Professional Documents
Culture Documents
cukup,
kualitas
yang
memenuhi
spesifikasi,
suplai
yang
18
19
Pertambangan
Minyak
dan
Gas
Bumi
Negara
20
1945
April 1954
10 Desember
1957
(PT PERMINA)
1 Januari 1959
Februari 1961
1 Juli 1961
20 Agustus
1968
15 September
21
1971
17 September
2003
22
23
secara
terintegerasi,
berdasarkan
prinsip-prinsip
PT.
Pertamina
(Persero)
adalah Renewable
24
emas. Bintang diapit oleh 2 ekor kuda laut berwarna merah yang saling
berhadapan.
Ekor kuda laut di hubungkan dengan pita berwarna kuning. Pita
kuning bertuliskan Pertamina dengan warna merah. Dasar Lambang
berwarna biru. Garis-garis hitam dalam bintang harus lebih tipis dari
counter bintang.
Adapun filosofi atau pemaknaan lambang, arti dan makna yang
terkandung dalam tiap unsur di logo pertamina adalah sebagai berikut:
Bintang bersudut lima menyiratkan power, tenaga, atau kekuatan
pendorong semangat dalam mengemban tugas untuk mencapai apa yang
menjadi cita-cita Nasional. Kuda laut, merupakan simbol fosil-fosil
yang mengandung minyak dan mempunyai sumber energi atau daya
hidup yang besar. Pita (banner), merupakan lambang ikatan penggalang
persatuan dan kebulatan tekad komitmen perusahaan. Warna merah,
mencirikan keuletan, ketegasan sekaligus keberanian perusahaan
pertamina dalam menghadapi
25
sebuah makna dari logo pertamina tersebut. Kita dapat merasakan sebuah
landasan yang sangat nasionalis pada filosofi logo pertamina tersebut.
26
27
4.3
nilai
tambah
dengan
memanfaatkan
ekspor
memecahkan kesulitan pemasaran minyak mentah jenis Duri
peluang
28
pengembangan daerah
Daerah Balongan dipilih sebagai lokasi kilang dan proyek kilang
yang dinamakan Proyek Exor (Export Oriented Refinery) I. Pemilihan
Balongan sebagai lokasi Proyek Exor I berdasarkan atas:
1
Relatif dekat dengan konsumen BBM terbesar, yaitu Jakarta dan Jawa
Barat.
Dekat dengan sumber gas alam yaitu DOH-JJB (Jawa Bagian Barat)
dan BP.
29
Fitur dari unit proses RCC baik berupa kemampuan peralatan untuk
mendukung pola operasi beyond design ataupun field product yang
dihasilkan merupakan produk konsep rekayasa dan rancang bangunnya
optimal.
Fleksibilitas feed yang tinggi terutama Unit CDU, yaitu rata-rata rasio
feed crude pada saat ini Duri : Minas = 50 : 50 dibanding desain awal
(80:20), sedangkan Unit RCC yang menyesuaikan kapasitas rasio feed
dapat dioperasikan, yaitu AR : DMAR = 45 : 55 dibandingkan dengan
desain awal 35 : 65.
Peralatan utama Unit RCC, yaitu Main Air Blower dan Wet Gas
Compressor yang dioperasikan untuk menunjang operasi Unit RCC
kapasitas 115%. Rancangan konsep CO Boiler merupakan pertama di
30
4.3.1
Visi
Misi
31
manajemen
kebersamaan,
yang
kepercayaan,
tangguh
dan
berdasarkan
prinsip
bisnis
semangat
saling
menguntungkan.
4.3.2
Lingkaran
Gambar
Warna :
32
Putih
Biru
(Persero)
d
33
4.3.3
Lokasi Kilang
KilangPT.PERTAMINA(Persero)
RU-VI
didirikan
di
34
Sejak tahun 1970, minyak dan gas bumi dieksploitasi di daerah ini.
Sebanyak 224 buah sumur berhasil digali dan yang berhasil
diproduksi adalah sumur Jatibarang, Cemara, Kandang Haur Barat,
Kandang Haur Timur, Tugu Barat, dan lepas pantai. Sedangkan
produksi minyak buminya sebesar 239,65 MMSCFD disalurkan ke
PT. Krakatau Steel, PT. Pupuk Kujang, PT. Indocement, Semen
Cibinong, dan Palimanan.Depot UPPDN-III sendiri baru dibangun
pada tahun 1980 untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar di daerah
Cirebon dan sekitarnya. Area kilang terdiri dari:
Sarana kilang
Sarana perumahan
: 200 ha
Ditinjau dari segi teknis dan ekonomis, lokasi ini cukup strategis
dengan adanya faktor pendukung, antara lain:
a Bahan Baku
Sumber bahan baku yang diolah di PT. PERTAMINA
(Persero) RU-VI Balongan adalah:
1
b Air
35
36
4.3.4
bagian
dalam
menjalankan
tugas
sehingga
akan
37
38
Bidang Keuangan
Berfungsi dalam pengelolaan pelaksanaan tata usaha keuangan
dalam rangka menunjang kegiatan operasional RU-VI. Bidang ini
bertanggung jawab atas terjaminnya arus dana, kegiatan keuangan
secara keseluruhan untuk menunjang operasional Kilang.
Bidang Umum
Berfungsi menunjang kegiatan operasi meliputi pelayanan hukum,
keamanan, fasilitas kesehatan kepada karyawan dan keluarganya
serta
menjadi
perantara
hubungan
masyarakat sekitarnya.
f
antara
perusahaan
dan
39
Bidang HSE
Berfungsi dalam penyelenggaraan kegiatan keselamatan kerja,
pengendalian kebakaran dan pencemaran lingkungan.Bidang ini
bertanggung jawab atas terciptanya keadaan yang aman dan
selamat bagi tenaga kerja, sarana, lingkungan dan kehandalan
operasi.
4.3.5
40
Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, karyawan dapat dibedakan atas,
karyawan shift dan karyawan regular.
: 08.00 16.00
Swing shift
: 16.00 24.00
Night shift
: 24.00 08.00
41
4.3.7
Senin Kamis
Istirahat
Jumat
Istirahat
: Libur
UU No. 1/1970
42
Mengenai
keselamatan
kerja
karyawan
yang
teknis
pada
kilang
Dirjen Migas
UU No. 23/1997
Mengenai ketentuan pokok pengelolaan lingkungan
hidup
PP No. 27/1999
Mengenai ketentuan Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) yang dikeluarkan oleh pemerintah
Republik Indonesia
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh LKKK RUVI untuk mendukung program diatas terdiri , antara lain :
1
kilang
b
Bertanggung
jawab
terhadap
alat-alat
keselamatan kerja
c
Membuat
kebakaran
rencana
kerja
pencegahan
43
menyadari
Membuat
prosedur
emergency
agar
44
4.3.8
Sistem Kontrol
Di PERTAMINA RU-VI Balongan mempunyai sistem
kontrol yang sebagian besar sistem kontrolnya menggunakan
kontrol automatik dan manual. Sebagian besar kontrol terpusat
pada DCS (Distributed Control System) yaitu RCC complex, HTU
complex, AHU complex dan CDU complex, H2Plant. Kontrol yang
digunakan adalah kontrol pneumatik karena yang diproses adalah
bahan yang mudah terbakar dan kemudian diubah menjadi signal
elektrik (digital) agar dapat terbaca di DCS.
unit
kompleks
untuk
menghasilkan
produk
gasoline
45
Catalytic
Cracking
Complex
(RCCC)
merupakan
46
47
Treatment (Unit
(unit 24),
Sulphur Plant (Unit 25), dan Spent Caustic Soda (Unit 64).
1.
2.
48
49
unsur sulfur dari off gas amine treatment unit dan H2S dari
unit SWS. Unit ini terdiri dari unit claus yang menghasilkan
cairan sulfur yang kemudian diikuti oleh pembentukan
serpihan
sulfur,
dan
berfungsi
sebagai
fasilitas
50
AHU
merupakan
unit
yang
mengolah
Demetallized
Atmospheric
Residue
(DMAR)
yang
51
HTU (Unit 21). Fungsi utama dari unit ini adalah untuk mengurangi atau
menghilangkan impurities yang terikut bersama minyak bumi dan fraksi
fraksinya serta memperbaiki
52
53
54
13.000
BPSD
untuk
mengolah
campuran
Sistem Utilitas
Sistem utilitas mempunyai tujuan untuk menunjang operasi unit-unit
proses dengan menyediakan kebutuhan listrik, steam, air pendingin, gas N 2,
fuel gas system, dan sebagainya. Sistem utilitas ini terdiri dari beberapa unit,
yaitu:
4.8.1. Sistem Utilitas Penyediaan Air
Sistem utilitas penyedia air terdiri dari beberapa unit, yaitu
sebagai berikut :
55
selanjutnya
56
untuk
keperluanpara
karyawan
PERTAMINA.
Air
ini
Kerja
(LK3)
Field Office
Gedung Administrasi
Control Room ITP
Safety Shower di unit utilitas dan unit proses
57