Penjelasan Tentang Contoh Pengisian Form Data Statistik Pertandingan Futsal

MODEL FORM DATA STATISTIK
PERTANDINGAN FUTSAL
MATERI UNTUK MEMBUAT ANALISA PERTANDINGAN
BAGIAN DARI LAPORAN TEKNIK (TECHNICAL REPORT)
PENJELASAN PENGISIAN FORM
(MA-MSU) E-I
M. ACHWANI
MANAJEMEN SPORT UTAMA
2015
1
PENJELASAN PENGISIAN FORM DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL

PENGANTAR
MODEL FORM-FORM DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL INI DI DESAIN DENGAN MAKSUD MEMBUAT
SEBUAH DATA STATISTIK KOMPREHENSIF DAN AKURAT SESUAI FAKTA YANG TERJADI DI LAPANGAN
PERMAINAN, YANG DAPAT MENGGAMBARKAN KEJADIAN SEBENARNYA DENGAN MENANGKAP ATAU
MENDETEKSI SELURUH SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN, PROSES DAN CARA BERMAIN SETIAP PEMAIN
MAUPUN SECARA TIM BAGI KEDUA PIHAK YANG BERTANDING, SEHINGGA DAPAT DI BUAT REKAM JEJAK
PRESTASI PENAMPILAN MEREKA. DAN DAPAT PULA DI ANDALKAN UNTUK MENYUSUN SEBUAH ANALISA
PERTANDINGAN DAN ANALISA TEKNIK BAGI KEDUA TIM YANG BERSANGKUTAN.
SETIAP TIM YANG BERTANDING DAPAT MENGAMBIL MANFAAT DARI DATA STATISTIK YANG DI BUAT INI,
KARENA DAPAT DI JADIKAN BAHAN EVALUASI DAN MENILAI PERKEMBANGAN PRESTASI PEMAIN MAUPUN
TIMNYA, AKAN BISA TERUNGKAP KESALAHAN YANG DI LAKUKAN DAN SEKALIGUS DAPAT DI KETAHUI PULA
TEKNIK BERMAIN DENGAN BENAR YANG DI PERLIHATKAN PEMAINNYA. TERMASUK TAKTIK BERMAIN YANG
BERHASIL DI TERAPKAN UNTUK MENGHADAPI PERMAINAN LAWANNYA, MAUPUN TAKTIK BERMAIN YANG
GAGAL DI TERAPKAN TERHADAP LAWANNYA, SEMUA TERMUAT DALAM SEBUAH REKAM JEJAK PRESTASI
YANG DI BUAT SECARA SISTEMATIS DAN TERUKUR.
DENGAN DEMIKIAN DARI DATA STATISTIK PERTANDINGAN ITU DAPAT DI JADIKAN OLEH SETIAP PELATIH
TIM SEBAGAI BAHAN UNTUK MEMPERBAIKI SEMUA KESALAHAN, ATAUPUN KEKURANGAN YANG ADA DAN
JUGA BISA MENINGKATKAN SEMUA HAL YANG SUDAH BERHASIL DI LAKUKAN PEMAINNYA DI LAPANGAN,
UNTUK DI TERJEMAHKANNYA DALAM BENTUK PROGRAM PERBAIKAN DAN PENINGKATAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN YANG DI PERLUKAN DALAM PERTANDINGAN BERIKUTNYA.
MENGINGAT PENTINGNYA DATA STATISTIK PERTANDINGAN ITU, MAKA DI SETIAP PERTANDINGAN PERLU
DI BUAT DATA STATISTIK YANG DI KERJAKAN OLEH SEKUMPULAN ORANG YANG TERGABUNG DALAM TIM
DATA STATISTIK, BAIK SECARA MANUAL MAUPUN DENGAN ALAT BANTU SEPERANGKAT IT, SEHINGGA
2
SEMUA HASIL DATA KUANTITAS DAPAT DI LIHAT AKURAT DAN MENYELURUH OLEH SEMUA PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN DALAM LAYAR MONITOR TELEVISI YANG TERSEDIA DI DEKAT LAPANGAN, BILA DI
DUKUNG ALAT BANTU PERANGKAT IT, BISA LANGSUNG MENDAPATKAN PRINT OUTNYA SAAT ITU JUGA.
DARI HASIL DATA STATISTIK SELANJUTNYA BISA DI BUAT ANALISA PERTANDINGAN YANG LEBIH MENGENA,
DI DUKUNG DATA SESUAI FAKTA DI LAPANGAN AKAN MEMUDAHKAN MEMBUAT LAPORAN TEKNIK
(TECHNICAL REPORT) SEUSAI KOMPETISI ATAU TURNAMEN. JUGA BERGUNA BILA MEMILIKI DATA AKURAT,
SEBAB REKAM JEJAK SEBUAH KOMPETISI ATAUPUN TURNAMEN DAPAT DI JADIKAN ACUAN PULA GUNA
PERBAIKAN MAUPUN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN TAHUN BERIKUTNYA.
TETAPI UNTUK MENDAPATKAN ANALISA PERTANDINGAN TENTU MEMERLUKAN WAKTU, HASILNYA BARU
BISA DI DAPATKAN DI LAIN WAKTU, KARENA ANALISA PERTANDINGAN TERSEBUT HARUS DI BUAT DENGAN
BAIK DAN TELITI, MENELUSURI DATA MAUPUN FAKTA YANG ADA DALAM DATA STATISTIK, ATAU HARUS
MENUNGGU DI MUAT DALAM SEBUAH BUKU LAPORAN TEKNIK KOMPETISI MAUPUN TURNAMEN YANG
BERSANGKUTAN.
FORM-FORM DATA STATISTIK PERTANDINGAN INI DI HIMPUN DALAM LIMA KELOMPOK FORM SESUAI
KAITANNYA, SEPERTI KELOMPOK FORM SATU ADALAH UNTUK MENCATAT AKTIFITAS SENTUHAN BOLA
PEMAIN LAPANGAN, SEPERTI MENGUMPAN BOLA, MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA, MENEMBAK
BOLA KE GAWANG LAWAN, TENDANGAN BOLA DIAM. KEMUDIAN KELOMPOK DUA ADALAH UNTUK
MENCATAT AKTIFITAS KHUSUS PENJAGA GAWANG, KEMUDIAN KELOMPOK TIGA ADALAH UNTUK
MENCATAT AKTIFITAS PEMAIN DALAM PROSES DAN CARA MEMBUAT ATAU MENCETAK GOL, KELOMPOK
EMPAT ADALAH UNTUK MENCATAT AKTIFITAS PEMAIN MEMATAHKAN SERANGAN DAN PELUANG GAGAL
UNTUK MENCETAK GOL, SERTA KELOMPOK LIMA ADALAH UNTUK MENCATAT DATA STATISTIK LAINNYA.
DI LUAR ITU MASIH ADA SATU FORM LAGI, YAITU FORM UNTUK MENCATAT SENTUHAN BOLA SEMUA
PEMAIN TIDAK DIMASUKAN KE DALAM SALAH SATU KELOMPOK FORM, KARENA FORM INI ADALAH
MENGGAMBARKAN DAN MUARA DARI SELURUH PENJUMLAHAN SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN, YANG
BERASAL DARI SELURUH AKTIFITAS PEMAIN KETIKA MENYENTUH BOLA SECARA LANGSUNG. MULAI DARI
TENDANGAN AWAL, MENGONTROL BOLA SAMPAI MELEPAS BOLA, BISA MENGUMPAN BISA MENEMBAK
KE GAWANG LAWAN, TENDANGAN BOLA DIAM, MEREBUT, MEMOTONG DAN MEMBUANG BOLA. JADI
3
JUMLAH SENTUHAN BOLANYA AKAN LEBIH BESAR DARI SEMUA FORM DAN KOLOM YANG MENCATAT DAN
MENJUMLAHKAN SELURUH AKTIFITAS MENYENTUH BOLA DARI BERBAGAI AKTIFITAS TERSEBUT YANG DI
LAKUKAN SEMUA PEMAIN DI SETIAP PARUH PERMAINAN PADA SAAT PERTANDINGAN.
KELOMPOK FORM SATU, SENTUHAN BOLA PEMAIN LAPANGAN, ADALAH JUMLAH DARI SEMUA SENTUHAN
BOLA PEMAIN LAPANGAN, MULAI DARI SAAT MENGUMPAN BOLA, DI TAMBAH SENTUHAN PEMAIN SAAT
MENGGIRING BOLA DI DAHULUI MENGONTROL BOLA DAN DI LANJUTKAN DENGAN MENGUMPAN BOLA, DI
TAMBAH DENGAN SENTUHAN PEMAIN MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN, DI TAMBAH SENTUHAN
PEMAIN SAAT MELAKUKAN TENDANGAN BOLA DIAM. SERTA SAAT PEMAIN MEMATAHKAN SERANGAN
LAWAN DENGAN MEREBUT, MEMOTONG ATAU MEMBUANG BOLA KETIKA TIMNYA DI SERANG, DALAM
AKTIFITAS INI BILA SEORANG PEMAIN BERHASIL MEREBUT BOLA DAPAT SAJA DI LANJUTKAN DENGAN
MENGUMPAN BOLA ATAU MENGGIRING BOLA YANG DI TERUSKAN DENGAN MENGUMPAN BOLA.
KELOMPOK FORM DUA, SENTUHAN BOLA KHUSUS PENJAGA GAWANG, UNTUK MENGHITUNG JUMLAH
SENTUHAN BOLA PENJAGA GAWANG SAAT MENANGKAP BOLA, MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL BOLA,
MENAHAN BOLA DENGAN KAKI, MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA DAN PEMBERSIHAN GAWANG. YANG
LAIN MENGGAMBARKAN GAWANG KEMASUKAN BERASAL DARI BOLA DIAM ATAU BOLA HIDUP, TAPI YANG
DI HITUNG BUKAN SENTUHANNYA NAMUN MENYEBUTKAN BERAPA KALI KEJADIAN, ATAU TANPA DI
JUMLAHKAN SENTUHAN BOLANYA. KARENA SENTUHAN BOLANYA SUDAH DI HITUNG PADA FORM LAIN,
YAITU FORM MENEMBAK BOLA KEGAWANG LAWAN, YANG MEMILIKI KOLOM MASUK KEGAWANG LAWAN.
KELOMPOK FORM TIGA, PROSES DAN CARA MENCETAK GOL, MENGGAMBARKAN BERBAGAI PROSES DAN
CARA SEPERTI PROSES MEMBUAT GOL BERASAL DARI BOLA DIAM, KEMUDIAN PROSES DAN MEMBUAT
GOL DENGAN BOLA HIDUP, SELANJUTNYA BERBAGAI CARA MENCETAK GOL DENGAN BOLA HIDUP
TERMASUK SIAPA YANG MEMBERI ASSIST. DAN GOL DI CETAK DARI JARAK BERAPA DAN DI LAKUKAN OLEH
PEMAIN DARI LINI MANA (DEPAN, TENGAH, BELAKANG).
KELOMPOK FORM LIMA, DATA STATISTIK LAINNYA, YAITU MENCATAT PELANGGARAN, LAMANYA BERMAIN
SETIAP PEMAIN, WAKTU SELA (TIME OUT), STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL DAN PENILAIAN FAIR PLAY.
TENTANG PENJELASAN CARA PENGISIAN SEMUA KOLOM PADA FORM-FORM TERSEBUT SESUAI KELOMPOK
FORM MASING-MASING DI JELASAN SEBAGAIMANA DI SAMPAIKAN PADA HALAMAN BERIKUT.
4
KOLOM FORM DATA YANG PERLU DI ISI TIM DATA STATISK PERTANDINGAN FUTSAL :
YANG DI ISI TIM DATA STATISTIK PERTANDINGAN ADALAH HASIL PENGAMATAN PENAMPILAN PEMAIN KEDUA
PIHAK YANG BERTANDING SAAT ITU, BAIK PEMAIN DARI TIM A MAUPUN DARI TIM B DI LAPANGAN PERMAINAN,
SESUAI DENGAN NOMOR PERTANDINGAN (NP), FORM DENGAN KOLOM-KOLOM DALAM LEMBAR YANG SAMA,
ATAU TERPISAH UNTUK MASING-MASING TIM, DI SETIAP PARUH PERMAINAN BERLANGSUNG MAUPUN BILA ADA
PERPANJANGAN WAKTU, ATAS NAMA PEMAIN SESUAI NOMOR PUNGGUNG (NPG) DARI YANG BERSANGKUTAN,
SEBAGAIMANA KOLOM-KOLOM DI SETIAP FORM YANG TERSEDIA, MULAI FORM 1 (F1) S/D FORM 18 (F18).
PENGELOMPOKAN FORM DAN NOMOR FORM DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL

URUTAN PENGELOMPOKAN FORM DAN NOMOR FORM DI MAKSUD DALAM LIMA KELOMPOK ADALAH SBB :
KELOMPOK FORM SATU SENTUHAN BOLA PEMAIN LAPANGAN, TERDIRI DARI EMPAT FORM, YAITU FORM 2
MENGUMPAN BOLA (F2), FORM 3 MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA (F3), FORM 4 MENEMBAK BOLA KE
GAWANG LAWAN (F4) DAN FORM 5 TENDANGAN BOLA DIAM (F5).
KELOMPOK FORM DUA KHUSUS PENJAGA GAWANG, TERDIRI DARI DUA FORM, YAITU FORM 6 SENTUHAN BOLA
PENJAGA GAWANG (F6) DAN FORM 7 GAWANG KEMASUKAN BERASAL DARI BOLA DIAM DAN BOLA HIDUP (F7).
KELOMPOK FORM TIGA PROSES DAN CARA MENCETAK GOL, TERDIRI DARI EMPAT FORM, YAITU FORM 8 PROSES
MEMBUAT GOL DARI BOLA DIAM (F8), FORM 9 PROSES MEMBUAT GOL DENGAN BOLA HIDUP (F9), FORM 10
CARA MENCETAK GOL DENGAN BOLA HIDUP (F10), F9 DAN F10 INI SALING BERKAITAN KARENA F9
MENGGAMBARKAN PROSES MELALUI AKTIFITAS APA DAN F10 MENUNJUKAN MENGGUNAKAN BAGIAN TUBUH
MANA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL (KAKI-KEPALA) DAN FORM 11 GOL DI CETAK DARI JARAK DAN OLEH
PEMAIN LINI (F11), MAKSUDNYA GOL DI CETAK DARI JARAK BERAPA METER DAN OLEH PEMAIN BELAKANG,
PEMAIN TENGAH ATAU PEMAIN DEPAN.
KELOMPOK FORM EMPAT MEMATAHKAN SERANGAN DAN PELUANG GAGAL, TERDIRI DARI DUA FORM, YAITU
FORM 12 MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN (F12) DAN FORM 13 GAGAL MEMANFAATKAN PELUANG (F13).
KELOMPOK FORM LIMA DATA STATISTIK LAINNYA, TERDIRI DARI LIMA FORM, YAITU FORM 14 PELANGGARAN
(F14), FORM 15 LAMANYA BERMAIN SETIAP PEMAIN (F15), FORM 16 WAKTU SELA ATAU TIME OUT (F16),
STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL (F17) DAN FORM 18 PENILAIAN FAIR PLAY (F18).
DI LUAR PENGELOMPOKAN FORM-FORM ITU, FORM 1 SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1), ADALAH FORM
UNTUK MENCATAT SELURUH SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN, ATAU MENCATAT SELURUH SENTUHAN BOLA
DARI SEMUA PEMAIN YANG DI TURUNKAN BERTANDING DAN MERUPAKAN HIMPUNAN JUMLAH FORM-FORM
LAIN SEPERTI F2, F3, F4, F5, F6 DAN F12, TERMASUK TENDANGAN AWAL DAN MENGONTROL BOLA DI CATAT F1.
KELOMPOK FORM SATU MEMILIKI KOLOM-KOLOM DI SETIAP FORMNYA YANG MENUNJUKAN KUANTITAS
AKTIFITAS SEMUA PEMAIN SAAT MENYENTUH BOLA DENGAN BERBAGAI CARA SAAT YANG BERSANGKUTAN
BERMAIN DI SETIAP PARUH PERMAINAN.
KELOMPOK FORM DUA MEMILIKI SATU FORM YANG KOLOM-KOLOMNYA MENUNJUKAN KUANTITAS AKTIFITAS
SENTUHAN BOLA PENJAGA GAWANG DI SETIAP KOLOMNYA DAN SATU FORM LAGI MENGGAMBARKAN SITUASI
DAN WAKTU YANG MENGAKIBATKAN GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SETIAP PARUH PERMAINAN.
KELOMPOK FORM TIGA SELURUH KOLOM DI SETIAP FORMNYA MENGGAMBARKAN PROSES DAN CARA PEMAIN
MEMBUAT ATAU MENCETAK GOL KE GAWANG LAWAN DENGAN MENGGUNAKAN CARA MENENDANG ATAUKAH
MENANDUK BOLA KETIKA PEMAIN YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL DI SETIAP PARUH PERMAINAN.
KELOMPOK FORM EMPAT MEMILIKI SATU FORM YANG KOLOM-KOLOMNYA MENUNJUKAN KUANTITAS AKTIFITAS
SEMUA PEMAIN SAAT MENYENTUH BOLA KETIKA BERUSAHA MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN DI SETIAP
KOLOMNYA DAN SATU FORM LAGI MENGGAMBARKAN SITUASI MENGAPA GAGAL MEMANFAATKAN PELUANG DI
MUKA GAWANG LAWAN DI SETIAP PARUH PERMAINAN.
KELOMPOK FORM LIMA MEMILIKI FORM-FORM YANG MENUNJUKAN DI SETIAP KOLOMNYA GAMBARAN DAN
WAKTU TERJADINYA, TETAPI ADA JUGA YANG MEMILIKI BILANGANAN SEPERTI BANYAKNYA PELANGGARAN YANG
DI LAKUKAN PEMAIN DAN PENILAIAN FAIR PLAY, SERTA ADA SATU FORM YANG MEMILIKI KOLOM-KOLOM DI
DALAMNYA MENUNJUKAN REKAPITULASI KUANTITAS DARI BERBAGAI FORM YANG MEMILIKI JUMLAH
SENTUHAN BOLA, GOL YANG DI CETAK DAN JUMLAH PELANGGARAN SERTA BANYAKNYA PEMAIN MASINGMASING TIM YANG DI TURUNKAN BERTANDING, UNTUK DI SAJIKAN DALAM BENTUK STATISTIK PERTANDINGAN.
SEPERTI DI SEBUT DI ATAS ADA FORM YANG TIDAK DI MASUKAN KEDALAM KELOMPOK MANAPUN YAITU FORM 1
JUMLAH SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1), KARENA FORM TERSEBUT ADALAH MUARA JUMLAH SELURUH
SENTUHAN BOLA DARI BERBAGAI AKTIFITAS YANG DI LAKUKAN SEMUA PEMAIN MULAI DARI TENDANGAN AWAL,
MENGONTROL BOLA, JADI JUMLAH SENTUHAN BOLANYA MENCERMINKAN JUMLAH KESELURUHAN SENTUHAN
BOLA DARI SEMUA FORM, YANG MEMILIKI KOLOM AKTIFITAS SETIAP PEMAIN MENYENTUH BOLA, SEPERTI YANG
ADA DALAM KOLOM-KOLOM FORM 2, FORM 3, FORM 4, FORM 5, FORM 6 DAN FORM 12.
UNTUK MENGERJAKAN DATA STATISTIK INI SEKURANGNYA DI LAKUKAN ENAM ORANG YANG MASING-MASING
BEKERJA MENGISI KOLOM DARI SETIAP FORM YANG TERSEDIA BAGINYA DI SEPANJANG WAKTU PERMAINAN DI
SETIAP PERTANDINGAN, ATAU SEKURANGYA SATU ORANG DI SETIAP KELOMPOK FORM YANG BERJUMLAH LIMA
KELOMPOK FORM TERSEBUT, DI TAMBAH SATU ORANG YANG MENGHITUNG SELURUH SENTUHAN BOLA SEMUA
PEMAIN (F1), SEKALIGUS MENDAMPINGI ANGGOTA YANG MENGERJAKAN KELOMPOK FORM SATU, KARENA
PENGHITUNGAN SENTUHAN BERBAGAI AKTIFITAS PEMAIN PALING BANYAK ADA PADA KELOMPOK FORM SATU
INI DAN TENTU BERKAITAN DENGAN F1.
SETIAP ANGGOTA TIM DATA STATISTIK PERTANDINGAN YANG DI TUGASKAN DI SETIAP KALI PERTANDINGAN,
MULAI BEKERJA MENGHITUNG SENTUHAN BOLA SEJAK TENDANGAN AWAL PARUH PERTAMA YANG DI LAKUKAN
7
OLEH SALAH SATU DARI TIM YANG BERTANDING, DI LANJUTKAN DENGAN SETIAP SENTUHAN BOLA YANG DI
LAKUKAN SEMUA PEMAIN KEDUA TIM YANG BERTANDING DI SEPANJANG PARUH PERTAMA, PARUH KEDUA DAN
BILA ADA PERPANJANGAN WAKTU DALAM DUA PARUH PERMAINAN BERIKUTNYA SAMPAI DENGAN SELESAI.
MEREKA BERTUGAS SECARA MANUAL DENGAN TERLEBIH DAHULU MEMPERSIAPKAN MEJA KERJA PANJANG DAN
KURSI SEKURANGNYA UNTUK DUDUK ENAM ORANG DI DEKAT TIM IT BEKERJA, MEMEGANG DSP DAN LEMBAR
FORM MASING-MASING DI TAMBAH KERTAS UNTUK MEMBUAT CATATAN-CATATAN PENTING BILA DI PERLUKAN,
YANG BANYAKNYA SESUAI DENGAN PERKIRAAN KEBUTUHAN MENURUT KELOMPOK FORM YANG IA PEGANG.
KEMUDIAN MENGGUNAKAN PENSIL B, DI MANA SETIAP SENTUHAN ATAU PERGERAKAN PEMAIN DI TULIS
DENGAN GARIS I (PAGAR) UNTUK SETIAP SENTUHAN BOLA, SEPERTI IIIII IIIII, ATAU UNTUK SETIAP PROSES DAN
CARA BERMAIN YANG DI LAKUKAN PEMAIN DI TULIS DENGAN V, SEPERTI VVVVV VVVVV, SETIAP 5 GARIS DI BERI
JARAK ATAU DI BUAT GARIS SILANG, SELESAI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN WAKTU NORMAL, ATAU BILA
ADA PERPANJANGAN WAKTU, TETAPI KEDUANYA DI JUMLAHKAN DALAM BENTUK ANGKA DI SEBELAH KANAN DI
SETIAP KOLOMNYA, SEPERTI CONTOH TERSEBUT DI ATAS BERJUMLAH 10.
HASIL AKHIR DARI PEKERJAAN MANUAL YANG DI KERJAKAN ANGGOTA TIM DATA STATISTIK, HARUS SEGERA DI
LAKUKAN PENGECEKAN ULANG DAN PENGECEKAN SILANG DENGAN SEMUA DATA STATISTIK LAINNYA,
TERUTAMA DARI KOLOM ATAU FORM YANG BERKAITAN. DAN SETELAH ITU PINDAHKAN DARI TULISAN TANGAN
SEMENTARA DARI LEMBARAN FORM KE KOMPUTER DALAM FILE ATAU FOLDER TERSENDIRI, UNTUK KEPERLUAN
VISUALISASI OLEH TIM IT PADA PERTANDINGAN SESUDAH MENDAPATKAN VALIDASI.
KEMUDIAN DATA STATISTIK YANG SUDAH DI VALIDASI BISA UNTUK DI PUBLIKASIKAN KEPADA KHALAYAK DAN
PRINT OUTNYA JUGA BISA DI BAGIKAN KEPADA YANG BERKEPENTINGAN, SERTA DATA STATISTIK TERSEBUT DI
SIAPKAN PULA SEBAGAI MATERI ANALISA PERTANDINGAN, ATAU SEBAGAI MATERI ANALISA TEKNIK UNTUK
MENYUSUN BUKU LAPORAN TEKNIK (TECHNICAL REPORT BOOK) KOMPETISI MAUPUN TURNAMEN.
SEBAGAI RUJUKAN PENDESAIN MENGGUNAKAN ASUMSI BAHWA PADA PERTANDINGAN FUTSAL, BISA TERJADI DI
SETIAP DUA DETIK ADA SATU SENTUHAN BOLA, SEHINGGA DI SETIAP MENIT BISA TERJADI 30 SENTUHAN, JADI
DALAM 20 MENIT WAKTU BERSIH PADA SEBUAH PARUH PERMAINAN BISA TERJADI 600 SENTUHAN, DI KURANGI
BILA KEHILANGAN WAKTU DI SETIAP PARUH PERMAINAN, TERUTAMA SAAT HENDAK MENENDANG BOLA DIAM
ATAU PERTOLONGAN CEDERA PEMAIN, WALAU SEBENARNYA WAKTU DI MATIKAN OLEH PENCATAT WAKTU,
KATAKANLAH KARENA ITU MENJADI KEHILANGAN KESEMPATAN 100 SENTUHAN, SEHINGGA HANYA TERJADI 500
SENTUHAN MISALNYA, DI BAGI UNTUK KEDUA TIM MENJADI MASING-MASING 250 SENTUHAN, DI BAGI LAGI 5
PEMAIN DALAM LIMA POSISI DI SETIAP TIMNYA, MAKA BISA JADI SETIAP PEMAIN MASING-MASING TIM RATARATA MENYENTUH BOLA SEBANYAK 50 KALI DI SEPANJANG PARUH PERMAINAN.
BILA DI PERLUKAN DAPAT PULA DI HITUNG JARAK JELAJAH SETIAP PEMAIN YANG DI TURUNKAN BERTANDING,
BERDASARKAN PERGERAKAN YANG BERSANGKUTAN SAAT BERMAIN FUTSAL DI SEPANJANG WAKTU PERMAINAN,
DENGAN ASUMSI RATA-RATA PEMAIN BERGERAK SEPANJANG 40 METER DI SETIAP 10 DETIK, 240 METER SETIAP
MENIT, 4800 METER SETIAP PARUH PERMAINAN DAN DENGAN DEMIKIAN DALAM DUA PARUH PERMAINAN
SETIAP PEMAIN LAPANGAN BERGERAK MENJELAJAH LAPANGAN SEJAUH 9600 METER ATAU 9,6 KILO METER.
FORM 1 : SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1)

MUARA PENJUMLAHAN DARI
FORM 2, FORM 3, FORM 4, FORM 5, FORM 6 DAN FORM 12
10
ANATOMI DAN DESAIN PENGELOMPOKAN FORM BERIKUT KOLOM-KOLOM

DAN PENJELASAN PENGISIAN FORM :
PENJELASAN PENGISIAN FORM SESUAI ANATOMI FORM DENGAN PENGELOMPOKAN FORM, SESUAI DESAINNYA
SEMUA FORM MEMILIKI KOLOM YANG HARUS DI ISI SEPERTI CONTOH DARI PERTANDINGAN FUTSAL SIMULASI,
KEMUDIAN DI SAJIKAN DALAM BENTUK DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL. DALAM HAL INI SETIAP FORM
MEMILIKI NOMOR FORM, MEMILIKI JUDUL, MEMILIKI INISIAL (F). UNTUK KEDUA PIHAK BAIK YANG BERTANDING
YAITU TIM A DAN TIM B DALAM LEMBAR SAMA, MAUPUN UNTUK SALAH SATU TIM ATAU DALAM LEMBAR
BERBEDA. PARUH PERTAMA, PARUH KEDUA, PARUH SELANJUTNYA BILA ADA PERPANJANGAN WAKTU. LEMBAR
SATU, LEMBAR DUA, LEMBAR SELANJUTNYA ATAU SESUAI KEBUTUHAN. PEMAIN NPG, WAKTU MENIT KEBERAPA.
KEMUDIAN KOLOM-KOLOM SESUAI JUDUL MASING-MASING DALAM FORM DI MAKSUD, DI BAGIAN ATAS DALAM
JUDUL SETIAP KOLOM BILA ADA RUANG DAPAT DI MANFAATKAN UNTUK MENGISI JUMLAH SETUHAN BOLA, DI
BAGIAN BAWAH SETIAP FORM ADA RUANG UNTUK MEMBUAT CATATAN.
FORM DATA STATISTIK INI DI BAGIAN ATAS FORM PERTAMANYA BERJUDUL DATA STATISTIK PERTANDINGAN
FUTSAL, DALAM HALAMAN YANG SAMA ATAU DI BAGIAH BAWAHNYA TERDAPAT FORM 1 SENTUHAN BOLA
SEMUA PEMAIN (F1), SEBAGAIMANA DI BAWAH INI.
DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL

NOMOR PERTANDINGAN (NP)
PERTANDINGAN
TANGGAL
TEMPAT
HASIL AKHIR (SETENGAH MAIN)
: (DI ISI NOMOR PERTANDINGAN BERAPA)

: (DI ISI PERTANDINGAN KLUB APA DENGAN KLUB APA)
: (SEBUTKAN TANGGAL BERAPA)
: (SEBUTKAN TEMPAT PERTANDINGAN DI GOR FUTSAL APA)
: (SEBUT HASIL AKHIR DAN HASIL SETENGAH MAIN DALAM KURUNG)
11
FORM 1 SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1)

MEMILIKI KOLOM JUMLAH SENTUHAN BOLA DI BAGI DUA BAGIAN, YAITU UNTUK TIM A DAN UNTUK TIM B.
ISINYA ADALAH MENCERMINKAN JUMLAH KESELURUHAN SENTUHAN BOLA DARI BERBAGAI AKTIFITAS PEMAIN,
MULAI DARI TENDANGAN AWAL, MENYETOP ATAU MENGONTROL BOLA SAMPAI MELEPAS ATAU MENGUMPAN
BOLA, MENGGRING BOLA YANG DI AKHIRI MENGUMPAN BOLA, MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN,
TENDANGAN DARI SEMUA BOLA DIAM. KHUSUS PENJAGA GAWANG, MULAI DARI SENTUHAN BOLA MENANGKAP
BOLA, MENTIP/MEMBLOK/MEMUKUL BOLA, MENAHAN BOLA DENGAN KAKI, MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA
DAN PEMBERSIHAN GAWANG (GOAL CLEARANCE).
F1 JUGA MUARA JUMLAH DARI SEMUA FORM YANG MEMILIKI KOLOM-KOLOM UNTUK MENGHITUNG SELURUH
AKTIFITAS SENTUHAN BOLA, SEPERTI DARI F2, F3,F4,F5,F6 DAN F12. TIDAK TERMASUK DARI PROSES MAUPUN
CARA SEMUA PEMAIN KEDUA TIM KETIKA MEMAINKAN BOLA DALAM BERBAGAI UPAYA YANG DI LAKUKANNYA
PADA SETIAP PARUH PERMAINAN, BILANGAN YANG ADA DALAM FORM-FORM YANG MENYANGKUT PROSES DAN
CARA SERTA BILANGAN PELANGGARAN MERUPAKAN MATERI UNTUK REKAPITULASI DATA STATISTIK.
PARUH PERTAMA, PARUH KEDUA, PARUH SELANJUTNYA BILA ADA PERPANJANGAN WAKTU BEDA LEMBAR.
LEMBAR SATU, LEMBAR DUA, LEMBAR SELANJUTNYA BILA DI BUTUHKAN BEDA LEMBAR,
(FORM UNTUK TIM A DAN TIM B DI SINI DI SATUKAN DALAM LEMBAR YANG SAMA).
MEMILIKI KOLOM SBB :
PEMAIN
NPG :
TIM A :
JUMLAH SENTUHAN :
12
PEMAIN
NPG :
TIM B :
JUMLAH SENTUHAN :
CATATAN :
JUMLAH SENTUHAN BOLA :
DI HITUNG MULAI TENDANGAN AWAL, MENGONTROL BOLA, MENGUMPAN BOLA, MENGGIRING BOLA YANG DI
TERUSKAN DENGAN MENGUMPAN BOLA ATAUPUN MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN, MENENDANG DARI
BOLA DIAM SEPERTI TENDANGAN BEBAS LANGSUNG, TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG, TENDANGAN
PENALTI 1 DAN 2, TENDANGAN SUDUT, TENDANGAN KE DALAM. KEMUDIAN MENEMBAK BOLA KE GAWANG
LAWAN, MEREBUT/MEMOTONG/MEMBUANG BOLA. KHUSUS PENJAGA GAWANG : MENANGKAP BOLA,
MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL BOLA, MENAHAN BOLA DENGAN KAKI, MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA, JUGA
BILA MELAKUKAN MENGGIRING BOLA DAN MELAKUKAN MENENDANG BOLA, SERTA PEMBERSIHAN GAWANG .
ISI KOMENTAR BILA ADA :
PADA KOLOM NPG BISA DI ISI LANGSUNG NAMA-NAMA PEMAIN SESUAI NPG YANG TELAH DI SEDIAKAN PADA
KOLOM TERSEBUT BERURUTAN KEBAWAH NPG 1 S/D 20 DAN UNTUK PENJAGA GAWANG BERI INISIAL PG, ATAU
SEMENTARA CUKUP DIBERI TANDA BULATAN O ATAU V DI SETIAP KOLOM NPG. YANG MENUNJUKAN ARTI
BAHWA YANG BERSANGKUTAN DI TURUNKAN BERMAIN, KEMUDIAN KETIKA SEUSAI PERTANDINGAN BARULAH
SETIAP NPG TERSEBUT DI ISI NAMA SEBENARNYA SESUAI DENGAN NAMA YANG TERCANTUM DALAM DAFTAR
SUSUNAN PEMAIN (DSP), YANG RESMI DI GANDAKAN OLEH PANITIA PERTANDINGAN SEBELUM PERTANDINGAN
DI MULAI, INI BERLAKU UNTUK SEMUA FORM YANG MEMILIKI JUDUL KOLOM PEMAIN/NPG.
PADA KOLOM TIM A DAN TIM B BISA DI SEBUT NAMA KLUB SEBENARNYA SESUAI URUTAN NAMA KLUB, YANG DI
SEBUT LEBIH DAHULU PADA JADUAL PERTANDINGAN ADALAH TIM A DAN YANG DI SEBUT BELAKANGAN PADA
JADUAL PERTANDINGAN ADALAH TIM B, ATAU SESUAI DENGAN PENYEBUTAN YANG DI BUAT OLEH PENGELOLA
13
PERTANDINGAN MAUPUN OLEH PENGELOLA KOMPETISI, INI BERLAKU UNTUK SEMUA FORM YANG MEMILIKI
JUDUL KOLOM TIM A DAN TIM B. DALAM CONTOH KALI INI KITA SEBUT AA FC (TIM A) DAN BB FC (TIM B).
PADA KOLOM JUMLAH SENTUHAN, DI ISI GARIS I PADA KOLOM SETIAP PEMAIN SESUAI NPG MASING-MASING DI
SETIAP KALI MENYENTUH BOLA. SEBAGAI CONTOH MISALNYA SENTUHAN DI HITUNG MULAI DARI MENGONTROL
BOLA DAN DI LANJUTKAN MENGUMPAN BOLA DI ISI GARIS II. ATAU BILA TERLEBIH DAHULU MENGONTROL BOLA
KEMUDIAN MENGGIRING BOLA, DI LANJUT MENGUMPAN BOLA, DI ISI III. KEMUDIAN JUMLAHKAN SENTUHAN
BOLA DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI PEMAIN TERSEBUT DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN,
SEPERTI PADA PARUH PERTAMA DI KOLOM NPG 4 DARI TIM A, DI TULIS IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIIII IIIII = 35, ITU
BERARTI YANG BERSANGKUTAN MENYENTUH BOLA SEJUMLAH 35 KALI. KEMUDIAN PADA PARUH SAMA SEPERTI
DI KOLOM NPG 5 DARI TIM B, DI TULIS IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII = 30, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG
BERSANGKUTAN MENYENTUH BOLA SEJUMLAH 30 KALI PADA PARUH PERTAMA JUGA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM PADA FORM INI BILA ADA RUANG DAPAT DI MANFAATKAN UNTUK MENGISI
KESELURUHAN JUMLAH DARI SENTUHAN BOLA PEMAIN BAGI MASING-MASING TIM DI SETIAP AKHIR PARUH
PERMAINAN, SEBAGAI CONTOH PADA PARUH PERTAMA JUMLAH SENTUHAN : 301 BAGI TIM A DAN JUMLAH
SENTUHAN : 266 BAGI TIM B, ITU ADALAH JUMLAH DARI SELURUH SENTUHAN BOLA PEMAIN YANG DI
TURUNKAN BERMAIN.
DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULIS,
MISALNYA SENTUHAN BOLA DI HITUNG MULAI DARI TENDANGAN AWAL (KICK OFF). DAN UNTUK MENULIS
JUMLAH KESELURUHAN SENTUHAN BOLA DARI KEDUA PIHAK PADA FORM TERSEBUT BAIK DARI KOLOM TIM A
MAUPUN DARI KOLOM TIM B, SEBAGAI CONTOH 567 SENTUHAN BOLA PEMAIN DARI KEDUA BELAH PIHAK PADA
PARUH PERTAMA.
14
KELOMPOK FORM SATU

SENTUHAN BOLA PEMAIN LAPANGAN
FORM 2 : MENGUMPAN BOLA (F2)
FORM 3 : MENGGIRING BOLA DAN MENGUMPAN BOLA (F3)
FORM 4 : MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN (F4)
FORM 5 : TENDANGAN BOLA DIAM (F5)
15
KELOMPOK FORM SATU SENTUHAN BOLA PEMAIN LAPANGAN

F2,F3,F4,F5
KELOMPOK INI MEMILIKI LIMA FORM YAITU F2, F3, F4 DAN F5, UNTUK DI ISI BERAPA KALI PEMAIN MELAKUKAN
MENYENTUH BOLA TERSEBUT PADA KOLOM-KOLOM DI SETIAP FORM, BAIK SAAT BENAR MENGUMPAN BOLA
DAN SAAT SALAH MENGUMPAN BOLA (F2), BENAR MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA, KEHILANGAN BOLA,
SALAH MENGUMPAN DAN BOLA OUT (F3), MASUK KE GAWANG LAWAN, MENGARAH KE GAWANG LAWAN DAN
MELENCENG DI LUAR GAWANG LAWAN (F4), TENDANGAN KE DALAM, TENDANGAN BEBAS LANGSUNG,
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG, TENDANGAN SUDUT, TENDANGAN PENALTI 1 DAN TENDANGAN PENALTI
2 (F5), DI ISI SESUAI KOLOM NPG MASING-MASING, SERTA JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN DALAM SETIAP
KOLOM YANG SAMA PADA MASING-MASING FORM DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN.
JUMLAH KESELURUHAN DARI BERBAGAI AKTIFITAS PEMAIN DI SETIAP KOLOM-KOLOM TERSEBUT SELANJUTNYA
DI TULIS DI RUANG BAGIAN ATAS PADA MASING-MASING KOLOM DI MAKSUD, KEMUDIAN JUMLAH-JUMLAH
TERSEBUT DI GABUNG DENGAN JUMLAH DARI FORM LAINNYA, SELANJUTNYA DI MASUKAN KEDALAM KOLOM
JUMLAH SENTUHAN PADA FORM 1 SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1), DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN
DAN SEUSAI PERTANDINGAN.
DI BAGIAN BAWAH SETIAP FORM ADA RUANG CATATAN, DI ISI JUMLAH SENTUHAN BOLA DARI MASING-MASING
KOLOM PADA FORM TERSEBUT, JUGA BISA DI ISI DENGAN KOMENTAR LAIN BILA ADA, SEPERTI YANG ADA DI
BAGIAN BAWAH FORM 2 DAN 3 YANG TERSEDIA DAN UNTUK FORM 4 DAN 5 YANG TERSEDIA DAPAT PULA DI
TAMBAHKAN JUMLAH GOL YANG DI CETAK DI SETIAP PARUH PERMAINAN.
FORM 2 MENGUMPAN BOLA (F2)

TIM A ATAU TIM B : SEBUT NAMA KLUBNYA, MASING-MASING PUNYA LEMBAR TERSENDIRI.
LEMBAR SATU, LEMBAR DUA DAN LEMBAR SELANJUTNYA SESUAI KEBUTUHAN.
16

PEMAIN
NPG :
KOLOM BENAR MENGUMPAN :
KOLOM SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT :
CATATAN :
PADA KOLOM NPG : DI ISI 1 S/D 20, ATAU DI BERI NAMA DAN UNTUK PENJAGA GAWANG DI BERI INISIAL PG.
PADA KOLOM BENAR MENGUMPAN BOLA DI ISI GARIS I PADA KOLOM SETIAP PEMAIN SESUAI NPG MASINGMASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENGUMPAN BOLA DENGAN BENAR, ITU BERARTI IA TELAH
MELAKUKAN BENAR MENGUMPAN BOLA 1 KALI, KEMUDIAN SELANJUTNYA SEMUA KEJADIAN SERUPA DARI
PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG
SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI DI KOLOM NPG5 DARI TIM A,
DI TULIS IIIII IIIII = 10, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN 10 KALI
MENGUMPAN BOLA DENGAN BENAR KEPADA KAWAN SATU TIM PADA PARUH PERTAMA. TETAPI BILA IA
MENGUASAI BOLA DENGAN MENDORONG BOLA LEBIH LANJUT MISALNYA SEBELUM MENGUMPAN BOLA
KEPADA KAWANNYA, MAKA HAL ITU SUDAH MASUK KATAGORI MENGGIRING BOLA, REKAM HAL TERSEBUT DI
FORM LAINNYA YAITU FORM 3 (F3) PADA KOLOM MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA.
PADA KOLOM SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT DI ISI GARIS I PADA KOLOM SETIAP PEMAIN SESUAI
NPG MASING-MASING BILA MELAKUKAN SALAH MENGUMPAN BOLA ATAU BOLA OUT, ITU BERARTI IA TELAH
MELAKUKAN KESALAHAN MENGUMPAN BOLA DAN MEMBUAT BOLA OUT (DI KARENAKAN SALAH ARAH) 1 KALI,
KEMUDIAN SELANJUTNYA SEMUA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS
DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH
PERMAINAN, SEPERTI DI KOLOM NPG8 DARI TIM A, DI TULIS III = 3, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG
17
BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN 3 KALI SALAH MENGUMPAN BOLA ATAU BOLA OUT (YANG DI AKIBATKAN
SALAH MENGARAHKAN BOLA) PADA PARUH PERTAMA MISALNYA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM PADA FORM INI BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENGISI
KESELURUHAN JUMLAH SENTUHAN BOLA BAGI MASING-MASING TIM DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN,
SEBAGAI CONTOH PADA PARUH PERTAMA JUMLAH BENAR MENGUMPAN BOLA : 142 BAGI TIM A DAN JUMLAH
BENAR MENGUMPAN BOLA : 100 BAGI TIM B. KEMUDIAN JUMLAH SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT :
11 BAGI TIM A DAN JUMLAH SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT : 12 BAGI TIM B.
DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN JUMLAH SENTUHAN
BOLA DARI SEMUA KOLOM PADA FORM TERSEBUT DAN UNTUK MENCATAT MISALNYA BILA INGIN LEBIH DI
URAIKAN SALAH MENGUMPAN BOLA JATUH KE PENGUASAAN PEMAIN LAWAN ATAU SALAH MENGUMPAN BOLA
KARENA SALAH ARAH MENGAKIBATKAN BOLA KELUAR DARI LAPANGAN PERMAINAN.
SEBAGAI CONTOH UNTUK MENGISI KESELURUHAN JUMLAH SENTUHAN BOLA BAGI MASING-MASING TIM PADA
AKHIR PARUH PERTAMA TERSEBUT, SEPERTI UNTUK TIM A JUMLAH SENTUHAN BOLA : 153 DAN UNTUK TIM B
JUMLAH SENTUHAN BOLA : 112.
FORM 3 MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA (F3)

PEMAIN
NPG :
BENAR MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA :
18
KEHILANGAN BOLA, SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT :

CATATAN :
PADA KOLOM NPG DI ISI 1 S/D 20, ATAU DI BERI NAMA DAN UNTUK PENJAGA GAWANG DI BERI INISIAL PG.
PADA KOLOM BENAR MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA DI ISI GARIS I PADA KOLOM SETIAP PEMAIN
SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN BENAR MENGONTROL, MENGGIRING DAN
MENGUMPAN BOLA, ITU BERARTI IA TELAH MELAKUKAN BENAR MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA 1 KALI,
KEMUDIAN SELANJUTNYA SEMUA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS
DAN DI JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR
PARUH PERMAINAN, SEPERTI DI KOLOM NPG5 DARI TIM A, DI TULIS IIIII IIIII I = 11, ITU MENUNJUKAN BAHWA
YANG BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN 11 KALI BENAR MENGONTROL BOLA, MENGGIRING BOLA SEKALIGUS
BENAR MENGUMPAN BOLA KEPADA KAWAN SATU TIM PADA PARUH PERTAMA MISALNYA.
PADA KOLOM KEHILANGAN BOLA, SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT DI ISI GARIS I PADA KOLOM
SETIAP PEMAIN SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN KEHILANGAN BOLA, SALAH
MENGUMPAN BOLA MAUPUN BOLA OUT KARENA SALAH MENGARAHKAN BOLA YANG SEHARUSNYA DI TUJUKAN
KEPADA KAWANNYA, ITU BERARTI IA MELAKUKAN SATU DARI TIGA KESALAHAN TERSEBUT 1 KALI, KEMUDIAN
SELANJUTNYA SEMUA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN DI
JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH
PERMAINAN, SEPERTI DI KOLOM NPG4 DARI TIM A, DI TULIS II = 2, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG
BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN 2 KALI KESALAHAN ATAU KEHILANGAN BOLA PADA PARUH PERTAMA
MISALNYA.
KESELURUHAN JUMLAH SENTUHAN BOLA BAGI MASING-MASING TIM DI SETIAP PARUH PERMAINAN, SEBAGAI
19
CONTOH PADA PARUH PERTAMA JUMLAH BENAR MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA : 29 BAGI TIM A DAN
JUMLAH BENAR MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA : 40 BAGI TIM B. KEMUDIAN JUMLAH KEHILANGAN
BOLA, SALAH MENGUMPAN DAN BOLA OUT : 5 BAGI TIM A DAN JUMLAH KEHILANGAN BOLA, SALAH
MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT : 9 BAGI TIM B.
DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENCATAT
JUMLAH SENTUHAN BOLA DARI SELURUH KOLOM PADA FORM TERSEBUT. DAN MISALNYA BILA INGIN MEMBUAT
CATATAN MEMBEDAKAN JUMLAH SALAH MENGUMPAN BOLA SEHINGGA BOLA JATUH KE PENGUASAAN PEMAIN
LAWAN, DENGAN SALAH MENGUMPAN BOLA YANG SEHARUSNYA KEPADA KAWAN SATU TIM TETAPI KARENA
SALAH ARAH MENGAKIBATKAN BOLA KELUAR DARI LAPANGAN PERMAINAN.
HARAP DI BEDAKAN ANTARA KEDUA SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT PADA F2 DAN F3, KARENA
KEJADIANNYA BERBEDA YANG SATU DI AKIBATKAN DARI AKTIFITAS MENGUMPAN BOLA LANGSUNG (F2), YANG
LAINNYA ADALAH SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT DARI AKTIFITAS MENGUMPAN BOLA YANG DI
DAHULUI MENGGIRING BOLA, ATAU DALAM AKTIFITAS MENGGIRING BOLA BISA TERJADI KEHILANGAN BOLA
KARENA BOLA TERSEBUT DI REBUT LAWAN (F3).
FORM 4 MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN

PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
20
MASUK KE GAWANG LAWAN :

MENGARAH KE GAWANG LAWAN :
MELENCENG DI LUAR GAWANG :
CATATAN :
JUMLAH GOL DI CETAK : (KOMENTAR BILA ADA : BISA DI CATAT BILA ADA GOL TERCEPAT DETIK KE BERAPA)
PENJELASAN PADA KOLOM WAKTU, MENIT KE : TERUTAMA UNTUK MENCATAT WAKTU TERJADINYA GOL YANG
TERCIPTA, TETAPI BILA ADA KEJADIAN PENTING LAIN SEPERTI ADA TENDANGAN KERAS SEORANG PEMAIN DARI
TIM A MISALNYA, YANG MENGARAH KE GAWANG LAWAN BERHASIL DI TANGKAP PENJAGA GAWANG LAWANNYA
DENGAN PENYELAMATAN BRILIAN, MAKA DALAM KEJADIAN SEPERTI ITU PERLU JUGA DI SEBUTKAN MENIT
KEBERAPA BERIKUT BERI KOMENTAR PADA RUANG CATATAN DI BAGIAN BAWAH FORM.
PADA KOLOM MENIT KE : DI ISI WAKTUNYA BILA TERJADI GOL, MISALNYA DI ISI MENIT 6 PADA PARUH PERTAMA,
PEMAIN NPG4 DARI TIM A, TEMBAKANNYA MASUK KE GAWANG LAWAN, ATAU BERHASIL MENCETAK GOL BAGI
TIMNYA SEHINGGA SKOR 1-0 UNTUK TIM A. PADA FORM INI MEMERLUKAN KOLOM WAKTU MENIT KE BERAPA
GOL DI CETAK, KARENA HAL ITU SANGAT PENTING UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN, TERMASUK UNTUK LAPORAN
PERTANDINGAN, SEHINGGA MEMBUTUHKAN KEABSAHAN KAPAN WAKTUNYA GOL DI CETAK, DI SAMPING SIAPA
YANG MENCETAK GOL DAN DARI TIM MANA BERASAL. ATAU UNTUK KEPERLUAN STATISTIK PERTANDINGAN
MAUPUN UNTUK ANALISA PERTANDINGAN MISALNYA.
PADA KOLOM MASUK KE GAWANG LAWAN DI ISI GARIS I PADA KOLOM SETIAP PEMAIN SESUAI NPG MASINGMASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENENDANG ATAU MENEMBAK BOLA MASUK KE GAWANG
LAWAN, BAIK MELALUI BOLA DIAM MAUPUN BOLA HIDUP, ITU BERARTI IA TELAH BERHASIL MEMBUAT GOL 1
KALI, KEMUDIAN SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS
21
DAN DI JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR
PARUH PERMAINAN, SEPERTI MENIT 6 DI KOLOM NPG4 DARI TIM A, DI TULIS I = 1, ITU MENUNJUKAN BAHWA
YANG BERSANGKUTAN BERHASIL MENCETAK GOL 1 KALI BAGI TIM A PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM MENGARAH KE GAWANG LAWAN DI ISI GARIS I PADA KOLOM SETIAP PEMAIN SESUAI NPG
MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENENDANG ATAU MENEMBAK BOLA MENGARAH KE
GAWANG LAWAN DAN MASIH DAPAT DI TANGKAP PG LAWAN, DI BLOK MAUPUN DI TAHAN KAKI PENJAGA
LAWAN, ITU BERARTI IA MENEMBAK BOLA KE ARAH GAWANG 1 KALI, KEMUDIAN SELANJUTNYA KEJADIAN
SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN DI JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN
KOLOM YANG SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI DI KOLOM NPG4
DARI TIM A, DI TULIS III = 3, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN 3 KALI
TENDANGAN ATAU TEMBAKAN TEPAT KE ARAH GAWANG LAWAN PADA PARUH PERTAMA MISALNYA.
PADA KOLOM MELENCENG DI LUAR GAWANG LAWAN DI ISI GARIS I PADA KOLOM SETIAP PEMAIN SESUAI NPG
MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENENDANG ATAU MENEMBAK KE GAWANG LAWAN
TETAPI MELENCENG DI LUAR GAWANG BAIK MELENCENG DEKAT MAUPUN MELENCENG JAUH, ITU BERARTI IA
TELAH MELAKUKAN TENDANGAN ATAU TEMBAKAN MELENCENG KE GAWANG LAWAN 1 KALI, KEMUDIAN
SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN DI
JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH
PERMAINAN, SEPERTI KOLOM NPG4 DARI TIM A, DI TULIS II = 2, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG
BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN 2 KALI TENDANGAN ATAU TEMBAKAN MELENCENG DI LUAR GAWANG
LAWAN PADA PARUH PERTAMA MISALNYA.
KESELURUHAN JUMLAH SENTUHAN BOLA DAN BOLA MASUK KE GAWANG LAWAN BAGI MASING-MASING TIM DI
SETIAP PARUH PERMAINAN, SEBAGAI CONTOH PADA PARUH PERTAMA JUMLAH TEMBAKAN BOLA MASUK KE
GAWANG LAWAN : 2 BAGI TIM A DAN KOSONG BAGI TIM B. KEMUDIAN JUMLAH TEMBAKAN BOLA YANG
22
MENGARAH KE GAWANG LAWAN : 10 BAGI TIM A DAN 16 BAGI TIM B DAN TEMBAKAN BOLA MELENCENG DI
LUAR GAWANG LAWAN : 5 BAGI TIM A DAN 11 BAGI TIM B.
KEMBALI JUMLAH SEMUA GOL YANG DI CETAK KE GAWANG LAWAN (JUMLAHNYA SAMA DENGAN KOLOM DI
BAGIAN ATAS), BISA DI CATAT PULA BILA ADA GOL TERCEPAT DI BAWAH SATU MENIT ATAU DALAM HITUNGAN
DETIK SETELAH TENDANGAN AWAL DAN SENTUHAN BOLA DARI SELURUH KOLOM PADA FORM TERSEBUT.
FORM 5 TENDANGAN BOLA DIAM (F5)

AKIBAT BOLA OUT DAN PELANGGARAN
PARUH PERTAMA, PARUH KEDUA DAN PARUH SELANJUTNYA BILA ADA PERPANJANGAN WAKTU BEDA LEMBAR.
LEMBAR SATU, LEMBARAN DUA DAN LEMBAR SELANJUTNYA SESUAI KEBUTUHAN.
PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
TENDANGAN KE DALAM :
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG :
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG :
TENDANGAN SUDUT :
TENDANGAN PENALTI 1 :
TENDANGAN PENALTI 2 :
CATATAN :
JUMLAH SENTUHAN BOLA : (JUMLAH GOL DI CETAK)
23
PADA KOLOM MENIT KE DI ISI MENIT BERAPA BILA DARI SALAH SATU TENDANGAN BOLA DIAM SEPERTI
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG MENGHASILKAN GOL DAN BILA ADA DARI TENDANGAN BOLA DIAM LAINNYA
TERMASUK YANG MEMERLUKAN TENDANGAN DUA SENTUHAN SESUAI JUDUL KOLOM DALAM FORM TERSEBUT.
PADA KOLOM TENDANGAN KE DALAM DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM SETIAP PEMAIN SESUAI NPG MASINGMASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN TENDANGAN KE DALAM, ITU BERARTI IA TELAH
MELAKUKAN TENDANGAN KE DALAM 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT
TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASINGMASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI NPG3 DARI TIM A, DI TULIS II = 2, ITU MENUNJUKAN
BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 2 KALI MELAKUKAN TENDANGAN KE DALAM PADA PARUH KEDUA
MISALNYA.
PADA KOLOM TENDANGAN BEBAS LANGSUNG DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG
MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN TENDANGAN BEBAS LANGSUNG, ITU
BERARTI IA TELAH MELAKUKAN TENDANGAN BEBAS LANGSUNG 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA DARI
SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI NPG 4 DARI TIM A, DI TULIS IIII
= 4, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 4 KALI MELAKUKAN TENDANGAN BEBAS
LANGSUNG PADA PARUH KEDUA MISALNYA.
PADA KOLOM TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG
MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG, ITU
BERARTI IA TELAH MELAKUKAN TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA
DARI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG
SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI NPG2 DARI TIM A, DI TULIS III =
24
3, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 3 KALI MELAKUKAN TENDANGAN BEBAS TIDAK
LANGSUNG PADA PARUH KEDUA MISALNYA.
PADA KOLOM TENDANGAN SUDUT DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG MASING-MASING DI
SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN TENDANGAN SUDUT, ITU BERARTI IA TELAH MELAKUKAN
TENDANGAN SUDUT 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI
DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASING-MASING NPG DI SETIAP
AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI NPG3 DARI TIM A, DI TULIS II = 2, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG
BERSANGKUTAN TELAH 2 KALI MELAKUKAN TENDANGAN SUDUT PADA PARUH KEDUA MISALNYA.
PADA KOLOM TENDANGAN PENALTI 1 DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG MASING-MASING
DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN TENDANGAN PENALTI DARI TITIK 1, ITU BERARTI IA TELAH
MELAKUKAN TENDANGAN PENALTI DARI TITIK 1, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT
TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASINGMASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, MISALNYA BILA ADA (MENIT 21) PEMAIN (NPG20) DARI (TIM
A), DI TULIS (I = 1), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (1 KALI) MELAKUKAN TENDANGAN
PENALTI DARI TITIK 1 PADA PARUH KEDUA. MISAL DI ATAS ADALAH CONTOH ATAU BILA TIDAK ADA KEJADIAN
SEPERTI ITU KOLOM TERSEBUT DI KOSONGKAN.
PADA KOLOM TENDANGAN PENALTI 2 DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG MASING-MASING
DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN TENDANGAN PENALTI DARI TITIK 2, ITU BERARTI IA TELAH
MELAKUKAN TENDANGAN PENALTI DARI TITIK 2, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA DARI PEMAIN TERSEBUT
TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DARI MASINGMASING NPG DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI PADA MENIT 37 PEMAIN NPG5 DARI TIM A, DI TULIS
I = 1, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 1 KALI MELAKUKAN TENDANGAN PENALTI DARI
TITIK 2 PADA PARUH KEDUA.
25
UNTUK MENJADI PERHATIAN BAHWA BILA KITA MENCATAT BANYAKNYA TENDANGAN KEDALAM ITU ARTINYA
SAMA DENGAN BANYAKNYA OUT BOLA KELUAR DARI LAPANGAN PERMAINAN MELEWATI KEDUA GARIS
SAMPING YANG DI LAKUKAN PEMAIN LAWANNYA. DEMIKIAN JUGA BILA KITA MENCATAT BANYAKNYA
TENDANGAN SUDUT ITU ARTINYA SAMA DENGAN BANYAKNYA OUT BOLA KELUAR LAPANGAN PERMAINAN
MELEWATI GARIS GAWANG YANG DI LAKUKAN PEMAIN BERTAHAN.
JUGA JUMLAH PEMBERSIHAN GAWANG ITU ARTINYA SAMA DENGAN BANYAKNYA TENDANGAN MELENCENG
KELUAR GAWANG YANG DI LAKUKAN PEMAIN LAWAN. KEMUDIAN BILA TERJADI HUKUMAN TENDANGAN
PENALTI DARI TITIK 1 ITU BERARTI TELAH TERJADI PELANGGARAN SERIUS YANG DI LAKUKAN PEMAIN BERTAHAN,
DI MANA YANG BERSANGKUTAN BISA JADI MENDAPAT HUKUMAN PERINGATAN (KARTU KUNING) ATAU
HUKUMAN PENGUSIRAN (KARTU MERAH). DAN JUGA BILA TERJADI HUKUMAN TENDANGAN PENALTI DARI TITIK
2 ITU BERARTI SAMA DENGAN ADANYA JUMLAH AKUMULASI ENAM PELANGGARAN YANG DI LAKUKAN PEMAIN
LAWANNYA.
KESELURUHAN JUMLAH SENTUHAN BOLA BAGI MASING-MASING TIM DI SETIAP PARUH PERMAINAN, SEPERTI
PADA PARUH PERTAMA ATAU PARUH KEDUA MENCANTUMKAN JUMLAH TENDANGAN KEDALAM, TENDANGAN
BEBAS LANGSUNG, TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG, TENDANGAN SUDUT, TENDANGAN PENALTI 1 DAN
TENDANGAN PENALTI 2.
SEBAGAI CONTOH PENGISIAN JUMLAH SENTUHAN BOLA DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM DALAM RUANG DI
MAKSUD DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI UNTUK TIM A : TENDANGAN KEDALAM 6, TENDANGAN
BEBAS LANGSUNG 7, TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG 9, TENDANGAN SUDUT 6, TENDANGAN PENALTI 1
KOSONG DAN TENDANGAN PENALTI 2, 1, PADA PARUH KEDUA, KEMUDIAN UNTUK TIM B : TENDANGAN
KEDALAM 3, TENDANGAN BEBAS LANGSUNG 6, TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG 6, TENDANGAN SUDUT 3,
TENDANGAN PENALTI 1 KOSONG DAN TENDANGAN PENALTI 2, 1, PADA PARUH KEDUA.
26
JUMLAH SENTUHAN BOLA DARI SEMUA KOLOM PADA FORM TERSEBUT, JUMLAH GOL YANG DI CETAK WALAU
SUDAH DI HITUNG DI FORM 4 (F4) DAN BILA ADA KOMENTAR YANG DI ANGGAP PERLU SEPERTI CONTOH DI
BAWAH INI.
CATATAN :
JUMLAH SENTUHAN BOLA : 28 (BAGI TIM A PADA PARUH KEDUA).
JUMLAH GOL DI CETAK : 1 OLEH PEMAIN NPG5 DARI TIM A PADA MENIT 37 DARI TENDANGAN PENALTI TITIK 2
BAGI TIM A PADA PARUH KEDUA (SUDAH DI HITUNG DI F4).
KOMENTAR : BANYAK TENDANGAN BEBAS LANGSUNG YANG KURANG DI MANFAATKAN DENGAN BAIK OLEH
PARA PEMAIN TIM A PADA PARUH KEDUA.
27
KELOMPOK FORM DUA

KHUSUS PENJAGA GAWANG
FORM 6 : SENTUHAN BOLA PENJAGA GAWANG (F6)
FORM 7 : GAWANG KEMASUKAN BERASAL DARI BOLA DIAM ATAU BOLA HIDUP (F7)
28
KELOMPOK FORM DUA KHUSUS PENJAGA GAWANG

F6, F7
PADA F6 UNTUK MENGHITUNG SENTUHAN BOLA KHUSUS AKTIFITAS SEMUA SENTUHAN BOLA YANG DI LAKUKAN
PENJAGA GAWANG, SEPERTI MENANGKAP, MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL, MENAHAN BOLA DENGAN KAKI,
MELEMPAR ATAU MENGUMPAN BOLA, LANGSUNG, BISA DENGAN KAKI (DI LUAR LEMPARAN PEMBERSIHAN
GAWANG) DAN PEMBERSIHAN GAWANG (GOL CLEARANCE).
PADA F7 UNTUK MENGGAMBARKAN BAGAIMANA GAWANG SEBUAH TIM KEMASUKAN BOLA ATAU GAWANG
KEMASUKAN BERASAL DARI BOLA DIAM ATAU BERASAL DARI BOLA HIDUP?.
FORM 6 SENTUHAN BOLA PENJAGA GAWANG (F6)

TIM A : ATAU TIM B : SEBUT NAMA KLUBNYA, MASING-MASING PUNYA LEMBAR TERSENDIRI.
PEMAIN
NPG :
MENIT KE :
MENANGKAP BOLA
MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL BOLA
MENAHAN BOLA DENGAN KAKI
MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA
PEMBERSIHAN GAWANG (GOAL CLEARANCE)
CATATAN :
PADA KOLOM NPG : ISI 1 S/D 20, ATAU DI BERI NAMA DAN UNTUK PENJAGA GAWANG BERI INISIAL PG.
29
PADA KOLOM MENIT KE DI ISI MENIT BILA PENJAGA GAWANG GAGAL MENANGKAP BOLA SEHINGGA
GAWANGNYA KEMASUKAN GOL.
PADA KOLOM MENANGKAP BOLA DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG MASING-MASING DI
SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENANGKAP BOLA, ITU BERARTI IA TELAH MELAKUKAN MENANGKAP BOLA 1
KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI LAKUKAN PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS
DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA MASING-MASING NPG DI AKHIR PARUH PERMAINAN,
SEPERTI NPG1 DARI TIM B, TULIS IIIII IIIII IIIII I = 16, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 16
KALI MENANGKAP BOLA PADA PARUH PERTAMA MISALNYA.
PADA KOLOM MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL BOLA DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG
MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL, ITU BERARTI IA TELAH
MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL BOLA 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI LAKUKAN PEMAIN
TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA
MASING-MASING NPG DI AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI NPG1 DARI TIM B, TULIS IIIII II = 7, ITU
MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 7 KALI MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL BOLA PADA PARUH
PERTAMA.
PADA KOLOM MENAHAN BOLA DENGAN KAKI DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG MASINGMASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENAHAN BOLA DENGAN KAKI, ITU BERARTI IA TELAH
MELAKUKAN MENAHAN BOLA DENGAN KAKI 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI LAKUKAN
SAMA MASING-MASING NPG DI AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI NPG1 DARI TIM A, TULIS II = 2, ITU
MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 2 KALI MENAHAN BOLA DENGAN KAKI PADA PARUH
PERTAMA.
PADA KOLOM MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM PEMAIN SESUAI NPG
MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA, ITU BERARTI IA TELAH
30
MELAKUKAN MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI LAKUKAN

SAMA MASING-MASING NPG DI AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI NPG1 DARI TIM B, TULIS IIIII IIIII IIIII I = 16,
ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 16 KALI MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA PADA PARUH
PERTAMA MISALNYA.
PADA KOLOM PEMBERSIHAN GAWANG (GOAL CLEARANCE) DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM SESUAI NPG
MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN PEMBERSIHAN GAWANG, ITU BERARTI IA
TELAH MELAKUKAN PEMBERSIHAN GAWANG 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI LAKUKAN
SAMA MASING-MASING NPG DI AKHIR PARUH PERMAINAN, MISALNYA NPG1 DARI TIM B, TULIS IIIII = 5, ITU
MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 5 KALI MELAKUKAN PEMBERSIHAN GAWANG.
KESELURUHAN JUMLAH SENTUHAN BOLA BAGI MASING-MASING TIM DI SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN,
SEPERTI PADA PARUH PERTAMA MENCANTUMKAN JUMLAH MENANGKAP BOLA, MEMBLOK/MENTIP/MEMUKUL
BOLA, MENAHAN BOLA DENGAN KAKI, MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA DAN PEMBERSIHAN GAWANG, DI MANA
BILA HANYA SEORANG PENJAGA GAWANG DARI SEBUAH TIM YANG DI MAINKAN DALAM SEBUAH PARUH
PERMAINAN, MAKA JUMLAH SENTUHAN BOLA DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG BERSANGKUTAN DENGAN
JUMLAH PADA RUANG BAGIAN ATAS AKAN SAMA, KECUALI BILA SEBUAH TIM DALAM SEBUAH PARUH
PERMAINAN MENURUNKAN 2 PG, SEPERTI CONTOH, NPG1 DARI TIM B MENANGKAP BOLA, TULIS IIIII IIIII = 10
DAN NPG11 DARI TIM B MENANGKAP BOLA, TULIS IIIII III = 8, KEMUDIAN NPG1 DARI TIM B
MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA, TULIS IIIII IIIII IIII = 14 DAN NPG11 DARI TIM B, TULIS IIII IIIII I = 11. ITU
BERARTI RUANG KOSONG DI ATAS KOLOM MENANGKAP BOLA DI ISI 18 DAN RUANG KOSONG DI ATAS KOLOM
MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA DI ISI 25. ANGKA ITU DI DAPAT DARI KEDUA KOLOM PG TERSEBUT DAN SEBAGAI
HASIL PENJUMLAHAN DARI KEDUANYA.
31
JUMLAH SENTUHAN BOLA DARI SEMUA KOLOM PADA FORM TERSEBUT DAN BILA ADA KOMENTAR YANG DI
ANGGAP PERLU, MISALNYA BILA ADA SEBUAH TIM YANG MEMAINKAN POWER PLAY.
CATATAN :
JUMLAH SENTUHAN BOLA : 62 (BAGI TIM B PADA PARUH KEDUA)
KOMENTAR BILA ADA
FORM 7 GAWANG KEMASUKAN BERASAL DARI BOLA DIAM ATAU BOLA HIDUP (F7)
BAGIAN SATU, BAGIAN DUA (DALAM LEMBAR YANG SAMA)
PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
PENALTI 1,2
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
TENDANGAN SUDUT
TENDANGAN KE GAWANG
SUNDULAN KEPALA
GOL BUNUH DIRI
CATATAN :
JUMLAH KEMASUKAN GOL :
32
KOLOM-KOLOM INI DI BUAT UNTUK MENGGAMBARKAN BAHWA GAWANG ITU KEMASUKAN BOLA BERASAL DARI
BOLA DIAM ATAU BERASAL DARI BOLA HIDUP, YANG BERASAL DARI BOLA DIAM ADALAH SEPERTI DARI
TENDANGAN PENALTI (1,2), TENDANGAN BEBAS LANGSUNG, KEMUNGKINAN DARI TENDANGAN SUDUT,
KEMUDIAN YANG BERASAL DARI BOLA HIDUP ADALAH SEPERTI DARI TENDANGAN KE GAWANG, SUNDULAN
KEPALA ATAU KEMUNGKINAN ADA GOL BUNUH DIRI YANG TANPA SENGAJA DI LAKUKAN OLEH PEMAIN KAWAN.
PADA KOLOM NPG DI ISI 1 S/D 20, ATAU DI BERI NAMA DAN UNTUK PENJAGA GAWANG BERI INISIAL PG.
PADA KOLOM MENIT KE DI ISI MENIT BERAPA BILA TERJADI GOL.
PADA KOLOM TENDANGAN PENALTI (1,2) DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI
SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN TENDANGAN PENALTI 2
YANG DI LAKUKAN PEMAIN LAWANNYA, ITU BERARTI GAWANGNYA TELAH KEMASUKAN BOLA 1 KALI DI
SEBABKAN TENDANGAN PENALTI 2, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI LAKUKAN PEMAIN TERSEBUT
TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA MASING-MASING
NPG DI AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI MENIT 6 DAN MENIT 12, NPG1 DARI TIM B, TULIS II = 2, ITU
MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 2 KALI GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN
TENDANGAN PENALTI 2 LAWANNYA PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM TENDANGAN BEBAS LANGSUNG DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING
DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN TENDANGAN BEBAS
LANGSUNG YANG DI LAKUKAN PEMAIN LAWANNYA, ITU BERARTI GAWANGNYA TELAH KEMASUKAN BOLA 1 KALI
DI SEBABKAN TENDANGAN BEBAS LANGSUNG, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI LAKUKAN PEMAIN
TERSEBUT TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA
MASING-MASING NPG DI AKHIR PARUH PERMAINAN, MISALNYA BILA ADA (MENIT 21 DAN MENIT 22), (NPG1)
DARI (TIM B), TULIS (II = 2), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (2 KALI) GAWANGNYA
KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN TENDANGAN BEBAS LANGSUNG LAWANNYA PADA PARUH KEDUA.
33
PADA KOLOM TENDANGAN SUDUT DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP
KALI YANG BERSANGKUTAN GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN TENDANGAN SUDUT YANG DI
LAKUKAN PEMAIN LAWANNYA, ITU BERARTI GAWANGNYA TELAH KEMASUKAN BOLA 1 KALI YANG DI SEBABKAN
TENDANGAN SUDUT, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI HADAPI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI
DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA MASING-MASING NPG DI AKHIR
PARUH PERMAINAN, MISALNYA BILA ADA (MENIT 23 DAN MENIT 24), (NPG11) DARI (TIM B), TULIS (II = 2), ITU
MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (2 KALI) GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN
TENDANGAN SUDUT LAWANNYA PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM TENDANGAN KE GAWANG DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI
SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN TENDANGAN KE GAWANG
YANG DI LAKUKAN PEMAIN LAWANNYA, ITU BERARTI GAWANGNYA TELAH KEMASUKAN BOLA 1 KALI YANG DI
SEBABKAN TENDANGAN KE GAWANG, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI HADAPI PEMAIN TERSEBUT
TULISKAN KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA MASING-MASING
NPG DI AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI MENIT 37, NPG11 DARI TIM B, TULIS I = 1, ITU MENUNJUKAN
BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 1 KALI GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN TENDANGAN KE
GAWANG LAWANNYA PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM SUNDULAN KEPALA DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP
KALI YANG BERSANGKUTAN GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA YANG DI SEBABKAN SUNDULAN KEPALA YANG DI
LAKUKAN PEMAIN LAWANNYA, ITU BERARTI GAWANGNYA TELAH KEMASUKAN BOLA I KALI DI SEBABKAN
SUNDULAN KE GAWANG, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI HADAPI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN
KEMBALI DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA MASING-MASING NPG DI
AKHIR PARUH PERMAINAN, MISALNYA BILA ADA (MENIT 38 DAN MENIT 39), (NPG11) DARI (TIM B), TULIS (II = 2),
ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (2 KALI) GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI
SEBABKAN SUNDULAN KEPALA LAWANNYA PADA PARUH KEDUA.
34
PADA KOLOM GOL BUNUH DIRI DI ISI GARIS I PADA SETIAP KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI
YANG BERSANGKUTAN GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA YANG DI SEBABKAN GOL BUNUH DIRI YANG DI
LAKUKAN PEMAIN KAWAN SENDIRI, ITU BERARTI GAWANGNYA TELAH KEMASUKAN BOLA 1 KALI DI SEBABKAN
GOL BUNUH DIRI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI HADAPI PEMAIN TERSEBUT TULISKAN KEMBALI
DENGAN GARIS DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA MASING-MASING NPG DI AKHIR
PARUH PERMAINAN, MISALNYA BILA ADA (MENIT 39), (NPG20) DARI (TIM B), TULIS (I = 1), ITU MENUNJUKAN
BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (1 KALI) GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA DI SEBABKAN GOL BUNUH DIRI
KAWANNYA PADA PARUH DUA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM INI BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENGISI JUMLAH SEMUA
DARI BERAPA KALI GOL YANG DI SEBABKAN ATAU BERASAL DARI TENDANGAN PENALTI. DAN BILA PENJAGA
GAWANG YANG DI TURUNKAN BERMAIN ADA DUA ORANG MISALNYA, HARUS MERUPAKAN PENJUMLAHAN DARI
KEDUANYA BILA GAWANGNYA KEMASUKAN BOLA, TETAPI KALAU PENJAGA GAWANG YANG DI TURUNKAN
HANYA SATU MAKA PENJUMLAHAN KEMASUKAN BOLANYA HANYA DARI KOLOM SEORANG PENJAGA GAWANG
SAJA.
DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULIS
JUMLAH KEMASUKAN GOL : 2 MISALNYA, JUMLAH ITU MERUPAKAN JUMLAH DARI SEMUA KOLOM, SEPERTI DARI
KOLOM PENALTI (1,2), TENDANGAN BEBAS LANGSUNG, TENDANGAN SUDUT, TENDANGAN KE GAWANG,
SUNDULAN KEPALA, BILA ADA GOL BUNUH DIRI. DAN BILA ADA KOMENTAR YANG DI ANGGAP PERLU.
CATATAN :
JUMLAH KEMASUKAN GOL : 2 (SUDAH DI HITUNG DI F4). KOMENTAR BILA ADA.
35
KELOMPOK FORM TIGA

PROSES DAN CARA MENCETAK GOL
FORM 8 : PROSES MEMBUAT GOL BERASAL DARI BOLA DIAM (F8)
FORM 9 : PROSES MEMBUAT GOL DENGAN BOLA HIDUP (F9)
FORM 10 : CARA MENCETAK GOL DENGAN BOLA HIDUP (F10)
FORM 11 : GOL DI CETAK DARI JARAK DAN OLEH PEMAIN LINI (F11)
36
KELOMPOK FORM TIGA PROSES DAN CARA MENCETAK GOL

F8, F9,10,11
PADA KELOMPOK FORM INI LEBIH INGIN MENGGAMBARKAN PROSES ATAU CARA DAN BUKAN DARI KUANTITATIF
SENTUHAN BOLA, JADI FORM INI LEBIH MENUNJUKAN KUALITATIF, WALAU TETAP ADA BILANGAN BERAPA KALI
DI LAKUKAN PROSES ATAU CARA YANG SERUPA UNTUK MEMBUAT ATAU MENCETAK GOL. SEPERTI PROSES YANG
DI LAKUKAN DARI SETIAP TENDANGAN BOLA DIAM DAN BERASAL DARI BOLA HIDUP, SERTA CARA MENCETAK
GOL DARI SETIAP PEMAIN SESUAI KOLOM NPGNYA MASING-MASING. BERI TANDA SETIAP YANG BERSANGKUTAN
TELAH MELAKUKAN SESUATU SESUAI JUDUL KOLOMNYA, SEPERTI TELAH MELAKUKAN TENDANGAN BEBAS
LANGSUNG, TETAPI TIDAK LAGI MENULIS GARIS III, TAPI BISA DENGAN TANDA : V SETIAP KALI MELAKUKAN
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG ATAU MELAKUKAN TENDANGAN LAINNYA YANG MENGHASILKAN GOL.
DI ISI BERAPA KALI PROSES ATAU CARA MEMBUAT DAN MENCETAK GOL DI SETIAP KOLOM TERSEBUT DI
LAKUKAN OLEH SETIAP PEMAIN SESUAI NPGNYA DI SETIAP KOLOM YANG DISEDIAKAN. DAN BILA DI LAKUKAN
LEBIH DARI SATU KALI, ATAU BERKALI-KALI TETAP DI JUMLAHKAN DI BAGIAN SEBELAH KANAN PADA KOLOM
MASING-MASING DI AKHIR PARUH PERMAINAN, SEBELUM DI CANTUMKAN JUMLAH KESELURUHAN PROSES
ATAU CARA MENCETAK GOL.
DI BAGIAN ATAS FORM INI BILA ADA RUANG DI SETIAP JUDUL KOLOM PADA SETIAP FORM DALAM KELOMPOK
FORM TIGA DAPAT DI PERGUNAKAN JIKA DI PERLUKAN MENJUMLAHKAN BERAPA KALI PROSES MEMBUAT GOL
DAN CARA MENCETAK GOL SESUAI JUDUL KOLOM, YANG DI LAKUKAN PARA PEMAIN SEBUAH TIM KETIKA
BERHASIL MENCETAK GOL, ATAU BILA TIDAK ADA RUANG YANG CUKUP UNTUK MENULISKAN HAL ITU DAPAT DI
TULISKAN DI BAGIAN BAWAH PADA RUANG CATATAN.
SENTUHAN KEPADA BOLA PADA KELOMPOK FORM DI SINI TIDAK LAGI DI HITUNG, KARENA ITU SUDAH DI HITUNG
DAN DI JUMLAHKAN DI KELOMPOK FORM SATU, DI FORM 6 DARI KELOMPOK FORM DUA, DITAMBAH DI FORM 12
DARI KELOMPOK FORM EMPAT, DI MANA SELURUH SENTUHANNYA DI JUMLAHKAN DALAM FORM 1 SENTUHAN
BOLA SEMUA PEMAIN (F1).
37
JUMLAH GOL DI CETAK DARI SEMUA KOLOM (WALAU JUMLAHNYA SUDAH ADA DI F4), ATAU JUMLAHNYA HARUS
SESUAI DENGAN YANG TERCANTUM DI F4. DAN JUGA HARUS SAMA DENGAN SEMUA JUMLAH YANG
TERCANTUM PADA FORM LAINNYA.
PADA RUANG CATATAN DAPAT JUGA DI TAMBAHKAN KOMENTAR YANG DI PERLUKAN DI SETIAP KELOMPOK
FORM INI, JADI KOMENTAR SEBAIKNYA TIDAK DI LEWATKAN ATAU HARUS DI UNGKAPKAN SEBISANYA. MISALNYA
KETIKA SEORANG PEMAIN MELAKUKAN SETING BERSAMA KAWANNYA SAAT MELAKUKAN TENDANGAN BEBAS
LANGSUNG MAUPUN TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG. JUGA KETIKA MELAKUKAN TENDANGAN PENALTI
MISALNYA ADA YANG PENTING UNTUK DI UNGKAPKAN, SEPERTI MELAKUKANNYA DENGAN CARA SEPERTI APA,
ANCANG-ANCANGNYA BAGAIMANA, MENENDANG BOLA DENGAN BAGIAN KAKI APA, MENGHUNJAMKAN
BOLANYA KE ARAH GAWANG LAWAN BAGIAN MANA.
FORM 8 PROSES MEMBUAT GOL BERASAL DARI BOLA DIAM (F8)

ATAU SEMULA BERASAL DARI BOLA DIAM
PROSES MEMBUAT GOL DARI BOLA DIAM INI TERMASUK YANG HARUS SEKURANGNYA DI LAKUKAN DARI DUA
SENTUHAN DAN MEMBUAT SETING YANG BAGUS TERLEBIH DAHULU, KARENA PERATURAN PERMAINAN TIDAK
MEMPERBOLEHKANNYA MENENDANG BOLA LANGSUNG KE GAWANG LAWAN, SEPERTI PADA SAAT TENDANGAN
BEBAS TIDAK LANGSUNG ATAU TENDANGAN KE DALAM MISALNYA. BILA DI LAKUKAN DENGAN DUA SENTUHAN
MAKA GOL TERSEBUT BISA DI KATAKAN BERASAL DARI BOLA DIAM.
TETAPI BILA BOLA TERSEBUT SUDAH DI SENTUH LEBIH DARI TIGA KALI, ITU BUKAN LAGI PROSES MEMBUAT GOL
DARI BOLA DIAM, TETAPI SUDAH TERMASUK PROSES MEMBUAT GOL DENGAN BOLA HIDUP, WALAU MISALNYA
BOLA TERSEBUT BERMULA DARI TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG DAN TENDANGAN KE DALAM.
KEMUDIAN DARI TENDANGAN SUDUT BOLEH DI KATAKAN JARANG SEKALI ADA PEMAIN YANG BERHASIL
MELAKUKAN TENDANGAN MELENGKUNG LANGSUNG MASUK KE GAWANG, ATAU BILA DI LAKUKAN DENGAN
38
DUA SENTUHAN DARI TENDANGAN SUDUT MISALNYA, MAKA GOL TERSEBUT MASIH DI KATAGORIKAN BERASAL
DARI BOLA DIAM.
PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
PENALTI 1
PENALTI 2
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
HARUS MELALUI 2 SENTUHAN
TENDANGAN SUDUT
MELALUI 2 SENTUHAN
TENDANGAN KE DALAM
HARUS MELALUI 2 SENTUHAN
CATATAN :
JUMLAH GOL DI CETAK :
KOMENTAR BILA ADA
PADA KOLOM NPG DI ISI 1 S/D 20, ATAU BERI NAMA DAN UNTUK PENJAGA GAWANG DI BERI INISIAL PG.
39
PADA KOLOM MENIT KE DI ISI MENIT BERAPA BILA TERJADI GOL DARI SALAH SATU PROSES MEMBUAT GOL DARI
BOLA DIAM SEPERTI TENDANGAN PENALTI 2 YANG MENGHASILKAN GOL, ATAU DARI HASIL SET PLAY BAGUS DARI
DUA ORANG PEMAIN YANG MELAKUKAN DUA SENTUHAN BOLA DARI SEBUAH TENDANGAN BEBAS TIDAK
LANGSUNG BISA MENGHASILKAN GOL, ATAU JUGA PROSES LAINNYA YANG SERUPA DAN MENGHASILKAN GOL
SESUAI JUDUL KOLOM DALAM FORM TERSEBUT.
PADA KOLOM PENALTI 1 DI ISI TANDA V BILA BERHASIL MEMBUAT GOL MELALUI PROSES TENDANGAN PENALTI
DARI TITIK 1 PADA KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL
DENGAN CARA TERSEBUT 1 KALI DAN BILA DI LAKUKAN 2 KALI, BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN
PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA
TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT. MISALNYA BILA ADA (MENIT 16 DAN 19),
(NPG20) DARI (TIM A), TULIS (VV = 2), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (2 KALI)
MEMBUAT GOL MELALUI PROSES TENDANGAN PENALTI DARI TITIK 1 PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM PENALTI 2 DI ISI TANDA V BILA BERHASIL MEMBUAT GOL MELALUI PROSES TENDANGAN PENALTI
DARI TITIK 2 PADA KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL
DENGAN CARA TERSEBUT 1 KALI DAN BILA DI LAKUKAN 2 KALI, BERI TANDA VV = 2 DAN SETERUSNYA,
JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM YANG SAMA,
SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KEBERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT. SEPERTI MENIT 26, NPG3 DARI TIM
A, TULIS V = 1, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 1 KALI MEMBUAT GOL MELALUI PROSES
TENDANGAN PENALTI DARI TITIK 2 PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM TENDANGAN BEBAS LANGSUNG DI ISI TANDA V BILA BERHASIL MEMBUAT GOL MELALUI PROSES
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG DENGAN SATU SENTUHAN BOLA PADA KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI
SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL DENGAN CARA TERSEBUT 1 KALI DAN BILA DI LAKUKAN 2
KALI, BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH
40
KANAN DALAM KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL
TERSEBUT, MISALNYA MENIT 19 OLEH NPG 20.
PADA KOLOM TENDANGAN SUDUT DI ISI TANDA V BILA BERHASIL MEMBUAT GOL MELALUI PROSES
TENDANGAN SUDUT DENGAN SATU-DUA SENTUHAN BOLA PADA KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI
PADA KOLOM TENDANGAN KE DALAM DI ISI TANDA V BILA BERHASIL MEMBUAT GOL MELALUI PROSES
TENDANGAN KE DALAM DENGAN SATU-DUA SENTUHAN BOLA PADA KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM FORM INI BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULISKAN
JUMLAH BERAPA KALI SEBUAH TIM MENCETAK GOL MELALUI PROSES MEMBUAT GOL BERASAL DARI BOLA DIAM,
SEPERTI MELAKUKANNYA DARI ATAU BERASAL DARI TENDANGAN KEDALAM (HARUS DUA SENTUHAN),
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG, TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG (HARUS DUA SENTUHAN), TENDANGAN
SUDUT (SATU-DUA SENTUHAN), TENDANGAN PENALTI 1 DAN TENDANGAN PENALTI 2 (SATU SENTUHAN).
DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENGISI
JUMLAH GOL DI CETAK DARI SEMUA KOLOM (WALAU JUMLAH GOL DI CETAK SUDAH DI HITUNG DI F4) DAN BILA
ADA KOMENTAR YANG DI ANGGAP PERLU.
41
FORM 9 PROSES MEMBUAT GOL DENGAN BOLA HIDUP (F9)

MELALUI PROSES SEPERTI APA GOL YANG DI BUAT DENGAN BOLA HIDUP YANG LAKUKAN PEMAIN SESUAI
NPGNYA SAAT MENYENTUH BOLA DALAM PERMAINAN DENGAN BOLA HIDUP.
DI ISI BERAPA KALI PROSES TERSEBUT DI LAKUKAN BILA MENGHASILKAN GOL KEMBALI DALAM KOLOM YANG DI
SEDIAKAN DAN JUMLAHKAN PROSES TERSEBUT DI BAGIAN SEBELAH KANAN PADA KOLOM MASING-MASING
PEMAIN SESUAI NPGNYA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM FORM INI BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULISKAN
BERAPA KALI GOL YANG DAPAT DI CETAK MELALUI PROSES MEMBUAT GOL DENGAN BOLA HIDUP YANG DI
LAKUKAN PARA PEMAIN DARI SEBUAH TIM.
DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT TULISAN CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULIS
JUMLAH GOL DI CETAK DARI SEMUA KOLOM DAN BILA ADA KOMENTAR YANG PERLU DI SAMPAIKAN.
PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
SENDIRI :
SOLO RUN ATAU AKSI SENDIRIAN
KERJASAMA TIKTAK/WALLPASS :
2 PEMAIN BERPASANGAN MELAKUKANNYA UNTUK MEMBONGKAR PERTAHANAN LAWAN
42
UMPAN TEROBOSAN :
PENYELESAIAN
UMPAN TARIK
PENYELESAIAN
UMPAN PENDEK/PANJANG :
PENYELESAIAN
REBUT BOLA LAWAN/BOLA MUNTAH :
PENYELESAIAN
CATATAN :
KOMENTAR BILA ADA
DALAM FORM INI KOLOM-KOLOMNYA DI BUAT UNTUK MENGGAMBARKAN PROSES MEMBUAT GOL DENGAN
BOLA HIDUP, PROSESNYA APAKAH DI LAKUKAN SENDIRI MENGGIRING BOLA MENEROBOS PERTAHANAN LAWAN,
APAKAH MELAUI KERJA SAMA TIKTAK/WALLPASS, MEMANFAATKAN BOLA UMPAN TEROBOSAN, MENYAMBUT
BOLA UMPAN TARIK, BERASAL DARI UMPAN PENDEK ATAU PANJANG, ATAU BERMULA DARI MEREBUT BOLA
LAWAN DI DEPAN GAWANGNYA, ATAU BISA JUGA MENTAL DARI TIANG GAWANG MISALNYA.
PADA KOLOM MENIT KE DI ISI MENIT BERAPA BILA TERJADI GOL DARI SALAH SATU PROSES MEMBUAT GOL
DENGAN BOLA HIDUP SEPERTI MISALNYA DARI AKSI SENDIRI (SOLO RUN) YANG MENGHASILKAN GOL, ATAU
PROSES LAINNYA SESUAI JUDUL KOLOM DALAM FORM TERSEBUT.
PADA KOLOM SENDIRI (SOLO RUN) DI ISI TANDA V BILA PENCETAK GOL MELAKUKANNYA SENDIRI KETIKA IA
MEMBUAT GOL DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK
GOL MELALUI PROSES TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2 KALI BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA
43
SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN
JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT. MISALNYA BILA ADA (MENIT 19 DAN 20), (NPG20) DARI
(TIM A), TULIS (VV = 2), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (2 KALI) MEMBUAT GOL
MELALUI PROSES SENDIRI (SOLO RUN) PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM KERJA SAMA TIKTAK/WALLPASS DI ISI TANDA V BILA PENCETAK GOL MELAKUKANNYA MELALUI
KERJASAMA TIKTAK/WALLPASS SAAT MEMBUAT GOL DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP
KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL MELALUI PROSES TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2 KALI BERI TANDA VV
DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM
YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT. MISALNYA BILA ADA
(MENIT 19 DAN 20), (NPG20) DARI (TIM A), TULIS (VV = 2), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN
TELAH (2 KALI) MEMBUAT GOL MELALUI PROSES KERJASAMA TIK TAK/WALLPASS ATAU KERJASAMA 1-2
SENTUHAN, BERMITRA DENGAN KAWAN BERMAINNYA YAITU DENGAN PEMAIN NPG19 MISALNYA PADA PARUH
PERTAMA, TULISKAN HAL TERSEBUT DALAM RUANG CATATAN DI BAGIAN BAWAH FORM.
PADA KOLOM UMPAN TEROBOSAN DI ISI TANDA V BILA PENCETAK GOL SEBELUMNYA MENERIMA UMPAN
TEROBOSAN YANG MEMBUAT IA MENCETAK GOLA BAGI PIHAKNYA DALAM KOLOM SESUAI NPG MASINGMASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL MELALUI PROSES TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2
TERSEBUT. MISALNYA BILA ADA (MENIT 17 DAN 18), (NPG19) DARI (TIM A), TULIS (VV = 2), ITU MENUNJUKAN
BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (2 KALI) MEMBUAT GOL BERKAT UMPAN TEROBOSAN KAWAN
BERMAINNYA YAITU PEMAIN (NPG19) PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM UMPAN TARIK DI ISI TANDA V BILA PENCETAK GOL SEBELUMNYA MENERIMA UMPAN TARIK YANG
MEMBUAT IA MENCETAK GOLA BAGI PIHAKNYA DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI
YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL MELALUI PROSES TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2 KALI, BERI TANDA VV
44
DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM
YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT. SEPERTU MENIT 37,
NPG5 DARI TIM A, TULIS V = 1, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH 1 KALI MEMBUAT GOL
BERKAT UMPAN TARIK KAWAN BERMAINNYA YAITU PEMAIN NPG4 PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM UMPAN PENDEK ATAU PANJANG DI ISI TANDA V BILA PENCETAK GOL SEBELUMNYA MENERIMA
UMPAN PENDEK YANG MEMBUAT IA MENCETAK GOL BAGI PIHAKNYA DALAM KOLOM SESUAI NPG MASINGMASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL MELALUI PROSES TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2
TERSEBUT. MISALNYA BILA ADA (MENIT 15 DAN 16), (NPG18) DARI (TIM A), TULIS (VV = 2), ITU MENUNJUKAN
BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (2 KALI) MEMBUAT GOL BERKAT UMPAN PENDEK KAWAN BERMAINNYA
YAITU PEMAIN (NPG18) MISALNYA PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM REBUT BOLA LAWAN DI ISI TANDA V BILA PENCETAK GOL SEBELUMNYA BERHASIL MEREBUT BOLA
LAWAN DAN MEMBUAT GOL BAGI PIHAKNYA DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG
BERSANGKUTAN MENCETAK GOL MELALUI PROSES TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2 KALI, BERI TANDA VV DAN
SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM YANG
SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT. MISALNYA BILA ADA
(MENIT 15 DAN 16), (NPG17) DARI (TIM A), TULIS (VV = 2), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN
TELAH (2 KALI) MEMBUAT GOL HASIL DARI MEREBUT BOLA ATAU BOLA MUNTAH LAWANNYA MISALNYA PADA
PARUH PERTAMA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM FORM INI BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULIS JUMLAH
MEMBUAT GOL BERASAL DARI BOLA DIAM YANG DI CIPTAKAN PEMAIN TIMNYA MASING-MASING, SEPERTI
MELALUI PROSES AKSI SENDIRI (SOLO RUN), KERJASAMA TIK TAK/WALLPASS, UMPAN TEROBOSAN, UMPAN
TARIK, UMPAN PENDEK ATAU PANJANG DAN MEREBUT BOLA.
45
JUMLAH GOL DI CETAK DARI SEMUA KOLOM (WALAU SUDAH DI HITUNG DI F4) DAN DI CATAT JUGA BILA ADA
KOMENTAR LAIN YANG DI ANGGAP PERLU.
FORM 10 CARA MENCETAK GOL DENGAN BOLA HIDUP (F10)

FORM 10 INI MERUPAKAN KELANJUTAN KOLOM FORM 9, KALAU PADA FORM 9 JUDULNYA BAGAIMANA
PROSESNYA SEPERTI APAKAH DI LAKUKAN SENDIRI ATAU KERJASAMA DENGAN KAWAN BERMAINNYA, ATAU
JUGA BERASAL DARI BOLA UMPAN TARIK MISALNYA, JADI PADA FORM 10 YANG BERJUDUL CARA MENCETAK
DENGAN BOLA HIDUP, PADA KOLOM-KOLOM FORM ITU MENEGASKAN DENGAN CARA APA PEMAIN MENCETAK
GOLNYA, APAKAH TENDANGAN MENDATAR, TENDANGAN VOLI ATAU DENGAN TANDUKAN KEPALA.
DI JELASKAN CARA APA SAJA PARA PEMAIN SESUAI NPG NYA MENCETAK GOL, DENGAN BOLA HIDUP ATAU SAAT
BOLA BERGULIR DALAM PERMAINAN DAN KALAU ADA ASSIST ATAU UMPAN DARI PEMAIN NPG BERAPA, SERTA
DENGAN CARA APA MENGUMPANNYA.
DI ISI BERAPA KALI PEMAIN MELAKUKANNYA DALAM KOLOM YANG DISEDIAKAN DAN JUMLAHKAN CARA
TERSEBUT DI BAGIAN SEBELAH KANAN PADA KOLOM NPG MASING-MASING, KEMUDIAN JUMLAH KESELURUHAN
PADA SETIAP KOLOM CANTUMKAN DI RUANG BAGIAN ATAS PADA JUDUL KOLOM MASING-MASING DALAM
FORM TERSEBUT PADA SETIAP AKHIR PEMAINAN.
DENGAN DEMIKIAN FORM CARA MENCETAK GOL DENGAN BOLA HIDUP BERKAITAN BENAR DENGAN FORM
PROSES MEMBUAT GOL DENGAN BOLA HIDUP, KEDUANYA BERKAITAN, YANG SATU MENUNJUKAN PROSESNYA
MELALUI PERGERAKAN APA DAN YANG SATU LAGI MENUNJUKAN BAGAIMANA CARA MENCETAK GOL. SEBAGAI
CONTOH BILA SEORANG PEMAIN MEMBUAT GOL MELALUI TENDANGAN MENDATAR, BISA DI BERI BULATAN
PADA KOLOM BAGIAN ATAS YANG DI GUNAKAN KAKI KANAN/KIRI, JADI KALAU YANG BERSANGKUTAN MEMBUAT
GOL KITA BISA TAHU KALAU IA MEMPERGUNAKAN KAKI KIRI, ATAU BISA DI LENGKAPI KETERANGANNYA PADA
46
RUANG CATATAN DI BAGIAN BAWAH, MISALNYA PEMAIN NPG5 DARI AA FC MENCETAK GOL DENGAN
TENDANGAN KAKI KIRI YANG KERAS KE POJOK KIRI GAWANG LAWAN MENIT 37 PADA PARUH KEDUA.
MEMBUAT GOL MELALUI PROSES DARI BOLA HIDUP OLEH PEMAIN SETIAP TIM MENURUT JUDUL KOLOM
MASING-MASING, SEPERTI YANG DI LAKUKAN MELALUI TENDANGAN MENDATAR, TENDANGAN VOLI (HALF
VOLLEY), TENDANGAN VOLI, SUNDULAN KEPALA, ASSIST (UMPAN MEMBANTU KAWAN MENCETAK GOL) DAN
CARA MENGUMPAN BOLA DARI PEMAIN KAWAN YANG MEMBERIKAN ASSIST.
JUMLAH GOL DI CETAK DARI SEMUA KOLOM (WALAU SUDAH DI HITUNG DI F4) DAN KOMENTAR LAIN YANG DI
ANGGAP PERLU.
PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
TENDANGAN MENDATAR :
KAKI KANAN-KIRI
TENDANGAN VOLI :
KAKI KANAN-KIRI
KEPALA :
BAGIAN DEPAN-BELAKANG
47
ASSIST :
UMPAN/NPG
CARA MENGUMPAN :
KAKI-KEPALA
CATATAN :
JUMLAH GOL DI CETAK
KOMENTAR BILA ADA
PADA KOLOM NPG ISI 1 S/D 20, ATAU DI BERI NAMA DAN UNTUK PENJAGA GAWANG BERI INISIAL PG.
PADA KOLOM MENIT KE DI ISI MENIT BERAPA BILA BILA TERJADI GOL DARI SALAH SATU CARA MENCETAK GOL,
SEPERTI DENGAN CARA TENDANGAN VOLI YANG MENGHASILKAN GOL, ATAU CARA LAINNYA SESUAI JUDUL
KOLOM YANG ADA DALAM FORM TERSEBUT.
PADA KOLOM TENDANGAN MENDATAR DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL BAGI PIHAKNYA
DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL MELALUI
CARA TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2 KALI, BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP PARUH
PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA
TERJADINYA GOL TERSEBUT. SEPERTI MENIT 37, NPG5 DARI TIM A, TULIS V = 1, ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG
BERSANGKUTAN TELAH 1 KALI MENCETAK GOL MELALUI CARA TENDANGAN BOLA MENDATAR KERAS DENGAN
KAKI KIRI MENERUSKAN UMPAN TARIK DARI KAWANNYA NPG4 PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM TENDANGAN VOLI (HALF VOLLEY) DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL BAGI
PIHAKNYA DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL
MELALUI CARA TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2 KALI, BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP
AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA
MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT. MISALNYA BILA ADA (MENIT 36), (NPG16) DARI (TIM A), TULIS (V
48
= 1), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (1 KALI) MENCETAK GOL MELALUI CARA
TENDANGAN VOLI DENGAN KAKI KANAN MENERUSKAN UMPAN TARIK MELAMBUNG DARI KAWANNYA
(NPG17) PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM TENDANGAN KE GAWANG DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL BAGI
PIHAKNYA DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL
= 1), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (1 KALI) MENCETAK GOL MELALUI CARA
TENDANGAN VOLI DENGAN KAKI KANAN MENERUSKAN UMPAN TARIK MELAMBUNG DARI KAWANNYA (NPG17)
PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM SUNDULAN KEPALA DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL BAGI PIHAKNYA
DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL MELALUI
CARA TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2 KALI, BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP PARUH
PERMAINAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA
TERJADINYA GOL TERSEBUT. MISALNYA BILA ADA (MENIT 39), (NPG16) DARI (TIM A), TULIS (V = 1), ITU
MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (1 KALI) MENCETAK GOL MELALUI CARA SUNDULAN
KEPALA MENGARAH KE POJOK KANAN GAWANG LAWAN MENERUSKAN UMPAN TARIK YANG MELAMBUNG DARI
KAWANNYA (NPG17) PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM ASSIST (UMPAN) DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MEMBERIKAN ASSIST BAGI KAWAN
BERMAIN MEMBANTU MENCETAK GOL DALAM KOLOM SESUAI NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG
BERSANGKUTAN MEMBANTU KAWANNYA MENCETAK GOL MELALUI CARA TERSEBUT 1 KALI DAN BILA 2 KALI,
BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN
DALAM KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT.
49
MISALNYA BILA ADA (MENIT 39), (NPG16) DARI (TIM A), TULIS (V = 1), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG
BERSANGKUTAN TELAH (1 KALI) MEMBANTU KAWANNYA (NPG16) MENCETAK GOL KE GAWANG LAWAN
DENGAN MEMBERIKAN UMPAN TARIK YANG MELAMBUNG PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM CARA MENGUMPAN DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MEMPERLIHATKAN CARA
MENGUMPAN KAWAN BERMAIN UNTUK MEMBANTU MENCETAK GOL DALAM KOLOM SESUAI NPG MASINGMASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENGUMPAN KEPADA KAWANNYA UNTUK MENCETAK GOL
= 1), ITU MENUNJUKAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN TELAH (1 KALI) MEMBANTU KAWANNYA (NPG16)
MENCETAK GOL KE GAWANG LAWAN DENGAN MEMBERIKAN UMPAN TARIK MELAMBUNG DENGAN
MEMPERGUNAKAN KAKI KIRINYA PADA PARUH KEDUA.
SEBAGAIMANA SUDAH DI SAMPAIKAN DI DEPAN, BAHWA DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM PADA FORM INI BILA
ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULIS JUMLAH MENCETAK GOL DARI SEMUA PEMAIN SETIAP
TIM MENURUT JUDUL KOLOM MASING-MASING, SEPERTI MENULIS JUMLAH MENCETAK GOL PADA KOLOM
DENGAN CARA TENDANGAN MENDATAR, TENDANGAN VOLI (HALF VOLLEY), TENDANGAN VOLI, SUNDULAN
KEPALA, ASSIST (UMPAN MEMBANTU KAWAN MENCETAK GOL) DAN CARA MENGUMPAN BOLA PEMAIN
KAWANNYA YANG MEMBERIKAN ASSIST.
DAN JUGA SEBAGAIMANA SUDAH DI SAMPAIKAN DI DEPAN, BAHWA DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT
RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENGISI JUMLAH GOL DI CETAK DARI SEMUA KOLOM
(WALAU SUDAH DI HITUNG DI F4) DAN KOMENTAR LAIN YANG DI ANGGAP PERLU.
KOMENTAR YANG DIANGGAP PERLU ADALAH SEPERTI KETERANGAN UNTUK MENGGAMBARKAN SITUASI BILA
ADA YANG MELAKUKAN TENDANGAN MENDATAR, TENDANGAN KE GAWANG, TENDANGAN VOLI, TENDANGAN
50
VOLI, SUNDULAN KEPALA, ASSIST DAN CARA MENGUMPAN, UNTUK DI UNGKAPKAN DALAM RUANG CATATAN
ATAU KALAU TIDAK CUKUP DAPAT DI TULISKAN DI KERTAS LAINNYA.
SEBAGAI CONTOH MISALNYA : TENDANGAN MENDATAR KERAS DENGAN KAKI KIRI, TENDANGAN VOLI KE
GAWANG LAWAN DENGAN KAKI KANAN MENERUSKAN UMPAN TARIK MELAMBUNG DARI KAWANNYA,
TENDANGAN VOLI KE GAWANG LAWAN DENGAN KAKI KANAN MENERUSKAN UMPAN TARIK MELAMBUNG
DARI KAWANNYA, SUNDULAN KEPALA MENGARAH KE POJOK KANAN GAWANG LAWAN MENERUSKAN UMPAN
TARIK MELAMBUNG DARI KAWANNYA, MEMBANTU KAWANNYA MENCETAK GOL DENGAN MEMBERIKAN
UMPAN TARIK MELAMBUNG MEMPERGUNAKAN KAKI KIRINYA (KARENA JARANG PEMAIN MEMPERGUNAKAN
KAKI KIRI), SERTA CATATAN LAINNYA YANG PERLU DI UNGKAPKAN, KESEMUANYA INI DAPAT DI JADIKAN BAHAN
BERHARGA UNTUK MENYUSUN ANALISA PERTANDINGAN MAUPUN ANALISA TEKNIK.
FORM 11 GOL DI CETAK DARI JARAK OLEH PEMAIN LINI (F11)

MISALNYA OLEH PEMAIN LINI DEPAN, TENGAH, BELAKANG ATAU OLEH PENJAGA GAWANG SAAT MEMAINKAN
POWER PLAY. GOL BERHASIL DI CETAK OLEH PEMAIN SESUAI NPGNYA DARI JARAK BERAPA METER DAN OLEH
PEMAIN LINI MANA.
PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
JARAK DEKAT
1-10 METER
51
JARAK SEDANG
11-20 METER
JARAK JAUH
21-30 METER +
PEMAIN PENYERANG
DEPAN (TENGAH/SAYAP)
PEMAIN GELANDANG
TENGAH
PEMAIN BERTAHAN
BELAKANG
PENJAGA GAWANG
POWER PLAY
CATATAN :
KOMENTAR BILA ADA
PADA KOLOM MENIT KE DI ISI MENIT BERAPA BILA ADA GOL YANG DI HASILKAN DARI JARAK 11 METER OLEH
PEMAIN GELANDANG MISALNYA, ATAU DARI JARAK LAIN DAN OLEH PEMAIN LINI LAIN SESUAI JUDUL KOLOM
PADA FORM TERSEBUT.
PADA KOLOM JARAK DEKAT (1-10 METER) DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL DARI JARAK
DEKAT BAIK YANG BERASAL DARI BOLA DIAM MAUPUN BOLA HIDUP DALAM KOLOM NPG MASING-MASING DI
SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL DENGAN CARA SEMACAM ITU 1 KALI DAN BILA
MELAKUKANNYA 2 KALI, BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH
PERMAINAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA
52
TERJADINYA GOL TERSEBUT, SEPERTI MENIT 6 DAN MENIT 12, PEMAIN DARI TIM A, NPG 4 DAN NPG 5, TULIS V =
1 UNTUK MASING-MASING PEMAIN TERSEBUT, ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN MASING-MASING
TELAH MENCETAK 1 GOL DARI JARAK DEKAT, 10 METER, YAITU DARI TITIK 2 PENALTI PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM JARAK SEDANG (11-20 METER) DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL DARI
JARAK SEDANG YANG BERASAL DARI BOLA HIDUP DALAM KOLOM NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG
BERSANGKUTAN MENCETAK GOL DENGAN CARA SEMACAM ITU 1 KALI DAN BILA MELAKUKANNYA 2 KALI, BERI
TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN KOLOM
YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT, SEPERTI MENIT 37,
PEMAIN DARI TIM A, NPG 4, TULIS V = 1 UNTUK MASING-MASING PEMAIN TERSEBUT, ITU MENUNJUKAN YANG
BERSANGKUTAN MASING-MASING TELAH MENCETAK 1 GOL DARI JARAK SEDANG, 11 METER PADA PARUH
KEDUA.
PADA KOLOM JARAK JAUH (21-30 + METER) DI ISI TANDA V BILA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL DARI JARAK
JAUH YANG BERASAL DARI BOLA HIDUP DALAM KOLOM NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG
BERSANGKUTAN MENCETAK GOL DENGAN CARA SEMACAM ITU 1 KALI DAN BILA MELAKUKANNYA 2 KALI, BERI
TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN KOLOM
YANG SAMA, SEBELUMNYA TULISKAN JUGA MENIT KE BERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT, MISALNYA BILA ADA
(MENIT 37), PEMAIN DARI (TIM A, NPG20), TULIS (V = 1) UNTUK MASING-MASING PEMAIN TERSEBUT, ITU
MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN MASING-MASING TELAH MENCETAK (1 GOL) DARI JARAK JAUH, (21
METER) PADA PARUH KEDUA.
PADA KOLOM-KOLOM PEMAIN PENYERANG (DEPAN), PEMAIN GELANDANG (TENGAH), PEMAIN BERTAHAN
(BELAKANG) DAN PENJAGA GAWANG (POWER PLAY MAUPUN BUKAN), DI ISI TANDA V DI KOLOMNYA MASINGMASING BILA SEORANG PEMAIN MENCETAK GOL BAIK BOLA BERASAL DARI BOLA DIAM MAUPUN BOLA HIDUP,
YANG BERPOSISI DI LINI DEPAN SEPERTI MISALNYA PEMAIN PENYERANG, ATAU PEMAIN LINI LAINNYA MENCETAK
GOL DARI JARAK TERSEBUT DI ATAS, DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MENCETAK GOL BERDASARKAN
53
POSISI BERMAINNYA ITU 1 KALI DAN BILA MELAKUKANNYA 2 KALI, BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA,
JUMLAHKAN PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA, SEBELUMNYA
JUGA TULIS MENIT KEBERAPA TERJADINYA GOL TERSEBUT.
BERKAITAN DENGAN HAL DI ATAS DI SAMPAIKAN DUA CONTOH, SATU DARI BOLA DIAM DAN SATU LAGI DARI
BOLA HIDUP. SEPERTI MENIT 26, PEMAIN BELAKANG DARI TIM A NPG3, TULIS V = 1, MENCETAK GOL DARI TITIK
PENALTI 2, ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN BERASAL DARI PEMAIN BELAKANG TELAH MENCETAK GOL
DARI PENALTI TITIK 2 PADA PARUH KEDUA. KEMUDIANH CONTOH LAIN SEPERTI MENIT 37, PEMAIN DEPAN DARI
TIM A NPG 4, TULIS V = 1, MENCETAK GOL DARI JARAK SEDANG (11 METER) PADA PARUH KEDUA.
GOL YANG DI CETAK PEMAIN DARI SETIAP TIM SESUAI JUDUL KOLOM MASING-MASING, SEPERTI JUMLAH GOL
YANG DI CETAK PEMAIN DARI JARAK DEKAT, JARAK SEDANG, JARAH JAUH. DI CETAK OLEH PEMAIN PENYERANG,
PEMAIN GELANDANG, PEMAIN BERTAHAN DAN PENJAGA GAWANG (POWER PLAY).
JUMLAH GOL DICETAK DARI SEMUA KOLOM (WALAU JUMLAHNYA SUDAH ADA DI F4), PADA RUANG CATATAN
DAPAT JUGA DI TAMBAHKAN KOMENTAR YANG SANGAT DI PERLUKAN DALAM KELOMPOK FORM INI, JADI
KOMENTAR TIDAK BOLEH DI LEWATKAN ATAU HARUS DI WARTAKAN KETIKA ADA PEMAIN YANG MELAKUKAN
SUATU AKTIFITAS BERMAIN YANG PATUT DI CATAT.
54
KELOMPOK FORM EMPAT

MEMATAHKAN SERANGAN DAN PELUANG GAGAL
FORM 12 : MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN (F12)
FORM 13 : GAGAL MEMANFAATKAN PELUANG (F13)
55
KELOMPOK FORM EMPAT MEMATAHKAN SERANGAN DAN PELUANG GAGAL

F12,F13
KELOMPOK FORM EMPAT MEMATAHKAN SERANGAN DAN PELUANG GAGAL, TERDIRI DARI DUA FORM YAITU
FORM 12 MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN (F12) DAN GAGAL MEMANFAATKAN PELUANG (F13).
PADA F12 SETIAP SENTUHAN BOLA PEMAIN KEMBALI DI BERI TANDA GARIS I, TANDA INI KHUSUS UNTUK F12,
SEDANGKAN F13 MASIH TETAP DI BERI TANDA V SAMA SEPERTI PADA KELOMPOK FORM TIGA.
KARENA AKTIFITAS PEMAIN DALAM MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN ITU JUGA MELAKUKAN AKTIFITAS
SENTUHAN BOLA YANG HARUS DI HITUNG, MAKA JUMLAH BERAPA KALI SETIAP PEMAIN MELAKUKAN MEREBUT,
MEMOTONG DAN MEMBUANG BOLA HARUS DI JUMLAHKAN KE KOLOM SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN PADA
FORM NOMOR 1 (F1).
AKTIFITAS PEMAIN PADA KOLOM-KOLOM F13 SAAT GAGAL MEMANFAATKAN PELUANGPUN ADA PENULISAN
BILANGAN DAN YANG DI UTAMAKAN ADALAH BERAPA KALI MELAKUKAN ATAU TERJADINYA SESUATU, MISALNYA
BERAPA KALI GAGAL MEMANFAATKAN TENDANGAN PENALTI DARI TITIK 1 ATAU TITIK, JUGA BERAPA KALI
KEHILANGAN PELUANG DI DEPAN GAWANG LAWAN, SEDANGKAN JUMLAH SENTUHAN BOLANYA SUDAH DI
HITUNG DI F4.
FORM 12 MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN (F12)

KOLOM ISIAN DALAM FORM INI SEMUA UPAYA PEMAIN BERTAHAN DALAM MEMATAHKAN SERANGAN
LAWANNYA, DENGAN BERBAGAI AKTIFITAS SEPERTI DENGAN CARA MEREBUT BOLA, MEMOTONG BOLA DAN
MEMBUANG BOLA KE LUAR LAPANGAN PERMAINAN SEBAGAI TINDAKAN PENYELAMATAN GAWANGNYA,
SEMUANNYA MENUNJUKAN AKTIFITAS MENYENTUH BOLA, JADI KOLOM-KOLOM DALAM FORM INI JUGA DI ISI
DENGAN IIIII = 5 BILA SEORANG PEMAIN MELAKUKAN BERBAGAI AKTIFITAS SEBAGAIMANA DALAM JUDUL-JUDUL
56
KOLOM, ITU BERARTI PEMAIN YANG BERSANGKUTAN TELAH MENYENTUH BOLA 5 KALI MEREBUT BOLA ATAU
BISA PULA MEMOTONG BOLA ATAU JUGA MEMBUANG BOLA MISALNYA.
PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
MEREBUT BOLA
MEMOTONG BOLA
MEMBUANG BOLA
CATATAN :
KOMENTAR BILA ADA
PADA KOLOM NPG ISI 1 S/D 20, ATAU BERI NAMA DAN UNTUK PENJAGA GAWANG BERI INISIAL PG.
PADA MENIT KE DI ISI WAKTUNYA BILA DI PERLUKAN SAJA, SEPERTI MISALNYA ADA KEJADIAN PENJAGA
GAWANG SALAH SATU TIM, KELUAR DARI GAWANGNYA UNTUK MEMOTONG BOLA PEMAIN LAWAN DAN TERUS
MAJU KE DEPAN MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN MISALNYA, TETAPI BILA TIDAK ADA KEJADIAN PENTING
DI KOSONGKAN JUGA TAK APA.
57
PADA KOLOM MEREBUT BOLA DI ISI TANDA I BILA ADA SEORANG PEMAIN BERHASIL MEREBUT BOLA DARI
LAWANNYA DALAM KOLOM NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MEMATAHKAN
SERANGAN LAWAN DENGAN CARA SEMACAM ITU 1 KALI DAN BILA MELAKUKANNYA 2 KALI BERI TANDA II DAN
SETERUSNYA, JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN,
PENULISAN MENIT KEBERAPA TERJADINYA KEJADIAN DALAM KOLOM BISA DI ABAIKAN, SEPERTI CONTOH
PEMAIN NPG2 DARI TIM A, TULIS III = 3, ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN TELAH MEREBUT BOLA 3 KALI
PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM MEMOTONG BOLA DI ISI TANDA I BILA ADA SEORANG PEMAIN BERHASIL MEMOTONG BOLA
SERANGAN DENGAN CARA SEMACAM ITU 1 KALI DAN BILA MELAKUKANNYA 2 KALI BERI TANDA II DAN
PENULISAN MENIT KE BERAPA KEJADIAN TERSEBUT DALAM KOLOM BISA DI ABAIKAN, SEPERTI CONTOH PEMAIN
NPG2 DARI TIM A, TULIS IIII = 4, ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN TELAH MEMOTONG BOLA 4 KALI
PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM MEMBUANG BOLA DI ISI TANDA I BILA ADA SEORANG PEMAIN MELAKUKAN MEMBUANG BOLA
SERANGAN DENGAN CARA SEMACAM ITU 1 KALI DAN BILA MELAKUKANNYA 2 KALI BERI TANDA II DAN
PENULISAN MENIT KEBERAPA TERJADINYA KEJADIAN DALAM KOLOM BISA DI ABAIKAN, SEPERTI CONTOH
PEMAIN NPG2 DARI TIM A, TULIS I = 1, ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN TELAH MEMBUANG BOLA
UNTUK MENYELAMATKAN GAWANGNYA 1 KALI PADA PARUH PERTAMA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM FORM INI BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENGISI JUMLAH
KESELURUHAN BERAPA KALI MEREBUT BOLA, MEMOTONG BOLA DAN MEMBUANG BOLA YANG DI LAKUKAN
SEMUA PEMAIN DARI SETIAP TIM.
58
JUMLAH SEMUA SENTUHAN BOLA DARI SEMUA KOLOM KETIKA MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN BAGI SETIAP
TIM DAN DI SETIAP PARUH PERMAINAN DAN KOMENTAR LAIN YANG DI ANGGAP PERLU.
FORM 13 GAGAL MEMANFAATKAN PELUANG

KOLOM-KOLOM ISIAN DALAM FORM INI UNTUK MENGGAMBARKAN KEGAGALAN SEORANG PEMAIN DARI SETIAP
AKTIFITAS UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG YANG SUDAH DI DEPAN MATA, TAPI GAGAL DI SELESAIKAN ATAU
GAGAL MENCETAK GOL KE GAWANG LAWANNYA DI SETIAP PARUH PERMAINAN, BAIK DARI KESEMPATAN
TENDANGAN PENALTI DARI TITIK 1 ATAU TITIK 2 DAN JUGA DARI PELUANG LUPUT DI DEPAN GAWANG LAWAN,
SEPERTI MELEPASKAN PELUANG KETIKA SUDAH BERHADAPAN DENGAN PENJAGA GAWANG LAWAN TETAPI
TENDANGANNYA MELENCENG MISALNYA.
PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
PENALTI 1
PENALTI 2
PELUANG LUPUT DI DEPAN GAWANG LAWAN
CATATAN :
KOMENTAR BILA ADA
59
PADA KOLOM MENIT KE, DI ISI MENIT BERAPA KETIKA ADA SEORANG PEMAIN SESUAI NPGNYA MASING-MASING
GAGAL MENCETAK GOL KE GAWANG LAWAN SAAT MELAKUKAN TENDANGAN PENALTI 2 MISALNYA.
PADA KOLOM PENALTI 1 DI ISI TANDA V BILA ADA SEORANG PEMAIN GAGAL MENYARANGKAN BOLA KE
GAWANG LAWAN DARI TITIK PENALTI 1 DALAM KOLOM NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG
BERSANGKUTAN MELAKUKAN KEGAGALAN SEPERTI ITU 1 KALI DAN BILA MELAKUKANNYA 2 KALI BERI TANDA VV
DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA PADA SETIAP AKHIR PARUH
PERMAINAN, SBELUMNYA TULIS MENIT KE BERAPA KEJADIAN TERSEBUT, SEPERTI MISALNYA BILA ADA PEMAIN
(NPG2) DARI (TIM B), TULIS (I = 1), ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN KEGAGALAN
MENYARANGKAN BOLA KE GAWANG LAWAN DARI TITIK PENALTI 1 SEBANYAK 1 KALI PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM PENALTI 2 DI ISI TANDA V BILA ADA SEORANG PEMAIN GAGAL MENYARANGKAN BOLA KE
GAWANG LAWAN DARI TITIK PENALTI 1 DALAM KOLOM NPG MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG
BERSANGKUTAN MELAKUKAN KEGAGALAN SEPERTI ITU 1 KALI DAN BILA MELAKUKANNYA 2 KALI BERI TANDA VV
DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA PADA SETIAP AKHIR PARUH
PERMAINAN, SEBELUMNYA TULIS MENIT KE BERAPA KEJADIAN TERSEBUT, SEPERTI CONTOH PADA MENIT 19,
PEMAIN NPG3 DARI TIM B, TULIS I = 1, ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN
KEGAGALAN MENYARANGKAN BOLA KE GAWANG LAWAN DARI TITIK PENALTI 2 SEBANYAK 1 KALI PADA PARUH
PERTAMA.
PADA KOLOM PELUANG LUPUT DI DEPAN GAWANG LAWAN DI ISI TANDA V BILA ADA SEORANG PEMAIN GAGAL
MENYARANGKAN BOLA KE GAWANG LAWAN KENDATI SUDAH DI MUKA GAWANG LAWAN DALAM KOLOM NPG
MASING-MASING DI SETIAP KALI YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN KEGAGALAN SEPERTI ITU 1 KALI DAN BILA
MELAKUKANNYA 2 KALI BERI TANDA VV DAN SETERUSNYA, JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG
SAMA PADA SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, SEBELUMNYA TULIS MENIT KE BERAPA KEJADIAN TERSEBUT,
60
SEPERTI CONTOH PADA MENIT 17, NPG5 DARI TIM A, TULIS I = 1 DAN PADA MENIT 23, NPG23 DARI TIM A, TULIS
I = 1, ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN KEGAGALAN MENYARANGKAN BOLA KE
GAWANG LAWAN KENDATI SUDAH DI MUKA GAWANG LAWAN SEBANYAK 1 KALI PADA PARUH PERTAMA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM FORM INI SESUAI JUDULNYA BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK
MENGISI JUMLAH KESELURUHAN BERAPA KALI GAGAL MENYARANGKAN BOLA KE GAWANG LAWAN DARI TITIK2
PENALTI, GAGAL MENYARANGKAN BOLA KE GAWANG LAWAN DARI TITIK PENALTI 1 YANG DI LAKUKAN SEMUA
PEMAIN DARI SETIAP TIM PADA SETIAP PARUH PERMAINAN, SEPERTI CONTOH MENULIS : 2, DI RUANG DI
BAWAH JUDUL KOLOM PELUANG LUPUT DI DEPAN GAWANG LAWAN PADA LEMBAR PARUH PERTAMA UNTUK
TIM B.
DAN DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULIS
KOMENTAR SEPERTI CONTOH KAITANNYA TENDANGAN PENALTI 2 YANG GAGAL MENGHASILKAN GOL BAGI
TIMNYA, MISALNYA NPG5 SATU KALI KEHILANGAN PELUANG DARI TENDANGAN PENALTI 2 KARENA
TENDANGANNYA MEMBENTUR TIANG GAWANG MISALNYA.
61
KELOMPOK FORM LIMA

DATAT STATISTIK LAINNYA
FORM 14 : PELANGGARAN (F14)
FORM 15 : LAMANYA BERMAIN SETIAP PEMAIN (F15)
FORM 16 : WAKTU SELA (F16)
FORM 17 : STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL (F17)
FORM 18 : PENILAIN FAIR PLAY (F18)
62
KELOMPOK FORM LIMA DATA STATISTIK LAINNYA

F14,F15, F16, F17 DAN F18
KELOMPOK FORM LIMA DATA STATISTIK LAINNYA, TERDIRI DARI LIMA FORM YAITU F14 PELANGGARAN, F15
LAMANYA BERMAIN SETIAP TIM, F16 WAKTU SELA (TIME OUT), F17 STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL DAN F17
PENILAIAN FAIR PLAY.
FORM 14 PELANGGARAN (F14)

PEMAIN
NPG :
WAKTU
MENIT KE :
PELANGGARAN-PELANGGARAN
FISIK-PERILAKU
PERINGATAN
KARTU KUNING
PENGUSIRAN
KARTU MERAH
CATATAN :
JUMLAH PELANGGARAN :
KOMENTAR BILA ADA
63
PADA KOLOM MENIT KE, DI ISI MENIT BERAPA BILA ADA SEORANG PEMAIN SESUAI NPGNYA MASING-MASING
MELAKUKAN PELANGGARAN, MENDAPAT PERINGATAN (KARTU KUNING) ATAU MENDAPAT PENGUSIRAN (KARTU
MERAH).
PADA KOLOM PELANGGARAN-PELANGGARAN DI ISI V BILA ADA PEMAIN YANG MELAKUKAN PELANGGARAN
SECARA FISIK MAUPUN PERILAKU TIDAK SOPAN 1 KALI DAN BILA YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN 2 KALI DI
ISI VV, TULIS DI KOLOM MASING-MASING PEMAIN SESUAI NPG YANG BERSANGKUTAN DISETIAP KALI
MELAKUKAN PELANGGARAN SEPERTI ITU DAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DI SETIAP
AKHIR PARUH PERMAINAN, SEBELUMNYA TULIS MENIT KE BERAPA KEJADIAN TERSEBUT, SEPERTI PADA MENIT 2
DAN MENIT 3, PEMAIN NPG 2 DARI TIM A, TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN 2 KALI, VV = 2, ITU MENUNJUKAN
YANG BERSANGKUTAN TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN SECARA FISIK ATAU PERILAKU TIDAK SOPAN
SEBANYAK 2 KALI PADA PARUH PERTAMA.
PADA KOLOM PERINGATAN (KARTU KUNING) DI ISI V BILA ADA PEMAIN YANG MENERIMA KARTU KUNING DARI
WASIT 1 KALI DAN BILA YANG BERSANGKUTAN MELAKUKAN 2 KALI DI ISI VV, TULIS DI KOLOM PEMAIN SESUAI
NPG YANG BERSANGKUTAN DI SETIAP KALI IA MENERIMA KARTU KUNING DARI WASIT DAN JUMLAHKAN DI
SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA DI SETIAP AKIR PARUH PERMAINAN, SEBELUMNYA TULIS MENIT KE
BERAPA KEJADIAN TERSEBUT, MISALNYA BILA ADA PADA (MENIT 5), PEMAIN (NPG 3) DARI (TIM A), TELAH
MENERIMA KARTU KUNING DARI WASIT (1 KALI, V = 1), ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN TELAH
MENERIMA KARTU KUNING SEBANYAK (1 KALI), DI KARENAKAN MELAKUKAN PELANGGARAN KERAS TERHADAP
PEMAIN LAWANNYA.
PADA KOLOM PENGUSIRAN (KARTU MERAH) DI ISI V BILA ADA PEMAIN YANG MENERIMA KARTU MERAH DARI
WASIT 1 KALI, TULIS DI KOLOM PEMAIN SESUAI NPG YANG BERSANGKUTAN KETIKA IA MENERIMA KARTU MERAH
DARI WASIT DAN WALAU IA LANGSUNG DI KELUARKAN OLEH WASIT DARI LAPANGAN PERMAINAN TETAPI TETAP
DI JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA PADA AKHIR PARUH PERMAINAN, SEBELUMNYA TULIS
64
MENIT KE BERAPA KEJADIAN TERSEBUT, MISALNYA BILA ADA PADA (MENIT 5), PEMAIN (NPG 3) DARI (TIM A),
TELAH MENERIMA KARTU MERAH DARI WASIT (1 KALI, V = 1), ITU MENUNJUKAN YANG BERSANGKUTAN TELAH
MENERIMA KARTU MERAH (1 KALI) LANGSUNG DI KELUARKAN DARI LAPANGAN PERMAINAN OLEH WASIT DI
KARENAKAN MELAKUKAN PELANGGARAN KERAS ATAU PELANGGARAN BERAT YANG SANGAT MEMBAHAYAKAN
PEMAIN LAWANNYA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM FORM INI SESUAI JUDULNYA BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK
MENGISI JUMLAH KESELURUHAN BERAPA KALI MELAKUKAN PELANGGARAN, MENERIMA KARTU KUNING DAN
MENERIMA KARTU MERAH (HANYA SEKALI), YANG DI LAKUKAN SEMUA PEMAIN DARI SETIAP TIM PADA SETIAP
AKHIR PARUH PERMAINAN, SEPERTI CONTOH MENULIS : 2, DI RUANG DI BAWAH JUDUL KOLOM PELANGGARANPELANGGARAN PADA PARUH PERTAMA UNTUK TIM A.
DAN DI BAGIAN BAWAH FORM INI TERDAPAT RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENULIS
JUMLAH PELANGGARAN DARI SELURUH KOLOM DAN BILA ADA KOMENTAR LAIN.
FORM 15 LAMANYA BERMAIN SETIAP PEMAIN (F15)

PEMAIN
NPG :
1-5 MENIT
6-10 MENIT
11-15 MENIT
16-20 MENIT
21-25 MENIT
26-30 MENIT
65
31-35 MENIT
36-40 MENIT
41-50 MENIT
BILA ADA PERPANGAN WAKTU
2 X 3 MENIT ATAU 2 X 5 MENIT
CATATAN :
KOMENTAR BILA ADA
PADA KOLOM 1-5 MENIT ATAU KOLOM 6-10 MENIT ATAU JUGA KOLOM 11-15 MENIT DAN SETERUSNYA SAMA,
DI ISI MISALNYA KALAU PEMAIN YANG BERSANGKUTAN SESUAI KOLOM NPG MASING-MASING BERMAIN EMPAT
MENIT, MAKA TULIS 4 PADA KOLOM 1-5 MENIT, KALAU IA BERMAIN TIGA MENIT PADA KOLOM 6-10 MENIT
MAKA TULIS 3 PADA KOLOM TERSEBUT DAN KALAU IA BERMAIN DUA MENIT PADA KOLOM 11-15 MENIT MAKA
TULIS 2 PADA KOLOM TERSEBUT.
SEBAGAI CONTOH PEMAIN NPG5 DARI TIM B BERMAIN LIMA MENIT MULAI DARI TENDANGAN AWAL S/D MENIT
5, MAKA PADA KOLOM 1-5 MENIT TULIS 5 PADA KOLOM NPG YANG BERSANGKUTAN. CONTOH BERIKUTNYA
KEMBALI PEMAIN NPG5 DARI TIM B BERMAIN TIGA MENIT DI ANTARA MENIT 6 S/D MENIT 8, MAKA PADA
KOLOM 6-10 MENIT TULIS 3 PADA KOLOM YANG BERSANGKUTAN. BERIKUTNYA LAGI MASIH PEMAIN NPG5 DARI
TIM B IA BERMAIN 3 MENIT DI ANTARA MENIT 11 S/D 13 MENIT, MAKA PADA KOLOM 11-15 MENIT TULIS JUGA 3
MASIH PADA KOLOM YANG BERSANGKUTAN, KEMUDIAN JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN KOLOM YANG SAMA
PADA AKHIR PARUH PERMAINAN ATAU DALAM HAL INI PADA AKHIR PARUH PERTAMA.
SEUSAI PERTANDINGAN LAMANYA BERMAIN SETIAP PEMAIN MASING-MASING NPG SESUAI KOLOMNYA YANG
BERSANGKUTAN DI JUMLAHKAN DI SEBELAH KANAN DALAM KOLOM YANG SAMA PADA AKHIR PARUH
66
PERMAINAN, MISALNYA PEMAIN NPG2 DARI TIM A LAMANYA BERMAIN PADA PERTANDINGAN PARUH PERTAMA
30 MENIT DAN PEMAIN NPG3 DARI TIM B LAMANYA BERMAIN PADA PARUH PERTAMA 32 MENIT MISALNYA.
BERBEDA DENGAN KOLOM-KOLOM DALAM FORM LAINNYA, BILA ADA RUANG DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM
YANG BIASANYA DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENGISI JUMLAH KESELURUHAN SENTUHAN BOLA, ATAU
JUMLAH GOL DI CETAK MELALUI PROSES MAUPUN CARA TERTENTU, TAPI KALI INI KHUSUS UNTUK LAMANYA
BERMAIN PEMAIN WAJIB DI CEK, KARENA SETIAP KOLOM DI ATASNYA HARUS BERJUMLAH 25. HASIL ITU DI
DAPAT DARI PERKALIAN 5 POSISI PEMAIN MASING-MASING HARUS BERMAIN 5 MENIT DI SETIAP KOLOMNYA
KALAU DI JUMLAHKAN KEATAS BERJUMLAH 25.
KALAU ADA PERGANTIAN PEMAINPUN DALAM SATU POSISI TETAP JUMLAH SETIAP KOLOM LAMANYA BERMAIN
HARUS 5, MISALNYA YANG DI GANTIKAN BERMAIN 3 MENIT (NPG5) DAN YANG MENGGANTIKAN BERMAIN 2
MENIT (NPG8), JUMLAHNYA TETAP 5 DAN BILA DI JUMLAHKAN KEATAS DALAM 5 POSISI PADA KOLOM LAMANYA
BERMAIN MASING-MASING AKAN BERJUMLAH 25, JADI KALAU KURANG DARI 25 JUMLAHNYA, BERARTI PASTI
ADA PEMAIN YANG BELUM DI MASUKAN DATA LAMANYA BERMAIN, ATAU DI TULIS KURANG DARI WAKTU
SEHARUSNYA LAMANYA BERMAIN SAMPAI DENGAN SETIAP AKHIR PARUH PERMAINAN, DALAM HAL INI SEPERTI
CONTOH PARUH PERTAMA UNTUK TIM B.
DAN UNTUK PENGECEKAN JUMLAH KESELURUHAN LAMANYA BERMAIN UNTUK SEMUA PEMAIN YANG DI
TURUNKAN HARUS BERJUMLAH 200, BILA KURANG DARI JUMLAH ITU BERARTI ADA PEMAIN YANG BELUM
SESUAI JUMLAH LAMA BERMAINNYA.
DI BAGIAN ATAS SETIAP KOLOM PADA FORM INI SESUAI JUDUL KOLOM LAMANYA BERMAIN MASING-MASING,
BILA ADA RUANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK MENGISI JUMLAH PENGECEKAN LAMANYA BERMAIN HARUS
BERJUMLAH 25 SEPERTI TERSEBUT DI ATAS. DAN DI KOLOM PALING KANAN UNTUK MENJUMLAHKAN LAMANYA
BERMAIN SEMUA PEMAIN DARI SETIAP TIM HARUS BERJUMLAH 200.
67
KOMENTAR YANG DI PERLUKAN BILA ADA.
FORM 16 WAKTU SELA (F16)

TIM A : DAN TIM B : PADA FORM INI DI ISI DALAM LEMBAR YANG SAMA, DI MANA BAGIAN KIRI UNTUK MENGISI
TENTANG KAPAN WAKTU SELA TIM A DI LAKUKAN DAN BAGIAN KANAN UNTUK MENGISI TENTANG KAPAN
WAKTU SELA TIM B DI LAKUKAN, BAIK PADA PARUH PERTAMA MAUPUN PARUH KEDUA BAGI KEDUANYA.
TIM A :
WAKTU
MENIT KE :
PARUH PERTAMA
PARUH KEDUA
TIM B :
WAKTU
MENIT KE :
PARUH PERTAMA
PARUH KEDUA
CATATAN :
KOMENTAR BILA ADA
PADA FORM INI KOLOM TIM A DI ISI SEPERTI URUTAN SEBAGAI BERIKUT, TIM A : AA FC, WAKTU/MENIT KE : 11
DAN 31, PARUH PERTAMA : 1, PARUH KEDUA 1, KEMUDIAN UNTUK TIM KOLOM TIM B DI ISI SEPERTI URUTAN
SEBAGAI BERIKUT, TIM B : BB FC, WAKTU/MENIT KE : 17 DAN 37, PARUH PERTAMA : 1 DAN PARUH KEDUA : 1.
68
PADA FORM INI TIDAK PERLU LAGI MENGISI RUANG DI ATAS KOLOM KARENA GAMBARAN MELAKUKAN HAL
TERSEBUT SUDAH JELAS DI SETIAP KOLOMNYA, KARENA HANYA MELAKUKAN SATU KALI WAKTU SELA DI SETIAP
PARUH PERMAINAN, KECUALI BILA TIDAK MENGAMBIL HAKNYA UNTUK MELAKUKAN WAKTU SELA.
TAPI DI BAGIAN BAWAH FORM INI MASIH TERDAPAT RUANG CATATAN YANG DAPAT DI PERGUNAKAN UNTUK
MEMBERIKAN KOMENTAR YANG DI PERLUKAN, SEPERTI APAKAH TEPAT ATAU TIDAK WAKTU BAGI KEDUA TIM
MASING-MASING SAAT MEMINTA DAN MELAKUKAN WAKTU SELA, MEMBERIKAN PENGAMATAN APA YANG
MELATAR BELAKANGI PEMILIHAN MEMINTA WAKTU SELA PADA SAAT ITU. ATAU BERKAITAN DENGAN WAKTU
YANG DI PILIHNYA DAN APAKAH SESUDAH MELAKUKAN WAKTU SELA ITU ADA PERBAIKAN ATAU PERUBAHAN
PENAMPILAN PERMAINAN PEMAIN MASING-MASING TIM TERSEBUT, ATAU MASIH TETAP SEPERTI SEBELUMNYA
PENAMPILANNYA.
69
FORM 17 STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL

NP
:
PERTANDINGAN
:
TANGGAL
:
TEMPAT
:
HASIL AKHIR (SETENGAH MAIN):
(F17)
3
AA FC BB FC
1-1-2015
GOL FUTSAL AB
4-1 (2-0)
STATISTIK PERTANDINGAN
TIM A :
4
26
17
3
14
16
12
14
2
10
14
55 %
CATATAN :
TIM B :
GOL
TENDANGAN KE GAWANG
TENDANGAN MELESET
TENDANGAN PENALTI 1
TENDANGAN PENALTI 2
TENDANGAN SUDUT
TENDANGAN KEDALAM
WAKTU SELA
PELANGGARAN
PERINGATAN (KARTU KUNING)
PENGUSIRAN (KARTU MERAH)
JUMLAH PEMAIN YANG DI TURUNKAN
PENGUASAAN BOLA (%)
1
26
17
2
11
14
9
9
2
20
14
45 %
(MA-MSU)
PADA DATA STATISTIK PERTANDINGAN INI JIKA DI PERLUKAN, JUGA DAPAT DITAMBAHKAN STATISTIK JARAK JELAJAH PEMAIN, KEMUDIAN DATA
STATISTIK MASING-MASING TIM DAN SETIAP PEMAIN DAPAT DI BUAT LEBIH RINCI DALAM REKAPITULASI DATA STATISTIK, SELANJUTNYA
SEMUA DATA STATISTIK TERSEBUT DAPAT DI JADIKAN SEBAGAI MATERI POKOK MEMBUAT ANALISA PERTANDINGAN FUTSAL ATAU ANALISA
TEKNIK FUTSAL.
70
FORM 18 PENILAIAN FAIR PLAY

NP
:
PERTANDINGAN
:
TANGGAL
:
TEMPAT
:
HASIL AKHIR (SETENGAH MAIN):
(F18)
3
AA FC BB FC
1 JANUARI 2015
GOR FUTSAL AB
4-1 (2-0)
NOMOR PENILAIAN FAIR PLAY

1
2
3
4
5
6
KARTU MERAH DAN KARTU KUNING

BERMAIN POSITF
MENGHORMATI LAWAN
MENGHORMATI WASIT
PERILAKU OFISIAL
PERILAKU MASA
TOTAL NILAI
SKOR FAIR PLAY
(MAKSIMUM NILAI 10)

(MAKSIMUM NILAI 10)
(MAKSIMUM NILAI 5)
(MAKSIMUM NILAI 5)
(MAKSIMUM 5)
(MAKSIMUM 5)
CATATAN :
TIM A
TIM B
10
8
4
4
4
4
34
34
10
6
3
3
4
3
29
29
(MA-MSU)
(NOMOR 6, PERILAKU MASA BILA TIM YBS MEMBAWA SUPORTER)

SKOR x 10
MAKSIMUM NILAI 35 (BILA TIDAK MEMBAWA SUPORTER) ATAU 40
KETERANGAN LAIN BERKENAAN DENGAN SIKAP FAIR PLAY YANG MENONJOL SECARA INDIVIDU :
71
CATATAN TAMBAHAN
UNTUK MENJELASKAN KEMBALI MENGENAI JUMLAH SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1) ATAU REKAPITULASI
JUMLAH SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN, REKAPITULASI SETIAP PEMAIN SESUAI NPGNYA MASING-MASING
MENYENTUH BOLA DARI BERBAGAI AKTIFITAS YANG DI LAKUKANNYA, MENGENAI BEDA CARA PENGISIAN FORM
BERDASARKAN CONTOH ISIAN FORM PADA SAAT PERTANDINGAN SIMULASI FUTSAL, ATAU DI KARENAKAN PADA
PERTANDINGAN SIMULASI TERSEBUT KEBETULAN TIDAK ADA KEJADIAN SERUPA ITU MAKA CONTOHNYA DI BUAT
MISALNYA BILA ADA KEJADIAN SERUPA.
JUMLAH SENTUHAN BOLA ADALAH JUMLAH SETIAP PEMAIN DARI MASING-MASING TIM DALAM MELAKUKAN
BERBAGAI AKTIFITAS MEMAINKAN BOLA MULAI DARI MENERIMA BOLA (MENGONTROL BOLA), MENGUMPAN
BOLA YANG DI DAHULUI 1 -2 SENTUHAN, KEMUDIAN DARI MENGONTROL BOLA DI LANJUTKAN MENGGIRING
BOLA YANG DI AKHIRI DENGAN MENGUMPAN BOLA, ATAU MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN DAN
MENENDANG BOLA DIAM. ATAU BAGI PENJAGA GAWANG MENYENTUH BOLA MULAI DARI MENANGKAP ATAU
MEMBLOK BOLA, MELEMPAR BOLA DAN MENENDANG BOLA. SEMUA DI CATAT DALAM KOLOM-KOLOM PADA
FORM YANG BERJUDUL SEBAGAIMANA DI SEBUT DI ATAS.
SESUAI PENOMORANNYA, MAKA SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN BERADA DALAM FORM NOMOR 1 SENTUHAN
BOLA SEMUA PEMAIN (F1), FORM INI MERUPAKAN REKAPITULASI PENJUMLAHAN TERUTAMA DARI KELOMPOK
FORM SATU SENTUHAN BOLA PEMAIN LAPANGAN, DI TAMBAH DARI SEBAGIAN KELOMPOK FORM DUA DAN DI
TAMBAH DARI SEBAGIAN KOLOM FORM EMPAT.
KELOMPOK FORM SATU TERSEBUT TERDIRI DARI FORM NOMOR 2 (F2) MENGUMPAN BOLA, FORM NOMOR 3 (F3)
MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA, FORM NOMOR 4 (F4) MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN, FORM
NOMOR 5 (F5) TENDANGAN BOLA DIAM, YANG JUMLAH SEMUA SENTUHAN BOLANYA DI GABUNGKAN KE FORM
1 SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1).
72
KEMUDIAN DI TAMBAH DARI KELOMPOK FORM DUA KHUSUS PENJAGA GAWANG, DALAM HAL INI DARI FORM 6
SENTUHAN BOLA PENJAGA GAWANG (F6), KHUSUS MENGHITUNG SEMUA AKTIFITAS PENJAGA GAWANG DALAM
MENYENTUH BOLA, YANG JUMLAH SEMUA SENTUHAN BOLANYA DI GABUNG PULA DALAM FORM 1 SENTUHAN
BOLA SEMUA PEMAIN (F1).
SELANJUTNYA DI TAMBAH LAGI DARI SEBUAH FORM YANG BERADA DI KELOMPOK FORM EMPAT MEMATAHKAN
SERANGAN DAN PELUANG GAGAL, YAITU KHUSUS DARI NOMOR FORM 12 (F12) MEMATAHKAN SERANGAN
LAWAN, JUMLAH SENTUHAN BOLANYA HARUS DI MASUKAN KE DALAM FI SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN,
KARENA AKTIFITASNYA SAMA YAITU AKTIFITAS PEMAIN KETIKA MENYENTUH BOLA SAAT DALAM PERMAINAN,
SEPERTI MEREBUT, MEMOTONG DAN MEMBUANG BOLA.
SELAIN ITU REKAPITULASI SETIAP PEMAIN DALAM AKTIFITAS MENYENTUH BOLA DI SETIAP PARUH PERMAINAN
MAUPUN DI SELURUH WAKTU PERMAINAN, DALAM MODEL FORM DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL INI
BISA DAPAT DI KETAHUI SECARA RINCI. SEHINGGA REKAPITULASI SENTUHAN BOLA SETIAP PEMAIN DAPAT DI
PERLIHATKAN SECARA MANUAL MAUPUN DENGAN ALAT BANTU IT, YANG DAPAT DI TAYANGKAN DALAM LAYAR
MONITOR TV MISALNYA, YANG BISA DI TEMPATKAN DI SISI LAPANGAN FUTSAL. REKAPITULASI DATA STATISTIK
SETIAP PEMAIN DARI MASING-MASING TIM SEMACAM INI DAPAT JUGA DI PAKAI SEBAGAI BAHAN DASAR UNTUK
MENGEVALUASI PENAMPILAN PEMAIN.
ADA DUA BENTUK CONTOH PENGISIAN FORM YANG PERTAMA BERDASARKAN CONTOH FORM ISIAN, SEPERTI
BERAPA KALI SEORANG PEMAIN MENYENTUH BOLA, ATAU BERAPA KALI MENEMBAK BOLA ATAU JUGA BERAPA
KALI MENANGKAP BOLA, DI SAMPAIKAN SESUAI ISIAN PADA KOLOM ATAU FORM SESUAI DENGAN CONTOH
PENGISIAN FORM TERSEBUT, SEPERTI SENTUHAN BOLA SEORANG PEMAIN NPG5, PADA PARUH PERTAMA, IIIII
IIIII IIIII IIIII IIIII = 35, DENGAN MENULISKAN NPG, PARUH PERMAINAN DAN BILANGAN DI TULIS TANPA TANDA
KURUNG.
73
TETAPI BILA MENGGUNAKAN TANDA KURUNG SEPERTI SEORANG PEMAIN (NPG20) MENYENTUH BOLA (IIIII IIIII =
10), (10 KALI), MENEMBAK BOLA (IIIII = 5), (5 KALI), PENULISAAN DENGAN CARA ITU DI BUAT KARENA PADA
CONTOH PENGISIAN FORM TIDAK ADA KEJADIAN SEPERTI ITU, JADI DI BUAT MISALNYA BILA ADA, ATAU DI BUAT
LAIN HANYA SEKEDAR CONTOH UNTUK MENJELASKAN TENTANG CARA PENGISIAN FORM TERSEBUT BILA ADA
KEJADIAN SERUPA ITU.
SEBUAH CONTOH PENJUMLAHAN SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN KHUSUSNYA REKAPITULASI SETIAP PEMAIN
REKAPITULASI SENTUHAN BOLA PEMAIN NPG5 DARI TIM A PARUH PERTAMA DAN PARUH KEDUA :
FORM
F2
F3
F4
F5
F12
F1
AKTIFITAS MENYENTUH BOLA

MENGUMPAN BOLA
MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA
MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN
TENDANGAN BOLA MATI
MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN
SENTUHAN BOLA (TERMASUK MENGONTROL BOLA)
PARUH PERTAMA
: 10
: 12
: 5
: 2
: 2
: 31
PARUH KEDUA
15
10
5
3
4
37
DALAM CONTOH DI ATAS HITUNGAN F3 SUDAH TERMASUK MENGONTROL BOLA, F6 TIDAK MASUK HITUNGAN
KARENA ITU KHUSUS UNTUK SENTUHAN BOLA PENJAGA GAWANG. DAN DALAM MEMBUAT REKAPITULASI
SENTUHAN BOLA SEBENARNYA DAPAT LEBIH RINCI LAGI, SEPERTI BENAR MENGUMPAN, SALAH MENGUMPAN,
TEPAT MENEMBAK KE ARAH GAWANG, TENDANGAN MELENCENG DAN LAIN-LAIN. SEPERTI CONTOH DI BAWAH
BAGI PEMAIN NPG5 DARI TIM A.
FORM
F2
AKTIVITAS MENYENTUH BOLA

MENGUMPAN BOLA (F2)
MENGUMPAN BOLA BENAR
MENGUMPAN BOLA SALAH
PARUH PERTAMA PARUH KEDUA

10
0
13
2
74
F3
F4
F5
F12
MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA (F3)

MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA BENAR
KEHILANGAN BOLA, SALAH MENGUMPAN BOLA
MENEMBAK KE GAWANG LAWAN (F4)
MASUK KE GAWANG LAWAN
MENGARAH KE GAWANG LAWAN
MELENCENG DI LUAR GAWANG LAWAN
TENDANGAN BOLA MATI (F5)
TENDANGAN KE DALAM
TENDANGAN SUDUT
TENDANGAN PENALTI 2
MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN (F12)
MEREBUT BOLA
MEMOTONG BOLA
11
1
7
3
1
3
1
1
2
2
2
(1) DI HITUNG F4
1
1
1
-
1
1
2
2
PENUTUP
DEMIKIANLAH TELAH DI SAMPAIKAN PENJELASAN TENTANG BAGAIMANA CARA UNTUK MENGISI FORM-FORM
(CONTOH PENGISIAN FORM) BERIKUT KOLOM-KOLOM DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL, MULAI DARI
FORM 1 SAMPAI DENGAN FORM 18.
75
TERMASUK CATATAN TAMBAHAN YANG DI SAMPAIKAN TENTANG CARA MENJUMLAHKAN SENTUHAN BOLA
SEMUA PEMAIN, SERTA TENTANG REKAPITULASI AKTIFITAS SENTUHAN BOLA SETIAP PEMAIN, SERTA PENJELASAN
PENGISIAN FORM BERDASARKAN CONTOH ISIAN FORM DAN MISALNYA BILA ADA KEJADIAN SERUPA.
DAN UNTUK MEMPELAJARI SELANJUTNYA DI PERSILAKAN JUGA MEMBACA CONTOH PENGISIAN FORM DATA
STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL, KEMUDIAN UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAKAN PULA UNTUK MEMPELAJARI
CONTOH ANALISA PERTANDINGAN FUTSAL YANG KAMI SUSUN.
1-1-2015
M. ACHWANI
MANAJEMEN SPORT UTAMA
76

Penjelasan Tentang Contoh Pengisian Form Data Statistik Pertandingan Futsal

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Penjelasan Tentang Contoh Pengisian Form Data Statistik Pertandingan Futsal

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

MODEL FORM DATA STATISTIK

PENJELASAN PENGISIAN FORM

PENJELASAN PENGISIAN FORM DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL

PENGELOMPOKAN FORM DAN NOMOR FORM DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL

FORM 1 : SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1)

ANATOMI DAN DESAIN PENGELOMPOKAN FORM BERIKUT KOLOM-KOLOM

DATA STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL

: (DI ISI NOMOR PERTANDINGAN BERAPA)

FORM 1 SENTUHAN BOLA SEMUA PEMAIN (F1)

KELOMPOK FORM SATU

KELOMPOK FORM SATU SENTUHAN BOLA PEMAIN LAPANGAN

FORM 2 MENGUMPAN BOLA (F2)

MEMILIKI KOLOM SBB :

FORM 3 MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA (F3)

KEHILANGAN BOLA, SALAH MENGUMPAN BOLA DAN BOLA OUT :

FORM 4 MENEMBAK BOLA KE GAWANG LAWAN

MASUK KE GAWANG LAWAN :

FORM 5 TENDANGAN BOLA DIAM (F5)

KELOMPOK FORM DUA

KELOMPOK FORM DUA KHUSUS PENJAGA GAWANG

FORM 6 SENTUHAN BOLA PENJAGA GAWANG (F6)

MELAKUKAN MELEMPAR/MENGUMPAN BOLA 1 KALI, SELANJUTNYA KEJADIAN SERUPA YANG DI LAKUKAN

KELOMPOK FORM TIGA

KELOMPOK FORM TIGA PROSES DAN CARA MENCETAK GOL

FORM 8 PROSES MEMBUAT GOL BERASAL DARI BOLA DIAM (F8)

FORM 9 PROSES MEMBUAT GOL DENGAN BOLA HIDUP (F9)

FORM 10 CARA MENCETAK GOL DENGAN BOLA HIDUP (F10)

FORM 11 GOL DI CETAK DARI JARAK OLEH PEMAIN LINI (F11)

KELOMPOK FORM EMPAT

KELOMPOK FORM EMPAT MEMATAHKAN SERANGAN DAN PELUANG GAGAL

FORM 12 MEMATAHKAN SERANGAN LAWAN (F12)

FORM 13 GAGAL MEMANFAATKAN PELUANG

KELOMPOK FORM LIMA

KELOMPOK FORM LIMA DATA STATISTIK LAINNYA

FORM 14 PELANGGARAN (F14)

FORM 15 LAMANYA BERMAIN SETIAP PEMAIN (F15)

FORM 16 WAKTU SELA (F16)

FORM 17 STATISTIK PERTANDINGAN FUTSAL

FORM 18 PENILAIAN FAIR PLAY

NOMOR PENILAIAN FAIR PLAY

KARTU MERAH DAN KARTU KUNING

(MAKSIMUM NILAI 10)

(NOMOR 6, PERILAKU MASA BILA TIM YBS MEMBAWA SUPORTER)

AKTIFITAS MENYENTUH BOLA

AKTIVITAS MENYENTUH BOLA

PARUH PERTAMA PARUH KEDUA

MENGGIRING DAN MENGUMPAN BOLA (F3)

You might also like