You are on page 1of 7

Soldier Pile sebagai Dinding Penahan Tanah di Surabaya Barat (Helmy D)

123

Penggunaan Soldier Pile Sebagai Dinding Penahan Tanah


Kasus : Design and Build Gerbang di Suatu Real Estate Surabaya Barat
Helmy Darjanto
ABSTRAK:
Penggunaan Soldier Pile sebagai dinding penahan tanah sudah banyak
dilaksanakan dalam rekayasa geoteknik. Keuntungan metode tersebut
dibanding metode konvensional selain cepat dan praktis dalam pelaksanaan,
mutu material lebih terjamin karena fabrikasi serta ketersediaan tiang pra cetak
sebagai bentuk konstruksi dinding penahan tanah di pasaran cukup banyak.
Untuk menyelesaikan suatu timbunan jalan setinggi 6 m di suatu areal real
estate, Surabaya Barat, metode tersebut cukup efektif digunakan.
Kata kunci: soldier pile, dinding penahan tanah, timbunan
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang. Oleh karena kebutuhan lahan untuk pembangunan infrastruktur
terus bertambah maka pembangunan tersebut sudah tidak bisa lagi memilih areal
lahan yang baik, misal dari segi alinemen dan kuat dukung tanah dasar.
Pada kasus di atas, bangunan badan jalan tembus tempat gerbang di suatu real
estate Surabaya Barat akan dibangun, merupakan daerah timbunan setinggi 6 meter
yang kaki-kaki timbunan berba-tasan dengan tanah bukan milik real estate tersebut.
Timbunan setinggi 6 meter yang berdiri pada tanah liat kelanauan dengan
konsistensi lunak dengan ketebalan 6 m sampai sangat kaku akan besar kemungkinan
terjadinya kelongsoran. Hal ini harus dicegah secara teknis agar struktur badan jalan
tersebut beserta gerbang tidak mengalami kelongsoran atau kegagalan struktur.
Semua longsornya pada tanah terjadi oleh kuat geser, baik oleh karena faktor
yang menyebabkan peningkatan kuat geser dan faktor yang menye-babkan
penurunan kuat geser tanah. Pada kasus di atas peningkatan kuat geser terjadi karena
adanya timbunan setinggi 6 meter sedangkan penurunan kuat geser bisa terjadi
karena perubahan kadar air akibat hujan.
Dinding Penahan Tanah. Dinding penahan tanah adalah suatu struktur yang
digunakan untuk menahan gerakan tanah arah lateral/horizontal yang dapat
menimbulkan kelongsoran.
Pemilihan alternatif konstruksi tersebut berdasarkan beberapa tinjauan,
misalnya aman, efisien, ekonomis, mudah dikerjakan dan ketersediaan konstruksi itu
mudah atau banyak di pasaran.
Mengacu pada pemilihan alternatif konstruksi di atas, ada 2 konstruksi yang
sering digunakan yakni : 1. Dinding penahan tanah dari beton dengan
pengaku/counterfort setiap 1.5 3 m, dan 2. Soldier Pile.

124

NEUTRON, Vol.5, No. 2, Agustus 2005: 123-128

Alternatif 1, oleh karena berdiri pada tanah lunak maka harus dikom-binasi
dengan penggunaan strauss/ sumuran. Pelaksanaan konstruksi relatif lama karena
melakukan pengecoran ditempat baik dinding penahan tanah maupun fondasi strauss
nya.
Alternatif 2, inti dari konstruksi ini adalah penggunaan tiang pra cetak yang
dipancang berbaris maka dalam segi pelaksanaan lebih cepat dan parktis kemudian
ketersediaan tiang pra cetak di pasaran cukup banyak, serta mutu beton tiang pra
cetak terkendali karena fabrikasi.
Berdasarkan kondisi dan alasan di atas maka untuk mengatasi kelongsoran pada
timbunan badan jalan tersebut digunakan alternatif soldier pile.

2. DATA dan METODE


Data yang dibutuhkan untuk merencanakan konstruksi tersebut ada-lah data
tanah, tiang pancang dan unsur penunjang, misal pengaku/bracing.
Data Tanah :
Data tanah tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1 : Data Tanah Lokasi BH1


N
o
1
2
3

Dept
h
(m)
0-6
6-14
14-20

(t/m3
)
1.66
1.68
1.69

c
(t/m2
)
3.8
8
12

(degre
e)
0
0
0

Untuk nilai c pada lapisan tanah kedalaman > 6 m di bawah muka tanah asli
dilakukan pendekatan dari data NSPT pada BH1.
Sedangkan untuk tanah urugan diasumsikan karena tidak adanya data hasil
penyelidikan yang menjelaskan parameter tanah urugan tersebut. Data tersebut dpat
dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2 : Data Tanah Urugan


N
o
1

Dept
h
(m)
0-6

(t/m3
)
1.60

C
(t/m2
)
3.0

(degre
e)
15

Tiang :
Spesifikasi tiang pancang hexagonal yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3
berikut ini :

Tabel 3 : Spesifikasi Tiang


Di
a.

MUlt

Bera
t

Soldier Pile sebagai Dinding Penahan Tanah di Surabaya Barat (Helmy D)

(c
m)
40

(cm
2)
103
9

(cm4
)
7874
8

(tonm)
8.3

(kg/
m)
174

125

(m
)
15

Pengaku :
Struktur pengaku beton bertulang yang ditempatkan sebagai pengikat 2 tie beam
dari kumpulan kepala tiang adalah berukuran 60 x 60 x 400 cm.

126

NEUTRON, Vol.5, No. 2, Agustus 2005: 123-128

Pemodelan. Untuk penyelesaian perencanaan dinding penahan tanah di atas


menggunakan prinsip-prinsip meto-de elemen hingga dengan dibantu program
PLAXIS.
Pemodelan tanah dan dinding pe-nahan tanah dapat dilihat pada Gambar 1 di
bawah ini :

Gambar 1 : Pemodelan Tanah dan Tiang


Beban terbagi rata sebesar 1 t/m2/m sebagai beban alat berat dalam pelaksanaan
sudah dimasukkan dalam perhitungan. Tiang dan Pengaku Beton dimodelkan sebagai
material elastis, beam.

3. HASIL dan PEMBAHASAN


Hasil running program PLAXIS dapat dilihat pada Gambar 2, 3, 4, 5, dan 6 di
bawah ini.
Total Perpindahan Mesh :
Pada Gambar 2 deformasi perpin-dahan mesh yang terjadi adalah 8.2 cm atau
pada bentuk shadings terlihat jelas deformasi maksimal yang tejadi pada mesh yang
berwarna merah gelap seperti pada Gambar 3. Gambar garis miring titik-titik
menjelaskan bahwa setelah pemancangan soldier pile, tanah timbu-nan di belakangnya
diratakan dengan tanah asli.

Gambar 2 : Deformasi Perpindahan Mesh

Soldier Pile sebagai Dinding Penahan Tanah di Surabaya Barat (Helmy D)

127

Gambar 3 : Total Perpindahan Mesh Bentuk Shadings


Perpindahan Tiang dan Gaya Dalam :
Perpindahan tiang yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 4.
Tiang pancang dalam hal ini sebagai dinding penahan tanah menga-lami perpindahan
maksimal sebesar 8.1 cm. Pada Gambar 4 di atas terlihat pada ujung bawah tiang
terjadi perpindahan sebesar 3.5 cm, artinya bahwa keda-laman tiang masih kurang.
Dianjurkan ditambah kedalaman tiang hingga ujung tiang mendekati nol. Sedangkan
gaya dalam yang terjadi adalah seperti pada Gambar 5.

Gambar 4 : Total Perpindahan Tiang Pancang

Gambar 5 : Bending Moment Pada Tiang


Momen tekuk yang terjadi sebesar 74.60 kNm/m atau 75 kNm/m atau 7.5 tonm/m. Dalam 1 meter terdapat 3 tiang sehingga per tiang menerima momen tekuk
sebesar 7.5 ton-m dibagi 3 sama dengan 2.5 ton-m masih lebih kecil dari momen tekuk

128

NEUTRON, Vol.5, No. 2, Agustus 2005: 123-128

ijin tiang 4.15 ton-m (= 8.3/SF ton-m, SF=2), artinya tiang mampu menerima beban
tekuk akibat pergerakan lateral tanah.
Siliding :
Dengan timbunan setinggi 6 m yang ditahan oleh tiang pancang sebagai din-ding
penahan tanah, angka kemananan dari kelongsoran yang terjadi dapat dilihat pada
Gambar 6 di bawah ini :

Gambar 6 : Angka Keamanan (SF) Kelongsoran


Dari Gambar 6 di atas nilai SF yang terjadi adalah sebesar 3.1 > SFmin = 1.25,
artinya dinding penahan tanah tersebut dalam keadaan aman sekali terhadap
kelongsoran.

4. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dinding penahan tanah di atas maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Tiang pancang hexagonal D = 40 cm sebagai dinding penahan tanah (soldier
pile) dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah di atas.
2.
Kelongsoran yang terjadi dari kon-struksi di atas dapat efektif diatasi
dengan menggunakan soldier pile.
3.
Disarankan kedalaman soldier pile ditambah (> 15 m) karena diha-rapkan
perpindahan ujung bawah tiang mendekati nol.
REFERENSI
Liong, GT., 1990-1994 Pondasi Tiang Aspek Perencanaan dan Pelaksa-naannya,
Manual Pondasi Ti-ang, Jakarta.
Plaxis, 1998, Finite Element Code for Soil and Rock Analyses, Software Ma-nual.
Testana Engineering, Inc. 2003, Laporan Penyelidikan Tanah, Surabaya.

Soldier Pile sebagai Dinding Penahan Tanah di Surabaya Barat (Helmy D)

129

You might also like