Professional Documents
Culture Documents
10 BAB X ISBN Manlalin 8 Hlmtugas
10 BAB X ISBN Manlalin 8 Hlmtugas
10 BAB X ISBN Manlalin 8 Hlmtugas
A. Ruang lingkup
Manajemen lalu lintas adalah suatu proses pengaturan dan penggunaan
sistem jalan yang sudah ada dengan tujuan untuk memenuhi suatu tujuan tertentu
tanpa perlu penambahan / pembuatan infrastuktur baru (Fachrurrozy, 2000).
Manajemen lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian (Malkhamah, 1995)
yaitu
Manajemen lalu lintas (traffic management) lebih efektif diaplikasikan pada kondisi
lalu lintas belum mengalami kemacetan yang parah. Manajemen lalu lintas
menghindari pendekatan ke arah pembuatan jalan / pelebaran jalan karena selain
menimbulkan dampak sosial (penggusuran, dsb), juga terbukti tidak efektif dalam
menangani kemacetan di daerah perkotaan.
Strategi yang dapat dilakukan dalam manajemen lalu lintas meliputi
1. Manajemen Kapasitas
2. Manajemen Prioritas
3. Manajemen Demand (Transport Demand Management)
B. Manajemen Kapasitas
Langkah
pertama
dalam
manajemen
lalu
lintas
adalah
membuat
1. Bergerak pada waktu yang sama tetapi pada lokasi yang berbeda (Location
Shift)
2. Bergerak pada lokasi yang sama tetapi pada waktu yang berbeda (Time
Shift)
3. Dapat juga bergerak pada lokasi yang sama dan waktu yang sama tetapi
dengan moda yang berbeda (LOV menjadi HOV=High Occupancy Vehicle)
(Mode Shift)
3. Memperlancar
sistem
pergerakan
melalui
kebijakan
rekayasa
dan
Note :
PT Public transportation
NMV non motorized modes
TDM perlu dikembangkan terus mengingat kondisi lalu lintas saat ini, lebih
besar
volume
kendaraannya
(aktivitas)
dibandingkan
dengan
ketersediaan
Note:
Oleh karena itu diperlukan paradigma mendasar agar persoalan lalu lintas dapat
diatasi dengan baik. Paradigma yang sedang dikembangkan tampak pada skema di
bawah ini
yang saling
berdekatan
(towards zero
Gambar 10.5. Perbandingan kepadatan lalu lintas pada kondisi angkutan pribadi dan
pada kondisi dengan angkutan umum
5. Peningkatan fasilitas pejalan kaki yang bisa berupa trotoir (footways), jari-jari
tikungan yang pendek agar pejalan kaki lebih aman menyeberang jalan akses
karena pengemudi akan memperlambat kendaraannya -, rute pejalan kaki
(footpaths), zebra crossings, jalan khusus pejalan kaki (pedestrianisation), dsb.
1. Tidak ada suatu single solution pun yang dapat memecahkan masalah
transportasi yang ada, harus merupakan kombinasi berbagai upaya/strategi
yang saling terintegrasi dan melengkapi
3. Pentingnya
kesiapan
perangkat
hukum/peraturan
sebelum
TDM
diberlakukan.