Professional Documents
Culture Documents
Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat
(keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).
i. Bentler et. Al (1989)
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan
seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan,
tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk berkembang.
j. National Center for Statistic (1990)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama
dalam satu rumah.
k. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
l. BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.
Fungsi Keluarga.
Keluarga sebagai sebuah sistem sosial mempunyai tugas atau fungsi agar sistem tersebut
berjalan. Tugas tersebut berkaitan dengan pencapaian tujuan, integrasi dan solidaritas, serta
pola kesinambungan atau pemeliharaan keluarga (Megawangi, 1999). Menurut Winton
(1995), fungsi merupakan konsekuensi dari perilaku seseorang atau aksi kelompok.
Konsekuensi aksi yang menguntungkan bagi sistem disebut dengan fungsional, sedangkan
aksi yang mendatangkan kerugian bagi sistem disebut disfungsional. Sedangkan menurut
McIntyre (1966) yang dikutip Kingsbury dan Scanzoni dalam Boss, et al., (1993), fungsi
diartikan sebagai kontribusi atau sumbangan dimana suatu item atau elemen memelihara
keseluruhan. Resolusi Majelis Umum PBB menguraikan fungsi-fungsi utama keluarga adalah
: Keluarga sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan sosialisasi anak,
mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di
masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan sosial yang sehat guna
tercapainya keluarga sejahtera (Megawangi, 1994). Agar fungsi keluarga berada pada
kondidi optimal, perlu peningkatan fungsionalisasi dan struktur yang jelas, yaitu suatu
rangkaian peran dimana sistem sosial dibangun.
Kajian terhadap fungsi keluarga yang dirumuskan berbagai pakar dan institusi yang
menangani keluarga menunjukkan variasi baik dari sistem kategori maupun jumlahnya,
seperti disajikan pada Tabel 1. Namun demikian pembagian fungsi keluarga ekspresif dan
instrumental menurut Rice dan Tucker dapat mengakomodasi berbagai kategori fungsi
lainnya. Keluarga berfungsi untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki (fungsi ekonomi)
melalui prokreasi, sosialisasi (termasuk penetapan peran sosial), dukungan dan
perkembangan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi (cinta kasih, ikatan
suami-istri), perkembangan, termasuk moral (agama), loyalitas dan sosialisasi.
Tabel 1. menunjukkan bahwa fungsi reproduksi dan fungsi sosialiasi dan pendidikan
merupakan fungsi yang selalu disebut oleh kelima sumber pustaka tersebut. Jika dikaitkan
dengan teori sistem sebagai bagian dari teori struktural fungsional, kedua fungsi tersebut
merupakan fungsi penting dalam pemeliharaan dan kesinambungan suatu sistem sosial, dan
secara spesifik melalui pengembangan sumber daya manusia.
Tabel 1. Fungsi Keluarga
BKKBN 1)
1. Keagamaan
2. Sosial
Budaya
3. Cinta kasih,
United Nation 2)
Mattesich &
1. Pengukuhan
Hill 3)
1. Pemeliharaa
ikatan suami
istri
2. Prokreasi
1. fungsi
n fisik
ekspresif :
2. Sosialisasi
memenuhi
atau
dan
kebutuhan
pendidikan
pendidikan
emosi dan
4. Melindungi
dan
5. Rreproduksi
hubungan
6. Sosialisasi
seksual
anggota
gan,
3. Sosialisasi
keluarga
termasuk
dan
baru
moral,
7. Ekonomi
pendidikan
melalui
loyalitas,
8. Pembinaan
anak
prokreasi
dan
atau adopsi
sosialisasi
dan
pendidikan
lingkungan
4. Pemberian
nama dan
status
5. Perawatan
1. Reproduksi
3. Akuisisi
4. Kontrol
perilaku
sosial dan
perkemban
anak
2. fungsi
instrument
2. Sosialisasi
3. Penetapan
peran sosial
4. Dukungan
ekonomi
5. Dukungan
emosi.
dasar anak
seksual
( dan lanjut
5. Pemeliharaa
usia)
al :
manajeme
n moral
keluarga dan
sumberday
n anggota
motivasi
a untuk
keluarga
untuk
mencapai
berperan di
berbagai
perawatan
dalam dan di
tujuan
emosi
luar keluarga
keluarga
6. Perlindunga
7. Rekreasi dan
8. Pertukaran
6. Akuisisi
barang dan
anggota
a)
jasa.
keluarga
prokreasi
dewasa
dan
melalui
sosialisasi
pembentuka
anak,
n pasangan
serta b)
seksual
dukungan
7. Melepaskan
melalui :
dan
anggota
pengemba
keluarga
ngan
dewasa
anggota
keluarga.
Sumber :
1) BKKBN, 1996
2) United Nation (1993)
3) Zeitlin et al., (1995)
4) Rice & Tucker (1986)
5) Berns (1997)
http://euissunarti.staff.ipb.ac.id/files/2012/04/Dr.-Euis-Sunarti-OK-FUNGSI-DAN-PERANKELUARGA.pdf
Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi
keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga
tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan,
resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun
eksternal. Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan
dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak
didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan
perilaku yang menyimpang. Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai
apabila terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan
mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam
membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping,
memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat
Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
Sedangkan Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992) antara lain:
Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk normanorma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan
a. Fungsi keagamaan
Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota
keluarga.
Menerjemahkan agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari kepada seluruh
anggota keluarga.
Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari dalam pengamalan dari ajaran
agama.
Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak tentang keagamaan yang
b. Fungsi budaya
tantangan globalisasi.
Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras dan seimbang dengan budaya
masyarakat atau bangsa untuk menjunjung terwujudnya norma keluarga kecil bahagia
sejahtera.
Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota keluarga
kualitatif.
Membina praktek kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan ukhrowi dalam keluarga
d. Fungsi perlindungan
Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang
e. Fungsi reproduksi
Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi
keluarga.
Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju
keluarga kecil bahagia sejahtera.
f. Fungsi sosialisasi
g. Fungsi ekonomi
sekitarnya.
Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan hidup sebagai pola
hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.