You are on page 1of 15

MAKALAH SERTIFIKASI II

AKHLAK PRIBADI
(SIDIQ, ISTIQOMAH, AMANAH, IFFAH)

Disusun oleh

: Kelompok 5

Ketua

: Mahendra Widya
Nugraha ( 1300023197)
:;z

Anggota

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Masulfah
(1300023
Budi
(1300023102)
Rizka Puspaning Hanar
(1300023196)
Kuntum Zahro Wardati
(1300023200)
Dessy Nur Halimah
(1300023218)
Yuni Arum H
(1300023233)
Rizky Nurus Saadah
(1300023250)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2015

DAFTAR ISI
Cover dalam...................................................................................................

Daftar isi.........................................................................................................

ii

BAB I...............................................................................................................

LATAR BELAKANG...........................................................................................

RUMUSAN MASALAH.......................................................................................

TUJUAN...........................................................................................................

BAB II..............................................................................................................

PENGERTIAN AKHLAK.....................................................................................

MACAM-MACAM AKLHAK.................................................................................

SIDIQ..............................................................................................................

AMANAH.........................................................................................................

IFFAH..............................................................................................................

ISTIQOMAH.....................................................................................................

BAB III.............................................................................................................

10

KESIMPULAN

.......................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegagalan dalam mencapai kesuksesan secara pribadi pada sebagian besar
umat Islam, bisa disebabkan adanya dua penyakit akhlak yaitu: pertama, Qolbun
Maridh yaitu orang yang sulit melakukan sesuatu secara jujur. Orang yang
demikian, apabila melihat orang sukses timbul iri dan dengki, melihat teman
memperoleh rejeki banyak timbul resah dan benci, dan apabila melihat orang
yang mempunyai kelebihan akan berusaha menyelidiki aib dan menyebarkan
kekurangannya. Kedua Qolbun Mayyit yaitu orang yang menolak kebenaran dari
Allah dan suka berbuat Zhalim dan melakukan perbuatan buruk seperti
melakukan korupsi,mencuri,berselingkuh dan berzina,
membuka

aib

orang.

Kedua

penyakit

akhlak

ini

menipu dan gemar


pada

dasarnya

akan

menyebabkan pribadi umat Islam lemah sehingga ada rasa takut, dan rendah diri
yang berlebihan.
Untuk mengembangkan pribadi umat Islam agar sukses, apa yang
seharusnya dipelajari, dimengerti dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari?
Umat Islam dan mahasiswa diharapkan mempelajari dan melaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari tentang akhlak pribadi yang Islami. Akhlak Islami ini
didasarkan pada Al-Quran dan Sunah Rasul, sebagaimana diriwayatkan

HR.

Ahmad, Hakim dan Baihaqi yaitu Sesungguhnya Aku (Rasulullah) diutus untuk
menyempurnakan akhlak. Dan akhlak Rasul, sebagaimana dinyatakan Aisyah
dalam HR Muslim adalah Akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Quran. Jadi untuk
memahami akhlak pribadi Islami, maka setiap umat Islam diharapkan dapat
membaca, memahami dan akhirnya melaksanakan apa saja yang menjadi kaidah
akhlak yang sudah ditetapkan dalam Al-Quran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian akhlak
2. Pengaruh Akhlak terhadap Allah dan diri pribadi
3. Apa saja macam akhlak pribadi yang baik
4. Pengertian dari akhlak pribadi dalam sidiq, amanah, istiqomah, iffah
C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui apa itu akhlak
1

2. Dapat mengetahui Pengaruh Akhlak terhadap Allah dan diri pribadi


3. Dapat memahami dan mengetahui macam-macam akhlak pribadi
4. Dapat mengetahui pengertian dari akhlak pribadi dalam sidiq, amanah,
istiqomah, iffah

5.
6.

BAB II
PEMBAHASAN

7.
A. PENGERTIAN AKHLAK PRIBADI
8. Kata akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu jama dari kata
khuluqun yang secara etimologis berkmakna tabiat, budi pekerti, adat
dan kebiasaan. Akhlak dalam islam adalah yang menentukan batas antara
yang baik dan buruk antara terpuji dan tercela, tetntang perkataan atau
perbuatan manusia lahir dan bathin. Yang menentukan itu yang baik dan
buruk tentu bersumber pada al-Quran dan as Sunnah, sehingga penilaina
baik dan buruknya akhlak seseorang berdasarkan al-Quran dan sunnah.
9. Rasulullah Saw merupakan teladan bagi umat manusia dalam
mewujudkan akhlak yang islami, hal ini dipertegas dalam QS.Al-Ahzab.
33:21
10.

11.
sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan
tang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamta dan yang banyak menyebut Allah
12.

Meskipun kata akhlak berasal dari Bahasa Arab, tetapi kata

akhlak tidak terdapat di dalam Al Qur'an. Kebanyakan kata akhlak


dijumpai dalam hadist. Satu-satunya kata yang ditemukan semakna,
akhlak dalam al Qur'an adalah bentuk tunggal, yaitu khuluq, tercantum
dalam surat al Qalam ayat 4:


.13


14. Artinya : Dan sesungguhnya kamu (muhammad) benar-benar berbudi


pekerti yang agung.
15.
16.

Akhlak adalah netral, artinya ada akhlak yang terpuji (al

akhlaq al mahmudah) dan ada akhlak yang tercela (al akhlaq al


mazmumah). Ketika berbicara tentang nilai baik buruk maka muncullah
persoalan tentang konsep baik buruk.
17.

Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya

sendiri, maka hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari

dirinya

sendiri,

sendirilah,

karena

pangkal

hanya

kesempurnaan

dengan insyaf dansadar kepada


akhlak

yang

utama,

budi

diri
yang

tinggi. Manusia terdiri dari jasmani dan rohani, disamping itu manusia
telah

mempunyai fitrah

mempunyai

sendiri,

kelebihan

dengan

dan

semuanya

dimanapun

itu

saja

manusia
manusia

mempunyai perbuatan.
18.
Akhlak pribadi terhadap diri sendiri meliputi kewajiban
terhadap dirinya disertai dengan larangan merusak, meminasakan dan
menganiyaya diri sendiri baik secara jasmani maupun secara rohani.
19.
Untuk mengembangkan pribadi umat Islam agar sukses,
mereka

diharapkan

dapat

mempelajari

dan

melaksanakan

atau

menerapkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak Islami


ini

didasarkan

pada

al-quran

dan

sunnah

Rasul,

sebagaimana

diriwayatkan HR Ahmad, Hakim dan Baihaqi yaitu :Sesungguhnya aku


(Rasulullah) diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak yang baik.
20.
21. Adapun yang mempengaruhi Akhlak terhadap Allah dan diri pribadi
adalah:
1. Dapat bersikap wara atau penuh pertimbangan dalam bertindak.
2. Pandai mensyukuri nikmat Allah, menematkan nikmat Allah sebagai
jembatan untuk semakin mendekatkan diri pada Allah.
3. Sabar dan tawakkal, selalu pasrah berserah diri diiringi berusaha berbuat
semaksimal mungkin.
4. Optimis dan sportif, penuh keyakinan dan harapan dalam menempuh
perjalanan hidup.
5. Tawadhu atau rendah hati, senantiasa bersikap merendah atas nikmat
Allah, betapapun banyak nikmat Allah yang dia terima tidak
menjadikannya angkuh kepada Allah dan orang lain.
6. Syajaah atau berani menegakkan kebenaran, berani dengan penuh
perhitungan untuk menegakkan hokum Allah.
7. Ikhlas dan ridho, ikhlas berarti melakukan ibadah kepada Allah bukan
untuk mengharpakan pahala dan takut akan dosa, namun semua karena
Allah. Ridho berarti menerima segala takdir yang telah berlaku pada
dirinya.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
3

28.
29.
30.
31.
B. MACAM AKHLAK PRIBADI BAIK
32.
Sifat yang mencerminkan akhlak pribadi yang baik ada
bermacam-macam, contohnya sebagai berikut :
Jujur (Ash-Shidqu)

Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)


Malu (Al-Haya')
Rendah hati (At-Tawadlu')
Murah hati (Al-Hilmu)
Sabar (Ash-Shobr)
Dapat dipercaya (amanah)
Menahan diri (iffah)
Teguh (istiqamah)
33.

34.

Dalam pembahasan ini, ada 4 sifat yang akan dijelaskan.


35.

1. Shidiq
36.

Shidiq artinya benar atau jujur. Seorang muslimin dituntut

untuk selalu berada dalam keadaan yang benar baik lahir dan batin,
baik benar dalam hati, benar perkataan dan benar perbuatan.
37.
38.Firman Allah SWT :


.39


40.Artinya: Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu
akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh
Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan
orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS.
An-Nisa : 69).
41.
42.

Imam Ghazali menyebutkan ada 6 jenis shidiq yang perlu

direalisasikan dalam diri seorang mumin agar menjadi mumin yang


sebenarnya, yaitu :
Shidqul Lisan (Benar dalam ucapan)
43.
Ucapan manusia adalah ekspressi yang ada di hatinya. Hati yang
baik

melahirkan

ucapan

yang

baik.

Sebaliknya

hati

yang

buruk
4

mengeluarkan ucapan yang buruk. Perbaikan ucapan harus dimulai dari


perbaikan hati. Apabila hati baik, ucapan yang keluar menjadi baik dan
selanjutnya akan mengikuti oleh prilaku yang baik. Dan prilaku yang baik
akan dibalas dengan ampunan dosa yang dapat membersihkan diri
manusia.
44.
Shidqul Niyah dan Irodah (Benar dalam keyakinan dan motivasi)
45.Nilai perbuatan seseorang tergantung motivasi dan niatnya. Manakala
perbuatan yang baik dilandasi dengan niat yang baik, mangharap ridho
Allah maka nilai perbuatan itu menjadi baik, sebaliknya manakala motivasi
dan niatnya buruk sekaligus tampak lahiriahnya kelihatan baik, seperti
apa-apa yang kadang-kadang dilakuakan oleh orang munafik. Nabi
bersabda :sesungguhnya amal perbuatan manusia tergantung niatnya.
Dan amal setiap orang mendapatkan balasan perbuatan yang tergantung
niatnya.
46.
Shidqul Azmi (Benar dalam Tekad)
47.Untuk melakukan perbuatan yang baik dan benar tidak cukup dengan
adanya keinginan dan motivasi, tetapi harus ditopang dengan tekad yang
kuat

untuk

merealisasikan

perbuatan

tersebut

banyak

rintangan,

tantangan dan kendalanya. Suksesnya Abu Bakar dalam memerangi


orang-orang yang murtad, tidak mau membayar zakat, karena tekadnya
yang luar biasa untuk memerangi orang-orang murtad sekalipun sendirian
tanpa

dukungan

sahabat-sahabatnya

yang

lain.

Tekad

inilah

yang

kemudian mendapatkan dukungan dan simpati Umar dan seluruh sahabat


yang lain.
48.
Shidqul Wafa (Benar dalam kesetiaan)
49.Wafa (setia) adalah sifat ulul albab, orang-orang suci, orang-orang mumin
dan muttaqin yang dipuji didalam Al Quran. Ulul albab adalah orangorang yang setia memenuhi janjinya kepada Allah dan tidak merusak janji
orang-orang Abror (suci) adalah yang setia menunaikan nazarnya dan
takut akan sesuatu hari (kiamat) yang azabnya tersebar dimana-mana
Shidqul Amal (Benar dalam Perbuatan)
50.Risalah manusia adalah untuk beramal, berbuat yang shaleh dan positif.
Dan katakanlah : Bekerjalah kamu maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mumin akan melihat amal perbuatannya. (QS. At-Taubah :
105). Amal perbuatan yang benar yang akan menjadi bekal yang
membahagiakan manusia kelak di akhirat.
5

51.
Shidiq dalam merealisir tingkatan-tingkatan terpuji
52.Mumin sejati adalah yang dapat mengembangkan seluruh pontensi dan
sifat-sifatnya.
53.

.54



55.Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya,

laki-laki

dan

perempuan

yang

benar,

laki-laki

dan

perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki


dan

perempuan

yang

bersedekah,

laki-laki

dan

perempuan

yang

berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, lakilaki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. AlAhzab : 35).
56.
57.

Lawan dari shidiq adalah kebohongan(Kizib). Kebohongan yaitu


mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataanya, entah itu di
kurangi atau di tambahi sehingga tidak sesuai dengan kebenarannya. Sifat
bohong adalah sifat yang sangat tercela. Contoh dari sikap kizib seperti
memfitnah, mengingkar janji, dan masih banyak lagi.

58.
2. Amanah
59.

Amanah, artinya dapat dipercaya. Ini berarti para rasul

setia menjalani segala perintah Allah yang diberikan padanya. Allah swt
menunjuk para nabi dan rasul untuk membimbing umat manusia kepada
jalan yang benar. Tugas dan kepercayaan ini harus diselesaikan sebelum
ajal menjemput mereka.
60.
61.Rasulullah bersabda:
))
((
:
Ada empat hal yang jika ada padamu, maka apa saja bagian dunia yang
hilang darimu tidak akan berbahaya bagimu: menjaga amanah, jujur
berbicara, baik fisik, dan menjaga makanan.
62.

63.

Lawannya adalah khianat, artinya tidak setia. Khianat

adalah sifat munafik yang dibenci oleh Allah apalagi jika yang dikhianati
adalah Allah atau Rasulnya. Dalam firman Allah : Hai orang-orang yang
beriman janganlah kamu menghianati Allah, dan rosul dan juga janganlah
kamu menghianati amanh-amanah yang dipercayakan kepada kamu,
sedangkan kamu mengetahuinya. ( Qs. Al anfal 8 : 27 )
64.
65.
66.
3. Iffah
67.

Secara bahasa, iffah adalah menahan. Adapun secara istilah;

menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah haramkan.


Dengan demikian, seorang yang afif adalah orang yang bersabar dari
perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung kepada
perkara tersebut dan menginginkannya.
68.Allah saw berfirman: Dan orang-orang yang belum mampu untuk
menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah menjadikan
mereka mampu dengan karunia-Nya. (An-Nur: 33)
69.
Termasuk dalam makna 'iffah adalah

menahan

diri

dari

meminta-minta kepada manusia.


70.Allah Swt berfirman: "Orang yang tidak tahu menyangka mereka itu
adalah orang-orang yang berkecukupan karena mereka taaffuf ." (QS. AL
Baqarah: 273)
71.
Dari kedua ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa iffah
adalah menahan diri dalam menjaga kesucian diri dan menhan diri dari
perbuatan meminta-minta.
72.
'Iffah merupakan akhlaq paling tinggi dan dicintai Allah Swt.
Oleh sebab itulah sifat ini perlu dilatih sejak anak-anak masih kecil,
sehingga memiliki kemampuan dan daya tahan terhadap keinginankeinginan yang tidak semua harus dituruti karena akan membahayakan
saat telah dewasa. Dari sifat 'iffah inilah akan lahir sifat-sifat mulia seperti:
sabar, qana'ah, jujur, santun, dan akhlak terpuji lainnya.
73.
Pentingnya sifat'Iffah ini ditanamkan dalam diri seorang
muslim karena ia merupakan perintah agama yang banyak memberikan
kebaikan serta keutamaan bagi seseorang yang memilikinya, diantara

beberapa keutamaan itu adalah:


Meraih pahala yang besar di akhirat
Mendapatkan ketenangan hati dan kenikmatan besar di dunia
Memberi jalan keluar dari kesukaran dan kesulitan
74.
7

75.

Cara menanamkan dan mendididik sifat 'iffah dalam diri seorang

muslim :
Membekali diri dengan ketaqwaan kepada Allah
Membentengi diri dengan rasa malu
Menundukkan pandangan atau ghadhul basher
Menjauhi tempat-tempat yang menimbulkan fitnah
76.
4. Istiqomah
77.

Secara etimologis, istiqomah berasal dari istiqoma-yastaqimu

yang berarti tegak lurus. Dalam terminologi akhlak istiqomah adalah sikap
teguh

dalam

mempertahankan

keimanan

dan

keislaman

sekalipun

menghadapi berbagai macam rintangan dan godaan.Perintah dalam


beristiqomah dinyatakan dalam al-Aquran dan sunnah : Maka karna itu
serulah ( mereka kepada agama itu ) dan istiqomahlah sebagaimana
diperintahkan kepadamu janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.
( Qs. Asy Sura : 42 : 15 ).
78.
Iman yang sempurna adalah iman yang mencakup tiga
dimensi yaitu hati, lisan dan amal perbuatan. Seorang yang beriman harus
dapat beristiqomah dalam tiga dimensi tersebut.
79.
Ibarat berjalan seorang yang beristiqomah

akan

selalu

berjalan kepada yang lurus yang cepat alam menghantarkan tujuan. Hal
ini tercermin dalam perkataan dan perbuatanya yang benar untuk
mensucikan hati dan dirinya. Tentulah orang yang berisitiqomah akan
mengalami beberapa ujian dari Allah.
80.
81.

Istiqomah itu mengundang karomah, kemuliaan para kekasih

Allah, ciri khasnya ada dua:


82.
Yakin.
83. Orang yang istiqomah itu haqqul yakiin, Allah akan menurunkan
malaikat yang buahnya adalah derajat kekasih Allah dalam situasi apapun,
sekalipun jiwa taruhannya, dia tenang. Tenang ini tidak bisa diminta dari
orang, tidak bisa dibeli. Tenang itu milik Allah.
84. Huwalladzi andzala sakiinah fii qulubil muminiin, Dialah Allah
yang menurunkan sakinah di hati orang yang beriman.
85. Orang yang dikaruniai ketenangan, jernih dalam segala kondisi
itulah Rasulullah, para sahabat, para ulama yang benar-benar pecinta Allah.
Orang yang istiqomah akan tidak ada takutnya dan tidak sedih dengan
dunia berikut isinya.
86.
8

Mendapat Keutamaan
87.
Sesungguhnya orang yang mengatakan, Tuhan kami adalah Allah,
kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Merekalah orang-orang yang
mewarisi surga, kekal didalamnya sebagai balasan apa yang sudah
dilakukan. (QS Al- Ahqof: 13-14)
88.
Berikut ini merupakan cara-cara agar kita sebagai manusia tetap
beristiqomah, yaitu :
Menjiwai syahadat
Pelajari ibadah yang paling membuat kita nyaman dan memahami

ilmunya dengan baik


Pelajari dalil (ibadahnya) dengan baik dan amalkan
Tidak bosan bertaubat
89.

90.pengamalan dalam kehidupan sehari-hari

Tidak mengumbar aib orang lain


Bersifat saling tolong menolong
Tetap pada pendirian atau keputusan yang telah diyakini
Menutupi aurat

91.
92.

93.BAB III
94.PENUTUP
95.
A. Kesimpulan
96.
1. Akhlaq adalah jama dari kata khuluqun yang secara etimologis
berkmakna tabiat, budi pekerti, adat dan kebiasaan.
97.

Akhlak dalam islam adalah yang menentukan batas antara yang

baik dan buruk antara terpuji dan tercela, tetntang perkataan atau
perbuatan manusia lahir dan bathin. Yang menentukan itu yang baik dan
buruk tentu bersumber pada al-Quran dan as Sunnah, sehingga penilaina
baik dan buruknya akhlak seseorang berdasarkan al-Quran dan sunnah.
Seperti yang terdapat pada QS.Al-Ahzab. 33:21,al Qalam ayat 4
98.
2. pengaruhi Akhlak terhadap Allah dan diri pribadi adalah:
Dapat bersikap wara atau penuh pertimbangan dalam bertindak.
Pandai mensyukuri nikmat Allah, menematkan nikmat Allah sebagai
jembatan untuk semakin mendekatkan diri pada Allah.
Sabar dan tawakkal, selalu pasrah berserah diri diiringi berusaha
berbuat semaksimal mungkin.
Optimis dan sportif, penuh keyakinan dan harapan dalam menempuh
perjalanan hidup.
Tawadhu atau rendah hati, senantiasa bersikap merendah atas nikmat
Allah, betapapun banyak nikmat Allah yang dia terima tidak
menjadikannya angkuh kepada Allah dan orang lain.
Syajaah atau berani menegakkan kebenaran, berani dengan penuh
perhitungan untuk menegakkan hokum Allah.
Ikhlas dan ridho, ikhlas berarti melakukan ibadah kepada Allah bukan
untuk mengharpakan pahala dan takut akan dosa, namun semua
karena Allah. Ridho berarti menerima segala takdir yang telah berlaku
pada dirinya.
99.
3. Macam akhlak pribadi
Jujur (Ash-Shidqu)
Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)
Malu (Al-Haya')

Rendah hati (At-Tawadlu')


Murah hati (Al-Hilmu)
Sabar (Ash-Shobr)
Dapat dipercaya (amanah)
Menahan diri (iffah)
Teguh (istiqamah)
100.
4. Macam akhlak pribadi yang dipahami

Shidiq
101.

Shidiq artinya benar atau jujur. Seorang muslimin dituntut

untuk selalu berada dalam keadaan yang benar baik lahir dan batin,
baik benar dalam hati, benar perkataan dan benar perbuatan

Amanah
102.

Amanah, artinya dapat dipercaya. Ini berarti para rasul

setia menjalani segala perintah Allah yang diberikan padanya. Allah


swt menunjuk para nabi dan rasul untuk membimbing umat manusia
kepada jalan yang benar. Tugas dan kepercayaan ini harus diselesaikan
sebelum ajal menjemput mereka.

Iffah
103.

Secara bahasa, iffah adalah menahan. Adapun secara istilah;

menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah haramkan.


Dengan demikian, seorang yang afif adalah orang yang bersabar dari
perkara-perkara

yang

diharamkan

walaupun

kepada perkara tersebut dan menginginkannya.

Istiqomah

jiwanya

cenderung

104.

Secara etimologis, istiqomah berasal dari istiqoma-yastaqimu

yang berarti tegak lurus. Dalam terminologi akhlak istiqomah adalah


105.
sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan
keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam rintangan dan
godaan
106.
107.
108.
109.

pengamalan dalam

kehidupan sehari-hari

Tidak mengumbar aib orang lain


Bersifat saling tolong menolong
Tetap pada pendirian atau keputusan yang telah diyakini
Menutupi aurat
110.

DAFTAR PUSTAKA
111.

1. Menejemen waktu: http://asyamjavas.blogspot.com/2011/01/akhlak-pribadiislami.html


2. Kresna Prima, akhlak pribadi islam: file:///D:/New%20folder
%20%282%29/pembukaan.html
3. Hadist: https://alhadistonline.wordpress.com/
112.
http://ahabiy.blogspot.com/2012/05/kumpulan-al-hadits-sesuaiabjad.html
113.
http://radiopendidikanbu.blogspot.com/2013/04/101-hadits-nabimuhammad-saw-tentang.html
114.

You might also like