AGRITECH, Vol. 31, No. 2, Mei 2011
KUALITAS EMULSI SALAD DRESSING BERBAHAN DASAR VIRGIN COCONUT OIL
Emulsion Quality of Salad Dressing with Basic Material of Virgin Coconut Oit
Feti Fatimah’, Sanusi Gugule*
\Jurasan Kimia FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Jl. Kampus Unsrat Marsal
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Manado
Email: fetysanusi@yahoo.com
ABSTRAK
Virgin Coconut Oil (CO) merupakan pangan yang populer dikarenakan Komponen aktif yang ‘eskardung serta kit
dar asam: laurainya yang tinggi. Salah satu cara meningkatkan peacsimaan konsumen terhadap VCO adalah dengan
‘mengclah VCO menjadi produk pangan lain seperti salad dressing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuakitas
salad dressing yang dibuat dari bahan dasar VCO. Kualitas salad dressing yang diuji adalah stabitias emalsi, ukurita
droplet emulsi, stabiltas oksidatif serta kadar asam laurat. Stabilitas erulsi diuji berdasarkan waktu terjadinya pemi-
sahon emulsi, ukuran droplet diukur dengan mikroskap, stabilitas oksidatif diuji dengan teknik Rancimat dan kadar
sam laurat ditentukan dengan kromatograft gas. Rerdasarkan hasil penelition diketahui bahwa salad dressing yang
dibuat menggunakan emulsifier Tween 20 (1 %) dan stabilizer gaur gum { % mempunyai stabititas emus cukup bail,
‘mempunyai ukuran droplet emulsi 1-5 jum, mempunyai stabilitas oksidatif cukup tinggi (8,17 Jam) serta mempunyai
retens laurat sthesar 97 %. Dengan demikian salad dressing yong diolah dari bahan baku VCO mempunyai kuabtas
yang cukup baik.
Kata kunci: Virgin coconut oil, salad dressing, pangon fungsional, emulsi
ABSTRACT
Virgin Coconut Oil (VCO) commonly used as functional food. 1k coniain active components of its high laurie acid
content. One way to increase consumer acceptarce of VCO is by processing VCO (o become other foed products such
as salad dressing. This research was conducted to know the quality of salad dressigg made by basic rsaterial of VCO.
The tested qualities of salad dressing were emulsion stability, size of emulsion droplet, oxidative stabilily and content
of launc acid. The emulsion stability was tested based on emulsion separation time, droplet size was bY microscope
oxidative siability was measured by Rancimat technique, and laurie acid content was by gas chrumatography. Based
con the reseasch results, salad dressing was made using emulsifier Tween 20 (1 %) and stabilizer guar gam 1 % possess
sufficient emulsion stability, size of emulsion droplet of 1-5 am. a sufficiews oxidative Stability (8,174 hours), and laurie
acid retention of 97 % Thus, salad dressing with basic material of VCO has a good quality
Keywords; Virgin coconut ci, salad dressing, Somctional food, emulsion
PENDAHULUAN
Seeara intcmnasional, terdapat peningkatan fokus ter
hadap kesehatan pangan. Fungsi pangan, teruseens mnakanan
dan ryinuman tidak lagi hanya untuk mensuplai nutrien dan
emus mulut sj, tetapi lebih jauh lagi yaity untuk menghi-
langkan suat pengaruh jelek pada Sungsi fisiologis sistemik
atau menjaga keschatan dan kebugaren tubuh, Dengan de-
‘mikian, pangan tidak hanya herus bergizi dan dapat diterima
cita rasanya, tetapi setidaknya dapat berfimgsi untuk menu
ronkes efek egatif dari suatu peayakit tertentu, atau bakin
dapat menyembuhkan, Pangan dengan fungsi demikian diks-
takan bersifatfunysional (Schmid! and Labuza, 2000; Shi et
4. 2002) Salah satu produk pangan fungsional yang populer
adalah VCO (Marina dk, 2009),
Virgin coconu oil (VCO) merupakan minyak yans
diproses tanpa pervanasan, menggunaksin daging buah kelapa
segar atau dinamakan non-kopra. Teébeda dan sinyale ko~
pra (Copra ofl/CO) yang pada umumaya digunakan sebagai
‘minyak xoring, VCO lebih diperuntukkan untuk dikonsumsi
9(Tween 60, HLB=10.5), polioksietilena sorbitan moncoleat
(Tween 80, H1LB=15) serta polioksietilena sorbitan monolau-
rat (Tween 20, HLB=16,5)
Menurut Dickinson dan MeClements (1996) stan Me-
Clements (1999), emulsifier dengan nilai HLB rendah (3-6)
bersifat hidrofobik dan lebih terlorut pada fasa minyak se-
hingga akan membentuk emulsi water-in-oil (W/O), sedang
kan emulsifier dengan nilai HLB tinggi (8-18), lebih bersifat,
hidrofilik dan terlanut dalam air sehingge akan menstabitkan
cemulsi off-in-waier (O/W). Lebih lanjut dikstakan bahwa
masing-masing sistem membutuhkan jenis emulsifier tertentu
yang ditentshan berdasarkan eksperimen agar dapat mengha-
silkan emulsi stabil
Berdasarkan Tabel I diketahui bahwa emulsi salad dres-
idak terbentuk beberapa formula yang menggunakan
AGRITECH, Vol. 31, No. 2, Mei 2011
‘emulsifier Span 20 dan Tween 65 dari Konsemttasi 0.5-1.5 %.
Span 20 dan Tween 65 me upakan emulsifier dengan ailai
LB relatif rendah yakni, 8. (Span 20) dan 10,5 (Tween 60).
Hal versebut sesuai dengan rasil penelitian Fatimah (2005),
yang menyatakan bahwa emulsi oil-in-water tidsk dapat
terbentuis bila menggunakay emulsifier dengan nilai HLB
rendah,
Tiveen 20 dapat membertuk emnuai salad dressing de-
ngan konsentrasi terkecil_yakni | %9, Oleh Karena ilu Tween
20 dipilih sebayai emulsifier terbaik sister ini, Untuk menda-
patkan emulsi dengan kestabilan dan viskositas yang lebih
tinggi, dilakukan perambshan stabilizer. Stabilizer yang di-
gunakaa adalah gum guar dan tepung kuning telur: Pengarub
penambahan stabilizer terhadap viskasitas emulsi salad dress-
ing disajikan pada Tabel 2,
il pentilihan jenis dn kadar emulsifier salad dressing berbahan dasar VCO"
Konsentrasi
Formula lenis Emulsifier Fmulsifier Kondlisi Emulsi
%)
Hl Span 20 (HLB 05 Tidak terbentuk
2 Span 20 (HLB = 8,6) 1 Tidak terbentuk
3 ‘Span 20 (HLB = 8,6) . Tidak terbentuke
4 ‘Tween 60 (HLB 05 Tidak terbentuk
5 Tween 60 (HLB =10,5) 1 “Tidak terbentuk
6 Tween 60 (HLB =10,5) 1s Tidak terbentuk
7 ‘Tween 80 (HLB = 15) 0,5 lak terbentuk
8 Tween 80 (HLB = 15) 1 ‘Videh, terbentuk
° Tween 80 (HLB=15) we Terbentuk
10 Tween 20 (HLB = 16,7) 05 ‘Tidak terbentuk
n “Tween 20 (HLB = 16,7) 1 Terbentuk
12 Tween 20 (HLB ~ 16,7) Ferbertuk,
‘Tabel 2. Pengaruh penambahan stabilizer terhadap viskositas emulsi salad dressing,
Tenis dan Kadar Jenis dan Kadar
cela euiee sbliice Hissin Tem aerials ee
(Tween 20) (Gum guar) 3 P
1 1% > 2 10S Tidak subi
2 1% 05% . 2s stabil
3 1% 1% . 60-65 stabil
4 1% 2% 2 165-170 stabil
s 1% 05% 5% S77 stabil
6 1% 1% 5% L1s.120 stabil
7 1% 2% 5% 180-190 stabil
Salad dressing pasaran 3334 _subil
81AGRITECH, Vo. 31, No. 2, Met 2011
Berdasarkan Tabet 2, diketahui bahwa emulsi salad
dressing meningkat stabilitas dan viskositasnya dengan ada-
‘sy penambahan stabilizer. Dipilihnya gum guar sebagai
stabilizer didasarkan pada hasil penelitian Fatimah (2005)
yang menyatakan bahwa gum guar mecupakan stabilizer jenis|
polisakatida yang lebih baik dari gum yang lain. tabs lanjut
Raymundo dkk, (2002) menyatakan bahwa keunggulan gum
szuar sebagai stabilizer adalah dikarenakan kandungan galak-
‘omsnan yang dapai mensiabilkan emulsi melalui modifikasi
reologi fasa air.
Ukuran Droplet Emulsi Salad Dressing dengan Berbagat
Stabilizer
‘Stabilitas emulsi juga dapat dilihat berdasarkan ukuran