Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Efusi
pleura
merupakan
suatu
gejala
yang
serius
dandapat
efusi
jenis
transudat
ini
keseimbangan
kekuatan
Serosa jernih
Berat jenis rendah (dibawah 1.012)
Terdapat limfosit dan mesofel tetapi tidak ada neutrofil
Protein < 3%
Penimbunan cairan transudat dalam rongga pleura dikenal dengan
hydrothorax, penyebabnya:
a. Payah jantung
b. Penyakiy ginjal (SN)
c. Penyakit hati (SH)
d. Hipoalbuminemia (malnutrisi, malabsorbsi)
2. Efusi pleura eksudat
Eksudat ini terbentuk sebagai akibat penyakit dari pleura itu sendiri
yang
berkaitan
dengan
peningkatan
permeabilitas
kapiler
(missal
normal
e. Warna cairan keruh
Penyebab dari efusi eksudat ini adalah:
a. Kanker
Gagal jantung
Kadar protein yang rendah
Sirosis
Pneumonia
Tuberculosis
Emboli paru
Tumor
Cidera di dada
Obat-obatan (hidralazin, prokainamid, isoniazid, fenitoin klorpromazin,
j.
D. Patofisiologi
Dalam keadaan normal tidak ada rongga kosong antara pleura
parietalis dan pleura vicelaris, karena di antara pleura tersebut terdapat
cairan antara 1 20 cc yang merupakan lapisan tipis serosa dan selalu
bergerak teratur.Cairan yang sedikit ini merupakan pelumas antara kedua
pleura, sehingga pleura tersebut mudah bergeser satu sama lain. Di ketahui
bahwa cairan di produksi oleh pleura parietalis dan selanjutnya di absorbsi
tersebut dapat terjadi karena adanya tekanan hidrostatik pada pleura
parietalis dan tekanan osmotic koloid
Pathway
1. Adanya
timbunan
cairan
mengakibatkan
perasaan
sakit
karena
pleuritis
(pneumonia),
panas
tinggi
(kokus),
subfebril
2.
3.
4.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen dada
Rontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk
mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya cairan.
2. CT scan dada
CT scan dengan jelas menggambarkan paru-paru dan cairan dan bisa
menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau tumor.
3. USG dada
USG bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan yang
jumlahnya sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan.
4. Torakosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui
torakosentesis
(pengambilan
cairan
melalui
sebuah
jarum
yang
pleura
adalah
untuk
H. Penatalaksanaan Medis
1. Aspirasi cairan pleura
Punksi pleura ditujukan untuk menegakkan diagnosa efusi plura yang
dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis cairan. Disamping itu punksi
ditujukan pula untuk melakukan aspirasi atas dasar gangguan fugsi
restriktif paru atau terjadinya desakan pada alat-alat mediastinal. Jumlah
cairan yang boleh diaspirasi ditentukan atas pertimbangan keadaan umum
penderita, tensi dan nadi. Makin lemah keadaan umum penderita makin
sedikit jumlah cairan pleura yang bisa diaspirasi untuk membantu
pernafasan penderita. Komplikasi yang dapat timbul dengan tindakan
aspirasi :
a. Trauma
Karena aspirasi dilakukan dengan blind, kemungkinan dapat mengenai
pembuluh darah, saraf atau alat-alat lain disamping merobek pleura
parietalis yang dapat menyebabkan pneumothorak.
b. Mediastinal Displacement
Pindahnya struktur mediastinum dapat disebabkan oleh penekaran
cairan pleura tersebut. Tetapi tekanan negatif saat punksi dapat
menyebabkan bergesernya kembali struktur mediastinal. Tekanan
negatif yang berlangsung singkat menyebabkan pergeseran struktur
mediastinal kepada struktur semula atau struktur yang retroflux dapat
menimbulkan perburukan keadaan terutama disebabkan terjadinya
gangguan pada hemodinamik.
c. Gangguan keseimbangan
cairan,
Ph,
elektroit,
anemia
dan
hipoproteinemia.
Pada aspirasi pleura yang berulang kali dalam waktu yang lama dapat
menimbulkan tiga pengaruh pokok :
1) Menyebabkan berkurangnya berbagai komponen intra vasculer yang
dapat menyebabkan anemia, hipprotein, air dan berbagai gangguan
elektrolit dalam tubuh
juga
mempunyai
efek
samping.
Hal
ini
disebabkan
Oleh
karena
itu
penggunaan
citostatic
misalnya
Penatalaksanaan Keperawatan
Asuhan Keperawatan Efusi Pleura
1. Pengkajian
a.
Identitas Pasien
Pada tahap ini perawat perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis
kelamin, alamat rumah, agama atau kepercayaan, suku bangsa, bahasa
b.
c.
d.
e.
f.
g.
persepsi
memunculkan
kesehatan.
tentang
persepsi
yang
kesehatan,
salah
tapi
terhadap
kadang
juga
pemeliharaan
timbulnya penyakit.
Pola nutrisi dan metabolisme
1) Dalam pengkajian pola nutrisi dan metabolisme, kita perlu melakukan
pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui status
nutrisi pasien,
2) Perlu ditanyakan kebiasaan makan dan minum sebelum dan selama
MRS pasien dengan effusi pleura akan mengalami penurunan nafsu
makan akibat dari sesak nafas dan penekanan pada struktur
abdomen.
3) Peningkatan metabolisme akan terjadi akibat proses penyakit. pasien
i.
j.
k.
l.
pernafasan
menurun.
Pendorongan
posisi
duduk.
Garis
ini
disebut
garis
Ellis-
cm.
Pemeriksaan
ini
bertujuan
untuk
Perkusi :
terdengar
pekak.
Hal
ini
bertujuan
untuk
Perkusi :
Perkusi :
itu
fungsi-fungsi
sensoris
juga
perlu
dikaji
seperti
pendengaran,
penglihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan.
6) Sistem Muskuloskeletal
Pada inspeksi perlu diperhatikan adakah edema peritibial. Palpasi
pada kedua ekstremetas untuk mengetahui tingkat perfusi perifer
serta dengan pemerikasaan capillary refiltime. Dengan inspeksi dan
palpasi dilakukan pemeriksaan kekuatan otot kemudian dibandingkan
antara kiri dan kanan.
7) Sistem Integumen
gangguan
musculoskeletal,
nyeri/ansietas,
proses
inflamasi
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan kemampuan
ekspansi paru, kerusakan membran alveolar kapiler
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan keinginan makan sekunder akibat dyspnea
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat
mengenai proses penyakit dan pengobatan
3.
Rencana Keperawatan
N
DIAGNOSA
O
1
KEPERAWATAN
Bersihan Jalan Nafas tidak
NOC
NOC :
NIC
NIC :
Airway suction
suctioning.
Informasikan pada klien dan keluarga tentang
suctioning
Minta klien nafas dalam sebelum suction
dilakukan.
Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
tindakan
Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
suksion
Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila
pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan
Airway Management
2.
NOC :
Respiratory status : Ventilation
Respiratory status : Airway patency
tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
NIC :
Airway Management
tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
Lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Terapi Oksigen
oksigenasi
Vital sign Monitoring
3.
NOC :
Respiratory Status : Gas exchange
berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang
NIC :
Airway Management
penurunan kemampuan
ekspansi paru, kerusakan
membran alveolar kapiler
pursed lips)
tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berika bronkodilator bial perlu
Barikan pelembab udara
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
respirasi
Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
paradoksis)
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan /
4.
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan
dengan penurunan
keinginan makan sekunder
akibat dyspnea
NOC :
Nutritional Status : food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang
napas utama
auskultasi suara paru setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya
NIC :
Nutrition Management
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
berarti
makanan harian.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
5.
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
informasi yang tidak
adekuat mengenai proses
penyakit dan pengobatan
NOC :
Kowlwdge : disease process
Kowledge : health Behavior
kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
NIC :
Teaching : disease Process
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga menyatakan
tepat
Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara
yang tepat.
Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi,
penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara yang