsa diagram variasi dari tegangan geser untuk penampang.
106 mma
:#
13;68xl0oxl50
N/mm2
88,6
N/mrni
49,9x 10 x
y
2
:113430
mm3
i'rlrt#iotJ''t'U'
:2lX/mm'
coNToHsoel 44
116g
120000x150x12x56'l
13;68x106x10
horisontal
geser
Tegangan geser
120000x(l50x12)x56,1
Di B', tegangan
Pertanyaan ini menunjukkan secara jelas bahwa flens dari balok menahan sebagian
besar momen lentur dan badan menahan sebagian besar gaya geser. Dalam praktek,
untuk sebuah profil
tegangan geser rata-rata diambil sebagai gaya geser dibagi dengan
luas dari badan saja, yaitu untuk contoh soal no. 42,
balok
:5,9
237
:-x100:252_
(1260,4,+
l0
rata-rata sebenarnya dari tegangan geser di badan (tidak sama dengan tegangan geser rata-rata di balok) = 66 + 213(81,8
66) (tinggi rata-rata dari
l0t
n Kompleks
llasil'hasil ini diperlihatkan pada diagram distribusi geser, Gambar g6(c). Tegangan'tegangan di A dan pada flens di B tidak disyaratkan untuk pertanyaan
ini, tetapi dihitung untuk memberikan diagram distribusi geser sepenuhnya.
Tegangan-tegangE
(maksimum)
: t'ooff#,lrd.'j,ri
:86,7
'ou
N/mm2
: 1209I
:21,7
13;68x106x40
N/mm2
GAMBAR 87(a)
GAMBAR 87(b)
Tegalqan puntir seringkali diabaikan dalam pekerjaan praktek, tetapi untuk strukturstruklur tertentu - seperti halnya sebuah balok yang mJnyangga konsol yang tidak.ma,
lar maka tegangan tertentu akan menjadi amat penting akan tetapi pertanyaan-perta-
GAMBAR 87(c)
PENYELESAIAN
Bagian dari
balok
t0
l0-
I5
l'2
ro3
3,5
tor
v dari
'atas
l0
Ai
x lO.
l0'
l8
0,6
(,,8
5,56
10,-1
6,:15
65;4
(fle
85,5
?,0^)
14
t),25
4y'
to-4
556
, /,', ,
2,16
0,37
9 rJ)6
7{r1,75
11,29
: l16(ll: rl07,5l
nyaan ujian cenderung untuk menghadapi puntir percobaan dari balok.balok bulat.
Bukti dari teori puntir adalah sama dengan bukti dari teori lentur, dan hal ini akan
merupakan suatu latihan yang berguna bagi para mahasiswa untuk membuktikannya
sendiri. Hanya hasil akhir yang diberikan di sini, bersama dengan contoh-contoh tentang penggunaannya.
Ungkapan untuk tegangan puntir adalah:
T sG0
le r
(Uan<linekan dengarl
M f E\
IYR)
/
102
tli rnana
f:
/p
:
q:
G:
0:
St ru k tu
Struktur Teknik
r yang
Men gal am
103
n K om p le k s
,
txx:
t_
'YY
nDa
64
rDa
64
t#.r#:#
puntir 0
,"lffin:"
GAMBAR
EE
GAMBAR 89
CONTOH SOAL 45
Sebuah batang baja lunak bergaris tengah 12 mm diuji di sebuah laboratorium. Pertama
batang tersebut mengalami uji tarik aksial, dan dengan sebuah beban sebesar 24 kN
pertambahan panjang terukur 0,15 mm dari batang uji sepanjang 150 mm'
Kemudian diuji terhadap puntir, bila mengalami sebuah puntir sebesar 50 kN ter.
hadap sumbu longitudinalnya, maka batang tersebut berputar dengan sudut 0,09 radian
(b)
Ir=+:6482
TGO
mma
I,: T
Hitung nilai dari (a) modulus elastik Young; (D) modulus geser; (c) nilai banding
50000:- G x 0,09
Poisson.
G:
:
PENYELESAIAN
Banyak dari pertanyaan ini terliput di Bab I (lihat contoh soal no.
yang baru hanyalah menyangkut pengertian puntir.
(a)
300
648n
Luas
batang
n x-122
ll,
6482 x 0;09
82000 N/mm2
: 82 LN/m.rna
(c)
36n mm2
,:'1y : # N/mm2
Regangan langsung, :
|f = o,ool
Modulus elastik Young, 5 :f :".ffit
Tegangan langsung
50000 x 300
E:2c(l+tt)
212:2x82(l+p)
tt:-
'
212
2x82-l:0129
-
coNToH SOAI, 46
?!?_$.{/mln'
Catatan: untuk mendapatkan momen lembam terhadap sebuah sumbu polar, carilah
momen lembam untuk penampang datar terhadap dua sumbu pusat yang tegak lurus
satu sama lain dan jumlahkanlah; yaitu untuk sebuah lingkaran: Gambar 89.
prritir ,.Uesar
sebesar 8 kN m di B.
.)
t04
Tentukan besarnya tegangan geser maksimum pada tiap bagian dari batang dan
sudut puntir di B dan C, berhubungan dengan A. Modulus kekakuan adalah g0 kN/mmr.
dca:
PENYELESAIAN
0.o
92
105
6OO
radian
gg466^a
0.,
24:0,0288
0ro:0,0288 - 0,0284
0,0004 radial
coNToHsoAL 47
2kN m
Penampang melintang dari sebuah batang utama pada sebuah penyangga puntir terdiri
dari sebuah inti pusat baja bergaris tengah 72 mm, dengan selubung setebal l2 mm dari
perunggu diselubungkan ke batang inti sedemikian rupa sehingga antara baja dan perunggu tidak terdapat selip.
Bila pada penyangga puntir besarnya puntir adalah l0 kN m, tentukanlah besarnya
tegangan geser maksimum di baja dan perunggu akibat puntir ini.
Untuk baja modulus kekakuan = 80 kN/mm2. Untuk perunggu, modulus kekakuan
= 48 kN/mm2.
GAMBAR 90
'
lp: rx72a
-:840000n
r
mma
I, :g:9
r I
hrntir total di A menjadi 8 - 2 =6 kN rn
6000 q
PENYELESAIAN
Seperti halnya pada sebuah batang malemuk yang mengalami lentur,,momen lembam
polar ekivalen dapat diperoleh dengan mengalikan nilai banding dari modulus-modulus
kekakuannya, yaitu:
840ri0rn-12,2
6000 x 36
q:s4o"to],.*
Di AB, q maksimum
?;#:t'67
Juga
801!00
8 1,8
1)
t')
Oaa
1000
ose:
81,8
1000
80000 x 36
0,0284 radian
0,0284
:
ft--
l-99
G_AMBAR
Untuk penampang BC
- nx48a :
I':
32
l66n
:1,67
.I, ekuivalen
103 mma
t66
rT0%
Di BC,4 maksimum
Juga
:V
*"\:r"
.ryV
"; :
:; r96a+0,67 x n72a
2000:
9I
t,o-r
Q,64 + 0,56)
lo6zr
4W
2000
166
24
N/mm2
3,2n
106 mma
10000000 et
x lob 9612
3,2n
92
_80000x0.,
8D 600
Tegangan'geser
maksimum di perunggu
: igr+rf :
4,79 N/mm2
;g
t
t06
Struktur Teknik
Struktu
baja
*x
36
x t;61 :!_]ym!n,
107
komponen adalah q1 dan f1, dan dianggap bekerja dengan arah seperti diperlihatkan
padaGambar 92(d).
Bagian EBC ini sekarang dalam keadaan setimbang. Uraikan gaya'gaya ke arah tegak
lurus dengan EB.
IEGANGAN-TEGANGAN GABI.]NGAN
Bila sebuah
/,
titik
pada sebuah struktur sekaligus merupakan tegangan langsung dan tegangan geser, hal-ini dapat diperlihatkan pada sebuah diagram dengan
cara yang sama
sesuai dengan konvensi yang diberikan pada Gambar g3(D), yaitu untuk
sebagian dari
sebuah struktur ABCD yang mengalami tegangan tekan langsung/] yang,bekerja
secara
horisontal, tegangan tarik langsung fy yang bekerja se-cara vertikal dan sebuah tegangan
geser vertikal q, diagram akan diperlihatkan pada Gambar 92(a).
Akan tetapi, seperti telah diperlihatkan dahulu (hal. 95) secara otomatis akan
ada
sebuah tegangan geser horisontal komplementer sebesar q. Hal ini termasuk
dalam Gambar 92(b).
-4xBCcos0:0
f,:f,#cos
Tetapi
-;ffi
sin o +
cffi
sin o +
cffi
cos o
EC
BC
*:cos0 dan ff :sin0
fi : fy cos2 0 -/l sin2 0 + 2q cos 0 sin 0
q, x EB
-frxEC
Bagilah dengan EB
Qr :Iycos
atau
GAMBAR 92(o)
t,
GAMBAR 92(c)
GAMBAR 92(D)
'Y-,.
'xl.
. __0.
GAMBAR 92(d)
-J|
x BC cos 0 + qx EC cos 0
cos
(ECIEB
BCIEB
qxBCsin0:0
sin
0):
sin0cos0:lsin20
cos20-sin2g:cos2f)
dan
fi :
Qt:
_/l
sin2 0 +
sin 20
(fv+t,)Y - q cos 2o
Berhubung fy,
dan 0 diketahui,fi dan q1 dapat dihitung.fi akan merupakan tegangan langsung pada bidang EB dan qr tegarrgan geser pada bidang EB.
dan q 1 , tetapi para
Adalah tidak penting untuk mengingat dua persamaan untuk
f*
GAMBAR 92(e)
Bahan dianggap memiliki satuan ketebalan sehingga gaya pad,a tiap permukaan adalah hasil kali dari tegangan dengan panjang dari sisi (/] x AD, l', x DCdst.). Gambar
92(b) adalah dalam kesetimbabangan, suatu persyaratan yang pokok bagi tiap bagian
dari sebuah struktur.
Bila dikehendaki tegangan pada sebarang bidang selain yang vertikal dan h<.rrisontal,
hal ini dengan segera dapat didapatkan. Misalkan diminta untuk mendapatkan tegangantegangan pada sebuah bidang yang membentuk sudut 0o dengan horisontal seperti diperlihatkan pada Gambar 92(c).
Tinjau bagian segitiga BCE saja (Gambar 92(d)). Untuk bagian ini supaya dalam ke-
et
tetapi
sin 0
Apapun bentuk gaya ini, ia dapat diuraikan ke dalam komponen-komponen sepanj.n, bidang dan tegak lurus padanya. Misalkan tegangan-tegangan akibat g yu-g yu
fi
mahasiswa haruslah betul-betul mengenal cara penjabarannya. tidak ada usaha untuk
mendapatkan sebuah konvensi tanda, arah-arah gaya yang dapat didapatkan hanya dengan pengamatan saja dai Gambar 92(d).
Akan tetapi ada kejadian tegangan-tegangan khusus tertentu pada bidang-bidang
miring yang pantas untuk dicatat, dan persamaan-persamaan di atas dipergunakan untuk
menunjukkan hal tersebut.
Kejadian I
Bila
f, : f, : g
geser
fr:O-O+qsin(2x45')
(sin 90' : 1)
fi : e (ff tarik, seperti diperlihatkan
4r :0 - q cos (2 x 45")
(cos 90" :0)
\I
l, I
-
r08
Struktur Teknik
terhadap kedua bidang, di mana tidak terdapat tegangan geser. Sebuah bidang tegak
lurus di mana tidak ada tegangan geser yang bekerja padanya dikenal sebagai bidang
utama G)rincipal plane).
pada bidang FC
1z: Q
ez :0
dan
f, :
ytitu dua
d";;";
i;;;;;"ji*
Kejadian 2
Bila
4
Qr
(r
:0
: (J'y+ r,fll20 - g
: (f, + ,,rttn 'U
benar-benar mendalam:
(a)
/]
f,
er
q: +Ut+L)t!-20-
sin2 0 + q sin 20
rangsung.
'
'
-1,
atau
(,
dan
Bila
J, cos2
(b)
(c)
(d)
:4s'
s^^k7l+
yaitu
K4adian
109
ig
20
+2ql(.1, +
l,)
(a)
(D)
tegangan-tegangan langsung pada dua arah tegak lurus satu sama lainnya (/*
dan fr), bersamaan dengan tegangarb geser (q) pada bidang-bidang yang sama;
tegangan-tegangan utama maksimum dan minimum (fpr danfpr) dalam dua
\t
lll
l0
(c)
(d)
arah tegak lurus satu sama lainnya, yang, sesuai dengan definisi, bukanlah merupakan tegangan geser pada bidang-bidang ini;
tegangan geser maksimum (4-u.") yang bekerja pada bidang-bidang bersudut
45o dengan bidang-bidang utama, dan besarnya adalah sama dengan separo dari
perbedaan dari tegangan-tegangan utama (fpr -fp")- Juga akan ada sebuah
tegangan langsung dalam.bidang ini ;
tegangan langsung dan tegangan geser (f1 danqr)padasebuahbidangpadasebarang sudut yang diketahui terhadap satu dari bidang-bidang utama.
CONTOH SOAL
q:(fo_f,)ana
atau
uraikan
gay a-1ty a
ke arah vertikal:
Bagilah persamaan
48
Bagilah dengan EB
tetapi
dan
(l)
EB cos e
f"
cos
fyEC + qBC
frsin 0
ini
kerjakan.
titik
dalam bahan.
Bila sebuah bidang utama membuat sudut 0 dengan horisontal, tegangan-tegangan
yang bekerja pada EBC diperlihatkan pada Gambar 93(b).
(3)
(4)
sin 0 + q cos-9
tzze:
atau
PENYELESAIAN
Sebuah "bidang utama" adalah sebuah bidang di dalam sebuah bahan di mana tidak terdapat tegangan geser, yaitu semua tegangan adalah tegangan langsung yang bekerja tegak
lurus pada bidang tersebut. Selalu ada tiga bidang semacam itu di dalam sebuah bahan
yang mengalami tegangan, dan ketiga bidang ini adalah tegak lurus satu sama lainnya.
Sebuah "tegangan utama" adalah tegangan langsung yang bekerja pada bidang
utama (lihat definisi yang diberikan di atas).
Besarnya kedua tegangan utama tersebut (tegangan utama yang ketiga sama dengan
nol) dapat diperoleh'dengan mensubstitusi ke dalam persamaan-persamaan untuk 0
danfo yang ddabarkan terdahulu. Akan tetapi, adalah lebih mudah untuk bekerja dari
(1)
(2)
fg
sebagai
Hal ini akan memberikan dua nilai yang berbeda 90o dan ini akan berupa
halaman
pada
yang
dijabarkan
ungkapan
dengan
sama
bidang utama. (Hal ini adalah
dua
tegangan-tegangan)'
I I l, perbedaan pada tanda-tanda adalah akibat perbedaan arah dari
atau
lni
q,
q'
:o
(5)
yaitu:
=+l(f,+f,)tJffi\
:11ff,+/.)+
JTi-IYi4tr1
(6)
Hal ini akan membetikan dua nilai dari tegangan utama, nilai maksimum adalah bila
Tegangan
tanda + dipergunakan dan nilai minimum bila tanda - dipergunakan' Catatan:
45o tergeser maksimum pada buhun ukun terdapat pada sebuah bidang yang bersudut
teganganperbedaan
antara
dari
separo
adalah
hadap bidang-bidang utama dan besarnya
GAMBAR 93(a)
l0), yaitu:
ill
Struktur Teknik
Kompleks
113
o:
'maks
-1
2
: L!/G=|j +47
r 45')
horisontal.
45N/mm2
47,4N/mmz
(r;'
N-'
\"q,
l"= 45N/mmz
4Z4Nlmm
2250
o.l*r,.".)'r&
GAMBAR 93(d)
t47,4 Nlmmz
coNToH
for :
:
105
for:
ll1qs +
l2o
soel
49
Sebuah batang dengan penampang melintang yang bulat dapat menahan sebuah puntir,
diterapkan terhadap sumbu longitudinal, yang menghasilkan sebuah tegangan geser pada
serat-serat luar sebesar 60 N/mm2, atau tarikan aksial yang menghasilkan sebuah tegang-
+l(45 + 90) +
an tarik sebesar 90 N/mm2. Bila puntir dan tarikan aksial diterapkan secara bersamaan,
tentukan tegangan utama dan tegangan geser maksimum. Tentukan juga kedudukankedudukan dari bidang-bidang di mana tegangan-tegangan tersebut bekerja, secara relatif
terhadap sumbu longitudinal dari batang.
90)- lo5l
f pz = l5 N/mm2
I- mox:
,2
mm
,/
-Y, 52,5N/mn
Bagian terakhir dari contoh soal 48 dapat diselesaikan dengan mensubstitusikan pada
persamaan (5) (lihat Gambar 93(c)):
geser
EO
47,4N/mmz
GAMBAR 93(c)
!202
urryf.fi*."."
t;\41
"90N/mm'
q2:
4Z4Nlmm2
lazimnya bagian yang terakhir ini paling tepat diselesaikan dengan fnenggunakan prinsip-prinsip pertama.
Catatan:
tB
20:
6ON/mm2
9ON/mm2
41,4
, l.rgltrdl.;,
45-90
: -2rl
t(
[tan- -2,1) : l8o' - 64" 32'7
20 : 180' - 64" 32'
0 : 57'-. 44',
Tegangan geser maksimum : j.rz(a5
- 90), + 4 x 2250
= 52,5 N/mm' yurgbekerja pada sudut 57"44' - 45" = 12"44'terhadap
dari batang
U
GAMBAR 94
horisontal,
yaitu untuk pola tegangan pada bahan ini tegangan utama maksimum adalah
PENYELESAIAN
120
N/mm2 tekan yang bekerja pada sebuah bidang pada sudut 57" 44' terhadap horisontal.
Tegangan geser maksimum adalah 52,5 N/mm2 yang bekerja pada bidang dengan sudut
f
tal.
2o 44' terhad.ap horisontal. Tegangan utama minimum adarah 15 N/m;'z tekan. Hal
l,
\
i:
AB sin 0
l.o sin 0
:60 AC'-
60 cos 0
90 BC
* 90 sin 0
(t)
,-t
ll4
JI
Struktur feknik
Walilola
5r!
N,l
usfajab. 69
!!-IRAEAYA
lrs
loABcos0:608C
dari (2)
Substitusikan ke dalam
-.cos
1;.T:
6o cos 6
lo'+9070- 3600:
tzo'117r-
i
- eplot
+30
bidang tegangan
120
utama
GAMBAR 9s(c)
- (-30)
: -2
atau
(-
.l*:
i
=
(-
hatkan).
(c)
tudinal.
45" =
7l\Ldan
(?l"l+') = l0l"sn'
coNroH
soei
Pada sebuah
12 AC cos
12 cos2 45
atau 64.N/mrn1 tarik (tanda min menandakan berlawanan arah dengan yang diperli-
116"34, terha_ v
,/orAB:
atau 30/60
2) = (1g0. _63"26')-
GAMBAR 9s(b)
(b) Untuk
tgo : l,loo
= -l20lffi
geser maksimum
-tegangan
l4ON/mm2
l4ON./mm2
30):6
lp: -120 or
Untuk
Sebuah bidang yang membentuk sudut 30o dengan tegangan tarik utama yang besar
diperlihatkan sebagai bidang DB [Gambar 95(D)] . Tegangan langsung dan tegangan
geser pada bidang
dan q 1.
t' of,:
ff,$.t9',1l,'"P$sin
: 140 x 0,75 - 12 x 0;25
50
iiS
= 102 N/mm2
titik
pada penampang melintang sebuah balok yang dibebani, tegangan utama yang besar adalah 140 N/mm2, tarik dan tegangan geser maksimum adalah 76
N/mm2. Tentukan untuk titik tersebut: (a)berapategangan utama yang kecil;(b) besarnya tegangan langsung pada bidang tegangan geser maksimum; (c) keadaan dari tegangan pada sebuah bidang yang membentuk sudut 30o dengan bidang tegangan tarik
30"
q DB
140 BC sin
30'+
12 DC cos 30"
12 sin 30'cos 30"
/t
:l40xf"O,S+12xO5x
PENYELESAIAN
(a)
tekan
60
(l):
ur+
t2)
q5;!*ry/ryn,
J:
2
Karena tegangan geser maksimum = separo dari perbedaan antara tegangan-tegangan utama:
1t
/Q:-
140
Penyelesaian secara analitis selalu megyangkut uraian gaya-gaya kedua arah yang
tegak lurus satu sama lainnya. Akan tetapi, ada sebuah cara secara grafis untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tegangan yang kompleks.
- minimumf
2
l16
Struktur Teknik
Stru k t r r y an g Men ga la
Tegan ga n'tega
ngan K om p l ek s
tt7
Tegangan-tegangan utama yang diberikan harus digambar dengan tekan dan tarik
denganarahyangberlawanan,yaitujikafpzada|ahtarikdanfpttekan.Aakandisebelah kiri dari O dan B sebelah kanan. Kalau tidak demikian maka konstruksi adalah seperti yang diperlihatkan.
Bila dua tegangan langsung tegak lurus satu sama lainnya f* danl, diberikan, ber'
samium dengan tegangan geser q pada bidang yang sama [lihat Gambar 97(c)] maka
konstruksi dari lingkaran tegangan adalah sebagai berikut:
(a) Sepanjang sebuah sumbu OX beri tanda titik A sedemikian sehingga OA = f pz.
(b) Sepanjang sumbu yang sama beri tanda titik B sedemikian sehingga OB = fpr
(di sini dianggap bahwa fpt adalah tegangan utama maksimum danf2 adalih
GAMBAR 97(a)
(c)
(d)
(e)
Sekarang:
GAMBAR 96(a)
GAMBAR 97(D)
CONTOHSOAL 5I
GAMBAR 96(b)
Juga harap dicatat: nilai kemungkinan maksimum dari tegangan geser adalah jika 0 =
4-5o dan nilainya akan sama dengan OD, di mana OD = f;, i %Go,
- fo) J (fu, f p, )l 2 (seperti dibuktikan).
l,ir
pada sepotong bahan terdapat'dua bidang yang tegak lurus satu sama
lainnya di mana terdapat tegangan-tegangan normal sebesar 90 N/mm2 tarik dan 45
N/mm2 tarik, bersamaan dengan tegangan geser sebesar 40 N/mm2, slperti dinyatakan
dalam Gambar 98(a). Pada bidang ketiga yang tegak lurus pada kedua bidang tersebut
Pada sebuah
titik
.s
Iilt
Struktur Teknik
(a) Tentukan dengan jalan perhitungan tegangan-tegangan utama pada titik terseblt dan kemiringan dari bidang-bidang di mana tegangan-tegangan tersebut bekerja.
PENYELESAIAN
(a)
ll9
(b)
Hal ini cocok dengan tegangan'tegangan utama yang dihitung di (a) di atas.
geser
Misalkan bidang utama membentuk sudut 0 dengan horisontal, seperti diperlihatkan pada Gambar 98(D). Uraika.- gaya-gaya ke arah horisontar:
N/mr
40
foCOsin0:90DE-40CE
l',
Sin 0
90 sin 0
40 cos 0
(l)
t"=22
't4
loruz.n.n'
l-40N/mm2
I
t-
goNz.-'
GAMBAR
GAMBAR 98(c)
4ON/mm,i
I
96(a)
45N,/mm2
4ON/mm'
GAMBAR 98(D)
45N./mm2
dengan
(2):
90 sin 0 cos
fo cos
0:
45 cos 0
40 sin 0
(2)
2.
fo sin 0
90 sin 0
f,
45cos0*40sin0
45 sin g cos g_40
cos o
0-40
cos2 0
45 sin 0 cos 0
45 sin 20
:
:
-*_a_:
ts 2o
0
40 (cos2 0
40 cos
sin2 g)
empat.
sin2
3OOmm x.lSmm (Pelat
40 cos 20
:Y# :
20 :60"
Dari persamaan
SOALSOAL UJIAN
foCDcos0:45CE-40DE
(r)
tarlK
N/m#
fo.= ll
Bagirah
t2d
45N/mm2
zPmm
F--llgQrnrn---l
r;78
tebal
rata-rata
22mm
2OOmm
40'
:30"_W
lOmm
(l)
fp:90 - 40 cot 0
:90-40x1,7
:22 N/mm2 tarik
25Omm x 2OOmm
profil
*ir*tuf
fp:90-40xcot(90"+30'
90
+ 40 tan 30"
:90*40x0,58
GAMBAR 99
GAMBAR lOO
I aoo*
GAMBAR
1O1
20')
20'
Buatlah sketsa diagram variasi tegangan geser untuk penampang yang diperlihatkan pada Gambar l0l, dengan memperhatikan semua variasinya.
3.
20
4. Sebuah balok baja canai dari profil T adalah 500 mm dalam dan 200 mm lebar,
llens'flens tebalnya 25 mm dan badan tebalnya r5 mm. penampang melintang boleh
tlianggap disusun dari persegi-persegi ernpat. Balok tersebut disangga iederhana dengan
bentang 6 meter dan memikul beban terbagi rata sebesar w kN/m pada seluruh bentangnya. Bila tegangan-tegangan geser pada bidang-bidang horisontal dan vertikal pada sebuah titik 150 mm di bawah permukaan atas dari flens dan I
,5 meter dari sebuah perletakan adalah l4 N/mm2, tentukan nilai dari w.
5. Dua benda uji, A dan B masing-masing bergaris tengah l0 nrm, dihasilkan dari
bahan logam yang sama. Benda uji A, menahan sebuah tarikan aksial, menunjukkan pertambahan panjang rata-rata sebesar 0.036 mm tiap kN, diukur pada sebuah batang
ukuran 200 mm, sedangkan benda uji B, menahan puntir murni diterapkan terhadap sumbu
longitudinal, ternyata terpuntir sebesar 0,1 " pada sebuah batang sepaniang 200 mm untuk tiap nlm kN dari puntir yang diterapkan. Tentukan besarnya ,lo,iulus elastik langsung, n.rodulus kekakuan dan nilai banding Poisson untuk logam tersebut.
6. Puntir aksial yang berlawanan diterapkan pada akhir sebuah batang lurus,
ABCD. lVtasing-masing bagian AB, BC dan cD adalah 500 nrn.r panjang dan memiliki
penanlpallg rnelintang bulat yang berlobang, garis-garis tengah internal
dan eksternal
berturut-turut adalah, AB 24 mrn dan 56 mm, BC 24 mm dan 64 mnr. CD 4g mm dan
64 rnm. Modulus kekakuan dari bahan adalah 90 kN/mm2 sepanjang batang. Hitunglah:
(a) Puntir maksimum yang
(D) Puntir tnaksimutn bila puntir dari D relatif terhadap A tidak boleh melampaui
20.
7.
Sebuah batang berlobang di mana garis tengah ekstgrnal dan internal berbanding 5 : 3 disyaratkan untuk meneruskan suatu puntir sebesar 57 kN m. Tegangan
geser tidak boleh melervati 60 N/ntrn2 dari sudut puntir untuk panjang tiga
meter tidak
boleh melervati lo. Hitunglah rJianreter eksternal mininrurn dari batang sehingga memenuhi syarat u.tuk keadaan tersebut. Modulus geser dari bahan adalah g2 kN/n;2.
8. Pada sebuah titik dalam sepotong bahan terdapat dua bidang yang tegak lurus
satu sama lainnya di mana terdapat tegangan-tegangan tarik normal sebesar g0 N/mm2
pada sebuah bidang dan 45 Nimm2 pada bidang yang lainnya. Tegangan normal
disertai
dengan tegangan geser sedemikian besarnya sehingga tegangan utamayang besar di titik
tersebut adalah 104 Nimm2 tarik. Tentukan berdasarkan perhitungan dan ujilah delgan
cara gralis besarnya: (a) tegangan geser pada bidang-bidang yang diketahui tersebut:
(D) tegangan utama yang kecil; dan (c) tegangan geser rnaksimunt.
9. Pada sebuah titik pada sebuah penampang melintang vertikal dari sebuah balok
horisontal, tegangan terjadi sebesar 90 N/mrn2 tarik (pada sebuah arah horisontal) dan
60 N/mm2 geser vertikal. Dengan menggunakan baik cara gralis ataupun analitis tentukan untuk titik tersebut: (a) tegangan tarik maksimum; (D)tegangan tekan maksilrum;
(c) tegangan geser maksimurn; dan (d) kedudukan-kedudukan dari bidang-bidang di
mana gaya-gaya tersebut bekerja, relatif terhadap horisontal.
10. Unsur persegi yang diperlihatkan padx Gambar 102 nerniliki tegangal-tegangan
langsung,f, dan f, dan tegangan geser q yang bekerja pada bidang-bidang yang diperlihatkan' Bila kegagalan terjadi rvaktu tegangan geser pada sebarang bidang melewati
l2l
Kompleks
f*,dati tiap
kejadian-kejadian di
bawah ini:
(a)Jr:o; q:o
(b) ir= 28 N/mm2 tekan, q :
iri"i, :28 N/mm2 tekan, a :
20 N/mm2'
GAMBAR 1O2
Sebuah blok bahan persegi mengalami sebuah tegangan tarik horisontal sebesar
l l0 N/mm2 pada sebuah bidang Jan sebuah tegangan tarik sebesar 46 N/mm2 pada segeser sebesar 60
buah bidang yang tegak lurus, bersamaan dengan tegangan'tegangan
tegangan langbesarnya
perhitungan,
dengan
Carilah,
N/mm2 p.a-u urun-.t.t, yang sama.
N/mm2
46
tegangan
arah
40o
terhadap
' Carilah
sung dan tegangan g.r", piau bidang
geser
mak'
tegangan
dan
utama
tegangan-tegangan
iuga arah aaii UlOang-Uidang utama,
grafis'
secara
hasilnya
,i.r. pada blok bahan ini. Uji semua
l.
r23
Ketandaian dan Lendutan
atau R:6s150
6s:R6g
Dari teori lentur
MIE
-f:
,:
atau
Bas
M1
EIR
\
.\)
\\
Meskipun sebuah batang struktur yang mengalami lentur tidak mengalami tegangan
lebih, tetapi akan berubah bentuk. Perubahan bentuk ihi dianggap berbentuk lengkung
lingkaran (lihat teori lentur hal.64) dan bila bprlebih-lebihan.akan mengakibatkan perancangan yang tidak memuaskan. Sebuah contoh dari persoalan ini adalah sebuah
balok, bila melendut mungkin tak tampak oleh pandangan mata dan mungkin menyebabkan pintu di bawah ambang tidak dapat ditutup. Untuk alasan ini maka peraturanperaturan praktek mensyaratkan lendutan boleh maksimum untuk sebuah bentang dari
balok seperti juga tegangan-tegangan boleh maksimunr.
Seperti telah disebut dalam Bab 4 (hal. 9l ), ada hubungan langsung antara beban,"'
gaya geser, momen lentur, dan lendutannya pada tiap-titik tertentu. Ada beberapa cara
untuk menghitung kelandaian dan lendutan, tetapi untuk kejadian-kejadian sederhana
teorema Mohr dapat digunakan secara langsung. Dua teolema ini merupakan dasar dari
ba$an yang lebih luas dari analisa struktur lanjutan, tiap mahasiswa yang berminat
untuk menelaah soal ini lebih lanjut haruslah betul-betul menguasainya secara mendalam
GAMBAR 1O3(a)
ll
M60
EI Ds
TEOREMA II{OHR
Teorema pertama
Tinjaulah sepotong balok yang mula-mula lurus. Bila diterapkan beban, balok akan melendut. Garis pusat dari balok yang melendut diperlihatkan pada Gambar 103(a), di
mana titik-titik dari garis pusat dari balok A dan B mempunyai kedudukan A' dan B'.
Gambar 103(b) menunjukkan diagram momen lentur sepanjang balok.
Misalkan momen lentur rata-rata untuk bagian pendek dari balok PQ, sepanjang 6x,
sejarak x dari titik B =t14.
Gambar garis singgung terhadap balok yang melendut di P dan Q dan misalkan
sudut antara kedua garis singgung ini (perubahan kelandaian) = 60.
Bila panjang dari busur PQ = 6s;sudut yang, berhadapan pada pusat lengkung adalah 60 dan jari-jari garis pusat y'ang terlendut adalah R.
a*n
-fil,
pendek:
panjang vang dipandang adalah
3:T;:'k
M.
do :
,1ox
[,
di mana
f,r0
: fBM-'
o'*
Jn
aun
J',vla,
addlah luas
124
kedua untuk mendapatkan lendutan maksimum, bila titik dari lendutan maksimum diketahui, karena di titik ini sebuah garis singgung terhadap balok akan horisontal.
E/ konstan:
A'ke B'
CONTOH
Tentukan lerdutan maksimum untuk balok yang disangga sedefhana, bentang L,menyangga beban terbagi rata sebesar w/satuan panjang untuk seluruh bentang (lihat Gam'
EI
bar 104(a).
Mengingat pembebanan yang simetris,
atau, secara lebih umum, teorema pertama Mohr menyatakan bahwa perubahan kelan-v
daian dalam radian untuk sebarang panjang balok yang mengalami momen lentur ada-
l3).
akan terletak di
lah sama dengan luas dai diagram MIEI unruk seluruh panjang.
Bila ketegaran lentur EI adalah konstan, hanya luas diagram momen lentur yang
perlu dihitung dan kemudian dibagi dengan EI. Bilafl berubah-ubah sepanjang batang
(yaitu luas penampang berubah-ubah atau bahan berbeda-beda yang digunakan), mat a
53, hal.
125
Strukur Teknik
''
,i
:,'ol!
',"
Teorema kedua
Dalam Gambar 103(a), misalkan garis-garis singgung di P dan Q memotong garis vertikal
lewat B di X dan Y sedemikian sehingga XY = 64.
Untuk nilai yang kecil dari 6A seperti yang diperlihatkan:
6/ :
ba :
tetapi
GAMBAR 1O4(b)
x60
Oix
at:ffa*
dan untuk seluruh panjang AB:
?.t"wr=
3^2^ I
*ul///Z
^^ // ///
[: '^:l^H'.
di mana
l/
Jo6/
titik potong
I^
&Ixdx
garis singgung di
titik
GAMBAR 104(c)
/cs
di
lendutan maksimu-
t
''"tE1 " (lihat Gambar l0a(a))
_wEpqxsUrc
EI
_ 5wLa
_NM
126
t27
/Lendutan maksimum
3.
carilah lendutan
:;::
: w!\
z,
menahan beban
(l-"rartu, maksimum
#)
CONTOH
Carilah momen-momen jepit (momen primer) dan lerdutan maksimum untuk balok
Sifat+ifat dari sebuah parabola
yang kedua ujungnya terjepit menahan beban terbagi rata sebesar w/satuan panjang sepanjang bentangnya Z . (lihat Gambar 108).
(a) Balok yang dibebani: dalam kasus ini, berdasarkan simetri pembebanan, momn-momen jepit M 6 dan M s haruslah sama.
(b) Diagram momen jepit: luas total : - M eL atau - M rL
(c) Diagram momen lentur bebas: luas total dari diagrarr momen lentur "bebas" =
Dari contoh soal di atas jelas bahwa luas dan titik berat parabola harus dapat dihitung
secara cepat. Persamaan sebuah parabola adalah y = mx2 , yang memberikan kurva
l.
Z
/lendutanmaksimum
WW
I
.l
GAMBAR
ro6(a)
-wL'\
48Er)
a)
:-B
l_
(e)
'
,.i
'
'8 "- n
dengan beban
/-
.wL2t_ wI]
Karena balok adalah horisontal pada kedua ujung-ujungnya, perbedaan antara kelandaian dari A dan B adalah nol, dan untuk itu, menurut teorema Mohr pertama, luas diagram momen lentur harus sama dengan nol. Hal ini berarti bahwa luas diagram momen
lentur "bebas" positif harus sama dengan luas diagram momen lentur "terjepit" negatif.
ceMsen roz(c)
*L' :_ n,
MOL
12
u^:*A
^t2
M,:V
"12
GAMBAR 107(c)
2.
wI] wll
812
I,
wE
24
::::r/
128
Kelandaian dan
Struktur Teknik
129
Lendutan
/zwt2t\
:1--
\3 8
-2)lx--x8
L
2
5wIi
- f84
GAMBAR 1o8(c)
,.'.
GAMBAR 1O8(D)
lenduran maksimum
: (-#.t#)lt'
wLa
384E1
simum
di tengahnya
'y
/
WL -.
: WL r^-r..+^maksimum :lendutan *^r--;-,,,.:
d1
(v^ lvlr: # Mt"r,gnh
WLt \
9ZEI )
untuk mencari titik lendutBila muatan titik I4l tidak terletak di tengah, tidak mungkin
itu lendutan maksimum tidak dapat
an maksimum berdasarkan pengarnatan dan dengan
jepit ujung dapat diperoleh
ditemukan dengan segera. Akan tetapi, momen-momen
GAMBAR rO8(c)
GAMBAR 1O8(d)
sebagai
berikut:
I
CONTOH
_l_
(a)
c
GAMBAR 1O6(e)
balok.
Juga balok akan horisontal pada titik lendutan maksimum C. Oleh sebab itu momen
statik dari diagram MIEI dari C ke B terhadap B akan sama dengan lendutan maksimum.
Momen statik dari diagram momen lenrur "terjepit" dari C ke B terhadap B.
: (-'^i)"
Untuk balok yang kedua ujungnya terjepit perbedaan kelandaian antara ketlua
ujung A dan B adalah nol, oleh sebab itu diagram momen lentur positif haruslah sama
dengan diagram momen lentur negatif.
){trlo+ Mr)L:lwab
ln
:(-
/ n'EL\ L
n z)',t
^+
MB:
*{
(l)
Berhubung penyangga-penyangga tetap pada ketinggian yang sama, garis silggung lewat
A harus melewati E, yaitu A dari A ke B adalah nol. Oleh sebab itu berdasarkan pada
wLa
96
&
130
Kclandaian dan
Substitusikan a
131
Lenduan
b=
atau a =
w'1b
(L
- b)
oa' +
6L'-"
3sb
3b(L 6L'-- +
Wab
: -(/\b+
Lt
:W_X_bf ZA,
-(Mr*2Mo) u +
tVe
?'i
b) + (L
b\27
nol:
Karena momen luas total ternadap B haruslah
GAMBAR 1O9(D)
a2\
*o!@+
6
r): o
atau
Wab(b
ioo
MB+2M^: ---E-
GAMBAR 1O9(e)
L)
Q\
Ms*Mt:-L
Wab
GAMBAR r09(d)
W/satuan Paniang
M.=# M'=#
uo=Pz
lendutan
.wLal
mars.=3[lf-t
GAMBAR 109(e)
teorema Mohr kedua, momen dari seluruh diagram momen lentur terhadap salah satu
penyangganya haruslah sama dengan nol.
wL3'
lendutan maks.:16ZET
(-+M
^L) "T
- -'|e*e*
* G\M,L)
,TL
Ma)
w/satuan paniang
GAMBAR 11O
&
r33
Bahan Konstruksi dan
132
Dikurangi
Stuktur Teknik
Momen-momeniePit
*^:ry(*- ,)
:=Wab2
ujung
:90kNm
^:160:F::
160x12x3 :30kNm
Ms:_-F-
'
Substitusikan ke (1)
Wab Wab2
^, _
- -T- ---E-
t6ot
160x3x1 :l20kNm
: ---4 -l60kN
rvtB
wa2b
-E-
GAMBAR 112(4)
GAMBAR r12(c)
Semua hasil untuk momen dan lendutan-lendutan sejauh ini dalam bab ini adalah
merupakan kasus-kasus standar dan harus selalu diingat. Gambar 110 adalah sebuah
rangkuman dari hasil-hasil tersebut di atas.
-Ve
rookN
L--I----Ja
a ')tr
2,5m
30kN/m
75kN
50kN
r'ftuo*={c
30 + 3/o(9O - 30) = 75 kN m
Momen akhir di bawah pembebanan =
ll2('b)'
ini diperlihatkan dalam Gambar
, Hal-hal
pada sebuah balok dengan ujung terjepit'
urrtuk menghitung reaksi.reaksi ujung
yang lazimsebuah penyanBganya seperti cara
maka ambillah ,no.n.nl-on,en terhadai
jepit [Gambar 112(c)] '
nya, dengan mempertratikan momen-momen
i
I
'"--lr--.]
GAMBAR 111(o)
[___*__j
GAMBAR 111(b)
GAMBAR r12(d)
GAMBAR TI2(D)
GAMBAR 111(c)
C C
C _C
so_ r6o x, *
q"v^
ill
CONTOH
V;: t6o -
geser [Gambar
dengan menyuguhkan diagram'gaya
Mo: Ms:62,5 kN m
(b) Mr: Mc:90 kN m
(c) Mc:642 kN m Mo:52,5 kN m
(ct)
soel
llz(d)l
t3s
: 2l rI
'
13(a)'
diperlihatkan seperti pada Gambar I
Kasus umum untuk reaksi ujung dapat
JAWABAN
coNroH
?rrro
M1
52
Gambarlah" diagran-diagram momen lentur dan gaya geser untuk sebuah balok yang
ujung-ujungnya terjepit dengan bentang empat meter dengan sebuah beban titik sebesar
160 kN satu meter dari penyangga sebelah kiri.
v^fi-lo
MB
lv'
GAI\'BAR TT3(d)
GAMBAR 113(D)
LVn- M^-
Wb
* Mt: g
LV^- Wb * (Mr - Mr\
wb Mn-M&
va,:
PENYELESAIAN
-L + -* r-
134
Struktur Teknik
(Mx- Milrt
,no;.;
t33(b).
135
tidak setimba,g
Mo-Mr:VxL
v
GAMBAR 114(c)
: Yt-U"
L
l'e: Re* V
JlkaMs) Mx,
PENYELESAIAN
Balok diperlihatkan pada Gambar ll4(a). Diagram-diagram MfI terjepit dan bebas digambarkan seperti pada Gambar fia(r.) dan (c). Diagram-diagram tersebut adalah merupakan diagram-diagram momen lentur tetapi ordinatnya dibagi dengan nilai I ratarata pada tiap titik.
Karena tidak ada perubahan kelandaian dari A ke B, luas dari diagrarn-diagram
MII terjepit dan bebas haruslah sama (E dianggap konstan), atau:
persamaan menjadi;
Vo: Ro-
luas d = luas e +
i)ts * tV+PLs
coNToH
soer
luas/
j!'\
+ 1(Y'
t,s +
\ff u
. ,2N, .
--Z,2N,
1t2)t12ft,r
53
4M^+2(M
"
^+
Mr)
5Mr: 1449
(l)
Juga, sebuah garis singgung dari A lewat B. Ambillah mcmen'momen luas terhadap B
(luas-luas hanya dinyatakan dengan huruf-huruf saja pada baris pertama);
a x 2,5
2)
320kN
loMA + 4M
B
GAMBAR rr4(a)
Dari
(l)
5M
dan (2)
(l)x2
(2)x5
Substitusikan ke (2)
O ./M^+MAI
,/
-la-l
bt
r* Mil + (M o* *l:*rffi
GAMB,A.R r 14(D)
2Mr
: 399
^+
l4M^+10Mr:2339
25M^+10Ms:4000
I 120
tlM
^: [01,8 kN m
M^=
2MB- 800-5x
Ms:
coNToH
soel
145,5
(2)
101,8
kN m
54
Sebuah konsol serba sama, horisontal panjangnya lima meter. Konsol tersebut menahan
dua beban terpusat yang beke{a vertikal ke bawah, satu sebesar 20 kN bekerja pada
136
Kelandaian dan
137
Lendutan
sebuah titik 1,5 meter dari ujung jepit tertanam dan satu sebesar l0 kNbekerjapada
ujung bebas. Konsol tersebut disangga oleh gaya terpusat pada sebuah titik tiga meter
dari ujungjepit tertanam. Tentukan besar dari gayapenyan1ga kalau penyangga tersebut
terletak pada garis horisontal yang sarna.
di A-
PENYELESAIAN
'Balok
r20kN
lokN
PENYELESAIAN
GAMBAR
lls(a)
GAMBAR 115(r)
Rt
t3
v3
GAMBAR 116(d)
GAMBAR 115(b)
GAMBAR 115(c)
Karena sebuah garis singgung di A akan lewat B, dan EI adalah konstan, maka
momen dari diagram total antara A dan B terhadap B harus sama dengan nol, atau
j:Rl
l2R:200+70+35+10
R:3l5ll2:26,25 kN
1,5
GAMBAR r16(c)
2+)3sx l;5 x I
+;20x 1;5xO5
::
coNToH
soel
GAMBAR rr6(e)
dibagi
denganl/i.
<,- t---
55
luruhnya.
(e)'
hanakan diperlihatkan pada Gambar 116.(d) dan
(e):'
Dari Gambar-gambar 116(d) dan
Sebuah batang horisontal dijepit pada ujung yang satu dan disangga oleh sebuah penyangga pada ujung yang lainnya, seperti pada Gambar 116(o). Momen-momen lembam
138
Bahan Konstruksi
oR^2R5R
o3+r*-r*:
R
qQa +
soet
139
4R,2R :-l-*__J_+5x20
8x80 7x4O
6- 3
t4+ rs+6+6):'!Or*14+15)
^:':fo:
coNToH
f-/
- t2o,: e0
Rs = 26,67 kN
Momen di C : 26,67 x 2 : !14!tl .
JugamomendiC : 53,34- 120: -66,66 kN/m
6R,
s6,3 kN
56
(b)
Gr*b";l"h;;;;;m
6MB+i(Mn- MB)6:
Ms:
l2M
6)(36)
r(j
x 80 x 4)(2+3)_(i x 40 x
, 19-40x,4
'
^:160
3
10 lttr
4o
x2
(l)
MA
2)(3x4:o
diagram
diagram diagram
momen
momen momen
lentur
jepit
yang
diterapkan akhir
4-ix
40
ffi'
x 80 x
MB
PENYELESAIAN
*(ix
3Ms: 160
3M
4O
M^+
n+
momen lentur
kolom
Yang
terlendut
GAMBAR 11?(D)
Juga, momen-momen luas terhadap B harus sama dengan nol:
6Msx3 + j1un
53,4
rzoTu
diagram
momen
untu k
penyangga
diagram
momen
lentur
momen
yang
2)
(2)
Mu= 9
diagram
momen
(l)
:40 lI'{ m
40(3
akh
kolom
diC
Juga momen di
Momen
yang terlendut
ir
diterapkan
0+6RB-l2O:40
Rs: 26;7 kN
+
26,7
53,4
x 2 : 53;4 kN m
129 : -666 kN m (lihat Gambar t17(b)\.
Catatan: dapat terlihat bahwa momen-momen adhlah sama, baik untuk keadaan terjepit
maupun sendi di B.
GAMBAR trz(a)
r40
Struktur Teknik
./muouraN
Teorema Mohr dapat juga dipegunakan untuk menentukan lendutan dari sebuah balok
pada sebuah
l4l
I.L
P,15WL2
titik teftentu.
x"V+l,25WL'x 2
/,:ff-=1-zu
coNToH soe't. 57
g,25WL3
lendutan di C
Di tengah-tengah antara kedua titik ini memberikan
Balok yang diperlihatkan pada Gambar 118(a) mempunyai ketegaran lentur yang serba
sama, .Er Hitunglah lendutan pada pertengahan bentang AB, dinyatakan dalam w, L
17
danEI.
8,2rWI:: 6rwt:
1T
gdEI
ke atas'
PENYELESAIAN
40kN
GAMBAR r19(a)
Gambar 1 lS(c). Bentuk terlentur dapat disketsa karena diagram momen lentur seluruhnyalah negatif, yaitu balok tersebut pada selunrh panjangnya melengkung ke atas.
beban terbagi rata
?w
GAMBAR 119(D)
GAMBAR 116(o)
2WL
GAMBAR rl9(c)
GAMBAR TIE(,)
--t-I lendutan
garis singgung di C
garis
asli
GAMBAR 119(d)
GAMBAR 1r8(c)
dari balok
balok Yang terlentur
l9375kNm
Untuk mendapatkan 46, ambillah momen.momen luas dari diagram momen lentur
antara A dan C terhadap A:
AJa
__---_
GAMBAR 119(e)
7WI:
12EI
143
142
tr
Tekni*
CONTOH SOAL 58
titik
ll9(a) menunjukkan
Gambar
serba sama
iln::L'l;#i:#:t*[',:1,[1fi
Rr
40
+ 30 x
8,5
untuk menentukan
il;;;".,
sebarang titik'
'# r?ffi;alok Pada
237,3
kN
DAN LENDUTAN
UNTI.]K KELANDAIAN
CARA MACAULEY
dan lendutan'
- 236,7 : 5&i kN
Diagram momen lentur adalah seperti diperlihatkan dalam Gambar ll9(b). Bentuk
dari balok yang melendut kemudian akan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar
119(c) (melendut ke bawah bila diagram momen lentur positif danmelengkungke atas
bita diagram momen lentur negatif).
Demi mudahnya perhitungan, diagram momen lentur paling baik dipisah menjadi diagram bentang perletakan [Gambar I l9(d)] dan diagram dari konsol [Gambar ll9(e)l .
Pada diagram lendutan [Gambar 117(e)1, gambarlah sebuah garis singgung dari C, kemudian.
Ae: 4 x
135
1770
: - ti:i
x6x
-|x
i,l{iHl',1?]1"1,",*,,*;^uu,*di'iemukan
:i":t"ltlHl
,...ol.bihmudaho"e""*",,ee'*u""*':Tr'l;i1Tffi?l'l;k'ffi
momen'mor
PENYELESAIAN
40 x 8,5 +30x8,5212
ii*'rt"'
;;;;;"
kasus'kasus vang
i"n "'ii'** dibtb;i;;urt u*ut
'"t'*
nol untuk
dutan maksim'*
Ra:
geser
193,75x 6 x
4-{
193,75 x 2,5
Hubungan *,",r.b"!X?
Telah diPerlihatkl
dan
-'fi
0:6#
atau u
J-
!oa'
82 jika terlentur'
pendek dalam Gambar
Tinjaulah potongan balok
x 6,625
E 0 :*
EI
(g
kelandaiandaribalok
di A)
Juga
jx193,75x2,5x2,514 l0l
_
^"EIEI
-
:1,
9(c)l
1I
(8,s
(fi- rlrt :
* -
tOl
l77O(2,5
-x)
4425
l77ox
.x
v_
-x
101(&5
x)
FIG. 120
:858,5 - l0lx
35665/1669 :2,14 m
'.l0ly
:
o,tou ,)q
60: tg
a:6*
l0l x_-_
214
:6OOlEI metres
'v - ___
a,36EI
Cara untuk menentukan lendutan ini adalah tepat bila titik di mana lendutan tersebut disyaratkan, diberikan. Tetapi, bila lendutan maksimum ditanyakan, kecuali pembebanan simetris, lendutan maksimum tidak diketahui. Kedudukan dari titik dengan lendutan maksimum dapat ditemukan dengan menggunakan teori balokpenggabungan. Di
kecil
Untuk sudut'sudut Yang
60
atau
)': J'u'
6.s-f'r:R50
atau
!R :!r'
3-r
144
M-l
E
IvR
tMb0
:
:,1.v
tetapi
alau
'0
yaitu
intensitas beban
145
E1
rr
=EIJlMox
a: -*'+\L
: -,.
(D) Momen
*: -++Yf +c,
:,y:[o.r,
kelandararr :t)
Dengan pengamatan:
J'I f
.x:0, M:0
n'r2 n'L-r
lvt
^, - 2 *-
bila
it )ua.
lendutan :.1. :
frr.r,
Kedua ungkapan ini dapat ditulis secara langsung, tanpa menggunakan integrasi'
(c)
: EI)
Lfua*
oEr:++Y{+c,
o
Kelandaian
lendutan
coNToH
soel
:dt'idx
:62);lbr2El
-ar.t'/d.x3[I
'
Pada
(d)
Lendutan
r'
PENYELESAIAN
l06x
J
..r,
tLt--24- -**o
urt; l-!/_tut'"n
puni"ng
wlj
!c
Ll2,maka
olr:-+.v{-*
59
'l--
wI) wLI]
c'.:+6-,f-4iT:-u
dol,/droE1
carilah u.gkapan unruk: (a) gaya geser; (b) momen lentur; (c)
kela,daian; dan (d) lendutan pada sebuah titik berjarak r dari sebuah penyangga sebuah
sederhana, bentang
Cz:0
-,
kelandaian :0
:M
momen
gayageser :0
intensitas beban : -lr.
: f
)06x
Sayageser :a:-[,nul-
momen
cr:+
x:L12, Q:O
bila
. Pada pengamatan,
rx
o
wL
: 0, ) : 0,
Co
a- r,,'r'
a:
r._t
"vEr:-+.\{-+
wL
bila x
*Y!t
*ro
74
12 -*!,*
L12'
121
5wt
Cr
T{IEI
_.1,
(ungkaPan standar)
,t.rt
146
CONTOH SOAL 60
Kelandaian 0^*EI
EIv
200kN 200kN
L)Dr. Y UAN I[
c6
^r1
Jl. r' ,il r ta Mustajah
f-t1!"'AP'lV"'l
221,5x3
221,5x2
: ,r*:
JJL
200[x
- l2]3
l2]'z
- 15)' , .
2-*Lr
_ 200[x
200[x
147
200[x
l5]3
+ C,-x + C,
Pada pengamatan terhadaP balok,
GAMBAR 122(a)
22l,5kN
:0
Cz
9x
l8aa-.-9[8 -
t2'12
cr :
di A dan tinjau sebuah potongan XX, berjarak X dari A. pediambil pada sebuah titik lewat perubahan terakhir dari pembeban-
nampang XX harus
an balok. Cotatan: bila muatan terbagi rata tidak memenuhi
seluruh balok, maka adalah
lebih mudah untuk menganggap bahwa muatan sepenuh
barok dan memperhitungkan
beban negatif dengan besar yang sama pada bagian yang
tidak dibebani tersebut sebagai
22L5xz
**: EI\ox'
(reat(si)
(+ reaksi vertikal
muatan terbagi
beban
200 kN
: Er#
200[x
- 12] -
9]3 _7410
4
6x3 + 6(x3
243x
59,5x2
200[x
1482O8
19 194,8
:0
: 0
9x%54 9xO5a
EIy:-221,5x9,53
*.;-9,5x7410,4
e
44856
)': --
saat integrasi.
M*-
9[x
beban
200 kN
'
,rt *
221,5x2 9xr
o:--';'- T -74t04
: 22llxz - 6x3 - 14 820,8
233
- lsl' + l8cr
yang merupakan persamaan kuadrat yang memberikan x = 9,5 meter, yaitu lendutan
maksimum terjadi 9,5 meter dari A.
Catatan: jika x diambil sebagai kurang dari sembilan meter,
langsung:
: 221;5x- 1I(
_221,5x2 _
t2f'
(semua suku yang lain akan memiliki nilai negatif di dalam kurung persegi). Kalikan de'
ngan2 dankumpulkan suku yang pangkat tiga:
rata)
-7410,4
PENYELESAIAN
2oou8
GAMBAR 122(D)
200U8
9]4
coNToL
soel
meter
61
Sebuah balok ABC dijepit pada kedrrdukan tetap, horisontal di A dan disangga bebas di
B. Balok tersebut menyangga pembebanan seperti diperlihatkan dalam Gambat 123(a).
15]
li
I
148
Strukvr Teknik
t49
Hitung: (a) momen jepit di A, dan (D) lendutan pada pertengahan bentang AB, dinyatakan dalam EI. Penyangga A dan B tetap pada ketinggian yang sama setelah p.*t.-
5,5Re
- M A- 80[5,5 -
1]
6015,5
banan.
yang memberikan:
30kN
llRA-2Mo-1320+3R":g
Rs:80*60x2+30-RA
:230-RA
Mo
- ^-80[x
M
-q
-6olx
t]'
EIY :l"L
',ar---2-
L4 v
--tvlA^-[I'- 2-6o_lt
412
'226
Rr[r -4]
:0, l:0,
x:4, ),:0
x
0:&t6
Cz
80[4
-Mo4'
:0
-
1]3
4]a
*
24 '
_6014
y:sS
l]3
meter
,,
coNToH so.Ll 62
Sebuah balok serba sama mempunyai sebuah bentang bebas sebesar 6 m antara penyangga-penyanggafiya, yar.g adalah terjepit sempurna. Pembebanan terhadap balok mening-
kat secara linear dari nol pada ujung-ujungnya sampai mencapai sebuah intensitas 60
kN/m di tengah bentang. Tentukan momen-momen lentur pada ujung-ujung jepitnya,
Rr[x
dan buatlah sketsa diagram-diagram gaya geser dan momen lentur untuk balok tersebut.
- 413 _.
6;--''
PENYELESAIAN
Untuk mendapatkan sebuah ungkapan untuk intensitas beban pada sebarang titik jarak
dari A, dianggap bahwa beban bertambah sepanjang seluruh bentang balok [Cambar
l2a@)l dan kemudian kurangilah kelebihan beban antara C dan B, yaitu dari segitiga-
2)4
yang memberikan:
Bila
219,3
2]3
624
*' 60[x -
(3)
,r.. _99A
80[x*1]3_ 60[x-2]a
Ro*t *Mo*'
EI: :
0
0
"g
Bila
^-
:
:
Ro)
630
):
6o[x
+ 3(230 8R^- 2M
1320
R^:630lI"q,s:ee.4kN
oEI
o-
- z]'
601 x
+--+ -
2M
SRA-6MA:300
8RA-2MA:630
-4M o: -- 330
Me: 82,5 kN
PENYELESAIAN
:rr3,; :
GAMBAR 123(')
M,*
(2)
juga
GAMBAR 123(a)
Bila
Bila
212
* 60t5.5
-7 - 412 +RB[5'5-4]
6OkN/m
Ambil
4Ro-3Mo-150:0
M:O
(l)
: nf"I:
l1o' l2olx - 3l
A-x" 6 :
.t
}.
20x
0[x
3]
(1)
ls0
Bahan Konstruksi dan
Struktur Teknit
-o:rrfi:'+-1$!I*.,
x:0,
Bila
atau
Q: Re
-o:etfl-
Cr
Bila
Bila
: -Re
Loxz-2ofx-3)2
x=0, 0:0,
x-6, 0:0
Cr:0
10
6a
20[6
"-- 12 ,.,
-RA
l5l
Mt: -
(2t
112,5
kN
- Mc:
Mc:
OkN/m
l''
Diagram-diagrzrm momen
GAMBAR 124(a)
67>5
3]1
3,
90x62
t0x33
n
:
Mc
-90x3+112,5
kN
m
geser
Gambar loab).
Ra
SOALSOAL UJIAN
- -A -;^ -"
l-R-
:il;
90kN
%-eokN
Ultuk pernbebanan simetris titik
bila
x:3, e:O
l. Sebutlah teorema momen luas yang berhubungan dengan sudut-sudut kelandaian dan pergeseran-pergeseran dari titik-titik pada sebuah balok yang dibebani.
Sebuah balok dengan panjang Z dan penampang serba sama disangga dengan sendisendi pada ujung-ujungnya dan menahan sebuah momen searah jarum iam M, pada salah
satu ujungnya. Tentukan dalam ungkapan M, L, E dan / sudut-sudut kelandaian pada
tiap ujung dan kedudukan serta nilai dari lendutan maksimum.
2. Sebuah balok datar dengan ketegaran lentur yang konstan disangga secara sederhana pada ujung-ujung sebuah bentang 6 m. Balok tersebut memakai beban terbagi
rata sebesar 16 kN/m pada seluruh bentangnya dan sebuah beban vertikal terpusat di
tengah-tengah bentang sebesar 100 kN. Tentukan sebuah momen lembam yang sesuai
dan kedalaman balok bila lendutan maksimum tidak boleh melewati 1/300 lebar bentang dan tegangan serat maksimum akibat lentur tidak boleh melewati 154 N/mm2.
E = 2lO kN/mm2.
3. Sebuah balok dengan kekakuan yang variabel (diperlihatkan pada Gambar
125) menahan sebuah beban sebesar 250 kN pada pertengahan bentangnya.
Evaluasikan momen-momen lentur pada ujung-ujung jepitnya dan garnbarlah diagrammomen lentur, tandailah pada nilainilai yang tepat.
.AMBAR r24(')
geser
GAMBART24(c)
0:l0xJ2-Ro
&:lgif
-M: t,#:s_ry_Rox+c2
Bila
atau:
Bukti:
x:6-,M:Me,
Cz:_Mt
(3) {
-M: 720-tBO_540+C2
Cz: -Me (cocok)
: IOL lotx - 3la Rox2
- lEI : Et!
dx - l2--- --lr=- --T--
GAMBAR 125
Mp+C3
4. Sebuah konsol horisontal panjangZ ditumpangi oleh sebuah beban terbagi rata
dengan intensitas lv per satuan panjang, dan disangga pada sebuah rir\k2Ll3 dari ujungnya yang terjepit. Tentukan besar dari gaya penyangga bila penyangga tersebut terletak
pada garis horisontal yang sama.
(4)
153
152
Strukwr Teknik
r__J:
5.
Sebuah kolom serba sama tinggi 5 m dijepit pada dasarnya dan ujung atasnya
titik 3 m di atas dasar, diterapkan sebuah kopel sebesar 30 kN m,
oleh sebuah konsol pelat penyangga pada sisi kolom. Buatlah sketsa diagram-diagram
gaya geser dan bidang momen untuk batang penyangga, dan sebut nilai-nilai utamanya.
6. Sebuah kolom vertikal tinggi 8 m dijepit pada kedudukan dan arah tetap pada
dasarnya dan puncaknya adalah sendi. Pada ketinggian 6 m dari dasar kolorn tersebut
menahan sebuah konsol pelat penyangga yang mengakibatkan momen searah jarum jam
sebesar 100 kN pada kedudukan tersebut. Momen lembam juga dikurangi pada titik
yang sama menjadi separo dari kolom yang 6 m. Gambarlah diagram momen'lentur dari
kolom, tunjukkan semua nilai yang penting.
7 . Sebuah balok baja dengan pen{rmpang melintang serba sama disangga secara
sederhana pada sebuah bentang 8, dan menahan beban-beban terpusat sebesar 20 kN
dan 60 kN pada jarak 2 m dan 5 m masing-masing dari ujung sebelah kiri. l dari balok
adalah 100 X 106 mma dan E = 210 kN/mm2. Tentukan lendutan-lendutan pada pertengahan balok dan di bawah beban 60 kN.
8. Sebuah konsol panjang 3 m dengan ketegangan lentur E/ yang konstan dijepit
secara kaku di A. Konsol tersebut menahan beban terbagi rata sebesar 6 kN/m untuk
2 m pertama dari A, bersama dengan muatan-muatan titik sebesar 4,5 kN di b dan 2,5
kN pada ujung bebas C, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 126. Tentukan lendutan vertikal pada titik B dan C dan putaran pada ujung C, semua dalam ungkapan-ung-
20kN
B
l8m
GAMBAR 128
GAMBAR T27
mendatar
dalam
s;iJ) ktoua"kan
cara
dan besar lendutan mak'
I n tensitas
beban bervariasi
diri 90 kN/m
samPai,
ke nol
GAMBAR I30
kapmEI.
GAMBAR I29
muatan terbagi'
6kN/m
2m
re
rlll
menyangga sebuah
13. Konsol diperlihatkan dalam Gambal ]:O
jepit ke nol
ii'ear dari 90 kN/m pada ujung
Besarnya beban bervariJ'*"*
4r5kN a5kN
bebas, diber-ikan
bebas. Hitung lendutan pada ujung
210 kN/mm2.
lo,s- io,s.l
u*r*u i = ioox
pada ujung
106 mma dan E =
GAMBAR 125
--.-.r.-.-r---.;
9.
m dari A, di mana semua putaran terhalang. Konsebesar 20 kN pada ujung bebas B, seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 127 (lthat hal. 156). Bila momen lembam dari penamSebuah konsol menonjol 2,5
GAMBAR 13
pang melintang sepanjang konsol berubah seperti yang diperlihatkan, hitunglah lendutan
vertikal di B. .A = 210 kN/mm2 .
10. Sebuah balok ABC disangga sederhana di Adan B dan dibebani seperti diperlihatkan dalam Gambar 128 (lihat hal. 156). Hitung, nyatakan dalam EI, (a) lendutan
pada pertengahan bentang AB, (D) lendutan di C; (c) kelandaian di A dan B.
momen lembam
dan
suatl bellane sebesar 10' m
A dan B' dan di'
14. Sebuah balok mempunYai
uiung-ujungnya
kJdua
pada
t orirontal
650 x 106 mm4 dijepii ,..uru
i' io*pui ke 75 kN/m
disangga secara sederhana pada ujung-ujungnya. Dua beban terpusat vertikal sebesar
50 kN dan 40 kN bekerja I m dan 3 m berturut-turut dari penyangga sebelah kiri. Tentukan kedudukan dan besar lendutan maksimum, jika E = 210 kN/mmz dan I = 84 X
106 mma.
;;ri; i*6
Oi
bervaiiasi
bebani dengan sebuah
dan momen-momen
reaksi'reaksi
it*U at 131 'Hitung
diagram mo'
di B, seperti Oiperfmatr<an
an bentingan. Buatlah sketsa
ieoit di A dan B, aun r.niuffiuau f.*.rgutnifui *()*t'i ft'autan maksimum' E = 210
autt
'n'ren
il;t.rb"si
i'f't*
11. Sebuah balok horisontal, dengan penampang serba sama dan panjang 6 m,
lentur,
kN/mm2.
*,""1oktu''it'A'.a"rt'""
155
Pelangkung
Bas
GAMBAR r32(r)
PELENGKUNG
GARIS TEKAN
R6
MOMEN LENTUR
Ttnr,tulen
f/.
yaitu:
momen lentur di P
GAMBAR 133(a)
Untuk menggambar diagrarn momen lentur untuk pelengkung, pertama-tama gambarlah momen untuk balok horisontal dan kurangilah F/ X b dari padanya.
Karena H adalah konstan untuk suatu sistem pembebanan, H X b dapal diwakili
oleh busur itu sendiri, yang digambarkan menurut skala yang sesuai.
Diagramdiagram momen lentur akhir adalah bagian yang diarsir dalam Gambar
garis singgung
di
t32(b).
GAMBAR 133(')
GayatekanTzadalahresultantedai.H'ZadanI/ldanharusditahanolehbadan
(2)
GAMBAR 132(a)
Ir.
156
Struktur Teknik
Untuk mendapatkan gaya tekan aksial normal .F', uraikan gaya-Eaya yang merupakan komponen-komponen urai Tz dalam sebuah arah sepanjang badan balok peleng-
ts7
Pelengkung
L tinggih,tinggi
kung:
4ah
F: H cos d + V^sin a -
-g(L -
Wr sin a
dan untuk mendapatkan gaya geser s uraikan gaya-gaya yang merupakan komponenkomponen T2 dalam sebuah arah tegak lurus pada badan pelengkung.
S
Vacos
d-H
sin a - W, cos a
Misalkan sebuah garis singgung pada sebarang titik P membuat sudut o dengan horisontal. Garis singgung ini akan memotong sumbu y sedemikian rupa sehingga OC = OD,
tetapi
OD:h-b
2(h
- bt
Ll2-a
'
Pelengkung-pelengkung dapat mempunyai bentuk yang bervariasi tetapi banyak persoalan berhubungan dengan sebuah pelengkung parabola. Beberapa sifat dari sebuah parabola telah diberikan dalam Bab 5,hal. 127. Sifat-sifat yang berhubungan langsung dengan
analisa pelengkung parabola diberikan di bawah ini:
qi
- rcohlE(L - o)
L-2a
:EI
4hf L2-4ah+4a 1l
L-2a
_ 4h(L - 2a)'
-ur=a
4h
: vlL
- 2a\
atau kelandaian dari sebuah pelengkung parabola pada sebarang titik P adalah
sama
dengan
4hlE(L
2a)
GAMBAR 134
Untuk sebarang titik P pada kurva (Gambar 134) (ordinat-ordinat dari P (Ll2
(h
bilaa=0
dan persamaan
a)2
TIPE.TIPE PELENGKT]NG
a),
Ada tiga buah struktur pelengkung dasar: tiga sendi, dua sendi dan pelengkung terjepit
seperti diperlihatkan dalam Gambar-gambar 135(o), (b) dan (c) secara berurutan.
(1)
(l ) menjadi
(h-b):
h-b:
\2
4h/ L
GAMBAR 13s(a)
7l' ,- ')(z
GAMBAR r3s(b)
v(,- ')
b: h- hb: 4ah
-E&
4u2 h
-E
- u)
1-
4ah
'L
GAMBAR 13s(c)
158
Pelengkung
Momen lentur
l.
Momen lentur
di
of
terhadap sendi di
tengah-tengah.
coNToHsoal
159
250x3 -2a7,5xzf
200
trIomen lentur
di
di
m (melentur ke bawah)
kN
250 x 6
80
180
kN m (melentur
2a7,5 x3,j
ke bawah)
:230x4,5-247,5x3
:292,5 kN m (melentur
ke bawah)
sb:l
Kelandaian
lengkung, tg q : 4x4
1gr-{ts -2x6)
m di
tEa :0,296
cos a:0,959
sin a :01284
pelengkung : 24'1,5 x 0,959 + 250 x 0,284
180 x 0,284
:- 257,2 kN
: 250 x 0,959 180 x O959
:-
247,5
x Q284
-3,2 kN
l\
@i
'-
GAMBAR 136
Ll
PENYELESAIAN
250 kN
o:o
"tllo
(r8
lir"
9-
180 x
@r
l
L5m
GAMBAR I37
coNToHsoel 64
- 3) - f;'n
n:0"2*o (r8-6) :!^
o(r8
, :o *
_ 4,s) : 3 m
250 x
-1
E]
H.
JJ
230 kN
--t
Ukuran dari dan pembebanan pada sebuah pelengkung tiga sendi diperlihatkan di dalam
IrGambar 137. Hitung komponen horisontal dan vertikal dari reaksi-reaksi di penyanggapenyangga sendi, dan juga momen-momen lentur pada badan pelengkung pada titiktitik muatan yang ditandai X dan Y.
PENYELESAIAN
ini akibat gaya horisontal 200 kN di N,,t-1A akan tidak sama dengan
Hs,tetapi He + 200 = I1s. Selainnya prosedurnya adalah sama.
,, 40O x 15+800 x27,5* 800x 20*800x 12,5+400x 5-200x 8
Dalam persoalan
6_60 x 3 _ H x 4 :0
H :247,5 KN
vn:--
40
l-s60kN
t60
vB:3200
* 1560 :
Struktur Teknik
151
Pelengkung
1640 kN
Momenlentur
564J x 4
705,9
x 2 : 847 kN m
1560
2500
kN
SOALSOAL UJIAN
1100 x 12
(melengkung ke bawah)
tookN
coNToH soAL 65
Dimensi-dimensi dan pembebanan sebuah struktur pelengkung tiga sendi diperlihatkan
di dalam Gambar 138. Hitung (a) komponen horisontal dan vertikal dari reaksi-reaksi
di A dan B, dan (b) momen lentur di titik beban 600 kN.
GAMBAR I39
2.
GAMBAR I38
PENYELESAIAN
Dalam kasus ini perletakan A dan B tidak sama tinggi. Akan tetapi karena )1/ = 0 reaksi
horisontal
2OV^*600 x 16-400 x 6 +H x I
2OV^+ H:12000
Ambll momen-momen terhadap titik C
8ZA-600 x4-H x 3:0
8V^- 3H :2400
H
zo
Vs
: :705,9 kN
!!11 tN
6O0
+ 400 -
564,7
(l) r
(2)
GAMBAR 14O
435,3 kN
153
Garisgaris Pengaruh
Bas
GAMBAR 14r(b)
7
GARIS-GARIS PENGARUH
GAMBAR 141(c)
Genrs pengaruh menunjukkan bagaimana nilai dari sebuah fungsi (momen lentur, geser,
lendutan, dan sebagainya)bervariasipada sottt titik tertentu pada sebuah struktur ketrka
serangkaian beban satuan tunggal bergerak sepanjang struktur.
Penting dicatat bahwa beban bergerak dan garis pengaruh merujuk pada sebuah titik
tetap pada struktur, sedangkan sebuah diagram momen lentur atau diagram gaya geser
memiliki sistem pembebanan yang tetap dan merujuk pada semua titik pada struktur.
L- cc
-T=1-t
GAMBAR r4r(d)
(b)UntukgarispengaruhdarigayageseruntuktitikPtinjaulahsebuahbebansa.
141(d)'
, aut ,.ut i sebelah tciri sepe.ti diperlihatkan di dalam Gambar
(a)
Gambarkan diagram-diagram gaya geser dan momen lentur untuk balok diperli
hatkan dalam Gambar l4l(a), yang memberikan nilai dari geser dan momen lentur di
titik
tuan, berjarak
P.
Gaya geser
(D) Gambarkan garis pengaruh untuk momen lentur dan gayageser di titik P untuk
balok yang sama dan tunjukkan bagaimana kedua garis pengaruh tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan gaya geser dan momen lentur di P.
; - I
0, gaya geser di P : 0
4,5, gaya geser di P : I
alau -Yq ke kanan'
geser di P : 0
gaYa
x : 6,
x:
x:
PENYELESAIAN
(a)
di P : +f tifa
Al(b)
l(c).
te
tiri
GAMBAR 141(e)
GAMBAR 141(d)
L.-.-
'^a
164
Strukwr
Garis-garis
manaordinatdarigarispengaruhuntukfungsimerupakansebuahmaksimum.Bilabepengamatan.
i* trrguu, terbagi, nilaimalsimum dari fungsi dapat diperoleh dengan
ordinatdi
X:-li
165
Pengaruh
Tekntk
ordinatdi Y:++
Maka gaya geser di P dengan pembebanan yang diperlihatkan dalam pefianyaan adalah
coNroH
soel
67
geser
bentang 8 m' Gambar garis pengaruh untuk
Sebuah balok yang disangga sederhana
garis'
Dari
momen lJntur di tengah'tengah bentang.
dekat dengan sebuah p;;;;;r; dan
lentur
maksimum dari gaya geser dan momen
garis pengaruh ini prrr.irJui"nilai-nilai
bentang;(b)sepa,altaot dengan tol r"uuur, i.ban tunggal sebesar 80 kN melintas di
80x|*160x1:l00kN.
Untuk garis pengaruh dari momen lentur di titik P tinjaulah beban satuan yang sama.
Momen lentur di P = l,5xf L bila satuan beban ada di sebelah kiri P
sangbebansebesarsotNaun:0rNue4araktetap2mmelintasdibentang;(c)sebuah
di bentang'
t0 kN/m melir''tas
Bila
: 0,
.r : 4r5.
di P : 0
1'1I 4'5
lentur di P :
6
PENYELESAIAN
momen lentur
.x
momen
:$tN*
:+,s(r-?)
:ftNx:6.
momen lentur
di P :0
Ini digambar dalam garis pengaruh untuk momen lentur di P yang diperlihatkan dalam
Gambar
"
1414.
GAIVIBAR 142(a)
\ _lT
,
_--,-- --.--------\-T..'
GAMBAR
Dari Gambar
l4l(f)
GAMBAR r42(b)
A1A,
ordinat
di
: i ,. T : ;,
ordinat
di, :'jr^'; :i
(r-*)+=z
.tI
8tlxi*160xq:l50kNm
Untuk sebuah balok sederhana, dengan sistem pembebanan tetap, jelas tidak menguntungkan menggambar garis-garis pengaruh untuk gaya geser dan momen lentur pada
sebuah titik. Akan tetapi bila beban merupakan beban bergulir, maka cara ini adalah
merupakan cara yang paling mudah.
Untuk mendapatkan nilai maksimum dari geser, mornen lentur dan lain sebagainya,
akibat dari sebuah beban bergulir terpusat tunggal, beban ditempatkan pada titik di
\.
(a)
cAMBAR 142(c)
Nilai maksirnum
t56
r,:f
ordinat
50
t67
Garis-gris Pengaruh
:7t
x l0 :
75
kN m
:0;75
x I + 30 x 0,75
?2,5!N
tengah bentang.
ordinat
,,:)(812-zt
4::
50 x 2 + 30
:111!N_!L
(c)
bentang.
xI
GAMBAR 142(e)
142(d)
r. : i :
"1
3,75
"ll-Y!2
x l0 :
37,5
:- J'tJ
t.-ts
kN
Sepertr yang dapat terlihat. untuk menentukan nilai maksimuin dari momen lentur
bukanlah selalu merupakan kasus yang mudah diamati, terutama kalau terdapat sebuah
rangkaian muatan-muatan titik terpusat. Akan tetapi, dari tinjauan sebuah diagram mom0n lentur sederhana, jelas bahwa momen hidup maksimum mutlak akibat muatan bergerak tentu akan terjadi di bawah satu dari muatan-muatan.
Garis-garis pengaruh dapat digambar untuk bermacam-macam fungsi terhadap tiap
tipe dari struktur, yaitu geser, momen lentur atau lendutan dari sebuah balok, reaksi
horisontal dari sebuah badan pelengkung atau Eaya-gaya di balok-balok kisi, dan lain
sebagainya. Beberapa dari garis-garis pengaruh ini membutuhkan suatu pengetahuan
tentang teori yang lebih luas daripada yang dapat diberikan dalam isi buku ini dan dapat
ditemukan dalam Theory of structures dalam seri-seri ini. Berapa kasus-kasus sederhana
GAMBAR 142(d)
.. _ -2
t+
t _
luas yang diarsir
t
2
s)t2)
2 x 3 x12
2
Sebuah ungkapan sederhana untuk garis pengaruh bagi gaya dorong horisontal dalam
pelengkung-pelengkung tiga sendi adalah mudah untuk dilaksanakan. Tinjau titik P
jarak nL dari penyangga sebelah kiri pelengkung tiga sendi, bentangl, tinggi ft, dengan
satuan beban melintasi pelengkung. flihat Gambar ru3@)1.
Dengan satuan beban di titik P
Vr:*:
:-t2rt
Vr.:l-n
168
Garis-garis Pengaruh
kiri
159
144(a)1. Hitung dengan mempergunakan garis pengaruh: (a) gaya dorong horisontal bila
beban terdekat adalah 13 m dari ujung A; (b)gaya dorong horisontal maksimum untuk
sebarang kedudukan beban; dan (c) resultante reaksi-reaksi di penyangga bila beban terdekat adalah 5 m dari ujung A.
(,-,)i-(r-,1)-Hh:o
H:L2h
PENYELESAIAN
beban terpusat,
r,33
*:*:
Garis pengaruh untuk gaya dorong horisontal diperlihatkan dalam Gambar 144(b\.
sOkN 50kN
FT
GAMBAR r43(a)
cAMBAR r43(D)
GAMBAR 144(a)
, =rh,H =
*
Dari sebelah kanan akan didapat
nilai-nilai yang sama.
ril
lr
'1
rl
lY.
!nL
Wh: U
atau
nL
tr__
,-2h
GAMBAR r44(b)
Dengan beban terdekat 13 m dari
coNToH soer, 6g
Sebuah pelengkung tiga
sendi parabola bentang_ 16
sampai ke sendi 3 m' menlhln-sebuah
sebesar
r.rgk;i;,
/r:3x1,33:zr
m, dengan ketinggian di
1,5
Ir:Txl,33:I
tengah
dari dua_beba]n;";;;r, masing-masing
He:50x]+50x-|: lll_\hr_
,L
t70
(D) Gaya dorong horisontal maksimum terladi bila beban-beban berjarak sama terhadaP sumbu
Pelengkung'
7,2s
7,25
.Is:,)'a: g x1,33:?
Hmaks2 x 7.25 x 50 :
(c)
120,8
kN
APENDIKS
55
,t:S"1,33:;
Bab
,u:SxL33:$
l.
2.
H:5orl+s0.9:9s,8kN
6 -- 6
,,
y _50xll*50x9s
: kN
t6------:: 64
^:
R^: J,f42 +95,82)-- 115 kN
RB : /(362 + e5'82): lg4ll
Zs
3.295,N/mm2.
4. (a) Kolom 280 mm X 280 mm
(b)
36 kN
5. 0.00127.
Bab 2
l.
I
SOALSOALUJIAN
l. Gambar garis pengaruh untuk geser dan momen lentur pada titik sepertiga bentang dari penyangga sebelah kiri dari sebuah balok yang disangga secara sederhana bentang 9 m. Dari garis-garis pengaruh ini perkirakan nilai-nilai maksimum dari gaya geser
dan momen lentur pada titik sepertiga bentang tersebut akibat dari (a) sebuah beban
terbagi rata sebesar 12 kN/m, panjang 4 m melintasi balok;dan (b) tiga muatan titik
dengan jarak dari sumbu ke sumbu 1,5 m berturut-turut sebesar 60 kN, 40 kN dan 20
kN, melintasi bentang.
2. Sebuah balok pelengkung parabola tiga sendi dengan sebuah benthng sebesar
24 m dan tinggi 3 m mengalami sebuah beban terpusat S'ebesar 180 kN yang bergerak
melintasi bentang. Hitung reaksi horisontal untuk beban pada jarak selang-selang 3 m
sepanjang pelengkung.
I
348 N/mm2; 70,4 kN/mm2.
ln
DK = 500/3 kN tr.
'1
5. (l) = 560 kN tr. (2)= I 12 kN tr. (3) = 613 kN tr. (4) = 240 kN tr. (5) = 280 kN tk.
(6) = 8+O kN tk. (7) = 866,7 kN tk. (8) = 3OO kN tk. (9) = 120 kN tk. (10) = 359
kN tr. (11) = 350 kN tk. (tZ1= 3tO kN tr. (13) = 350kNtk. (14)='316,7 kN tk.
(15) = 316,7 kN tr. (16) = 316,',1 kN tk. (17) = 1 50 kN tr. (1s) = 150 kN tk. (l 9) =
tso t lt tt.
6. U1A = 325 kN tk; U1L1 = 180 kN tr; tJ1L, = 170 kN tr;U1L2 = 156 kN tk;
Ur Uz = 210 kN tk'
7. Re = 32,7 kN ke atas, 2,7 kNke kiri; Rs = 37,3 kN ke atas, 37,3 kN ke kiri; Fx =
16 kN tk; Fz = 5,6 kN tr.
8. AD =200kN tk;DE = 170kN tk;EC = l50kNtktCF=9J,5 kNtk;lG= ll5
kN tk; GB = l2O kN tk; AH = l'73 kN tr;I1J = 121,5 kN tr;JK= 8l kN tr;KL=
95,4 kN tr;LB = 104 kN tr;DH = 52 kN tr. EJ = 6l kN tk; EIt = 52 kN tr;C'I=
53.3 kN tr;CK = 19 kN tr;.Fr( = 21,7 kN tk;F!- = 8.7 kN tt;Gl. = 8,7 kN tk'
'{r,,
Afindiks
172
6. (")
'1. Rru = 95 kN; RKa = 85 kN; Mmaks = 420 kN m di bawah beban 100 kN.
2. Mmat s = 51 kN m;4,13 m dari'A.
3. M."k, = 125,8 kN m; 2,93 m dari penyangga sebelah kiri.
4. M-"r, = 112,5 kN m di D. Titik lentur balik 5,65 dari A.
5. Mmars = 125 kN m, 2,9 m dari penyangga sebelah kiri.
6. Re = 14,31 kN; Rs = 25,69 kN; M-"1, = -22,5 kN m di B. Di AB, M6aks =
#:
= 14,5 kN/m.
Sepertidiketahuicl=ll,75kN/m,flenssebaliknya;Q=23,4kN/m.
14. Maks f1, = 75 Nlmmz, 6,54mdari A. Maks f1"1 = 25,8 N/mm2 di.B.
15. Maks f1u1 = 130 kN/m2, Maks f,. = 90 kN/m2.
13.
utan
p,
19.
20.
21.
23.
,1
Qmaxs
E-_
" li
kN m'
Mnrr,n di dasar = ?'8
7.
di dasar =
di Ptrsat' lendutan =
64lEl"
5r"= ir)u; 6c =
"jtu:X,
17,7 kN1mm2; G
7,3 kN/mm2:4
:0,21.
,r%
*#dari
B dengan
A'
= 32 mm'
di beban 60 kN, rendutan
og:29lEl'
: 312lBl; 0s:249lEl'
lAAttFr. ,- : 338/EIl 0e
6 : -766lEl: dc^:
Ab'
,i. il t.ngth'tengah iuri ptnv"ngg" tto.tt*#l
5'3
I 6 kN m pada
2,86.;
g
maksimum M = 3
I 1 . D = r 6 mm;
m; Ms = 170kNmiY=E'o
12. MA'243 kN
f.
= 116 mm.
i,^; :';#',.'r.r *:
dari
13. ,5
14.
X"rfffiul1,I;u;;,*i1
**'
maicshnumM=316kx
,,*
'i'{,,*
::"
::r'
lii Si #
terhadap vrtrno'
11" ;*n
Z. ni = 305 kN Pada
1
2. gnl"k.: 62 N/mm2.
a'
;. il;;;;;
37 Mg.
P = 59,8 Mg; ft.r = ?,15 N/mm2 ; ft, = 0,64 N/mm2.
Maks f1"1 = 86,6 N/mm2;Min f1"p = 26,6 N/mm2.
(a) Maks p11 = 706 kNim2; Min prp = 22kNlm2 .
(b) Maks p1p = 698 kN/m2; Min p.r = 34 kN/m2.
Maks f1s = 493 kN/m2 ; Min f11 = 340 kN/m2. Beban tambahan maksimum = 3267
BAB 4
H'lendutan
pada jarak
4. f,. = rul,/B.
,''l
,4
kN.
22.
= - S, ,,
maks
diteraPkan di
anggapirrl momen
terhadap 46 N/mm2.tekan'
'
tak; q'nuL' = 68 N/mm'
'i:;
i;:;$":f[:.
tifi'
Uiaang-t'idang
= io N/'*'
l4(r Nlmm'
I
I
9. Rxr = 20,4 kN; RKa = 290,6 kN; Maks bentang Mt = 108 kN m, 0,85 m dari A.
Mmaks = -108 kN m di B; f* maks = 158 N/mm
10. Ipn = 66,9 X 106. Momen penahan = 69 kN m.
17.
I rqj lrr*'"
, ,,. \1.
67,5 kN m.
16.
*k
'
[, H* l t:l$m'shT;i::t1#:'rT::#]'
[' B l:illNffin;
i,: ll N/mP''
i;;
11,5
co
Tlnuxs
ll.
1'31
=
" i;i iffi:11'TII
**
? Garis tengah mrn' ;.
[]i;i]f ,tirri_,
BABT
"iiH',i,,fi1
=1,
I'"'
' TokNlM:2o3kNm'
"''' "
T$'td,%.i{,'I
?#j|6,;,'.1
nr