You are on page 1of 22

Acep Hidayat Kelas PKK

1 Universitas Mercu Buana

MODUL KULIAH : Analisa Struktur 1


SKS : 3

oleh :
Acep Hidayat,ST,MT.

Jurusan Teknik Perencanaan


Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain
Universitas Mercu Buana Jakarta
2012

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


2 Universitas Mercu Buana

MODUL 2
DEFORMASI LENTUR METODE INTEGRASI

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


3 Universitas Mercu Buana

MODUL 2
DEFORMASI LENTUR METODE INTEGRASI

2.1 Pendahuluan
Semua balok akan terdefleksi (atau melentur) dari kedudukannya apabila
terbebani. Dalam struktur bangunan, seperti : balok dan plat lantai tidak boleh melentur
terlalu

berlebihan

untuk mengurangi/meniadakan pengaruh psikologis (ketakutan)

pemakainya.
Deformasi lentur adalah perubahan bentuk struktur yang disebabkan oleh momen
gaya dalam .Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan defleksi pada balok. Dalam diktat ini hanya akan dibahas tiga metode,
yaitu metode integrasi ganda (doubel integrations), luas bidang momen (Momen Area
Method), dan metode luas bidang momen sebagai beban. Metode integrasi ganda sangat
cocok dipergunakan untuk mengetahui defleksi sepanjang bentang
Sedangkan

metode

luas

bidang

momen

mengetahui lendutan dalam satu tempat saja.

sangat

sekaligus.

cocok dipergunakan untuk

Asumsi yang dipergunakan untuk

menyelesaiakan persoalan tersebut adalah hanyalah defleksi yang diakibatkan oleh gayagaya yang bekerja tegak-lurus terhadap sumbu balok, defleksi yang terjadi relative kecil
dibandingkan dengan panjang baloknya, dan irisan yang berbentuk bidang datar akan
tetap berupa bidang datar walaupun terdeformasi.
2.2 Penurunan Rumus
Pada waktu membahas tegangan lentur (modul 3) kita sudat mendapat hubungan :

M : Momen gaya dalam


R : Jari-jari kelengkungan
E : Elastisitas bahan
I : Momen Inersia penampang
Karena
Analisa Struktur I

sangat kecil, maka AB

Acep Hidayat Kelas PKK


4 Universitas Mercu Buana

putaran sudut di B

= OC2 + CB =OB2

Pada

Mc
B

Karena yB sangat kecil dibanding 2R

YB2 0
lendutan di B

Hubungan kelengkungan, putaran sudut, dan lendutan


Perjanjian tanda untuk kelengkungan, putaran sudut, dan lendutan adalah:

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


5 Universitas Mercu Buana

Bidang momen : MX+

Bidang momen : MX+

Dari PQ :dx positif (x+)

Dari PQ :dx positif (x+)

negatif ; Mx+

positif; Mx-

Pers. Mx positif (serat bawah tarik)

Maka didapat hubungan :

Pers. Mx negatif (serat bawah tekan)

persamaan deferensial

deformasi (PDD)
Persamaan ini bila di integrasi sekali (menjadi .

) akam menghasilkan persamaan putaran

sudut. Dan bila diintegrasi lagi (menjadi. y) akan menghasilkan persamaan lendutan. Jadi,
bila suatu elemen struktur denganpembebanan tertentu mempunyai persamaan gaya dalam
(Mx), maka deformasinya (putaran sudut dan lendutan) dapat dihitung.
2.3 Contoh Soal

1.
sebuah balok kantilever dengan EI tertentu
mendapat gaya luar berupa momen pada ujungnya.
Hitung lendutan dan putaran sudut di titik B (
)!
Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


6 Universitas Mercu Buana

jawab
Bila x kita mulai dari titik B, maka persamaan
gaya dalam momen pada penampang sejauh x
dari B menjadi :
Mx = -M
Persamaan diferensial deformasi :

Diintegrasi sekali menjadi


Diintegrasi sekali lagi menjadi

Untuk mendapatkan nilai konstanta integrasi C1 dan C2 diperlukan 2 persamaan dari


hasil menghitung harga deformasi yang diketahui (kondisi batas).
Pada struktur kantilever ini, harga lendutan yang sudah diketahui (kondisi/syarat batas)
adalah yA=0 dan

=0 (jepit). Maka :

Syarat batas (1) :


A=

0= M.l + C1 C1 = - Ml

Syarat batas (2) : YA = 0x = l

Sehingga persamaan deformasinya menjadi :


Putaran sudut :

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


7 Universitas Mercu Buana

Lendutan :
dan yB : titik B x = 0

Menghitung

2.
Hitung

dan YA dari kantilever dengan

pembebanan seperti di samping ini!

Jawab :
X dari titik A
Mx = - P. X = - 3x
Persamaan diferensial deformasi :

Syarat batas (1) :


B=

Syarat batas (2) : YB = 0X3 = 4

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


8 Universitas Mercu Buana

Persamaan deformasinya :
Putaran sudut :
Lendutan

Periksa putaran sudut di B :


B=
Menghitung

dan YA : x = 0
A=

3.
Hitung

dan YB dari kantilever di bawah ini !

Jawab :
Ambil x dari kanan
Mx = - Rx.1/2x = - q . x .1/2 x = - qx2
Mx = - .2 .x2 = -x2

Persamaan diferensial deformasi:

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


9 Universitas Mercu Buana

Syarat batas:
SB (1):

= 0 (jepit) x = 4
A=

SB (2) :

= yA = 0x = 4

0 = -64 + C2 C2 = +64
Persamaan deformasi :

Perhitungan deformasi :

4. Hitung
Analisa Struktur I

dari balok sederhana dengan pembebanan seperti di bawah ini.

Acep Hidayat Kelas PKK


10 Universitas Mercu Buana

Jawab :
Reaksi perletakan :
MA = 0
+P.3 VB.5 = 0
+15 5 VB = 0 VB = +3t ()
V = 0
VA + VB P = 0
VA + 3 5 = 0 VA = 5 3 = 2t ()
Persamaan bidang mmomen ( x dari kiri ) pada interval terakhir:
Mx = + VA. x P(x - 3) = + 2x 5(x 3)
Persamaan diferensial deformasi :

Syarat batas
SB (1) : yA = 0 x = 0

SB (2) : yB = 0 x = 5

Persamaan deformasi :
Putaran sudut :
Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


11 Universitas Mercu Buana

Lendutan :
Perhitungan Deformasi :

5. hitung putarannn sudut


pembebanan seperti di bawah ini.

Jawab :

Analisa Struktur I

dan lendutan tengah bentang dari balok dengan

Acep Hidayat Kelas PKK


12 Universitas Mercu Buana

Reaksi Perletakan : VA = VB =

Persamaan bidang momen (x dari kiri) :

Mx = +VA . x Rx .1/2 x = +4x .qx2


Mx = +4x x2

Persamaan diferensial deformasi :

Syarat batas (SB) :


SB (1) : yA = 0 x = 0

0 = 0 0 + 0 + C2 C2 = 0
SB (2) : yB = 0 x = 4

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


13 Universitas Mercu Buana

Persamaan deformasi :

Perhitungan deformasi :

Lendutan di tengah bentang

6. hitung putarannn sudut


dengan pembebanan seperti di bawah ini.

Analisa Struktur I

dan lendutan

dari balok sederhana

Acep Hidayat Kelas PKK


14 Universitas Mercu Buana

Jawab :
R = 5 . 2 = 10 t
Reaksi Perletakan : MA = 0
+P . 1 VB . 4 + R . 4 = 0
4 4 + 45 = 0 VB = +

V = 0
VA +

VA + VB P R = 0
- 4 10 = 0 VA = 14 -

Persamaan bidang momen : (x diambil dari kiri)

Mx = VA . x P(x-1) q(x-2)2 + VB(x-4)


Mx =

Persamaan diferensial deformasi :

Analisa Struktur I

- 4(x-1) (x-2)2 +

(x-4)

Acep Hidayat Kelas PKK


15 Universitas Mercu Buana

- 4(x-1) (x-2)2 +

(x-4)

Syarat batas (SB) :


SB (1) : yA = 0 x = 0

0 = C2
SB (2) : yB = 0 x = 4

Persamaan deformasi :

Periksa : yB = 0 ? x = 4

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


16 Universitas Mercu Buana

Perhitungan deformasi :

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


17 Universitas Mercu Buana

yC = ? x = 7

yC = +

Garis elastis/deformasinya adalah :

7. hitung putarannn sudut

dan lendutan

dari balok sederhana dengan


pembebanan

seperti
ini.

Analisa Struktur I

di bawah

Acep Hidayat Kelas PKK


18 Universitas Mercu Buana

Penyelesaian :
Ambil x dari kiri :
Mx

= Rx.

Mx

3
2

Persamaan diferensial deformasi:


d2y

EI

dx 2

EI

dx

= - Mx = - ( 2 x2)

dy

= - 2 . 3 x3 + C1
1 3
= - 2 x C1

1
4

. x4 + C1x + C2

EI y

=-2 .

EI y

= - 8 . x4 + C1x + C2

Syarat batas:
1) A = 0 x = 0
dy

EI

dx

IA

1 3
= - 2 x C1

= - 2 .03 + C1
0
2) A

= C1

= yA = 0 x = 0
1

EI yA = - 8 . x4 + C1x + C2
1

= - 8 . 04 + 0 + C2
0 = C2
3) Persamaan deformasi:
Analisa Struktur I

x2

1
2

1
2

x = q. x.

.3.x2

1
2

x=

1
2

.q.x2

Acep Hidayat Kelas PKK


19 Universitas Mercu Buana
dy

EI

dx

EI y

=-2x
1

= - 8 . x4

4) Perhitungan deformasi:
1) B = ? x = 4

dy
EI dx I B

1
= - 2 x3
1
= - 2 43

EI B

= - 32

32
= - EI

EI yB

1
= - 8 x4

EI yB

1
= - 8 .44

EI yB

= - 32

32
= - EI

8. Hitung A, B, yc dari balok sederhana dengan pembebanan seperti di bawah ini!

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


20 Universitas Mercu Buana

Penyelesaian:

Reaksi perletakan:
MB = 0
- (P. 2) (VA . 5) = 0
- (5.2) 5VA = 0

10
VA = 5
VA = 2 t ( )
V=0
VA + VB - P = 0
2 + VB 5 = 0
VB = 3 t ( )

Persamaan bidang momen ( x dari kanan) pada interval terakhir:


Mx

= VB. x P (x 2)
= 3x 5 ( x 2)

Persamaan diferensial deformasi:

d2y
2
- EI dx = Mx
d2y
2
- EI dx = 3x 5 (x 2)

dy
- EI dx

1
1
3
5
= 3. 2 x2 + 5. 2 (x - 2)2 + C1 = 2 x2 + 2 (x - 2)2 + C1

- EI y

5 1
3 1
= 2 . 3 x3 - 2 . 3 (x 2)2 + C1x + C2

Syarat batas (SB):


1) yB = 0 x = 0

1
5
- EI yB = 2 x3 - 6 (x 2)2 + C1x + C2
1
5
3
- EI yB = 2 0 - 6 (0 2)2 + C1.0 + C2
C2 = 0
2) yA = 0 x = 5
Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


21 Universitas Mercu Buana

- EI yA

1
5
= 2 x3 - 6 (x 2)2 + C1x + C2

- EI yA

1
5
3
= 2 5 - 6 (5 2)2 + C1.5 + C2

- EI yA

125 45
= 2 - 3 + 5C1 + 0

5C1

80
=- 2

C1 = - 8

Persamaan deformasi:

dy
3
5
Putaran sudut : - EI dx = 2 x2 - 2 (x - 2)2 + C1
1
5
: - EI y = 2 x3 - 6 (x 2)2 + C1x + C2

Lendutan

Perhitungan deformasi:
A = ? x = 5

dy
- EI dx I A

3
5
= 2 x2 - 2 (x - 2)2 + C1
3
5
2
= 2 5 - 2 (5 - 2)2 8
75 45 16 14
= 2 - 2 - 2 = 2

dy
- EI dx
A

=7

7
= - EI

B = ? x = 0

dy
3
5
2
- EI dx B = 2 x - 2 (x - 2)2 + C1
dy
3
5
- EI dx B = 2 02 - 2 (0 - 2)2 - C1
- EIB = -8

Analisa Struktur I

Acep Hidayat Kelas PKK


22 Universitas Mercu Buana

8
B = EI
C = yc ? x = 2

1
5
- EI yc = 2 x3 - 6 (x 2)2 + C1x + C2
1
5
- EI yc= 2 23 - 6 (2 2)2 + C1.2 + C2
8 32
= 2- 2

- EI yc
- EI yc= - 12

12
yc = EI
C = yc ? x = 2

1
5
- EI yc = 2 x3 - 6 (x 2)2 + C1x + C2
1
5
- EI yc= 2 23 - 6 (2 2)2 + C1.2 + C2
8 32
= 2- 2

- EI yc
- EI yc= - 12

12
yc = EI
Daftar Pustaka
1. Chu Kia Wang, Statically Indeterminate Structures, Mc
Graw-Hill, Book Company, Inc.
2. Kinney, J.S. Indeterminate Structural Analysis, Addison-Wesley
Publishing Co.

Analisa Struktur I

You might also like