Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Penambahan Sari Wortel Daucus Carota L Terhadap Es Krim Yogurt Ditinjau Dari Total BAL Total Asam Tertitrasi Dan Kadar Protein
Pengaruh Penambahan Sari Wortel Daucus Carota L Terhadap Es Krim Yogurt Ditinjau Dari Total BAL Total Asam Tertitrasi Dan Kadar Protein
email: aryanisc@gmail.com
ABSTRACT
Carrots juice are contain -carotene and sugar acts as a natural coloring agent and
cryoprotectant. The purpose of this research determined the best carrot juice concentration on
total of lactic acid bacteria (LAB), total of titrable acidity and protein content of yogurt ice
cream. Concentration of treatments were control, 5 % v/v, 10 % v/v, 15 % v/v, and 20 % v/v.
The method of this research was experiment with Completely Randomized Design (CRD), 5
treatments and 4 times replication; if there were significantly effect would be continued by
Duncans Multiple Range Test (DMRT). Result of this research showed that concentration of
carrot juice gave significantly difference effect (P<0,01) on total of lactic acid bacteria
(LAB), total of titrated acid and protein content. Conclusion of this research was the adding of
carrot juice 20 % in yogurt ice cream gave the best result with score of total of lactic acid
bacteria (LAB) was 1,73 x 108 CFU/mL, total of titrated acid was 0.418 % and protein
content was 3.280 % and gave the best quality of yogurt ice cream.
Key words: yogurt ice cream, carrot juice, lactid acid bacteria, titrated acid, protein content
PENGARUH PENAMBAHAN SARI WORTEL ( Daucus carota, L ) TERHADAP
ES KRIM YOGURT DITINJAU DARI TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, TOTAL
ASAM TERTITRASI, DAN KADAR PROTEIN
Aryani Salik Choiri1, Lilik Eka Radiati2 dan Imam Thohari2
1
email: aryanisc@gmail.com
ABSTRAK
Sari Wortel mengandung -karoten dan gula yang berperan sebagai pewarna alami dan
cryoprotectant. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi terbaik terhadap
penambahan sari wortel pada es krim yogurt ditinjau dari total bakteri asam laktat (BAL),
total asam tertitrasi dan kadar protein. Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian yaitu tanpa
penambahan sari wortel (kontrol), penambahan sari wortel sebanyak 5 % v/v, 10 % v/v, 15 %
v/v, and 20 % v/v . Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL), 5 perlakuan dan 4 ulangan; jika terdapat perbedaan akan dilanjutkan
dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi penambahan sari wortel memberikan pengaruh yang sangat nyata (P <0,01)
terhadap total bakteri asam laktat (BAL), total asam tertitrasi dan kadar protein. Kesimpulan
dari penelitian adalah penambahan sari wortel yang paling tepat pada pengolahan es krim
yogurt adalah 20 % dengan total BAL sebesar 1,73 x 108 CFU/mL, total asam tertitrasi 0,418
% dan kadar protein 3,280 % dan memberikan kualitas terbaik terhadap es krim yogurt.
Kata kunci: es krim yogurt, sari wortel, bakteri asam laktat, asam tertitrasi, kadar protein
1
PENDAHULUAN
Susu merupakan bahan pangan
alami yang memiliki nilai nutrisi yang
tinggi. Kandungan nutrisinya lengkap
dengan sifat nutrisi yang mudah dicerna
dan diserap oleh tubuh. Menurut Sunarlim
(2009), komponen-komponen penting
dalam air susu adalah protein, lemak,
vitamin, mineral, laktosa, enzim dan
beberapa mikroba. Penyusun utama susu
adalah air (87,9 %), protein (3,5 %), lemak
(3,5-4,2 %), vitamin dan mineral (0,85 %).
Susu dapat dikonsumsi oleh seluruh
lapisan masyarakat, baik menengah
kebawah maupun keatas, namun tidak
semua orang mau mengkonsumsinya
karena segi rasa ataupun masalah
pencernaan seperti Lactose Intolerance,
yaitu ketidakmampuan tubuh mengubah
laktosa
menjadi
glukosa
yang
mengakibatkan timbul sakit perut dan
diare. Oleh karena itu, pengembangan
varian produk susu pun dilakukan, agar
menambah minat masyarakat. Salah satu
upaya dengan mengolahnya menjadi
yogurt dan es krim.
Yogurt dalam SNI 01-2981-2009
didefinisikan sebagai produk yang
diperoleh dari susu yang dipasteurisasi
kemudian difermentasikan dengan bakteri
sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa
yang khas dengan atau tanpa penambahan
bahan-bahan lain. Yogurt merupakan
produk yang diperoleh dari fermentasi susu
dan atau susu rekonstitusi dengan
menggunakan
bakteri
Lactobacillus
bulgaricus
dan
Streptococcus
thermophillus dan atau bakteri asam laktat
lain yang sesuai, dengan atau tanpa
penambahan bahan pangan lain dan bahan
tambahan pangan yang diizinkan.
Es krim adalah makanan beku
dibuat dari produk susu seperti krim (atau
sejenisnya), digabungkan dengan perasa
dan pemanis. Campuran ini didinginkan
Tabel 1. Rata-rata total BAL, total asam tertitrasi, dan kadar protein
Total BAL
Total Asam
Perlakuan
(CFU/mL)
Tertitrasi (%)
7
a
P0
4 x 10 0,13
0,358 0,019 a
P1
8,7 x 107 0,05 b
0,385 0,010 ab
P2
1,62 x 108 0,03 c
0,390 0,029 ab
P3
1,69 x 108 0,09 c
0,393 0,017 ab
8
c
P4
1,73 x 10 0,05
0,418 0,015 b
Kadar Protein ( %)
1,940 0,141 a
1,983 0,052 a
2,093 0,104 a
2,718 0,094 b
3,280 0,295 c
Keterangan: Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan pengaruh yang
sangat nyata (P<0,01)
3
Kadar Protein
Hasil
analisis
ragam
menunjukkan bahwa perlakuan tingkat
penambahan sari wortel pada pembuatan
es krim yogurt memberikan perbedaan
pengaruh yang sangat nyata (P < 0,01)
terhadap kadar protein es krim yogurt.
Nilai kadar protein wortel adalah 1 %
sedangkan rata-rata nilai kadar protein es
5
wortel
sebanyak
20%
merupakan
perlakuan yang terbaik.
Perlakuan P4 menghasilkan ratarata total bakteri asam laktat sebesar 1,73 x
108 CFU/mL, rata-rata tersebut telah sesuai
dengan standar es krim probiotik yaitu
mengandung lebih dari 10 total BAL.
Rata-rata total asam tertitrasi pada
perlakuan P4 yaitu 0,418 %, total
keasaman ini dinilai baik karena telah
sesuai dengan SNI 01-2981-1992 tentang
kadar asam laktat yogurt yaitu maksimal 2
% serta menurut Usmiati dkk (2011) yang
menyebutkan bahwa Total asam tertitrasi
(TAT) merupakan jumlah asam laktat hasil
fermentasi bakteri. Produksi asam laktat
oleh BAL menyebabkan peningkatan
keasaman. starter. Sedangkan rata-rata
kadar protein yang dihasilkan oleh
perlakuan P4 yaitu 3,280 %, rata-rata
tersebut telah sesuai dengan kadar protein
yang telah ditetapkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) yaitu minimal 2,7 %.
Penelitian
lain
(Fitriani,
2011)
menunjukkan bahwa Es krim dengan
penambahan ekstrak wortel memiliki
kandungan protein 3,01 %. Es krim dengan
penambahan tepung wortel memiliki
kandungan protein 3,19 %. Hal ini berarti
bahwa dengan penambahan sari wortel
sebanyak 20 % akan menghasilkan es krim
yogurt dengan kualitas yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, Suryono dan H. Lukman. 2011.
Karakteristik Dadih Susu Sapi Hasil
Fermentasi Beberapa Starter Bakteri
Asam Laktat yang Diisolasi dari
Dadih Asal Kabupaten Kerinci.
Jurnal Agrinak 1 (1): 36-42
Ambri, K., J. Kusnadi, dan W.D.R. Putri.
2009. Studi Pertumbuhan Bakteri
Asam Laktat (BAL) dari Dadih
dalam Es Krim sebagai Pangan
Probiotik dalam Es Krim. Jurnal
Teknologi Pertanian 10 (1): 1-9
Badan Standardisasi Nasional. 1992.
Standar Nasional Indonesia 01
2973 1992. Biskuit. Standar
Nasional Indonesia, Jakarta.
________________________.
1995.
Standar Nasional Indonesia 01
3713 1995. Es Krim. Standar
Nasional Indonesia, Jakarta.
________________________.
2009.
Standar Nasional Indonesia 01
2981 2009. Yogurt. Standar
Nasional Indonesia, Jakarta.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi
Pangan.
Raja
Grafindo
Persanda:Jakarta
Fitriani, T.K. 2011. Kajian Penambahan
Ekstrak dan Tepung Wortel terhadap
Karakteristik Fisik, Kimia, dan
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
1. Penggunaan sari wortel dengan
konsentrasi sampai dengan 20 % dapat
meningkatkan total bakteri asam laktat
(BAL), total asam tertitrasi dan kadar
protein pada es krim yogurt.
2. Hasil terbaik pada perlakuan P4 yaitu
dengan konsentrasi penambahan sari
wortel 20 % dengan rata-rata nilai total
bakteri asam laktat sebesar 1,73 x 108
7