You are on page 1of 92

H

Perutntun BelQu Seri Godwin

Toorldsn Struktur Teknik Ianjutan


hrcncanaan Konstruksi Beton Bertulang
Mokrnika Fluida
Mrtomatika untuk Para Insinyur
Mckrnika Tanah

i'li

Bcnck dan Perhitungan Volume Pekerjaan


l&onrtruksi Baja Struktur

BAHAN KONSTRUKSI
DAN STRUKTUR TEKNIK

il

Pongukuran

edisi kedua

ToorlStruktur Teknik

M. J. SMITH
M.Sc.. C.Eng.. M.I.C.E., M.I.Srruct.E.
Senior Lecturer ot the Polytec'hnic' of rhe South Bank

*
Alih Bahasa oleh:
Univqtitas

Ir. Ismoyo PH
Sebelas Moet Suralcsto

r_

[.*

?
i

,
;

I 985

PENERBIT ERLANGGA
Jl. Kramat IV No. l1
Jakarta 10420
(Anggota rKApI)

l/
r

ts

---t

i,-.,--- -l.

rl I **a
I

___

Pc11g6n;i,x.nqan

neffil*il

J:r\r/:l .l"imur
T...\.
| ;'\-t'7

4s eto/r/u/a7
PENGANTAR UMUM

Seri ini semula direncanakan untuk membantu para mahasiswa yang akan menempuh ujian keteknikan. Tujuan dari tiap buku adalah menyuguhkan suatu tuntunan yang
singkat dan jelas mengenai prinsip-prinsip dasar. Setiap subyek diperkuat dengan contoh-contoh soal yang telah dikerjakan, yang dipilih secara cermat untuk memberi gambaran dari tiap bab. Keberhasilan dari seri ini bagi para mahasiswa ternyata telah memenuhi tujuan pokoknya. Bagi para insinyur profesional yang mumpuni yang sedang
menekuni jenjang karirnya telah terbukti bahwa buku ini sangat bermanfaat.
Menyadari kebutuhan ini buku-buku dalam seri ini diperluas isinya sehingga meliputi topik yang lebih luas tetapi tetap mempertahankan penyuguhannya yang padat.
Kami percaya bahwa dengan penambahan isi akan membantu para mahasiswa untuk
melihat bahan yang harus mereka pelajari secara menyeluruh secara lebih praktis tanpa
menghilangkan nilai dari buku ini sebagai pembantu untuk lulus pada ujian-ujian. Kami
percaya pula bahwa penambahan isi akan menyuguhkan suatu gambaran teknis yang
lebih lengkap bagi para insinyur yang belum sempat menerapkan topik-topik tersebut
sejak mereka menamatkan studinya.
Daftar dari buku-buku lainnya dalam seri ini terlampir pada bagian muka dari buku
ini.
Keterangan selengkapknya dapat diperoleh dari penerbit.

PEB#{,,{:,," ', ,,if.."yAII DEp. p DAI\, (


:t. .liLctir Mustajab. 6g
. l. rr, mAyA
Judul Asli

: MATERIALS AND STRUCTaRES,2nd

Edition

Hak Cipta O 1980 pada George Godwin Ltd.


Hak Terjemahan pad,a penerbit Erlangga dengan perjanjian
resmi tertanggal
17 Mei 1984

Dterjemahkan oleh
I

h. Ismoyo pH
Dosen Fakultos Teknik UNS
Surakarta

M. J. Smith

Ediior Umum

I
:

Buku ini diset oleh bagian produksipenerbit Errangga denganhurufpR-r0-M


Setting oleh
: Kawino
Lay Out oleh
: Ester. S
Dicetak oleh
: Percetakan Sapdodadi, Jakarta

DiloralC keras mengutip, menjiplak atan memphotocopy sebagian


atau seluruh
isi buku ini serta memperiuar-berikannya tanpo izin terturis
dari penerbit Errangga
O HAK CIPTA DILINDT]NGI OLEH I.'NDANG.I,]NDANG

PRAKATA DARI PENGARANG UNTUK EDISI KEDUA

ini dipersiapkan sebagai bahan pelajaran tingkat permulaan dalam mata kuliah
Teknik Kekuatan fuhan danTeori Struktur Teknik untuk para insinyur teknik sipil dan
teknik struktur. Bahan pelajaran ini mencakup juga persyaratan-persyaratan bagi para
arsitek, ahli penghitung volume pekerjaan teknik dari para mahasiswa dalam cabangcabang ilmu teknik yang lain. Soal-soal dipilih dari kumpulan soal-soal ujian selama bertahun-tahun tetapi standarnya tetap sesuai dengan standar Dewan Pendidikan Teknik
Tinggi untuk Tingkat ijazah dan sertifikat (H.T.D. dan H.T.C) disertai dengan ujianujian Sarjana muda (8. Sc) dan C.E.I, keduanya pada tingkat persiapan.
Meskipun buku ini terutama ditulis untuk membantu para mahasiswa untuk lulus
pada ujian teori, tetapi diusahakan juga agar dapat memberikan pemikiran dasar mengenai pendekatan terhadap perencanaan stiuktur, hal mana bagi para arsitek, ahli penghitung volume pekerjaan dan pelaksana bangunan dituntut untuk dikuasai secara memadai. Para mahasiswa teknik sipil dan teknik struktur tentu saja masih dituntut untuk
memirelajari pekerjaan lanjutan, tetapi penguasaan prinsip-prinsip yang digarap secara
tuntas di sini merupakan sesuatu yang mutlak perlu bila yang bersangkutan ingin memahami secara sempurna perencanaan struktur lanjutan. Buku ini dapat dianggap sebagai pengantar bagi Teoi Strukrur Teknik dan Teori Stntktur Laniutan dalam seri penerbitan ini.
Perencanaan struktur dalam praktek dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama,
dituntut untuk menentukan besarnya gaya yang bekerja pada sebuah struktur dan distribusi gaya yang bekerja dalam bahan yang merupakan bagian dari struktur tersebut. Hal
ini dapat disebut "teori struktur". Kedua, dari pengetahuan tentang bahan ini dan kemirmpuan bahan tersebut menahan gaya yang bekerja terhadapnya, maka perkiraan atas
besarnya ukuran dan komponen-komponen struktur tersebut dapat dilakukan. Yang
terakhir ini secara luas merupakan kawasan "ilmu kekuatan bahan".
Gaya-gaya eksternal yang bekerja pada bagian suatu struktur merupakan beban,
yang lazimnya berupa tempat menyimpan bahan, mesin, manusia dan berat bangunan
itu sendiri. Sebagian dari beban ini merupakan beban tetap atau beban mati, dan sebagian berupa beban yang tidak tetap yang kadang kala ada, kadang-kadang pula tidak,
atau beban hidup. Tetapi untuk tahap awal dari tingkat belajar adalah lebih mudah untuk menganggap semua beban tersebut sebagai beban mati. Beban hidup bekerja seperti
halnya beban mati tetapi menentukan distribusinya adalah merupakan tugas dari perencana. Gaya-gaya eksternal ini dapat bekerja sedemikian rupa sehingga bagian dari struktur tersebut mendesak, meregang, menekuk, melentur, menggeser, memuntir atau gaBuku

l-

vru

Prakata dari Pengarang

unwk

Edisi Kedua

bungan dari kejadian tersebut. Dalam buku ini setiap tipe perilaku ini akan
ditelaah satu
per satu.

Untuk mempertahankan agar buku ini tidak terlalu tebal, hanya masalah-masalah
struktural yang khas saja yang dibicarakan. Tipe-tipa masalah yang agak jarang menyangkut tegangan pegas dan tegangan cincin telah ditiadakan. akan tetapi, edisi baru ini,
telah diperluas untuk memberi tempat pada analisa balok beton bertulang, pelengkung
tiga sendi dan suatu pengantar terhadap garis pengaruh. Edisi ini diisempurnakan juga
supaya sejalan dengan keadaan praktek yang mutakhir.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Panitia Penguji yang telah mengijinkan dimuatnya pertatyaan-pertanyaan dan naskah-naskah ujian

DAFTAR ISI

mereka.

Persatuan Insinyur Struktur


Theory of structures and strength of materials, graduoteship.
Badan Kerjasama Pendidikan Teknik,
Strength of materials and theory of structures, part 2.
Persatuan Insinyur Sipil
Theory of structures, part 2.
Jawatan Pendidikan London Pusat

PENGANTARUMUM

PRAKATADARIPENGARANGUNTUKEDISIKEDUA . ' '

l.

strength of materials and theory of structures. Sertifikat Tinggi tingkat Nasio-

''''

' ' ' 'vii

ELASTISITAS

Beban
Tegangan

Universitas London

hoperties of mateiols and theory of structures, Sarjana Muda Teknik bagian I .


Theory of strucrures,
- Sarjana Muda Teknik Sipil bagian 2.
Institut Kota London dan sekitarnya.
Structures Engineering, tingkat menengah dan akhir.
Institut Ahli Penghitung Volume Pekerjaan Teknik
Theory of structures, ujian ke 2.
Institut Kerajaan dari Para fusitek Inggris
Building science ( structuresl tingkat menengah.
Dalam segala hal di mana mungkin diterapkan, maka pertanyaan-perta.nyaan dirubah
menjadi satuan Newton dan meter (Unit SI). Pengarang bertanggungjawab sepenuhnya
tersebut dan kebenaran penyelesaian soal-soal.
Buku ini akan membuktikan kehandalannya dalam menghadapi ujian-ujian tersebut
di atas dan juga untuk tahun-tahun pertama tingkat Sarjana uuaa remir biploma Nasional{ingkat perguruan Tinggi (H.N.D) dan T.E.c (Kursus-kursus Teknik) dalam jurusan Teknik Sipil.

I
4

Regangan

Elastisitas

ll

Batang-batang majemuk

2.

19

STRUKTURYANG MENAHAN TBGANGAN LANGSUNG

t9
2l

Resolusi gaya (uraian gaYa).


Syarat-syarat kesetimbangan (untuk gaya sebidang)
Momen-momen . . .

atas pengubahan satuan

September 1979

'

3.

M.J.S.

24

STRI.]KTUR YANG MENAHAN LENTUR


Dagram momen lentur dan gaya Seser . . .

50

Gabungan susunan lentur dan tegangan langsung

50

64

72
79

Balok-balok komposit

4.

STRUKTURYANG MENGALAMI TEGANGAN.TEGANGAN KOMPLEKS .


Hubungan antara beban, gaya geser dan momen lentur .
Tegangan geser komplementer
Dstribusi tegangan geser .
Tegangan akibat puntir
Tegangan-tegangan gabungan
Bidang utama dan tegangan utama
Lingkaran tegangan Mohr .

\-

35

Teori lentur sederhana

!J

i,

2t

Gaya-gaya dalam konstruksi kerangka


Tekuk pada batang'batang-tekan (beban aksial)

92
92
93

94

r0l
.

106
109

I 16

-4
_&

Dafar

5. KELANDAIANDANLENDUTAN
TeoremaMohr .
kndutan

lsi

...122
....122
...140

CaraMacauleyuntukkelandaiandanlendutan .......143

6.

PELENGKI.]NG

..

154

Tipe-tipe pelengkung

ls5
ts7

Momen

lentur

Garis tekan

7,

GARIS-GARISPENGARUH
Garis'garis pengaruh untuk geser dan momen lentur
Garis pengaruh untuk gaya mendatar pada sebuah pelengkung tiga sendi
Apendiks: Jawaban untuk soal-soal ujian

Bes I

154

ELASTISITAS

162
162
167

t7t
BEBAN
gaya luar (externol) yang bekerja pada
suatu bahan. Pada. setiap struktur semua gaya yang bekerja pada struktur tersebut haruslah setimbary. (lihat Kesetimbangan pada halaman 21).

BrsAN dapat didefinisikan sebagai sembarang

.o

TEGANGAN
Setiap bahan akan mengalami perubahan bentuk bila mendapat beban, dan bila perubahan bentuk ini terjadi, maka gaya internal di dalam bahan tersebut akan menahannya.
Guy,e iqie,t ul ini.diseb-uJ"te-gangan. Gaya yang dilangsungkan lewat suatu penampang
dibagi ddngan luas penampang tersebut disebut intensitas tegangan (intensity of stress),
tetapi lazimnya cukup disebut tegangan saja. Dalam bab ini hanya tegangan tarik, te'
gangan tekan dan tegangan geser akan dibicarakan.
Tegangan tarik

adalah contoh sederhana dari tegangan tarik. Sebuah batang dengan luas penampang yang sama (prismatik),4 dijepit di bagian ujung atasnya, dan menahan beban
aksial ltl pada bagian ujung bawahnya. Llntuk menahan beban tersebut gaya internal
F diperlukan, yang besarnya sama tetapi berlawanan arah dengan I/. Intensitas dari te-

Gambar

gangan lark fro adalah FlA. Akan tetapi adalah jauh lebih mudah mengukur wlA yang
sccara numeris sama besarnya dengan FlA.

luas penampang

rFelintang A
luas penamPang

rhelintang A
I

GAMBAR

GAMBAR 2

Elastisitas
Bahan Konstruksi dan Strukfirr Teknik

1lt

Tegangan tekan

sebuah contoh sederhana dari tegangan tekan diperlihatkan pada Gambar 2. sebuah

kolom yang prismatik dengan luas penampang ,4 menahan beban aksial sebesar I/.
Untuk menahan beban ini mal<a gaya internal F, diperlukan. Intensitas tegangan
desak
{t* allah FlA, dan sepefti disebut di atas maka adalah lebih mudah mengukurnya se-

tekan

tari k

geser

GAMBAR 4

bagaiWlA.
Perlu dicatat bahwa dalam kedua contoh tersebut di atas batang dan kolom dianggap tanpa berat. Dalam praktek bila beban I/ cukup besar, maka anggapan ini akan
mengakibatkan kesalahan yang kecil. Tetapi, besarnya tegangan dapat ditentukan untuk
setiap penampang, dan besarnya kolom di atas penampang (atau berat batang tarik di
bawahnya) harus ditambahkan pada beban ltl untuk memberikan tegangan yang tepat
pada penampang yang ditinjau.
Pada tegangan tarik dan tegangan tekan, gaya adalah tegak lurus terhadap penampang melintang yang ditinjau, dan ini dikenal sebagai tegangan langsung. contotr tain
dapat dijumpai dalam Bab 2, sehubungan dengan konstruksi kerangka sedJrhana:

menuntun kepada suatu konvensi standar untuk menyatakan jenis tegangan pada diagram seperti terlihat pada Gambar 4.
Perhatian khusus perlu diberikan terhadap satuan. Satuan tegangan adalah beban/
satuan luas, yaitu N/mm2 (Newton per mm2).
coNToH

soel I

Suatu kolom beton dengan sisi-sisi 600 mm dan tinggi 2500 mm menahan "beban" akslal sebesar 500.000 kg. Bila berat beton adalah 2.20O kg/*', berapa besar tegangan

padadasarkolom?

Tegangan geser
Tegangan geser bekerja sejajar dengan penampang yang ditinjau. contoh tegangan geser
diberikan pada Gambar 3. Dua pelat yang disatukan oleh sebuah baut luas penampang
melintang sebesar ,4 menahan beban I/. Pelat atas ditahan oleh jepitan kaku. Gambar

,.,"..

....

PENYELESAIAN

: 600.000 x 9i8
:5880000
: 0,6 x 0,6 x 2'5 x 2200 x 9,8

Beban terpakai

l, I

memperlihatkan penampang melalui sistem gaya. Pelat akan mengalami tegangan tarik
secara langsung dan akan melimpahkan beban w dafi pelat yang satu ke pelat yang
lainnya. Untuk itu diperlukan gaya internal sebesar Q pada penampang I/- I. dari baut.

Berat beton sendiri

'

19

400

Jumlahbeban :5899.400 Newton


regangan pada dasar beton

: J;i2lll*

luas penampang melintang baut = A

t6.4

N/TI'

coNToHsoal 2
Sebuah batang baja lunak bergalis tengah 25 mm memiliki tegangan tarik yang diperbolehkan 138 N/mm2. Bila batang tersebut digunakan untuk menahan tegangan tarik,
berapa besar beban yang dapat ditahan?
GAMBAR 3

Intensitas dari tegangan geser pada penampang Y-Y = f" = Qf A seperti halnya yang
terdahulu adalah sama dengan lllA, Hanya saja di sini perlu dicatat bahwa gaya internal
bekerja sejajar dengan tampang yang ditinjau.
D dalam semua kasus yang telah disebutkan, gaya internal telah dinyatakan dengan
gambar panah tunggal. Pada kenyataannya untuk tiap penampang, supaya tercapai kesetimbangan, maka harus selalu ada gaya internal dengan arah yang berlawanan. Halini

tir

,
O

PENYELESAIAN

Dalam kasus ir.i dimisalkan bahwa batang tersebut ditegangkan sampai tegangan tarik
boleh maksimumpr = (beban/luas penampang).
Beban = p1 X luas penampang batang

:
:

138

Tt

(2'2
4

67.700 newtons (6900 kg)

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

('()N',l

()ll soAL

E/ast srtas

l)rr, pclat baja disambung secara tangkepan

dengan menggunakan

Perlu dicatat bahwa regangan adalah perbandingan dari panjang dengan panjang
atau satuan panjang dibagi dengan panjang, sehingga tidak memiliki satuan.

3 baut hitam. Bila

lcga,gan geser yang diperbolehkan dari baut adalah g0 N/mm2 dan pelat-pelat tersebut
Irarus menahan beban geser 9.000 kg, baut-baut ukuran berapa harus dipergunakan?

coNToH

PUNYELESAIAN

Bila kolom dalam contoh soal 1 ternyata memampat sebesar 0,425 mm, berapakah besar
regangan dalam beton?

Luas baut baja yang dibutuhkan

beban geser

Pq

9000

9,8

soel

'

PEN

80

YELESAIAN

Regangan tekanerp=0,a25 12500

alau 1102,513 =367,5 mm2 untuk tiap baut. oleh karena irund2
14= 367,5 ataud =
2l ,6 mrc,. Dalam praktek digunakan tiga baut ukuran 22 mm_

ELASTISITAS

setiap bahan akan berubah bentuk kalau mengalami pembebanan, dan regangan yang
timbul dapat diukur. Bila setelah pembebanan dihilangkan bahan tersebut kembali ke
bentuk asalnya, maka kejadian terse-but disebut elastik atat kenyal. Suatu beban batas
di mana beban yang menyebabkan adanya regangan sisa setelah beban dihilangkan dapat
ditentukan. Besarnya tegangan akibat beban tersebut disebut batas elastik atau batas

Baut-baut gesekan lekat

Meskipun baut hitam atau baut mesin masih digunakan untuk konstruksi kerangka baja,
baut gesekan lekat sekarang lebih lazim dipergunakan. Baut gesekan lekat ini tidak direncanakan berdasarkan tegangan geser baut, tetapi berdasarkan gaya gesekan pelat baja
yang bertangkupan. Besarnya geseran ini adalah sebesar pFp dimana adalah koefisien
tr1
gesekan antara pelat-pelat (0,45) dan Fo adalah beban luluh dari baut tegak
lurus terhadap pelat. Oleh karena itu baut gesekan lekat dirancang berdasarkan kekuatan
tariknya.

kenyal.
Pengujian tarik (baja lunak)
,1

REGANGAN

Bila suatu bahan mengalami tegangan, maka bahan tersebut akan mengalami perubahan
Ukuran perubahan bentuk ini dikenal sebagai regangan. Pada tarikan dan te-

bentuk.

kanan' maka regangan dapat diartikan sebagai perubahan panjang per satuan panjang.
Gambar 5(a) menunjukkan sebuah batang panjang Z tanpa beban. Bila diberi beban
sebesar lu (hhat gambar 5(b), maka batang akan bertambah panjang sebesar
62. Regangan tarik ero = 6Lf L. Sebaliknya, desakan batang atau kolom akan memampat sebesar
6Z dan regangan tekat esjuga sama dengan 6LlL.

- Gambar 6 menunjukkan bahan yang mengarami tegangan geser yang selanjutnya


akan mengalami perubahan bentuk seperti ditunjukkan. n
surg;n geser @ diartikan sebagai penyimpangan sudut yang diakibatkan oleh tegangan g*ri.
ni"ngan geser = xll,
oleh karena untuk sudut-sudut yang kecil rg =
Q
Q,makirrgurgu, g"i., = xfu = q.
o_

oAMBAR s(a)

GAMBAR

(D)

GAMBAR 6

=0,17 X l0-3

rl

Batas elastik dan banyak titik-titik lain dapat segera terlihat setelah diadakan uji tarik.
terdapat beberapa tipe peranti di pasaran yang mampu mengukur elastisitas secara teliti,
tetapi demi mudahnya maka hanya cara yang sederhana akan dibicarakan. Perlu dicatat
bahwa adaiah sulit untuk mendapatkan suatu hasil yang teliti dari percobaan ini.
Dawai baja lunak yang halus digantungkan pada perletakan gantung yang kaku dan
di ujung bawahnya terdapat jerat untuk menerapkan beban. Dawai tersebut diberi tanda
pada dua titik dan satu alat pengukur yang teliti pada perletakan tetap dipasang untuk
mengukur jarak antara kedua titik tersebut. Suatu alat pengukur yang halus dan teliti
diperlukan untuk mengukur garis tengah dawai tersebut.
Setelah mengukur jarak antara kedua titik bertanda tersebut (panjang semula Z)
garis
dan
tengah dawai, maka pada jerat diletakkan suatu beban ringan secara perlahanlahan. Jarak antara kedua titik tersebut diukur lagi. Prosedur ini dapat diulang, dengan
secara bertahap menambah beban sampai akhirnya dawai meregang cukup panjang dan
akhirnya putus. (Bantalan karet di bawah dawai - menjaga agar jari-jari kaki tidak kejatuhan - perlu diperhatikan di sini).
Pada tahap-tahap awal, beban harus dihilangkan sesudah setiap tahap uji dan akan
terlihat bahwa dawai akan kembali ke panjang awalnya. Akhirnya, setelah beban dihilangkan, maka akan terlihat adanya pertambahan panjang yang tetap. Bila dikerjakan
secara teliti dan berhati-hati dan penambahan beban cukup kecil, pada tahap selanjutnya akan terlihat bahwa dawai akan terus meregang bahkan setelah beban dikurangi.
Perlu dicatat bahwa pada percobaan yang sederhana ini adalah sangat sulit untuk menentukan secara tepat titik itu.
Hasil uji ini dicatat, dan baik tegangan maupun regangannya dalam dawai dihitung
pada tiap tahap pembebanan. Kemudian Grafik tegangan terhadap regangan digambar-

,#,

Bahan Konstruksi dan

E/astr'si tas

Struktur Teknik

titik luluh

yang lebih rendah. Dengan percobaan sederhana seperti yang


telah dibicarakan maka titik yang lebih rendah ini sulit ditentukan.
Setelah mengalami proses luluh, bahan mencapai tahapan plastik dan pada pembebanan selanjutnya batang uji akan mengalami "penggentingan", dan akhirnya patah.

Tegangan

mernberikan

(N/mm2)

Batas luluh atas

luluh bawah
T'egangan maksimum (tegangan
Batas elasti k

ultimit )

Diambil sebagai perbandingan dari besarnya beban pada saat penggentingan mulai,
dibagi dengan luas penampang melintang semula dari batang uji.
faktor keamanan
Dalam praktek sulit untuk menentukan secara teliti besarnya beban pada struktur sehingga bahan dari struktur tersebut tidak boleh dirancang untuk menahan tegangan
Tegangan boleh dan

Regangan

maksimum. Untuk mengatasi hal ini perlu diberikan suatu faktor keamanan sehingga:

GAMBAR 7

kan dan sebuah kurva seperti terlihat pada Gambar 7, didapatkan. Beberapa anggapan
dasar yang penting dapat ditarik dari grafik tersebut adalah sebagai berikut:

tegangan kerja

boleh =

tegangan maksimum

faktor keamanan

Pada perancangan berdasarkan batas elastik, secara praktisnya diambil tegangan

Hukum Hooke:

luluh, sehingga:
tegangan luluh

Hooke menyatakan bahwa bila suatu bahan dibebani tanpa melewati batas elastiknya,

tegangan kerja

maka perubahan bentuk yang dihasilkan adalah sebanding dengan besarriya beban yang
menyebabkannya, yaitu perubahan bentuk cc (sebanding) beban.

Tetapi perubahan bentuk

regangan dan beban

tegangan, oleh karena

itu

atau ' -

reganSan

coNToH

Dari grafik untuk baja lunak dapat dilihat bahwa hukum ini berlaku, kalena sebuah
garis lurus didapatkan sampai ke batas sebanding (bukan batas elastik). Nilai konstan.E
dikenal sebagai modulus elastik dai Young, dan sangat penting pada bab-bab berikut.
Satuan-satuan dari modulus adalah sama dengan pada tegangan, yaitu beban/satuan luas.

"Beban"

(Mg):

"Beban"

(Mg):

Pertambahan panjang

"Beban"

(Mg):

Pertambahan panjang

Ini merupakan batas tegangan di mana hukum Hooke mulai tidak berlaku. D bawah

Ini merupakan tegangan di mana pertambahan panjang-tetap, tetap pada bahan setelah
beban dihilangkan. Setelah batas ini dilampaui bahan memiliki sebagian elastisitas tetapi

soal

Pertambahan panjang

Batas sebanding

Batas elastik

faktor keamanan

Angka-angka di bawah ini adalah merupakan hasil pengamatan uji tarik padatatang uji
bulat bergaris tengah 22mm dan berjarak 195 mm antara titik-titik ukur:

hilangankonstan(E)

batas ini bahan masih dalam keadaan elastik.

Besarnya faktor keamanan ini terutama tergantung dari bahan yang ditinjau.

te-

gangan G regangan,
tesanean

boleh

l0

15

16

16,5

(mm): 0,009 0,019 0,029 0,034 0,046

18

19

20

21

22

(mm): 0,084 0,091 0,098 0107 0,124

24

25

25,5

(mm): 0,188 0,239 0,395

17

0,078
23

0,149

23

0,493

Dengan anggapan bahwa perubahan luas penampang melintang dapat diabaikan


puda tahap awal dari proses uji ini, maka gambarlah kurva beban pertambahan panjang
rlun tentukan besarnya modulus elastik, tegangan luluh, tegangan maksimum dan per'
rcntuse pertambahan panjang. Berapa besarnya tegangan kerja yang diperbolehkan bila
dlterupkan faktor keamanan sebesar 2 terhadap tegangan luluh?

sifat plastik makin menonjol.


PT.:NYELESAIAN

Batw luluh

Ini merupakan tegangan yang ditandai dengan bertambdhnya regangan yang menyolok.
Adanya sedikit penurunan beban pada titik ini menyebabkan bertambahnya regangan,

Lr.-

-,

Grmbar 8 adalah kurva yang digambar dari hasil tabel angka-angka tersebut di atas.
Perlanyaan adalah untuk membuat kurva beban-pertambahan panjang, berhubung
urlumnya penlmpang melintang batang uji hanya berubah sedikit sekali, maka diang'

Bahan Konstruksi dan

E/ast'sitas

Struktur Teknik

Tegangan

'i

GAMBAR 9

Tegangan

gap mempunyai afii yang sama dengan kurva tegangan-regangan. Grafik tersebut digambar dalam satuan S.I (Systeme lnternational d'Unites). Perlu dicatat bahwa beban
dalam Mg telah dirubah menjadi kN (dengan mengalikannya dengan 9,g m/det2
)

reganganuji

oJ"r7

/7 / /

R^r.q
clestik O -4
O2%'/G ,/
,t"rus*of,zuVG

Luas penampang melintang batang = (trX 252)14 = 491 rnmz


Modulus elastik
teganganf regangan (sampai ke batas elastik)

=
=
=

0,2o/o _

Tegangan luluh

liinit

,/l

(1401491) + (0,025/195)

220}kN/mm2

3l9I4d
Tegangan maksimum = 250.OOOl49l =
l]! X/.r,,
Tegangan luluh

= 1610001491=

Regangan

Persentase perpanjahgan diartikan sebagai jumlah keseluruhan pertainbahan panjang


uji pada saat patah yang dinyatakan sebagai persentase panjang batang semula.
Persentase penggentingan adalah pengurangan luas penamp*g *.ilrturg pada
daerah
menggenting (diukur setelah patah) dinyatakan dalam persentase terhadap luas semula.
Kedua angka tersebut memberikan ukuran tentang kaietan dari bahan tersebut.
Dalam contoh soal 5:

Regangan tetaP

batang

Persentase perpanjangan = (0 ,4941195)


Tegangan kerja boleh = 33012 = I 65

X I 00 = 0,25%

N1pm1

Batas regangan (untuk logamJogam bukan besi)

'

b--

Kebanyakan logam bukan besi tidak secara jelas menunjukkan adanya batas elastik atau
batas luluh. Gambar 9 menunjukkan sebuah kurva tegangan-regangan khas untuk
golongan logam bukan besi (kurva OA). Bna batang uji dibebani melebihi batas kenyal
(elastik)
- misalnya pada grafik sampai di titik A - aan kemudian secara bertahap Leban dihilangkan, maka akan terdapat kurva OB BC, di mana terlihat bahwa garis.BC
-

GAMBAR 10

holeh dikata sejajar dengan garis OD yang merupakan bagian pertama dari kurva OB'

|.

llegangan OC aialahmerupakan pertambahan panjang tetap dari bahan tersebut.

Dalam praktek bahan dibebani sampai patah dan kurva OA digambarkan (lihat
(iurnbar l0). Kemudian suatu persentase regangan tetap tertentu diukur pada sumbu re0,1%) dan terdapat titik C pada
B1n8an (untuk logam paduan aluminium adalah sebesar
dan
bagian lurus dari kurva. Garis
yang
sejajar
garis
ditarik
dari
C
suntbu regangan, lalu
g
uji (batas regangan 0,1%).
tegangan
memberi
dan
di
titik
lcrscbut memotong kurva
menentukan besarnya
untuk
perencana
para
oleh
Tegangan inilah yang dipergunakan
yaitu:
lcgangan kerja boleh,
tegangan kerja

boleh

tegangan uji
=

faktor keamanan

,-//L

#
l0

Bahan Konstruksi dan

Struktu Teknik

Batas elastik dapat diperoleh dengan cara yang sama, dengan menarik garis FG me'

mm'
O,l%terhatlap panjang asli batang uji = (0,1/100 X 50) = 0'05
panjang)'
pertambahan
(Titik A pada sumbu
Tarik garis AB yang memotong grafik di B'
Teganian uiiO,tV"= 56,5182,5 = 0,685 kN/mm2 =

(b)

lalui titik O,\2Vorcgangan tetap sejajar garis modulus memotong kurva di titik G didapat
batas elastik 092%. Untuk mendapatkan tegangan luluh, dipergunakanlah gais HJ
sehingga menghasilkan tegangan hthth 0,2Vo.

Catatan: pertambahan panjang tetap 0,lVo = (0,1/100 X panjang asli


.'. setara dengan regangan = 0,001

LIL

= 0,OOl

'a

coNToHsoel 6
Batang uji dari bahan logam bukan golongan besi, panjang ukuran 50 mm, luas tampang
asli 82,5 mm2 , memberikan hasil sebagai berikut pada sebuah uji tarik:

"Beban"(Mg):
Pertambahan panjang

"Beban"

5,75

4,5

(mm): 0,195

5J

Persentase pengurangan luas tampang

x 100 :

:!:#!9

1' ''

glL

dan dapat diabaikan. Akan tetapi hubungan'hubung'


difahami sepenuhnya adalah:
dan
diingat
yang
perlu
an yang penting

i.n, trut tarik beton tidak terarti

modulus elastik

(D) tegangan ujiO,l%

tegangan beban
" - ..g"ng* luas penampang

rl

persentase pertambahan panjang


persentase penguranga luas tampang.

Perubahan Panjang
panjang batang asli

PENYELESAIAN

CONTOH SOAL 7

Grafik beban-pertambahan panjang diperlihatkan dalam Gambar I I (Mg dirubah dalam

150 mm dibebani dengan


Pada iebuah pengujian tekan sebuah kubus beton dengan sisi
untut< beton adalah 140 kN/mm2 berapa besar dari persentase Pemam'

J,5 Mg. Bla

kN).

(a)

dengan cara yang


Tlgang"n kerja boleh dari kebanyakan bahan dapat diperoleh
beton, suatu bahan
,.ru ,f.il halnya pada logam yang ielah diuraikan di atas. Untukpengujian
tekan, kadilaksanakan
struktural,
insinyur
oleh-para
yang lazim digunakan

0,23

ban-pertambahan panjang dan tentukan:

(c)
(d)

(d)

13,7Vo

untungkan.

Batang uji tersebut patah pada beban 6,5 Mg, dengan pertambahan panjang 686
mm dan garis tengah terkecil pada saat patah sebesar 7,11 mm. Gambarkan grafik be-

(a)

(c)

(6'86/50) X IOO=
Persentase pertambahan panjang =

baja dianggap ditePada perancangan konstruksi beton bertulang mutakhil, maka


suatu faktor
diberikan
uiiO,2Vodan
tegangan
ke
gangkan melewati iatas elastik, sampai
-pu,r,'uru"n*
lebih meng
yang
bahan
penggunaan
menyebabkan
sebesar 1,15. Hal ini

(mm): 0'053 0,080 0,107 0,120 0.140 0,1'12

(Mg):

Pertambahan panjang

Elutldtr,e

patan pada kubus untuk beban tersebut?


= tegangan/regangan (sampai ke batas elastik)
= (44182,5): (0,12150) = 222 kN/mm2
V

perubahan

fr=

1,,

regangall

InamPatan)

panjang

panjang benda uji asli

x 103 x 9;8 .. t50


_---lsoxtso
^

/.

3,5

Beban

6L

(kN)
50

6L:

5615

rl

44-

.'. persentase PemamPatan

40

:-x1,6

150

100:

150

140

1,07%

30

BATANG-BATAI{G MAJEMT.X
lebih bahan yang
Tiap batang yang rtrenahan-tarik atau tekan, yang terdiri dari dua_atau

20
to

*cjajar disebu

i.,gu* t.tupi
GAMBAR 1I

diterapkan pada
batang maniemuk. Meskipun istilah ini umumnya hanya
juga
kolom'kolom
dalam bab ini pengertiannya diperluas dan mencakup

beton yang menahan beban aksial.

4,,/

l2

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

El.stisitus

l3

untuk baja

coNTOH SOal 8

suatu batang yang pendek dan kaku digantungkan pada


sebuah pendukung kaku oreh
batang baja tegak dan didampingi oleh dua batang
tembaga simeirik di kanan kirinya.

Di bagian tengah batang kaku diberi "beban" sebeiat

: Mt mas penampang baja tegak


adalah 60 mm2 dan luas penampang.tembaga masing-masing
adalah r5d#r,;;j;;
batang tembaga adalah 3 meter, sedang prju"g
batang baja adalah 3,6 meter. Modulus

untuk baja adalah = 205 kN/m*r. Modrrlrs young untuk


;;;baga ;ffi =
93 kN/mm2. Tentukan: (a) Besarnya tegangan pada tiap{iap
batang; (D) pertarnbahan

I-"ylq.

panjang pada tiap-tiap batang.

2s5

tetapi

untuk tembaga (satu batang saja):


4emb = 93 kNlmm2 iltemb = 3.00 m.,Arcmb = 150 mm2 Illtemu=?
untuk baja
E6i = 25OkN/mm2 ;L6i = 3.6O rn;Abj= 60 mm2 lryti = ?
jlga 2 w1u^6 4 llai = 29,4 kN

'-/
Tembaga

Atemb = .l50 mm,

) 6It".u

= f.',

a,urtt 6L61=

6Lt"^t:6LU

'oi3

atau
juga

Wtemb: 1,36 W,
2Wr"*u* W6 :29'4
(2 x 1,36 + l) lV61 :29,4

wui

: 10750/150: Z? trtlry!_:
Tegangan dalambaja J61
: 7900/60 :112_ry!q-,
Pertambahan panjang 6Lt"^o: 6Loi: 0,215 x 10,75 : 2;3 I mm
Tegangandalamtembagaltemt

coNToH

soal

Sebuah batang baja lunak bertampang bulat dan pejal dan batang sejenis dari kuningan
disambung secara sempurna dan segaris di titik C dan dipanaskan secara merata. Luas
penampang melintang dari tiap-tiap batang adalah: 650 mm2 .

Baja

TemGga

tersebut didinginkan 4loC di bawah suhu semula; dan (D) JankAC yang baru pada ke-

Aoj =

^temb

adaan terakhir ini.

batang kaku

150 mmz

regangan

Baia

C
I

Kunrngan

.B

beban jumlah = 3 x g,g = 2g,4 kN

GAMBAR T3

GAMBAR T2

_ tegangan

7,e kN

Wtemb: 1,36 x 7,9 : l0J5 kN

dan

.'.

:'#:

A,
)

w61

Kedua ujung dari batang-batang tersebut ditahan secara sempurna pada A dan B
seperti diperlihatkan pada Gambar 13, sehingga jarak AC adalah 750 mm dan CB
600 mm. Hitunglah (a) Besarnya gaya dalam batang-batang tersebut, bila batang-batang

\-

6O mm2

L-=

o,2e3

W'"*o =0'293 woi

PENYELESAIAN

Bagan pembebanan diperlihatkan pada Gambar


12. Tiap-tiap batang hanya menahan sebagian sebanding dari beban sebesar 29,4 kN tersebut. pada
soal J.ng.n batang majemuk tiap bahan akan memiliki harga tegangan, regangan,
beban, luas penampang melintang, panjang asri dan pertambahan panja"g. oi ,inip.rt,
ai""ri"p" persamaan persoalan_yang dihadapi oleh bahan-bahan terseuut. Dalam
persourun iri'p.rtambahan p6njang 6I adalah sama untuk keduajenis
bahan tersebut, yaitu:

-g
=\
60 " 6loi

beban

.,

panjang batang asli

luaspenampang pertambahanpanjang

Modulus elastik dari baja lunak = 205 kN/mm2


Modulus elastik dari kuningan = 9l kN/mm
Koefisien muai linear dari baja = 0,0000162 tiap-tiap oC
Koefisien muai linear dari kuinngan = 0,0000261 tiap-tiap oC

untuk tembaga:
PENYELESAIAN

q = !t::l!, '#L
t 50
6L ru_o

atau 6r.r"-u = o,215 t4r"-6

Dalam persoalan

ini

tegangan-tegangan ditimbulkan oleh penahan kaku

A dan B yang

melarvan pengerutan akibat penurunan suhu.

4,

y'\'
t4

Bahan Konstruksi den

Eoi: woi ,s1.!10 _


Eai 5030 " wo,
Wbi 15x5030-,.

Jumlah pengerutan akibat penurunan suhu haruslah sama dengan jumlah pertambahan panjang akibat tegangan yang timbul, atau:

LqaqT

Foi Lai f-X


. Ft-, . Lx^
X-Aoi Eai Ax^ Ex^
Fai 750
Fkm 600
_
+ __ Y __
650 205 ' 650 " 9l

l0

0,498 + 0,641

juga

l,3lt67* Wat:294

,0,:#:

0,0056Fai + 0,010 Fkm

wr,;:

Tegangan

yaitu f'6; = Fkrr,

'pi-'k^

,k^ ::

-Eb-

r D

Persoalan ini menyangkut perancangan kolom beton. Perbandingan EoilEo, = 1 5 dikenal


sebagai nilai banding modular rn dan dipergunakan pada perancangan beton.
Baja dan beton melekat menjadi satu kesatuan yang erat sehingga kedua-duanya
akan mengalami perpendekan yang sama besar, meskipun kedua-duanya tidak meng'
alami tegangan yang sama.

regangan
Untuk baja: = 4X
E61

(nX

luas tampang

perubahan panjang

,
"'
lr-

Tetapi E6ilEm = 15, dan regangan dalam baja = regangan dalam beton.
Dari persamaan (l) dan (2) :

62 sd:qi);

baja

(3)

15

(6)

W6r+ Wri,:588000

16256

'

(7)

20

tr;: -

'''

Dari (7)
3,9(62

5N

A6it

244OO0

(2)

3,9

Abi

'substitusi dalam (6)


244000

3,9 '46i+

lllai:

588 000

wti:3440A0 + 3,9Abi

dalam baja)
Dari (3), (4), dan (5) (mengingat bahwa regangan dalam beton = reBangan

Eai Wbi..$2500- 4a7)_,.


(344000

(1)

(4)

(5)

E6ilE61-

wot

atau

Untuk beton : = 25O X 25O *

5030 = 57.470 mm2


E6t = (Wtt 1 57 470) + regangan dalam beton

dalam

resangan dalam beton

rrl4^ -*-w,

40214) = 5030 mm3

= (16115030) + rsgnrr.n dalam baja

(\114) + regangan
lilot

Iuga

Wot:
PENYELESAIAN

D_

166 kN

Untuk beton:

Sebuair kolom beton yang pendek bertampang bujur sangkar dengan ukuran sisi 250
mm menahan beban aksial sebesar 30 Mg. Kolom tersebut ditulangi dengan 4 batang
baja dengan garis tengah 40 mm. Bila modulus elastik dari baja adalah lima belas kali
modulus elastik dari beton, hitunglah besar tegangan dalam baja dan beton. Bila tegingan pada beton tidak boleh melew at\ 3,9 N/mm2 , berapakah luas tulangan baja yang dibutuhkan pada kolom tersebut untuk menahan beban sebesar 60 Mg.

panjang semula

Ju,Z tooooo/5030 = IlUlgrf


qlO :2,,8N..mrI2
dalam beton f67 128000/57

Er,=

beban

128

Untuk baja:

soal l0

tesansan

294

kN

Untuk beban 60 X 9,8 = 588 kN, bila A6i = luas baja yang diperlukan'

/
kN
l.1410.0156:
I'la \J'ulJU: 73.1

Pengerutan baja afbat suhu = 0,498 mm


Pertambahan panjang baja akibat gaya = 0,005 6 X 73 ,7 = 0,409 mm
Pertambahan panjang yang sesungguhnya dari baja =
0,498 - 0,409 = 0,089 mm pengerutan.
Panjang akhir dari AC = 750 * 0.089 = 749.911 mm

coNToH

128

Tegangan dalam baja

Juga besar gaya pada tiap-tiap batang yang diakibatkan oleh penahan haruslah sama,

w6:-57n0 - "'
W6i* W61:30 x 9,8 : 294

atau

LY*aY^T = --

6) x 41
750 x (16,2 x
+ 600 x (26;l x 10-6) x 4l

ls

Elastisitds

Struktur Teknik

'" ----

* 3,916)

A;i

58,5A61: 344000

-^
+ 3,9Abi

(62 500

Aar)

3,9162500-A6i)

:
A-,:344ffiOi54,6
et

6300 mm'

atau empat batang dengan garis tengah 45 mm.


l,uas tampang total = 14

xnx

4521f4 :

6362 mm2

br

t6

khan

l7

Et..ttsias

Konstruksi dan Strukufi Teknik

Nllai banding Poisson

(Adalah lazim untuk mempergunakan baja yang sedikit lebih besar daripada jumlah

o:

6165

10-s12,37

x 10-a :02q

r,-?fri+o)

yang mempergunakan ukuran nominal).

^-

(t

melintang
Bila suatu batang mengalami regangan tarik, maka panjangnya akan bertambah, tetapi
ukuran penampang melintangnya akan berkurarzg. Sama halnya dengan prosedur pembebanan tekan, maka panjang batang akan berkurang, karena memampat, tetapi ukuran
tampang melintangnya akan bertambah.
Regangan melintang diartikan sebagai perbandingan antara perubahan lebar terhadap lebar yang asli. Sampai dengan batas sebanding regangan melintang bervariasi seperReg;angan

ti

regangan longitudinal

Dalam bab

bilangan konstan (o)

tegangan-regangan yang

ditinjau'

l.

Berikut ini adalah deretan angka yang merupakan hasil uji untuk menentukan

penampang adalah
batas reganga n o,l% batang uji dari bahan duralumin. Luas
mm'
100
uji
adalah
panjang
benda
I 6 mm dan

modulus kekakuan G =

f61

"Beban" (Mg)

Dapat dibuktikan bahrva hubungan antara modulus elastik dan modulus kekakuan

E=2G(l +o).

coNToHsoal 11
Pada uji tarik terhadap pipa baja dengan

Luas penampang melintang baja yang asli adalah {202


n\14 = 201 mm2. Untuk
beban sebesar I Mg = 9,8 kN, tegangan = 9800/201 = 48,7 N/mm2.

-2,37 x10-a

:2,3J x l0-a

tengah
garis tengah semula

pengurangan garis

"Beban" (Mg)
Pertambahan Panjang (mm):

2p

o,:rz o,jso

"Beban" (Mg)

3,2'7

Pertambahan Panjang (mm):

gagal/patah

o,4oo 0,450 0,521 0,620 o;950

2.Sebuahbatangbajadenganluaspenampangmelintang1000mm2dansam-

i,,u' pt'"*pung melintang 1600 mm2 ' dihu'


kuat untuk membentuk batang sambungan maje-

. bungan pipa tembaga y"ung",.gu'i'-dengan

bungkan pada uiung-u3rnin,, secara


bila suhu batang sambungan
muk. Tentukan besarnya i.iungu, dalam baja dan tembaga
aksial berupa "gaya" se'
tarik
tegangan
ian
80'C
majemuk tersebut oin"itmlJb.r.,
besar 6 Mg diterapkan pada kedua ujungnya'

PENYELESAIAN

0,15 1,0 l,2f l,l^^ l,i:^


o;ll2 o,l5l 0,192 0,230 o;272
2,25 2,5 2J5 3'0 3,25 1;?6-^

0,5

tersebut'
Tentukan besarnya harga tegangan uji, dan modulus elastik benda uji

garis tengah eksternal 20 mm dan garis tengah


bagian dalam 12 mm, terlihat bahwa pertambahan panjang bagi pipa yang panjangnya
200 mm adalah 0,0474 mm tiap Mg dan pengurangan garis tengah eksternal adalah
0,00133 mm tiap Mg. Hitung besamya modulus Young dan nilai banding poisson. Hitung pula besarnya modulus kekakuan G.

r tegangan 48,7

0,25

l5 mm X

Pertambahan Panjang (mm): o,o1l o,o;+

lQ

regangan longitudinal :0;0474l2OO

Pada

SOAL-SOAL UJIAN

Bila hanya tegangan geser yang dipandang, maka perbandingan antara tegangan geser
dan regangan geser dikenal sebagai modulus kekakuan, atau modulus geser, yaitu:

regangan lateral =

ini hanya bagian elastik dari gafik

sampai dengan sepuluh kali,


baja lunak, maka bagiari plastik menun_iukkan regangan
padasebuahteganganmaksimumyangkonstan.Cara.caraperancansanyangmutakhir
"yurig
ini.
terakhir ini, teiapi hal ini adalah di luar jangkauan buku
il;"kri turru

Modulus kekakuan'

regangan

N/mm2

Plastisitas

Bilangan konstan o dikenal sebagai nilai banding Poisson, dan harganya berkisar

8008
---

antara 113 dar I14.

adalah

20500

2(l + 0,28)

,a

regangan longitudinal, atau.:


regangan melintang

dan
Modulus elastik dari baja dan tembaga masing-masing aclalah 205 kN/mm2
perX
10'6
11
adalah
suhu
perubahan
105 kN/mm2 dan koefisien muai linear akibat
oC
untuk baja dan tembaga'
"C dan 16,5 X 10-6 per

3.

205.000 N/mm2

1,33

l,

x l0-a
20

:6,65 x l0-s

Dua penyangga ditopang oleh batang majemuk seperti diperlihatkan

pada

sepanjang
Gambar 14. Bagian Ail adalah. baja dengan luas penampang melintang merata
prismatik
alumini'
batang
adalah
BC
bagian
mm2
dan
5000
batang (prismatik) sebesar
ter'
majemuk
sanrllnqan
rdr,uurr6(
Batane
DatarrB'
ntm2.
[lr]l
2000
/uuu
melintang
mellntang
penampang
um dengan luas
proses
selama
dan
32"C
menjadi
naik
Suhu
l6dC.
suhu
u.rr^ tegangan"'paJa
tersebut penyangga sebelah kanan bergeser scbesar 0,C)25 n:rrn. I{itung besalIlEj!9ga-+gan
yang terdapat pada batang aluminium. *:;-:::)---'-*:

r-u"i

l8

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

GAMBAR 14

Bas 2

'

Modulus elastik dari baja dan aluminium masing-masing adalah sebesar 205
kN/mm2 dan 68,5 kN/mm2 dan koefisien muai linear akibat perubahan suhu masingoC
oC
masing adalah I 1,7 X 10-6 tiap
dal23 X 10-6 tiap
untuk baja dan aluminium.

4. Sebuah kolom beton bertulang disyaratkan kuat menahan "beban" aksial sebesar 66 Mg. Bila dinyatakan bahwa kolcm tersebut diberi empat batang tulangan dan
tegangan tekan boleh untuk beton adalah 7,4 N/mm2 dan nilai banding modular rn =
I 5, tentukan ukuran-ukuran yang tepat untuk luas penampang beton dan baja tulangan:
(a) untuk penampang bujur sangkar dengan luas tulangan baja sebesar 1%;
(D) untuk penarnpang persegi empat b X 1,56 dengan empat buah tulangan bergaris tengah l6 mm.

,,*.,KTUR

YANG MENAHAN TEGANGAN LANGSUNG

yang dapat meng'


suatu sistem gaya sebidang adalah berupa gaya tunggal
tetapi berlabesaran
dalam
sama
adalah
pengimbang
grnti sistem gaya tersebut.-Gaya
dan dapat mempertahankan susunan gaya tersebut

llrsultente

wanan arah terhadap resultanie,


dalam keadaan statik.

5.

Sebuah batang baja bergaris tengah 30 mm dipergunakan sebagai batang uji


tarik. "Beban" tarik aksial sebesar l0 Mg menghasilkan pertambahan panjang elastik
sebesar 0,153 mm dan pengurangan garis tengah sebesar 0,0055 mm dari batang uji
yang panjangnya 230 mm.
Bila sebuah baut dari bahan dan garis tengah yang sama digunakan untuk menggabungkan dua pelat yang menahan beban tarik sebesar 1,4 Mg, hitung besarnya regangan
geser pada baut tersebut.

RESOLUSI GAYA (URAIAN GAYA)

t'fiap gaya tunggal dapat diuraikan menjadi dua komponen gaya yang bekerja pada
mencari kompo,.trrr.ni alah, ietapl keduanya tegak lurus atau sama lainnya, misalnya
sudut 0
membentuk
yang
gaya
F
nen uraian gaya ke arah veriikal dan horizontal dari
meml5b
Gambar
l'a.
Hal tersebut diperlihatkan dalam Gambar
tcrhadap horisontal,
gaya y ar.g sederhana'
perlihatkan cara penyelesaiannya, dengan menggunakan segitiga

Komponen

vertikal
pada F=V

L,z

=F sin

KomPonen horisontal
I

Pada

., I

H=Fcos0

F:H

CeMSan rS(r)

GAMBAR 15(D)

gaya

sejajar dengan

digambar
Untuk menggambar segitiga gaya, maka komponen
tersebut lalu menjadi
komponen
Penyeleqian
rruh aslinya untuk memb.itrt r"gltiga.
kedua kompo'
diketahui
bila
Sebaliknya,
yang seoertrana.
1'ersoalan-[mu Ukur Segitiga
+
a2)'
F
yaitu
t/QP
=
rrcn I/ dan.H, mata uer"iny"u resdLnte F didapatkan'
resultante (atau gaya
Resolusi gaya ini dapat dipergunakan untuk mendapatkan

grongimbangrya) dari sistem gaya'

b,-

20

Sahan Konstrtksi dan St/uktur lbknik

Sehingga resultante dari susunan gaya yang terlihat dalam Gambar l6(D) adalah
O88 kN yang bekerja ke arah kanan nriring ke barvah dengan membentuk sudut 49o

coNToHsoAL l2

Hitung besarnya resultante dan sistem gaya yang diperlihatkan


dalam

Gamb

dan tentukan sudut miringnya terhadap horisontal.

ar

2t

Struktur yang Menahan Tegangan Langsung

l6(a)

36' dengan horisontal.

PENYELESAIAN

Gambar 1 6(D) memperlihatkan konversi saluan gaya.


Pertama-tama carilah komponen vertikal dari semua gaya dan
kemudian jumlah_
kan secara aljabar.

EVI :4 sin 45' -

LVI

:4

.,,,'2

3 sin 30'

[sin 45,
312

t,,.,

in

3Cr,

- 2: l,r-r .,: _: :

:0,51
_tr,6Z

I! :

4 cos 45"

xz(ke

t/J2,

3 cos 30o
cos 30'

3(JTl2:

atas

t),

2.

Jumlah momen dari gayir terhadap sebarang

2,83 _2:,.6

Z,V:O rH:0

uraiannya tak berpengaruh pada komponen pada arah tersebut.

adalajr

Momen dari sebuah gaya terhadap sebuah titik adalah hasil kali dari gaya tersebut
dengan jarak terpendek garis kerja gaya dengan titik tersebut (lihat Ganbar l7). Besarnya momen gaya F terhadap titikP = f'x. Momen ini akan berpengaruh untuk memutar
P menurut arah jarum jam, yang untuk persyaratan kesetimbangan harus diimbangi.
Harga satuan dan momen adalah gaya X panjang, yaitu N m.

45"

GAMBAR

r6(r)

LM:0

MOMEN.MOMEN

EIl

Perlu dicatat bahwa berhubung cos 90o = 0 uraian gaya


tegak lurus gaya maka

ffi=srru
ffia'zrr,t

adalah nol.

Hal tersebut dapat dinyatakan dengan simbol:

:0,57 kN

0,57 ke kiri.

!ffi.0rru

titik

Ketiga pengertian dasar ini adalah merupakan dasor semua perhitungan struktur.

t,,/lltZl

Dalam persoalan ini arah yang diambil sudah tepat (arah ke kiri +)
dan

GAMBAR l6(a)

Jumlah aljabar komponen gaya terhadap sebarang dua arah sumbu tegak lurus
adalah nol;

horirortal dan kemu-

"./2

204kq

l.
,<X

dian jumlahkan secara aljabar:

[cos 45" :
o* 4
-

Dalam tiap struktur maka rnutlak perlu bahwa semua gaya berada dalam keadaan setimbang, kalau tidak demikian maka struktur akan bergerak! Ada dua persyaratan dasar
kesetimbangan yang sangat penting, dan yang harus selalu diingat:

Tanda negatif menandakan bahrra arair yarrg salah diarnbil


untuk
yaitu komponen vertikal yang sesungguhnya adalah 0.67
kN ke bawahSelanjutnya carilah komponen-komponen dari semua g"yu

U
' = t, -

SYARAT-SYARAT KESETIMBANGAN (un tuk gaya sebidang)

/?
,\/
O;67kN

Oeunen

/'

GAMBAR 17
r'e 1c1

Jumlah dari kctlua komponen tersebut diperlihatkan dalam Gambar l6(c).


Resultante dari kcdua gaya
Arah sudut resrrltuntc terhadap horisontal = tg'lo

coNToHsoAL l3
Kedudukan dari tiga beban ko-planar atau sebidang ditetapkan terhadap sumbu vertikal
XY seperti diperlihatkan dalam Gambar l8(a). Hitung besar dan arah-arah dari gaya
horisontal di X dan gaya tegak lurus lewat I sedemikian rupa sehingga seluruh susunan
gaya-gaya tersebut dalam keadaan setimbang.

ffra

22

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

23

Strukrur yang Menahan Tegangen Langsung

atau

]F,

sin a

-50

x 0,5 + 300 (

(\/3)17-

16O

llJ2

= -25 + 259,8 - ll3,l4

2l ,66 N

ke bawah

Tetapi (Fy sin a)2 + (Fv cos a)2 : Fy2 (sin2 c + cos2 a) : Fy2

r, :

j1t2t;662

,+

32,832)

(F, sin a/F, cos a) : tg

a:

: 14I /

121,66132,83

3,70

":7!:L
Latihan yang bermanfaat pada tahapan ini adalah menghitung momen terhadap

W = O,misalnya momen terhadap X'


x sehingga momen terhadap X adalah
titik
melewati
Komponen vertikal
53' = 32,86 N
74"
126
cos
Fv
=
= 0. Komponen horisontal dari
titik-titik yang lain dan membuktikan bahwa

GAMBAR r8(o)

GAMBAR I8(D)

dari Fy

Mx:32;86 x 180 * 50 cos 30' x


+ 160 cos 45' x 40

Gambar 18(D) memperlihatkan sistem akhir dari gaya-gaya dalam kesetimbangan. Momen-momen terhadap tiap titik harus diuji. Titik y dipilih karenz gaya F, yang tidak
dikenal baik besar maupun arahnya melewati Y dan oleh karena itu tidak akan mempunyai momen terhadap Y. Jaruk terpendek terhadap garis kerja dari tiap Baya terhadap
titik Y harus dihitung dari Gambar 18(D):

: (70 + 30 + 40) sin 45 : 98;98 mm


: (30 * 40) sin 30' : 35 mm
c :40 sin 60' : 34,64 mm

Syarat kesetimbangan

2V = O; 2H = 0;2M

140

60' x

110'

titik yang lain juga akan menghasilkan XM = 0'


Penerapan.yang lazim dari teori ini adalah mendapatkan reaksi'reaksi dalam sebuah
(sendi rol)
struktur, misalnya tentukan reaksi di A dan B untuk penyangga sederhana
seperti terlihat pada Gambar l9(a).
Momen terhadap sebarang

Gambar 19(b) memperlihatkan sistem dalam satuan'satuan gaya'

positif C +

300 cos

: 5910 + 6060 - 16500 * 4530 :0

PENYELESAIAN

. Sehingga terhadap Iz (searah jarum jam

Ve):

lorn

ZM:0: l80Fx - 160 x 98,98 + 300 x 35 - 50 x 34,64


0: l80Fx - 15836,8 + 10500 - 1732
7068,8
: + 39,27 N (ke kanan seperti diperlihatkan).
rx: t-lg0

.l

GAMBAR T9(D)

GAfiBAR r9(4)

Ambil momen terhadap satu dari reaksi'reaksi yang tidak diketahui (misalnya terhadap
Juga komponen horisontal dari Fy : Fy cos a
dan ,H :0 = Fy coS d * 50 cos 30" - 300 cos 60u
t 160 cos 45'

(J3\l2r 300 x 0,5 -

- : -43,30 + 150 - ll3,l4 + 39,27


: 32,83 N ke kiri
Komponen vertikal dari Fy : Fy sin a
atau F,.cos

d.

50 x

dan ZV = Q: Jf'"

L.-

sin a * 50 cos

60o

160

300

x tllz +

cis

titik A).

49x2)*196x5-Rsxl0:0

39;27

39;27

Rs:

Uraikan ke arah vertikal:

Rr

(122,5

196

+ 980)i l0 = I10i25 kN

+ 49

llo,25

: l]l1llN

Ini adalah iangkah pertama yang lazim pada perhitungan


30"

160 cos 45"

sebarang struktur seder'

hana.

$E
:9

Eahan Konstruksi ddn Struktur Teknik

struktur yang Manahan Tegangan

GAYA-GAYA DALAM KONSTRUKSI KERANGKA

coNToH

Syarat kesetimbangan,2V = A

Fo, sin 60"

(sin 60"

80

Fes:80 x 2lJ3 =

lue'

fH :0

Flc :

titik-titik simpul

soer,

25

yang harus
ditentukan. Tetapi F6s sekarang akan memiliki komponen horisontal ke kiri
diimbangi oleh Fa6. oleh sebab itu arah dari F6g dapat diperlihatkan.

Banyak struktur yang terdiri dari kerangka, seperti misalnya kuda-kuda atap dan balokbalok warren. Tiap batang dari kerangka tersebut akan mengalami tegangan dan regan8an seperti telah dibicarakan dalam BAB l. Untuk menentukan tegangan pada tiap
batang, pertama-tama harus dihitung besarnya gaya, dan hal ini dapat dikerjakan dengan
mengadakan serangkaian uraian dari p;aya-Eaya. Dua cara utama secara analitik untuk
menghitung besarnya F;aya1gaya dalam kerangka diperlihatkan dalam contoh-contoh
soal 14 dan 15.
Uraian dari

't

Langsung

14

(cos 60'

Fas cos 60"

160/r/3 x

:8oUr tN

0,5

Catatan: W = O,sebab semua gaya lewat satu


kan untuk penyedErhanaan perhitungan.

Konstruksi kerangka dengan penyangga sederhana AG mendapat beban seperti diperli

f
ulllZ\

0;5)

titik yang sama. Angka y'3 dipertahan'

hatkan dalam Gambar 20(a). Tentukan besamya gaya-gayapada tiap batang dari kerang-

ka dan sebut pula apakah gaya dalam batang tersebut dalam keadaan tarik atau tekan

,B

Fao

60"

(semua sudut miring membentuk sudut 60o dengan horisontal).

crBc

AC

It

GAMBAR 2O(c)

GAMBAR 2O(D)

6;12O kg

12,?40kq

Bila batang AB memiliki gaya 160l\/3 kN / di titik A,kemudianuntukbatangini


untuk dapat Jahm keadaan-setimbang harus ada gaya dalam batang AB sebesar
di titik C. Gava'
iOiiZ r.N I ai B. Sama juga halnya, harus ada gaya sebesar

3 lapangan 6 8 meter sehingga panlang bentang = 24 m


GAMBAR 20(a)

gaya ini diperlihatkan dalam diagram akhir dalam Gambar

PENYELESAIAN

(6120 x 9,8)/1000

60

kN;

(12240 x 9;8)/1000

120 kN.

Pertama adalah perlu menentukan besarnya gaya-gaya reaksi di

titik A dan G, ya-

itu:

x t6 f t20 x 8)124: 80 kN
: 100 kN
Rc: 60 + 120 - 80
R1

Tiap simpul secara beruruian dikerjakan dengan cara yang sama' dengan memilih
tiap kali suatu simpul dengan hanya dua gaya yang tidak diketahui'
pandanglah simpul il[(Cu*L.r 20(c)1. Fsq harus memiliki komponen ke bawah,
Fsa'
seperti dipeilihatkan, untuk mengimbangi komponen ke atas dari
:
(160/J3)
30',
cos
Diuraikan ke arah vertikal, Fs6 cos 30'

Fsc: l6o/J3

(60

Bukan hanya struktur secara keseluruhan harus dalam keadaan setimbang, tetapi tiap
bagian dari struktur tersebut harusjuga dalam keadaan setimbang. Sebagai contoh, kalau
simpul A "dipotong" tetapi gaya-gaya dalam batang AB dan AC dipertahankan, maka
bagian ini harus dalam keadaan setimbang (2M = 0, 2V = O, XIl = 0).
Pandanglah titik simpul A [Gambar 20(b)1. Dari pengamatan, untuk menjaga kesetimbangan harus ada gaya komponen ke bawah untuk mengimbangi gaya 80 kN. Hal
tersebut dapat dijalankan oleh batang AB, oleh se-bab itu arah dari gaya tersebut dapat

99ry1!N
20(r)'

kN

30
Duraikan ke arah horisontal, FBo: 060lJ3) sin 30 + (160/J3) sin
20(n)
= 160/V3 kN. Semua ini diperlihatkan dalam Gambar

Pandanglah simpul

C [Gambar 20(d)] ' F65

harus memiliki- komponen ke atas

bahwa Fsp ada'


(atau ke baiah) unruk mengmbangi Fgs dan beban 60 kN. Misalkan
lah ke atas dan memiliki uraian gaya vertikal'

:
J312

F.o sin 60'

Fr"x

60
60

60'
- (160lJ3) sin
(J3ll2
x
t@lJ3
-

= -20.
,l

,ai .

1i

Eahan Konstruksi dan Struktur Teknik

Strukur yang Menahan

Fco

A____ffi

6oo

GAMBAR 2O(d)

GAMBAR 20

GAMBAR 2O (e)

Thnda negatif menunjukkan bahwa F'gp pada simpul


bawah.

Ft

/1

GAMBAR 2OG)

CT)

c sebenarnya arahnya

adalah ke

Pandang simpul E [Gambar 20(h). Gaya vertikal akibat beban 120 kN dan F6p =
(4olm3) sin 60o = 100 kN
.'. FBp haruslah memiliki komponen vertikal ke atas sebesar 100 kN. Dari Gambar 20(e),
l2O

Ini diperlihatkan

Fa.

60

27

/\ \..

il",^/*

t6ota

F.o:4olJ3 kN

160/Jr

D For
----ffi?ffi---

.'.

Tegangan Langsung

kebawah

: tr/lltZ
Frn:200U3 kN

100/FEF
secara tepat

pada Gamoar 2O(n)

Dari pengamatan, FgB haruslah ke kanan. Duraikan ke arah horisontar.

fi r, :

J:) .ot 60" + (40,,\/-r) cos 60


801\/f
l60rJ3
x 0.5 +40ry 3 i O.S : 180/v
+
:

Gaya horisontal akibat FBc, FBn dan FBp = 180/V3 + (40/V3).cos 60o

801u/3 + (160,

3 kN

cos 60o

Ini diperlihatkan pada Gambar 20(n)

180i

v/3 + WlJ3) x 0,5 - (200iy 3) x 0,5


kN

Fec: 100/J3

(200/m3)

: l0lJ3

Uraian pada simpul-simpul tersebut seringkali dapat disederhanakan, dan dengan la-

tihan maka dimungkinkan untuk menyelesaikan persoalan kerangka-kerangka sederhana


dengan pengamatan langsung. Sebagai contoh, dalam kerangka ini segitiga gaya
dasar
akan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 20(e). Dengan memandang simpul
A lagi,
segitiga gaya untuk simpul ini akan seperti diperlihatkan pada Gambai zo(fl.
oengin

60"
20o/E

menggunakan segitiga-segitiga dengan cara yang sruna:

roul-8o
Fea
FA(180
Fe<

,^ .
160/V3 kN

L{Jt
:80/J3

kN

Sisa dari persoalan pada contoh soal 14 sekarang dapat diselesaikan dengan cara
yang lebih cepat. Akan tetapi, akan merupakan latihan yang bermanfaat, untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut dengan cara uraian yang lengkap dari simpul-simpul sebagai
pengontrol, haruslah selalu diperhatikan bahwa "caru cepat" seperti terlihat di atas pada
dasarnya adalah tetap berdasarkan uraian gaya-g aya pada simpul.
Pandang simbul D [Gambar 2o@)1. Pada pengamatan, FpB haruslah 40/m3 kN\
(untuk mengimbangi komponen vertikal dari Fqp /).

Jumlah gaya-gaya horisontal akibat Fp6, FpB dan Fpg

:
'

Oleh sebab itu

b"._

FDr

i'G

:?1.13

too

GAMBAR 2O0)

GAMBAR

:200/J3 kN

GAMBAR 20(m)

Pandang simpul F [Gambar 200)l . Dari pengamatan, tiga gayayangbertemu pada


titik dengan suclut l20o haruslah semuanya sama besar ,i Fnc = 200M/kN. Dengan demikian semua gaya dalam kerangka tersebut telah diketahui. Adalah merupakan
suatu pengontrolan yang bermanfaat untuk meyakinkan apakah simpul G dalam keadaan setimbang. Pandang simpul G [Gambar 2$(k)l,memberikan segitiga gaya-gaya seperti diperlihatkan pada Gambar 20(rn). Bandingkan segitiga ini dengan Gambar 20(e\,dan
bila simpul G dalam keadaan setimbang, maka:

satu

2OOl\/3

_tcf,t.J3 _
I

(4Ol\/3) cos 60'+ (40r,/J) cos 60"


+ t6olJ3: 200/1 3

20(e)

100

J3

yang memang benar demikian. Jadi simpul G dalam keadaan setimbang.


y'3
Penyelesaian akhir dari soal ini terlihat
{glam Gambar 20(n). Catatan: angka

dipertahankan untuk mempermudah perhitungih.

*j

2g

fuhan Konstruksi dan Strukur Teknik

Struktur yang Menahan Tegangan Langsung

29

coNToH soer, 15
Konstruksi kerangka seperti diperlihatkan
pada Gamba r zr(a) menahan
beban miring
24'5 Mg pada titik c. penvangga
A
penyangga B adalah konstruksi
Hitunglah n,ai dan arah dari i*r.ri "dr[t;;;i-dan
ror.
p"ry"rgg" dan keadaan;;;ili
dari gaya daram
kerangka batang-batang yang ditandai
W, X,V aun Z.
PENYELESAIAN
Semua gaya adalah dalam

kilo newton

Gaya pada

GAMBAR 2o(r)

titik

= 24,5 X 9,g = 240 kN

Reaksi di B harus vertikal, sebab


tiap komponen horisontal akan menyebabkan
ror
memiliki

to.p"r.r

,T*'U;,#I;$,li:"'

soal tersebut dibahas secara luas untuk menjawab beberapa titik yang penting.
Dengan melatih diri, maka untuk kerangka-kerangka sederhana
dapat diadakun i.ny.[saian tanpa jabaran hitungan yang surit. pertanyaanpertanyaan
2,3, dan + paaa athir
bab ini, merupakan contoh lain yang harus dicoba diselesaikan.
Pada bentuk pertanyaan ini dianggap bahwa semua simpul
dapat berputar secara
bebas' Anggapan ini sebenarnya jarang tepat, tetapi kalau simpul+impul
tersebut tidaklah kaku benar, maka jawaban tersebut di atas adalah cutup memadai.

Ambil momen terhadap titik

-t"mponen uait nJsontar


maupun ver-

A (dengan
untuk
-:
' e -- tujuan

juga komponen horisontal


Z+O tN):

240cos30"x2l -ysx12:O
Vc:420 cos 30o :42qJil2
jOa tN
=

meniadakan reaksi di.,4 dan

(keatas)

Diuraikan ke arah vertikal

Cara dengan potongan-potongan

vo+ 240 cos 30" 364 : 0


I va:364 -- 2oB: 156 kN (ke bawah)

Diuraikan ke arah horisontal:

Kalau hanya dikehendaki gaya-Bayapada beberapa batang saja,


maka menggunakan cara
potongan adalah lebih cepat. pada cara ini, seluruh rangka ;dipotong"
dan hanya satu
batang saja yang dikontrol kesetimbangannya. Sebetutnyu
ini aialah rrp.rii yung
"uru
telah dikerjakan pada cara uraian simpul, di mana tiap simpul
',dipotong,, secara bergantian. Akan tetapi, bila seluruh rangka "dipotong,,, xM
haruslah dikontrol.

^F^:

240 sin 30"

: t2o kN
RA :
!/(1202 + 1562) : lll j\
, : :y

R6

zco x 0.5

(ke kiri)

bekerja dengan sudut c terhadap horisontal,


tg a

= t56ll20 = 1,3 dan =

Ra adtloh 197 kN mengaroh ke bowah ke


kii dan membentuk
"'
hoisontal.
Rs adalah 364 kN ke arahwrtiit

i, otor.

wdut

52o j0, dengan

Untuk menentukan besarnya gaya pada


batang-batang W, X, dan y, maka
dimisalkan bahwa konstruksi teranltalersJbut
dipotong melewati batang-batang tersebut
dan hanya pandang seberah kiri potongan
sia

kerangka ini haruslah dalam keadaan


,.,irn'Oung.

:9
2,4

ZV
tetapi

cos0:

cu*ui, 2r(a). Bagan

.'. Fr cos 0 : Vt

Jg +Zn=
:
Fx

seperti pra"

2,4

!842:

156/0,625

0'625

250

kN z

Tetapi berhubung batang X harus juga


dalarn kgldaan setimbang, maka
ada reaksi pada
sehingga:
Fx : a50 kN tai4 7

ujung yang lain,

GAMBAR 2r(a)

Lt

30
Ambillah momen terhadap titik

PENYELESAIAT{

P. ZM :0.

Fnx2,4--3xVn

Fs = (3 x 156)/2,4: 195 kN tarik


Juga.

.IH

: 20 kN; (4080/1000) Mg x 9,8 :


o
- - 20x6+40x2
..e_
g
-.:25 kN
Ro:20+N-25 =35kN

(2040/1000) Mg x 9,8

0.

Fy:Ht-Fw-F,sin0

Tinjaulah suatu potongao vertikal antara

195 - 250 x 313.842


- 195
* 195 : -270
atal 270 kN tekan *-

3l

$trukur yang Menalrd, Tegangea Langsung

&han Konstruksi ddn Struktur Teknik

120
120

rGambar 22(b)

dn

40 kN

B dan C, seperti diperlihatkan

pada

gaya.gaya yang bekerja pada arah-arah yang diperlihatkan.

c
t
I

l./

- -)'

X -1m

t,

\yE

GAMBAR 2r(c)

GAMBAR 2I(D)

CAMBAR 22(D)

Untuk mendapatkan gaya pada batang Z, maka potonglah konstruksi kerangka lewat QQ, seperti diperlihatkan pada Gambar 2l (c).

,V:0,

.'.F7:156kN

tekan

y:1,5+3- I = 3,5 m [lihatGambar2z(b)l


I : 3,1. /82 + 62) : 0,44'l
Cos c : Ot-/tl' + 62) : 0,894
Sin '0
B: Z.t-/lt,s, * 22; :6,3
cos : t,ilJ\ts' + 221 :9,6

C.etatan:

Sin

)
X

Dalam beberapa soal, maka dapat diterapkan secara kombinasi kedua cara-cara ter-

SinT:2lJb'z*22):0,55

sebut di atas.
CONTOH

Ambillah momen terhadap


tidak berpengaruh).

SOAL 16

titik X

(sehingga EaYa FAs dan Fpp momennya = 0, sehing'

ga

Konstruksi kerangka (sebidang) seperti diperlihatkan pada Gambar 22(a),batang'batang


kerangkanya disambung dengan simpul-sendi pada simpul A, B, C, D, E, dan F. Tentukan besarnya gaya-gaya pada semua batangnya pada pembebanan seperti tertera dalam
gambar (Batang AE dan DF tidak dimatikan pada titik persilangannya)'

Fsc

25x4-2Ox2+F*x3,5:0
-60/3,5 = - l7.l (berlawanan dengan arah yang diperlihatkan)
atau 17.1

kNe+

tekan

Diuraikan ke arah vertikal:


25
r

a: 0
20* Fro sin u- F
^rsin
Fnu-Fro:510447:11,2

Diuraikan ke arah horisontal:

: 0
Fn, + Fr, = 17,1/0,894 = 19,l

Fs6*
(l)

GAMBAR 22(a)

b.-*

4O8Okq

Fa6 cos d

+ Fpp

coS d

dan (2) dijumlah:

2F
204Okg

(l)

nr:

:
Fro :
Fre

39,4
15,2 kNr-+ tarik

19,l

15,2

9 kN,-+tarik.

(2)

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

12

Sekarang dengan menggunakan cara uraian gaya'Eaya pada simpul'simpul, pandang'


lah simpul B. Diuraikan ke arah horisontal:
17,1

F^" sin p

F^B: li:llo,8:21,4 kN

Sama

Fco

halnya,

21,4

kN

tekan

tekan

Uraikan ke arah vertikal:

21,4cos

A:F*

Fsr:21,4x0,6:12$N_3!tkFce

Sama halnya,

F.o

12,8

"oil-I

F*

Fn. cos a

l'ss:

Fap ke kiri).

63 kN tarik.

: F.o sin 7
:24,7 kN

tarik.

Penyelesaian secara grafis

Gaya-gayi dalam konstruksi kerangka dapat juga diselesaikan dengan cara grafis. Meski'
pun lazim dilaksanakan dalam praktek, tetapi sebagai bahan ujian boleh disebut sebagai
sesuatu yang "melelahkan". Sebuah contoh sederhana di sini adalah sekedar menunjukkan prinsip-prinsip yang digunakan.
coNToH

soAL

Langkah pertama adalah menggambar kuda-kuda tersebut dalam skala, seperti diperlihatkan dalam Gambar 23(b\ (l : 200). Batang-batang yang dihitung digambar dengan garis tebal. Berhubung akan menghitung besarnya reaksi pada penyangga sebelah
kanan (Zp), maka besarnya jarak PR dan LR diperlukan. Hal tersebut dapat diperoleh
dengan mengukur dan memperhitungkan berdasarkan skala, tetapi dapat juga dihitung
secara mudah dalam kejadian tersebut di.atas (9m dan Orr/: m).
Untuk mendapatkan besarnya Zp, carilah momen terhadap 1,:

V^x 6u/3:2$ x 3+ 5 x 5+ 5 x 7 +2,5 x9


vR: Qsl6J 3)13 + 10 + 14 + 9) : 8,66 kN
(hal ini dapat diperoleh juga secara konstruksi grafis).

Untuk menggambar diagram gaya untuk kuda-kuda ini [Gambar 23(c)], digunakan
cara pemberian tanda menurut Bowes, yaitu tiap ruang antara gaya-gaya (gaya dalam/internal batang atau gaya luar/eksternal) ditandai dengan huruf besar IGambar 23(b)1.
Dalam diagram gaya [Gambar 23(c)) maka huruf kecil menandai gaya-gaya tersebut di
sampingnya. Jadi batang X dalam kuda-kuda adalah antara G dan H, dalam diagram gaya
ditandai sebagai gh. gh akan sejajar dengan batang X dan besarnya sebanding dengan besarnya gaya dalam batang X. Adalah penting untuk selalu mencantumkan skala dari
diagramdiagram tersebut.
Pembuatan diagram gaya dikerjakan menurut tahapan-tahapan berikut:

(i)

17

Kuda-kuda atap dengan sambungan-sambungan pada simpulnya dengan cara sendi dalam
Gambar 23(a) menahan beban seperti diperlihatkan pada diagram. Tentukan baik secara
gafis ataupun analitis, besarnya gaya-Eaya dalam batang W, X, Y, Z dan nyatakan apakah gaya-gaya tersebut bersifat tarik atau tekan.

(ii)
(iii)
(iv)

'

GAMBAR 23(a)

b.-

x 9.8 : 2,5 kN; (510/1000) x 9,8 : 5 kN

(ke bawah)

Pandang simpul E. Duraikan ke arah horisontal (dianggap FBp ke kanan).

(15,2 x 0,894)/0,55

(25511000)

Gl-

(3,9 x Q894/0,55)

33

PENYELESAIAN

kN tarik

Pandang simpul F. Diuraikan ke arah horisontal (dianggap

Fae

Strukwr yang Menahan Tegangan Langsung

Pilihlah sebuah gaya, yang mana arah dan besarnya telah diketahui, dan gam'
barlah sebuah garis yang sejajar dengan gaya tersebut dan menurut skala yang
besarnya sesuai dengan gaya tersebut, yaitu gaya 2,5 kN pada puncak kudakuda yang terletak-antara huruf A dan B. Dalam diagram, gaya terlihat dengan
tanda ab. Perhatikan bahwa arah ab adalah sesuai dengan gaya 2,5 kN.
Pilih gaya lain yang telah diketahui yang terletak dekat dengan A atau B dan
gambarlah sesuai dengan skala dalam diagram gaya, yaitu gaya 5 kN di atas
yang terletak antara B dan C dan yang terlihat dalam diagram gaya sebagai bc.
lanjutkanlah dari gayayang satu ke gayayar.g lainnya sejauh mungkin, yaitu
a-b-c-d-e-f, di mana ef adalah reaksi vertikal di perletakan R.
Gaya luar selanjutnya adalah R1, |ang baik besar maupun arahnya tidak di'
ketahui. Akan tetapi gaya tersebut akan terletak antara F dan A. Oleh karena
itu garis fa dalam diagram gaya dapat digambar berskala untuk menunjukkan
besar dan arah dari R1 (3.66 kN menuju, ke bawah ke kiri bersudut 30o terhadap horisontal).

LangkahJangkah tersebut melengkapi diagram gaya-gaya luar (digambarkan dengan


garis tebal). Semua diagram gaya-gaya untuk suatu susunan gaya dalam keadaan setimbang harus dalam keadaan tertutup seperti cara yang diperlihatkan. Lanjutkan untuk
menggambar diagram-diagrarn gaya dari tiap simpul dari konstruksi kerangka tersebut.

/5

34

Bahan Konstruksi dan

Strukttr Teknik

Stru k

u r yang Mendtan Tegangan Langsu ng

35

Untuk simpul CDKJ maka diagram gaya adalah cdkj, yang akan memberikan besarnya gaya-gaya pada simpul tersebut.
Penyelesaian dari simpul-simpul HBCJ dan GHJKF akan memberikan besarnya seluruh gaya dalam batang seferti yang ditanyakan dalam soal ini.
Ternyata titik g berimpit dengan titik f, yang berarti tidak terdapat gaya pada batang GF.
Jawaban, diukur berdasarkan skala dalam Gambar 23(c) adalah:

hg :0.
: gh : 9,8 kN tekan
Fv : hj :5,64 kN tarik
Fz : cj : 9,9 kN tarik

Fw:
F,
GAMBAR 23(D)

Demi mempertinggi ketelitian, maka diagram gaya harus digambar dalam skala yang
besar, sedikitnya dua kali lebih besar dari yang tergambar dalam Gambar 23(c).
TEKLJK PADA BATANG-BATAIYG TEKAN (Beban aksial)

Skala 10 mm = 2 kN

Bila gaya pada sebarang batang dari suatu konstruksi kerangka rnengalami beban aksial
maka batang tersebut akan mengalami tegangan langsung. Pada gaya-gaya tarik, untuk
mendapatkan besarnya tegangan tarik adalah dengan secara langsung membagi beban
dengan luas penampang. Pada batang panjang yang langsung yang mengalami tekan,
ada kecondongan untuk mengalami tekuk, dan besarnya beban maksimum yang menyebabkan tekuk ini mungkin akan lebih keeil dari beban boleh akibat tegangan langsung
saja.

Teori Euler untuk batang tekan yang

paniang

Teori Euler menunjukkan bahwa pada batang tekan di mana kedua ujungnya adalah
sendi-sendi, maka beban tekukPe = TnzEI)1L2, di manaE adalah modulus elastik dari
bahan, / adalah momen lembam minimum terhadap sumbu pusat luas penampang, dan
adalah panjang efektif dari batang tekan tersebut. Penjabaran dari persamaan tersebut
di atas adalah di luar lingkup buku ini (llhat Theory of structures oleh M.J. Smith and
Brian J. Bell dalam seri penerbitan ini).

I
GAMBAR 23(c)

Momen kedua luasan

(v)

b,-

Pilihlah sebuah simpul yang hanya memiliki dua gaya yang tidak diketahui,
yaitu simpul R.
(vi) Pada diagram gaya, de telah tergambar, seperti halnya ef. Gambar garis sejajar
dengan FK (horisontal) lewat f. Titik k harus terletak pada garis ini.
(vii)Untuk menutup diagram tersebut, kd haruslah sejajar dengan KD dan hanya
dapat digambarkan pada satu tempat saja, sehingga dapat menentukan titik k.
Dengan langkah tersebut diagram untuk simpul R tertutup sudah, sekarang arah dan
besar dari fd dan kd dapat diukur berdasarkan skala bila diperlukan. fuah dari fd dan
kd mengikuti diagram gaya seperti halnya yang terdahulu dan harus ditandai padakudakuda pada R,bukan pada diagram gaya.

Penentuan besarnya momen kedua luasan terhadap sumbu pusat adalah perlu untuk
menentukan besarnya tegangan dari tiap batang struktural yang mengalami lentur. Besarnya momen kedua luasan terhadap sumbu pusat sama dengan momen lembam dari
penampang tersebut dan biasanya dinyatakan dengan tanda /. Akan tetapi di sini ditegaskan bahwa momen lembam dipergunakan pada ilmu gaya dinamika dan juga dibahas
'pada buku Matematika Terapan (applied matl,rematics) yang baik. Berhubung momen
kedua luasan untuk tampang-tampang sederhana dibutuhkan pada analisa struktur,
maka beberapa peraturan baku diberikan di sini:

Untuk momen kedua luasan

/"

dari suatu persegi empat, lebar D, dan kedalam-

an d, lewat sumbu pusat (Gambar 24),

I"

bdi ll2.

s
36

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

,iEl

PENYELESAIAN

,.-,,gqr
Sumbu x

GAMBAR 24

GAMBAR 25

Untuk menentukan 1 dari suatu tampang gabungan, cara paling baik yang lazim adalah
dengan memisah-misahkan penampang tersebut ke dalam bagian-bagian yang sederhana
dan dirangkum dalam daftar, yaitu:

lol

Bagian
(

GAM BAR 26

(x t0

x l0-r)
25

2.

I* = I" I

Ay2

r)

Ix

untuk momen kedua luasan sebarang luas penampang melintang.4, I, terhadap


sumbu XX,berlarakT dan sumbu pusat dan sejajar dengannyal"= I,
- A.y,
atau

37

Itrukrur yang Menahan Tegangan LangsunE

l5

l0

2)

(x l0

I)

Ai

(xl0')

Misalnya untuk menentukan momen kedua luasan segi empat terhadap sisi alas-

1o-'t

tl

lxl0

el

2.5

1t2,5

26q4

t25

11.5

2181,5

6s1oy'

2)

661r3

75

32.5

2431$

56;

t7,3

224468

t493'lS

2325

20 161,3

l211

E4326\4

'692111

Lajur 5: x adalah jarak dari titik berat dari bagian yang ditinjau terhadap puncak
dari seluruh penampang. Kedalaman dari titik berat adalah (2 lajur 6)i(> lajur a)

titik pusaty = (4.937,51325) X 10 = 152 mm.


Laiur 7: lbagian adalah 1 terhadap titik berat dari'bagian penampang yang dipan-

dang.

Lajur 8:

add,ahjarak dari

titik berat dari bagian

titik berat seluruh penampang.


I terhadap titik berat:
l. Untuk flens atas (I"'+ At',) :

penampang yang dipandang ter-

hadap

2.
3.

: b(13(#*il:T

Untuk badan
Untuk flens bawah

204,2.17 x 106
Q60,4 + 20 16113) x lOa
(6510,4 + 661ri) x lOa = 711716 x 106

(15613 +22446181

x l0a:226u03 x
501,963

yang nlerupakan suatu nilai lain yang cukup dikenal.


3. Besarnya momen lembam adalah sama dengan luas penampang dikalikan dengan kuadrat jari-jari girasi: 1 = Ak' .Arti dari "jari-jari girasi" lebih berkaitan
dengan persoalam Ilmu Gaya Dnamika (dynamics) daripada struktur, tetapi
besarannya diperlukan untuk menentukan tegangan boleh dari batang-batang
tekan.
18

Penampang yang diperlihatkan dalam Gambar 27(a) dipergunakan sebagai suatu batang
tekan sepanjang 7 m. Tentukan momen kedua luasan dari penampang terhadap tiap
sumbu pusatnya danjuga nilai banding langsing dari batang tekan tersebut.

106

106

Jumlah tersebut adalah momen kedua luasan terhadap sebuah sumbu pusat horisontal. Tentu saja hasilnya akan sama bila ) lajur 7 ditambahkan pada X lajur 9,
atau untuk penilmpang, sumbu horisontal I. = 501,963 X 106 mma

Jari-jari girasi

soAL

atau kedalaman dari

:bd'
r'12
A:bd y:dl2
I,.: I;r\ At'
d2
:
12tbdx-

coNToH

125

nya (Gambar 26):

x t0-.)

k,

/,

JU lA)

( sot ,gol x 106\

V\-zs; 'o'-/
- 124 mm
:

Nilai dari / terhadap sumbu vertikal mudah didapat, karena itu adalah merupdkan
jumlah 1 dari tiga segi empat [Gambar 27(b)l .
5Omm

350mm

__ruo,',
50mm

Sumbu vertikal

/"

(S x tsi *25 x 53 *5,

\12

('t+OO,:
GAMBAR 2?(b)

25'\
t2) * too

+260i4+ 6510,4) x

81,771x
GAMBAR 27(a)

t2

106 mma

lOa

ll

Bahen'lbnswksi d.n Struktur Teknik

. !.

,rn-Jau grrasr

*"

l/81'771x106\

J\_ZS;tOr_7

= !Q2 rnm

Nilai banding langstng untuk batang tekan adahh perbandingan dai poniang batang
lanpi4g 70C[/50;2 = 139.

dcngan iari-iari girasi yang terkecil, yaitu nilai banding

coNToHsoAL

39

Strukur yang Menahan Tegengan Langsung

Rumus Euler didasarkan pada panjang efektif dari batang tekan .L. Selanjutnya
panjang efektif ini tergantung dari konstruksi kedua ujung dari batang tekan tersebut.
Dalam contoh soal 19 kedua ujung adalah sendi, dalam keadaan ini panjang efektif adalah sama dengan panjang sesungguhnya dari batang tekan tersebut. Gambar 28(a),
(D), (c), dan (d) memberikan hubungan antara panjangsesungguhnya dan panjangefektif untuk beberapa tipe konstruksi ujung-ujung yang berbeda-beda.

19

scbutkan runrus Euler untuk batang-batang tekan yang .panjang. Definisikan tandatanda yang digunakan dan diberikan dasar anggapan, dari mana rumus tersebut didasarkan. sebuah tabung dari logam paduan dengan garis tengah eksternal 20 mm dan garis

tcngah lqbang internal 12 mm, panjang 3 m, bertambeh panjang I mm akibat beban


totap aksial 450 kg. Dengan menggunakan rumus Euler hitung beban hancur batang ini
robagai batang tekan di mana ujungnya adalah sendi.sendi.

Ir
GAMBAR

28(a)

GAMBAR 28(c)

GAMBAR 28(D)

GAMBAR 2E(d)

}ANYELESAIAN
Rumus Euler:

(a) Kedua ujungnya sendi: yutu ujung-ujungrya bebas untuk berubah kelandaian
tetapi semua gerakan yang lain terhalang. Paniang efektif L = paniang tekan'

o _nzEI

'e--F

annya L.

(b)

Anggapan-anggapan pada saat penjabaran rumus ini adalah:

(a)
(D)

(c)
(d)

:
gangan dalam tabung -

62r

450-ll9'8

:642

N/mm2

dari tabung terhadap sumbu pusat:

dari lingkaran terhadap garis tengahn

untuk tabung

fi{zon

yr: AnDn
mm'
=

l2nl:2176n

'
b-

.'. Beban luncur d =

3000

N/mm2

coNToxsoal

20

Sebuah paduan logam berpenampang persegi 24 mm X 50 mm dipergunakan sebagai


batang penahan tekan yang kedua ujungnya terjepit, dan ternyata menahan beban sebesar 1,1 Mg sebelum mengalami tekuk. Dengan anggapan bahwa rumus Euler berlaku,
maka berapa panjang dari batang tekan tersebut? E dari bahan paduah yang diperguna'
kan adalah 180 kN/mm2. Berapa beban yang dapat ditahan batang tekan tersebut kalau
(a) ujung yang satunya adalah sendi; (D) kedua ujungnya sendi-sendi?

. PENYELESAIAN

mmz

:493

= (panjang sebenanya [)12.

ujungnya teriepit, ujungnya yang lain sendi. Panjzng efektif l, = (panjang


sebenarnya Dl\/2 = 0.7 t.
@) eru ujungnya teiepit, ujungnya yang lain bebas sempunu. Paniang efektif L =
2 X paniong sebenarnya l.

.Iterkecil dari batang tekan


n2 x (2070001n1x2176n

(c) Sau

Dalam praktek angka-angka ini hanya dapat dipakai sebagai ancar-ancar terhadap
panjang efektif, sebab umumnya adalah sulit untuk menentukan secara teliti derajat keterjepitan pada ujung sebuah batang tekan.

mm2

E_ tesansan:ot9lr,t,ry_2o7ooo
regangan64n"ITt

Untuk harga
nilai

z(102

uiungnya terjepit: yaitu ujungnya terjepit secara kuat sehingga semua

gerakan terhalang. Panjang efektif

batang.tekan tersebut sebelumnya lurus


beban bekerja secara aksial
batang tekan tersebut sangat panjang dibanding deagan ukuran penampangnya.
anggapan-anggapan yang dibuat dalam teori lentur totap berlaku.

lurs penampang melintang dari tabung

K&n

(5013 kg)

: 2#:

o _n2EI
,"--T-

57600 mma

40

itrukrur yang Menahan Tegangan Langsung

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

panjangerektir

fr,rA
'D _- rTTtt,t;ATlTEt)

L: " l(y\:, "v/ft89fj1!00\


v \P"/
\-l;rreB-/
: 3100
mm : 3,1 m

luga

I:

Ak2

Untuk batang tekan yang terjepit kedua belah ujungnya, panjang efektif = (panjang

frxA
'D - Afiy'{Em474

sebenarnya)/2.

: 92n,
(a) Bila suaut ujungnya adalah sendi, panjang efektif, : 6,21J2: 4,3g rB
180 x 57600
= 5,4 kN (Q55 Mg)
'"o _o'x
- ----T38or
.'.

panjang sebenarnya

:+

C.atatan : adalah sama dengan separo beban kalau kedua ujungnya terjepit.
(D) Bila kedua ujungnya adalah bendi-sendi, panjang efektif = panjang sebenarnya.

P": t,t x 9,8 x a**2i-:2J

kN (0,275 Mg)

Gordon

Bila P adalah beban sebenarnya yang menyebabkan batang tekan patah,p" beban yang
diberikan oleh rumus Euler yang menyebabkan tekuk dan P6 adalah gaya yang menye.
babkan tegangan tekan gagal langsung, makaPharusnya lebih kecil daripadap, maupun
Prt untuk batang tekan yang panjang. JugajikaP" adalah besar, makap,x haruslah kicil
atau sebaliknya. Persyaratan-persyaratan ini dicakup oleh ungkapan :

lll
P P"'

frxA
/ L\2
, * ,(.u,/

di mana P = beban sebenarnya yang menyebabkan batang tekan patah, f ,y = tegngm


boleh langsung maksimum, ,4 = luas penampang melintang, L = paniang efektif dari ba'
tang tekan, dan k = jari-jari girasi yang terkecil dari penampang melintang.
a dikenal sebagai bilangan konstan Rankine dan tergantung darijenis bahan batang
tekan. Dalam persamaan, a = f1ylnzE. Bagaimanapun juga, akibat adanya bilanganbilangan tidak tetap maka diambil suatu bilangan konstan berdasarkan pengalaman.
Bilangan konstan Rankine dapat diberikan dalam tabel-tabel untuk batang'batang tekan yang kedua ujungnya sendisendi, disesuaikan dengan keadaannya maka panjang
efektif Z harus diterapkan dalam rumus (tergantung dari konstruksi ujung'ujungnya).
Cara lain adalah, memberikan bilangan konstan Rankine untuk keadaan konstruksi'
ujung yang berbeda-beda, dalam keadaan ini Z adalah panjang sebenarnya dari batang
tekan dan Llk adalahnilai banding langsing.

(adalah sama dengan seperempat beban kalau kedua ujungnya terjepit).


Dalam contoh soal no. 19 dan pada halaman 35 diberikan anggapan.anggapan dari
rumus Euler. Dalam prakteknya anggapan-anggapan ini jarang berlaku dan ada sedikit
lentur terjadi pada batang tekan, karena beban mungkin tidak konsentrik atau kolom
mungkin tidak sepenuhnya lurus, sehingga menyebabkan tegangan lentur. Teori Euler
juga gagal untuk menyertakan tegangan luluh dalam perhitungannya.
Beberapa rumus empiris telah dikembangkan untuk kegunaan praktis.
Rumus Rankine

4l

coNToH

solr

21

Kuda-kuda atap simetrik diperlihatkan dalam Gambar 29(a) dikonstruksi dari balokbalok kayu ukuran 150 mm X 150 mm, dan dimuati seperti yang diperlihatkan. Bila
tegangan-luluh untuk kayu yang digunakan adalah 35 Nlmm2 dan bilangair konstan
Rankine untuk batang tekan yang ujung-ujung sendi-sendi adalah ll3000, teliti apakah
batang X, Y dan Z memenuhi syarat.

Ptr,
PENYELESAIAN

| _Pilr*P"
P P"P1E

atau

Pembebanan: (18350/1000) X 9,8 = 180 kN.

_ | + (P*-lP")
Pg

Pertama adalah perlu untuk mengetahui besarnya gaya-Eaya dalam batang X,Y,.dalr Z.
Reaksi di A = reaksi di B = 2,5 X 180 = 450 kN.
Segitiga gayagaya adalah segi tiga 30o - 60o, sehingga gaya di Y = 450 X 2 = 900
kN tekan, dan gaya di X = 450\,/3 kN tarik.
Untuk gaya di Z, pandang potongan pada kuda-kuda sepanjang QQ sePerti diper'
lihatkan pada Gambar 29(r). Ambil momen terhadap A:

Ptk

'
i

'D-- Tiv;-P"
teluPl Pry=fry'

oan

,o _nzEI

"--T?L-.

42

Bahan Konstruksi den Struktur Teknik

43

Sfruk a r yang Menahan Tegangan Langsu ng

CONTOH SOAL 22

r80 lo

tekan
TUlis rumus Euler yang sesuai untuk mendapatkan beban hancur pada batang
ini
rumus
Terapkan
aksial.
beban
dan
sama
serba
sendi-sendi dengan luas penampang
luluh
dan
tegangan
kN/mm2
(E
205
lunak
dari
baja
=
pada batang tekan yang ierUuui
iSS NTmm; dan gambar kurva yang menunjukkan hubungan antara tegangan langsung
kritis yang diperhitungkan dan nilai banding langsing. Tunjukkan bagaimana anda harus
jarak-jarak nilai,
merubah kurva ini sehingga memberikan beban gagal sepanjang seluruh
dengan menggunakan rumus Rankine.

GAMBAR 29(D)

GAMBAR 29(a)

PENYELESAIAN

180

x 5/3 *

180

.,: Q*@

Rumus Euler:

x l}l3
x

tl3:

Frx

(213\ x (10/v/3)

135/3 kN

n2 EI
P": -F
,. p" n2EAkz
r":
v AiJ-

tekan

Untuk batang X tertarik

f*:

(450n/3

1000)/(150

150)

hal mana adalah cukup memenuhi syarat dengan tegangan luluh 35 N/mm2
Untuk batang Y tertekan, dari rumus Rankine:

p-

beban boleh

35x150x150
I

1000
L:-mm
rJ3

,2

27

P:

Lr,

1502
12

100x106 12
3000 27 " 150,

200002

4740A0

- TE2 x 205000
f": "__:_:::::: N1mm2

f(N/mm2):

Llk:

474 kN

itu membutuhkan dua batang (beban boleh

I,:20000/9
12

Beban boleh B = 474 X (1,66/1,88) = 429

I +038

mm

l;88

n*

BatangZ menahan 135V3 = 234 kN, oleh karena itu

satu batang adalah cukup

60

70 80

t84

r70 159

160

t70 180 190


t09 106 103

l2

90
150

200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300

101

98

96 94 92 90

88

87 85 84

82

C.atatan: bila Llk = O,fe = *.


Hasil-hasil ini diperlihatkan dalam bentuk grafik dalam Gambar 30. Tegangan luluh
adalah 235 N/mm2 dan karena Llk tidak mempengaruhi ini maka tegangan gagal langsung akan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 30. Tegangan sebenarnya di mana
batang tekan hancur harus terletak di bawah garis ini dan oleh karena itu dengan meng'
anggap:

*
-gz, l5o' rooo'
memenuhi syarat.

kN/mm2,

m 450 318 2ffi 225 201


f(N/mm2): l0o 110 120 l3o 140 150
Llk:
142 136 130 125 t20 tt6

-ll-y-y_._|

Batang Y menahan 900 kN dan untuk


948 kN).
Untuk batang Z tertekan:

I
.

:205

Llk:

35x150x150

Jika E

f(N/mm2): o lo 20 30 40 50

150 x 1503
t2 /
A l2xl50xl50

35x150x150
I + 0166

atau

Dari sini, dengan nilai-nilai/" dari 0 sampai dengan 300 Nimm2

+#(z/k),

100000000

..
J"-ON
tt2

34-6 N/mm2

1l

l_

f f"' ftn
l#
f:
{

| + t+&lk)z
ft'r.
TI.

mw@ry

(/-

44

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

45

Struktur yang Menahan Tegangan Langsung

(I,rlrcr uraian rumus Rankine pada hal 40-l).

l(N/mm2): 180 190 200 210 22o 210 235


Llk:
41;9 42;l 36;2 29;9 22;6 l2;8 0

Tegangan

't{/mm2

Karena rumus-rumus Rankine dan Euler untuk memberikan tegangan hancur yang

300

sama.

Tegangan langsung

'n2

&/kr:
-zEuler

(Lrkr2: ft2E-_
f,-n'Eu

atau

Jika
(Lfic12 =

4oo '""
,:l;:,ft"i1;,

a diambil senilai fr*lnzE, maka kurva-kurva hanya akan berpotongan bila


--Akan tetapi bila a diambil dari tabel-tabel danfrl, adalah besar,(Lfk)z da-

pat memiliki harga positif dan kurva-kurva akan berpotongan, misalnya dalam contoh
soal 22 ambil fry = 300 N/mm2

GAMBAR 30

&lb2

Bandingkan ini dengan:

,", _
-n'E

,r1Or,
Dapat terlihat bahwa rumus Rankine akan memberikan suatu
tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan rumus Eurer untuk tiap nirai L/k yang
aiueirt<an.
Kurva dari rumus Rankine juga digambarkan dalam Gambai 30.

catatan:

I
&:^2.35
E zr x 205000 :- 9600
Dalam praktek harga dari a untuk batang tekan baja lunak dengan
konstruksi ujung

sendi-sendi diambil sebesar I l7 soo dan harga ini diambil untuk meiggambar
kurva.

Dari rumus Rankine:

rt
(LtH2

lrn

- t+a(Llb,

:
ff_,)rroo
_
/23s
.\-.
:(7-t)7500

) f ,v, Q,lk)z adarahnegatif sehingga tidak mempunyai nirai praktis.


Dengan harga-harga/dari 0 sampai 230 N/mm2

catat bahwa bila f

/(N/mmr1: o 10 20 30 40 50 60 7o 80
Llk:
n 4lt,t 283,9 226,4 191,2 166,6 147,9 133 l2O;5
/(N/mmr): e0 100 ll0 t2o 130 140 150 160 tll
Llk:
t(x),e 100,6 92,3 84,8 77,8 71,3 65,2 59,3 53,6

L-

.ftt
t + aow

atau

Lfk =

:--4i49=^
:2o2ooool(300 201009)
_
300 f,].
\ 7s00 )

27a)

:67 333

260, hal mana akan memberikan panjang kritis dari batang tekan untuk

kedua rumus tersebut.


Rumus Perry

Robertson

Rumus ini mengasumsikan sebuah kurva batang tekan yang asli dalam bentuk cosinus
dan disesuaikan dengan memperhatikan ketidak-sempurnaan pembuatan dari bahan
sebagaimana eksentrisitas dari beban. Rumus tersebut adalah:

6td{il

iJ

tll,+7"14+ l)12

- 4f,.f")

di mana:

lr;
fr:
J'":
4:

tegangap tekan
legang;an

luluh

beban tekuk (Euler)

faktor tidak sempurna

Nilai n tergantung dari nilai banding langsung Llk dari batang tekan dan dapat di.
ambil sebagai 0,003 Llk.
Pada perancangan struktur baja 4 diambil sebagai 0,3 (1/100/r)2 dan tabel-tabel
nilai yang diberikan dari /, tergan tung dari I f k.
Penjabaran dan penggunaan dari rumus ini adalah di luar jangkauan dari jilid ini
tetapi diberikan di Teoi Strukrur dalam seri-seri ini.
SOAL.SOAL UJIAN
(Dalam pertanyaan-pertanyaan ini rubahlah semua beban ke dalam satuan gaya, dibulatkan ke angka yang terdekat, sebelum mencoba dengan pertanyaan).

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

l.

bekerja
menunjukkan suatu rangkaian gaya'Baya koplanar yang
pengimbang'
gaya
dari
kedudukan
arah_dan
arti,
prrh ilnlu bidang datar. Hitung besar,

(icmbar

3l

pada Gambar
Ukuran dan pembeba"nan dari konstruksi kerangka diperlihatkan
gaya
besarnya
Tentukan
horisontal'
BD
adalah
batang
I J llet6ng DE adalah vertikal dan
tarik atau tekan'
grrth tlapiiap batang dan tentukan secara grafis apakah gaya tersebut

irukur

yeng Menahan

Tagnpn

41

Langang

yang terlihat pdda


Tentukan semua gaya Pada semua batang'batang dari rangka
tekan.
tersebut tarik atau
c.rambar 35 dan nyatakan apakah batangtatang

5.

,r

5 lapangan sama besar,masing<nasin

sepanjangSm=40m
GAMBAR 35

6.

Gambar

36 menunjukkan rangka

dengan konstruksi sendi-sendi pada semua

simpulnya(semuasimpuldinyatakandengan-huruf)disanggapadaAdanB.Tentukan
u1 bila rangka tersebut menahan beban
besarnya kelima gaya yang bertemu pada titik

4O8kq

GAMBAR 32

GAMBAR 31

sepertiterlihat dalam gambar.


(HitungbesarnyagayadiUlL3dengancarapotongan.potongandenganpemotong.
an vertikal lewat U2 dan U3)'

L2

[;2.2as,rsLr

L4

L5

lE,3'6org 6 lapangan sama besar, masing+nasing sepanjang 3 m = 18 m

3 lapangan masing-masing 8 meter = 24 m

GAMBAR 36
GAMBAR 33

3.TentukanbesarnyaSemuagayapadasemuabatangdarikuda.kudasepertiter.
tersebut tarik atau tekan'
lilrat dalam Gambar 3r ian nyatak;; apakah batang-batang
(Catatlahkesamaannyadengancontohsoalno.l4,hanyasajadisinisegitigagaya.Saya
akan merupakan segitiga 45o).

4.TentukanEaya.gayapadasemuabatangpadakuda-kudayangterlihatpada

hubungan
Gambar 37 adalah diagram sketsa dari konstruksi rangka sebidang
penyangga
dengan
sendi.sendi disangga pada titik A dengan penyangga sendi dan di B
Tentukan reaksi'
horisontal'
dengan
45o
yang
birsudut
bidang
yang
terletat lada
rol
pula
apakah bersifat tarik
reaksi besarn ya gaya{,lay' patla-batang X dan Z dan tentukun
atau tekan.

7.

tarik atau tekan'


Gambar 34 dan nyut"t un upukah batang-batang tersebut
3-4-5)'
segitiga
berupa
guyi'guyu
akan
l&tatan: Segitiga

2O4O kg

I
16.
I
I

I
Perletakan rol
pada bidang 45o

4m=
4lapangan sama besar, masing-masing sepaniang

GAMBAR 34

GAMBAR 37

#
a8

lhon

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

8. Kuda'kuda ataP dengan simpul-simpul konstruksi sendi seperti dalam Gambar


38 menahan beban seperti diperlihatkan dalam diagram. Tentukan, secara grafis, semua
8rya pada semua batang dan nyatakan secara jelas apakah batang-batang tersebut meng-

49

Konstruksi dan Struktur Teknik

Jika beban aman untuk batang A adalah 225 kg, maka berapa besarnya beban aman

untuk batang-batang B dan C, dengan anggapan bahwa faktor keamanan adalah

sama

untuk tiap-tiap kejadian?

12. Kuda-kuda yang diperlihatkan pada Gambar 4l disendikan pada perletakan


yang teguh di B dan diikat dengan dawai baja lunak dari C ke A. Berapa besarnya garis
tengah dawai AC yang seharusnya.

alami tarik atau tekan-

/td" = 205 N/mm2

GAMBAR 3E

9.

Tentukan momen lembam dari penampang seperti teflihat pada Gambar 34

terhadap sumbu horisontal lewat

[0.

titik beratnya.

Tentukan momen lembam dari penampang seperti terlihat pada Gambar 40

terhadap sumbu horisontal lewat

titik beratnya.

f*a

lml

19.38O kg

GAMBAR 41

5OOmm

20mm
I

GAMBAR 39

GAMBAR 40

I l. Sebutkan anggapan dasar yang dipakai untuk menjabarkan rumus Euler untuk
muatan kritis untuk batang tekan yang langsing dan
$efinisikan istilah: "nilai banding

langsing".
Tiga batang baja, A, B dan C berpenampang bulat, digunakan sebagai batang tekan
sebagai

lL------

berikut:

Batang
Batang
Bstang

A:
B:
C:

garis tengah 8 mm, panjang 300 mm, kedua ujungnya sendi-sendi.


garis tengah 16 mm, panjang 1200 mm, kedua ujungnya tercepit.
garis tengah 12 mm, panjang 750 mm, satu ujungnya sendi sedang ujung
yang lainnya adalah jepit.

iil

PER;irS'r.'
&rukwr

fitr",^,

i/ti.,,,. i,,-.I{

,II

I,.
,)J, V,,nlikma ll{usrajab. 6T

yang Menahan Lehtur

1'

i:ar l.

$I"IftABAYA

l4Mq

Bar

GAMBAR 42(a)
PENYELESAIAN

STRUKTUR YANG MENAHAN LENTUR

Untuk mendapatkan reaksi di A, ambillah momen terhadap B:


(8 x 9,8)x 13

*(16 x 9,8) x l0*(14 x 9,8) x 3:


x 13+ 156,8 x l0* 137,2 x3 :

78,4

Ru

Peoa banyak batang struktur

tegangan

kritisjustru timbul akibat lentur dari batang ter-

78,4

156,8

131,2

Ro
200

:
:

Re

15

15 Rr

2oo kN
172,4 kN

Maka, berdasarkan defltnisi, besarnya gaya geser pada balok antara A dan C adalah
200 kN pada sepanjang titik-titiknya.
Antara C dan D jumlah dari gaya-gaya di sebelah kiri D adalah 2OO - 7 8,4 = l2l ,6
kN sepanjang titik-titiknya.
Antara D dan E jumlah dari gaya'gaya di sebelah kiri E adalah 2OO * 78,4 156,8

sebut daripada diakibatkan oleh tekanan langsuqg atau tarik. Sebuah contoh umum adalah balok sederhana. Sebelum mempelajari keadaan tegangan yang diakibatkan, adalah
perlu untuk menganalisa balok di bawah suatu pembebanan tertentu dan menentukan
momen-momen lenturnya. Momen lentur pada sebarang titik di balok adalah merupakan
fungsi dari gaya geser pada titik tersebut, yang selanjutnya merupakan fungsi dari beban.
Oleh sebab itu adalah perlu untuk mempelajari momen-momen lentur dan gaya geser
secara bersamaan. Pembahasan tentang keadaan-keadaan tegangan akibat geser akan dijumpai dalam Bab 4.

= -35,2 kN sepanjang titik-titiknya.

Antara E dan B jumlah dari gaya'gaya di sebelahkiri Badalah2O0

;ffi,

137,2 =
bar 42(c).

DIAGRAM MOMEN LENTI.]R DAN GAYA GESER


Gaya geser

Besarnya gaya geser pada sebarang penampang dari batang struktur adalah merupakan
jumlah aljabar dari gajagayapada saa fihak saia dari penampang yang ditinjau'

172,4 kN sepanjang

-78,4

156,8

titik'titiknya. Hasil'hasil ini diperlihatkan pada

Gam-

Dapat terlihat bahwa gaya geser

pada

GAMBAR 42(b)

penampang balok antara E dan B dapat se'


cara lebih mudah ditentukan dengan men-

Momen lentur

jumlah gaya-gaya di sebelah kanan dari

Besarnya momen lentur pada sebarang penampang dari sebuah struktur adalah merupakan jumlah aljabar dari semua momen pada saru filwk saia dari penampang yang ditin'
jau terhadap penampang tersebu[. Harga maksimum dari momen lentur terjadi pada titik
di mana gaya geser adalah nol.
Variasi dari gaya gesel dan bidang momen yang bekerja pada sebuah batang dapat
ditunjukkan secarajelas dengan diagram, seperti dalam contoh'contoh soal 23 dan24.

E,

yaitl 172,4 kN, hal mana sama besarnya dengan jumlah gaya'Eay^ di sebelah kiri E teta'

pi
GAMBAR 42(c)

-172 4

r
172,4 - 137 ,2 = 35,2 kN.
Jadi untuk mendapatkan hasil yang kon'
sisten, adalah perlu untuk menggunakan per'

CONTOH SOAL 23
Satuan kN

Tentukan letak dan besar momen lentur maksimum untuk batang yang mendapat
beban-beban titik seperti diperlihatkan pada Gambar a2(a)- lCatatan: gaya'gaya pada
balok diperlihatkan pada Gambar 42(b)\. Gambarlah diagram bidang momen dan dia'
gram bidang gaya geser untuk balok ini.

764,8
GAMBAR 42(d)

tanpa tanda min. Sama halnya, jumlah


dari gaya-gaya di sebelah kanan D adalah

janjian tentang tanda, yang selalu harus di'


perhatikan setiaP saat. Untuk gaya geser bila
menjumlah gayz-gaya di sebelah kiri titik,
gaya-gaya ke atas harus dipandang negatif
dan gaya-gaya ke bawah Positif.

L.-

s2

Bahan Konstruksi dan Strukt.tr Teknik

Akibatnya, lazimnya diagram-diagram gaya geser untuk balok sendi-rol memiliki


titik tertingginya di sebelah kiri dan akan menurun ke titik terendahnya di sebelah
kanan. Juga diagram dipandang sebagai positif bila terletak di atas dasar dan negatif bila
di bawahnya.
Pandangan sekilas pada Gambar 42(c) menunjukkan bahwa gaya geser sama dengan
0 pada titik D. Sehingga momen lentur maksimum ada di titik D.

.'.

Momen lentur maksimum = momen lentur di D, yang sesuai dengan definisi dari

momen lentur maksimum = 764,8 kNm pada

200

atau

titik

D.

Beban-beban terbagi rata


Beban-beban dalam contoh soal 23 diambil sebagai muatan-muatan titik. Dalam
tek adalah tidak tepat kalau sebarang beban akan diterapkan pada suatu titik yang kecil,
tetapi beberapa jenis muatan mendekati hal tersebut - muatan-muatan kolom, mesinmesin berat dan lain sebagainya - dan dapat dianggap sebagai muatan-muatan titik.
permukaan
Beberapa tipe muatan yang lain bagaimanapun juga, tersebar pada suatu
pelat
lantai be(misalnya,
yang luas dan harus diperlakukan sebagai muatan terbagi rata
dan
lain
sebaton-dan lapisan-lapisannya, cairan yang disimpan, bahan berupa butiran

prak-

gainya). cara untuk menentukan diagram momen lentur dan diagram gaya-gaya geser
untuk balok yang menahan beban terbagi rata adalah sama halnya seperti muatan titik,
tetapi diagram akhirnya akan berujud lain.
Dalam pertanyaan-pertanyaan di bawah ini beban-beban akan diberikan dalam

x 5 -78,4 x 3:764,8 kN m

momen lentur maksimvm= 764,8 k Nm pada

53

Stukrur yang Menahan Lenatr

titik D.

satuan-satuan gaYa.

"

Untuk menggambar diagram bidang momen untuk seluruh balok, maka pandang
sebarang penampang

antaru A dan C, berjarak

CONTOH SOAL 24

x dari A (lihat Gambar 42(b)).

Momen lentur di X = 200x.

x berkisar antara 0 sampai 2 dan oleh sebab itu bidang lentur naik
dari 0 sampai 400 kN m, seperti diperlihatkan Gambat 42(d).
Bila penampang Y adalah antara C dan D, berjaraky dari A, maka momen lentur di
y = 2OOy -78,4 (y -2). Antara A danD,7 berkisar antara2 sampai 5 danolehsebab
itu momen lentur berkisar antara 400 k Nm sampai 764,8 kN m.
Sama halnya, varihsi dari D ke E akan berupa garis lurus, momen di D adalah
764,8k Nm dan momen di E adalah:
Antara A dan C,

secara merata

'

200

x 12-78,4 x 10-

156,8

x7:

518,4

kN m

Sebuah balok dibebani dengan muatan terbagi rata seperti terlihat dalam Gambat 3a@).
Gambarlah diagram-diagram momen lentur dan gaya gesernya dan hitung momen len-

tur maksimum.
.PENYELESAIAN

Untuk menentukan besarnya reaksi-reaksi, adalah perlu untuk mengambil momen tethadap salah satu penyangga-penyangganya. Bila menghadapi muatan terbagi rata maka
gaya jumlah adalah seluruh beban, dan garis kerjanya bekerja pada titik berat dari mriatan ierbagi rari tersebut, misalnya - ambillah momen terhadap B (lihat Gambar 43(b):

Momen di B akan menjadi 0 lagi. Hasil-hasil ini diperlihatkan pada diagram momen lentur pada Gambu 42(d).
Iagi-lagi, momen lentur di E dapat secara lebih mudah dihitung dengan jalan mengambil momen-momen dari gaya sebelah kanan dari E, yaitu:

b-

momen lentur diE=


(perbedaan kecil dengan 518,4 adalah akibat pembulatan dari angka-angka)
172,4 X 3 = 517,2

kNm

'

Oleh sebab itu, bila menghadapi momen-momen lentur, hasilnya ternyata sama apakah
momen-momen dijumlah ke sebelah kiri atau ke sebelah kanan dari iitik.
Akan tetapi, perjanjian tentang tanda-tanda ditrapkan terhadap arah dari momenmomen dan selalu diperhatikan. Perjanjian ini adalah, bila menjumlah momen-momen
sebelah kiri dari titik, momen-momen searah dengan jarum jam adalah negatif dan
momen-momen berlawanan dengan arah jarum jam adalah positif.
Diagram momen lentur harus selalu digambar dari "permukaan balok yang terta'
rik". Suatu p'enjelasan yang lebih menyeluruh tentang ini diberikan pada hal 64. Juga,
diagram dianggap positif bila di bawah dasar dan negatif bila di atas. Adalah sangat penting memahami perjanjian tentang tanda dan selalu menerapkannya, khususnya untuk
memahami analisa struktur yang lebih bersifat laniutan-

l8RA: (30 x 12) x 12* (50 x 6) x 3


Re:290 kN
RB : (30 x 12) + (50 x 6) - 290 :370 kN
Oleh sebab itu besarnya gaya geser di.4 adalah 290 kN
Pada jarak x metel dari A antara A dan C besarnya Eaya geser adalah 290
Oleh sebab itu untuk menentukan titik di mana gaya gesernya adalah nol:
290

(dalam contoh ini,


tidak berlaku).

30xr

3gr'-

:0

xt :

29Ol3O: 93 -

dari A.

harus lebih kecil dari 12 m dari A, atau persamaan tersebut di atas

Karena gaya geser pada sebarang titik adalah fungsi dari x, diagram gaya geser dari
A ke C akan berupa garis lurus, memotong garis dasar 92 lt m dari A (lihat Gambar

a3(c).
Juga gaya geser di B adalah - 370 kN dan diagram gaya gesernya akan berupa garis
lurus dari C ke B. Gaya geser di C adalah 29O - (30 X 12) = - 70 kN, atau -370 +

(s0x6)=-7okN.

54

Strukwr yang Menahan Lentur

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

Ira'n

x 22)12: 520 kN m
x 42\12: 920 kN m
x 6 - (30 x 62)12: 1200 kN m
x 8 - (30 x 82)12: 1360 kN m
x 10 - (30 x 1012: 1400 kN m
12mdari AM.L.
x 12 - (30 x t22)12: 1320 kN m
x 14-30x12(14-6)
14mdari AM.L.
(50(14
1080 kN m
- t42)12::t0E0kNm
atau M.L. : 370 x - 4-50x42/2
16 m dari A M.L.': 370 x 2-50x2212 :640kNm
2mdari AM.L.
4mdari AM.L.
6mdari AM.L.
8mdari AM.L.
l0mdari AM.L.

GAMBAR 43(o)

titik
berat dari
beban antara A dan X

290
290
290
290
290
290
290

x 2

(30

x 4 - (30

Hasilnya digambarkan pada Gambar 43(d).

berat dari
beban 5O kN/m

titik

55

GAMBAR 43(,)

CONTOH SOTC.L 25

Tentukan letak dan besarnya momen lentur maksimum untuk balok yang diperlihatkan
dalam Gambar 44(a), dibebani dengan beban segitiga berjumlah 150 kN.

290

Titik berat dari beban 150 kN

:c1=97s m
GAMBAR 43 (c)

titik
GAMBAR 44(a)

geser nol.

GAMBAR 44(D)

PENYELESAIAN

29

Satuan kN m

Titik berat dari beban akan terletak 4 m dari B. Bila besarnya beban di titik

t400
GAMBAR 43(d)

Momen lentur dari suatu titik x meter dari A, antara A, dan c, adalah 290x
X x 12) = 29Ox
- 3Ox2 12, yang akan memberikan kurva parabola.
Momen lentur maksimum akan terletak di titik geser nol, 92
lt m dari A.
Momen lentur maksimum

*, q,
*

150

:25

kN/m

(3ox
atau beban berkisar dari 0 di titik A sampai 25 kN/m di B (lihat Gambar 44(b)).
Ambillah momen terhadap B:

290x9!-30x (9!rlz
1402

12

B = q.

kN m

12RA:150x4

Ro:

latihan yang baik pada tahapan ini

Rs:

adalah menggambar diagram momen lentur


dalam skala dengan menggunakan ordinat jaruk 2 meter.

50kN
kN

100

Dari A ke C, momen lentur


Dari C ke B, momen lentur

atau dari B ke

c,

:
:

momen lentur

29Ox
29Oy

Momen lentur maksimrun terjadi di titik geser nol.


Misalkan titik geser nol terletak pada titik Y, y m dari

OOx2)12

30

- (s0(/ -

= 37oz -

x l2(y -

6)

t2\2)12
(soz2)12 yang akan memberikan jawaban

Y adalahx.

A, dan besarnya beban di titik

Kemudian Eaya.aya antara A dan Y ke arah bawah harus sama dengan gaya-gaya kc
yaifi thxy = 50.

yang sama dan lebih mudah dihitung.

arah atas,

l'.

Eahan Konstruksi dan

55

Strukwr Teknik

Juga
llx : 12125
v :125112)1,
dan
lx(25yll2),.,,{:;3

PENYELESAIAN

Balok ini, meskipqn disangga secara sederhana, memiliki konsol, BC, dengan muatan
titik di C. Oleh sebab itu akan ada momen sebesar - 60 X 3 = - 180 kN di B' Bila ini
hanya merupakan satu-satunya beban pada balok tersebut, maka diagram bidang momen
akan sepertl yang diperlihatkan pada Gambar 45(b) (Catat bahwa RA arahnya ke

-l':6,93
r : (25 x 6,93)12: 14,4 kNim
Momen lentur maksimual = momen lentur di Y
50 x 6,93 (0,5
x (6,93/3)

57

Struktur yang Menahan Lentur

bawah).

Kalau hanya muatan terbagi rata saja yang dipandang, diagram bidang momen akan
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 45(e), dengan momen lentur maksimum sebe'
sar 120 X 4 - (4 X 30) X 2= 240 kN m pada pertengahan bentangan'
Dua diagam ini dapat dishperposisikan untuk memberikan diagram akhir dari balok
tersebut. Hal ini diperlihatkan dalam Gambar 45(d), dengan parabola yang garis dasar'
nya bergeser menjadi AB'. Nilai maksimurn sebesar 240 kN m diperlihatkan, dan hal ter'
sebut beiguna untuk menggambal diagram. Bidang momen lentur maksimum pada balok
(1 58,4 kN m), bagaimanapun, dihitung seperti diperlihatkan pada akhir pertanyaan.
Catatan: titik di ."n. *o*.n lenturnya adalah nol dikenal sebagai titik balik

14,4 x 6,93)

: z_ll2 mr_-

coNToH soAL 26
Gambarkan diagram-diagran) rrlofllen lentur dan gaya geser untuk balok yang diperlihatkan dalam Gambar 45(a).

t of c ontraflecture ):
Diagram gaya geser dapat digambar dengan caft yang biasa [Gambar 45(e)] , yaitu
mornen terhadap B:
( po in

8RA*(30x8) x4*60x3:0

GAMBAR 45(a)

:
Rs :

RA

xl"

satuan-satuan kN m

Titik
GAMBAR 45(D)

geser

(960
180)i8
97,5
240 + 60

91s kN

202,5 kN

nol akan terletak pada 97 ,5 130 m dari A = 3/a m dari A.


Momen lentur maksimum

:
:

97,5

158,4

3+

kN

30

x 3] x

3112

Ini terlihat pada Gambar 45(d)

Akan merupakan latihan yang bermanfaat pada tahapan ini untuk menggambar
diagram momen lentur menurut skala dengan dasar AB'C seperti pada Gambar 45(d).
Ada beberapa kasus standar dari bidang momen dan gaya geser yang berguna untuk
diingat. Hal-hal tersebut diperlihatkan pada Gambar 46(a) muatan titik di tengah bentangan pada bentangan sederhana; (D) muatan terbagi rata pada bentangan sederhana;

GAMBAR 45(c)

(c) muatan titik tidak di tengah pada bentangan sederhana; (d) muatan tidak pada ujung
konsol, dan (e) muatan terbagi rata pada konsol.
Pentingnya kemampuan untuk secara lancar menggambar diagram bidang momen
dan diagram gaya geser, tidaklah berlebih-lebihan kalau ditekankan di sini. Kasus-kasus
yang dipersoalkan sampai dengan saat ini secara relatif adalah sederhana dan, boleh di'
kata sangat umum. Pertanyaan-pertanyaan yang berikut ini akan menanggapi persoalan'
persoalan yang lebih kompleks, tetapi perlu dicatat bahwa dipakai selamanya peraturan

GAMBAR 45(d)

Satuan-satuan kN m

cAMBAR 45(e)

A1
II

IlL

.r".

yang sama.

r-\l-velllts

II

CONTOH SOAL 27

N,or,,

Balok ABCD yang terlihat pada Gambar 47(a) disangga sederhana pada B dan (

Satuan-satuan kN m

tersebut menahan muatan

L--

titik

pada ujung bebannya A, muatan terbagi rata

58

hhan

Konstruksi

&n

$trukrur yang Mendtan Lenur

Strukfirr Teknik

59

-60 x 2 + 60 x 4 x (412)- 4R. -

ryT

w/satuan 6anjang

pembebanan

80

Rc:70kN

sekarang ambillah momen terhadap c (searah jarum jam terhadap c positif).

-60 x 6 + 4RB- 60 x 4 x (412\-

80

Rs:

0
230 kN

gaya geser

lst
Lz
momen lentur

GAMBAR 47(a)

pembebanan

L--- L--

&tatan:

Jumlah muatan vertikal pada balok

dan

: 60 + 60 x 4 : 300 kN
RB+Rc:230+70:300kN

yaint EV = 0 seperti dalam kasus-kasus yang terdahulu yang berarti bahwa Rs dapat

gaya geser

diperoleh dengan cara yang biasa tanpa mengambil momen terhadap C.


Diagram gaya geser untuk contoh soal 27 sekarang dapat dengan mudah dihasilkan
dengan memandang gaya-gaya di sebelah kiri titik saja dan memperhatikan perjanjian
tentang tanda. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 47(c).
GAMBAR 46(c)

;
pembebanan

F---L
gaya geser

momen lentur

-l

wI[,TT]/dfTiIT

fih-"-,r-^
GAMBAR 46(d)

ffiT

Wsatuan panjang
GAMBAR 47(D)

*{ lllicn.,,-,*
*a'f
-TL

II,E***

GAMBAR 47(c)

GAMBAR 46()

dan c dan sebuah momen yang berlawanan dengan putaran jarum jam, pada bidang
balok, diterapkan pada ujung beban D. Buatlah sketia dan uiur.n aari aiagram gaya
geser serta diagram bidang

momen, dan tentukan besarnya momeR lentur maksimum.

GAMBAR 47(d)

PENYELESAIAN

t20.8

ini mencakup sebuah momen yang diterapkan pada balok


di D. untuk mendapatkan reaksi-reaksinya, ambillah momen terhadap (searah
B
iarum lam terhadap B
Pertanyaan

Dapat terlihat bahwa, lepas dari perubahanglai reaksi-reaksi, momen ya


kan tidak mempunyai pengaruh terhadap diagram bidang geser.
Misalkan titik geser nol terletak antara B dan C x meter dari B

positif):

l--

Bahan Konstruksi dan Strukdtr Teknik

60
Maka:

230

60

60x

Struktur yang Menahan Lent

rt

61,

30kN

:0

x:170160

GAMBAR aE(a)

2,83 m dari B atau 4,83 m dari A

Catat bahwa ada juga titik geser nol di B dan di C.


Momen lentur maksimum di BC
GAMBAR 4E(D)

: 230 x 2,83 - 60 x 4,83 - 60 x 2,83


x (2,8312)
: * 120,8 kN m di 4,83 m dari A'

2li2

MomenlenturdiB : -60x2:- l20kNm


MomenlenturdiC : -60x6+230x 4-60 x4x2: +80kN

28,7kN
m

Catatan: momen lentur di C dapat didapatkan secara lebih mudah dengan mengambil
momen ke kanan dari C, yaitu + 80 k Nm.
Selanjutnya diagram momen lentur akan seperti diperlihatkan pada Gambar 47(d).
Sekali lagi, adalah merupakan sebuah latihan yang bermanfaat untuk menggambar diagam bidang momen ini dalam skala.
coNToH

soel

20kN

2l;2kNm

2l,2kN

Dagram momen lentur lainnya:

kN

28;l

?8,7

GAMBAR 48(d)
satuan-satuan kN

r6,9

28

Gambar 48(a) menunjukkan sebuah balok ABC, 5,5 meter panjangnya, yang disangga
oleh simpul sendi di A dan rol di B. Pada titik D pada balok sebuah batang vertikal DE
dihubungkan secara teguh. Buatlah sketsa diagram gaya geser dan diagram momen lentur, yang menyatakan nilai-nilai maksimum, bila pembebanan seperti diperlihatkan

GAMBAR a8(e)

pada gambar diterapkan.

?8,7

PENYELESAIAN

Dalam pertanyaan ini gaya miring pada batang vertikal adalah merupakan hal yang baru.
Pertama-tama uraikan gaya 30 kN dalam komponen horisontal dan komponen vertikal
seperti diperlihatkan pada Gambar 48(b). Sekarang 3Ol\/2 = 21,2 kN dapat diperlakukan sebagai momen yang berlawanan dengan arah jarum jam di D sebesar 21,2X 1=
21,2k Nm [lihat Gambar+S(c)] .Jugaharusadasebuahgayahorisontalsebesar2l,2
kN pada reaksi A (satu-satunya tempat yang dapat menahan). Reaksi horisontal ini,
bagaimanapun, tidak akan mempunyai pengaruh terhadap gaya geser vertikal maupun
momen lentur di balok, sebab tegak lurus terhadap vertikal dan tidak mempunyai ba'
tang pengungkit terhadap balok. Dengan mengabaikan reaksi horisontal ini, sekarang
menjadi sejenis dengan contoh soal 27 . Momen terhadap A (searah jarum jam terhadap

A+ V"):

21,2

x I - 21,2* 20 x 2?5 +

4:
Ru :

15 x 3 x

garis
&tatan: gaya miring tidak mempunyai momen terhadap A dalam kasus ini karena
per'
dalam
diperhitungkan
bagaimanapun
kerjanya iewat A. Komponen-komponennya
samaan di atas, meskipun satu sama lainnya saling meniadakan'

Vertikal Re,:

Rn

57'5 kN

[terlihat pada Gambar 48(c)]

+ 20 + 15 x

kN

--

57,5

[diperlihatkan pada Gambar 48(c)]

Sekarang diagram gaya gesernya dapat digambar, seperti pada Gambar 48(d).

Titik-titik dari

geser

nol dalam persoalan ini adalah di B dan di bawah beban 20 kN.

B
Momen lentur

Momenlentur di

21,2

28;7

di bawah beban 20 kN

: -

15 x 1,5 x (1,512): - 16,9 kN m


:57,5 x 1,5 - 15 x 3 x (312): * 18,75 kN

nr

62

firuktttr yang Menahan Lenur

63

Tinjaulah balok seperti diperlihatkan di dalam Gambar 49(b), dengan balok AD


rangga di D pada balok DBC.

di

Bahan Konstruksi dan Strukfrtr Teknik

Momen lentur di D
(sebelah kanan dari D)
Momen lentur di
(sebelah

:28;7 x I

21,2: 75 kN m

+276 kN m

Untuk balok AD, Ra = l0l2 = 5 kN (Ro = 5 kN dan oleh sebab itu hal ini akan menye'
babkan sebuatr beban 5 kN pada balok DBC).

kiri D)

Untuk balok DBC, momen-momen terhadap C:

Diagram momen lentur diperlihakan pada Gambar 48(e).

coNroHsoer

29

Sebuah balok ABC adalah malar untuk dua bentang, disangga seperti diperlihatkan di
dalam Gambar 49(a). sebuah sendi, mampu meneruskan gaya geser tetapi tidak momen
lentur, diletakkan di tengah-tengah bentang AB. Pembebanan terdiri dari sebuah muatan
terbagi rata, dengan jumlah beban 20 kN, tersebar sepanjang bentang AB, dan sebuah
beban terpusat sebesar 30 kN di tengah-tengah bentang BC. Buatlah sketsa diagramdiagram gaya geser dan momen lentur dan dalam sketsa tersebut dinyatakan besaranbesaran dari nilai-nilai yang penting.

3Rr:5 x 6* 10 x 4'5+30 x 1,5


Ra : 40 kN
]
)
Rc:5+lO+30-40:5kN

aipermratkan dalam Gambar 49(D)

Diagram gaya geser diperlihatka dalam Gambar 49(c)


geser nol F = (5 X 6)120 = 1,5 m dari A. Juga, di B dan E.

Titik

PENYELESAIAN

Ambillah momen-momen terhadap C:


9RA

atau

20 x 6 +

x 1,5 : 0
3Ro+Rr:55

3Rs-

GAMBAR 49(a)

30

(l)

Momen-monien terhadap B:

6RA- 20 x 3 + 30 x

1,5

3R.

rokN

2Ro-R.:5

Mengambil momen-momen terhadap A tidak akan memberikan sebuah persamaan ketiga


untuk penyelesaian, oleh karena itu sebuah persamaan ketiga haruslah didapat dengan
suatu jalan yang lain. Sekarang momen lentur di sendi haruslah sama dengan nol, oleh
karena itu:
6RA

20

1,5

c
E
1,5 nn

5kN

GAMBAR 49(b)

RA:5 kN

"
Substitusikan ke dalam

ao**

(2)

Hal ini memberikan dua persamaan dengan tiga bilangan yang tidak diketahui.

Momen lentur di sendi

GAMBAR49(c)

(l):

3x5*Ru:55
Rs: 40 kN
Sub3titusikan ke dalam (2):

2x

5-R.:5
Rc:

5 kN

Cara untuk menentukan reaksi-reaksi ini dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pelengkung tiga sendi (lihat Bab 6). Akan tetapi, pada sebuah balok
dengan sebuah sendi adalah mudah untuk melihat bagaimana reaksi-reaksi ditentukan.

GAMBAR 49(d)

64

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

irukur

yang Menahan Lentur

MomenlenturdiE - 5 x 1,5: +7,5 kN m


Momen lentur di B : 5 x 3 30 x 1,5 : _30 kN m
Momen lentur di D : 0
Momen lentur di titik geser nol F
:5 x 1,5 -(2016) x 1.5 x (1,512)
: +3,75 kN m
Diagram momen lentur diperlihatkan di dalam Gambar

GAMBAR s1(c)
N.Q.

PENAMPANG XX

9@)

TEORJ LENTUR SEDERIIANA

Bila sebuah balok mengalami perubahan, dan karena itu mengalami momen-momen lentur, maka akan berubah bentuk. Tegangan yang timbul selama perubahan bentuk tidak
boleh melewati tegangan lentur boleh untuk bahan dari balok. Untuk menentukan tegangan yang diakibatkan lentur, adalah perlu mengamati balok yang untuk berubah
bentuk.

tegangan

*.0,1-_l
7net'aif,_{- -aJ

unsur

GAMBAR 50(o)
D

ffi
c\--

-o

tarik

lx
GAMBAR 50(b)

ftt

,,*F4-'LZ
L-J A
tarik

POTONGAN XX
skala dobel

ft,

GAMBAR s0(c)

Tinjaulah bagian panjang dari balok AC-BD yang horisontal bila tidak dibebani
[Gambar 50(a)] . Bila dibebani, maka akan berubah bentuk seperti terlihat pada Gambar 50(D).
Dengan mengasumsikan bahwa tiap lapisan horisontal adalah bebas untuk bertambah panjang atau memendek secara mandiri, dapat terlihat bahwa lapisan atas yang terluar AB allpn memendek sehingga mengalami tekanan, sedang lapisan bawah yang terluar CD akan bertambah panjang sehingga tertarik. Bila sifat dari tegangan berubah dari
tekan ke tarik antara lapisan-lapisan terluar AB dan CD, maka tentu ada lapisan antara
di mana tidak terdapat tegangan. l,apisan ini disebut bidang netral, untuk penampang
yang seiba sama letaknya pada titik berat dari balok.
Variasi dari besarnya tegangan pada penampang XX diperlihatkan pada sebuah diagram tegangan [Gambar 50(c)] , dan besarnya tegangan pada sebarang titik pada penampang adalah sebanding terhadap jarak dari titik tersebut ke bidang netral 7, atat ylf

GAMBAR ST(D)

Juga dapat terlihat di titik ini apa yang dimaksud dengan "permukaan tegangan dari
balok" dari mana semua diagram momen lentur harus dikonsepsikan. (lihat halaman
52)'

renik

GAMBAR 5l(c)

vertikal MN
sekarang tinjaulah bagian pendek dari balok yang dibatasi oleh.bidang
(atau serat) yang terdan pe dalam Gambar S tia). lr4isatt<an EF adalah sebarang bidang
dan berletak antara bidang MN dan PQ dan tegak lurus dengan kedua bidang tersebut
jarak y dengan sumbu netral. Dianggap bahwa bidang-bidang tegak lurus tersebut (MN
dan PQ) tetap tegak lurus terhadap bidang netral setelah melentur, maka bidang'bidang
MN dan PQ akan dianggap memiliki kedudukan tytiN, dan P,Q1 seperti pada Gambar
sudut antala
51(D). Bidang-bidang ini akan berpotongart pada titik o. Misalkan bahwa
bidang-bidang tersebut adalah 0.
Jari-jari bidang netral adalah OG = OH = R.
Serat EF berubah panjangnya menjadi E1F1 clan mengalami tegangan/ [Gambar
+y (atau R -- y di atas bidang netral)'
51(c)]
' . Jari-jari serat E, F1 adalah ft
dengan jari-jari kali sudut pusat yang berhadapsama
adalah
panjang
busur
ii"rrna

an'

ErFr

: (fi +.r')o

Juga,karenaGHadalahpadabidangnetraldantidakberubahpanjangsetelahlentur,

(iH :

R(,

Dengan membagi persamaan-persamaan tersebut:

E,F, R*t
GHR

adalah konstan.

,'
",

tegangan tekan maks

luaa

tekan

tarik maks'

Juga regangan diserat

E,F,

: E*;g

.-:

:7

Strukwr
Bahan Konstruksi dan

66

'lellpr

lrl; (ill l(iartrbar

l(t';r,;rrrg,rr p:rrlu

67

Lentur

Strukur &knik

DimanaMpadalahmomenpenahaninternaldaribalok,untukkeperluan.keperluan
pada penampang tef-

l(a)l

scrut I:rl-'r - o'o;OOn

: ?+ :R*r _r:l'
RR

Jll':

Ic
f
E
R

l'rtrrlri l: = tcgar)Ban/regangan, atau regangan = tegangatlE


.', rcgrf ngirn pada serat ErFr : viR:./-l E

irlru

Yang Menahan

yang terpakai
perencanaan, diambil sebagai momen
sebut.
terhadap sumbu netral'
adalah momen lembam dari penampang
terhadap sumbu netral'
berjaraky
serat
adalah tegangan pada sebarang
balok'
modulus elastik Young dari bahan
adalahjari'jari dari bidang netral'

ff E.
AdalahpentingbahwapersamaaninidifahamisecaraSempurna,karenahaliniadalah
yang mengalami lentur'
bentuk dasar dari semua analisa struktur batang

EIR

CONTOH SOAL 30

Sekarang tinjaulah suatu unsur renik pacta penamfangmelintang, luasa,padajarak


.y dari sunrbu netral [Gambar 5l(D)] .
Jurnlah gaya pada unsur ini = tegangan Y luas

Mornen dari gaya

ini

=/X

Gambar52(a)dan(D)menunjukkandetaildarisuatubalokyangdibebanidanpenam.
pang melintang. Hitung
"(a)
Tegangan lentur maksimum di balok
boleh maksimum sebesar
(b) Momen penahan dari balok <lengan tegangan lentur

'

a.

pada unsur, diambil terhadap sumbu netral, akan menjadi

lXaXl'.
Jurnlah dari momen-momen dari semua gaya pada semua unsur renik yang merupa-

(c)

kurr penanrpang akan menjadiZfay.

l-----4!r

adalah bilangan konstan,

,[4*

tetapi2ay2

rr

or*-lE*
iOkN/m

M*-lf,t1':Iir"
ffy

titik momen lentur maksimum'


F :2O5 kN/mm2

Momen eksternal harus ditahan oleh bahan dari balok, dan harga maksimumnya
yarrg dapat dicapai sebelum balok gagal atau patah adalah sama dengan momen penahan
dari balok.
Oleh sebat itu bila suatu batang mengalami lentur, momen penahan internal akan
timbul dan momen penahan internal

Karena

165 kN/mm2 '


Jari-jari kurva pada

-'l-20mm

-1I

ll..'

--*;

|tzsmm

JL lro"'.

GAMBAR s2(a)

: l;,,1..
t-

Itoomm

GAMBAR s2(b)

"

adalah momen lembam dari penampang terhadap garis netral 1.,

PENYELESAIAN

Untuk balok Yang dibebani:

U,:'!t
atau

karena

R,q

Y]:!
I, .f

Titik nol

.'-

lE
uR

(5x30) xl,5

geser adalah 56,25130

momen maksimum bentang

56,25 kN

1,875 meter dari A


3A
56,25 x 1,875
52.7 kN m

x 0,87

52 12)

MomendiB:-30x!:15kNm

52'7 kN m
Momen maksimum di balok adalah

I
I

/i
*
Li

68

Bahan Konstruksi dan

/" penampan* Kedalaman dari sumbu nrr.ur

Struktur Teknik

2!.1-:1f]]5'
12
12

:![!l.Tilo
2-:

I'I':NYELEsATAN

-*

lentur boleh maksimum adalah 165 kNlmm2

"-t6"
M

: l:;'11"j
Bagian yang
dipandang

tt

(x

l0

,)

l07J

52,4 kN m seliingga adalah aman).


(c) Untuk jari-jari kurva pada

uu*T

106

N mm

lZ.0_\N

( ( )N't oH

ro.)

<

KN

lcr,. ,.if

itJ

Jl ",'

'

5,5

5;5

2'4

t0

75

20

50

2,4

y dari
atas
l0 'r

lo,)

A\'

I,l5

9.t,7
I

25
50

7,5

l,:5

.4

rl

i ti)

Ix

lt) ')

l, - hlril)
a)
(

r l0

I l,()6

9l 14

8,56

t664

t6

5,r:

162l

rlt5

l916

l6

8t,5

050

I 561.5

r:

{ x l0 al

8,q4

sebesar

/i :

titik momen lentur maksimum:

tarik maksimum
dan (d)].
53(c)
[Gambar

Tegangan

+n,z_,_ron

52

700

:
_

158.700 mm

= (2893,751235) X

10

123 nrm dari atas (lihat Gambar

s3(c).
(32 393

/,

+ 3216) x lOa

356

106 mma

akan terjadi pada bagian bawah

dany, adalah 202 mnt

atau l59 rn

soal 3l

(i.rrrhar 53(a) dan (D) memberikan detail-detail


dari penampang dan pembebanan pada
h:rlok penyangga bentang sederhana 5,5 meter. Hitung besar
tegangan tarik dan tekan
trrrksirnum yang dapat terjadi pada kejadian pembebanan seperti ini.
tookN

Itr

GAMBAR s3(c)

GAMBAR 53(d)

MII: lly

Dari

x 10n
156 x 106

213 5

5,5m
GAMBAR 53(')

S.t

100

205

-::[s

,li::(;,;

x l0

Kedalam dari sumbu netral

700

100

)16e1,75

(Catatan: Untuk perencanaan hasilnya adalah lebih besar dari momen terpakai

52

1": (lihat hal. 35 ff):

20

165

62,6

M'"^

Di sini tarik dan tekan akan sama, karena balok sirnetris.

+O,X

5,5

/.

Untuk mendapatkan

700 .f
40f x lOt: iO7,5 (momenlenturdalamkNmm)
/: 0,1387 kN/mm2 : 139 N/mm2
52

:f 1

Momen lentur maksimum pada pertengahan balok

Dengan pengertian bahwa momen penahan dari balok adalah sama


dengan

NI

30

Ra:Ra

momen lentur terpakai:

(b) Bila tegangan

'

i-c

,.,-,
loZ5. mm

I -t", .
-nF

[tntrrk balok

M.I E
I -r'-R
(a)

,,,
i) i rj

/ a

100

69

Struktur yang Menahan Lentur

.ltr

202

ltk
123

t:ttr-

213,5x106x202

t_

l2l x':: :73.1

.ttk

-' l56tlo.
r 71

202

: l2l N/mm2
N/mnrr

70
I

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknik

7l

Strukfirr yang Mendtan Lentur

x 762,27 x 106
:* _ 14---,f17-.

lul-lral ini diperlihatkan pada diagram tegangan, Gambar 53(e).

('ONTOH SOAL 32
.sebuah balok beton tanpa tulangan dengan penampang seperti pada Gambar
54(a). Ten.

lukan momen maksimum yang dapat diterapkan pada penampang pada bidang badan
bila tegangan tarik dan tekan dibatasi pada 1,4 dan 14 N/mm2

fr;

lOOmm

kN m

Sehingga momen maksimum yang dapat diterapkan pada balok adalah 9,02 kN. Lebih
dari momen tersebut balok akan mengalami kegagalan pada tarik.
Tegangan pada permukaan tekan dari balok pada momen penahan ini dapat didapat
berdasarkan rujukan ke diagram tegangan [Gambar 54(D)] .

PENYELESAIAN

Dalam persamaan ini tegangan tarik boleh maksimum dan tegangan tekanan boleh maksimum adalah tidak sama besarnya. Besarnya momen penahan dari balok akan sama dengan salah satu yang mencapai tegangan tersebut.

t'\
J1?.gg

(1,41118,3)

281,7

:3,33

N/mm2

di mana masih cukup di bawah tegangan tekan balok maksimum.


Karena beton sanggup menahan tegangan tekan yang cukup tinggi tetapi kekuatan
tariknya dapat diabaikan, lazimnya balok beton diperkuat dengan baja. Kuat tarik dari
beton kemudian diabaikan dan gaya-gaya'tarik ditahan oleh perkuatan baja. Pengantar
pendek terhadap analisa beton bertulang diberikan pada akhir bab ini (hai 84) tetapi
untuk perencanaan yang mendetail hhat Design of Reinforced Concrete Elements oleh
R.W, Clements dalam seri ini.
CONTOH SOAL 33

Sebuah konsol horisontal sepanjang 1,25 m memiliki penampang melintang berbentuk


T, seperti diperlihatkan pada Gambar 55, dan menahan beban terbagi rata pada seiuruh
panjangnya pada flens atasnya. Hitung besarnya beban maksimum yang dapat dipikul
bila tegangan tarik dan tekannya masing-masing tidak melewati 30 N/mm2 dan 90

l,4N
GAMBAR sa(a)

cAMBAR s4(D)

N/mm2.

llntuk penampang:

yan
Ilagian yanS

dlpanddng

txl{)')

x t0

')

l0

Io

r)

daiata,

l0

')

Ar'

.l
" lo

2f

50

20

r00

I5

4fl

t5

600

lt,5

r25
r

500

t9500

r i0

,t

25,67
I

7rt7
4|1

r:r [5
Xotlalaman dari sumbu netral
mtn dari bawah.

I^o = (61540

:l

)'

atau

l5Omm

I,: ktJtt2
(xl0 4)
I x l0-'l
950

lo4.)

j7340

l-'r3.'r,3

32

1t250

1r250

161540

j,t4667,5

GAMBAR 55

= (211231750) X lO = 281,7 mm dari atas, atau 118,3

1468'1)

x lOa:762,27 x

M:'/ I

PENYELESAIAN

106 mma

Misalkan besar beban adalah w N/m.


Beban terpakai maksimum = w X

)'

(l

,25 12) = 01781 w N/m.

llttluk perrnukaan tarik dari balok (bawah):

tt = t:4 " 76?:2!:


I l8'-1
I

to6

e.02 KN

lrrtrrl permukaan tekan dari balok (atas):

t&_

I-/

72

Struktur yang Menahan Lentur

Bahan Konstruksi dan Strukwr Teknik

Kedalaman sumbu netral = (144,9134,56)

73

10 = 41,9 mm dari atas, atau 108,1 mm

dari bawah.

Gaya F

/NA : (4817 + 265) x tOa : Z5t x 106 mma


Mf.rMy
7:1 atau J: I

GAMBAR s6(a)

Bagian atas dari konsol akan mengalami tarik

l,: if*fe

Mytr/r

-.1-

N/mm2

F/A- Mvt tt
My1g/t.FA

L:30 N/mm2:
30
w: 6818 N/m, atau 6,82 kN/m

fip:90

E
Va

GAMBAR 56(c) GAMBAR

0;0044w:
Jika

F/g+ Mv*tr

FJ
trJ

Bagian bawah dari konsol akan mengalami tekan

Jika

GAMBAR 56(D)

4t,e :o,oo44w N/mm2

,:_.- 78lw x 108,1 :0,0114w


ltk
7,42 x 106

[-41r"
' L-JI

s6(d)

GAMBAR 56(e)

N/mm2:

0,Ol14w:90

w: 7895 N/m, atau 7,90 kN/m

Sebab itu balok akan gagal pada tegangan tarik dan beban boleh maksimum adalah 6,82
kN/m.
Contoh-contoh selanjutnya dari tipe pertanyaan iri diberikan pada akhir bab ini

rvtvtr/f

GAMBAR s6(l)

dan harus dicoba sekarang.

ws/1"Fft
GAMBAR s6(s)

Gabungan dari kedua diagram ini memberikan diagram tegangan


akhir yang diperlihatkan pada Gambar 56(e).
Diagram gabungan yang diperlihatkan pada Gambar 56(e) adalah untuk
kejadian
di mana My rrf I lebih besar dari FlA.
Diagram gabungan untuk Myrf I kurang dari FIA diperlihatkan pada
Gambar 56(f),
dan untuk My*lI sama dengan FIA padaGambar 56ft.)"

GABUNGAN TEGANGAN LENTUR DAN TEGANGAN LANGSI.JNG


Dalam banyak kejadian batang struktur mengalami baik tegangan langsung maupun tegangan lentur sekaligus. Contoh-contoh adalah kolom-kolom yang dibebani secara
eksentrik dan balok-balok pra tekan, juga tekanan beban di bawah kaki konsol dinding
penahan dapat diselesaikan dengan cara ini.
Jumlah tegangan pada batang dapat diperoleh dengan menjumlah tegangan yang terpisah-pisah, dengan memperhatikan konvensi dari tanda. Hal ini dapat diperlihatkan secarajelas dengan diagram-diagram tegangan seperti di bawah ini.
Tinjaulah sebuah batang dengan luas penampangA dan momen lembam terhadap
sumbu netgal 1. Misalkan batang ini menahan gaya tekan langsung F yangbekerja dengan
eksentrisitas e dan menyebabkan momen My = F X e seperti terlihat pada Gambar
56(a). Tegangan lentur pada batang (penampang seperti pada Gambar 56(D) akan berkisar dari My r*ll tekan pada bagian atas sampai ke My rrlt tarik pada bagian bawah. [Ial
ini diperlihatkan pada Gambar 56(c).
Tegangan langsung di batang = FIA dan akan sama untuk tiap bagian dari penampang. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 56(d).

5--

F/t

coNToH

soal

34

Gambar 57(a) menunjukkan. sebuah kolom persegi dengan sisi 600 mm yang
memiliki
konsol pelat penyangga membawa sebuah beban 60 kN berjarak 200 mm
dari bidang sisi
kolom. Hitung tegangan tekan dan tarik terbesar pada penampang melintang
dan !ambarlah sebuah diagram untuk menunjukkan distribusr legangan sepaniang p.nunriung
melintang. Berat dari kolom harus diabaikan.
PENYELESAIAN

sebuah penampang melintang memotong kolom diperlihatkan pada Garnbar 5T(D).


/ : (600 x 600r)112 : l0,g x lOe mma

r'

L.

600/2

300 mm

tl

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

74

Strukwr yang Menahan Lentur

75

PENYELESAIAN

Dalam persoalan ini beban eksentrik terhadap kedua sumbp. Pertama tinjaulah lentur
terhadap penampang majemuk terhadap sebuah sumbu yang sejajar dengan sumbu

xx.

P(60kN)

Kedaraman dari sumbu


2OOmm

GAMBAR 57(a)

' q8i3

GAMBAR 57(D)
pelat 250
N/mm2

ru-:

0,833 N/mm2

0,833+O

__t

N/mmz

GAMBAR 5E(a)

I=

147;6

106

106

mma

L--

250'

12 x (79

"-

- u"l

Beban 400 kN di P akan menyebabkan tekan pada permukaan AA'dan tarik pada"permukaan BB' akibat lentur terhadap sumbu netral.

0,833 Nrmm2

Di A dan

Diagram-diagram tegangan adalah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 57(c).

Di

CONTOH SOAL 35

Gambar 58(a) menunjukkan penampang melintang dari sebuah kolom pendek, terbuat
dari sebuah profil I 200 mm X 150 mm, dengan pelat ukuran 250 mm X 12 mm dilas
pada sebuah flensnya. Untuk profil 1200 mm X 150 mm:

70,89

GAMBAR s8(b)

+ 6650 x (tt2 _ 1.942)


f25o x tz3

Permukaan B akan tertekan akibat lentur, tegangan lentur pada serat B

:
:

+lrrr,'

tekan

ffi::o,u::N,mml
:

=TlT9rnnr

mm x
lOOmm

60000x500x300

""ffi ;*-

20O

167

Akibat dari beban 60 kN akan terjadi tegangan tekan langsung pada penampang =
60.000/(600 X 600) = O,167 N/mm2 .
Akibat momen 60 X 500 kN mm, penampang akan tertarik pada seluruh permukaan yang bertanda A dan tegangan tarik pada serat A.

60000x500x300
""

mmxl2mm A

sumbu XX dari profil

= l,O

GAMBAR s7(c)

luas
'7*

6650 x ll2 + 25o x 12 x 6


rletrai:6656-u25,gxl2
: 79 mm dari atas, seperti diperlihatkan pada Gambar 5g(D)

t , ftr,: o*#,8r,.rt#Y' : l,st N/mm2

B dan B',

ftr,:'o*ffiij'*; "' :

t2J6 N/mm2

)e

6650 mm2

ql,e

106 mma

I;;: ll,e x lo6 mma


'
:
'

N/mm2

Sebuah beban vertikal sebesar 400 kN bekerja di P, garis kerja melewati 50 mm dari
sumbu XX dan25 mm dari sumbu Profl f .
11itung tegangan maksimum yang terjadi di penampang.

+S;5 tlZntm2
GAMBAR 58(c)

h"

GAMBAR s8(d)

76

Struktur yang Menahan Lentur

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

Selanjutnya tinjau lentur untuk penampang majemuk terhadap sumbu


su(c)).

YY

77

tekan pada bagian atas permukaan akibat pengaruh gabungan gaya mendatar dan

(Gambar

momen seperti pada (b) di atas.

lvv: ll,9 x lo6 + 12 *2503 :27,53 x lo6 mma


t2

lBOmm

Beban 400 kN di P akan menyebabkan tekan pada pihak AB terhadap sumbu dan tarik
pada pihak A'B'.

Di
Di

5Omm

12s

^,4nqryH#,H
^',

-45,4 N/mm2

1oqP###f4 :

45,4N/mm2

GAMBAR 59

Catatan:

pi
Di

rir:

!#3o, ##: :

PENYELESAIAN
27,2

N/mm2

B"J,r:'o*#3r"'iJJ '5 :27,2

N/mm2

B.

Semua ini diperlihatkan pada diagram tegangan


Sekarang tinjaulah telian langsung :

400000

6650+25Ox12

lentur [Gambar 58(d)]

(a)

41,5 N7mm2

tegangan

lenturfip

6,25

5,21

180

5,21 N/mm2

1,04 N/mm2 tekan


11,46

N/mm2 tekan

(b) fuar

supaya tidak terdapat tegangan pada bagian bawah dari balok, suatu motarik sebesar 11,46
N/mm2 pada bagian bawah dari balok.

mo'n lendutan tambahan harus memberikan tegangan

7,58 + 45,4 + 41,5 : 94,48 N/mm']


A',1;k: 258 - 4s,++ 41,5: 3,68 N/mm2
A B, Lk: - 12,'76 + 27,2 + 41,5 :55p4 N7,mm2
Di B" /rk: - 12;75 - 21,2 + 41,5 : 1,54 N/mm2

Di A,./;k=

*:

Di

Tegangan maksimum yang

:6,25

N/mm2
, ,*
x 3603
--_ri",:- l2O
:36rr10amma

dan tegangan pada bagian bawah balok

yang bekerja di A, A:, B dan B'.


D'engan menjumlahkan tegangan pada tiap titik, dengan mengambil tegangan tekan sebagai positif dan tegangan tarik sebagai negatif:

270000

=n,tqL9#1. j#
pada bagian atas balok : 6,25
- 5,21 :

regangan

.'.

Tegangan langsung

(c)

timbul adalah94.48 N/nrm2 tekan di A.

rt'46 *.16.'r]q1

l8o

: 2s to432o N mm
:29,7 kN m

Momen lendutan akan memberikan tegangan tekan sebesar I1,46 N/mm2 pada
bagian atas balok, dijumlah dengan pratekan yang asli sebesar 1,04 N/mm2
pada bagian atas menghasilkan:

coNToH

soar

tegangan tekan akhir pada bagian atas

36

Penampang melintang dari balok beton pratekan persegi di tenga.h bentang diperlihatkan
pada Gambar 59. Pada penampang tersebut sebuah gaya nendatar sebesar 180 kN terjadi di titik A, tegak lurus terhadap penampang melintang, akibat gaya pra tekan'

SoaI
beton.

I{itung (a) tegatgai di permukaan-permukaan atas dan bawah dari balok akibat

coNroH

dari gaya rie"dutuisaia; (D) berapa besar momen lendutan tambahan yang dapat ditahan
di sini bila pada bagian bawah balok tidak diperbolehkan ada tegangan; (c) tegangan

ini menunjukkan dasar teori dari

soel

= I 1,46 + l,O4 = 12,5

N/mm_2

perencanaan pra tekan dari balok-balok

37

Gambar 60(a) adalah sebuah rencana massa dinding beton sepanjang tiga meter, yang
memiliki kolom pertebalan pada pertengahan tiga meter. Tembok tersebut adalah tiga

L.

78

Bahan Konstruksi dan Strukrur Teknik

79

Strukwr yang Menahan Lentur

Momenpadaalas

(a)

pada permukaan

\'ee:70,6 +

(b)

:3 x 1,8
"::24,3
24,3

kN

AA

"

:
" ;9:1"1
ol35

r83 kN/mz tekan

pada permukaan BB

GAMBAR 6O(a)

fsa:70,6 -24;3::9.315

3 kN/m2 tekan

Beihubung pertemuan antara dinding dan tanah tidak akan menahan tegangan tarik,
adalah penting untuk stabilitas bahwa tegangan tekan langsung akibat berat dan dinding
adalah sedikitnya sama besar dengan tegangan tarik akibat lentur. Ini merupakan pendekatan dasar terhadap perhitungan tegangan daya dukung di bawah dinding penahan.

BALOK.BALOK KOMPOSIT

1,BkN/m'

AB

Bila sebuah batang yang mengalami lentur terbuat dari dua bahan yang berbeda, yang

GAMBAR 60(r)

disambung secara kuat, maka regangan pada permukaan persekutuan akan sama.
Tinjaulah sebuatr balok seperti diperlihatkan pada Gambar 61. Bila balok mengalami lentur rcgangarrrryapada pertemuan, sejaraky dari sumbu netral, akan sama untuk

GAMBAR 6O(c)

meter di atas muka tanah dan tekanan sebesar 1,8 kN/m2 yangdapatdianggapbekerja
secara merata pada seluruh luasan tembok seperti terlihat.
Hitung tekanan dukung pada tanah di bawahnya (a) pada permukaan AA; dan (b)

baja maupun kayu.

Baia

pada permukaan BB.


PENYELESAIAN

Gambar 60(D) dan (c) menunjukkan penampang dan denah dari tembok. Tembok akan
berputar pada sumbu YY dan permukaan yang mendapat beban BB akan mengalami
tegangan tarik akibat lentur.
Untuk penampang yang diperlihatkan pada Gambar 60(D)

Baia

GAMBAR 6I
Regangan = teganganfE

kedalaman sumbu netral

,
'-^

: lxQ5xO75+3x0,5xU25 :
lxo5+3x05

O375 m

dari

f:i = fll

BB

f3xo,53
L 12-+3

:
x o5 x orzs'].f#{. 1 tt,5 * 0,:15'l
: 0;0312 + 0,0234 + 0,0104 + 0fi742 : 0,1 35 "

atau

trn4

Jtk-

+ I x 0,5) x 3x2400x9;8
(3xO5*1x0.5)x 3x2400x98

fkv?L
L.ky

'

mfY'

Juga pada permukaan persekutuan:


70 560 N/m2

:70,6
L

J'bi =

fo1 =

(3 x 05

(3x05+lxQJ;

E*v

E6;I'1 dikenal sebagai nilai banding modulus ru

Tegangan tekan langsung:

Berat dari tembok

Eti

untuk baja,

kN/m2

b-

*u,=

f,

(o

Bdhan Konstruksi dan Struktur Teknik

EO

f!i!!

8l

yang Menahan Lenatr

I okivalen kaYu

untuk kayu,

Mt., =

;.

M = M6i+ Msy

jumlahmomen"penahan

Itrukur

= (ft{61+ f*yl*y)lv
M = (mf*ylu+f*yl*y)ly
= Lr! (mhi +

+ 24ooo x 6s,5']

[q;q

[.9ij![

+ lsooo ,. 2r,s']

.lry;e+12ooo'e%s']

trrl
I

Oleh sebab itu, bagi balok majemtk, MI6i + [, adalah "momen enersia ekivalen" dari
penampang melintang, seakan-akan seluruhrtya terbuat dari kayu.
Suatu luas "penampang kayu ekivalen" yang memberikan'fmomen enersia ekivalen" dapat diambil dengan semua ukuran baja sejajar dengan garis netral dikalikan dengar. m (karena itu,16; akan secara otomatis dikalikan dengan m ).

125000 + 6933
= 288000 + 102966000 + 28

750

+ 36000

= 257,2 x 106 mma


Tegangan kaYu ekivalen

-l4Ol2O=7N/mm2

_257,2x106x7Nmm

Momen penahan

102;5

17,6

kN m

coNToH soer" 38
Sebuah balok kayu lebar 100 mm dan tinggi 150 mm diperkuat. Dua pelat baja 100 mm
X 12 mm dan 100 mm X 6 mm dilekatkan secara kuat, pelat yang lebih tebal pada permukaan atas sedangkan pelat yang lebih tipis pada permukaan bawah, seperti diperlihatkan pada Gambar 62(a). Brlategangan maksimum boleh daribaja adalah l40 N/mm2
dan harga dari E6sislEkayu = 20, hitunglah momen penahan dari penampang yang diperkuat, dengan anggapan bahv,a tiap lobang yang menembus pelat baja boleh diabaikan, dan kayu tidak akan mengalami tegangan lebih.

coNToHsoll

39

dari dua balok kayu 200 mm X


Gambar 63(a) menunjukkan sebuah balok lapis terdiri
yang
dijepitkan di tengah dan dibaut
mm
X
i0
mm
?5 mm dan sebualr pelat baja 150
perletakan sederhana pada bentangan enzrm meter dan

kuat. Balok tersebut ,r.nauput

Hitung tegangan tarik dan


memikul secara keseluruhun muatun terbagi rata 900 N/m.
inl. EU = 210 kN/mm2,
beban
akibat
tersebut
bahan
tekan maksimum pada kedua

Epu= 8,75 kN/mm2 '

,.'

75mm 75mm
ilOO

T-@.

ffilr

{,.',n

1655mm
sumbu

nr--1

x20 =2OOOmm,

f
t*

*,';r

l,uo-,.

lto2Fmn

GAMBAR 62(a)

+...

,""[ffii
-l L-,o.'
GAMBAR 63(D)

GAMBAR 63(a)

GAMBAR 62(D)

PENYELESAIAN
PENYELESAIAT{

Penampang kayu ekivalen diperlihatkan pada Gambar 62(D)

x l2ix6+q150 x

100

x 8l + 2000 x 6 x

--zoooxtz+tso,roo+2ooox6
:65,5'mm

\-

=(900x6x6)i8:4050Nm

= E6ilErV 2108'75

:24

olehkarena itu'

63(D)
penampang kayu ekivalen akan seperti pada Gambar

kedalaman.sumbu netral

_,2000

Momen terpakai maksimum

165

Tinggi dari sumbu netral

:
:

l1316 mm

82

Bahan Konstruksi dan Siruktur Teknik

lekivalen unruk kayu

: ,?#*

75

x zoo x r3;8r]

f
"
*L
+ x
rr:2[50000000+2860000]
l5o3

zqo

177,i2,

240

,J.tff"*ooo

rso

I ekivaten untuk perunggu

x ll,22l

oo#ry;#:

Mrerunssu

1,68 x

><

(38;- 2!1

1,68 x 384 fiQto +

1,68

254)

106 mma

: I"H"{

MbEr:

I 208 4oo N mrn

l25ll,68xOl59x106 : 622650 N n''rt


t9

Momen lentur maksimum yang akan ditahan oleh balok = 622.650 N/rnrrr
atau

lgll,hqg

_623

!,t/rn

Beton bertulang

Untuk baja,

r
(i) Dalam tar,,tLt rt(ii)

\1t'+

:0,159 x

+ 45oooool

(ii) Dalam tekan, l,u:

:"
:

,- *i
" 4o5oooo x 86'4 :lp?_llhq'
(i) Dal;rm tar''
iY, lt,:

Untuk kryu

83

Ittskwr vang Men*tan Lentur

Dalam tekan,

4050000

86'1

'
177fi7[6

J,r:iffi#

x 24:47,3

Sebuatr balok beton bertulang adalah sebuah balok komposit di mana dianggap bahwa
tegangan (tarik) dalam beton adalah nol.
Gambar 65(a) menunjukkan sebuah balok beton bertulang, lei:';rr b, kcrialaman
efektif d,luas baja tulangan Abj. Gambar 65(D) menunjukkan rogangan meliniang dari
peftrmpang dan Gambar 65(c) tegangan melintang dari penampang'

N/mm2

x 24:11,8 x&g'

coNToHsoel 40

fty'Eot

Sebuah balok majemuk (diperlihatkan pada Gambar 64) memiliki garis tengah inti 25
mm berpenampang melintang bulat, dikelilingi oleh tabung baja berlobang berdinding

dalam halus bergaris tengah luar 38 nlm. Tentukan momen lentur muryi maksimum
yang akan ditahan oleh bilok, bila tegangan-tegangan dalam baja dan perunggu masingmasing tidak melewati 125 N/mm2 dan 95 N/mm2. Modulus elastik untuk baja dan
perunggu masing-masing adalah 210 kN/rnm2 dan 125 kN/mm2 .
f6i/E6i

GAMBAR 64

GAMBAR 55(a)

(b)

t,

GAMBAR 6s(D)

GAME,*R 65(c)

Catat bahwa (a) kedalaman efektif dari balok diambil terhadap ritik 'oerat darr tu augan; (b) regangan adalah sebanding terhadap jaraknya ke ga::is netral; (c) tegangan d*lam
baja adalah serba sama.

PENYELESAI,dIY

Eoi

tegangan

210

4l rx: r'68

regangan

beton f61fE6, untuk baja

jt,,

h/Eq)

t4
dari diagram regangan.

cDNToH

forlEot
--:-': : n
fb/Ebi d-n
$rn

t'i=w4

atau

beton

titik beratnya 50 nrm dari bagian bawah dari balok seperti diperlihatkan pada
Gambar 66. Carilah kedalaman dari sumbu netral balok],
Tegangan tekan boleh maksimum di beton adalah 30 N/mm2 dan tegarlgan tarik
letolim$gimum adalah 400 fVmm'. Dianggap bahwa timbul ikatan penuh antara baja
dan beton, tegangan tarik dari beton diabaikan dan nilai banding modular fs;/861 = 15.

(l)

Eayayang ditahan oleh

baja Foi:

4r: lfor:a x
fot

dari kedua persamaan

(t)

Hitung momen penahan boleh maksimum dari penampang. Pada momen penahan

ini

berapa besar tegangan pada bahan yang lainnya?

b'
PENYELESAIAN

fa1A61

h,:

41

ngan

.htu! kesetimbangan gaya yang ditahan oleh beton harus sama.dengan gaya yang dita.
han oleh baja. Dari diagram tegangan:
gaya yang ditahan oleh

soel,

Sebuah balok beton 800 mm dalam X 300 mm lebar dengan 3 batang ukuran 32 mm de-

,
tn
\ = kedalaman terhadap sumbu netral)

nx322

(2)

nxh

1.i

nxb-M-d

n2

peroleh.

z dapat di-

\- momen penahan dari baja = fqOr,(,


-i)
/a

1\

: 4oo x zqtt(ro- ZI)


i)
\

r--l

-n):3OOn2
180975:0

(i'"''1

':W

"'
x

:' -"'

l0o N mm

--

620

x lo6 N mm

y"iruj4jUl

tegangan maksimum,

pada momen penahan ini, tegangan pada beton

620x106

tbt --

!x

321'q

zQililqm'

---\ - 3 /

321'6* roo(zso

yaitu beton adalah di bawah tegangan boleh maksimum. Untuk perencanaan ekonomis
beton dan baja kedua-duanya akan mencapai nilai tegangan maksimum, tetapi hal ini
dalam praktek sulit terlaksana dan adalah lazim merencanakan beton di bawah maksi-

l-l

I 3oo.-

yaitu momen penahan boleh maksimum adalah bila baja mencapai

l-r
ll

l*l

*t

momen penahan maksimum dari baja

3)

Dalam praktek hanya satu bahan yang dapat mencapai tegangan boleh malcsimum,
bahan yang lain tidak mengalami tegangan penuh.

I au*.ar...

+241n

: ! x 30 x 321;6x 300 x (rso-i{):e30


3)
t*
\

terpakai).

15(750

momen penahan maksimum dari beton

, Iuga momen penahan dari beton harus sama dengan rnomen penahan
dari baja
' ,.
'
(untuk perencanaan harus lebih besar dari momen
momen penahan dari beton = tAfotnb.

,"i.

2x2Al3 x

yang memberikan sebuah persamaan di mana kedalaman


dari sunrbu netral

: 2413 mm2
2x2413 n
il19

Aui:3 " --i-

2Aoi

dan (2)

2Aoi

t5

Strukrur yeng Mendran Lentut

fuhan Konstruksi fun Struktur Teknlt

mumnya.
Meskipun contoh ini menunjukkan teori dasar dari perencanaan beton bertulang
haruslah ditekankan- bahwa dalam prakteknya banyak digunakan faktor-faktor perencanaan dan anggapan-anggapan di mana tidak ada ruangan dalam buku ini. Untuk pe'

GAMBAR 66
a
L'

la

llpttlrtt ysng lebih terperinci lthat Design of Reinforced Conuete Elements dalam
lllt

87

Strukfrir yan:" Lllrnahan Lentur

Bahan Konstruksi dan Struktur Tekni

teor

rookN

tokt

SOAIJOALUJIAN

Gambar 67 (lihat hal. 88) memperlihatkan balok yang disangga sederhana yani
mtnthan beban-beban seperti terlihat. Gambarlah, dengan skala yang tepat, diagrrim
dlrjnm gaya geser dan momen lentur, berilah tanda pada nilai-nilai kritis.
2. Hitunglah momen lentur maksimum untuk balok yang diperlihatkan pad:
(irmbrr 68 (lihat hal. 88) dan tentukan titik di balok di mana momen maksimum ter
rhut bckerja.
3. Gambarlah, dengan skala yang sesuai, diagram-diagram gaya geser dan momen
lentur untuk balok-yang diperlihatkan pada Gambar 69 (lihat hal. 88) dan tentukan kedudukan dan besar dari momen lentur maksimum.
4. Sebuah balok ABC, panjang 7,5 meter disangga pada ujung penyangga sebelrh kiri, A, dan pada B, enam meter dari A. Muatan-muatan terpusat masing-masing
rborar 20 kN dan 40 kN bekerja di C dan D, titik pertengahan dari AB, sedangkan mutlrn terbagi rata sebesar 30 kN tiap meter bekerja sepanjang tiga meter antara D dan B.
llurtlah sketsa diagram-diagram momen lentur, dan gaya geser dari balok, tentukan ketludukan dan besar dari titik momen lentur maksimum, dan titik dari lentur balik di
bontang AB.
5. Buatlah sketsa diagram-diagram momen lentur dan gaya geser untuk balok yang
rllporlihatkan pada Gambar 70 dan tentukan kedudukan serta besar dari momen lentur
I

7. Balok yang diperlihatkan dalam bagan pada Gambar 72 disangga sedcrhana


pada B dan E. Tentukan reaksi-reaksi dan nilai-nilai dari momen lentur pada senrua
titik yang penting. Gambarlah menurut skala diagram-diagranr momen lentur dan gaya
geser, sebut skala yang dipergunakan.

8. Gambar 73 memperlihatkan ukuran-ukuran dan pembebanan yang disangga


rrleh sebuah balok ABC. Balok tersebut tertanam di A, memiliki sebuah sendi di B dan
disangga pada sebuatr rol di C. Buatlah sketsa dan tentukan dimensi diagramdiagram
gaya geser dan momen lentur serta tentukan letak dan besar momen-momen lentur
positif dan negatif. (Catatan: ujung jepit pada A boleh diganti dengan reaksi vertikal
dan sebuah momen yang tak diketahui besarnya).

-i"
e
a1
20kN

Pilq"
l.z, Iz,Jz,-l z,
l

nlrkslrnum.

GAMBAR 73

6.

Sebuah balok panjang 7,5 meter disangga sederhana pada ujung A dan sebuatr
pony8ngga B, enam meter dari A. Bila dibebani seperti diperlihatkan pada Gambar 71,
huntlah sketsa diagram-diagram gaya geser dan momen lentur, berilah nilai-nilainya,
lormasuk kedudukan dan nilai dari momen lentur maksimum.

GAMBAR ?4(a)

It2mr
GAMBAR 67

GAMBAR 69

GAMBAR 68

GAMBAR 70

GAMBAR 72

GAMBAR 7I

GAMBAR 74(')

g. Gambarlah diagram-diagram momen lentur dan gaya Seser untuk balok yang
diperlihatkan pada Gambar 74(a),termasuk nilainilai pentingnya' Bila balok berpenam'
pang melintang sama seluruh panjangnya, seperti diperlihatkan pada Gambat 74(b),
hitunglah tegangan tarik maksimum yang terjadi di dalam bahan dari balok.
10. Sebuah profil gabungan terdiri dari dua profil kanal-kanal200 X 75 mmyang
dihubungkan punggung ke punggung, dan sebuah pelat 300 X 12 mm dilaskan pada
bagian atas dari satu flensnya dari tiap kanal. Hitung besarnya momen lembam dari
profil tersebut terhadap garis netral, juga momen penahan terhadap sumbu ini kalau teBan$an boleh maksimum di dalam logam adalah 140 N/mm2 '

Ba\

88

Untuksebuahprofilkanal 2OOX75

mm,ft1 =20X

Konstruksi dan Struktur

T*nik

89

Strukwr yang Menahan Lentur

106 mm4, luas=3550mm2.

- ! l: Penampang dari balok gabungan diperlihatkan


hal' 90). Balok tersebut panjangnya

pada Gambar 75(a) (lihat

tiga metei dan dikonsiruksi dengan mengelas dua


profil sudut baja r50 mm X 75 mm X l0mm terhadap sebuah petaiuaia
a60 mm x
12 mm. Balok tersebut disangga sederhana pada ujungiujungny,
dan menahan beban
muatan terbagi rata sepanjang bentangnya. Tentukan uJrui oriiiru*
tot.t maksimum
maksimum akibat lentur adalah r20 N/mm2. Berat dari balok dapat di.,

l;T*X:"r.,

'-.,[m
r

46Omm

GAMBAR 75(c)

,-F-

53.6mm

ffi

GAMBAR 75(D)

GAMBAR

GAMBAR 79

GAMBAR 78(D)

diagram dari distribusi tegangan pada penampang AB (Abaikan berat sendiri dari derek).
16. Sebuah batang tekan pendek dari aluminium terdiri dari dua besi siku ukuran
90 mm X 75 mm X 6 mm yang dihubungkan satu sama lainnya dengan jarak antara
6 mm, seperti diperlihatkan pada Gambar 79. Beban diterapkan pada suatu titik pada
sumbu YY, tetapi tidak perlu pada titik berat dari profil. Tentukan batas keletakan untuk titik penerapan beban:

12. Gambar 76 menggambarkan penampang melintang dari batang logam paduan

canai, yang bekerja sebagai batang dengan penyangga sederhana dengan


flens lebar 75
mm di bawah. Tentukan momen penahan dari profil, bila tegangan-tegangan
boleh mak.
simum masing-masing untuk tarik dan tekan adalah 62 dan+O N/mmr.
13. Penampang melintang dari balok besi tuang terdiri dari flens atas 100 mm X
25 mm, badan 300 mm X 25 mm dan flens bawatr iOO *rn X 75 mm.
Balok tersebut

(a) sehingga

panjangnya tujuh meter dan disangga sederhana pada titik dua


meter dan 5,5 meter dari
ujung sebelah kiri. Tentukan nilai maksimum dari beban vertikal terbagi
rata (termasuk

tidak terdapat tegangan tarik pada penampang;

(D) untuk

berat sendiri dari balok), sesuai dengan tegangan serat maksimum akibat lentur,
tidak
melewati l5 N/mm2 untuk tarik atau 30 N/mm2 untuk tekan. Berapa besar beban yang

76(a)

15. Keadaan dari sebuah derek kapal diperlihatkan pada Gambar 77(a). Beban vertikal yang disangga oleh derek adalah 2 Mg. Hitunglah tegangan tekan dan tarik yang terbesar akibat dari beban pada penampang melintang AB ([Gambar 78(D)]. Gambarlah

GAMBAR 76

GAMBAR 77(')

GAMBAR 77(a)

- Untuk sebuah profil sudut, sumbu XX diperlihatkan pada Gambar 75(b) (lihat
hal. 88), luas penampang melintang adalah 2064 mmz d,an I =-4,67 X
106 mma.

17.

sebuah beban sebesar 120 kN dan tegangan tekan boleh maksimum sebesar 75 N/mm2. Tunjukkan batas-batasnya pada sketsa dari penampang.
Sebuah kolom pendek terdiri dari profil 250 mm X 150 mm dengan sebuah

pelat ukuran 220 mm X 20 mm yang dilas simetris pada satu flensnya, menjadikan ukuran panjang dari penampang menjadi 270 mm. Sdbuah bebanlU diterapkan pada kolom,
yarq dapat dibekerja lewat titik berat dari profil .L Hitunglah nilai maksimum dari
terapkan pada penampang.
Tegangan boleh.maksimum : tarik = 150 N/mm2, tekan = 75 N/mm2.
Sifat'Sifat dari profil .I; luas = 5600 mm2 : I = 65 ,5 X 106 mma .

dapat disangga balok kalau flens-flensnya dibalik?


14. Sebuah balok ABC disangga pada titik A dan B dan menahai beban segitiga
169 kN seperti diperlihatkan pada Gambar 77(b\,berapabesar tegangan
tarik dan tekan
maksimum di dalam bahan dari balok, dan pada bagian mana dari balok
hal tersebut
akan te4adi?

ll

,t

/,/

Strukur Yang Menahan

90

Lenrrtr

9l

Eahan Konstruksi ddn Struktur Teknik

18. Sebuah balok beton pratekan persegi dipergunakan rrntuk menahan beban
800 kg/m pada bentangan dua belas meter. Balok tersebut dalamnya 600 mm kdi 300
mm lebar, dan pratekan diterapkan pada jarak 420 mm dari bagian atas dari balok.
Bila balok tersebut harus ditegang sampai nilai-nilai maksimumnya baik tarik maupun tekan, baik pada keadaan dibebani maupun tanpa dibebani, berapa nilai gaya pra'
tekan yang diperlukan? Berapa besar tegangan yang harus dicapai oleh beton untuk
tekan dan tarik untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut?

19. Cambar 80 menunjukkan penampang melintang dari kolom berlobang yang


pendek. Garis tengah luar adalah 200 mm dari garis tengah lobang inti adalah 125 mm.
Garis pusat dari inti bergeser 25 mm dari garis pusat dari kolom. Llitung tegangan mak'
simum dan minimum akibat dari penerapan gaya tekan I MN yang bekerja sepanjang
sumbu longitudinal lewat garis pusat dari kolom seperti diperlihatkan dalam gambar.

lobang

inti

mm garis tengah

2OOmm
garis tengah
garis pusat dari kolom
dan sumbu dari beban

GAMBAR 80

20. Sebuah dam pasangan batu dengan penampang trapesium, mempunyai tinggi
25 meter, lebar puncak 2,75 meter dan dinding permukaan hulu yang tegak. Muka air
tertinggi adalah 1,2 meter di bawah punggung bendung. Bila lebar dasar adalah 14
meter, carilatr besarnya teBangan maksimum dan minimum pada dasar. (a) Bila tandon
air (reservoir) kosong; (D) bila tandon air penuh. Berat jenis dari pasangan boleh diambil
sebagai 2,5 dan kepadatan air adalah 9,8 kN/m3.
21. Sebuah pilar dari pasangan batu ukuran 1,2 X 1,2 meter persegi menyangga
dua balok lantai, A dan B (Gambar 8l). Beban yang diteruskan oleh balok adalah400
kN dan 200 kN dan dianggap terpusat pada titik pembebanan I 1 dan 12 . Tentukan dis'
tribusi tegangan melintang pilar tersebut dan sebutkan tegangan tekan maksimum, dengan mengabaikan berat sendiri dari pilar.
Carilah kemungkinan penambahan beban maksimum di .L1 sehingga tidak akan
terdapat tegangan tarik pada setiap titik di penampang melintang.
22. Sebuah batang baja ukuran 225 mm X 50 mm dilekatkan secara erat sepanjang
batangnya pada sebuah batang tembaga ukuran 225 mm X 75 mm. Batang majemuk
tersebut digunakan sebagai sebuah balok ukuran 225 mm X 125 mm terbentang sebagai
penyangga sederhana dengan bentangan dua belas meter dan menyangga beban terbagi
rata 14 kN/m. Hitung tegangan maksimum di dalam baja dan tembaga (a) bila dipergu-

diletakkan di
nakan tembaga dan baja secara berdampingan;9b) dengan batang baja
;;*;. r;rj" I z to tN/*tn2 I Et"-b.s. = I 25 kN/mm2'
250 mm
23. SdUuah balok beton dengari[eaaU-an keseluruhan 500 mm dan lebar
dari
40
mm
beratnya
titik
dengan
ditulangi dengaq 2 buah tulangan yang diletakkan
6m
bentang
di
atas
rata
l1kN/m
terbagi
bagian ia*rrt . Bhok menahan beban muatan
adalah
dan
beton
baja
untuk
modular
banding
d&; penyangga sederhana. Bila nilai
dan beton'
15, hit;dah besarnya tegangan kerja di dalam baja

PERT,JS r 1\ r( r; ,A \

strukrur vans Mensatami resansan-tes,nsan

Kompteks

JI. ll'aril.. r,j

l::',"ib]EP

$UiiA,EAYA

Untuk panjang ini dalam kesetimbangan:

Q-w6x-(Q+5Q-):0

6Q

d,
Ambillah momen-momen terhadap B. Cntatan: bila sebuah momen diterapkan pada ser.buah balok secara langsung hanya momen-momen total pada satu fihak saja dari titik
yang harus dijumlahkan, dengan memperhatikan konvensi tanda.

Bes 4

STRUKTUR YANG MENGALAMI TEGANGAN.TEGANGAN


KOMPLEKS

M+Qllx-rar*
-2

-(M+6M1:g

w6x(6x12) adalah hasil perkalian dari dua besaran yang kecil dan boleh diabaikan.

Tipe-tipe tegangan yang ditinjau sampai saat ini hanyalah tegangan langsung, tegangan
tekuk dan tegangan lentur, atau kombinasi tertentu dari hal-hal tersebut. Dalam bab ini
diperkenalkan tegangan geser dan tegangan puntir. Sebuah struktur mungkin mengalami
kombinasi dari beberapa tipe tegangan yang berbeda-beda pada saat yang sama, dari ini
mengakibatkan pola tegangan yang kompleks. Meskipun hal-hal ini pada mulanya kelihatannya sulit untuk dianalisa, namun seringkali mudah untuk mendapatkan tegangantegangan maksimum, dan di dalam sebuah naskah ujian tipe pertanyaan seperti ini

Q6*-AM:o

o:!y
ox

atau

Perkembangan dari hubungan ini diulas lebih jauh dalam Bab s,hal.l46,mencakup kelandaian balok dan lendutannya.

sering-sering adalah yang paling sederhana.

Dalam tiap analisa struktur yang normal, gaya langsung, momen lentur dan gaya
geser paling sering

terjadi, dan ada sebuah hubungan langsung di antaranya.

Tinjaulah sebagian kecil balok dari balok yang mengalami tegangan geser vertikal q,
sep_erti diperlihatkan pada Gambar 83(a). Gaya yang bekerja pada tiap permukaan
=
qr(t X y) yang memberikan sebuah kopel yang bekerja beriawanan dengan jarum jam
yang beke{a pada blok = q,(t X y) X x.

HI.'BTJNGAN ANTARA BEBAN, GAYA GESER DAN MOMEN LENTT'R

Tinjaulah sebuah bagran pendek dari balok AB (sepanjang 6r) yangmenahanbeban/


ratuan panjang seperti diperlihatkan pada Gambar 82. (Cototan: balok melendut dengan
momen-momen seperti yang diperlihatkan).

TEGANGANGESERKOMPLEMENTER

.ll

A_-_qn_B

D qi--

lrc

GAMBAR 83(D)

untuk kesetimbangan, maka ini harus diimbangi

It

searah dengan jarum jam dengan besar yang sama,


GAMBAR 82

dengan sebuah kopel yang bekerja

kopel searah jarum jam = qh(t X x) X y


karena ini adalah sama dengan kopel yang bekerja berlawanan dengan jarum jam

Misalkan momen lerrtur di A = M dan momen lentur di g= (M + 6M).


Misalkan gaya geser di A = Q dan gaya geser di B = (O + 60).
L

qn(t

x x) x

!::

Qt,

eu
Q,

x (r x y) x x

P DAt

94

Bahan Konstruksi dan

Stnrkur Teknik

yaitu, untuk kesetimbangan, sebuah tegangan geser secara otomatis disertai oleh sebuah
tegangan geser dengan intensitas yong sama tetapi dengan momen putar yang berlawanan pada sebuah arah tegak lurus terhadap tegangan geser yang asli.
Cara untuk menunjukkan tegangan-tegangan pada sebuah diagram ini dan mengalikan dengan luasnya menghasilkan gaya-gaya terus digunakan pada perhitunganperhi-

gap konstan. Bidang CE dan DF berjarak 6x dan sumbu netral adalah pada kedalaman

y1 dari serat-serat

-o.

gaya geser

vertikal

:
:

qsAD

lurus AB.
Misalkan .F adalah gaya resultante pada bidang AC akibat dari momen lentur. M
dan (F + 6F) adalah gaya resultante pada bidang DB akibat dari momen lentw (M + 61141.

quBC

Sekarang pandang sebuah lapisan tipis di atas AB, setebal 6y, berjarak y3 garis netral dan lebar b3.
Misalkan/adalah tegangan akibat lentur pada lapisan ini pada penampang CE:

q,AD x AB

I q"BC x AB )

lq,BCxDCJ

kopel pengimbang

M dan gaya geser pada potongan ini

lz

\qotoxDCl

atau

atas balok.
Misalkan momen lentur pada potongan CE =

Misalkan momen lentur pada potongan DE = (M + 6M) dan gaya geser pada potongan ini = (Q+ 6Q).
dari sumbu netral, lebar D. Komplementer
Tinjaulah sebuah lapisan AB, sejarak
terhadap tegangan geser vertikal akan ada tegangan geser horisontalq yang bekerja tegak

tungan yang menyangkut tegangan-tegangan kompleks. Secura konvensi adalah lazim


untuk menunjukkan hanya satu permukaan dari bahan dan menganggap satuan ketebalan, seperti pada Gambar 83(b). Luasan di mana tegangan bekerja adalah panjang sisi '
X I (yaitu I X BC atau I X AD) jadi bukti untuk tegangan komplementer kemudian
dapat disingkat:

kopel berlawanan dengan jarum jam

95

Struktu r yang Mengelami Tegangen-egangan Kompleks

luas dari penampang melintang di C

qrAB x AD

lt'U,

Jvr

.'. untuk kesetimbangan

Un

Dari teori lentur:

MI
T:t

q,ABxtrP:q,ADxAB
Qn:Q,

.FMyt

Sangat penting untuk betul-betul mengenal konvensisederhana ini waktu menghadapi tegangan-tegangall kompleks nanti dalam bab ini.

atau

Tvr:I

"Mv
J:
'

a'a,,

o yl

(/ = momen lembam dari seluruh penampang terhadap sumbu netral)

DISTRIBUSI TEGAI{GAN GESER


Distribusi dari tegangan akibat lentur dibicarakan dalam Bab 3, bersamaan dengan peng'
garnbaran diagrani momen lentur dan gaya gesr. Distribusi gaya geser pada sebuah pe'
nampang melintang seringkali dihitung dengan rnembagi gaya geser pada sebuah titik
dengan luas penampang rnelintang pada bat;lng di titik tersebut. Akan tetapi, hal ini

hanya rnenrberikan tegangan geser rata-rilia untuk penampang tersebut. Tegangan


sebenarnya adalah tidak konstan pada si:ti,ti,i titik sepanjang kedalaman penampang.
Tinjaulah sepotong balok pendek er:irra bidang CE dan DF, seperti diperlihatkan
pada Gambar 84(a). Penampang meiintarLg diperlihatkan pada Gambar 84(D) dan diang'

(iu +3r*)

: yf"
,
J

tetapi

fv2
'
|

b36y

y,

r,

adalah jumlah dari momen statik dari semua lapisan di atas AB

terhadap sumbu netrat.

:
n.M

t'

ioo

(l)

di mana a = luas penampang melintang di atas AB, dan y = jarak dari titik berat dari
luasan di atas AB terhadap sumbu netral. Sama halnya, dengan memandang penampang
DB dan menganggap penampang melintang konstan:

Pengurangan
GAMBAR E4(b)

JYr

(r + 6r)
GAMBAR 8.+(a)

o,u,

,,

(l)

:vlPoo

(2)

6F: 6M ay

(3)

dari (2):

/,t

Struktu r yang Mengalami Tegangan-teganpn Kompleks

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

96

PENYELESAIAN

Juga, karena unsur ABCD harus dalam keadaan setimbang:

Tegangan geser melintang

F+qb\x:F+6F
5p

atau

Qbdx:
s
tetapi 6Ml6x = O (lihat hal. 9l

),

qb6x
6M

---

97

ai

:
I:

aY
: 6M
-s;Iu

,,

AB [Gambar 85(a)]

t- eaf
Ib
gayageser vertikal

momen lembam dari seluruh penampang terhadap sumbu netral

Untuk sebuah penampang persegi, kedalaman d, lebar D, pandang penampang yang diarsir yang diperlihatkan pada Gambar 85(D), di mana AB adalahTl di atas sumh,r
netral.

s: eay
-Ir

Tegangan geser di

AB

: 4 :+
:bdt
t2
a:b(dl2-y)
r

di mana q
Q

tegangan geser horisontal pada bidang AB

gaya geser

-vertikal pada penampang

= luas dari penampang di atas bidang

AB

Y:

y = jarak dari sumbu netral

1=
D

"orro,

terhadap titik berat luas di atas bidang AB


momen lembam dari seluruh penampang terhadap sumbu netral
lebar dari penampang pada kadalaman yang ditinjau.

solt

dl2 + v,

2-

- _eb(dl2_ y,)(dl2+ y)lz


't ,,121611n1*

_6Qld, ,\
:iF\*-t;1
42

Sebutkan rumus yang mengatakan tegangan geser pada sebarang kedalaman dari penam-

pang melintang sebuah balok, tunjukkan simbol-simbol yang digunakan pada sebuah diagram. Pada kejadian sebuah balok dengan penampang melintang persegi empat, tunjukkan bahwa tegangan geser maksimum adalah 1,5 kali tegangan geser rata-rata.
Sebuah balok kayu dengan penampang melintang persegi empat disangga sederhana

#("

-4v1): wfi(a'-0,?)

yang adalah sebuah persamaan dari sebuah parabola

lcyf) dan memberikan sebuatr


kurva parabola untuk distribusi tegangan geser dengan kedalaman penampang
seperti di
perlihatkan pada Gambar 85(c)

pada sebuah bentangan empat meter dan disyaratkan memikul beban muatan terbagi
rata sebesar 7,6 kN/m pada seluruh bentang. Tentukan ukuran'ukuran penampang me'
lintang yang tepat untuk balok jika nilai boleh maksimum untuk tegangan di balok adalah7,6 N/mm2 untuk tarik dan 0,6 N/mm2 untuk geser.

jika

!r:

+dl2

n: r,r$or(a,
nilai maksimum dari q adalah
,

jika

e!-

!I/

bd

jika/r

=0

s:

GAMBAR E5(a)

GAMBAR 85(D)

_+):o

r,s#@, -o)

r,t#

Tegangan geser rata-rata melintang penampang adalah Gaya geser)/luas =


tegangan geser maksimum = 1,5 X tegangan geser rata-rata

cAMBAR 85(c)

.3.

elftd),yaitu

98

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknitt

Untuk balok kayu tersebut cialam soal:


gaya geser

maksi,urn

tega,gangesermaksimum

''u

1,5
'hdx

t-r,z

Juga nromen lentur

:0,6

maksimum -7'6 x 42 :
8

Momen lembam terhadap sumbu netral

Y ^

netral

38000 mm2
15,2-kN m

Tegangan boleh maksimum untuk lentur'= 7,6 N/mm2


Kedalarnan dari sumbu netral = d12 mm.

MT

GAMBAR 86(a)

bd,l12
, ,,
bcl':

bd:

jilta
dan

bd2

MY

Tegangan lentur di

150 x lo6 x 175


: -lEB
:
x i06-

140 N/mm2

: "orir'9tr6."'

124 N/mm2

dan

dl2
15200000

x
7,6x2;

12

mm3

luu flens; (D) tegangan-tegangan geser di uadan pada pertemuan d.ngun flens dan pada
lumbu netral; (c) persentase dari momen lentur total yang disangla oleh flensidan
(d) persentase dari gaya geser total yang disangga oteh uadan.
[Gam[ar g6(a), (Dj dan
.

PONYELESAIAN

150 x 3503
, _: --12
,*^
-

:m

106mm3

hnampang dari sebuah baja ukuran 350 mm X 150 mm boleh dianggap terdiri dari dua
flens'flens persegi masing-masing ukuran 150 mm X 20 mm dan sebuah badan
setebal
l0 mm. Bila balok mengalami sebuah momen lentur sebesar 150 kN m dan sebuah gaya
gcser sebesar.250 kN, tentukan (a) tegangan-tegangan lentur pada permukaan
dalam"dan

(c)l

250000x(150x20)x165

:12x

38000 mm2

CONTOHSOAL 43

di,

(D) Tegangan geser horisontal di A = 0.


Tegangan I rser horisontal di B di flens =

7,6

, 12000000 316 mm
Cl : ::
38000 :
38000
,D---*:l20mm
Jlo

maka

GAMBAR 86(c)

Tegangan lentur

:120C[000

GAMBAR 86(')

(a) Dari teori lentur. f

Iy

15200000

75mm

35Omm

'i,?9!
1.5 x 15200
_ol; - "
hi __'::

atau

l40N/mm2

T-

tN

99

r yang Mengalam i Tegangan'tega ngan Kom pleks

20mm

:1 :

Stru k tu

:4'4

N/mm2

Tegangan geser horisontal di B di badan

:m

250000x(150x20)x165

:66

N/mm2

Untuk tegangan geser horisontal pada sumbu netral:


ay : 150 x 20 x 165 + 10 x 155 x (15512\: 615125 mm3
tesangan geser horisontal di sumbu

netral: '::3T;f
'j l3t
l88x106xl0

si,-g N/mm''

(c) Tegangan rata-rata akibat lentur di flens = (140 + 124)12 = 132 N/mmz.Gaya
di flens akibat lentur = 132 X 150 X 20 = 396000 N = 396 kN. Hal ini dapat
dianggap bekerja pada jarak lengan 165 mm dari sumbu netral (lihat Gambar
86(D)).

Momen yang disangga oleh satu flens = (396 X 165y1000 = 65 kN m dan


momen yang disangga oleh dua flens = 65 X 2 = 130 kN m (momen penahan
dari flens).
persentase dari momen total yang disangga oleh flens =

140

3103

---1r=-:

188

(130/150)

l{Ju-:86,77o

106 mma

100

Strukwr yang Mengalami

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

lxx :

(d) Nilai

parabola adalah 213 dari tinggi sebenarnya) = 76,5 N/mm2

Di A, tegangan geser horisontal

= 237150 N = 237 kN. '

'

r,

l}i,st) x lOa :

DiC,ay

150

12

561

horison",

250000
:71>4 N/mm2
350 x l0

D D',

Hitung tegangan geser horisontal maksimum di balok yang diperlihatkan pada Gambar
87(a) bila balok tersebut mengalami sebuah gaya geser vertikal sebesar 120 kN. Buatlah
sketsa diagram variasi dari tegangan geser untuk penampang.

tegangan seser horisontal

106 mma

:#

13;68xl0oxl50
N/mm2

88,6

N/mrni

49,9x 10 x

y
2

:113430

mm3

i'rlrt#iotJ''t'U'

:2lX/mm'

coNToHsoel 44

116g

120000x150x12x56'l
13;68x106x10

horisontal

geser

Tegangan geser

= 61,9 mm dari atas.

120000x(l50x12)x56,1

Di B, tegangan geser horisontal

Di B', tegangan

Pertanyaan ini menunjukkan secara jelas bahwa flens dari balok menahan sebagian
besar momen lentur dan badan menahan sebagian besar gaya geser. Dalam praktek,
untuk sebuah profil
tegangan geser rata-rata diambil sebagai gaya geser dibagi dengan
luas dari badan saja, yaitu untuk contoh soal no. 42,

balok

:5,9

237
:-x100:252_

tegangan geser rata-rata di

(1260,4,+

l0

Untuk titik-titik A, B, B', C, D', D, dan E, lihat Gambar gl(b), q

rata-rata sebenarnya dari tegangan geser di badan (tidak sama dengan tegangan geser rata-rata di balok) = 66 + 213(81,8
66) (tinggi rata-rata dari

l0t

n Kompleks

Kedalaman dari sumbu netral = (261,7 142,3) X

llasil'hasil ini diperlihatkan pada diagram distribusi geser, Gambar g6(c). Tegangan'tegangan di A dan pada flens di B tidak disyaratkan untuk pertanyaan
ini, tetapi dihitung untuk memberikan diagram distribusi geser sepenuhnya.

Gaya geser total yang ditahan oleh badan = 76,s x 310 x l0


&hingga persentase dari gaya geser total yang ditahan oleh badan

Tegangan-tegangE

(maksimum)

: t'ooff#,lrd.'j,ri
:86,7

'ou

N/mm2

Catdtan: bila di bawah sumbu netral diambil daerah di bawah penampang.


(a0
70;6
l<-35)
Di D, tegangan geser horisontal

: 1209I
:21,7

Di E, tegangan geser horisontal

13;68x106x40
N/mm2

Titik-titik ini digambar pada diagam distribusi tegangan, Gambar 87(c)

TEGANGAN AKIBAT PI.JNTIR


88'1 mm

GAMBAR 87(a)

GAMBAR 87(b)

Tegalqan puntir seringkali diabaikan dalam pekerjaan praktek, tetapi untuk strukturstruklur tertentu - seperti halnya sebuah balok yang mJnyangga konsol yang tidak.ma,
lar maka tegangan tertentu akan menjadi amat penting akan tetapi pertanyaan-perta-

GAMBAR 87(c)

PENYELESAIAN
Bagian dari
balok

t0

l0-

I5

l'2

ro3

3,5

tor

v dari
'atas

l0

Ai

x lO.

l0'

l8

0,6

(,,8

5,56

10,-1

6,:15

65;4

(fle

85,5

?,0^)

14

t),25

4y'
to-4
556

, /,', ,
2,16

0,37

9 rJ)6

7{r1,75

11,29

: l16(ll: rl07,5l

nyaan ujian cenderung untuk menghadapi puntir percobaan dari balok.balok bulat.
Bukti dari teori puntir adalah sama dengan bukti dari teori lentur, dan hal ini akan
merupakan suatu latihan yang berguna bagi para mahasiswa untuk membuktikannya
sendiri. Hanya hasil akhir yang diberikan di sini, bersama dengan contoh-contoh tentang penggunaannya.
Ungkapan untuk tegangan puntir adalah:

T sG0

le r

(Uan<linekan dengarl

M f E\
IYR)
/

Eahan Konstruksi dan

102

tli rnana

f:

puntiran yang diterapkan pada batang

/p

Fromen lembam terhadap sebuah sumbu polar.


tegangan geser padajarak r terhadap sumbu polar.
modulus kekakuan, dan
sudut puntir terhadap panjang batang /.

:
q:
G:
0:

St ru k tu

Struktur Teknik

r yang

Men gal am

Tega ngan -tega ng

103

n K om p le k s

,
txx:
t_

'YY

Io: Ixx* Iyy:

nDa
64

rDa
64

t#.r#:#

llal ini diperlihatkan pada Gambar 88


sumbu polar
sudut

puntir 0

,"lffin:"
GAMBAR

EE

GAMBAR 89
CONTOH SOAL 45

Untuk contoh soal no. 45:

Sebuah batang baja lunak bergaris tengah 12 mm diuji di sebuah laboratorium. Pertama
batang tersebut mengalami uji tarik aksial, dan dengan sebuah beban sebesar 24 kN
pertambahan panjang terukur 0,15 mm dari batang uji sepanjang 150 mm'
Kemudian diuji terhadap puntir, bila mengalami sebuah puntir sebesar 50 kN ter.
hadap sumbu longitudinalnya, maka batang tersebut berputar dengan sudut 0,09 radian

(b)

Ir=+:6482
TGO

mma

I,: T

pada sebuah batang sepanjang 300 mm.

Hitung nilai dari (a) modulus elastik Young; (D) modulus geser; (c) nilai banding

50000:- G x 0,09

Poisson.

G:
:

PENYELESAIAN

Banyak dari pertanyaan ini terliput di Bab I (lihat contoh soal no.
yang baru hanyalah menyangkut pengertian puntir.

(a)

300

648n

Luas

batang

n x-122

ll,

hal 16). Teori

6482 x 0;09

82000 N/mm2

: 82 LN/m.rna

(c)

36n mm2

,:'1y : # N/mm2
Regangan langsung, :
|f = o,ool
Modulus elastik Young, 5 :f :".ffit

Tegangan langsung

50000 x 300

E:2c(l+tt)

212:2x82(l+p)
tt:-

'

212

2x82-l:0129
-

coNToH SOAI, 46

pejal dengan garis


sebuah batang baja, ABC, memiliki sebuah penampang melintang
satu meter. BC
panjangnya
tengah yang berbeda-beda. AB bergaris tengah 72 mm dan
Sebuah
sempurna.
terjepit
A
Ujung
berlaris tengah 48 mm dan panjangnya 0,6 meter.
puntir
sebuah
dengan
arah
beilawanan
2 kN m diterapkan di C, bekerja

?!?_$.{/mln'

Catatan: untuk mendapatkan momen lembam terhadap sebuah sumbu polar, carilah
momen lembam untuk penampang datar terhadap dua sumbu pusat yang tegak lurus
satu sama lain dan jumlahkanlah; yaitu untuk sebuah lingkaran: Gambar 89.

prritir ,.Uesar

sebesar 8 kN m di B.

.)

t04

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

Struktur yang Mengalami Tegangan-tegangan Kompteks

Tentukan besarnya tegangan geser maksimum pada tiap bagian dari batang dan
sudut puntir di B dan C, berhubungan dengan A. Modulus kekakuan adalah g0 kN/mmr.

dca:

PENYELESAIAN

0.o

Untuk penampang AB : (Gambar 90)

92

105

6OO

radian

gg466^a

0.,

24:0,0288
0ro:0,0288 - 0,0284

0,0004 radial

berarti puntir C yang berhubungan dengan A dapat diabaikan.


8kN m

coNToHsoAL 47

2kN m

Penampang melintang dari sebuah batang utama pada sebuah penyangga puntir terdiri
dari sebuah inti pusat baja bergaris tengah 72 mm, dengan selubung setebal l2 mm dari
perunggu diselubungkan ke batang inti sedemikian rupa sehingga antara baja dan perunggu tidak terdapat selip.
Bila pada penyangga puntir besarnya puntir adalah l0 kN m, tentukanlah besarnya
tegangan geser maksimum di baja dan perunggu akibat puntir ini.
Untuk baja modulus kekakuan = 80 kN/mm2. Untuk perunggu, modulus kekakuan
= 48 kN/mm2.

GAMBAR 90

'
lp: rx72a
-:840000n
r

mma

I, :g:9
r I
hrntir total di A menjadi 8 - 2 =6 kN rn
6000 q

PENYELESAIAN

Seperti halnya pada sebuah batang malemuk yang mengalami lentur,,momen lembam

polar ekivalen dapat diperoleh dengan mengalikan nilai banding dari modulus-modulus
kekakuannya, yaitu:

840ri0rn-12,2
6000 x 36
q:s4o"to],.*

Di AB, q maksimum

?;#:t'67

1000: 8l,tl Nimm2

Juga

801!00

8 1,8

1)

t')

Oaa

1000

ose:

81,8

1000

80000 x 36

0,0284 radian

0,0284

:
ft--

l-99

G_AMBAR

Bila seluruh penampang adalah perunggu:

Untuk penampang BC

- nx48a :
I':
32

l66n

:1,67

.I, ekuivalen
103 mma

t66

rT0%

Di BC,4 maksimum

Juga

:V

*"\:r"

.ryV

"; :
:; r96a+0,67 x n72a

Puntir total di B (di bagian BC) akan menjadi 2 kN m.

2000:

9I

t,o-r

Q,64 + 0,56)

lo6zr

4W
2000
166

24

x l0rz " 1000:92

N/mm2

3,2n

106 mma

10000000 et
x lob 9612

3,2n

92

_80000x0.,
8D 600

Tegangan'geser

maksimum di perunggu

: igr+rf :

4,79 N/mm2

;g
t

t06

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknik
Struktu

Tegangan geser maksimum di

baja

*x

36

x t;61 :!_]ym!n,

107

yang Mengalami Tegangan-tegangan Kompleks

komponen adalah q1 dan f1, dan dianggap bekerja dengan arah seperti diperlihatkan
padaGambar 92(d).
Bagian EBC ini sekarang dalam keadaan setimbang. Uraikan gaya'gaya ke arah tegak
lurus dengan EB.

IEGANGAN-TEGANGAN GABI.]NGAN
Bila sebuah

/,

titik

pada sebuah struktur sekaligus merupakan tegangan langsung dan tegangan geser, hal-ini dapat diperlihatkan pada sebuah diagram dengan
cara yang sama
sesuai dengan konvensi yang diberikan pada Gambar g3(D), yaitu untuk
sebagian dari
sebuah struktur ABCD yang mengalami tegangan tekan langsung/] yang,bekerja
secara
horisontal, tegangan tarik langsung fy yang bekerja se-cara vertikal dan sebuah tegangan
geser vertikal q, diagram akan diperlihatkan pada Gambar 92(a).
Akan tetapi, seperti telah diperlihatkan dahulu (hal. 95) secara otomatis akan
ada
sebuah tegangan geser horisontal komplementer sebesar q. Hal ini termasuk
dalam Gambar 92(b).

x EB -fnxEC cos 0+/, x BC sin 0-q, EC sin

-4xBCcos0:0

Bagilah seluruhnya dengan EB:

f,:f,#cos
Tetapi

-;ffi

sin o +

cffi

sin o +

cffi

cos o

EC
BC
*:cos0 dan ff :sin0
fi : fy cos2 0 -/l sin2 0 + 2q cos 0 sin 0

Uraikan gaya-gayake sebuah arah sejajar dengan bidang EB:

q, x EB

-frxEC

Bagilah dengan EB
Qr :Iycos
atau
GAMBAR 92(o)

t,
GAMBAR 92(c)

GAMBAR 92(D)

'Y-,.

'xl.

. __0.

GAMBAR 92(d)

-J|

x BC cos 0 + qx EC cos 0

cos

(ECIEB

BCIEB

qxBCsin0:0

sin

0):

0 sin 0+L sin 0 cos 0 - q cos2 0 + q sinz 0


(fy */,) sin 0 cos 0 - q(cos2 0 sin2 0)

sin0cos0:lsin20

cos20-sin2g:cos2f)

dan

Hasilnya dapat diungkapkan:


fn cos2 0

fi :

Qt:

_/l

sin2 0 +

sin 20

(fv+t,)Y - q cos 2o

Berhubung fy,
dan 0 diketahui,fi dan q1 dapat dihitung.fi akan merupakan tegangan langsung pada bidang EB dan qr tegarrgan geser pada bidang EB.
dan q 1 , tetapi para
Adalah tidak penting untuk mengingat dua persamaan untuk

f*

GAMBAR 92(e)

Bahan dianggap memiliki satuan ketebalan sehingga gaya pad,a tiap permukaan adalah hasil kali dari tegangan dengan panjang dari sisi (/] x AD, l', x DCdst.). Gambar
92(b) adalah dalam kesetimbabangan, suatu persyaratan yang pokok bagi tiap bagian
dari sebuah struktur.
Bila dikehendaki tegangan pada sebarang bidang selain yang vertikal dan h<.rrisontal,
hal ini dengan segera dapat didapatkan. Misalkan diminta untuk mendapatkan tegangantegangan pada sebuah bidang yang membentuk sudut 0o dengan horisontal seperti diperlihatkan pada Gambar 92(c).

Tinjau bagian segitiga BCE saja (Gambar 92(d)). Untuk bagian ini supaya dalam ke-

et

tetapi

sin 0

adaan setimbang, harus ada sebuah Eayayangbekerja pada EB.

Apapun bentuk gaya ini, ia dapat diuraikan ke dalam komponen-komponen sepanj.n, bidang dan tegak lurus padanya. Misalkan tegangan-tegangan akibat g yu-g yu

fi

mahasiswa haruslah betul-betul mengenal cara penjabarannya. tidak ada usaha untuk
mendapatkan sebuah konvensi tanda, arah-arah gaya yang dapat didapatkan hanya dengan pengamatan saja dai Gambar 92(d).
Akan tetapi ada kejadian tegangan-tegangan khusus tertentu pada bidang-bidang
miring yang pantas untuk dicatat, dan persamaan-persamaan di atas dipergunakan untuk
menunjukkan hal tersebut.

Kejadian I

Bila

f, : f, : g

(yaitu hanya tegangan

geser

q yang bekerja) dan 0 = 45o

fr:O-O+qsin(2x45')
(sin 90' : 1)
fi : e (ff tarik, seperti diperlihatkan
4r :0 - q cos (2 x 45")
(cos 90" :0)
\I
l, I
-

pada Gambar 92(d)).

r08

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknik

Soma halnya, dapat ditunjukkan bahwa bira


sebuah bidang tegak lurus pada EB yang
rllambil [Gambar 92(e)] :

terhadap kedua bidang, di mana tidak terdapat tegangan geser. Sebuah bidang tegak

lurus di mana tidak ada tegangan geser yang bekerja padanya dikenal sebagai bidang
utama G)rincipal plane).

pada bidang FC

1z: Q
ez :0

dan

Tegangan langsung yang bekerja pada bidang

Qf, tekan, seperti diperlihatkan pada Gambar 92(e)).

f, :

ytitu dua

tegangan geser komprementer, pada bidang-bidang


yang tegak rurus satu sama
rainnva, adatah ekivaten densan tes,nsan' taik
u"ro*ra sama
dengan tegangan geser, pada btdans+idans
miing sebesm 45" terhodap tegangan geser.
Hal ini merupakan.dasar dari alasan mengapa
pada balok beton berturang turangan
geser dipasang pada sudut 45" dekat

d";;";

i;;;;;"ji*

dengan J.urui, puny*ggu. B.i*g-u.rung


ini akan
menahan tegangan tarik, karena beton memiliki
tegangan ,rii. yung ,.ngat rendah. Tegangan tekan pada sudut 90o dapat
ditahan oleh beton.

Kejadian 2
Bila

4
Qr

Nilai maksimum dari

(r

:0

: (J'y+ r,fll20 - g
: (f, + ,,rttn 'U

(qmars) terjadi bila sin 20 =

(karena-f, adalah tarik dan

benar-benar mendalam:

(a)

caru konvensional untuk menunjukkan tegangan-tegangan pada sebuah bidang


penampang dari satuan lebar;
merubah tegangan ke gaya dengan mengalikan dengan panjang dari sisi;
uraian dari gaya-gaya ini pada dua arah yang tegak lurus satu sama lainnya,
bahwa semua bagian dari sistem harus selalu dalam keadaan setimbang,

/]

BIDANG UTAMA DAN TEGANGAN UTAMA

f,

:0 (tidak ada.tegangan geser pada bidang B).


Qr:o:(f,+./Jy-! _qcos20

er

q: +Ut+L)t!-20-

sin2 0 + q sin 20

rangsung.

'
'

-1,

maka persoalan-persoalan pada tegangan gabungan tidak akan menimbulkan kesulitan.


Karena mahasiswa haruslah memahami sepenuhnya prinsip-prinsip perhitungan pada
beberapa halaman terakhir. Umumnya persamaan-persamaan yang dijabarkan dari perhitungan-perhitungan tidaklah begitu penting dan tidaklah perlu untuk mengingatnya.

adalah tekan dalam contoh ini,


+ 1*sebetulnya adalah
merupakan perbedaan dari_ tegangan langsung
vertikal oan troriso'ntaif
Bilo hanya tegangan langsung bekeria
ioa, auo bidang tegak iurus satu sama lainnya, tegailgan geser maksimum bekerja pada bidang-bidong
pada sudut 45. poai o,taoi
bidang ini dan besarnya sama d.engan separo dari perbedaon
tegongan

atau

(,

dan

Bila

J, cos2

ini dapat diperoleh dari persamaan:

Ini dikenal sebagai tegangan utama (pinclpal stress - "fp)


Pengertian tentang tegangan utama sangat penting baik untuk pekerjaan praktek
lanjutan maupun untuk ujian-ujian tingkat permulaan. Banyak mahasiswa berpendapat
bahwa bab ini sulit untuk difahami, tetapi kalau diusahakan untuk memahami secara

(b)
(c)
(d)

(hanya tegangan langsung saja)

:4s'
s^^k7l+

yaitu

K4adian

109

Struktur yang Mengalami Tegangan-tegangan Kompleks

ig

20

+2ql(.1, +

l,)

Ini adalah ungkapar dalam istilah tegangan asli dari


mana diperoleh dua nilai dari 0,
berbeda sebesar 90o, yaitu dua bidanf tegak
lurus satu sama tainnya di mana tidak terdapat tegangan geser. Dalam kenyata-annya juga
ada sebuah bidang ketiga tegak lurus

Bagaimanapun kompleksnya tegangan-tegangan pada setiap titik pada sebuah struktur,


selalu ada tiga buah bidang, yang saling tegak lurus satu sama lainnya, di mana,tidak terdapat tegangan geser (yaitu tegangan langsung tegak lurus pada bidang yang bekerja
satu-satunya). Bidang-bidang ini dikenal sebagai bidang-bidangutama dat tegangan langsung yang bekerja pada tiap-tiap bidang tersebut disebut teganganutama,
Dalam praktek tegangan utama ini sering kali diakibatkan oleh tekanan-tekanan
terpakai, seperti misalnya batang yang mendapat tegangan tarik langsung, sebuah kubus
beton uji atau contoh tanah dalam sebuah alat triaksial. Dalam keadaan-keadaan ini
tegangan utama diketahui dan tegangan geser pada sebuah bidang lain ditanyakan. Bagai
manapun juga, bila sebuah tegangan geser ditimbulkan dalam bahan, seperti misalnya
di badan sebuah balok atau batang yang terpuntir, maka bidang utama dapat disyaratkan, bersamaan dengan tegangan utama yang bekerja padanya. Untuk mudahnya, tegangan pada bidang ketiga lazimnya diambil sama dengan nol, sehingga hanyq-memberikan persoalan dua dimensi.
Dengan merangkum bermacam-macam tegangan yang mungkin diberikan, atau
disyaratkan untuk dicari pada sebuah titik di sebuah struktur, kita dapatkan:

(a)
(D)

tegangan-tegangan langsung pada dua arah tegak lurus satu sama lainnya (/*
dan fr), bersamaan dengan tegangarb geser (q) pada bidang-bidang yang sama;
tegangan-tegangan utama maksimum dan minimum (fpr danfpr) dalam dua

\t

lll

Struku r yang Mengalami Tegangan'tegangan Kompleks

l0

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

Uraikan gaya.gaya ke arah horisontal:

(c)

(d)

arah tegak lurus satu sama lainnya, yang, sesuai dengan definisi, bukanlah merupakan tegangan geser pada bidang-bidang ini;
tegangan geser maksimum (4-u.") yang bekerja pada bidang-bidang bersudut
45o dengan bidang-bidang utama, dan besarnya adalah sama dengan separo dari
perbedaan dari tegangan-tegangan utama (fpr -fp")- Juga akan ada sebuah
tegangan langsung dalam.bidang ini ;
tegangan langsung dan tegangan geser (f1 danqr)padasebuahbidangpadasebarang sudut yang diketahui terhadap satu dari bidang-bidang utama.

CONTOH SOAL

q:(fo_f,)ana

atau

uraikan

gay a-1ty a

Terangkan istilah "bidang utama" dan "tegangan utama".


Bila pada sebuah titik di dalam suatu bahan terdapat tegangan tekan /, dan f,
pada bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lainnya, bersamaan dengan tegangan geser komplemerrtet q yang bekerja melintang tiap bidang tersebut, jabarkan dari prinsipprinsip pertama sebuah ungkapan yang memberikan besarnya dua tegangan utama pada
titik tersebut. Carilah nilai-nilai dari tegangan geser q dan juga tegangan utama minimum
pada sebuah kejadian di mana f* = 90 N/mm2 , fy = 45 N/mm2 dan tegangan utama
maksimum = 120 N/mm2, semuanya tekan.

ke arah vertikal:

Bagilah dengan EB:

Bagilah persamaan

48

f' EB sin g : f*BC + qEC


(BC/EB : sin 0 EC/EB : cos 0):
f, sin 0 :.;( sin 0 + q cos 0

Bagilah dengan EB

tetapi
dan

(l)

EB cos e

f"

cos

fyEC + qBC

0:f cos 0 + q sin 0


q : ('f, _ fr) cot 0

dengan persamaan (3):

frsin 0

prinsip-prinsip pertama dan pertanyaan

ini

mensyaratkan bahwa hal

ini haruslah di-

kerjakan.

Gambar 93(a) menjumlahkan tegangan-tegangan yang bekerja pada sebuah

titik

dalam bahan.
Bila sebuah bidang utama membuat sudut 0 dengan horisontal, tegangan-tegangan
yang bekerja pada EBC diperlihatkan pada Gambar 93(b).

(3)
(4)

sin 0 + q cos-9

r.rsl: -f,/:;oa? + q;in?


0 sin 0+q sin2 0
il sin 0 cos 0+ dco"'0:lcot
g sin2 0)
g
:-rf(cos2
ti' 6
(fr-f')
"ot 0 sin 0 : sin 2Al2
cos
cos20-sin20:cos20
- sin 20 q cos 2o
(L-D;:

tzze:

atau

PENYELESAIAN

Sebuah "bidang utama" adalah sebuah bidang di dalam sebuah bahan di mana tidak terdapat tegangan geser, yaitu semua tegangan adalah tegangan langsung yang bekerja tegak
lurus pada bidang tersebut. Selalu ada tiga bidang semacam itu di dalam sebuah bahan
yang mengalami tegangan, dan ketiga bidang ini adalah tegak lurus satu sama lainnya.
Sebuah "tegangan utama" adalah tegangan langsung yang bekerja pada bidang
utama (lihat definisi yang diberikan di atas).
Besarnya kedua tegangan utama tersebut (tegangan utama yang ketiga sama dengan
nol) dapat diperoleh'dengan mensubstitusi ke dalam persamaan-persamaan untuk 0
danfo yang ddabarkan terdahulu. Akan tetapi, adalah lebih mudah untuk bekerja dari

(1)
(2)

fg

sebagai
Hal ini akan memberikan dua nilai yang berbeda 90o dan ini akan berupa
halaman
pada
yang
dijabarkan
ungkapan
dengan
sama
bidang utama. (Hal ini adalah
dua

tegangan-tegangan)'
I I l, perbedaan pada tanda-tanda adalah akibat perbedaan arah dari

Kalikan persamaan (2) dengan persamaan (4):

atau
lni

q,
q'

: (f, - J,) tan 0 (fo - fr) cot 0


:fo' -f$r-folo+JJy^

Ir, - lf, * LVp + tJ J:r'1 i\

:o

(5)

dengan cara biasa,


merupakan persamaan kuadrat dari fp yang dapat diselesaikan

yaitu:

=+l(f,+f,)tJffi\
:11ff,+/.)+

JTi-IYi4tr1

(6)

Hal ini akan membetikan dua nilai dari tegangan utama, nilai maksimum adalah bila
Tegangan
tanda + dipergunakan dan nilai minimum bila tanda - dipergunakan' Catatan:
45o tergeser maksimum pada buhun ukun terdapat pada sebuah bidang yang bersudut
teganganperbedaan
antara
dari
separo
adalah
hadap bidang-bidang utama dan besarnya

GAMBAR 93(a)

tegangan utama (lihat halaman


GAMBAR 93(D)

l0), yaitu:

ill

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknik

Stru ktur yang Mengalami Tegangan'tegangan

Kompleks

113

lotongan geser maksimum,

o:

'maks

-1
2

: L!/G=|j +47

bekerja pada sudut (0

r 45')

horisontal.

45N/mm2

47,4N/mmz

(r;'
N-'
\"q,

l"= 45N/mmz

4Z4Nlmm

2250

o.l*r,.".)'r&
GAMBAR 93(d)

-(120 x 45)-(120 x 90)+(45 x 90)

t47,4 Nlmmz
coNToH

dan dari persamaan (6).

for :
:

105

for:

ll1qs +

tegangan utama minimvm

l2o

soel

49

Sebuah batang dengan penampang melintang yang bulat dapat menahan sebuah puntir,
diterapkan terhadap sumbu longitudinal, yang menghasilkan sebuah tegangan geser pada
serat-serat luar sebesar 60 N/mm2, atau tarikan aksial yang menghasilkan sebuah tegang-

+l(45 + 90) +

an tarik sebesar 90 N/mm2. Bila puntir dan tarikan aksial diterapkan secara bersamaan,
tentukan tegangan utama dan tegangan geser maksimum. Tentukan juga kedudukankedudukan dari bidang-bidang di mana tegangan-tegangan tersebut bekerja, secara relatif
terhadap sumbu longitudinal dari batang.

90)- lo5l

f pz = l5 N/mm2

I- mox:

,2
mm

,/

-Y, 52,5N/mn

Bagian terakhir dari contoh soal 48 dapat diselesaikan dengan mensubstitusikan pada
persamaan (5) (lihat Gambar 93(c)):

geser

EO

47,4N/mmz

GAMBAR 93(c)

!202

urryf.fi*."."

t;\41

"90N/mm'

q2:

4Z4Nlmm2

lazimnya bagian yang terakhir ini paling tepat diselesaikan dengan fnenggunakan prinsip-prinsip pertama.
Catatan:
tB

20:

6ON/mm2
9ON/mm2

41,4

, l.rgltrdl.;,

45-90

: -2rl
t(
[tan- -2,1) : l8o' - 64" 32'7
20 : 180' - 64" 32'
0 : 57'-. 44',
Tegangan geser maksimum : j.rz(a5
- 90), + 4 x 2250
= 52,5 N/mm' yurgbekerja pada sudut 57"44' - 45" = 12"44'terhadap

dari batang
U

GAMBAR 94

horisontal,

yaitu untuk pola tegangan pada bahan ini tegangan utama maksimum adalah

PENYELESAIAN

120

Tegangan-tegangan diperlihatkan pada Gambar 94. Uraikan gaya-gaya ke arah horison-

N/mm2 tekan yang bekerja pada sebuah bidang pada sudut 57" 44' terhadap horisontal.
Tegangan geser maksimum adalah 52,5 N/mm2 yang bekerja pada bidang dengan sudut
f

tal.

2o 44' terhad.ap horisontal. Tegangan utama minimum adarah 15 N/m;'z tekan. Hal

l,

ini diperlihatkan pada Gambar 93(d).

\
i:

AB sin 0
l.o sin 0

:60 AC'-

60 cos 0

90 BC

* 90 sin 0

(t)
,-t

ll4

JI

Bahan Konstruksi dan

Struktur feknik

Struktu r yang Mengalami Tegangan-tegangan Kompteks

Walilola

5r!
N,l

usfajab. 69

!!-IRAEAYA

lrs

Uraikan gaya.gaya ke arah vertikal:


Tegangan utama minimum =

loABcos0:608C

l', cos 0 : 60 sin 0


,i, o :6 Jos i

dari (2)
Substitusikan ke dalam

Hal ini diperlihatkan pada Gambar 95(a)


12N/mm2

-.cos
1;.T:

6o cos 6

lo'+9070- 3600:
tzo'117r-

i
- eplot

+30

Tegangan-tegangan utama adalah


1?L

bidang tegangan

\llrnml tarik (tanda

120

Tegangan geser maksimum

negatif menandakan bahwa

utama

GAMBAR 9s(c)

- (-30)

: -2

Untuk 120 N/mm2 tegangan tarik, gr = tg-r

atau

(-

tegangan langsung /a5 pada bidang tegangan geser maksimum, pandanglah


bagian ABC saja. Uraikan gaya-gaya tegak lurus pada AB:

.l*:

i
=

(-

hatkan).

(c)

'A) = 26o39' terhadap sumbu longi-

tudinal.

45" =

7l\Ldan

(?l"l+') = l0l"sn'
coNroH

soei

Pada sebuah

12 AC cos
12 cos2 45

atau 64.N/mrn1 tarik (tanda min menandakan berlawanan arah dengan yang diperli-

116"34, terha_ v

dap sumbu longitudinal.

Untuk 30 N/mm2 tegangan tekan, 02 = tg-l

45'- 140 BC sin 45,,


- l4o sin2 45'
:12x 0,5-140x0,5:
-64

,/orAB:

atau 30/60

2) = (1g0. _63"26')-

GAMBAR 9s(b)

(b) Untuk

Juga, dari persamaan (2):

tgo : l,loo
= -l20lffi

geser maksimum

berlawanan dengan arah yang diperlihatkan) atau 30 N/mm2 tekan.

-tegangan

l4ON/mm2

l4ON./mm2

30):6

lp: -120 or

Untuk

Sebuah bidang yang membentuk sudut 30o dengan tegangan tarik utama yang besar
diperlihatkan sebagai bidang DB [Gambar 95(D)] . Tegangan langsung dan tegangan
geser pada bidang

geser maksimum, sudut terhadap sumbu longitudinal


= 116"34'
sebuah tegangan geser maksimum komplemenier pada sudut 90o +

ini berturut-turut adalahfi

dan q 1.

Uraikan gaya-gaya tegak lurus terhadap DB:

t' of,:

terhadap sumbu longitudinal.

ff,$.t9',1l,'"P$sin
: 140 x 0,75 - 12 x 0;25

50

iiS

= 102 N/mm2

titik

pada penampang melintang sebuah balok yang dibebani, tegangan utama yang besar adalah 140 N/mm2, tarik dan tegangan geser maksimum adalah 76

N/mm2. Tentukan untuk titik tersebut: (a)berapategangan utama yang kecil;(b) besarnya tegangan langsung pada bidang tegangan geser maksimum; (c) keadaan dari tegangan pada sebuah bidang yang membentuk sudut 30o dengan bidang tegangan tarik

30"

tarik, seperti diperlihatkan.

Uraikan gaya-gaya pada bidang DB:

q DB

140 BC sin

30'+

12 DC cos 30"
12 sin 30'cos 30"

Q:140 cos 30'sin 30'*

utama yang besar.

/t
:l40xf"O,S+12xO5x

PENYELESAIAN

(a)

tekan

60

(l):

ur+

t2)

-12 atau l2 N/mm2

q5;!*ry/ryn,

J:
2

Karena tegangan geser maksimum = separo dari perbedaan antara tegangan-tegangan utama:

1t
/Q:-

140

Penyelesaian secara analitis selalu megyangkut uraian gaya-gaya kedua arah yang
tegak lurus satu sama lainnya. Akan tetapi, ada sebuah cara secara grafis untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tegangan yang kompleks.

- minimumf
2

l16

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknik

LINGKARAN TEGANGAN MOHR


Lingkaran tegangan Mohr memberikan sebuah cara yang sederhana untuk mendapatkan
bermacam-macam tegangan dengan cara grafis. Bukti dari cara ini adalah sederhana
tetapi cukup membosankan sehingga tidak diberikan di sini.
Anggaplah bahwa sebuah benda menahan tekanan utama fo1 danfrrseperti diperlihatkan pada Gambar 96(a). Misalkan tegangan f1 dan q1 adalah tegangan langsung dan
tegangan geser pada sebuah bidang yang rnembentuk sudut 0 dengan bidang di mana
tegangan
"fpr bekerja.
Konstruksi grafis berjalan seperti di bawah ini [lihat Gambar 96(D)] :

Stru k t r r y an g Men ga la

Tegan ga n'tega

ngan K om p l ek s

tt7

Tegangan-tegangan utama yang diberikan harus digambar dengan tekan dan tarik

denganarahyangberlawanan,yaitujikafpzada|ahtarikdanfpttekan.Aakandisebelah kiri dari O dan B sebelah kanan. Kalau tidak demikian maka konstruksi adalah seperti yang diperlihatkan.

Bila dua tegangan langsung tegak lurus satu sama lainnya f* danl, diberikan, ber'
samium dengan tegangan geser q pada bidang yang sama [lihat Gambar 97(c)] maka
konstruksi dari lingkaran tegangan adalah sebagai berikut:

(a) Sepanjang sebuah sumbu OX beri tanda titik A sedemikian sehingga OA = f pz.
(b) Sepanjang sumbu yang sama beri tanda titik B sedemikian sehingga OB = fpr
(di sini dianggap bahwa fpt adalah tegangan utama maksimum danf2 adalih
GAMBAR 97(a)

tegangan utama minimum).

(c)

Bagi dua AB di D dan gambarlah setengah lingkaran, dengan pusat D, dengan


jari-jari DA = DB.

(d)
(e)

Gambar tali busur AC sedemikian sehingga sudut CAB = 0.


Tariklah garis tegak lurus dari C terhadap OX dan memotong di E.

Sekarang:

OE = tegangan langsungfi pada bidang bersudut 0


EC = tegangan geser q1 pada bidang bersudut 0

(a) Sepanjang sumbu OX tandai titik Pr sehingga OP r = fy.


(b) Sepanjang sumbu OX tandai titik P2 sehingga OPz = f*.
(c) Dari P2 tariklah garis tegak lurus P2 C 1 sehingga PzCr = Q.
(d) Bagi dua P1P, di D dan gambarlah sebuah lingkaran dengan pusat D, dengan
jari-jari DC1 [lihat Gambar 97(b)).

Ini memberikan lingkaran tegangan Mohr [Gambar 97(b)l;OA dan OB berturut-turut


adalah tegangan utama minimum dan maksimum. Tegangan-tegangan pada tiap bidang
yang lain dapat didapatkan seperti pada konstruksi yang terdahulu.

GAMBAR 96(a)

GAMBAR 97(D)

CONTOHSOAL 5I
GAMBAR 96(b)

Juga harap dicatat: nilai kemungkinan maksimum dari tegangan geser adalah jika 0 =
4-5o dan nilainya akan sama dengan OD, di mana OD = f;, i %Go,
- fo) J (fu, f p, )l 2 (seperti dibuktikan).

l,ir

pada sepotong bahan terdapat'dua bidang yang tegak lurus satu sama
lainnya di mana terdapat tegangan-tegangan normal sebesar 90 N/mm2 tarik dan 45
N/mm2 tarik, bersamaan dengan tegangan geser sebesar 40 N/mm2, slperti dinyatakan
dalam Gambar 98(a). Pada bidang ketiga yang tegak lurus pada kedua bidang tersebut

Pada sebuah

titik

tidak terdapat tegangan.

.s

Iilt

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknik

(a) Tentukan dengan jalan perhitungan tegangan-tegangan utama pada titik terseblt dan kemiringan dari bidang-bidang di mana tegangan-tegangan tersebut bekerja.

(D) cocokkan hasilnya

dengan (a) dengan menggunakan lingkaran tegangan Mohr.

PENYELESAIAN

(a)

ll9

Strukrur yang Mengalami Tegangan'tegangan Kotnpleks

(b)

Konstruksikan lingkaran tegangan (Gambar 98(c).

Hal ini cocok dengan tegangan'tegangan utama yang dihitung di (a) di atas.

geser

Misalkan bidang utama membentuk sudut 0 dengan horisontal, seperti diperlihatkan pada Gambar 98(D). Uraika.- gaya-gaya ke arah horisontar:

N/mr

40

foCOsin0:90DE-40CE
l',

Sin 0

90 sin 0

40 cos 0

(l)

t"=22
't4

loruz.n.n'

l-40N/mm2

I
t-

goNz.-'

GAMBAR

GAMBAR 98(c)

4ON/mm,i
I
96(a)
45N,/mm2

4ON/mm'
GAMBAR 98(D)

45N./mm2

dengan

(2):

90 sin 0 cos

fo cos

0:

45 cos 0

40 sin 0

(2)

Gambarlah distribusi tegangan geser pada penampang balok yang diperlihatkan


pada Gambar 99 untuk sebuah beban geser sebesar 60 kN. Bandingkanlah tegangan geser
maksimum dengan nilai rata-rata seperti dihitung secara lazim.

Hitunglah geser horisontal maksimum pada balok yang diperlihatkan pada


Gambar 100,di mana gaya geser adalah 150 kN. Gambarlah diagram distribusi tegangan
geser untuk penampang. Anggaplqh bahwa profil I adalah terbuat dari persegi-persegi

2.

fo sin 0

90 sin 0

f,

45cos0*40sin0
45 sin g cos g_40

cos o

0-40

cos2 0
45 sin 0 cos 0
45 sin 20

:
:

-*_a_:
ts 2o
0

40 (cos2 0

40 cos

sin2 g)

empat.
sin2
3OOmm x.lSmm (Pelat

40 cos 20

:Y# :

20 :60"
Dari persamaan

SOALSOAL UJIAN

foCDcos0:45CE-40DE
(r)

tarlK

N/m#

fo.= ll

Uraikan gaya-gaya ke arah vertikal:

Bagirah

t2d

45N/mm2

zPmm

F--llgQrnrn---l
r;78

tebal
rata-rata
22mm

2OOmm

40'

:30"_W

lOmm

(l)
fp:90 - 40 cot 0
:90-40x1,7
:22 N/mm2 tarik

25Omm x 2OOmm

profil

(tegangal utama minimum) pada sudut 30. ZO t.rfrrO.p t


Atau

*ir*tuf
fp:90-40xcot(90"+30'

90

113,2 N/mm2 tarik.

+ 40 tan 30"

:90*40x0,58

GAMBAR 99

GAMBAR lOO

I aoo*
GAMBAR

1O1

20')

20'

Buatlah sketsa diagram variasi tegangan geser untuk penampang yang diperlihatkan pada Gambar l0l, dengan memperhatikan semua variasinya.

3.

20

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

4. Sebuah balok baja canai dari profil T adalah 500 mm dalam dan 200 mm lebar,
llens'flens tebalnya 25 mm dan badan tebalnya r5 mm. penampang melintang boleh
tlianggap disusun dari persegi-persegi ernpat. Balok tersebut disangga iederhana dengan
bentang 6 meter dan memikul beban terbagi rata sebesar w kN/m pada seluruh bentangnya. Bila tegangan-tegangan geser pada bidang-bidang horisontal dan vertikal pada sebuah titik 150 mm di bawah permukaan atas dari flens dan I
,5 meter dari sebuah perletakan adalah l4 N/mm2, tentukan nilai dari w.
5. Dua benda uji, A dan B masing-masing bergaris tengah l0 nrm, dihasilkan dari
bahan logam yang sama. Benda uji A, menahan sebuah tarikan aksial, menunjukkan pertambahan panjang rata-rata sebesar 0.036 mm tiap kN, diukur pada sebuah batang
ukuran 200 mm, sedangkan benda uji B, menahan puntir murni diterapkan terhadap sumbu
longitudinal, ternyata terpuntir sebesar 0,1 " pada sebuah batang sepaniang 200 mm untuk tiap nlm kN dari puntir yang diterapkan. Tentukan besarnya ,lo,iulus elastik langsung, n.rodulus kekakuan dan nilai banding Poisson untuk logam tersebut.
6. Puntir aksial yang berlawanan diterapkan pada akhir sebuah batang lurus,
ABCD. lVtasing-masing bagian AB, BC dan cD adalah 500 nrn.r panjang dan memiliki
penanlpallg rnelintang bulat yang berlobang, garis-garis tengah internal
dan eksternal
berturut-turut adalah, AB 24 mrn dan 56 mm, BC 24 mm dan 64 mnr. CD 4g mm dan
64 rnm. Modulus kekakuan dari bahan adalah 90 kN/mm2 sepanjang batang. Hitunglah:
(a) Puntir maksimum yang

dapat diterapkan bila tegangan geser maksimum tidak

boleh melewati 80 N/mm2.

(D) Puntir tnaksimutn bila puntir dari D relatif terhadap A tidak boleh melampaui
20.

7.

Sebuah batang berlobang di mana garis tengah ekstgrnal dan internal berbanding 5 : 3 disyaratkan untuk meneruskan suatu puntir sebesar 57 kN m. Tegangan
geser tidak boleh melervati 60 N/ntrn2 dari sudut puntir untuk panjang tiga
meter tidak
boleh melervati lo. Hitunglah rJianreter eksternal mininrurn dari batang sehingga memenuhi syarat u.tuk keadaan tersebut. Modulus geser dari bahan adalah g2 kN/n;2.
8. Pada sebuah titik dalam sepotong bahan terdapat dua bidang yang tegak lurus
satu sama lainnya di mana terdapat tegangan-tegangan tarik normal sebesar g0 N/mm2
pada sebuah bidang dan 45 Nimm2 pada bidang yang lainnya. Tegangan normal
disertai
dengan tegangan geser sedemikian besarnya sehingga tegangan utamayang besar di titik
tersebut adalah 104 Nimm2 tarik. Tentukan berdasarkan perhitungan dan ujilah delgan
cara gralis besarnya: (a) tegangan geser pada bidang-bidang yang diketahui tersebut:
(D) tegangan utama yang kecil; dan (c) tegangan geser rnaksimunt.
9. Pada sebuah titik pada sebuah penampang melintang vertikal dari sebuah balok
horisontal, tegangan terjadi sebesar 90 N/mrn2 tarik (pada sebuah arah horisontal) dan
60 N/mm2 geser vertikal. Dengan menggunakan baik cara gralis ataupun analitis tentukan untuk titik tersebut: (a) tegangan tarik maksimum; (D)tegangan tekan maksilrum;
(c) tegangan geser maksimurn; dan (d) kedudukan-kedudukan dari bidang-bidang di
mana gaya-gaya tersebut bekerja, relatif terhadap horisontal.
10. Unsur persegi yang diperlihatkan padx Gambar 102 nerniliki tegangal-tegangan
langsung,f, dan f, dan tegangan geser q yang bekerja pada bidang-bidang yang diperlihatkan' Bila kegagalan terjadi rvaktu tegangan geser pada sebarang bidang melewati

Struktur yang Mengatami Tegangan'tegongan

l2l

Kompleks

34 N/mm2, tentukan nilai tarik maksimum boleh dari

f*,dati tiap

kejadian-kejadian di

bawah ini:

(a)Jr:o; q:o
(b) ir= 28 N/mm2 tekan, q :
iri"i, :28 N/mm2 tekan, a :

20 N/mm2'

GAMBAR 1O2

Sebuah blok bahan persegi mengalami sebuah tegangan tarik horisontal sebesar
l l0 N/mm2 pada sebuah bidang Jan sebuah tegangan tarik sebesar 46 N/mm2 pada segeser sebesar 60
buah bidang yang tegak lurus, bersamaan dengan tegangan'tegangan
tegangan langbesarnya
perhitungan,
dengan
Carilah,
N/mm2 p.a-u urun-.t.t, yang sama.
N/mm2
46
tegangan
arah
40o
terhadap
' Carilah
sung dan tegangan g.r", piau bidang
geser
mak'
tegangan
dan
utama
tegangan-tegangan
iuga arah aaii UlOang-Uidang utama,
grafis'
secara
hasilnya
,i.r. pada blok bahan ini. Uji semua

l.

r23
Ketandaian dan Lendutan

atau R:6s150

6s:R6g
Dari teori lentur

MIE
-f:
,:

atau

Bas

M1
EIR

KELANDAIAN DAN LENDUTAN

\
.\)
\\

Meskipun sebuah batang struktur yang mengalami lentur tidak mengalami tegangan
lebih, tetapi akan berubah bentuk. Perubahan bentuk ihi dianggap berbentuk lengkung
lingkaran (lihat teori lentur hal.64) dan bila bprlebih-lebihan.akan mengakibatkan perancangan yang tidak memuaskan. Sebuah contoh dari persoalan ini adalah sebuah
balok, bila melendut mungkin tak tampak oleh pandangan mata dan mungkin menyebabkan pintu di bawah ambang tidak dapat ditutup. Untuk alasan ini maka peraturanperaturan praktek mensyaratkan lendutan boleh maksimum untuk sebuah bentang dari
balok seperti juga tegangan-tegangan boleh maksimunr.
Seperti telah disebut dalam Bab 4 (hal. 9l ), ada hubungan langsung antara beban,"'
gaya geser, momen lentur, dan lendutannya pada tiap-titik tertentu. Ada beberapa cara
untuk menghitung kelandaian dan lendutan, tetapi untuk kejadian-kejadian sederhana
teorema Mohr dapat digunakan secara langsung. Dua teolema ini merupakan dasar dari
ba$an yang lebih luas dari analisa struktur lanjutan, tiap mahasiswa yang berminat
untuk menelaah soal ini lebih lanjut haruslah betul-betul menguasainya secara mendalam

GAMBAR 1O3(a)

ll

dan bagaimana menggunakannya.

M60
EI Ds

TEOREMA II{OHR
Teorema pertama

Tinjaulah sepotong balok yang mula-mula lurus. Bila diterapkan beban, balok akan melendut. Garis pusat dari balok yang melendut diperlihatkan pada Gambar 103(a), di
mana titik-titik dari garis pusat dari balok A dan B mempunyai kedudukan A' dan B'.
Gambar 103(b) menunjukkan diagram momen lentur sepanjang balok.
Misalkan momen lentur rata-rata untuk bagian pendek dari balok PQ, sepanjang 6x,
sejarak x dari titik B =t14.
Gambar garis singgung terhadap balok yang melendut di P dan Q dan misalkan
sudut antara kedua garis singgung ini (perubahan kelandaian) = 60.
Bila panjang dari busur PQ = 6s;sudut yang, berhadapan pada pusat lengkung adalah 60 dan jari-jari garis pusat y'ang terlendut adalah R.

Tetupi untuk rendutan vang

a*n

-fil,

pendek:
panjang vang dipandang adalah

3:T;:'k
M.
do :

,1ox

Untuk seluruh Panjang AB:

[,
di mana

f,r0

: fBM-'
o'*
Jn

udu,un perubahan kelandaian attara

A' dan B'

aun

J',vla,

addlah luas

124

Bahan Konstruksi dan

kedua untuk mendapatkan lendutan maksimum, bila titik dari lendutan maksimum diketahui, karena di titik ini sebuah garis singgung terhadap balok akan horisontal.

dari diagram momen lentur antara A dan B.


Dengan menganggap

E/ konstan:

perubahan kelandaian dari

A'ke B'

CONTOH

luas dari diagram momen lentur antara A dan B

Tentukan lerdutan maksimum untuk balok yang disangga sedefhana, bentang L,menyangga beban terbagi rata sebesar w/satuan panjang untuk seluruh bentang (lihat Gam'

EI

bar 104(a).
Mengingat pembebanan yang simetris,

atau, secara lebih umum, teorema pertama Mohr menyatakan bahwa perubahan kelan-v
daian dalam radian untuk sebarang panjang balok yang mengalami momen lentur ada-

sebuah diagram Mf EI haruslah digambar. Hal

l3).

titik lendutan maksimum

akan terletak di

tengah, C [Gambar 104(D)].

lah sama dengan luas dai diagram MIEI unruk seluruh panjang.
Bila ketegaran lentur EI adalah konstan, hanya luas diagram momen lentur yang
perlu dihitung dan kemudian dibagi dengan EI. Bilafl berubah-ubah sepanjang batang
(yaitu luas penampang berubah-ubah atau bahan berbeda-beda yang digunakan), mat a
53, hal.

125

Kelandaian dan Lendutan

Strukur Teknik

''

,i

:,'ol!

',"

ini diperlihatkan pada contoh soal no.


GAMBAR 1O4(a)

Teorema kedua

Dalam Gambar 103(a), misalkan garis-garis singgung di P dan Q memotong garis vertikal
lewat B di X dan Y sedemikian sehingga XY = 64.
Untuk nilai yang kecil dari 6A seperti yang diperlihatkan:

6/ :
ba :

tetapi

GAMBAR 1O4(b)

x60

Oix

at:ffa*
dan untuk seluruh panjang AB:

?.t"wr=
3^2^ I
*ul///Z
^^ // ///

[: '^:l^H'.
di mana

l/
Jo6/

adalah panjang vertikal antara B' dan

titik potong

A' dengan garis vertikal lewat B' (lihat Gamar 103(a).

I^

&Ixdx

garis singgung di

titik

GAMBAR 104(c)

adalah momen statik

dari diagram lentur antara A dan B terhadap B.


Jadi teorema kedua Mohr menyatakan bahwa untuk sebuah balok yang semula
furus yang mengalami momen lentur, vertikal antora satu terminal dan garis singung
dari terminal yanglain adalah sama dengan momen statik dari diagram MIEI terhadap
terminal di mana pery'otongannya diukur. Seperti halnya pada teorema pertama, bila EI
konstan, hanya diagram momen lentur yang perlu digambar. Bila E/ berubah-ubah,
maka diperlukan diagramMf EL
Oleh mahasiswa perlu dicatat bahwa pada kejadian umum A adalah bukanlah merupakan lendutan dari balok. Akan tetapi adalah mungkin untuk mengetrapkan teorema

tentu akan horisontal dan memotong penyangga sebelah


kanan di X [Gambar 104(b)] . Titik B disangga sehingga tidak akan melendut, sehingga
Ags = BX, yang juga merupakan lendutan maksimum dari balok'
Sebuah garis singgung

/cs

di

lendutan maksimu-

t
''"tE1 " (lihat Gambar l0a(a))

_wEpqxsUrc

EI

_ 5wLa
_NM

126

fuhan Konstruksi dan Struktur Teknik

t27

Kelandaian dan Lendutan

/Lendutan maksimum

3.

carilah lendutan

:;::

: w!\

untuk sebuah -:rt'i, panjang

z,

menahan beban

terbagi rata sebesar w/satuan panjang sepanjang batangnya.

(l-"rartu, maksimum

#)

Balok-balok dengan ujung terjepit


Teorema-teorema ini dapat juga diterapkan pada balok-balok dengan ujung terjepit.
GAMBAR IO5

CONTOH

Carilah momen-momen jepit (momen primer) dan lerdutan maksimum untuk balok
Sifat+ifat dari sebuah parabola

yang kedua ujungnya terjepit menahan beban terbagi rata sebesar w/satuan panjang sepanjang bentangnya Z . (lihat Gambar 108).
(a) Balok yang dibebani: dalam kasus ini, berdasarkan simetri pembebanan, momn-momen jepit M 6 dan M s haruslah sama.
(b) Diagram momen jepit: luas total : - M eL atau - M rL
(c) Diagram momen lentur bebas: luas total dari diagrarr momen lentur "bebas" =

Dari contoh soal di atas jelas bahwa luas dan titik berat parabola harus dapat dihitung
secara cepat. Persamaan sebuah parabola adalah y = mx2 , yang memberikan kurva

seperti diperlihatkan pada Gambar 105.


Luas yang dibatasi oleh sebuah parabola dan sumbu y adalah sama dengan 2l3xy,
dan titik berat ltrasan ini terletak 3/8x dari sumbu y. Luas yang dibatasi oleh sebuah
parabola dan sumbu.x sama dengan ll3xy, dan titik berat dari luasan initerletak/ay
dari sunrbux. Sifat-sifat lain dari parabola diberikan dalam Bab 6, hal. 160.
Mahasiswa sekarang harus menyelesaikan kasus-kasus standar di bawah ini:

l.
Z

/lendutanmaksimum

WW
I

.l

GAMBAR

ro6(a)

-wL'\
48Er)

a)
:-B

l_

(e)

'

,.i

diagr4m ini boleh digabung untuk mendapatkar


diagram momen lentur akhir. Akan tetapi untuk pesoalan luas momen adalah
lebih mudah untuk tetap memisahkan satu sanra lainnyaBalok terlendut: lendutan maksimum terletak di pusat C.

(d) Diagram momen lentur akhir:

carilah lendutan maksimum untuk balok dengan penyangga sederhana bentang


titik ltr di tengah [lihat Gambar 106(a) dan (D)] .
r., j r ,l

'

'8 "- n

dengan beban

/-

.wL2t_ wI]

Karena balok adalah horisontal pada kedua ujung-ujungnya, perbedaan antara kelandaian dari A dan B adalah nol, dan untuk itu, menurut teorema Mohr pertama, luas diagram momen lentur harus sama dengan nol. Hal ini berarti bahwa luas diagram momen
lentur "bebas" positif harus sama dengan luas diagram momen lentur "terjepit" negatif.

ceMsen roz(c)

*L' :_ n,
MOL
12

u^:*A
^t2

M,:V
"12

GAMBAR 107(c)

2.

Momen akhir pada pertengahan balok rl4"

wI] wll
812

I,

Carilah lendutan maksimum untuk konsol, panjang


menahan beban titik I/
pada ujungnya fiihat Gambar tO7(a),(D), (c)] .
Dalam kasus ini balok tetap horisontal pada penyangga dan A diukur pada titik lendutan
maksimum, yaitu mengambil momen-momen luas terhadap B.

wE
24
::::r/

128

Eahan Konstruksi dan

Kelandaian dan

Struktur Teknik

129

Lendutan

dari C ke B terhadap B'


Momen statik dari diagram momen lentur "bebas"

/zwt2t\

:1--

\3 8

-2)lx--x8

L
2

5wIi

- f84
GAMBAR 1o8(c)

,.'.

GAMBAR 1O8(D)

lenduran maksimum

: (-#.t#)lt'
wLa

384E1

dan lendutan makMahasiswa sekarang harus dapat mencari momen'momen lentur


muatan titik
dengan
bentangl'
untuk balok yang kedua ulungnyu tedepit'

simum
di tengahnya

'y

/
WL -.
: WL r^-r..+^maksimum :lendutan *^r--;-,,,.:
d1
(v^ lvlr: # Mt"r,gnh

WLt \
9ZEI )

untuk mencari titik lendutBila muatan titik I4l tidak terletak di tengah, tidak mungkin
itu lendutan maksimum tidak dapat
an maksimum berdasarkan pengarnatan dan dengan
jepit ujung dapat diperoleh
ditemukan dengan segera. Akan tetapi, momen-momen

GAMBAR rO8(c)

GAMBAR 1O8(d)

sebagai

berikut:

I
CONTOH

_l_

pada Gambar 109(a)


carilah momen-momen jepit ujung untuk balok yang diperlihatkan

(a)

kejadian ini besarnya


Balok dibebani: momen'rnomen jepit M 6 dar. Ms dalam

tidak akan sama.

(b) Diasrammomenlenturiepit: luas: -}(Mo + MB)L


(c) Diagam momen lentur bebas: tu , : +L \ob : lwaa
seperti
yang terlihat, tetapi tidak praktis untuk persoalan-persoalan momen-luas.
(e) Balok terlendut: catat bahwa momen lentur adalah pada "bagian tarik" dari

(d) Diagarn momen lentur akhir: diagram gabungan dapat digambarkan

c
GAMBAR 1O6(e)

balok.

Juga balok akan horisontal pada titik lendutan maksimum C. Oleh sebab itu momen
statik dari diagram MIEI dari C ke B terhadap B akan sama dengan lendutan maksimum.
Momen statik dari diagram momen lenrur "terjepit" dari C ke B terhadap B.

: (-'^i)"

Untuk balok yang kedua ujungnya terjepit perbedaan kelandaian antara ketlua
ujung A dan B adalah nol, oleh sebab itu diagram momen lentur positif haruslah sama
dengan diagram momen lentur negatif.

){trlo+ Mr)L:lwab

ln

:(-

/ n'EL\ L
n z)',t

^+

MB:

*{

(l)

Berhubung penyangga-penyangga tetap pada ketinggian yang sama, garis silggung lewat
A harus melewati E, yaitu A dari A ke B adalah nol. Oleh sebab itu berdasarkan pada

wLa

96

&

130

Eahan Konstruksi dan Struktur Teknik

Kclandaian dan

Substitusikan a

GAMBAR 1O9 (a)

131

Lenduan

b=

atau a =

w'1b

(L

- b)

oa' +
6L'-"

3sb

3b(L 6L'-- +
Wab
: -(/\b+
Lt

:W_X_bf ZA,

-(Mr*2Mo) u +
tVe

?'i

b) + (L

b\27

nol:
Karena momen luas total ternadap B haruslah

GAMBAR 1O9(D)

a2\

*o!@+
6

r): o

atau
Wab(b

ioo

MB+2M^: ---E-

GAMBAR 1O9(e)

L)

Q\

Juga, dari (1)

Ms*Mt:-L

Wab

GAMBAR r09(d)

W/satuan Paniang

M.=# M'=#

uo=Pz
lendutan

.wLal

mars.=3[lf-t

'i* =^,ifi Il-+

GAMBAR 109(e)

teorema Mohr kedua, momen dari seluruh diagram momen lentur terhadap salah satu
penyangganya haruslah sama dengan nol.

wL3'

lendutan maks.:16ZET

Momen statik dari diagram momen lentur "terjepit" terhadap B

(-+M

^L) "T

- -'|e*e*

* G\M,L)

,TL

Ma)

w/satuan paniang

Momen statik dari diagram momen lentur ,,bebas,'terhadap


B

: tl*ab2xib+i , t{azb , (,.,


t
t

GAMBAR 11O

&

r33
Bahan Konstruksi dan

132
Dikurangi

Stuktur Teknik

Kolandeian dan Lenduten

Momen-momeniePit

*^:ry(*- ,)
:=Wab2

ujung

:90kNm

^:160:F::
160x12x3 :30kNm
Ms:_-F-

Momen "bebas" dalam pembebanan

'

Substitusikan ke (1)

Wab Wab2
^, _
- -T- ---E-

t6ot

160x3x1 :l20kNm
: ---4 -l60kN

rvtB

wa2b

-E-

GAMBAR 112(4)

GAMBAR r12(c)

Semua hasil untuk momen dan lendutan-lendutan sejauh ini dalam bab ini adalah
merupakan kasus-kasus standar dan harus selalu diingat. Gambar 110 adalah sebuah
rangkuman dari hasil-hasil tersebut di atas.

-Ve
rookN

L--I----Ja

a ')tr

2,5m

30kN/m

75kN

50kN

r'ftuo*={c

30 + 3/o(9O - 30) = 75 kN m
Momen akhir di bawah pembebanan =
ll2('b)'
ini diperlihatkan dalam Gambar
, Hal-hal
pada sebuah balok dengan ujung terjepit'
urrtuk menghitung reaksi.reaksi ujung
yang lazimsebuah penyanBganya seperti cara
maka ambillah ,no.n.nl-on,en terhadai
jepit [Gambar 112(c)] '
nya, dengan mempertratikan momen-momen

i
I

'"--lr--.]
GAMBAR 111(o)

[___*__j
GAMBAR 111(b)

GAMBAR r12(d)

GAMBAR TI2(D)

GAMBAR 111(c)

C C
C _C
so_ r6o x, *

q"v^

ill

CONTOH

V;: t6o -

Carilah momen-momen jepit ujung (momen primer) untuk kejadian-kejadian seperti


diperlihatkan pada Gambar I I l.

geser [Gambar
dengan menyuguhkan diagram'gaya

Mo: Ms:62,5 kN m
(b) Mr: Mc:90 kN m
(c) Mc:642 kN m Mo:52,5 kN m

(ct)

soel

llz(d)l

t3s

: 2l rI

'

13(a)'
diperlihatkan seperti pada Gambar I
Kasus umum untuk reaksi ujung dapat

JAWABAN

coNroH

?rrro

M1

52

Gambarlah" diagran-diagram momen lentur dan gaya geser untuk sebuah balok yang
ujung-ujungnya terjepit dengan bentang empat meter dengan sebuah beban titik sebesar
160 kN satu meter dari penyangga sebelah kiri.

v^fi-lo

MB

lv'

GAI\'BAR TT3(d)

GAMBAR 113(D)

Ambillah momen'momen terhadaP B:

LVn- M^-

Wb

* Mt: g
LV^- Wb * (Mr - Mr\
wb Mn-M&
va,:

PENYELESAIAN

Lihat diagram beban, Gambar ll2(a)

-L + -* r-

134

Bahan Konstruk$i dan

Struktur Teknik

tetapi wblL adalah reaksi dari A (Ra)iika barok


tersebut tidak terjepit
adalah gaya dalam kopel yang diperlukan untuk
mengimbangi

(Mx- Milrt

(Mt * Ms),yaitu lihat Gambar

,no;.;

t33(b).

135

Kelandaian dan Lendutan

tidak setimba,g

Mo-Mr:VxL
v

GAMBAR 114(c)

: Yt-U"
L

l'e: Re* V
JlkaMs) Mx,

PENYELESAIAN

Balok diperlihatkan pada Gambar ll4(a). Diagram-diagram MfI terjepit dan bebas digambarkan seperti pada Gambar fia(r.) dan (c). Diagram-diagram tersebut adalah merupakan diagram-diagram momen lentur tetapi ordinatnya dibagi dengan nilai I ratarata pada tiap titik.
Karena tidak ada perubahan kelandaian dari A ke B, luas dari diagrarn-diagram
MII terjepit dan bebas haruslah sama (E dianggap konstan), atau:

persamaan menjadi;

Vo: Ro-

Hal ini menrberikan cara yang

cepat dan rnudah untuk mendapatkan gaya geser


pada
sebuah balok terjepit, tetapi adalah penting
untuk menyadari uahwa adatah sama harnya
seperti mengambil momen-rnometr terhadap
sebuah penyangga.

luas d = luas e +

Balok dengan penampang yang berubah-ubah

luas a + luas D + luas c

Bila momen lembam dari barok berubah-ubah


sepanjang batangnya, maka diagram MII

i)ts * tV+PLs

harus digunakan untuk persoalan-persoalan


momen luas.

coNToH

soer

luas/

j!'\

+ 1(Y'

t,s +

\ff u

. ,2N, .
--Z,2N,
1t2)t12ft,r

53

Sebuah balok horisontal ACB, panjang tiga


meter, dijepit pada ujung A dan B, yang
mempunyai ketinggian yang sama. Batang tersebut
p.nu,np"ng.n.tintungnyu berubah di
titik tengahnya C sedemikian rupa sehingga momen lembam
uourur, r'un'tur.;ffi';;
dan 2I untuk jarak cBl sebuah beban vertikal
tinggal terpusat sebesar 320 kN bekerja
pada titik tengah C. Tentukan mornen-momen jepit
di A dan B.

4M^+2(M

"

^+

Mr)

* (Mr * Mr)* 2MB:960 + 480


7M^+

5Mr: 1449

(l)

Juga, sebuah garis singgung dari A lewat B. Ambillah mcmen'momen luas terhadap B
(luas-luas hanya dinyatakan dengan huruf-huruf saja pada baris pertama);

* b x 2*c x 1 * d x 0,5 : e x 2 *J'x I


4Mo*2 x 2(Mo* Mr) + I x (M a+ Mrl**,oitolorr"

a x 2,5

2)

320kN

loMA + 4M
B

GAMBAR rr4(a)

Dari

(l)

5M

dan (2)

(l)x2
(2)x5

Substitusikan ke (2)

O ./M^+MAI

,/

-la-l
bt

r* Mil + (M o* *l:*rffi

GAMB,A.R r 14(D)

2Mr

: 399

^+
l4M^+10Mr:2339
25M^+10Ms:4000
I 120
tlM
^: [01,8 kN m
M^=
2MB- 800-5x

Ms:

coNToH

soel

145,5

(2)

101,8

kN m

54

Sebuah konsol serba sama, horisontal panjangnya lima meter. Konsol tersebut menahan
dua beban terpusat yang beke{a vertikal ke bawah, satu sebesar 20 kN bekerja pada

136

Bahan Konstruksi dan Strukfrrr Teknik

Kelandaian dan

137

Lendutan

penamPang yang paling berat


dari tiga penampang adalah dalam perbandingan d ?J' 3I'
R bila sebuah beban sebe'
penyangga
dari
vertikal
berada"di ujungl.pit. Tentukan realsi

sebuah titik 1,5 meter dari ujung jepit tertanam dan satu sebesar l0 kNbekerjapada
ujung bebas. Konsol tersebut disangga oleh gaya terpusat pada sebuah titik tiga meter
dari ujungjepit tertanam. Tentukan besar dari gayapenyan1ga kalau penyangga tersebut
terletak pada garis horisontal yang sarna.

sar 120 kN diteraPkan

di A-

PENYELESAIAN

'Balok

ini dapat dianggap

konsol yang disangga di B fiihat Gambar I l5(a)] . Bila


nilai dari penyangga dimisalkan R, diagram momen lentur dari penyangga saja diperlihatkan dalam Gambar i15(b). Dagram momen lentur untuk konsol yang dibebani diperlihatkan dalam Gambar' I I 5(c).
sebagai

r20kN

lokN
PENYELESAIAN

GAMBAR

penyangga [Gambar I l6(b)] dan


Dua diagram'diagram M// harus digambar, satu untuk
satu untuk beban [Gambar I l6(c)] '
luas dari seluruh diagram
Karena garis singgung di Aian lewat B, lnomen-momen
terhadap B haruslah sama dengan nol'

lls(a)

GAMBAR 115(r)

Rt

t3

v3

GAMBAR 116(d)

GAMBAR 115(b)

GAMBAR 115(c)

Karena sebuah garis singgung di A akan lewat B, dan EI adalah konstan, maka
momen dari diagram total antara A dan B terhadap B harus sama dengan nol, atau

j:Rl

x z : jao x l;5 x 2,5+j35x

l2R:200+70+35+10
R:3l5ll2:26,25 kN

1,5

GAMBAR r16(c)

2+)3sx l;5 x I
+;20x 1;5xO5

(% dasat X tinggi), angkath',L13 datLlI akan


dihilangkan seluruhnya.
terjadi pada tiap .rrtu paau p*r"*ru" ian karena itu dapat
dari
segitiga-segitiga tersebut
vertikal
Luas-luas ini dapat oiamtit **u d.ngu, ordinat
Dalam menentukan luas (c) kali (h)

::

coNToH

soel

GAMBAR rr6(e)

dibagi

denganl/i.

<,- t---

jarak lengan L13 danl13 dapat dihilangkan seJuga, dalam perhitungan'perhitungan


dalam bentuk yang disederDiagram-diag ri lttt a"pJaisuguhkan kembali

55

luruhnya.

(e)'
hanakan diperlihatkan pada Gambar 116.(d) dan
(e):'
Dari Gambar-gambar 116(d) dan

Sebuah batang horisontal dijepit pada ujung yang satu dan disangga oleh sebuah penyangga pada ujung yang lainnya, seperti pada Gambar 116(o). Momen-momen lembam

138
Bahan Konstruksi

oR^2R5R
o3+r*-r*:
R

qQa +

soet

f,sn gttrl<tur Teknik

139

Kalandaian dan Lendutan

4R,2R :-l-*__J_+5x20
8x80 7x4O
6- 3
t4+ rs+6+6):'!Or*14+15)

Untuk mendapatkan reaksi di B, ambillah mohen terhadap A:

^:':fo:
coNToH

f-/
- t2o,: e0
Rs = 26,67 kN
Momen di C : 26,67 x 2 : !14!tl .
JugamomendiC : 53,34- 120: -66,66 kN/m
6R,

s6,3 kN

fiihat Gambar ll7(a)1.

56

Dagram-diagram momen lentur diperlihatkan pada Gambar ll7(b). Karena


tidak ada perbedaan kelandaian antara A dan B, luas dari diagram momen lentur sama
dengan nol, atau:

(b)

sebuah kolom serba sama vertikal


dijepit dengan arah tetap pada dasarnya
dan panjangnya adalah enam meter.- Pada ketinglimeter di atas dasar, kolom tersebut
menahan sebuah konsor pelat penyanii
"*pat
'romen
vu"gmengakibatkun ,ruuut
sebesar
120
kN m searah jarunr jam pada keduduican-tersebiut.

Gr*b";l"h;;;;;m

6MB+i(Mn- MB)6:

untuk kolom, dan tunjukkan semua


nilai yang penting, (a) bilaririg rr", dianggap
dalam keadaan sendi; (D) bila ujung
,,ur Jiu"g;up terjepit sempurna baik tlalam
kedudukan maupun arahnya.

Ms:

momen-momen luas terhadap B haruslah


sama dengan nol:

l2M

6)(36)

r(j

x 80 x 4)(2+3)_(i x 40 x

, 19-40x,4
'
^:160
3
10 lttr

4o

x2
(l)

MA

2)(3x4:o

diagram
diagram diagram
momen
momen momen
lentur
jepit
yang
diterapkan akhir

M.' : 1900_ 160


3 x 12

4-ix

40

ffi'

(a) Diagram-diagram-momen rentur diperlihatkan


dalam Gamb ar rr7(a).sebuah
garis singgung di A harusrah
meralui p,rn"Jk dari sendi B. Dari ;";;,
Mohr kedua,
Mox

x 80 x

MB

PENYELESAIAN

*(ix

3Ms: 160
3M
4O
M^+
n+

momen lentur

kolom
Yang

terlendut

GAMBAR 11?(D)
Juga, momen-momen luas terhadap B harus sama dengan nol:

(positif dan oleh karena itu seperti arah yang


diperlihatkan).

6Msx3 + j1un

Mr\6x (3 x 6) : 160(2 +1)6M, : 439


l2M
^+
2M^+ Mn:80
Mo

Kurangilah (1) dengan (2)


Substitusikan ke dalam

53,4

rzoTu

diagram
momen
untu k
penyangga

diagram
momen

lentur
momen
yang

2)
(2)

Mu= 9

Catatan: blJa Ms = 0, maka diagram momen jepit berbentuk segitiga.


Untuk mendapatkan reaksi horisontal di B, ambillah momen-momen terhadap A:

diagram
momen

(l)

:40 lI'{ m

40(3

akh

kolom

diC

Juga momen di

Momen

yang terlendut

ir

diterapkan

0+6RB-l2O:40
Rs: 26;7 kN
+

26,7

53,4

x 2 : 53;4 kN m
129 : -666 kN m (lihat Gambar t17(b)\.

Catatan: dapat terlihat bahwa momen-momen adhlah sama, baik untuk keadaan terjepit
maupun sendi di B.

GAMBAR trz(a)

r40

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknik

./muouraN

dengan cara sama, carilah Ag

Teorema Mohr dapat juga dipegunakan untuk menentukan lendutan dari sebuah balok
pada sebuah

l4l

Kelandaian dan Lendutan

I.L

P,15WL2

titik teftentu.

x"V+l,25WL'x 2

/,:ff-=1-zu

coNToH soe't. 57

g,25WL3

lendutan di C
Di tengah-tengah antara kedua titik ini memberikan

Balok yang diperlihatkan pada Gambar 118(a) mempunyai ketegaran lentur yang serba
sama, .Er Hitunglah lendutan pada pertengahan bentang AB, dinyatakan dalam w, L

17

danEI.

8,2rWI:: 6rwt:
1T

gdEI

ke atas'

PENYELESAIAN

n : Wx3L*W+Ll2-2WxL :0;75 Ll'


2LRs:W+W+2W-0,75W
: 3,25L1/
-- diperlihatkan pada Gambar l8(r) dan balok terlentur pada
Dagram momen lentur
r\A

40kN
GAMBAR r19(a)

Gambar 1 lS(c). Bentuk terlentur dapat disketsa karena diagram momen lentur seluruhnyalah negatif, yaitu balok tersebut pada selunrh panjangnya melengkung ke atas.
beban terbagi rata

?w
GAMBAR 119(D)
GAMBAR 116(o)

2WL

GAMBAR rl9(c)

GAMBAR TIE(,)

--t-I lendutan

garis singgung di C
garis

asli

GAMBAR 119(d)

GAMBAR 1r8(c)

dari balok
balok Yang terlentur

Sebuah garis singgung pada titik pertengahan C memberikan potongan-potongan vertikal


di A dan B sebesar Aa dan A3.

l9375kNm

Untuk mendapatkan 46, ambillah momen.momen luas dari diagram momen lentur
antara A dan C terhadap A:

..EI iWL' " L, * +t,25wE xlL

AJa

__---_

GAMBAR 119(e)

7WI:
12EI

143

142

Bahan Konstruksi dan Strukt

tr

Tekni*

Kelendaian dan Lendutan

momen lentur dan menemukan


balok asli dengan diagram
beban
pemberian
gini terlihat
tersebut adalah titik lenini' Titlr<'yaig
seder'

CONTOH SOAL 58

titik

ll9(a) menunjukkan

sebuah balok horisontal ABC dengan ketegaran lentur


sederhana di A dan B. Tentukan, untuk pembebanan yang diperlihatkan, lendutan pada ujung bebas C.

Gambar

serba sama

iln::L'l;#i:#:t*[',:1,[1fi

Rr

40

+ 30 x

8,5

untuk menentukan
il;;;".,
sebarang titik'
'# r?ffi;alok Pada
237,3

kN
DAN LENDUTAN
UNTI.]K KELANDAIAN
CARA MACAULEY
dan lendutan'

- 236,7 : 5&i kN

Diagram momen lentur adalah seperti diperlihatkan dalam Gambar ll9(b). Bentuk
dari balok yang melendut kemudian akan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar
119(c) (melendut ke bawah bila diagram momen lentur positif danmelengkungke atas
bita diagram momen lentur negatif).
Demi mudahnya perhitungan, diagram momen lentur paling baik dipisah menjadi diagram bentang perletakan [Gambar I l9(d)] dan diagram dari konsol [Gambar ll9(e)l .
Pada diagram lendutan [Gambar 117(e)1, gambarlah sebuah garis singgung dari C, kemudian.

Ae: 4 x

135

1770
: - ti:i

x6x

-|x

i,l{iHl',1?]1"1,",*,,*;^uu,*di'iemukan

:i":t"ltlHl
,...ol.bihmudaho"e""*",,ee'*u""*':Tr'l;i1Tffi?l'l;k'ffi
momen'mor

PENYELESAIAN

40 x 8,5 +30x8,5212

ii*'rt"'
;;;;;"
kasus'kasus vang
i"n "'ii'** dibtb;i;;urt u*ut
'"t'*

nol untuk

dutan maksim'*

E/ kN m2 satuan-satuan. Balok tersebut disangga

Ra:

geser

193,75x 6 x

4-{

193,75 x 2,5

Hubungan *,",r.b"!X?
Telah diPerlihatkl

dan

::ilLffi f&I:; lfiH#"ndaian


50r atau 0 : 'ua'x
n, :

-'fi
0:6#

atau u

J-

!oa'

82 jika terlentur'
pendek dalam Gambar
Tinjaulah potongan balok

x 6,625

E 0 :*

EI

(g

kelandaiandaribalok

di A)

(tanda negatif menandakan ke atas).

Juga

jx193,75x2,5x2,514 l0l

_
^"EIEI
-

:1,

Dengan segitiga-segiti ga yang sama [Gambar

9(c)l

1I

1770 l0l _ y l77O :


- r, -r),s - rr - ,*5 - x)E7

(8,s

(fi- rlrt :

* -

tOl

l77O(2,5
-x)
4425
l77ox

.x

v_

-x

101(&5

x)

FIG. 120

:858,5 - l0lx
35665/1669 :2,14 m

'.l0ly

:
o,tou ,)q

60: tg

a:6*

l0l x_-_
214
:6OOlEI metres
'v - ___
a,36EI
Cara untuk menentukan lendutan ini adalah tepat bila titik di mana lendutan tersebut disyaratkan, diberikan. Tetapi, bila lendutan maksimum ditanyakan, kecuali pembebanan simetris, lendutan maksimum tidak diketahui. Kedudukan dari titik dengan lendutan maksimum dapat ditemukan dengan menggunakan teori balokpenggabungan. Di

kecil
Untuk sudut'sudut Yang

60

atau

)': J'u'

dapat dianggap sama'


dan 6s dan 6x
kecil'
g
sangat
adalah
Karena 6y dan

6.s-f'r:R50

atau

!R :!r'

3-r

144

Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik

M-l
E
IvR
tMb0
:
:,1.v

tetapi

alau

'0

yaitu

intensitas beban

145

Kelandaian dan Lendutan

Dengan pengamatan balok

E1

rr

=EIJlMox

a: -*'+\L

(17 diambil sebagai konstan)

: -,.

(D) Momen

*: -++Yf +c,

:,y:[o.r,

kelandararr :t)

Dengan pengamatan:

J'I f

.x:0, M:0
n'r2 n'L-r
lvt
^, - 2 *-

bila

it )ua.

lendutan :.1. :

frr.r,

Kedua ungkapan ini dapat ditulis secara langsung, tanpa menggunakan integrasi'

dapat ditemukan tlengan integrasi berurutan.


Dapat diikhtisarkan:

(c)

: EI)
Lfua*
oEr:++Y{+c,
o

Kelandaian

lendutan

coNToH

soel

:dt'idx
:62);lbr2El
-ar.t'/d.x3[I

'

Pada

titik lendutan maksimum, bilax

(d)

Lendutan

r'

PENYELESAIAN

l06x
J

..r,
tLt--24- -**o

Lihat Gambar 121

urt; l-!/_tut'"n

puni"ng

wlj

balok yang disangga

I, menahan beban terbag i ruta w.

!c

Ll2,maka

olr:-+.v{-*

59

'l--

wI) wLI]
c'.:+6-,f-4iT:-u

dol,/droE1

carilah u.gkapan unruk: (a) gaya geser; (b) momen lentur; (c)
kela,daian; dan (d) lendutan pada sebuah titik berjarak r dari sebuah penyangga sebuah

sederhana, bentang

Cz:0

-,

oleh sebab itu bila intensitas beoan di seluruh titik diketahui,


semua nilai yang lain

kelandaian :0
:M
momen
gayageser :0
intensitas beban : -lr.

: f
)06x

Sayageser :a:-[,nul-

momen

cr:+

x:L12, Q:O

bila

. Pada pengamatan,

rx

o
wL

: 0, ) : 0,

Co

Untuk meneliti lendutan, lendutan maksimum adalahbrlax


GAMBAR

(a) Gaya geser

a- r,,'r'

a:

r._t

"vEr:-+.\{-+

wL

bila x

*Y!t
*ro
74
12 -*!,*

L12'

wLa wLxLj wllxL

121

5wt

Cr

T{IEI
_.1,

(ungkaPan standar)

,t.rt

146

Bahan Konstruksi dan Strukfitr Teknik

Kelandaian dao Lendutan

CONTOH SOAL 60

Kelandaian 0^*EI

sebuah balok AB disangga sederhana pada ujung-ujungnya


dan mempunyai ketegaran
lentur yang konstan (Er). Dibebani seperti difer[hatkan dalam
Gamba r 122(o).Hitung
dinyatakan dalarn EI (satuan-satuan kN m2 nilai dari lendutan
),
maksimum.

EIv

200kN 200kN

L)Dr. Y UAN I[
c6

^r1
Jl. r' ,il r ta Mustajah
f-t1!"'AP'lV"'l

221,5x3

9x3!- 9[r - 9]3


.1

221,5x2

: ,r*:

JJL

9xa 9tx - 9la


__+-12
t2

200[x

- l2]3

l2]'z

- 15)' , .
2-*Lr

_ 200[x
200[x

147

200[x

l5]3

+ C,-x + C,
Pada pengamatan terhadaP balok,

GAMBAR 122(a)

bila x:0, -v:0,


bila x:18, -l:0
221,5 x 183
.'. 0:
6

22l,5kN

:0

Cz

9x

l8aa-.-9[8 -

t2'12
cr :

Ambillah sebagai aslinya

di A dan tinjau sebuah potongan XX, berjarak X dari A. pediambil pada sebuah titik lewat perubahan terakhir dari pembeban-

nampang XX harus
an balok. Cotatan: bila muatan terbagi rata tidak memenuhi
seluruh balok, maka adalah
lebih mudah untuk menganggap bahwa muatan sepenuh
barok dan memperhitungkan
beban negatif dengan besar yang sama pada bagian yang
tidak dibebani tersebut sebagai

22L5xz

**: EI\ox'

(reat(si)

(+ reaksi vertikal
muatan terbagi

beban
200 kN

: Er#

:221,5x -9x2 +9lx -9)2-

200[x

- 12] -

9]3 _7410
4

6x3 + 6(x3

243x

-27x2 -729)+ 1458x -

59,5x2

200[x

1482O8
19 194,8

:0
: 0

yang lebih besar dari sembi-

9x%54 9xO5a
EIy:-221,5x9,53
*.;-9,5x7410,4
e
44856

)': --

saat integrasi.

M*-

9[x

sebuah persamaan pangkat tiga memberikan sebuah nilai


lan meter pada penampang.

beban
200 kN

Jika momen lentur disyaratkan pada suatu tempat lain daripada


penampang XX,
hanya beban-beban pada sebelah kiri dari prn"*purrj yang ditinjau,
yaitu seluruh suku
pada ungkapan di atas akan diabaikun bilu ualian
ai i"ru- kurung persegi adalah
negatif' Hal ini juga berlaku bagi ungkapan-ungkapan untuk kelandaian
danlendutan
berikut, oleh sebab itu kurung-kurung persegi dipertahankan pada

'

,rt *

x akan sedikit lebih besar

221,5x2 9xr
o:--';'- T -74t04
: 22llxz - 6x3 - 14 820,8

(-ry+2Ji) - ,oor. _ 127 _200[x _ 15]


- reaksi vertikal
muatan terbagi
rata

233

- lsl' + l8cr

yang merupakan persamaan kuadrat yang memberikan x = 9,5 meter, yaitu lendutan
maksimum terjadi 9,5 meter dari A.
Catatan: jika x diambil sebagai kurang dari sembilan meter,

langsung:

: 221;5x- 1I(

_221,5x2 _

t2f'

(semua suku yang lain akan memiliki nilai negatif di dalam kurung persegi). Kalikan de'
ngan2 dankumpulkan suku yang pangkat tiga:

imbalannya. [lihat Gambar 122(b)l .


HitunglahRA (221,5 kN)
Ungkapan untuk momen rentur pada penampang XX sekarang
_
dapat ditulis secara

rata)

-7410,4

Lendutan maksimum terjadi bila 0 = 0. Dengan pengamatan,


dari 9 m, atau:

PENYELESAIAN

2oou8

GAMBAR 122(D)

200U8

9]4

coNToL

soel

meter

61

Sebuah balok ABC dijepit pada kedrrdukan tetap, horisontal di A dan disangga bebas di
B. Balok tersebut menyangga pembebanan seperti diperlihatkan dalam Gambat 123(a).

15]

li
I

148

Bahan Konstruksi dan

Strukvr Teknik

t49

Kelandaian dan Lendutan

Hitung: (a) momen jepit di A, dan (D) lendutan pada pertengahan bentang AB, dinyatakan dalam EI. Penyangga A dan B tetap pada ketinggian yang sama setelah p.*t.-

5,5Re

- M A- 80[5,5 -

1]

6015,5

banan.

yang memberikan:

30kN

llRA-2Mo-1320+3R":g

Rs:80*60x2+30-RA
:230-RA

Substitusikan ke dalam (2):


t lRA

Mo

sebagai kedudukan asli dan pilih sebuah penampang XX


[lihat cambar
123(b)). Dalam kasus ini R6 dan Rs tidak dapat diperoleh arngu, ilmu gaya
sederhana
(statik tertentu). Sebuah ungkapan untuk/411 dapal diperoleh -dalam
Ra, Rs danM6:
Rr-x

- ^-80[x
M

-q

-6olx

t]'

EIY :l"L
',ar---2-

L4 v
--tvlA^-[I'- 2-6o_lt

412

'226

Rr[r -4]

:0, l:0,
x:4, ),:0
x

0:&t6

Cz
80[4

-Mo4'

:0
-

1]3

4]a

*
24 '

_6014

y:sS

l]3

meter

,,

coNToH so.Ll 62
Sebuah balok serba sama mempunyai sebuah bentang bebas sebesar 6 m antara penyangga-penyanggafiya, yar.g adalah terjepit sempurna. Pembebanan terhadap balok mening-

kat secara linear dari nol pada ujung-ujungnya sampai mencapai sebuah intensitas 60
kN/m di tengah bentang. Tentukan momen-momen lentur pada ujung-ujung jepitnya,

Rr[x

dan buatlah sketsa diagram-diagram gaya geser dan momen lentur untuk balok tersebut.

- 413 _.
6;--''

PENYELESAIAN

Untuk mendapatkan sebuah ungkapan untuk intensitas beban pada sebarang titik jarak
dari A, dianggap bahwa beban bertambah sepanjang seluruh bentang balok [Cambar
l2a@)l dan kemudian kurangilah kelebihan beban antara C dan B, yaitu dari segitiga-

2)4

segitiga yang sama [Gambar l2a@)1.

yang memberikan:

Bila

219,3

2]3

624

*' 60[x -

(3)

(berlawanan dengan arah jarum jam,


seperti diperlihatkan)

,r.. _99A

80[x*1]3_ 60[x-2]a

Ro*t *Mo*'
EI: :

0
0

"g

+_ 6 i]l _, Ru[x2_ 4]2_*C,

Bila

^-

:
:

Ro)
630

Untuk lendutan di tengah-tengan bentang AB (x = 2)'


x 23 82,5 x 22 g0[2

):

6o[x

+ 3(230 8R^- 2M

1320

R^:630lI"q,s:ee.4kN

Catatan: sebuah beban terbagi rata negatif di ambil lewat B

oEI

o-

Substitusikan ke dalam (3):

- z]'

601 x
+--+ -

2M

SRA-6MA:300
8RA-2MA:630
-4M o: -- 330
Me: 82,5 kN

PENYELESAIAN

:rr3,; :

Dari persamaan (1) dan (3):

GAMBAR 123(')

M,*

(2)

juga
GAMBAR 123(a)

Bila
Bila

212

* 60t5.5
-7 - 412 +RB[5'5-4]
6OkN/m

Ambil

4Ro-3Mo-150:0

M:O

(l)

: nf"I:
l1o' l2olx - 3l
A-x" 6 :

.t

}.

20x

0[x

3]

(1)

ls0
Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknit

-o:rrfi:'+-1$!I*.,
x:0,

Bila
atau

Q: Re

-o:etfl-

Cr

Bila
Bila

: -Re

Loxz-2ofx-3)2

x=0, 0:0,
x-6, 0:0

Cr:0
10

6a

20[6

"-- 12 ,.,

-RA

l5l

Kalan&ian dan Lendutan

Mt: -

(2t

112,5

kN

- Mc:

Mc:

OkN/m

l''

Diagram-diagrzrm momen

GAMBAR 124(a)

67>5

3]1

3,

90x62

Distribusikan ke dalam persamaan (3), bila x

t0x33

n
:

Mc

-90x3+112,5

kN

lentur dan gaya

m
geser

diperlihatkan dalam Gambar 124(b) dan

Gambar loab).

Ra

SOALSOAL UJIAN

- -A -;^ -"

l-R-

:il;

90kN

%-eokN
Ultuk pernbebanan simetris titik

bila

x:3, e:O

l. Sebutlah teorema momen luas yang berhubungan dengan sudut-sudut kelandaian dan pergeseran-pergeseran dari titik-titik pada sebuah balok yang dibebani.
Sebuah balok dengan panjang Z dan penampang serba sama disangga dengan sendisendi pada ujung-ujungnya dan menahan sebuah momen searah jarum iam M, pada salah
satu ujungnya. Tentukan dalam ungkapan M, L, E dan / sudut-sudut kelandaian pada
tiap ujung dan kedudukan serta nilai dari lendutan maksimum.
2. Sebuah balok datar dengan ketegaran lentur yang konstan disangga secara sederhana pada ujung-ujung sebuah bentang 6 m. Balok tersebut memakai beban terbagi
rata sebesar 16 kN/m pada seluruh bentangnya dan sebuah beban vertikal terpusat di
tengah-tengah bentang sebesar 100 kN. Tentukan sebuah momen lembam yang sesuai
dan kedalaman balok bila lendutan maksimum tidak boleh melewati 1/300 lebar bentang dan tegangan serat maksimum akibat lentur tidak boleh melewati 154 N/mm2.
E = 2lO kN/mm2.
3. Sebuah balok dengan kekakuan yang variabel (diperlihatkan pada Gambar
125) menahan sebuah beban sebesar 250 kN pada pertengahan bentangnya.
Evaluasikan momen-momen lentur pada ujung-ujung jepitnya dan garnbarlah diagrammomen lentur, tandailah pada nilainilai yang tepat.

.AMBAR r24(')

geser

GAMBART24(c)

nol adalah di tengah-tengah

0:l0xJ2-Ro

&:lgif
-M: t,#:s_ry_Rox+c2
Bila
atau:

Bukti:

x:6-,M:Me,

Cz:_Mt

to*' 2o[r -.1]r


- M : e'ldl'
dx, - 3 -3 - Rox - Mo
l0 x 63 20(6 _ ,3
-M - 90x 6+f,,

(3) {

-M: 720-tBO_540+C2
Cz: -Me (cocok)
: IOL lotx - 3la Rox2
- lEI : Et!
dx - l2--- --lr=- --T--

GAMBAR 125

Mp+C3

4. Sebuah konsol horisontal panjangZ ditumpangi oleh sebuah beban terbagi rata
dengan intensitas lv per satuan panjang, dan disangga pada sebuah rir\k2Ll3 dari ujungnya yang terjepit. Tentukan besar dari gaya penyangga bila penyangga tersebut terletak
pada garis horisontal yang sama.

(4)

153

152

Bahan Konstruksi dan

Kelandaian dan Lendutan

Strukwr Teknik

r__J:

5.

Sebuah kolom serba sama tinggi 5 m dijepit pada dasarnya dan ujung atasnya
titik 3 m di atas dasar, diterapkan sebuah kopel sebesar 30 kN m,
oleh sebuah konsol pelat penyangga pada sisi kolom. Buatlah sketsa diagram-diagram
gaya geser dan bidang momen untuk batang penyangga, dan sebut nilai-nilai utamanya.
6. Sebuah kolom vertikal tinggi 8 m dijepit pada kedudukan dan arah tetap pada
dasarnya dan puncaknya adalah sendi. Pada ketinggian 6 m dari dasar kolorn tersebut
menahan sebuah konsol pelat penyangga yang mengakibatkan momen searah jarum jam
sebesar 100 kN pada kedudukan tersebut. Momen lembam juga dikurangi pada titik
yang sama menjadi separo dari kolom yang 6 m. Gambarlah diagram momen'lentur dari
kolom, tunjukkan semua nilai yang penting.
7 . Sebuah balok baja dengan pen{rmpang melintang serba sama disangga secara
sederhana pada sebuah bentang 8, dan menahan beban-beban terpusat sebesar 20 kN
dan 60 kN pada jarak 2 m dan 5 m masing-masing dari ujung sebelah kiri. l dari balok
adalah 100 X 106 mma dan E = 210 kN/mm2. Tentukan lendutan-lendutan pada pertengahan balok dan di bawah beban 60 kN.
8. Sebuah konsol panjang 3 m dengan ketegangan lentur E/ yang konstan dijepit
secara kaku di A. Konsol tersebut menahan beban terbagi rata sebesar 6 kN/m untuk
2 m pertama dari A, bersama dengan muatan-muatan titik sebesar 4,5 kN di b dan 2,5
kN pada ujung bebas C, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 126. Tentukan lendutan vertikal pada titik B dan C dan putaran pada ujung C, semua dalam ungkapan-ung-

sendi. Pada sebuah

20kN
B

l8m
GAMBAR 128

GAMBAR T27

mendatar

melintang serba sama^dijepit secara


12. sebuah balok dengan penampang
Gambar 129' Hitung' dengan

pada ujung'ujungnva d;;'";ibJ;;i '*ptiti


ai i dan
Macauley: (a) mo*.n-"i"n1t' ltrii
simum dinYatakan dalam EI'

dalam

s;iJ) ktoua"kan

cara
dan besar lendutan mak'

I n tensitas
beban bervariasi

diri 90 kN/m

samPai,

ke nol

GAMBAR I30

kapmEI.
GAMBAR I29

muatan terbagi'

6kN/m

2m

re
rlll

menyangga sebuah
13. Konsol diperlihatkan dalam Gambal ]:O
jepit ke nol
ii'ear dari 90 kN/m pada ujung
Besarnya beban bervariJ'*"*

4r5kN a5kN

bebas, diber-ikan
bebas. Hitung lendutan pada ujung
210 kN/mm2.

lo,s- io,s.l

u*r*u i = ioox

pada ujung
106 mma dan E =

GAMBAR 125

--.-.r.-.-r---.;

9.

m dari A, di mana semua putaran terhalang. Konsebesar 20 kN pada ujung bebas B, seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 127 (lthat hal. 156). Bila momen lembam dari penamSebuah konsol menonjol 2,5

sol tersebut menahan sebuah beban titik

GAMBAR 13

pang melintang sepanjang konsol berubah seperti yang diperlihatkan, hitunglah lendutan
vertikal di B. .A = 210 kN/mm2 .
10. Sebuah balok ABC disangga sederhana di Adan B dan dibebani seperti diperlihatkan dalam Gambar 128 (lihat hal. 156). Hitung, nyatakan dalam EI, (a) lendutan
pada pertengahan bentang AB, (D) lendutan di C; (c) kelandaian di A dan B.

momen lembam

dan
suatl bellane sebesar 10' m
A dan B' dan di'
14. Sebuah balok mempunYai
uiung-ujungnya
kJdua
pada
t orirontal
650 x 106 mm4 dijepii ,..uru
i' io*pui ke 75 kN/m

disangga secara sederhana pada ujung-ujungnya. Dua beban terpusat vertikal sebesar
50 kN dan 40 kN bekerja I m dan 3 m berturut-turut dari penyangga sebelah kiri. Tentukan kedudukan dan besar lendutan maksimum, jika E = 210 kN/mmz dan I = 84 X
106 mma.

;;ri; i*6

Oi
bervaiiasi
bebani dengan sebuah
dan momen-momen
reaksi'reaksi
it*U at 131 'Hitung
diagram mo'
di B, seperti Oiperfmatr<an
an bentingan. Buatlah sketsa
ieoit di A dan B, aun r.niuffiuau f.*.rgutnifui *()*t'i ft'autan maksimum' E = 210
autt
'n'ren

il;t.rb"si
i'f't*

11. Sebuah balok horisontal, dengan penampang serba sama dan panjang 6 m,

lentur,

kN/mm2.

*,""1oktu''it'A'.a"rt'""

155
Pelangkung

Bas

GAMBAR r32(r)

PELENGKUNG
GARIS TEKAN

R6

MOMEN LENTUR

rr"rrv" ,r*rtalt-. ouri Tz dan ll2 adalah T3 ,


Ie traruslah sama dan berlawanan arah de73 dan w 1 adalah ro . uniut kesetimbangan
ngan resultante reaksi Rs.
pelengkung [ihat Gambar 133(b)] .
Tinjau sebarang titi;p pada beban balok

Ttnr,tulen

sebuah batang struktur bersendi di A dan B, berjarak Z, untuk membentuk


sebuah pelengkung, seperti dalam Gambar 132(a).
Karena batang ditahan dalam bentuk pelengkung maka harus ada reaksi-reaksi horisontal di A dan B yang menyebabkan penahanan ini. Bila pelengkung harus dalam keadaan setimbang maka reaksi-reaksi horisontal di A harus sama dengan di B. Misalkan
reaksi horisontal ini sama dengan

yang diperlihatkan dalam Gambar

Tinjaulah garis tekan dari resultante reaksi


133(a).Bilagaristersebutmemotonggariskerjadaribeban}/lresultantedariRadan
dan resultante dari

1 adalah ?'2 . Sama

f/.

llz, dan W3 diterapkan ke pelengkung reaksi vertikal V6 dan Vs


dapat diperoleh seperti pada sebuah balok lurus, asalkan A dan B berada pada ketinggian
yang sama. Momen lentur pada sebarang titik P di batang dapat juga didapatkan, tetapi
dibanding pada batang lurus akan kurang sebesar H X b akibat dari reaksi horisontal,
Bila beban ll/r,

yaitu:
momen lentur di P

:.lV^x a - Wr(a- /r)] - H x b


: momen lentur untuk balok
horisontal - H x b

GAMBAR 133(a)

Untuk menggambar diagrarn momen lentur untuk pelengkung, pertama-tama gambarlah momen untuk balok horisontal dan kurangilah F/ X b dari padanya.
Karena H adalah konstan untuk suatu sistem pembebanan, H X b dapal diwakili
oleh busur itu sendiri, yang digambarkan menurut skala yang sesuai.
Diagramdiagram momen lentur akhir adalah bagian yang diarsir dalam Gambar

garis singgung

di

t32(b).
GAMBAR 133(')

GayatekanTzadalahresultantedai.H'ZadanI/ldanharusditahanolehbadan

gaya tekanTz adalah:


balok pelengkung. Gaya-gaya internal dari
(1) gaYa tekan aksial normal F;

(2)

perlawanan geser S'


e'
iuga-ada momen penahan sebesar T2 X

b"ut dengan momen terpakai di P seperti telah


Momen penahan rri-'
^u^" '"i sebuah balok horisontal dikurangi f/ X D.
diperlihatkan ,r*. d.ng"n';;;" untuk

GAMBAR 132(a)
Ir.

156

Bahan Konstruksi dan

Struktur Teknik

Untuk mendapatkan gaya tekan aksial normal .F', uraikan gaya-Eaya yang merupakan komponen-komponen urai Tz dalam sebuah arah sepanjang badan balok peleng-

ts7

Pelengkung

yaitu untuk sebuah pelengkung bentang

L tinggih,tinggi

kung:

4ah

F: H cos d + V^sin a -

-g(L -

Wr sin a

dan untuk mendapatkan gaya geser s uraikan gaya-gaya yang merupakan komponenkomponen T2 dalam sebuah arah tegak lurus pada badan pelengkung.
S

Vacos

d-H

sin a - W, cos a

dari sebarang titik P jaraka

dari satu penyangga adalah sama dengan


a)

Misalkan sebuah garis singgung pada sebarang titik P membuat sudut o dengan horisontal. Garis singgung ini akan memotong sumbu y sedemikian rupa sehingga OC = OD,
tetapi

OD:h-b

Sifat+ifat geometris dari sebuah pelengkung parabola

2(h

- bt
Ll2-a

'

Pelengkung-pelengkung dapat mempunyai bentuk yang bervariasi tetapi banyak persoalan berhubungan dengan sebuah pelengkung parabola. Beberapa sifat dari sebuah parabola telah diberikan dalam Bab 5,hal. 127. Sifat-sifat yang berhubungan langsung dengan
analisa pelengkung parabola diberikan di bawah ini:

qi

- rcohlE(L - o)
L-2a

:EI

4hf L2-4ah+4a 1l

L-2a

_ 4h(L - 2a)'

-ur=a

4h
: vlL
- 2a\

atau kelandaian dari sebuah pelengkung parabola pada sebarang titik P adalah

sama

dengan

4hlE(L

2a)

GAMBAR 134

Untuk sebarang titik P pada kurva (Gambar 134) (ordinat-ordinat dari P (Ll2
(h

b) dengan menggunakan persamaan normal dari sebuah parabolay = Fnx2


(h

bilaa=0

dan persamaan

- b): m(Ll2 b:0


h: m(Lz14)
m: 4hlL2

a)2

TIPE.TIPE PELENGKT]NG
a),

Ada tiga buah struktur pelengkung dasar: tiga sendi, dua sendi dan pelengkung terjepit
seperti diperlihatkan dalam Gambar-gambar 135(o), (b) dan (c) secara berurutan.

(1)

(l ) menjadi

(h-b):
h-b:

\2

4h/ L

GAMBAR 13s(a)

7l' ,- ')(z

GAMBAR r3s(b)

v(,- ')

b: h- hb: 4ah
-E&

4u2 h

-E

- u)

1-

4ah

'L

GAMBAR 13s(c)

158

Bahan Konstruksi dan Strukatr Taknik

Pelengkung

Gaya'gaya dalam sebuah pelengkung tiga sendi


dapat diperoreh dengan menggunakan analisa statika sederhana. pelengkun! dria
sendi oan peterigt<ung-p.tungt*g terjepit,
bagaimanapun, adalah statik tidak tertenlu
dan digarap iut^irroi rtruktur (Theory

Momen lentur

l.

Momen lentur

di

of

structures ) dalam seri-seri ini.

Pelengkung tiga sendi

Sebuah pelengkung tiga sendi adalah sebuah


struktur statik tertentu karena sebuah persamaan yang melibatkan H dapat diperoleh
dengan mengambil momen

terhadap sendi di

tengah-tengah.

coNToHsoal

159

250x3 -2a7,5xzf
200

trIomen lentur

di

di

m (melentur ke bawah)

kN

250 x 6

80

180

kN m (melentur

2a7,5 x3,j
ke bawah)

:230x4,5-247,5x3

:292,5 kN m (melentur

ke bawah)

Di bawah beban 60 kN.


63

sb:l

pelengkung parabola tiga sendi bentang lg


m, dan sendinya di puncak adalah 4
atas perletakan. perengkung ini menyangga
beban sebesar rg0 kN, 60 kN dan
kN seperti diperlihatkan dalam Gambir 136.
Berapa besar momen.momen lentur
?19
di bawah beban-beban tersebut? Hitunglah gaya normar
dan gaya geser di badan perengkung di bawah beban 60 kN.

Kelandaian

lengkung, tg q : 4x4
1gr-{ts -2x6)

m di

Gaya tekan normal pada

tEa :0,296
cos a:0,959
sin a :01284
pelengkung : 24'1,5 x 0,959 + 250 x 0,284

Gaya geser padapelengkung

180 x 0,284
:- 257,2 kN
: 250 x 0,959 180 x O959
:-

247,5

x Q284

-3,2 kN

l\

@i

'-

GAMBAR 136

Ll

PENYELESAIAN

vr: 180 x 15 * 60 x 12 +240 x 4,5


Zs:

250 kN

o:o

"tllo

(r8

lir"

Momen lentur di sendi pada C harus sama dengan


nol.
Dengan mengambil momen terhadap C

9-

180 x

@r
l

L5m
GAMBAR I37

coNToHsoel 64

- 3) - f;'n
n:0"2*o (r8-6) :!^
o(r8
, :o *
_ 4,s) : 3 m
250 x

-1
E]

H.
JJ

230 kN

Dari sifat-sifat sebuah pelengkung parabola:

--t

Ukuran dari dan pembebanan pada sebuah pelengkung tiga sendi diperlihatkan di dalam
IrGambar 137. Hitung komponen horisontal dan vertikal dari reaksi-reaksi di penyanggapenyangga sendi, dan juga momen-momen lentur pada badan pelengkung pada titiktitik muatan yang ditandai X dan Y.
PENYELESAIAN

ini akibat gaya horisontal 200 kN di N,,t-1A akan tidak sama dengan
Hs,tetapi He + 200 = I1s. Selainnya prosedurnya adalah sama.
,, 40O x 15+800 x27,5* 800x 20*800x 12,5+400x 5-200x 8

Dalam persoalan

6_60 x 3 _ H x 4 :0

H :247,5 KN

vn:--

40

l-s60kN

t60

Bahan Konstruksi dan

vB:3200

* 1560 :

Struktur Teknik

151

Pelengkung

(b) Di bawah beban 600 kN

1640 kN

Momenlentur

Momen terhadap sendi di C

x 20-400 x 15-800 x 7.5-200 x 8-FlA x 16:0


Ho: ll00 kN
Momenlenturdi X : 1560 x 5 - 1100 x 8
: - 1000 kN m (melengkung ke atas)
Momen lentur di Y : 1560 x 12,5 -400 x 7,5 - 200 x 4

564J x 4

705,9

x 2 : 847 kN m

1560

2500

kN

SOALSOAL UJIAN

l. Gambar 139 menunjukkan dimensi-dimensi dan pembebanan dari sebuah ba'


fdan pelengkung parabola tiga sendi. Gambar sebuah diagram momen lentur untuk peHitung
lengkung !"ng-n1"n*dai nilai-nilai momen lentur di bawah titik-titik beban'
bebandi
bawah
pelengkung
badan
di
g"yu nor.ul dan gaya geser di sendi pusat dan

1100 x 12
(melengkung ke bawah)

beban 200 kN.

(Catat konvensi tanda yang biasa).

tookN

coNToH soAL 65
Dimensi-dimensi dan pembebanan sebuah struktur pelengkung tiga sendi diperlihatkan
di dalam Gambar 138. Hitung (a) komponen horisontal dan vertikal dari reaksi-reaksi
di A dan B, dan (b) momen lentur di titik beban 600 kN.

GAMBAR I39

2.

Hitung arah dan besar resultante reaksi-reaksi pada perletakan-perletakan sendi

dari pelengkung tiga sendi yang diperlihatkan dengan Gambar 140'

GAMBAR I38

PENYELESAIAN

Dalam kasus ini perletakan A dan B tidak sama tinggi. Akan tetapi karena )1/ = 0 reaksi

fI haruslah sama di A dan B.


(a) Ambil momen-momen terhadap titik B.

horisontal

2OV^*600 x 16-400 x 6 +H x I
2OV^+ H:12000
Ambll momen-momen terhadap titik C
8ZA-600 x4-H x 3:0
8V^- 3H :2400

Menyatukan persamaan (1) dan (2)

H
zo
Vs

: :705,9 kN

!!11 tN
6O0

+ 400 -

564,7

(l) r
(2)
GAMBAR 14O

435,3 kN

153
Garisgaris Pengaruh

Bas

GAMBAR 14r(b)
7

GARIS-GARIS PENGARUH

GAMBAR 141(c)

Genrs pengaruh menunjukkan bagaimana nilai dari sebuah fungsi (momen lentur, geser,
lendutan, dan sebagainya)bervariasipada sottt titik tertentu pada sebuah struktur ketrka
serangkaian beban satuan tunggal bergerak sepanjang struktur.
Penting dicatat bahwa beban bergerak dan garis pengaruh merujuk pada sebuah titik
tetap pada struktur, sedangkan sebuah diagram momen lentur atau diagram gaya geser
memiliki sistem pembebanan yang tetap dan merujuk pada semua titik pada struktur.

L- cc
-T=1-t
GAMBAR r4r(d)

GARIS.GARIS PENGARUH I,JNTUK GESER DAN MOMEN LENTUR


CONTOH SOAL 66

(b)UntukgarispengaruhdarigayageseruntuktitikPtinjaulahsebuahbebansa.
141(d)'
, aut ,.ut i sebelah tciri sepe.ti diperlihatkan di dalam Gambar

(a)

Gambarkan diagram-diagram gaya geser dan momen lentur untuk balok diperli
hatkan dalam Gambar l4l(a), yang memberikan nilai dari geser dan momen lentur di

titik

tuan, berjarak

P.

Gaya geser

(D) Gambarkan garis pengaruh untuk momen lentur dan gayageser di titik P untuk
balok yang sama dan tunjukkan bagaimana kedua garis pengaruh tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan gaya geser dan momen lentur di P.

Diagram gaya geser diperlihatkan dalam Gambar

lentur dalam Gambar

; - I

beban satuan berada di sebelah kiri P

bila beban satuan berada di sebelah kanan P

Keduanya berupa variasi linear' Juga bila

0, gaya geser di P : 0
4,5, gaya geser di P : I
alau -Yq ke kanan'
geser di P : 0
gaYa
x : 6,

x:
x:

PENYELESAIAN

(a)

di P : +f tifa

Al(b)

dan diagram momen

l(c).

te

tiri

untuk gaya geser di P, diperlihatkan di


Hasil-hasil tersebut digambar pada garis pengaruh
dalam Gambar 141(e).

GAMBAR 141(e)

GAMBAR 141(d)

L.-.-

'^a

164

Bahan Konstruksi dan

Strukwr

Garis-garis

manaordinatdarigarispengaruhuntukfungsimerupakansebuahmaksimum.Bilabepengamatan.
i* trrguu, terbagi, nilaimalsimum dari fungsi dapat diperoleh dengan

Dari Gambar l4l(e), yang menggunakan segitiga-segitiga sebangun.

ordinatdi

X:-li

165

Pengaruh

Tekntk

ordinatdi Y:++

Maka gaya geser di P dengan pembebanan yang diperlihatkan dalam pefianyaan adalah

coNroH

soel

67

geser
bentang 8 m' Gambar garis pengaruh untuk
Sebuah balok yang disangga sederhana
garis'
Dari
momen lJntur di tengah'tengah bentang.
dekat dengan sebuah p;;;;;r; dan
lentur
maksimum dari gaya geser dan momen
garis pengaruh ini prrr.irJui"nilai-nilai
bentang;(b)sepa,altaot dengan tol r"uuur, i.ban tunggal sebesar 80 kN melintas di

80x|*160x1:l00kN.
Untuk garis pengaruh dari momen lentur di titik P tinjaulah beban satuan yang sama.
Momen lentur di P = l,5xf L bila satuan beban ada di sebelah kiri P

sangbebansebesarsotNaun:0rNue4araktetap2mmelintasdibentang;(c)sebuah
di bentang'

atau : q$( t - l\ or. beban satuan ada di sebelah kanan P,


\ LI

muatan terbagi rata, panjang 6 m, sebesar

t0 kN/m melir''tas

yang berupa variasi-variasi linear lagi.

Bila

: 0,
.r : 4r5.

di P : 0
1'1I 4'5
lentur di P :
6

PENYELESAIAN

momen lentur

.x

momen

geser dan rnomen lentur maksimum untuk


Dalam pertanyaan ini titik-titik kritis untuk
struktur khusus ini telah dipilih"
bentang berjarak x dari reaksi sebelah kiri
Dengan *uru.n Utiun'nltli"ttt pada
penyangga sebelah kiri akan seperti
(Gambar 142(a)),garis pengaruh gaya.geser untuk
garis pengaruh momen lentur untuk tengah'
diperlihatkan dalam Gamb i VZb) dan
dalam Gambat 142(c)'
tengah dari balok seperti diperlihatkan

:$tN*
:+,s(r-?)

:ftNx:6.

momen lentur

di P :0

Ini digambar dalam garis pengaruh untuk momen lentur di P yang diperlihatkan dalam
Gambar

"

1414.

GAIVIBAR 142(a)

\ _lT
,
_--,-- --.--------\-T..'
GAMBAR

Dari Gambar

l4l(f)

GAMBAR r42(b)

A1A,

ordinat

di

: i ,. T : ;,

ordinat

di, :'jr^'; :i

Maka momen lentur di P dengan pembebanan seperti yang diperlihatkan adalah

(r-*)+=z

.tI

8tlxi*160xq:l50kNm
Untuk sebuah balok sederhana, dengan sistem pembebanan tetap, jelas tidak menguntungkan menggambar garis-garis pengaruh untuk gaya geser dan momen lentur pada
sebuah titik. Akan tetapi bila beban merupakan beban bergulir, maka cara ini adalah
merupakan cara yang paling mudah.
Untuk mendapatkan nilai maksimum dari geser, mornen lentur dan lain sebagainya,
akibat dari sebuah beban bergulir terpusat tunggal, beban ditempatkan pada titik di

\.

(a)

cAMBAR 142(c)

kN tunggal melintas pada bentang'


Dengan sebuah beban 80
geser =!q!\
nilai maksimum dari gaya
2
dari momen lentur = 80 X =-]!q!\

Nilai maksirnum

t56

Bahan Konstruksi dan Strukfirr TekniA

(D) Dengan sebuah rangkaian dari 2 beban


50 kN dan 30 kN berjarak tetap 2 m.
untuk gaya geser, keadaan terjelek adalah
bila ,Tgk"-ian u..iffiingun
-.
dengan penyangga yaitu 1 beban di penyangga, beban yang
lun2in ai Ue"tang.

r,:f

ordinat

Nilai maksimum dari geser

50

t67

Garis-gris Pengaruh

momen lentur maksimum

:7t

x l0 :

75

kN m

:0;75

x I + 30 x 0,75

?2,5!N

Untuk momen lentur' keadaan terjelek adalah bila rangkaian


dekat dengan tengarl-

tengah bentang.

ordinat

,,:)(812-zt

4::

Nilai maksimum dari momen lentur

50 x 2 + 30

:111!N_!L
(c)
bentang.

xI
GAMBAR 142(e)

Dengan sebuah beban terbagi rata, panjang 6 m sebesar


l0 kN/m melintas pada

Nilai maksimum dari gaya geser akan terjadi kalau beban


terbagi rata meliputi luas
maksimum dari diagram pengaruh. Nilai dari gaya geser
maksimum untuk titik adalah
luas dari diagram yang terliputi dikalikan hargaiari
beban.
Dari Gambar

142(d)

r. : i :
"1

luas yang diarsir


gaya geser maksimum

3,75

"ll-Y!2

x l0 :

37,5

:- J'tJ
t.-ts
kN

Sepertr yang dapat terlihat. untuk menentukan nilai maksimuin dari momen lentur
bukanlah selalu merupakan kasus yang mudah diamati, terutama kalau terdapat sebuah
rangkaian muatan-muatan titik terpusat. Akan tetapi, dari tinjauan sebuah diagram mom0n lentur sederhana, jelas bahwa momen hidup maksimum mutlak akibat muatan bergerak tentu akan terjadi di bawah satu dari muatan-muatan.
Garis-garis pengaruh dapat digambar untuk bermacam-macam fungsi terhadap tiap
tipe dari struktur, yaitu geser, momen lentur atau lendutan dari sebuah balok, reaksi
horisontal dari sebuah badan pelengkung atau Eaya-gaya di balok-balok kisi, dan lain
sebagainya. Beberapa dari garis-garis pengaruh ini membutuhkan suatu pengetahuan
tentang teori yang lebih luas daripada yang dapat diberikan dalam isi buku ini dan dapat
ditemukan dalam Theory of structures dalam seri-seri ini. Berapa kasus-kasus sederhana

ditangani di liawah ini.

GARIS PENGARI,H I'NTUK GAYA MENDATAR


PADA SEBUAH PELENGKI.]NG TIGA SENDI

GAMBAR 142(d)

Nilai maksimum dari momen lentur diperoleh dengan jalan


meletakkan muatan ter-

bagi rata sedemikian rupa sehingga luas garis pengaruh yang


diliputi oleh beban adalah
sebesar mungkin. Nilai dari momen lentur maksimum untuk
titik adalah luas dari diagram dikalikan harga dari beban. Dari Gambar ru2@).

.. _ -2
t+
t _
luas yang diarsir

t
2

s)t2)
2 x 3 x12
2

Sebuah ungkapan sederhana untuk garis pengaruh bagi gaya dorong horisontal dalam
pelengkung-pelengkung tiga sendi adalah mudah untuk dilaksanakan. Tinjau titik P
jarak nL dari penyangga sebelah kiri pelengkung tiga sendi, bentangl, tinggi ft, dengan
satuan beban melintasi pelengkung. flihat Gambar ru3@)1.
Dengan satuan beban di titik P

Vr:*:

:-t2rt

Vr.:l-n

168

fuhan Konstruksi dan Strukdtr Teknik


Mengambil momen-momen
terhadap pusat sendi dari sebelah

, : ,^+ - ,(i - ,L)- Hh :

Garis-garis Pengaruh

kiri

159

144(a)1. Hitung dengan mempergunakan garis pengaruh: (a) gaya dorong horisontal bila
beban terdekat adalah 13 m dari ujung A; (b)gaya dorong horisontal maksimum untuk
sebarang kedudukan beban; dan (c) resultante reaksi-reaksi di penyangga bila beban terdekat adalah 5 m dari ujung A.

(,-,)i-(r-,1)-Hh:o
H:L2h

PENYELESAIAN

(a) Untuk sebuah satuan tunggal


4nars:

beban terpusat,

r,33

*:*:

Garis pengaruh untuk gaya dorong horisontal diperlihatkan dalam Gambar 144(b\.
sOkN 50kN

FT
GAMBAR r43(a)

cAMBAR r43(D)

GAMBAR 144(a)

yaitu bila n =O,H 0,


bila
=

, =rh,H =
*
Dari sebelah kanan akan didapat
nilai-nilai yang sama.

ril

Diagram garis oengaruh untuk


gaya horisintal yang digambarkan
diperlihatkan oaam iamb
ar t+z(i). u"ir'r."*:rrrrah beban yang dari has,-hasil ini
merintasi bentang
H = Zl,y, di manay aaall! o-rOiruipuOa
g"rl, a,ugru_ pengaruh di bawah
beban.
Di titik p [Gambar 143(b)l

lr
'1

rl

lY.

!nL

Wh: U
atau

nL

tr__
,-2h

untuk garis pengaruh dari momen


, Ungkapan-ungkapan
lentur, geser radiar dan gaya
qorong
normal dapat juga dikembangkan.-

GAMBAR r44(b)
Dengan beban terdekat 13 m dari

coNToH soer, 6g
Sebuah pelengkung tiga
sendi parabola bentang_ 16
sampai ke sendi 3 m' menlhln-sebuah
sebesar

r.rgk;i;,

/r:3x1,33:zr

m, dengan ketinggian di

1,5
Ir:Txl,33:I

tengah
dari dua_beba]n;";;;r, masing-masing

50 kN dan berjarak 1,5 m satu


,uilu iuinnyu, melintasi

He:50x]+50x-|: lll_\hr_

br;;;g [[hat Gambar

,L

t70

Bahan Konstruksi den Struktur Teknik

(D) Gaya dorong horisontal maksimum terladi bila beban-beban berjarak sama terhadaP sumbu

Pelengkung'
7,2s
7,25
.Is:,)'a: g x1,33:?
Hmaks2 x 7.25 x 50 :

(c)

120,8

kN

APENDIKS

JAWABAN-JAWABAN UNTUK SOAL-SOAL UJIAN

Dengan beban terdekat 5 m dari A

55
,t:S"1,33:;
Bab

,u:SxL33:$

l.

2.

H:5orl+s0.9:9s,8kN
6 -- 6
,,
y _50xll*50x9s
: kN
t6------:: 64
^:
R^: J,f42 +95,82)-- 115 kN
RB : /(362 + e5'82): lg4ll

Zs

Baja:73 N/mm2 tarik;tembaga: 8,8 N/mm tekan.

3.295,N/mm2.
4. (a) Kolom 280 mm X 280 mm

(b)

36 kN

dengan 4 batang garis tengah ukuran 16 mm'


240 mm X 360 mm dibulatkan sampai ke ukuran'ukuran perancangan.

5. 0.00127.
Bab 2

l.

I
SOALSOALUJIAN

l. Gambar garis pengaruh untuk geser dan momen lentur pada titik sepertiga bentang dari penyangga sebelah kiri dari sebuah balok yang disangga secara sederhana bentang 9 m. Dari garis-garis pengaruh ini perkirakan nilai-nilai maksimum dari gaya geser
dan momen lentur pada titik sepertiga bentang tersebut akibat dari (a) sebuah beban
terbagi rata sebesar 12 kN/m, panjang 4 m melintasi balok;dan (b) tiga muatan titik
dengan jarak dari sumbu ke sumbu 1,5 m berturut-turut sebesar 60 kN, 40 kN dan 20
kN, melintasi bentang.
2. Sebuah balok pelengkung parabola tiga sendi dengan sebuah benthng sebesar
24 m dan tinggi 3 m mengalami sebuah beban terpusat S'ebesar 180 kN yang bergerak
melintasi bentang. Hitung reaksi horisontal untuk beban pada jarak selang-selang 3 m
sepanjang pelengkung.

I
348 N/mm2; 70,4 kN/mm2.

1,86 kN menahan ke atas dengan sudut 75o22'terhadap horisontal, lewat26m


vertikal di atas D.
Z.
= 36 kN tr; BC = 140 kN tr;CD = 143 kN tk;DE = I l0 kN tk;DB = 92 kN tk;
Btr = 28 kN tr.
3. AB = EO \/2 kN tk; BC = 2S\/2 kN tk; go =2Ot/2 kN tk;Dtr =2N2 kN tr;fF=
lo\,/2 kN tr; FG = l0o'/2 kN tk;BD = 160 kN tk;DF= 200 kN tk;AC = 80 kN tr.
CE = 180 kN tr;EG = 100 kN tr.
4. AB = O; BC = 64013 kN tr; CD = 64013kNtr;DE =A;FG= 160 kN tk;GH = 160
kN tk; HJ = 4OOl3 kN tk; JK = 4cfl3 kN tk; AF = 120 kN tk; BG = 0;CH = 0;
DJ = O; Er( = 100 kN tk; FB = 200 kN tr;BI1 = 2OOl3 kN tk; HD = lO0 kN tk;

ln

DK = 500/3 kN tr.

'1

5. (l) = 560 kN tr. (2)= I 12 kN tr. (3) = 613 kN tr. (4) = 240 kN tr. (5) = 280 kN tk.
(6) = 8+O kN tk. (7) = 866,7 kN tk. (8) = 3OO kN tk. (9) = 120 kN tk. (10) = 359
kN tr. (11) = 350 kN tk. (tZ1= 3tO kN tr. (13) = 350kNtk. (14)='316,7 kN tk.
(15) = 316,7 kN tr. (16) = 316,',1 kN tk. (17) = 1 50 kN tr. (1s) = 150 kN tk. (l 9) =
tso t lt tt.
6. U1A = 325 kN tk; U1L1 = 180 kN tr; tJ1L, = 170 kN tr;U1L2 = 156 kN tk;
Ur Uz = 210 kN tk'
7. Re = 32,7 kN ke atas, 2,7 kNke kiri; Rs = 37,3 kN ke atas, 37,3 kN ke kiri; Fx =
16 kN tk; Fz = 5,6 kN tr.
8. AD =200kN tk;DE = 170kN tk;EC = l50kNtktCF=9J,5 kNtk;lG= ll5
kN tk; GB = l2O kN tk; AH = l'73 kN tr;I1J = 121,5 kN tr;JK= 8l kN tr;KL=
95,4 kN tr;LB = 104 kN tr;DH = 52 kN tr. EJ = 6l kN tk; EIt = 52 kN tr;C'I=
53.3 kN tr;CK = 19 kN tr;.Fr( = 21,7 kN tk;F!- = 8.7 kN tt;Gl. = 8,7 kN tk'

'{r,,
Afindiks

172

6. (")

ll. B=900kg,C=91 kg.


12. AC = 43, I 88 garis tengah.
BAB 3

'1. Rru = 95 kN; RKa = 85 kN; Mmaks = 420 kN m di bawah beban 100 kN.
2. Mmat s = 51 kN m;4,13 m dari'A.
3. M."k, = 125,8 kN m; 2,93 m dari penyangga sebelah kiri.
4. M-"r, = 112,5 kN m di D. Titik lentur balik 5,65 dari A.
5. Mmars = 125 kN m, 2,9 m dari penyangga sebelah kiri.
6. Re = 14,31 kN; Rs = 25,69 kN; M-"1, = -22,5 kN m di B. Di AB, M6aks =

#:

= 14,5 kN/m.

12. Momen penahan = 2,58 kN m (kriteria tarik).

Sepertidiketahuicl=ll,75kN/m,flenssebaliknya;Q=23,4kN/m.
14. Maks f1, = 75 Nlmmz, 6,54mdari A. Maks f1"1 = 25,8 N/mm2 di.B.
15. Maks f1u1 = 130 kN/m2, Maks f,. = 90 kN/m2.
13.

utan

p,

19.

20.
21.

23.

,1

Qmaxs

= 62 N/mm2. qrata-rara = 20 N/mm2 (berdasarkan pada badan saja).

.J. gmaks = 7l F N/mrn 2 (F dalam satuan-satuan MN).


.1, ,,r -'68,2 kN/m.

E-_

" li

kN m'
Mnrr,n di dasar = ?'8

7.

di dasar =
di Ptrsat' lendutan =
64lEl"
5r"= ir)u; 6c =

"jtu:X,

17,7 kN1mm2; G

7,3 kN/mm2:4

:0,21.

,r%

*#dari

B dengan

A'

= 32 mm'
di beban 60 kN, rendutan

og:29lEl'

: 312lBl; 0s:249lEl'
lAAttFr. ,- : 338/EIl 0e
6 : -766lEl: dc^:
Ab'
,i. il t.ngth'tengah iuri ptnv"ngg" tto.tt*#l
5'3
I 6 kN m pada
2,86.;
g
maksimum M = 3
I 1 . D = r 6 mm;
m; Ms = 170kNmiY=E'o
12. MA'243 kN

'9. 6, = 9;4 mm.

f.
= 116 mm.
i,^; :';#',.'r.r *:
dari

13. ,5

14.

X"rfffiul1,I;u;;,*i1

**'

maicshnumM=316kx

,,*

'i'{,,*

::"

::r'
lii Si #
terhadap vrtrno'
11" ;*n
Z. ni = 305 kN Pada
1

2. gnl"k.: 62 N/mm2.

a'

;. il;;;;;

37 Mg.
P = 59,8 Mg; ft.r = ?,15 N/mm2 ; ft, = 0,64 N/mm2.
Maks f1"1 = 86,6 N/mm2;Min f1"p = 26,6 N/mm2.
(a) Maks p11 = 706 kNim2; Min prp = 22kNlm2 .
(b) Maks p1p = 698 kN/m2; Min p.r = 34 kN/m2.
Maks f1s = 493 kN/m2 ; Min f11 = 340 kN/m2. Beban tambahan maksimum = 3267

BAB 4

H'lendutan

pada jarak

4. f,. = rul,/B.

,''l

(a) ftu, = 18,8 N/mm'; fuj = 3l ,5 N/mm2 .


(b) ftr =38,1 N/mm2 tekan; f6i=49,4 N/mm2 tarik.
f s= 4,4 N/mmz;fuj = I l7 N/mm2.

: #"i1 n'-'- #ii;i : # "Tit

,4

kN.
22.

= - S, ,,

maks

diteraPkan di
anggapirrl momen

(D) Antara 51,7 mm dan -32 mm dari luar flens.


18.

terhadap 46 N/mm2.tekan'
'
tak; q'nuL' = 68 N/mm'

'i:;

(a) Antara 13,8 mm dan 57 ,3 mm dari luar flens.


<o

i;:;$":f[:.
tifi'
Uiaang-t'idang
= io N/'*'
l4(r Nlmm'

I
I

9. Rxr = 20,4 kN; RKa = 290,6 kN; Maks bentang Mt = 108 kN m, 0,85 m dari A.
Mmaks = -108 kN m di B; f* maks = 158 N/mm
10. Ipn = 66,9 X 106. Momen penahan = 69 kN m.

17.

I rqj lrr*'"
, ,,. \1.

67,5 kN m.

16.

*k

'
[, H* l t:l$m'shT;i::t1#:'rT::#]'
[' B l:illNffin;
i,: ll N/mP''
i;;

11,5

7. Rs = 86,6 kN; RB = 90,9 kN;Ms = -7,5 kN m; Ms = 83 kN m (maks); Mp = 67


kN m dan 32 kN m; Mr = -60 kN m.
8. Me = -.160 kN m (maks-neg); Ra = 50 kN; Rc = 90 kN antara B dan C, Mmaks =

co

Tlnuxs

kN rn, 1,73 m dari A.

ll.

1'31

=
" i;i iffi:11'TII
**
? Garis tengah mrn' ;.
[]i;i]f ,tirri_,

9. 1433 x 106 mma.


lo. 59sx 106 mma.

BABT
"iiH',i,,fi1

=1,

il;}" "l -,).", ve*ika,

I'"'
' TokNlM:2o3kNm'
"''' "
T$'td,%.i{,'I
?#j|6,;,'.1

nr

You might also like