You are on page 1of 2

Iman Kepada Allah

Mengimani wujud Allah atau meyakini bahwa Allah itu ada, dapat
ditempuh melalui Nas al-Quran dan Rasio (akal).
Didalam QS; 57 (al-Hadid), ayat 3, Allah berfirman :





()




3. Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin [1]; dan Dia Maha mengetahui
segala sesuatu.
[1] Yang dimaksud dengan: yang Awal ialah, yang telah ada sebelum segala sesuatu ada,
yang akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir ialah, yang
nyata adanya karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang tak dapat
digambarkan hikmah zat-Nya oleh akal.

Akal dapat membuktikan bahwa Allah itu ada, adalah dengan melalui
proses penciptaan semua makhluk yang ada ini. Akal dapat menerima bahwa
semua yang dahulu maupun yang sekarang pasti ada yang menciptakannya,
yaitu al-Khaliq (Allah Yang Maha Pencpita). Tidak mungkin makhlukmakhluk
tersebut dapat menciptkan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta
secara kebetulan. Adanya makhluk-makhluk yang teratur dan tersusun dengan
rapi, saling terkait antara satu sebab dengan sebab yang lainnya, antara satu
alam dengan alam lainnya, semua itu secara rasional menolak akan keberadaan
semua makhluk secara kebetulan. QS; 52 (at-Thur), ayat 35:


()











Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun (yakni tanpa asal-usul) ataukah mereka menciptakan
(dirinya sendiri) ?
Al-khaththabi menjelaskan : Mereka ada tanpa adanya Sang Pencipta
adalah sesuatu yang tidak mungkin. Hal ini karena ketergantungan makhluk
kepada al-Khalik (Sang Pencipta) merupakan suatu keniscayaan; maka pasti
ada yang menciptkannya. Bilamana mereka mengingkari adanya Tuhan yang
menciptakan, sedangkan pada kenyataannya tidak mungkin mereka ada tanpa
adanya Sang Pencipta. Lantas apakah mereka sanggup menciptkan dirinya
sendiri ?
Pengingkaran terhadap adanya Sang Pencipta adalah merupakan
penyimpangan yang sangat jauh dari kebenaran. Bagaimana mungkin sesuatu
yang tidak berwujud memiliki kemampuan ? Bagaimana mungkin ia dapat
menciptakan ? Bagaimana ia bisa melakukannya ?, dengan demikian Sang
Pencipta itu wajib adanya dan semua makhluk wajib mengimaninya.


..

)



. .

(

You might also like