You are on page 1of 3

Makna Iman

Menurut bahasa IMAN berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut


istilah Iman ialah









Membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan,dan mengamalkan dengan anggota badan

Membenarkan dalam hati maksudnya, menerima segala


apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallah Alaihi wa Sallam

Mengikrarkan dengan lisan maksudnya, mengucapkan

dengan dua kalimat Syahadat :

Mengamalkan dengan anggota badan maksudnya, hati


mengamalkan dengan bentuk keyakinan, sedangkan anggota badan dengan
bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
Jumhur Ulama dan Salafush Shalih menjadikan amal termasuk dalam
pengertian iman. Dengan demikian iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang,
seiring dengan bertambah dan berkurangnya amal shalih, berdasarkan dalam
QS; 8 (al-Anfal), ayat 2-4 :


( )









( )














()








2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah, gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami
berikan kepada mereka.
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa
derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
Didalam ayat ini terdapat penetapan dengan bertambahnya iman dengan
mendengarkan ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang disifati oleh Allah, yaitu
mereka jika disebut dengan nama Allah , bergetarlah rasa takut mereka,

sehingga mengharuskan mereka menjalankan perintah dan menjauhi


laranganNya. Mereka tidak mengharapkan selainNya, tak memuja kecuali
kepadaNya, dan tak mengadukan hajatnya kecuali kepadaNya. Mereka orangorang yang memiliki sifat selalu melaksanakan amal ibadah yang disyariatkan
seperti shalat dan zakat. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman,
dengan tercapainya hal-hal tersebut baik dalam Itiqad maupun amal perbuatan.













" :





) .




Darin Abi Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Iman itu ada 70 cabang lebih, yang
paling utama ucapan

, dan yang paling rendah menyingkirkan rintangan

(kotoran) dijalan, sedang rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman. [HR. Muslim ]
Hadits ini menjelaskan bahwa iman itu terdiri dari cabang-cabang yang
bermacam-macam, dan setiap cabang adalah bagian dari iman yang
keutamaannya berbeda-beda, yang paling tinggi dan yang paling utama adalah

"

"

ucapan
kemudian cabang-cabang sesudahnya secara
berurutan dalam nilai dan fadhilahnya, sampai pada cabang yang terakhir, yaitu
menyingkirkan rintangan dan gangguan ditengah jalan.
Diantara cabang-cabang ini ada yang bisa membuat lenyapnya iman,
manakala ia tinggalkan, yaitu Syahadat, dan ada pula yang tidak sampai
menghilangkan iman manakala ia tinggalkan, yaitu menyingkirkan rintangan dan
gangguan dijalan.
Sejalan dengan mengamalkan cabang-cabang iman itu, baik dari segi
Kuantitas maupun kualitas, maka iman bisa bertambah dan berkurang.







) :



(




) .


Abu Said al-Khudriy ra, berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang
melihat kemungkaran diantara kalian, maka hendaklah mengubah kemungkaran itu dengan
tangannya; jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan
yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. [HR. Muslim]

Hadits ini menjelaskan tingkatan-tingkatan Nahi Munkar yang merupakan


bagian dari iman. Ia menafikan / meniadakan iman dari seseorang yang tidak
mau melakukan tingkatan terendah dari tingkatan Nahi Munkar, yaitu mengubah
kemungkaran dengan hati.

You might also like