You are on page 1of 4
2 Berbicara Efektif Objektif : ° Mengetahui Cara Berbicara Efektif Sebagai Kunci Kesuksesan Presentasi Presentasi adalah pembicaraan terencana yang sebelumnya sudah dijadwalkan dan dipersiapkan terlebih dahulu, baik waktu, tempat maupun permasalahan yang akan dibicarakan sehingga persiapan dapat dilakukan sebelumnya. ‘Agar dapat melakukan “presentasi dengan baik dan dapat meraih kesuksesan dalam berpresentasi, hal yang paling penting yang perlu dipahami dan dikuasai terlebih dahulu adalah “Cara Berbicara Kjektif”. Bila hal ini sudah sudah dilakukan dengan benar, kesuksesan berpresentasi dapat dicapai Penyampaian pesan seharusnya dapat dilakukan dengan sistematis, benar, tepat dan tidak berbelit-belit, Itulah yang disebut kunci berbicara efektif, Dan kunci efektivitas penyampaian pesan ada pada hal-hal berikut: singkat, sistematis, jelas dan dengan bahasa yang tepat. Berbicara efektif’membantu orang agar pesan yang disampaikan dapat mudah diterima dan dimengerti dengan baik,” sehingga komunikasi menjadi lancar. Berbicara efektif merupakan sarana penyampaian ide kepada orang atau khalayak secara lisan dengan cara yang mudah dimengerti oleh pendengarnya. Dalam bericara dan berpresentasi, ada dua pihak yang terlibat, yaitu pembicara dan audience yang bertindak sebagai pendengar, pemerhati dan pembaca. Pada dasarnya, berbicara efektif pada kesempatan apapun terdiri dari 3 usur pokok, yaitu : pembukaan, isi atau inti permasalahan, dan penutup. 2.1. Pembukaan Pembukaan adalah bagian awal dari setiap pembicaraan. Pembukaan termasuk bagian penting Karena turut menentukan suksesnya pembicaraan. Pada bagian ini pembicara Berbicara Efekif ~ : ~ “Halaman 3 memperkenalkan iri terlebih dahulu, kemudian mengungkapkan maksud dan tujuan dari pembicaraan Bila pembukaan yang dilakukan menarik, hal ini dapat menggugah minat audience untuk terus menyimak pembicaraan. Jika demikian, kesuksesan pembicaraan dapat diraih dengan lebih mudah. Bila pembukaan berhasil, perhatian audience secara halus dapat ditarik ke inti permasalahan. Sebaliknya, pembukaan yang membosankan besar kemungkinan audience akan menjadi jenuh, Bila kondisi ini terjadi, pembicaraan bisa diabaikan atau tidak diperhatikan oleh audience. Pembukaan pada setiap kesempatan pembicaraan sangat berbeda terutama tergantung, pada misi, sifat, lawan bicara dan suasana pembicaraan, ‘A. Misi Pembicaraan Pembukean dipengaruhi misi pembicaraan, Arti misi,disini adalah tujuan pembicaraan atau pertemuan dan tugas yang dibebankan kepada si pembicara untuk disampaikan kepada audience, B. Sifat Pembicarzan Pembukaan dipengaruhi sifat pembicaraan, apakah serius, resmi atau lebih santai Pembukaan di depan forum resmi, misalnya pertemuan atau Fapat) yang dihadiri oleh para pejabat, sifatnya sangat formal dan biasanya sudah merupakan tatanan yang baku dalam acara resmi, Dalam hal ini, pembukaan harus mencerminkan keseriusan dari acara_tersebut. Pembukaan yang dilakukan ada forum yang tidak terlalu formal atau lebih santai bisa dilakukan dengan sedikit humor tanpa menghilangkan keseriusan acara tersebut Pembukaan diusahakan singkat tetapi menyentuh langsung permasalahan yang akan dibicarakan. Walaupun diperbolehkan, humor penggugah minat audience jangan sampai berkepanjangan karena dapat merusak pembicaraan yang sedang berlangsung, C. Lawan Bicara Lawan bicara turut menentukan pembukaan pembicaraan. Audience bisa dikategorikan dalam dua Kategori yaitu kelompok dan perorangan. Pembukaan dalam pembicaraan juga sedikit berbeda untuk setiap kategor. Berbicara Ejekiif alam 4 Berpresentasi dengan perorangan, pembukaan tidak perlu terlalu formal Karena sifatnya lebih Kekeluargaan Inti permasalahan dapat langsung dibicarakan. Apabila si pembicara dan lawan bicaranya sudah’ akrab, pembukaan bahkan tidak terlahu diperlukan dan si pembicara dapat langsung membahas inti presentasinya. Namun apabila si pembicara dan Jawan bicaranya belum akrab, pembukaan dan tujuan dapat disampaikan secara singkat baru kemudian membahas pokok pembicaraan, Pembukaan yang dilakukan di hadapan orang banyak harus dapat membangkitkan minat mereka, Pembukaan harus ditujukan kepada semua orang, tidak hanya kepada sekelompok orang saja. Pembukaan pada kesempatan seperti ini dapat dihiasi dengan sedikit ‘humor penyégar atau cerita yang langsung dapat dikaitkan dengan topik utama pembicaraan. D, Suasana Suasana dimana’ pembicaraan akan berlansung juga menentukan pola pembukaan. Pembicara harus paham sekali dengan suasana yang ada, karena baik isi pembukaan maupun bahasa yang akan digunakan sangat erat hubungannya dengan suasana yang akan berlangsung atau dihadapi. Si pembicara harus dapat menyesuaikan isi pembukaannya dengan suasana yang ada. 2.2, Isi/ Inti Pembicaraan Inti pembicaraan merupakan bagian paling pokok dalam sebuah pembicaraan. Bagian ini merupakan tujuan pembicaraan, Dalam bagi rincian permasalahan dibahas. Dalam acara-acara tertentu, sepertipresentasi, diskusi, seminar, sarasehan dan _lain-ain, penyampaikan inti permasalahan tidak perlu terlatu mendetail, Hanya butir-butir pokok saja yang disampaikan. Penyampaian yang mendetail dapat disampaikan dalam forum tanya jawab. si pembicaraan harus dapat disampaikan secara baik, sistematik dan lengkap namun tidak bertele-tele atau berkepanjangan (singkat). Pembicara harus konsisten dengan inti permasalahan. Pembicaraan sebaiknya tidak merambat ke pembicaraan diluar hal-hal permasalahan Namun boleh saja jika pembicara sesekali menyisipkan anekdot penyegar suasana atau melibatkan audience dalam masalah yang disampaikan, misalnya dengan Berbicara Eyektif ‘Halaman 5 rmelontarkan pertanyaan yang ada hubunganya dengan inti permasalahan. Hal ini hampir selalu dapat memikat perhatian audience sepanjang pembicarean Dalam penyampaian inti permasalahan, pembicara harus mencegah kebosanan yang mungkin timbul, Kebosanan umumaya bersumber pada penyampaian yang terlals monoton. Untuk itu pembicaraan harus dibuat semenarik mungkin dan penyampaian pembicaraan harus bervariasi pola. 2.3. Penutup Setelah semua inti permasalahan.disampaikan, tiba saatnya untuk menutup pembicaraan. Pada akhir pembicaraan hendaknya diusahakan adanya kata-kata penutup yang dibuat sesingkat mungkin. Dalam penutup disampaikan Kesimpulan atau rangkuman penting sebagai hasil pembicaraan, Sediakan waktu khusus untuk melakukan tanya jawab atau ‘meminta masukan dan saran. DASAR BERBICARA EFEKTIF PEMBUKAAN @ Perkenalkan dirt Tujuan Misi Sifat Pembicaraan : Resmi, Serius, Tidak tesmi / santai ‘Lawan bicara: Kelompok atau Perorangan a Suasana ISI / INTI PEMBICARAAN a Lengkap ‘a Singkat a Sistematis a Ada selingan PENUTUP a Kesimpulan / Rangkuman © Sediakan waktu tanya jawab Berbicara Fyekiiy Halaman 6

You might also like