You are on page 1of 3

Show content

Perhitungan SPT Tahunan PPh OP/Badan 2013 Terkait PP 46


Tarif Pajak

Sep 30, 2013

Program kemitraan terbaik


Tidak memerlukan investasi Menghasilkan lebih dari 2000$/bulan

Ketentuan terkait perhitungan pajak tahunan sehubungan dengan penerapan PP 46 bisa dilihat pada SE42/PJ/2013 bagian F. Hal-Hal Khusus Terkait Pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final pada poin 11.
a. Peredaran usaha dihitung berdasarkan seluruh peredaran usaha selama Tahun Pajak 2013, tidak
termasuk peredaran usaha pada Masa Pajak Juli 2013 sampai dengan Desember 2013 yang dikenai Pajak
Penghasilan Pasal 4 ayat (2);
b. Bagi Wajib Pajak orang pribadi, untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak dikurangi terlebih
dahulu dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak setahun;
c. Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Undang-Undang Pajak Penghasilan Masa Pajak Januari 2013 sampai
dengan Juni 2013 dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang terutang untuk Tahun Pajak yang
bersangkutan.
Selamat hari senin pembaca !
Semoga semangat kerja hari senin setinggi semangat kerja hari jumat

Beberapa pengunjung berkirim surel dan komentar yang menanyakan bagaimana cara menghitung SPT
Tahunan 2013 nanti, tersirat memang terkait PP 46 ada sebagian yang menggunakan tarif PPh umum yang
biasa dan ada yang sudah harus disetor dengan tarif 1% PP 46. Seenggak-enggaknyalah nanti akan ada 2
omset dan 2 tarif baik untuk WP OP ataupun Badan. Saya sebenarnya masih menunggu peraturan yang terbaru
yang mengatur perhitungan SPT Tahunan 2013, namun setelah dijelaskan oleh boss cara hitungnya, akhirnya
saya putuskan untuk menulis saja di blog ini. Apalagi bocoran dari boss ane langsung sumbernya dari yang
buat PP ini di kantor pusat. tetapi seandainya nanti ada aturan baru ya pastilah akan saya posting di blog ini.
Jadi simak terus disini.
Cara Menghitung SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 2013
Ilustrasi:
Pak Rudi memiliki toko peralatan barang dapur dan pecah belah. Pada tahun 2013 Pak Rudi wajib PP 46 dan
sudah setor sejak Juli 1%. Selama tahun 2013 total omset jualannya sebesar Rp.335.000.000. Dari tabel omset
per bulan diketahui seperti dibawah berikut:
Diketahui juga PTKP adalah K/1 , dan angsuran PPh 25 pak Rudi perbulannya (jan-jun) Rp.150.000/bln, maka
berapakah pajak yang harus dibayar di SPT Tahunan PPh OP 2013 Pak Rudi?
Bulan
Januari

Omset
31.000.000

Februari

23.000.000

Maret

29.000.000

April

30.000.000

Mei

26.000.000

Juni

28.000.000

Juli

29.000.000

Agustus

21.000.000

September 23.000.000
Oktober

37.000.000

November

29.000.000

Desember

29.000.000

Total

335.000.000

Jawaban:
PPh OP tarif umum
Total omset Januari-Juni 2013=Rp.167.000.000
Norma dagang 20%
Total angsuran PPh 25 jan-jun 2013=Rp.900.000 (150.000 x 6 bulan)
Akun
Omset Jan-Jun 2013
Norma

Rupiah

Keterangan

167.000.000 a
20% b

Penghasilan Neto

33.400.000 c=a*b

PTKP K/1 2013

28.350.000 d

Penghasilan Kena Pajak

5.050.000 e=d-e

PPh Terutang

252.500 f=5%*e

Kredit PPh 25

900.000 i

Pajak Tahunan Lebih Bayar

-647.500 j =f-i

Jadi di SPT Tahunan PPh OP 2013 muncul lebih bayar sebesar Rp.647.500,-

Cara Menghitung SPT Tahunan PPh Badan 2013


Ilustrasi:
PT. Anti Amsyong menjual komputer dan ATK. Diketahui Laba bersih sebelum pajak 2013 sebesar
Rp.480.000.000. Dan laba bersih 6 bulan (jan-jun) adalah Rp.200.000.000. Peredaran usaha/bruto 2013 sebesar
Rp.5.000.000.000. Perusahaan ini juga membayar angsuran PPh 25 selama jan-jun dengan nilai
2.000.000/bulan. Maka hitung pajak di SPT Tahunan PPh Badan 2013 dengan asumsi PT. Anti Amsyong wajib
PP 46?
Jawaban:
WP Badan suka atau tidak suka harus membuat laporan Laba Rugi semester 1
Saya anjurkan dibuat laba rugi semester 1 & 2 sebagai bantuan untuk menghitung pajak tahunan namun tidak
wajib dilampirkan

Laba 6 bulan pertama Rp.200.000.000


Pajak badan Terutang 2013 ada 2 macam pengenaan yaitu yang mendapat fasilitas 50% tarif lebih rendah dan
yang kena tarif badan penuh. Kenapa begitu? karena omset yang melebihi 4.8M
[notification type=notification_mark ]HITUNGAN DIREVISI[/notification]
Penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang:
1. Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas:
(Rp4.800.000.000 : Rp5.000.000.000) x Rp200.000.000 = Rp192.000.000
2. Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas:
Rp200.000.000 Rp192.000.000 = Rp8.000.000
Pajak Penghasilan yang terutang:
- (50% x 25%) x Rp192.000.000

= Rp 24.000.000

- 25% x Rp.8.000.000

= Rp

6.00.000(+)

Jumlah Pajak Penghasilan yang terutang Rp

26.000.000

Angsuran PPh 25 Badan jan-jun totalnya 12.000.000 (2jt*6bln)


Pajak yang masih harus dibayar 26.000.000-12.000.000= Rp.14.000.000
[notification type=notification_mark ]HITUNGAN DIREVISI[/notification]
Mudah bukan? Silahkan dipahami, bisa jadi saya ada salah hitung atau salah tulis

Cara memindahkan hitungan diatas ke SPT Tahunan PPh OP & Badan Bisa baca disini
Like

49 people like this. Sign Up to see what your friends like.

Jakarta Kantor Virtual


Diskon 50% - Virtual Office! Kantor di alamat bisnis bergengsi.

Alhamdulillah bisa berbagi ilmu :)

You might also like