You are on page 1of 3

Sistem Rangkaian Peledakan

Jenis Rangkaian yang digunakan pada PT. Semen Tonasa pada umumnya adalah
rangkaian seri paralel. Dalam hubungan seri paralel masing-masing
sambungan seri digabungkan lagi dengan hubungan paralel dengan sambungan
seri yang lain, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Tipe hubungan ini sering digunakan bila jumlah total detonator listrik yang
akan diledakkan melebihi 50. Tiap-tiap seri sebaiknya terbatas hanya 40
detonator atau maksimum resistor 100 ohm.

Gambar 3.5 Rangkaian seri paralel (Sen, 1995)


III.2.6. Pola Peledakan
Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang-lubang
bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya, ataupun antara

lubang bor yang satu dengan lubang bor yang lainnya. Pola peledakan ini
ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah runtuhan
material yang diharapkan.
Berdasarkan arah runtuhan batuan, pola peledakan diklasifikasikan sebagai
berikut :
Box Cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan
dan membentuk kotak.
Corner cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannyake salah satu
sudut dari bidang bebasnya.
V cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya kedepan dan
membentuk huruf V.
Berdasarkan urutan waktu peledakan, pola peledakan diklasifikasikan
sebagai berikut :
Pola peledakan serentak, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan secara
serentak untuk semua lubang ledak.
Pola peledakan beruntun, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan
dengan waktu tunda antara baris yang satu dengan baris lainnya.

Pola peledakan yang digunakan pada PT Semen Tonasa yaitu pola


peledakan beruntun dengan waktu tunda antara baris satu dengan yang
lainnya sekitar 25 ms. Adanya pola peledakan beruntun ini akibat penggunaan
delaydetenator dari 1 9 delay . Berdasarkan arah runtuhannya maka
peledakan yang dilakukan digolongkan kedalam boxcut yaitu arah lemparan
kedepan dan membentuk kotak.
Arah lemparan berbentuk boxcut ini ditumbulkan oleh susunan delay
detenator yang digunakan tiap lubang.

Geometri Peledakan
Sebelum operasi pemboran dimulai penentuan geometrilubang bor harus
dievaluasi dengan hati hati untuk mendapatkan hasiloptimum dari bahan
peledak yang dipilih. Geometri peledakan terdiri dari Burden, Spacing,
Subdrilling, Stemming dan kedalaman lubang Bor.

You might also like