Professional Documents
Culture Documents
.
Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah
Dari mimbar khutbah jumat ini khatib mengajak kepada diri
khatib dan jamaah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT. Peningkatan iman yang terus
dilakukan dengan peningkatan amal sholeh. Karena derajat
kemuliaan seorang hamba di sisi Allah hanyalah dinilai dengan
ketakwaannya. Allah berfirman:
Sesungguhnya orang yang paling bertakwa di sisi Allah adalah
orang yang paling bertakwa.
Hadirin Jama'ah Jum'at yang dimuliakan Allah
Masyarakat yang berkah adalah masyarakat yang jauh dari
dosa-dosa dan maksiat. Sebaliknya masyarakat yang penuh
dengan dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang
rentan. Ibarat tubuh penuh dengan penyakit dan kotoran yang
menjijikkan. Maka ia tidak produktif dan bahkan tidak bisa
diharapkan darinya kebaikan.
Keberkahan suatu masyarakat itu mempunyai syarat khusus
yang telah dipatok oleh Al-Quran sehingga dengan
mewujudkannya
akan
terwujudlah
masyarakat
yang
mendapatkan keberkahan, sebagaimana firman Allah:
.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayatayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. (Al-Arof: 96)
Ustadz Sayyid Qutb mengomentari ayat ini sebagaimana yang
ditulisnya dalam tafsir zhilal, beliau mengatakan: Berkahberkah yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman
dan bertakwa secara tegas dan meyakinkan itu, bermacammacam jenis dan ragamnya. Juga tidak diperinci dan tidak
ditentukan batas-batanya oleh nash ayat itu. Isyarat yang
diberikan nash Al-Quran itu menggambarkan limpahan yang
turun dari semua tempat, bersumber dari semua lokasi, tanpa
batas, tanpa perincian, dan tanpa penjelasan. Maka ia adalah
berkah dengan segala macam warnanya, dengan segala
gambaran dan bentuknya. Keberkahan yang dijanjikan kepada
orang beriman dan bertakwa ialah bahwa keberberkahan itu
kadang-kadang menyertai sesuatu yang jumlahnya sedikit,
"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu,
bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu
sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di
antaranya sungguh ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air
daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur
jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak
lengah dari apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Baqoroh: 74)
Kedua: Dosa membuat seseorang tidak mempunyai rasa malu.
Seseorang yang biasa berbuat dosa, lama-kelamaan tidak
merasa berdosa lagi. Bahkan ia tidak merasa malu berbuat
dosa di depan siapapun. Bila rasa malu hilang maka hilanglah
kebaikan. Rosulullah saw bersabda: Rasa malu itu semuanya
baik. Maksud dari hadist ini adalah: bahwa semakin kuat rasa
malu dalam diri seseorang akan semakin menyebar darinya
kebaikan. Dengan demikian masyarakat yang mempunyai rasa
malu adalah masyarakat yang baik pula dan penuh nuansa
kemanusiaan.
Ketiga: Dosa menghilangkan keberkahan dan nikmat serta
menggantikannya dengan bencana.
Allah swt. selalu menceritakan bahwa diazabnya umat-umat
terdahulu adalah karena mereka berbuat dosa. Dalam surat Al
Ankabuut ayat 40 Allah SWT berfirman:
.
"Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya
generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka,
padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka
di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami
berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas
mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah
mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka
sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain."
(QS. An-anam: 6)
Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah
Keberkahan yang kita inginkan dari kehidupan bermasyarakat
dan bernegara ini tidak akan terwujud hanya dengan teori-teori
dan
arahan
tanpa
adanya
kesadaran
untuk
saling
mengingatkan dan keinginan untuk mau mendengarkan dan
menerima kebenaran, serta adanya kepedulian untuk saling
menghargai, saling mencintai, saling membantu dan memenuhi
hak dan kewajiban. Oleh sebab itulah Rasulullah berpesan
Dari Abu Hurairoh ra, Rosulullah saw bersabda: Sesungguhnya
Allah swt berfirman pada hari kiamat: Wahai anak adam! Aku
sakit kenapa engkau tidak menjengukku, ia berkata:Wahai
Tuhanku, bagaimana mungkin aku menjengukmu, sedangkan
engkau adalah Tuham semesta alam. Allah berfirman: Engkau
tahu bahwa seorang hamba-Ku sakit di dunia akan tetapi
engkau
tidak
menjenguknya,
seandainya
engkau