You are on page 1of 31

Case Report

Gastroenteritis
Oleh :
Elviri Ngedihu
Pembimbing : Dr. H. Sanoesi, Sp.PD

IDENTITAS

Nama
: Ny. S
Usia
: 66 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat
: Jl. Sumur batu, Kemayoran. Jakarta pusat.
Masuk RS Tgl
: 17/2/2015
Dokter yang Merawat : Dr. Ihsanil Husna, Sp. PD

ANAMNESIS

Keluhan

Utama

Pasien mengeluh muntah sejak 8 jam sebelum


masuk rumah sakit
Keluhan

diare

tambahan

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan
muntah sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit,
muntah-muntah kurang lebih 5-6 kali dan terus
menerus, muntahan berisi makanan yang kemudian
hanya menjadi cairan berwarna kekuningan, awalnya
isi muntahan banyak namun lama-kelamaan menjadi
sedikit. Isi muntahan tidak disertai dengan darah.
Keluhan muntah disertai dengan BAB cair 5-6 kali.
Tinja berwarna kuning, cair dan terdapat ampas. BAB
tidak disertai lendir maupun darah. Pasien terakhir BAK
kurang lebih 1 jam yang lalu. Sebelum keluhan
muntaber pasien mengatakan memakan tempe
mentah yang sudah 2 hari di kulkas. Pasien
menyangkal menderita demam, pusing, dan nyeri

Riwayat

Penyakit Dahulu :

Pasien

pernah menderita keluhan seperti ini namun


lupa kapan kejadian tersebut, karena keluhan yang
sama pasien sempat dirawat di RS 3 hari. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu
dan rutin meminum obat hipertensinya. Riwayat DM
dan asma disangkal.

Riwayat
Anak

Penyakit Keluarga :

pasien menderita hipertensi

Riwayat

DM dan Asma disangkal.

Riwayat

Pengobatan :

Pasien

menyangkal minum obat-obatan sebelumnya


Pasien rutin meminum obat antihipertensinya (diovan)

Riwayat

Alergi :

Riwayat

Riwayat
Pasien

alergi obat-obatan, makanan, dan cuaca disangkal.

Psikososial :

tidak mengonsumsi kopi, teh, maupun jamu-jamuan.


Pasien menyangkal minum-minuman beralkohol dan merokok.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan

Umum
Kesadaran
Tanda Vital
TD
Nadi
Suhu
Napas

STATUS
BB
TB
IMT

: Tampak sakit sedang


: Compos Mentis
: 140/90 mmHg
: 806x/menit
: 36,3 oC
: 20 x/menit

ANTROPOMETRI
: 45 Kg
: 156 kg
: 18.5 (Normal)

STATUS
GENERALISATA
Kepala
:Normocephal, distribusi rambut merata (+), rambut
tidak mudah rontok (+).
Mata
:Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), refleks
pupil (+/+).
Hidung
: Normonasi, sekret (-/-), polip (-/-), deviasi septum (-).
Telinga
: Normotia, serumen (-/-), nyeri tekan tragus (-/-).
Mulut
: Mukosa bibir kering, stomatitis (-), sianosis (-)
Paru-paru
:
Inspeksi : Bentuk dada normal, gerak dada simetris, tidak
terlihat retraksi dinding dada
Palpasi : Vocal fremitus simetris dikedua lapang paru
Perkusi
: Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-) ,wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

:
:
:
:

:
Ictus cordis tidak terlihat
Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Batas atas : ICS 2 parasternal dextra
Batas kanan : ICS 4 parasternal dextra
Batas kiri
: ICS 5 linea midclavicula sinistra
BJ I/II normal, murmur (-). Gallop (-)

Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
(-)

: Datar, scar (-), spider navi (-)


: BU (+)18x/menit
: Timpani di seluruh kuadran abdomen
: Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepatospenomegali

Ekstremitas
Superior
Inferior

:
: CRT <2 detik +/+, akral hangat, udem -/: CRT <2 detik +/+, akral hangat, udem -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal

Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Normal

03/12/2014

Hb

11.9

g/dL

11,7-15,5

Ht

34

35-47

Leukosit

20.31

103/uL

3,60-11,00

Trombosit

262

103

150-440

Eritrosit

4.47

106/uL

4.76.1

MCV

75

fL

80-100

MCH

23

pg

26-34

MCHC

30

g/dL

32-36

Natrium

142

mEq/L

135-147

Kalium

3.7

mEq/L

3.5-5.0

Klorida

99

mEq/L

94-111

RESUME
Ny.S

usia 59 tahun datang dengan keluhan


muntah-muntah disertai diare sejak 8 jam SMRS.
Muntah dan diare 5-6 kali. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan TD 140/90 mmhg, N 86 x/menit,
RR 20 x/menit, S 36.3oC, Bising usus meningkat
18 x/menit. Pada pemeriksaan laboratorium
leukosit 20.310 u/L.

DAFTAR MASALAH & ASSESSMENT


Vomitus + Diare

S: muntah-muntah kurang lebih 5-6 kali


dan terus menerus, disertai dengan BAB
cair 5-6 kali. Tinja berwarna kuning,
cair dan terdapat ampas

O: TD 140/90 mmhg, N 86 x/menit, RR 20


x/menit, S 36.3oC, Bising usus meningkat
18 x/menit, leukosit 20.310 u/L

A: Gastroenteritis akut dengan vomitus

P:

Hipertensi

S: Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak


4 tahun yang lalu dan rutin meminum obat
hipertensinya.

O: TD 140/90 mmhg, N 86 x/menit, RR 20


x/menit, S 36.3oC

Infus RL 20 tetes per menit

Domperidone 2x10 mg tab

Injeksi ceftriaxone 1x1gr

A: Hipertensi grade I
P: Amlodipin 1x5 mg tab

FOLLOW UP
Tanggal
18/2/2015

19/2/2015

Mual (-), muntah (-), diare TD:130/80mmHg


(-)
RR:18kali/menit
Nadi:80kali/menit
Suhu:36.5oC

Pasienbolehpulang

Gastroenteritis
akut+vomitus
denganperbaikan
HipertensigradeI

P
Infus RL 20 tetes per
menit
Domperidone 2x10
mgtab
Amlodipin 1x5 mg
tab
Injeksi
ceftriaxone
1x1gr

TINAJAUAN PUSTAKA
GASTROENTERITIS

DEFINISI
Diare

adalah buang air besar dengan jumlah feces yang


lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam
feces). Dengan feces berbentuk cairan atau setengah
cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi BAB
yang meningkat. Diare adalah BAB encer atau cair lebih
dari tiga kali sehari (WHO/1980).
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan
berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7
atau 14 hari.

ETIOLOGI

Infeksi bakteri : vibrio, escherichia coli, salmonella, shigella,


campylobacter, yershinia, dan lain-lain.
Infeksi virus : Rotovirus, adenovirus, Norwalk virus, echovirus dan
lain-lain.
Infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, histolitika, gardia
lamblia, tricomona hominis), jamur (candida albicans)
Fungus : kandida/moniliasis.

PATOFISIOLGI/PATOMEKANISME

Osmolaritas intraluminal yang meninggi (diare osmotik)


Sekresi cairan dan elektrolit meninggi (diare sekretorik)
Malabsorpsi asam empedu, malabsorpsi lemak
Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif
enterosit
Motilitas dan waktu transit usus abnormal
Gangguan permeabilitas usus
Inflamasi dinding usus (diare inflamatorik )
Infeksi dinding usus (diare infeksi)

di

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan

darah tepi lengkap

(Hemoglobin,

hematokrit, leukosit, hitung jenis leukosit)

Kadar

elektrolit serum, ureum, dan kreatinin.


Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan
Enzym-linked immunosorbent
(ELISA)

assay

PENATALAKSANAAN
Rehidrasi

sebagai

pengobatan.
Identifikasi
penyebab
infeksi.
Terapi simtomatik.
Terapi Definitif.

prioritas
diare

akut

utama
karna

Prinsip menentukan jumlah cairan

Mengukur BJ plasma dengan rumus:


Kebutuhan cairan = BJ plasma -1.025 x berat badan x 4 ml
0.001
Metode pierce berdasarkan klinis:
Dehidrasi

ringan, kebutuhan cairan = 5% x berat badan (kg)


Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan = 8% x berat badan (kg)
Dehidrasi berat, kebutuhan cairan = 10% x berat badan (kg)
Metode Daldiyono
Bila skor kurang dari 3 dan tidak ada syok, maka hanya diberikan cairan
peroral (sebanyak mungkin sedikit demi sedikit). Bila skor lebih dari sama
dengan 3 disertai syok diberikan cairan per intravena.

Metode Daldiyono
Klinis

skor

Rasa haus/muntah

Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg

Tekanan darah sistolik < 60 mmHg

Frekuensi nadi > 120 x/menit

Kesadaran apati

Kesadaran somnolen, sopor atau koma

Frekunesi napas > 30 kali/menit

Facies Cholerica

Vox Cholerica

Turgor kulit menurun

Washer womanss hand

Ekstremitas dingin

Sianosis

Umur 50-60 tahun

-1

Umur > 60 tahun

-2

TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI

Definisi Hipertensi menurut JNC 7

Hipertensi

merupakan
tekanan darah di atas
(120/80 mmHg).

pengukuran
skala normal

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan sebelum pengobatan awal


termasuk pemeriksaan EKG, urinalisis, glukosa darah dan hematokrit,
kadam natrium serum, kreatinin (atau pemeriksaan laju filtrasi
glomerulus (GFR)), kalsium, profil lipid, setelah 9-12 jam puasa, yang
termasuk kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi dan densitas
rendah, serta pemeriksaan trigeliserida. Pemeriksaan pilihan
termasuk
pengukuran
ekskresi
albumin
urin
atau
rasio
albumin/creatinin. Pemeriksaan lebih luas untuk mengetahui
penyebab hipertensi tidak diindikasikan secara umum kecuali
tekanan darah target tidak bisa dicapai

Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7

Prinsip Utama JNC 8

Terapi

pada tekanan darah 150/90 mmHg


untuk pasien berusia >60 tahun, dan pada
tekanan darah 140/90 mmHg untuk setiap
orang lainnya.

Penanganan
Sasaran

dari publikasi pengobatan antihipertensi adalah


untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas
penyakit kardiovaskuler dan ginjal. Sejak sebagian besar
orang dengan hipertensi, khususnya yang berumur > 50
tahun, fokus utama adalah pencapaian TDS target.
Tekanan darah target adalah <140/90 mmHg yang
berhubungan dengan penurunan komplikasi penyakit
kardiovaskuler. Pada pasien dengan hipertensi dan
diabetes atau penyakit ginjal, target tekanan darahnya
adalah <130/80 mmHg.

Penatalaksanaan Non Farmakologis


Tujuan

dari penatalaksanaan diet :


a. Membantu menurunkan tekanan darah secara bertahap
dan mempertahankan tekanan darah menuju normal.
b. Mampu menurunkan tekanan darah secara multifaktoral
c. Menurunkan faktor risiko lain seperti BB berlebih, tingginya
kadar asam lemak, kolesterol dalam darah.
d. Mendukung pengobatan penyakit penyerta seperti penyakit
ginjal, dan DM

Modifikasi Gaya Hidup dalam Penanganan Hipertensi


Modifikasi

Rekomendasi

Perkiraan penunrunan TD
sistolik (Skala)

Menurunkan berat badan

Memelihara BB Normal (IMT :


18,5 24,9)

5- 20 mmHg / 10 kg penurunan
BB

Melakukukan pola diet berd.


DASH

Konsumsi makanan kaya buah,


sayur, makanan rendah lemak,
dg kadar lemak total dan
saturasi rendah

8-14 mmHg

Diet rendah natrium

Turunkan intake garam (2,4 gr


Na / 6 gr garam)

2-8 mmHg

OR

Kegiatan aerobik fisik teratur


seperti jalan cepat minimal 30
menit per hari, tiap hari dlm
seminggu

4-9 mmHg

Batasi penggunaan alkohol

Konsumsi alkohol tidak lebih dari


2 gelas per hari pada laki-laki, 1
gelas per hari pada wanita

2-4 mmHg

Algoritma penanganan Hipertensi


Modifikasi gaya hidup
Tidak pada tekanan darah target (< 140/90 mmHg)
(<130/80 mmHg utk pasien Diabetes dan GGK)
Pilihan obat awal

Tanpa indikasi khusus

Dengan indikasi khusus

Hipertensi Stage 1
TDS 140-159 mmHg/ TDD 9099 mmHg

Hipertensi Stage 2
TDS > 160mmHg/ TDD >100
mmHg

Diuretik jenis Thiazide utk


semua pasien. Dapat
dipertimbangkan ACEI, ARB,
BB, CCB, / Kombinasi

2 Obat kombinasi utk semua


pasien (biasanya diuretik jenis
Thiazide dan ACEI / ARB / BB /
CCB)

Obat-obat utk pasien


dengan indikasi khusus
(disesuaikan dg yg
diperlukan)

TERIMA KASIH
WASSALAMULAIAKUM Wr. Wb.

You might also like